SKRIPSI
OLEH
NPM. 15.61206.00003
2019
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Di-
Sidoarjo
Assalamualaikum Wr.Wb
Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan memberi bimbingan serta saran perbaikan, maka
NIM : 15.61206.00003
Telah memenuhi syarat dan dapat diuji pada sidang Munaqosah Skripsi.
WassalamualaikumWr.Wb
Pembimbing
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... iii
ABSTRAKSI ................................................................................................................................. iv
ABSTRACT .................................................................................................................................... v
BAB 1 ............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 1
A. Penegasan Istilah .............................................................................................................................. 8
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 10
C. Tujuan dan kegunaan penelitian..................................................................................................... 10
D. Penelitian Terdahulu ....................................................................................................................... 11
BAB II........................................................................................................................................... 14
KAJIAN TEORI .......................................................................................................................................... 14
A. Bank Syariah .................................................................................................................................... 14
B. Pengetahuan Masyarakat ............................................................................................................... 22
C. Perilaku masyarakat dalam minat pembelian ................................................................................ 23
D. Kualitas pelayanan .......................................................................................................................... 26
E. Pemasaran (marketing)................................................................................................................... 29
F. Pemasaran Syariah (Market Syariah).............................................................................................. 37
G. Literasi keuangan ............................................................................................................................ 40
BAB III ......................................................................................................................................... 41
METODE PENELITIAN.............................................................................................................. 41
A. JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN............................................................................................. 41
a. POPULASI DAN SAMPEL .................................................................................................................. 42
B. JENIS DAN SUMBER DATA ............................................................................................................... 44
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ........................................................................................................ 45
D. TEKNIK ANALISIS DAN INTEPRETASI DATA...................................................................................... 50
BAB IV ......................................................................................................................................... 53
PENYAJIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN............................................................... 53
A. ANALISIS HASIL PENELITAN ............................................................................................................. 54
B. PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 57
1. Pengetahuan Masyarakat tentang Bank Syariah ............................................................................ 57
i
ii
ii
iii
DAFTAR TABEL
iii
iv
ABSTRAKSI
pengetahuan dan minat masyarakat tentang Perbankan Syariah di Sidoarjo. (Studi kasus pada
Jumlah populasi masyarakat muslim di Sidoarjo sangat banyak bila dibandingkan dengan
masyarakat agama lain di Sidoarjo. Namun hal tersebut tidak sebanding dengan minat
masyarakat muslim dalam menggunakan jasa perbankan perbankan Syariah. Adapun faktor-
faktor yang menjadi alasan masyarakat muslim yang masih menggunakan bank Konvensional
adalah kurangnya pengetahuan mereka dan fasilitas serta kenyamanan dalam bertransaksi yang
koesioner dalam aplikasi Google Form yang disebarkan melalui aplikasi media sosial pada
Adapun hasil dari penlitian ini menyebutkan bahwa anggota Partai Keadilan Sejahtera di
Sidoarjo telah mengetahui tentang prinsip ekonomi dalam Islam. Akan tetapi mereka merasa
bahwa fasilitas dan kenyamanan dalam bank Konvensional lebih unggul apabila dibandingan
dengan bank Syariah sesuai data yang disebutkan dalam 6 indikator koesioner yang diberikan.
Empathy, Responsiveness.
iv
ABSTRACT
v
BAB 1
PENDAHULUAN
Peran lembaga keuangan Perbankan Syariah saat ini sebagai salah satu alternatif bagi
masyarakat untuk keperluan dalam kebutuhan ekonomi cukup berkembang. Kebutuhan akan
manfaat dari produk-produk Bank Syariah yang diberikan oleh beberapa lembaga keuangan
Syariah yang menjalankan aktivitasnya sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah yang diawasi oleh
Dewan Pengurus Syariah (DPS) menjadi sebuah kebutuhan dalam berinovasi yang direspon oleh
Perbankan Syariah 1. Menurut data yang dihimpun oleh Kementrian Agama Republik Indonesia
mencatat jumlah penduduk masyarakat Indonesia yang beragama Islam sebanyak 207.176.162
juta jiwa pada tahun 2016.2 Hal tersebut menjadikan potensi perkembangan yang cukup besar
Namun di sisi lain, perkembangan peran dan potensi Perbankan Syariah tersebut belum
diikuti dengan pemahaman dan peningkatan minat masyarakat terhadap pangsa pasar Perbankan
Syariah apabila dibandingkan dengan Bank Konvensional.3 Menurut laporan dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) yang disebutkan didalam Roadmap Perbankan Syariah tentang isu strategis
dalam pengembangan Perbankan Syariah Nasional disebutkan adanya tingkat pemahaman dan
kesadaran masyarakat yang masih rendah tentang Perbankan Syariah di Indonesia. Secara
keseluruhan kampanye dan sosialisasi terhadap masyarakat oleh Perbankan Syariah telah
berkembang cukup pesat melalui media massa, even atau acara yang berskala nasional dan
1
Sri Astuty, Ratnasari Manggu, and Dan Dalif, ‘Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di Kabupaten
Polewali Mandar Sulawesi Barat’, 2015.
2
Jenderal Biro Hubungan Masyarakat Kementrian Agama, Kemenag Dalam Angka 2016, 2016.
3
Ibid: hal.3
1
2
melalui forum-forum dan organisasi aktivasi nasabah. Adapun setelah melakukan beberapa
kegiatan sosialiasi tersebut, perkiaraan akan pengenalan dan pemahaman masyarakat tentang
keberadaan Bank Syariah cukup meningkat. Namun pada kenyataanya pemahaman dan terutama
tentang preferensi terhadap manfaat produk dan layanan yang telah dipromosikan oleh Bank
Syariah masih relatif rendah. Sebagai bahan pembanding, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
melihat tingkat literasi masyarakat tentang produk Bank Konvensional yang telah lama memiliki
kedudukan di Indonesia dari Bank Syariah hanya mencapai 37%. Dengan kesimmpulan sangat
diperlukannya peningkatan literasi produk Perbankan Syariah dan hal tersebut merupakan sebuah
Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia pada tahun 2017 mencatat hasil uji korelasi
KOMPOSIT 0.8
KONVENSIONAL 0.8
SYARIAH 0.5
Dari tabel diatas tentang hasil uji survey dan inklusi keuangan pada tahun 2016 menjelaskan
hasil yang sama adanya korelasi positif antara literasi keuangan dan dengan inklusi keuangan
baik pada industri jasa keuangan konvensional maupun Syariah. Namun, hasil pengujian tersebut
menunjukan bahwa korelasi literasi keuangan dengan inklusi keuangan Syariah relative lebih
rendah apabila dibandingkan dengan korelasi dan literasi keuangan konvensional. Maka
4
Departemen Perbankan Syariah, ‘Roadmap-Pbs_2015-2019.Pdf’, 2015, p. 53.
3
kesimpulannya belum tentu masyarakat dengan kemampuan literasi keuangan Syariah yang baik
akan menggunakan produk perbankan Syariah. Dengan demikian, kegiatan tentang literasi
keuangan perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum nasabah dapat mengerti dan memanfaatkan
tentang produk dan layanan jasa keuangan Perbankan Syariah agar nasabah dapat memahami
nasabah.5
memiliki makna yang lebih luas untuk mencakup beberapa aspek dalam kehidupan. UNESCO
memaknai literasi adalah keaksaran sebagai rangkaian kesatuan dari kemampuan dalam
menggunakan kecakapan membaca, menulis dan menghitung sesuai dengan konsep yang didapat
dan dikembangkan melalui beberapa proses dan diterapkan di sekolah, keluarga, masyarakat
sekitar dan kondisi lainnya.6 Otoritas jasa keuangan mendefinisikan literasi keuangan adalah
keuangan yang berkaitan dengan produk dan jasanya yang dibutuhkan oleh masyarakat yang
disajikan dalam bentuk parameter dan dalam bentuk ukuran indeks. Dengan menggunakan
indeks literasi keuangan ini, sangat penting untuk melihat peta yang sebenarnya untuk mengukur
tingkat masyarakat terhadap fitur, manfaat dan resiko serta kewajiban mereka sebagai pengguna
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyrakat menjadi masalah serius yang ada di
Indonesia. Kesimpulan ini didapat dari survei mengenai tingkat literasi keuangan yang diadakan
5
OJK, ‘Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017)’, Otoritas Jasa Keuangan, 2017, 1–99.
6
Kemendikbud, ‘Gerakan Literasi Untuk Tumbuhkan Budaya Literasi’, Jendela Pendidikan Dan Kebudayaan, 2016,
04–21.
7
OJK, ‘Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan 2016’, 2016, 1–26 <www.ojk.go.id>.
