Skizofrenia
Skizofrenia
2.1 Definisi
Gangguan Skizoafektif mempunyai gambaran baik skizofrenia maupun
gangguan afektif. Gangguan skizoafektif memiliki gejala khas skizofrenia yang jelas
dan pada saat bersamaan juga memiliki gejala gangguan afektif yang menonjol.
Gangguan skizoafektif terbagi dua yaitu, tipe manik dan tipe depresif. Gangguan
skizoafektif adalah penyakit dengan gejala psikotik yang persisten, seperti
halusinasi atau delusi, terjadi bersama-sama dengan masalah suasana (mood disorder)
seperti depresi manik, atau episode campuran Gangguan skizoafektif diperkirakan
terjadi lebih sering daripada gangguan bipolar. Suatu gangguan psikotk dengan gejala-
gejala skizofrenia dan manik sama-sama menonjol dalam satu episode penyakit yang
sama.1,3
2.2 Epidemiologi
2.3 Etiologi
Sulit untuk menentukan penyebab penyakit yang telah berubah begitu banyak
dari waktu ke waktu. Dugaan saat ini bahwa penyebab gangguan skizoafektif
mungkin mirip dengan etiologi skizofrenia. Oleh karena itu teori etiologi mengenai
gangguan skizoafektif juga mencakup kausa genetik dan lingkungan.
Kriteria diagnostik utama untuk gangguan skizoafektif (Tabel 1) adalah bahwa pasien
telah memenuhi kriteria diagnostik untuk episode depresif berat atau episode manik
yang bersama-sama dengan ditemukannya kriteria diagnostik untuk fase aktif dari
skizofrenia. Disamping itu, pasien harus memiliki waham atau halusinasi selama
sekurangnya dua minggu tanpa adanya gejala gangguan mood yang menonjol. Gejala
gangguan mood juga harus ditemukan untuk sebagian besar periode psikotik aktif
dan residual. Pada intinya, kriteria dituliskan untuk membantu klinisi menghindari
mendiagnosis suatu gangguan mood dengan ciri psikotik sebagai suatu gangguan
skizoafektif.
Sebutkan tipe:
Tipe bipolar: jika gangguan termasuk suatu episode manik atau campuran (atau suatu
manik suatu episode campuran dan episode depresif berat)
Tipe depresif: jika gangguan hanya termasuk episode depresif berat.