TANAH DI INDONESIA
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas salah satu Mata Kuliah
“Hukum Pertanahan”
Dosen Pembimbing :
Endrik Safudin, S.H.I., M.H.
Disusun Oleh :
Kelompok 11/Kelas SA D
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………..................... i
KATA PENGANTAR……….…………………………………...................... ii
DAFTAR ISI…………………….………………………………..................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…….…………………………….................... 1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. SUBYEK HAK MILIK ATAS TANAH………………........................ 2
B. HAK MILIK ATAS TANAH WARGA NEGARA ASING......................4
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN………….…………………………………............... 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat vital bagi
manusia, baik dalam fungsinya sebagai sarana untuk mencari penghidupan
(pendukung mata pencaharian) di berbagai bidang seperti pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, industri, maupun yang dipergunakan sebagai tempat untuk
bermukim dengan didirikannya perumahan sebagai tempat tinggal.
B. Rumusan masalah
Untuk mendapat hasil yang sesuai dan tidak keluar dari judul pembahasan
maka kami merumuskan permasalahan ke dalam beberapa pertanyaan, yaitu:
C. Tujuan Penulisan
4
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui siapa saja yang boleh memiliki Hak Atas Tanah di
Indonesia.
2. Untuk mengetahui apakah WNA boleh memiliki Hak Atas Tanah atau tidak.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pada asasnya hak milik hanya dapat dipunyai oleh orang-orang, baik
sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain. Badan hukum tidak dapat
mempunyai tanah dengan hak milik, kecuali badan hukum yang ditetapkan oleh
pemerintah dan telah dipenuhi syarat-syaratnya. Demikian pasal 21 ayat (1) dan
(2) UUPA1.
Menurut hukum agraria yang lama setiap orang boleh mempunyai dengan
hak milik(eigendom), baik ia warga negara maupun warga asing. Bahkan badan
hukum pun berhak mempunyai hak eigendom, baik badan hukum Indonesia
maupun badan hukum asing2.
Sesuai dengan pasal 9 ayat (1) UUPA, menurut pasal 21 ayat (1) UUPA
hanya warga negara Indonesia saja dapat mempunyai hak milik, sebagaimana
telah dijelaskan, bahwa larangan tidak diadakan perbedaan antara orang-orang
Indonesia asli dan keturunan asing. Meskipun, menurut pasal 9 ayat (2) UUPA,
tidak diadakan perbedaan antara sesama warga negara dalam hal pemilikan tanah
diadakan perbedaan antara mereka yang berkewarganegaraan tunggal dan
rangkap.
1
Muljadi, Kartini. Hak-hak Atas Tanah (Jakarta: Prenada Media, 2005), 56.
2
Harsono, Hukum Agraria Indonesia,(Jakarta:Djambatan,2004), 45.
6
tanah. Ini berarti, bahwa ia selama itu dalam hubungannya dengan soal pemilikan
tanah dipersamakan dengan orang asing.
3
Muljadi, Kartini. Hak-hak Atas Tanah, 46.
7
atau jika seorang pemilik semula berkewarganegaraan Indonesia tunggal, menurut
hemat penulis (Eddy Ruchiyat, S.H.), pasal 21 ayat 3 UUPA berlaku juga
terhadap mereka berdasarkan ketentuan pasal 21 ayat 4 UUPA4.
4
Ibid, 46
5
Koeswahyono, Hukum Agraria Indonesia Dalam Perspektif Sejarah (Bandung: Refika Aditama,
2007), 23
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak Menguasai Negara adalah hak yang dimiliki oleh Negara untuk
melakukan pengaturan tanah yang merupakan Karunia dari Tuhan Yang Maha
Esa baik dalam peruntukan maupun kepemilikan terhadap tanah di Indonesia.
9
Kembali kepada Hak Menguasai Negara, maka konsekuensinya
mengakibatkan seluruh tanah yang belum ada kepemilikannya (kecuali tanah
ulayat sebagaimana dijelaskan sebelumnya), adalah dikuasai oleh Negara.
Sehingga jika ada seorang warga Negara Indonesia hendak memiliki atau
mempergunakan sebuah lahan tanah, maka warga tersebut hanya dapat dinyatakan
sebagai pemilik jika sudah mengajukan permohonan hak atas tanah. Atau, jika
orang ini sudah menempati lahan tanah tersebut selama lebih dari 30 tahun, maka
dapat mengajukan permohonan pengakuan hak.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11