4
oleh VISA pada awal tahun 2012. Indonesia dengan nilainya 27,7 menduduki posisi ke 27 dari
28 peserta negara yang diteliti. Hal ini menandakan lemahnya tingkat pemahaman masyarakat
dalam hal pengelolaan keuangan. Indonesia sendiri menempati posisi terbawah dalam hal
sebagian besar masyarakatnya tidak memiliki persediaan dana tabungan untuk persiapan ketika
Kemajuan teknologi pada saat ini dan kondisi lingkungan sosial menjadi faktor
meningkatnya konsumsi yang irasional. Sistem belanja online dengan beragam ide strategi yang
kreatif serta meningkatnya jumlah pusat perbelanjaan menjadikan faktor yang membuat
masyarakat menjadi lebih konsumtif dan sering melakukan transaksi tanpa perhitungan yang
matang. Adapun sebab masyarakat dalam membeli dan menggunakan jasa bukan didasari karena
Pada hakikatnya, tantangan Perbankan Syariah yang dihadapi, tidak hanya berfokus pada
aspek literasi atau dalam promosi produk, tapi juga belum tersedianya tambahan penghasilan dari
masing-masing nasabah untuk memindahkan kecenderungan mereka dari aspek produk Bank
Konvensional terlebih untuk Bank Konvensional yang telah memiliki nama tersendiri (brand)
pada masyarakat. Di sisi lain, masih terdapat adanya komunikasi yang salah antara masyarakat
dengan pihak Perbankan Syariah seperti: kesulitan dalam memahami akad pada setiap
transaksinya, dan pemahaman masyarakat tentang produk Perbankan Syariah yang dinilai belum
8
Soya Sobaya and M Fajar Hidayanto, ‘09-Soya Sobaya’, 2014, 115–28.
9
Ibid, hal: 117
10
Ibid, hal: 25
5
Aplikasi atau yang masyarakat pahami dengan istilah produk-produk yang ada didalam
Perbankan Syariah merupakan sistem dari Ekonomi Syariah. Adapun fokus dari sistem Ekonomi
Syariah adalah menekankan lebih dalam tentang konsep manfaat pada setiap kegiatan
ekonominya yang lebih meluas. Dan penerapan konsep manfaat tersebut bukan hanya dilakukan
pada akhir dari kegiatannya, melainkan juga dari awal kegiatan ekonomi tersebut dimulai. Semua
kegiatan ekonomi yang di sistem Ekonomi Syariah harus mempertimbangkan konsep mashlahat
dan berfokus pada asas-asas keadilan. Selain hal tersebut, prinsip ini ditujukan untuk
mengingatkan bahwa setiap pelaku ekonomi harus selalu menekankan etika dan norma hukum
Pada dasarnya, sistem ekonomi yang terdapat didalam Perbankan Syariah memiliki tiga
1. Prinsip Keadilan
Adapun ketiga ciri khusus tersebut tidak hanya tertuju kepada para pelaku ekonomi dalam
menghindari praktik kerja sistem bunga pada transaksi keuangan, akan tetapi juga kebutuhan
terhadap penerapan keseimbangan di dalam prinsip Ekonomi Syariah. Maka dari itu, perlunya
keseimbangan dalam memaksimalkan perolehan laba dan penerapan prinsip Ekonomi Syariah
11
Hidayah&Kartini, ‘Peranan Bank Syariah Dalam Sosialisasi Dan Edukasi Masyarakat Tentang Ke Manfaatan
Produk Dan Jasa Perbankan Syariah’, Kosmik Hukum, 2016.
12
Ibid, hal:76
6
Didalam setiap kegiatan transaksi yang ada pada Bank Syariah tidak menggunakan bunga
sama sekali sebagaimana yang diterapkan dalam kegiatan transaksi pada Bank Konvensional.
Karena riba mengandung unsur riba yang sangat jelas dan tidak sesuai dengan prinsip Agama
Islam dalam bermu’amalah. Dan bagi siapa saja umat Islam yang tidak menghiraukan larangan
ini, Allah SWT dan Rasullulah Muhammad SAW menyatakan perang dengan mereka yang
Artinya: Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketauhilah, bahwa
Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka
bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya.14
Adapun sistem yang digunakana agama islam dalam perbankan Syariah adalah dengan
sistem bagi hasil, yang mana ketika peminjam dan yang meminjamkan akan berbagi dengan
resiko atas transaksi tersebut juga pembagian keuntungan sesuai dengan takaran masing-masing
mahasiswa islam dan cendekiawan yang muncul sebagai tanggapan atas tekanan politik didalam
pemerintahan terhadap umat Islam. Munculnya gerakan ini ditandai dengan ramainya kegiatan
13
Ascarya Diana Yumanita, Bank Syariah: Gambaran Umum PUSAT, Bank Syariah : Gambaran Umum, 2010, XIV
<http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/bi-dan-publik/kebanksentralan/Documents/14. Bank Syariah Gambaran
Umum.pdf>.
14
Tafsirq.com,(http:tafsirq.com/Al-Baqarah/ayat-279) diakses pada tanggal 31 Maret 2019
15
Ibid, hal: 7
7
tentang kajian Islam dan banyaknya mahasiswa perempuan yang memakai kerudung pada
Partai Keadilan Sejahtera selalu rutin terlibat dalam program masyarakat dan pelayanan
sosial, pemberdayaan masyarakat dalam mencetak sumber daya yang yang unggul, serta bantuan
kemanusiaan. Dengan sistem yang teratur, Partai Keadilan Sejahtera berhasil membangun
militansi kadernya.
Objek penelitian ini difokuskan kepada salah satu organisasi politik partai berbasis Islam
di Sidoarjo yaitu Partai Keadilan Sejahtera di Sidoarjo. Pengajian rutin pada tiap minggunya
yang diselenggarakan oleh Partai Keadilan Sejahtera menjadi sarana sosialisasi dan penelitian
sampel kepada setiap anggota yang tergabung dalam pengajian Partai Keadilan Sejahtera di
Sidoarjo tanpa ada unsur yang di khususkan. Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
Proportionate stratified random sampling. dengan cara memperhatikan tingkatan yang ada di
dalam populasi dan wawancara langsung dengan anggota saat pengajian tiap minggu yang
dilaksanakan juga serta kuisioner dengan menggunakan dimensi carter (Otmhan, Owen.2001).
Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti tentang faktor-faktor kurangnya pemahaman dan
minat masyarakat tentang Bank Syariah pada organisasi Partai Keadilan Sejahtera di Sidoarjo.
Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan selama bulan
Ramadhan yang bertempat di kantor dewan perwakilan daerah Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo dan di kediaman ibu Maftua’ah Arie Wahyuni, di perumahan
Pondok Jati blok-BS, nomer: 1, Kabupaten Sidoarjo tempat dilaksanakannya pengajian. Sampel
dalam penelitian ini adalah anggota pengajian organisasi Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten
Sidoarjo.
Dari paparan latar belakang di atas, penelitian ini lebih memfokuskan pada faktor-faktor
kurangnya pemahaman dan minat masyarakat tentang Bank Syariah pada organisasi Partai
Keadilan Sejahtera di Sidoarjo. Adapun permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini lebih
terfokus kepada dua hal, yaitu: faktor-faktor apa saja yang membuat masyarakat muslim tidak
menggunakan jasa Perbankan Syariah, dan yang kedua adalah berapa besar tingkat
kepemahaman masyarakat tentang Perbankan Syariah. Dengan beberapa paparan tersebut, maka
pemahaman dan minat masyarakat tentang Bank Syariah pada organisasi Partai Keadilan
Sejahtera di Sidoarjo.”
A. Penegasan Istilah
a. Pengertian Faktor
Faktor adalah hal (keadaan,peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi)
lain secara garis besar dapat di kelompokan menjadi dua macam yaitu bersumber dari
dalam diri yang bersangkutan, dan bersumber dari luar yang mencakup lingkungan,
sekolah, masyarakat17
a. Pengertian organisasi
16
KBBI, kamus besar Bahasa Indonesia, (http:kbbi.web.id/faktor) diakses pada tanggal 23 April 2019
17
Malayu Hasibuan, dasar-dasar perbankan, (Bumi Aksara, Jakarta, 2008)
9
Organisasi adalah keseluruhan perpaduan unsur manusia dan non manusia yang
organisasi adalah sistem yang bersifat terbuka, seperti sistem sosial, karena
organisasi mencakup orang dan tujuan yang bergantung kepada usaha orang untuk
mencapai kinerja, hasil, dan menjadi arah yang benar sebagai sistem sosial.18
Menurut Miriam Budiarjo, Partai politik adalah suatu kelompok organisasi yang
sama. Tujuan kelompok tersebut adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan
organisasi.20
d. Pengertian Irasional
Irasional adalah tidak mempunyai landasan yang realisitis yang tidak dapat
ditangkap oleh rasio, serta tidak dapat diungkapkan dalam konsep yang logis.21
18
H. Muhammad Rifa’I, M.Pd., Muhammad Fadhli, M.Pd., Manajemen Organisasi, (cita pustaka, Bandung) April
2018.
19
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar ilmu politik, Gramedia, Jakarta,2008.
20
Soenarko H Setyadarmodjo, ‘Organisasi Partai Politik Dan Demokrasi’, 2000, 87–94.
21
Wikipedia,(http: id.wikipedia.org./wiki/irasional) diakses pada tanggal 23 April 2019
10
B. Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apa saja yang membuat masyarakat muslim pada organisasi Partai
Perbankan Syariah?
