LAPORAN PRAKTIKUM
TME 342-Praktikum Metrologi Industri
3. Alat ukur acuan/ standar: yang mampu memberikan atau menunjukkan suatu
harga tertentu. Digunakan sebagai acuan bersama-sama dengan alat ukur
pembanding untuk menentukan dimensi suatu objek ukur. Dapat mempunyai
skala seperti dimiliki alat ukur standar yang dapat diatur harganya atau tak
memiliki skala karena hanya mempunyai suatu harga nominal. Sifat-sifat penting
yang harus dimiliki oleh suatu alat ukur standar, yaitu:
Tahan aus.
Tahan korosi.
Koefisien muai yang sama dengan baja komponen mesin.
Kestabilan dimensi baik.
Acuan digunakan untuk menilai mutu atau kualitas yang digunakan untuk menilai
tingkat kesesuaian suatu hal terhadap acuannya. Acuan biasanya berupa benda
nyata (model atau contoh) namun lebih sering berupa benda maya atau imajiner
yang dituangkan dalam bentuk spesifikasi (perincian karakteristik geometrik,
fisik, material, dan bisa juga kimiawi). Hanya produk yang sesuai dengan
spesifikasinya dapat dikatakan bermutu bagus.
4. Alat ukur batas (kaliber): yang mampu menunjukkan apakah suatu dimensi,
bentuk, dan/ atau posisi terletak di dalam atau di luar batas toleransinya. Dapat
memiliki skala, tetapi lebih sering tak mempunyai skala, karena memang
dirancang untuk pemeriksaan toleransi objek ukur yang tertentu. Untuk
memeriksa objek ukur dari suatu produk atau komponen mesin yang dibuat dalam
jumlah besar maka digunakan kaliber batas agar proses pengukuran lebih cepat.
Teori dasar dari perencanaan kaliber adalah:
a. Kaliber GO harus memeriksa benda ukur dalam kondisi material maksimum
dan sekaligus harus memeriksa sebanyak mungkin objek ukur yang saling
berhubungan.
b. Kaliber NOT GO harus memeriksa benda ukur dalam kondisi material
minimum dan hanya memeriksa satu objek ukur saja.
5. Alat ukur bantu: yang tidak termasuk sebagai alat ukur dalam arti yang
sesungguhnya akan tetapi memiliki peranan penting dalam pelaksanaan suatu
proses pengukuran geometri.
Jenis turunan: dua jenis turunan berikut dapat merupakan salah satu dari tiga jenis
pertama di atas atau gabungan, yakni:
1. Alat ukur khas (khusus, spesifik): yang dibuat khusus untuk mengukur
geometri yang khas, misalnya kekasaran permukaan, kebulatan, profil roda gigi,
dsb. Termasuk dalam kategori ini adalah yang dirancang untuk kegunaan tertentu,
misalnya köster interferometer untuk kalibrasi blok ukur. Selain mekanismenya
yang khas, alat ukur jenis ini dapat memiliki skala dan dapat dilengkapi dengan
pencatat atau penganalisis data.
2. Alat ukur koordinat: memiliki sensor yang dapat digerakkan dalam ruang.
Koordinat sensor dibaca melalui tiga skala yang disusun seperti koordinat
kartesian (x, y, z). Dapat dilengkapi dengan sumbu putar (koordinat polar).
Memerlukan penganalisis data titik-titik koordinat untuk diproses menjadi
informasi yang lebih jelas (diameter lubang, jarak sumbu, kontur, dsb).
III. PERALATAN PERCOBAAN
1. Mistar ingsut skala nonius. 13. V-block.
2. Mistar ingsut skala jam. 14. Block gauge (blok ukur)
3. Mistar ingsut skala digital. 15. Optical flat.
4. Mistar ingsut kedalaman. 16. Surface roughness test.
5. Mikrometer diameter luar. 17. Kaliber GO NOT GO.
6. Mikrometer diameter dalam. 18. Heigth gauge.
7. Mikrometer kedalaman. 19. Meja rata.
8. Mistar ukur. 20. Digimatic.
9. Bevel protactor. 21. Coordinate Measuring
10. Dial indicator. Machine (CMM)
11. Dial stand. 22. Round test.
12. Micrometer stand.
6. Pengenalan V-Block.
9. Pengenalan kaliber
VI. ANALISIS
Pada percobaan di modul 0 ini diperkenalkan berbagai jenis alat ukur.
Setiap alat ukur yang ada akan diperlihatkan kepada praktikan dan dijelaskan
mengenai konsep alat ukurnya. Salah satunya adalah mistar ingsut, mistar ingsut
terdiri dari mistar ingsut biasa dan untuk mengukur kedalaman. Mistar ingsut
sendiri memiliki beberapa skala pembacaan ukuran yaitu skala digital, nonius, dan
jam. Selain itu diperkenalkan juga alat ukur mikrometer yang merupakan alat ukur
sejenis dengan mistar ingsut yaitu alat ukur langsung. Alat ukur langsung
merupakan jenis alat ukur yang dapat secara langsung memberikan ukuran kepada
suatu benda ukur.
Pada setiap pengukuran penting diperhatikan mengenai titik nol pada alat
ukur. Setting titik nol dilakukan agar pengukuran dapat secara akurat memberikan
nilai atau dimensi benda tersebut dan tidak ada pengaruh dari alat ukur itu sendiri.
Kemudian diperlukan proses kalibrasi alat ukur secara berkala, tujuannya agar alat
ukur tersebut mampu memberikan hasil yang lebih akurat dan tepat setiap kali
digunakan dalam mengukur sesuatu.
Jenis alat ukur lainnya adalah alat ukur tidak langsung contohnya adalah
dial gauge. Hal ini dikarenakan dial gauge dalam mengukur kerataan suatu
permukaan memerlukan lebih dari 1 kali percobaan di titik-titik yang berbeda
pada benda tersebut. Apabila hanya satu kali pengukurannya saja maka tidak
dapat mewakili nilai kerataan permukaan benda tersebut.
Terdapat alat ukur bantu bernama V-block yang berfungsi untuk membantu
pengukuran alat ukur lain. V-block digunakan untuk menahan benda ukur yang
terbuat dari logam karena V-block memiliki magnet, sehingga benda yang diukur
statis. Lalu terdapat meja rata untuk memastikan bahwa benda yang akan dikur
tidak memiliki sudut kemiringan dan beradapa pada posisi yang rata.
Alat ukur selanjutnya adalah alat ukur acuan. Alat ukur ini tidak
digunakan langsung untuk pengukuran melainkan memastikan bahwa skala
panjang alat ukur lainnya benar. Contohnya adalah block gauge.
VII. SIMPULAN
Jenis-jenis alat ukur beraneka ragam, dan setiap jenis memiliki fungsi
masing-masing.
Skala ukuran pada alat ukur mistar ingsut dan mikrometer adalah skala
nonius, digital, dan jam
Pengkalibrasian alat ukur perlu dilakukan secara berkala untuk
memastikan ukuran yang ditampilkan akurat.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1[. Mahto, D. (2016). Engineering Metrology and Measurements.
[Online]. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/318587932/download
[Accessed: 24 Februari 2019].
[2]. Surecontrol. (2018). Why Calibration of Your Measuring Instruments
is Important. [Online]. Available at:
http://www.surecontrols.com/whycalibration-of-your-measuring-
instruments-is-important/ [Accessed: 24 Februari 2019].
IX. LAMPIRAN