Sidoarjo?
a. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yang berjudul “faktor-faktor kurangnya pemahaman dan
minat masyarakat tentang Bank Syariah pada organisasi Partai Keadilan Sejahtera di
Sidoarjo.” Adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat masyarakat
muslim pada organisasi Partai Keadilan Sejahtera di Sidoarjo kurang berminat untuk
tingkat kepemahaman masyarakat tentang peran dan manfaat dari Perbankan Syariah.
1. untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat masyarakat muslim pada
b. Kegunaan Penelitian
11
dan minat masyarakat tentang Bank Syariah pada organisasi Partai Keadilan
Sejahtera di Sidoarjo.”
Perbankan Syariah.
menjadi saran dan kritik untuk kemajuan umat serta demokrasi terhadap
D. Penelitian Terdahulu
Eka Oktavia (2018) dengan judul Analisis persepsi, pengetahuan dan sikap
nasabah terhadap keberadaan Bank Syariah. Hasil dari peneilitian ini adalah persepsi
12
nasabah terhadap Bank Syariah masuk kedalam kategori sedang dengan skor 1821 atau
setara 56,55% dari skor ideal yang diharapakan sebanyak 2705. Kategori sedang berarti
belum mengerti betul mengenai Bank Syariah meskipun nasabah sudah mengetahui
adanya Bank Syariah. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh
pihak Bank Syariah kepada masyarakat, dan untuk pengetahuan nasabah terhadap
keberadaan Bank Syariah masuk ke dalam kategori sedang dengan skor 745 atau setara
Langgini terhadap produk Perbankan Syariah yang masih rendah. Masyarakat hanya
mengetahui Bank Syariah saja, sedangkan mayoritas dari masyarakat Kelurahan Langgini
mengenali Bank Syariah, jaringan operasional Bank Syariah masih terbatas, dan
Batam tentang Bank Syariah terhadap minat menggunakan produk Bank Syariah. Hasil
dari penelitian ini adalah menunjukan bahwa persepsi pada bunga bank mempunyai
pengaruh yang secara positif dan siginifikan terhadap minat masyarakat menggunakan
22
Natalia Monjelat and others, ‘No Title’بغداد جنوبي وديالى دجلة نهري لمياه وبكتيرية بيئية دراسة, Director, 15.2 (2018), 2017–
19 <https://doi.org/10.22201/fq.18708404e.2004.3.66178>.
23
Diajukan Sebagai and others, ‘KOTA BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR Tugas Akhir JURUSAN D3 PERBANKAN
SYARI ’ AH FAKULTAS SYARI ’ AH DAN ILMU HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM’, 2013.
13
produk Bank Syariah. Adapun sistem bagi hasil dari Bank Syariah sangat berpengaruh
Perbankan Syariah tidak terlalu membawa pengaruh yang signifikan untuk masyarakat
Endah Nur Rachmawati, Nur Kafid, dan Taufiq Wijaya, dengan judul Analisis
faktor penyebab rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada Bank
Syariah. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa faktor yang menjadi yang
menggunakan produk Bank Syariah dan lebih memilih memilih menggunakan produk
Bank Konvensional, antara lain: faktor lingkungan, faktor biaya, faktor produk, faktor
proses yang harus diselesaikan, faktor pesaing, faktor promosi, dan faktor margin. Dari
hasil uji Confirmatory factors analysis data menunjukan bahwa setiap indicator atau
dimensi pembentuk masing-masing variabel laten menunjukan baik dan masuk ke dalam
dimensi terpadu.25
24
Imran and Bambang Hendrawan, ‘Pengaruh Persepsi Masyarakat Batam Tentang Bank Syariah Terhadap Minat
Menggunakan Produk Bank Syariah’, Journal of Business Administration, 1.2 (2017), 63–72.
25
Bank Syariah, ‘ANALYSIS OF FACTORS CAUSING LOW PUBLIC INTEREST IN CHOOSING FINANCIAL PRODUCTS IN
SYARIA BANKS Endah Nur Rahmawati , Nur Kafid Dan Taufiq Wijaya’, 1992.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Bank Syariah
a. Bank
Bank merupakan suatu lembaga keuangan sebagai penghubung antara pihak yang
kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, dengan tujuan untuk
dalam bentuk lainnya dengan harapan dapat meningkatkan taraf hidup taraf hidup
Menurut Racmadi Usman, SH., M.H. Bank adalah tempat yang dipercayai dan
kepercayaan umum pun tertarik olehnya. Dan sejak itu berkembanglah bank
dengan cara-caranya.27
b. Syariah
26
Lintang Rahmadhani, ‘Analisis Pengaruh CAR, Pertumbuhan DPK, Pertumbuhan Simpanan Dari Bank Lain Dan
Suku Bunga SBI Terhadap Pertumbuhan Kredit’, Jurnal Administrasi Dan Ekonomi, 2011, 1–25.
27
Rachmadi Usman, S.H.., M.H., Aspek hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta 2014.
14
15
ditetapkan oleh Allah SWT untuk para hambanya tentang akhidah, akhlak,
c. Bank Syariah
dalam keuangan berdasarkan prinsip Syariah atau dengan kata lain peraturan dan
dengan lembaga keuangan lainnya dalam hal penyimpanan dana dan ataupun
dari Bank Syariah adalah bank yang pengoperaiannya disesuaian dengan syariat
Islam. Saat ini banyak istilah yang diberian untuk menyebut entitas Bank Islam.
Selain istilah Bank Islam itu sendiri, yaitu tanpa bunga (interest-free bank), bank
memberikan pengertian definisi Bank Islam adalah bank yang beroperasi sesuai
cara bermuamalah secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-
28
Abdul Wahab Abd. Muhaimin, ‘Dalam Menyelesaikan Pelbagai Persoalan Hukum’, Ahkam, XV.2 (2015), 241–48.
29
Ascarya Diana Yumanita, Bank Syariah:Gambaran Umum, Pusat Pendidikan dan studi kebanksentralan, (PPSK),
Bank Indonesia, Jakarta, 2005.
30
Ibid: 33
16
pengertian yang dimaksut dengan Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Dan dalam pasal 1 ayat 7 yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah
menurut jenisnya terdiri atas bank umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.32
Dari beberapa pengertian bank islam yang dikemukakan oleh para ahlinya, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksut dengan bank islam atau bank Syariah adalah
badan usaha yang fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan
berdasarkan kepada hukum Islam atau prinsip Syariah sebagaiman diatur dalam
31
Ibid: 34
32
Nur Melinda Lestari, Sistem Pembbiayaan Bank Syariah berdasarkan UU No.21 Tahun 2008, Grafindo books
media, Jakarta 2015.
17
operasionalnya adalah:
1) Menjauhkan diri sendiri dari segala urusan yang berkaitan dengan riba
bunga yang berkaitan dengan riba dengan cara pelipatan ganda waktu.
ضا َعفَةً َواتهقُواْ َّللاَ لَعَله ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون ِ ْيَا أَيُّ َها الهذِينَ آ َمنُواْ َلَ ت َأ ْ ُكلُوا
ْ َالربَا أ
َ ضعَافا ً ُّم
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda, dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan.”33
e. Prinsip-prinsip pembiayaan
keuntungan untuk mereka berupa bunga dan provisi dengan memberi bunga atas
dengan pembiayaan, ada tiga macam pembiayaan dalam melakukan akad pada
Dalam pengajuan pembiayaan yang di ajukan oleh nasabah kepada pihak bank
33
Tafsir ali-imran ayat 130/
18
ataupun barang. Jika di lihat dari sisi jumlah nominal yang di ajukan, bank dapat
memberikan pembiayaan sebanyak 80% dari modal yang di berikan oleh bank.
Di dalam penerapan jual beli di dalam perbankan Syariah untuk prinsip jual
beli yang mana pihak perbankan akan membeli terlebih dahulu barang yang di
butuhkan oleh nasabah atau dengan cara lain seperti nasabah yang mengajukan
pembelian atas nama bank dengan harga pokok jual beli di tambah bagi hasil yang
3) Prinsip sewa-menyewa
Lembaga keuangan perbankan Syariah merupakan salah satu dari inti dari
sistem keuangan pada setiap negara. Melalui produk-produk perbankan yang telah
a) Giro Wadi’ah
sebelumnya.
b) Tabungan Wadi’ah
kata lain adanya bonus merupakan salah satu kebijakan dari bank
c) Qardh
a) Mudharabah
dijalankan tanpa ada unsur sengaja dari pihak kedua, maka pihak
diberikan di awal.
b) Musyarakah
a) Murabahah
Dalam hal jual beli menggunakan akad Murabahah adalah jual beli
b) Salam
Dalam hal jual beli menggunakan akad salam adalah sistem jual
c) Istishna
Sistem jual beli Istishna adalah jual beli atas dasar pesanan oleh
a) Ijarah
B. Pengetahuan Masyarakat
Menurut Ivan Eldes Dafrita dalam jurnalnya memaparkan pengertian kata ilmu
berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘allama’ yang diartikan dalam bahasa Indonesia
adalah pengetahuan, dan disebut dalam bahasa inggris dengan kata “science”. Sedangkan
definisi dari kata tersebut adalah aktivitas yang bersifat sistematis dan membangun serta
mengatur pengetahuan ke dalam bentuk penjelasan tentang alam semesta.35 Dan dalam
kamus bahasa Indonesia menyebutkan bahwa pengetahuan adalah suatu bidang yang
disusun dalam bidang tertentu yang dapat diterangkan untuk menjelaskan keadaan
tertentu dalam bidang pengetahuan. Dilain arti tersebut, dapat dijabarkan bahwa
pengetahuan adalah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan oleh
َّللاُ بِ َما ت َ ْع َملُونَ َخبِير ٍ َّللاُ الهذِينَ آ َمنُوا ِمن ُك ْم َوالهذِينَ أُوتُوا ا ْل ِع ْل َم َد َر َجا
ت ۚ َو ه يَ ْرفَعِ ه
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah maha mengetahui apa yang kamu
.kerjakan
35
Ivan Eldes, ‘Ilmu Dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama’, Al-Hikmah, 9.2 (2015) .
23
masyarakat dalam Islam. Didalam konsep Islam, manusia dituntut harus untuk mencari
ilmu yang bermanfaat dan menghindarkan diri dari mencari ilmu yang tidak bermanfaat.
Tolak ukur manfaat terletak sejauh mana suatu ilmu mendekatkan diri kepada kebenaran
yang Allah tetapkan serta sejauh mana pula hal tersebut tidak merugikan orang lain.36
dengan dengan dorongan dan dalam diri suatu individu yang mana kemudian
menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi dan terlibat didalamnya. Maka dari itu,
seorang nasabah akan berminat ke bank Syariah apabila merasa ada yang diuntungan dari
and the process they use to select, secure, use and dispose of products, services,
36
Achmad Chris Zubair, ‘Filsafat Ilmu Menurut Konsep Islam.’, Jurnal I-Lib UGM, 1997 .
37
Sisca Damayanti, ‘Pengaruh Pandangan Islam, Pelayanan Dan Keamanan Terhadap Minat Nasabah Untuk
Menabung Di Bank Syariah Mandiri Cabang X’, Jurnal Manajemen Dan Pemasaran Jasa, 9.1 (2017).
24
experinces or ideas to satisfy need and the impact that these processes have on the
individu, kelompok ataupun organisasi dan proses yang dilakukan dalam memilih,
mengamankan, dan memakai serta menghentikan produk, jasa, ide dan pengalaman
konsumen adalah salah satu pembelajaran tentang bagaimana seorang individu dalam
konsumen adalah kegiatan, pekerjaan, dan proses psikologis diri sendiri yang mendorong
pekerjaan tersebut pada saat membeli, dan ketika membeli, serta menggunakan lalu
2. Kepuasan pembeli
sebuah pilihan dan tindakan konsumen dalam menggunakan produk yang dipilihnya
pantas untuk digunakan dan dapat terjadi karena beberapa faktor yang membuat untuk
memberi evaluasi dua orang perilaku atau bahkan lebih, untuk memilih salah satu
diantaranya.
38
Satrio Dwicahyo, Sejarah Nasional, and Indonesia Bab, ‘Pertumbuhan Ekonomi Di Era Orde Baru’, 2012.
25
Menurut pendapat Kotler dan Keller berpendapat bahwa ada beberapa tahap
a. Perkenalan masalah
akan dipilih untuk dibeli dan dipakai, tentunya konsumen akan membuat
kualitas produk tersebut demi kenyamanan dan kepuasan yang diinginkan oleh
konsumen.
barang yang kita inginkan dan akan kita beli, tentunya kita akan mencari terlebih
keraguan dalam diri kita untuk membeli, memiliki dan menggunakannya. Dalam
tahap ini, sangat diperlukannya beberapa informasi yang akurat agar konsumen
mengevaluasi barang yang terlebih dahulu dimiliki oleh konsumen lain. Dan
konsumen lain, maka ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk konsumen
selanjutnya adalah mengukur tingkat kepuasan yang dirasakan dan dialami oleh
D. Kualitas pelayanan
kata yang harus dimiliki oleh pemilik jasa dan sebuah pekerjaan yang wajib
tidak kasat mata yang terjadi karena terjadinya komunikasi antara konsumen
dengan karyawan atau beberapa hal lain yang disajikan oleh perusahaan yang
39
Fahrur Ulum, ‘Inovasi Produk Perbankan Syariah Di Indonesia’, 17.1 (2014).
27
melayani konsumen saja, akan tetapi menjadi sebuah upaya dalam membentuk
sebuah kerja sama dalam waktu yang panjang dan ditambah dengan tujuan
memberikan layanan terbaiknya sejak pertama kali perusahaan itu didirikan tanpa
ada kesalahan dalam bentuk apapun untuk menyalurkan jasanya sesuai waktu
40
Dwi Ana Ratna Utami, ‘Pengaruh Persepsi Masyarakat Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung Di
Bank Syariah’, The World Economy, 30.11 (2007).
28
pelanggan.
karyawan dalam membantu urusan para pelanggan serta respon yang baik
dialami oleh nasabah dan bertindak untuk kepentingan nasabah dan memberikan
perhatian yang lebih kepada pelanggan serta waktu dan jam operasional
e. Bukti fisik (Tangible): adalah salah satu bagian penting dalam menarik minat
bentuk kantor perusahaan, fasilitas yang memadai, serta penampilan staff dan
karyawan perusahaan.
Di dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti tentang kurangnya pengetahuan serta
minat masyarakat dalam menggunakan jasa Perbankan Syariah. Adapun dimensi ini
disebut dimensi CARTER yang mana untuk pertama kalinya dipaparka oleh Othman
dan Owen.41
41
Kualitas Layanan and others, ‘Iqtishadia’, 3.1 (2016).
29
E. Pemasaran (marketing)
1. Prinsip Keadilan
Dalam hal ini terkait dari pembagian keuntungan atas dasar bagi hasil dan
2. Prinsip Keseteraan
sebagai pengguna dana, maupun bank pada kedudukan yang sama dan
resiko, dan keuntungan yang setara antara nasabah penyimpan dana, dan
3. Prinsip kenyamanan
dasar ekonomi syariah. yang mana tidak berhubungan dengan riba serta
42
Ibid: 36
30
kualitas hidup.
31
pembuktian bahwa bank Syariah dapat tumbuh dan berkembang lebih baik
masing-masing.
Terdapat perbedaan antara imbalan yang berupa bunga dan bagi hasil,
43
Ibid: 38
44
Ibid: 39
32
45
Ibid: 40
33
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan secara subtansial perbedaan mendasar antara
positif
Dasar hukum produk dan Hukum islam dan hukum Hukum positif
akad positif
nasabah
butir 7) adalah Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri dari bank umum Syariah dan
pembiayaan rakyat Syariah”. selain pasal yang ini, terdapat” pasal 1 ayat 12 menyatakan
34
bahwa prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
a) Bank umum Syariah (BUS) adalah perusahaan bank Syariah yang mana
Syariah. peran bank umum Syariah dapat difungsikan sebagai bank devisa dan
dapat pula di fungsikan sebagai bank nondevisa. Fungsi dari bank devisa
adalah sebagai sarana untuk mengirim uang ke luar negeri, dan transaksi
b) (UUS) atau disebut unit usaha Syariah, adalah anak perusahaan bank
disebut anak perusahaan bank konvensional yang berasal dari luar negeri.
Adapun kedudukan unit usaha Syariah berada dibawah naungan direksi pusat
bank konvensional yang dapat berfungsi sebagai bank devisa dan dapat pula
c) BPRS atau disebut Bank pembiayaan rakyat Syariah adalah bank Syariah
yang tidak mempunyai fungsi dalam bentuk arus pembayaran. Dan batas
wilayah hukum dibatasi tidak seperti unit usaha Syariah. Adapun kepemilikan
dari BPRS adalah warga negara Indonesia saja dan pemerintah daerah.
1980: Muncul ide dan bentuk dari konsep ekonomi Islam dengan melakukan uji
1990: Lokakarya MUI di mana para peserta sepakat mendirikan Bank Syariah di
Indonesia.
1992: pada tanggal 1 Mei 1992 Bank Syariah yang pertama beroperasi yaitu Bank
Muamalat.
Perbankan dengan prinsip bagi hasil baik bank umum maupun BPRS.
undang no: 7 tahun 1992 yang mengakui keberadaan Bank Syariah dan Bank
1999: Keluar undang-undang no: 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang
moneter dengan menggunakan prinsip Syariah. Pada tahun ini dibuka kantor
Syariah. Pengembngan pasar uang antar Bank Syariah (PUAS) dan sertifikat
2001: Pendirian unit kerja biro Perbankan Syariah di Bank Indonesia untuk
Syariah.
no.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang makin mempertegas penetapan
kebijakan moneter dengan dilakukan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dapat
tingkat kesehatan, dan lembaga penjamin simpanan. Dan di tahun ini juga tejadi
2005: di era undang-undang no. 10 tahun 1998, secara teknis mengenai produk
dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah,
prinsip Syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
konvensional yang sudah memiliki UUS. Hal demikian ditemukan dalam PBI
37
oleh bank umum konvensional. Produk Bank Syariah terdiri dari produk
2008: pada tanggal 16 Juli 2008, undang-undang no.21 tahun 2008 tentang
Syariah yang selama lima tahun pasarnya (market share) tumbuh lebih dari 65%
kegiatan usaha.
2011: Pembentukan otoritas jasa keuangan yang secara bertahap beralih menjadi
2015: Menurut statistik Perbankan Syariah OJK per Juni 2015, terdapat 12 Bank
umum Syariah dan 22 UUS di Indonesia dengan total jaringan kantor sebanyak
pembuatan, penawaran, dan perubahan nilai dari seorang inisiator kepada Stakeholder atau
pemegang saham di luar perusahaan yang mana dalam setiap prosesnya harus sesuai
46
Sentot Imam Wahjono and Universitas Muhammadiyah Surabaya, ‘Manajemen Syariah Implementasi Melalui
Pendidikan’, 2016.
38
dengan akad dan prinsip-prinsip mu’amalah Islamiyah. Aspek pengawasan Allah terhadap
hambanya menjadi fondasi utama kesadaran setiap marketer dalam aktivitas pemasaranya.
ان َو ََل ت َ ْع َملُونَ ِم ْن َع َم ٍل إِ هَل ُكنها َعلَ ْي ُك ْم ٍ وا ِم ْنهُ ِمن قُ ْر َء ۟ ُون ِفى شَأ ْ ٍن َو َما تَتْل ُ َو َما ت َ ُك
ض َو ََل ِفى ِ ب َعن هر ِب َك ِمن ِمثْقَا ِل ذَ هر ٍة ِفى ْٱْل َ ْر ُ ش ُهودًا إِ ْذ ت ُ ِفيضُونَ فِي ِه ۚ َو َما َي ْع ُز ُ
ين
ٍ ِب ُّمب ٓ َ صغ ََر ِمن َٰذَ ِل َك َو
ٍ َ َل أ َ ْكبَ َر إِ هَل فِى ِك َٰت ْ َ َل أ
ٓ َ س َما ٓ ِء َو
ٱل ه
Artinya: kamu tidak dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat Al-
Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan kami menjadi saksi
atasmu di waktu kamu melakukanya. Tidak luput dari pengetahuan tuhanmu biarpun
sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak
pula yang lebih besar melainkan semua tercatat dalam kitab yang nyata (lauh mahfuz).47
Menurut Kartajaya dan Sula, konsep pemasaran Syariah setidaknya memiliki empat
1. Teistis (Rabbaniyah)
Karakter ini muncul bukan karena keterpaksaan, tetapi bermula dari kesadaran diri
yang mana keduanya telah menjadi pedoman hidup bagi mereka, sehingga mereka
mampu mengikuti kebenaran ajaran agama Islam dan menjauhi kebhatilan yang dapat
merugikan orang lain. Di antara berbagai macam bentuk transaksi yang dapat
merugikan nasabah ialah transaksi yang mengandung riba, gharar, maisir, kecurangan,
serta mafsadah. Dan sebaliknya dan sepantasnya harus bersifat adil serta saling sukarela
2. Etis (Akhlaqiyah)
47
Untungsuiyarto, Tafsir Ibnu Katsir Surah Yunus Ayat 61, (http://www.alquranmulia.wordpress.com, diakses
tanggal 2 Maret 2018), 1.
39
Karimah) dalam setiap aktivitas pemasaranya. Hakikat sifat etis merupakan derivasi
dari sifat teistis (Rabbaniyah). Dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran Syariah
adalah pemaran dengan mengutamakan moral dan keadilan serta bersifat terbuka.
Karena pada hakikatnya mu’amalah yang islami juga menjunjung tinggi konsep
kesejahteraan manusia dan kehidupan yang baik dengan menekankan pada persaudaraan
dan kehidupan sosial ekonomi dan membutuhkan kepuasan yang seimbang baik
3. Realistis (Al-Waqi’iyah)
Marketing syariah merupakan cerminan dari kemudahan yang di berikan oleh Islam.
Hal ini dapat dilihat dari aspek pemasaran yang fleksibel, seperti keluwesan dan
flekstabilitas yang bisa di terapkan pada zaman dan tempat (Al-Waqi’iyah). Nabi
Muhammad SAW sering memberi contoh tentang periaku yang baik, sopan dan
perhatian kepada masyarakat baik kepada muslim dan nonmuslim. Dengan demikian,
4. Humanistis (insaniyah)
Maksut dari karakter humanitis (insaniyah) adalah bahwa sepantasnya para marketer
esensi dari penciptaan Syariah agar derajat manusia dapat terangkat. Karena dengan
40
memelihara sifat manusia (Insaniyah) terhadap para pemasar marketing Syariah, maka
sifat-sifat buruk (Sayyi’ah) maka dapat terkendali dengan buku-buku panduan Syariah.48
G. Literasi keuangan
bahwa literasi keuangan adalah pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola keuangan.
Literasi keuangan juga diartikan sebagai rangkaian proses atau ativitas untuk
otoritas jasa keuangan memaparkan bahwa sebagai tolak ukur seseorang agar dapat
disebut sebagai well literate apabila telah memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang
lembaga dan produk layanan jasa keuangan serta kemampuan untuk mengetahui fitur,
manfaat, resiko, hak, dan kewajiban dari produk layanan jasa keuangan tersebut.50
pemahaman atas resiko dan konsep keuangan, keterampilan, motivasi serta keyakinan
untuk menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang dimilikinya dalam hal membuat
keputusan keuangan yang tepat dan efektif dan meningkatkan kesejahteraan keuangan
(financial well being) individu dan bermasyarakat serta berpartisipasi dalam bidang
ekonomi.51
48
Fahrul Ulum, Innovasi Produk Perbankan Syariah di IndonesiaVol. UIN Sunan Ampel Surabaya, 1 Juni 2014
49
Farinia Fianto and others, ‘Gerakan Literasi Finansial’, 2017.
50
OJK, ‘Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017)’.
51
Ibid: 16
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan metode penelitian
kualitatif yakni untuk mendapatkan data tentang objek penelitian dengan tujuan dan
kegunaan tertentu sesuai objek penelitian tersebut. Nantinya, dalam penelitian ini, Google
kepemahaman masyarakat tentang Bank Syariah. Dalam penelitian ini, analisis yang
digunakan dalam metode penelitian juga dilakukan untuk mengetahui alasan narasumber
mengapa lebih memilih menggunakan Bank Konvesional daripada Bank Syariah. Adapun
penilaian yang tegas yaitu: ya atau tidak, benar atau salah, dan pernah atau tidak pernah.
Setelah data kuisioner telah terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode perhitungan skala Guttman. Yang
mana dalam metode skala Guttman ini digunakan untuk mengukur tingkat kepemahaman
Pendekatan pada penelitian ini dengan menggunakan studi kasus. Dalam studi kasus
kali ini adalah penelitian yang dilakukan secara keseluruhan terhadap suatu keadaan dan
situasi yang di sebut sebagai kasus dengan menggunakan cara yang sistematis ketika
laporanya. Dengan kesimpulan yang di lakukan oleh peneliti adalah meneliti dan
52
Weksi Budiaji, ‘Skala Pengukuran Dan Jumlah Respon Skala Likert (The Measurement Scale and The Number of
Responses in Likert Scale)’, Jurnal Ilmu Pertanian Dan Perikanan Desember, 2.2 Hal (2013), 127–33
<http://umbidharma.org/jipp.
41
42
menggunakan jasa Perbankan Syariah, antara lain: pembiayaan kavling tanah, pembiayaan
rumah baru, pembiayaan rumah bekas (second), pembiyaan kendaraan, tabungan haji dan
Metode penelitian kualitatif sering di sebut juga dengan metode penelitian naturalistik,
karena penelitian yang di lakukan dengan menggunakan metode ini dilakukan pada kondisi
yang alamiah atau biasa disebut etnographi. Sedangkan menurut penelitian, metode
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Yang mana peneliti
merupakan instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan. Dan
hasil penelitian kualitatif ini lebih mengarah kepada makna dari pada generilasi. Penelitian
ini di awali dengan melihat situasi pada Organisasi politik Partai Keadilan Sejahtera
Syariah.53
1. Populasi
Dalam sebuah penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley di namakan “social situation”. Atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen yaitu: tempat (Place), pelaku (Actor), dan aktivitas (Activity) yang
berinteraksi langsung secara sinergis. Dan sebenarnya objek penelitian kualitatif juga
bukan semata-mata pada situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen tersebut, tetapi
53
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung, Alfabeta, 2011) 9
43
juga bisa berupa peristiwa alam, dan sejenisnya. Situasi sosial tersebut, di nyatakan
sebagai objek penelitian yang ingin di ketahui tentang “apa yang terjadi” di
dalamnya. Pada situasi sosial ini peneliti dapat mengamati secara mandalam aktivitas
orang-orang pada tempat tertentu. Jadi jika tiga elemen tadi di hubungkan dengan
penelitian ini, maka tempat (Place) adalah kantor dewan perwakilan cabang Partai
dalam penelitian ini adalah anggota pengajian pada organisasi partai politik di
2. Sampel
memberikan data yang di perlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang
di peroleh dari sampel sebelumnya itu. Peneliti dapat menetapkan sampel lainya yang
di pertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap. Praktek seperti inilah
yang di sebut sebagai “serial selection of sample units”, atau dalam kata-kata Bogdan
dan Biklen di namakan “snowball sampling technique”. Unit sampel yang di pilih
adalah metode pengambilan sampel yang bentuk menyerupai seperti bola salju
dengan maksut semakin lama penelitian ini, maka akan semakin banyak sampel yang
akan didapat. Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan 23 informan yang terdiri dari
54
Ibid: hal. 219
44
6 adalah ibu-ibu yang sering mengikuti pengajian pada tiap minggunya, dan 17 orang
adalah bapak-bapak pengurus organisasi partai politik dengan 1 orang adalah anggota
dewan perwakilan rakyat daerah Kabupaten Sidoarjo dan sebagai wakil ketua dari
Dalam penelitian kali ini menggunakan data dari metode penelitian kualitatif. Data di
peroleh dari wawancara serta observasi secara mendalam baik dari tingkat kepemahaman
tentang Bank Syariah dan menawarkan produk pembiayaan Bank Syariah terhadap
masyarakat sampai dengan faktor-faktor apa saja yang membuat masyarakat kurang
berminat menggunakan produk Bank Syariah. Dan untuk mendapatkan informasi yang
lebih detail kepada peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan dua jenis
pengumpulan data yaitu primer dan data sekunder. Pengertian dari data primer adalah
sumber data yang langsung dari objek penelitian (tidak melalui media perantara) kepada
pengumpul data. Data primer dari penelitian ini di peroleh langsung melalui observasi dan
wawancara langsung kepada para anggota organisasi politik Partai Keadilan Sejahtera. Hal
itu di karenakan agar peneliti mendapatkan hasil penelitian yang dapat di gunakan untuk
Sedangkan pengertian dari data sekunder adalah sumber data yang secara tidak
langsung dari pihak lain guna melengkapi data-data yang di perlukan untuk penelitian ini.
Data sekunder sendiri di peroleh dalam gambaran umum yang sudah diolah menjadi data
seperti data sejarah perusahaan, visi-misi, dan struktur organisasi. Data sekunder ini dapat
di peroleh dari buku-buku dalam perpustakaan, internet, buku-buku artikel dari website,
45
dan penelitian terdahulu serta beberapa dokumen yang terdapat dari internet, dan beberapa
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara, berbagi sumber
data, dan dengan berbagai cara mendapatkan data tersebut. Dan apabila dilihat dari segi cara
dan teknik pengumpulan data tersebut, maka teknik pengumpulan data dapat dikumpulkan
pada setting alamiah (natural setting) dan dilakukan dengan cara wawancara (interview) dan
kuisioner, dan dengan dokumentasi55. Adapun dalam pengumpulan data pada penelitian ini,
1. Wawancara
Definisi wawancara adalah percakapan yang di lakukan oleh kedua belah pihak,
cara wawancara langsung dengan melakukan sesi tanya jawab kepada para anggota partai
politik. Dan juga beberapa pihak yang terkait dengan penelitian ini. Sebelum
menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan di ajukan pada saat melakukan wawancara,
dan menyiapkan pula beberapa peralatan pada saat wawancara seperti: Voice recorded,
kertas wawancara, buku dan peralatan tulis juga beberapa perlengkapan lainya yang di
gunakan pada saat wawancara. Dalam melakukan wawancara ini, peneliti melakukan
akan membuat kesepakatan terlebih dengan informan tentang kapan dan dimana akan
55
Ibid: hal. 225
56
suryono, ‘Teknik Wawancara Interview’, Kuliah, Mata Penelitian, 2011.
46
dilangsungkannya wawancara. Yaitu dengan ibu dari peserta anggota organisasi partai
politik yang bertempat di kediaman beliau, dan wawancara dengan wakil ketua organisasi
2. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik
apabila dibandingkan dengan cara yang lain, seperti teknik wawancara dan kuisioner.
Apabila wawancara dan kuisoner selalu berkomunikasi antar manusia, maka observasi
tidak akan terbatas hanya pada pada orang, tetapi juga terhadap objek-objek yang lain.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi kepada anggota organisasi partai
politik untuk memperoleh data tentang faktor-faktor kurangnya minat dan pemahaman
tentang produk Bank Syariah di Sidoarjo pada organisasi politik Partai Keadilan
Sejahtera. Dan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara observasi partisipatif,
yaitu di mana peneliti turun langsung untuk melakukan wawancara dengan di kantor
3. Dokumentasi
membuat Analisa tentang isi dari beberapa dokumen-dokumen yang mendukung untuk
kebutuhan penelitian ini. Adapun dokumen yang di butuhkan untuk kebutuhan penelitian
berupa buku-buku yang berhubungan tentang Perbankan Syariah, aspek hukum Bank
Syariah, wawancara tentang struktur organisasi kepada dewan perwakilan cabang Partai
Keadilan Sejahtera di Sidoarjo oleh peneliti, dan jurnal-jurnal yang terkait tentang faktor-
47
faktor kurangnya pemahaman dan minat masyarakat tentang Perbankan Syariah. Hingga
4. Koesioner
Koesioner atau angket adalah teknik dalam mengumpulkan data yang dilakukan
menjawabnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media Google Form yang
nantinya akan disebarkan kepada responden melalui sosial media agar peneliti dapat
Adapun bentuk skala yang digunakan dalam koesioner penelitian ini adalah
menggunakan skala Guttman yaitu dengan cara memberikan pernyataan yang tegas
5. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek, atau kegiatan yang
mempunyai variasi yang telah ditentukan oleh peneliti untuk mempelajari dan dapat
ditarik kesimpulan tentang permasalahan tersebut. Adapun variabel dalam penelitian ini
adalah tentang pertimbangan masyarakat dalam memilih Bank Syariah dan pengetahuan
a. Pertimbangan masyarakat
57
Ibid hal: 240
48
Perbankan Syariah terdapat 24 yang mana disesuaikan dengan dimensi CARTEER dari
Dimensi Compliance
Dimensi Assurance
Dimensi Reliability
Dimensi Tangibles
Dimensi Empathy
Dimensi Responsiveness
b. Pengetahuan masyarakat
dengan informasi dari konsumen tentang berbagai macam produk dan jasa. Dalam
penelitian yang dimaksut adalah produk dan jasa Perbankan Syariah dan pengetahuan
lain yang berkaitan dengan fungsi sebagai konsumen. Adapun indikatornya adalah
seputar pengetahuan masyarakat tentang produk-produk dari Bank Syariah, antara lain:
Adapun data di dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh dari berbagai sumber
dan proses ini dilakukan secara terus menerus sampai pada akhirnya mencapai titik
kejenuhan. Data yang di dapat pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak
menolak data kuantitatif), dan pada akhirnya belum terdapat pola yang jelas. Triangulasi
memiliki pengertian sebagai teknik pengumpulan data dengan cara penggabungan dari
beragam teknik pengumpulan data dan data yang telah tersedia. Mathinso mengatakan
bahwa nilai dari teknik pengumpulan data yang di peroleh secara meluas (convergent), tidak
konsisten dan juga tidak kontradiksi. Maka dari itu dengan cara menggunakan teknik
triangulasi dalam pengumpulan data, maka data yang di dapat akan lebih konsisten, jelas dan
pasti, dengan melalui triangulasi “can build on the strengths of each type of data collection
while”. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa kegiatan dalam analisis kualitatif di
kerjakan secara interatif dan berlangsung secara terus menerus sampai selesai, hingga pada
akhirnya data tersebut terasa jenuh. Adapaun kegiatan dalam analisis data berupa data
Dalam rangka memperoleh data dari objek penelitian cukup banyak, perlunya
pencatatan secara teliti dan rinci seperti yang telah di paparkan. Maka dari itu sangat di
perlukanya analisis data dengan menggunakan reduksi data. Reduksi data sendiri sama
dengan meringkas, menyeleksi data-data yang pokok serta mengarahkan kepada hal-hal
yang penting yang berkaitan dengan tema dan pola tersebut. Hingga pada akhirnya data-
data yang telah di reduksi akan menampilkan gambaran yang jelas juga membantu
peneliti dalam mengumpulkan data dan mempermudah peneliti apabila ingin mencari
data tersebut ketika peneliti membutuhkan data.58 Proses wawancara langsung terhadap
kepada anggota pengajian Partai Keadilan Sejahtera dan wawancara langsung kepada
wakil ketua organisasi partai politik tersebut, serta prosedur pembiyaan tersebut kepada
Dan untuk mendapatkan beberapa informasi dan data yang di inginkan, peneliti
mereduksi data memfokuskan untuk keperluan data yang di butuhkan terkait penelitian
tentang strategi pemasaran dan jawaban dari pertanyaan yang di siapkan oleh peneliti
terkait dengan rumusan masalah yang telah di buat oleh peneliti. Hal ini yang dilakukan
peneliti dengan tujuan untuk mempermudah peneliti dalam memberikan data ketika
Penyajian data tentang penelitan ini dapat dilakukan ke dalam bentuk uraian yang
singkat sepeti bagan, grafik, pie chard dan sejenisnya yang berkaitan dengan hal tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan daftar tabel yang bersifat naratif
pertanyaan dalam bentuk kuisioner yang di lontarkan kepada informan yaitu para anggota
organisasi politik Partai Keadilan Sejahtera serta beberapa perwakilan lain yang berkaitan
dengan faktor-faktor kurangnya pemahaman dan minat masyarakat tentang Bank Syariah
di Sidoarjo. Yang mana data-data tersebut nantinya akan menjelaskan dan menjawab
tentang rumusan masalah dari peneliti. Maka dari itu data yang telah di reduksi dan
sesuai dengan apa yang di butuhkan oleh peneliti, seperti halnya: kuisioner tentang
3. Conclusion Drawing/verification
Dan untuk langkah selanjutnya adalah pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Data
yang telah melalui tahapan reduksi selanjutnya akan di sajikan oleh peneliti dan di ambil
kesimpulan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil penelitian yang sempurna. Peneliti
Sejahtera di Sidoarjo menjadi kredibel apabila di tambah dengan beberapa bukti yang
jelas dan rinci baik itu berupa gambar, kuisioner maupun dokumentasi. Atau beberapa
catatan tersendiri dari anggota pengajian Partai Keadilan Sejahtera tentang tingkat
masyarakat tentang Bank Syariah di Sidoarjo yang telah di reduksi dan di sajikan dengan
secara berurutan, selanjutnya dapat di ambil kesimpulan untuk menjawab dua rumusan
DATA RESPONDEN
KELAMIN
53
54
Syariah
Konvensional
Islam
secara Islami?
maupun pinjaman
bebas bunga
55
Syariah)
nyaman
masyarakat)
terhadap masyarakat)
luas
terjamin
Mbangking, e-toll.
Tabel 7. Tangibles (Bukti fisik yang menyangkut fasilitas fisik yang jelas)
menarik
nyaman
menguntungkan
57
6. Responsiveness (Daya tanggap Perbankan Syariah terhadap pelayanan yang cepat dan
efisien)
dengan cukup
B. PEMBAHASAN
1. Pengetahuan Masyarakat tentang Bank Syariah
ekonomi mereka sesuai dengan nilai dan prinsip dalam agama Islam. Dan
hanya satu orang saja yang menyatakan bahwa bank konvensional masih juga
Islam. Maka dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan. Menurut S.M.
Islam serta aturan Syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencairan dan
58
masyarakat.
yang telah menerapkan ketentuan layanan produk secara Islami. Dan hanya
satu orang saja yang menyebutkan bahwa bank konvensional juga telah
ekonomi Islam adalah sebuah disiplin ilmu yang menjadi cabang dari syariat
ekonomi Islam.
satu orang saja yang memilih bank konvensional yang menerapkan tidak ada
sistem bunga baik untuk tabungan maupun pinjaman, dan bukan tanpa alasan
saja sistem bunga yang diterapkan oleh bank konvensional dengan sistem bagi
hasil (margin) yang diterapkan oleh Bank Syariah. Sepertihalnya salah satu
59
sistem bunga pada bank konvensional dengan sistem bagi hasil pada bank
Syariah. Bahkan bagi hasil yang ditetapkan oleh Bank Syariah bisa lebih besar
KPR pada BPRS di Sidoarjo, dan ternyata lebih besar bagi hasilnya ketimbang
ُ ط
َان ِمن َ ش ْي
طهُ ال ه ِ َالهذِينَ َيأ ْ ُكلُون
ُ الر َبا ََل َيقُو ُمونَ ِإ هَل َك َما َيقُو ُم الهذِي َيتَ َخ هب
َٰ
ِ َّللاُ ْالبَ ْي َع َو َح هر َم
ُالربَا ۚ فَ َم ْن َجا َءه ِ ْال َم ِس ۚ ذَ ِل َك بِأَنه ُه ْم قَالُوا إِنه َما ْالبَ ْي ُع ِمثْ ُل
الربَا ۗ َوأَ َح هل ه
ِ النه
َار ۖ ُه ْم فِي َها خَا ِلد ُون
hanya satu orang saja yang memilih bank konvensional sebagai lembaga
supply supply
diterapkan oleh Bank Syariah dan bank konvensional dalam prosedur yang
yang luas. Dikutip dari data literasi OJK dalam strategi nasional literasi
KOMPOSIT 0.8
KONVENSIONAL 0.8
SYARIAH 0.5
Dari tabel diatas tentang hasil uji survey dan inklusi keuangan
pada tahun 2016 menjelaskan hasil yang sama adanya korelasi positif
antara literasi keuangan dan dengan inklusi keuangan baik pada industri
dan ruang tunggu bank Syariah lebih nyaman dari bank konvensional. Hal
adalah salah satu kata yang harus dimiliki oleh pemilik jasa dan sebuah
sebuah kegiatan yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi kareana
hal lain yang disajikan oleh perusahaan yang memberikan layanan tersebut
ekonomi pasar kapitaslis. Dan sistem ekonomi kapitalis saat ini dinilai
bahwa karyawan pada bank Syariah dianggap lebih sopan dan bersahabat
konvensional lebih sopan dan bersahabat. Hal ini adalah salah satu tolak
satisfy need and the impact that these processes have on the consumer
dalam penyediaan hal penyediaan produk serta layanan yang luas daripada
yang dianggap lebih unggul dalam penyediaan produk serta layanan yang
tersebut menilai bank Syariah lebih unggul tentang hal keamanan dalam
baru yang berbeda jauh dengan era kehidupan puluhan tahun lalu. Yang
islam yang sangat bertentangan dengan riba yang telah diterapkan oleh
Syariah.
lebih unggul dalam waktu dan jam operasional yang optimal daripada
konvensional yang dianggap lebih unggul dalam masalah waktu dan jam
Karena bersebrangan dengan waktu dan jam kerja yang bersamaan dengan
karena bertepatan dengan waktu sholat dzuhur pada waktu jam ishoma
mbangking, e-toll
ekonomi. Menurut Kirana Widya Astuti, Putu Wuri Handayani, dan Iik
yang dapat diambil adalah banyaknya fasilitas dan kemudahan akses yang
dianggap lebih unggul dalam hal Tampilan kantor dan fasilitas fisik yang
memilih bank Syariah karena tampilan kantor yang bernuansa Islami dan
fasilitas fisik yang berbeda pada tiap bank Syariah. Meskipun memiliki
pada bank Syariah lebih cepat dan efisien daripada bank Syariah. Dan 8
lebih cepat dan efisien daripada bank Syariah. Lupiyoadi dan Hamdani
hanya sebuah maksut dalam melayani konsumen saja, akan tetapi menjadi
69
sebuah upaya dalam membentuk sebuah kerja sama dalam waktu yang
menyepakati dengan pihak bank terkait bagi hasil yang telah ditentukan.
yang dianggap lebih unggul dalam masalah waktu dan jam operasional
berpendapat bahwa untuk mencari solusi yang baik dan sesuai keinginan,
waktu dan jam kerja yang bersamaan dengan jam operasional perbankan.
70
bahwa sekat atau pembatas loket pada bank Syariah dianggap cukup
pengertian kualitas pelayanan adalah salah satu kata yang harus dimiliki
oleh pemilik jasa dan sebuah pekerjaan yang wajib dikerjakan dengan
kualitas pelayanan adalah sebuah kegiatan yang bersifat tidak kasat mata
karyawan atau beberapa hal lain yang disajikan oleh perusahaan yang
atas masalah yang ada. Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa sekat ataupun pembatas loket merupakan salah satu faktor penting
antar nasabah.
menggunakan dan memilih produk serta jasa dari bank Syariah. Menurut
data yang telah terkumpul bahwa terdapat 9 orang responden yang merasa
keputusan untuk mengolah sumber daya yang tersedia. Dari dua pendapat
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa lokasi bank Syariah menjadi peran
di Sidoarjo.
area parkir pada bank Syariah yang dinilai cukup memadai dan 10 orang
to satisfy need and the impact that these processes have on the consumer
responden yang menilai bahwa nama dan reputasi bank Syariah mudah
perusahaan adalah aset yang tidak kasat mata (imangible asset). Reputasi
Tentunya total nilai aset yang bank tinggi penting untuk menjaga
koesioner yang diberikan menilai total nilai aset bank Syariah cukup
tinggi. Dan 17 orang responden lain beranggapan bahwa total nilai aset
yang dihimpun oleh otoritas jasa keuangan pada bulan januari 2019,
dengan total nilai aset bank konvensional. Salah satu bank konvensional
74
terbesar adalah PT Bank tabungan negara (BTN) memiliki total nilai aset
sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa
dimiliki perusahaan dan sangat penting untuk menjaga nama dan reputasi
bahwa bank konvensional lebih unggul dalam hal tersebut. Putri Dwi
jumlah kantor bank Syariah yang tersedia sebanyak 1825 kantor bank
data yang terkumpul tentang kantor cabang yang tersedia dengan cukup
semakin meningkat juga produk dan jasa. Hal ini berkaitan dengan
kebutuhan masyarakat yang semakin bank minded. Dari data yang dikutip
pada bank Syariah lebih tepat dan efisien daripada bank Syariah. Dan 13
lebih tepat dan efisien daripada bank Syariah. Lupiyoadi dan Hamdani
76
hanya sebuah maksut dalam melayani konsumen saja, akan tetapi menjadi
sebuah upaya dalam membentuk sebuah kerja sama dalam waktu yang
menyepakati dengan pihak bank terkait bagi hasil yang telah ditentukan.
menguntungkan
Syariah.
tentang pengertian kualitas pelayanan adalah salah satu kata yang harus
dimiliki oleh pemilik jasa dan sebuah pekerjaan yang wajib dikerjakan
dengan karyawan atau beberapa hal lain yang disajikan oleh perusahaan
solusi atas masalah yang ada. Dengan pendapat diatas dapat diambil
dengan pihak bank Syariah dengan harapan dapat mewujudkan solusi dari
A. KESIMPxULAN
dan minat masyarakat tentang bank Syariah diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat 6 faktor yang menjadi bahan pertimbangan minat masyarakat terhadap bank
dan responsivenees. Adapun faktor yang dominan yang menjadi bahan pertimbangan
masyarakat dalam memilih bank Syariah adalah Assurance dengan uraian manajemen
responden memilih Bank konvensional. Dan interior kantor dan ruang tunggu yang
dengan akses informasi rekening yang mudah dengan presentase 56,5% responden
memilih bank konvensional. Dimensi reliability dengan uraian menyediakan produk dan
layanan yang luas dengan presentase 52.2% responden memilih bank konvensional,
dengan presentase 73.9% responden memilih bank konvensionl. Empathy dengan uraian
lokasi yang mudah dijangkau dengan presentase 60.9% responden memilih bank
konvensional. Total aset bank yang tinggi dengan presentase 73.% responden memilih
bank konvensional. Dan responsivenees dengan uraian mempunyai cabang yang tersedia
2. Pengetahuan masyarakat akan peran perbankan Syariah dinilai masih kurang cukup.
Sebagian besar responden menganggap bahwa bank Syariah dan bank konvensional
79
80
B. SARAN
dengan agama Islam. Seperti: pengajian, Tabligh akbar, kajian yang diadakan
Achmad Chris Zubair, ‘Filsafat Ilmu Menurut Konsep Islam.’, Jurnal I-Lib UGM, 1997
<https://repository.ugm.ac.id/23836/>
Astuty, Sri, Ratnasari Manggu, and Dan Dalif, ‘Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di
Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat’, 2015
Budiaji, Weksi, ‘Skala Pengukuran Dan Jumlah Respon Skala Likert (The Measurement Scale and The
Number of Responses in Likert Scale)’, Jurnal Ilmu Pertanian Dan Perikanan Desember, 2 (2013),
127–33 <http://umbidharma.org/jipp>
Damayanti, Sisca, ‘Pengaruh Pandangan Islam, Pelayanan Dan Keamanan Terhadap Minat Nasabah
Untuk Menabung Di Bank Syariah Mandiri Cabang X’, Jurnal Manajemen Dan Pemasaran Jasa, 9
(2017), 17 <https://doi.org/10.25105/jmpj.v9i1.1412>
Departemen Perbankan Syariah, ‘Roadmap-Pbs_2015-2019.Pdf’, 2015, p. 53
Diana Yumanita, Ascarya, Bank Syariah: Gambaran Umum PUSAT, Bank Syariah : Gambaran Umum,
2010, XIV <http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/bi-dan-publik/kebanksentralan/Documents/14. Bank
Syariah Gambaran Umum.pdf>
Dwicahyo, Satrio, Sejarah Nasional, and Indonesia Bab, ‘Pertumbuhan Ekonomi Di Era Orde Baru’, 2012
Eldes, Ivan, ‘Ilmu Dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama’, Al-Hikmah, 9 (2015)
<https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v9i2.322>
Fianto, Farinia, Risma Prismayani, Nuradi Indra Wijaya, Miftahussururi, Nur Hanifah, Meyda Noorthertya
Nento, and others, ‘Gerakan Literasi Finansial’, 2017
Hidayah&Kartini, ‘Peranan Bank Syariah Dalam Sosialisasi Dan Edukasi Masyarakat Tentang Ke
Manfaatan Produk Dan Jasa Perbankan Syariah’, Kosmik Hukum, 2016
Imran, and Bambang Hendrawan, ‘Pengaruh Persepsi Masyarakat Batam Tentang Bank Syariah
Terhadap Minat Menggunakan Produk Bank Syariah’, Journal of Business Administration, 1 (2017),
63–72
Kemendikbud, ‘Gerakan Literasi Untuk Tumbuhkan Budaya Literasi’, Jendela Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2016, 04–21
Kementrian Agama, Jenderal Biro Hubungan Masyarakat, Kemenag Dalam Angka 2016, 2016
Layanan, Kualitas, Bprs Bhakti, Sumekar Sumenep, and Rudy Haryanto, ‘Iqtishadia’, 3 (2016)
Monjelat, Natalia, Mario Carretero, • ،عباس خضير شراد الفتاح عبد التميمي, Psicología Implicada, E N La,
Gabriela A Fairstein, and others, ‘No Title’بغداد جنوبي وديالى دجلة نهري لمياه وبكتيرية بيئية دراسة, Director, 15
(2018), 2017–19 <https://doi.org/10.22201/fq.18708404e.2004.3.66178>
Muhaimin, Abdul Wahab Abd., ‘Dalam Menyelesaikan Pelbagai Persoalan Hukum’, Ahkam, XV (2015),
241–48
OJK, ‘Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017)’, Otoritas Jasa Keuangan, 2017, 1–99
81
82
———, ‘Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan 2016’, 2016, 1–26 <www.ojk.go.id>
Rahmadhani, Lintang, ‘Analisis Pengaruh CAR, Pertumbuhan DPK, Pertumbuhan Simpanan Dari Bank
Lain Dan Suku Bunga SBI Terhadap Pertumbuhan Kredit’, Jurnal Administrasi Dan Ekonomi, 2011,
1–25
Sebagai, Diajukan, Salah Satu, Syarat Untuk, and Memperoleh Gelar, ‘KOTA BANGKINANG KABUPATEN
KAMPAR Tugas Akhir JURUSAN D3 PERBANKAN SYARI ’ AH FAKULTAS SYARI ’ AH DAN ILMU
HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM’, 2013
Setyadarmodjo, Soenarko H, ‘Organisasi Partai Politik Dan Demokrasi’, 2000, 87–94
Sobaya, Soya, and M Fajar Hidayanto, ‘09-Soya Sobaya’, 2014, 115–28
suryono, ‘Teknik Wawancara Interview’, Kuliah, Mata Penelitian, 2011
Syariah, Bank, ‘ANALYSIS OF FACTORS CAUSING LOW PUBLIC INTEREST IN CHOOSING FINANCIAL
PRODUCTS IN SYARIA BANKS Endah Nur Rahmawati , Nur Kafid Dan Taufiq Wijaya’, 1992
Ulum, Fahrur, ‘Inovasi Produk Perbankan Syariah Di Indonesia’, 17 (2014)
Utami, Dwi Ana Ratna, ‘Pengaruh Persepsi Masyarakat Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat
Menabung Di Bank Syariah’, The World Economy, 30 (2007), 1662–81
<https://doi.org/10.1161/01.STR.32.1.139>
Wahjono, Sentot Imam, and Universitas Muhammadiyah Surabaya, ‘Manajemen Syariah Implementasi
Melalui Pendidikan’, 2016
Rachmadi Usman, S.H.., M.H., Aspek hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta 2014.
Nur Melinda Lestari, Sistem Pembbiayaan Bank Syariah berdasarkan UU No.21 Tahun 2008, Grafindo
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung, Alfabeta, 2011)
LAMPIRAN
COMPLIANCE
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
ASSURANCE
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
83
84
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
RELIABILITY
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
e-toll.
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
85
TANGIBLES
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah.
b. Bank Konvensional
EMPATHY
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
RESPONSIVENESS
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
a. Bank Syariah
b. Bank Konvensional
87
Wawancara dengan bapak adit selaku ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD di Sidoarjo
Lampiran 3. Angket koesioner dalam bentuk Google Form.
88
Koesioner dalam bentuk Google Form yang diberikan kepada responden tentang Compliance.
90
Koesioner dalam bentuk Google Form yang diberikan kepada responden tantang Assurance
Koesioner dalam bentuk Google Form yang diberikan kepada responden tentang Tangibles
Koesioner dalam bentuk Google Form yang diberikan kepada responden tentang Empathy
92
Koesioner dalam bentuk Google Form yang diberikan kepada responden tentang Responsivenees