Anda di halaman 1dari 18

iii

PROPOSAL
AGRISBISNIS TANAMAN BUAH

KELOMPOK PEPAYA
ANGGOTA :
- Sri Padillah
- Sopian Firdaus
- Tanti Trisnayanti
- Windy Mustikasari
- Yeyet Nur Anisa
- Yudi Ramdani
- Yuni Ardiyanti

iii
iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat ilahi Robbi yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunia-Nya, sehingga Proposal usaha tanaman buah (Pepaya) ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Pembuatan proposal ini melibatkan banyak pihak, oleh sebab itu pada kesempatan
ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-bersarnya kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dan membantu penyusunan proposal ini.
Susunan proposal ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya namun tentu masih
banyak kekurangannya. Oleh sebab itu segala saran yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan laporan ini di masa mendatang sangat diharapkan.

Tanjungsari, ..... Agustus 2019

Penulis

iii
iii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Tanaman Pepaya ...............................
1.2 Taksonomi Tanaman Pepaya .........................
1.3 Morfologi Tanaman Pepaya ...........................
1.4 Analisis SWOT................................................
BAB II USAHA BUDIDAYA TANAMAN PEPAYA
2.1 Kegiatan Budidaya Pepaya .............................
2.2 Analisis Usaha Tani .......................................
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan ........................................................
3.2 Saran ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................
LAMPIRAN ...............................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 SEJARAH TANAMAN PEPAYA
Pepaya dalam bahasa latin adalah (Carica Papaya). Menurut sejarah
pohon pepaya ini berasal dari Meksiko bagian selatan. Bangsa Spanyol adalah
orang yang berjasa dalam penyebaran tanaman ini. Ada yang mengatakan
untuk daerah tropis pertama kali ditanam di Manila sekitar pertengahan abad
ke-16. Walau tidak ada data-data yang lengkap para ahli mengatakan, pepaya
mulai ditanam di Indonesia sekitar abad ke-18.
Saat ini Pepaya telah menjadi tanaman yang merata didaerah beriklim
tropis, bahkan daerah sub tropispun banyak ditanami pohon Pepeya. Hampir
disetiap rumah banyak ditemukan pohon Pepaya, jadi cukup sulit untuk
menentukan berapa banyak hasil Pepaya ini. Walau demikian ada catatan yang
dapat dipergunakan untuk menentukan daerah mana yang banyak
menghasilkan Pepaya baik untuk dalam maupun luar negeri. Di indonesia
sendiri Jawa Barat adalah penghasil Pepaya terbesar. sedangkan diluar negeri
diantaranya : Florida, Hawai, Afrika Timur, Afrika Selatan dan disusul Ceylon
dan India.
Rata-rata pemanfaatan Pepaya di Indonesia dan negara lain pada
umumnya adalah sebagai bahan pangan, mulai dari buah, daun, bunga, batang
( biasanya dibuat dodol batang pepaya daerah Nusa Tenggara) dan akar
sebagai obat. Hal ini berbeda dengan Australia lebih bayak memanfaatkan
papainnya (getah pepaya). Sebagai penghasil Wol terbesar, buah pepaya hanya
sebagai sampingan saja dan tentu harga bubuk papaine jauh lebih mahal
ketimbang buahnya. Papaine digunakan untuk membersihkan wol yang
terkena getah.
Syarat-syarat Tumbuh Tanaman Pepaya
1. Iklim

Tanaman pepaya dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki curah hujan 1.000-
2000 mm/tahun, lalu pilih lokasi penanaman pisang yang memiliki suhu 22-26 derajat C,
selanjutnya angin jangan pernah memilih lokasi yang berangin kencang pilih lokasi yang
berangin sedang karena tiupan angin berguna untuk proses penyerbukan dan yang terakhir
adalah kelemban daerah mencapai 40%.
2

2. Tanah atau media tanam

Pepaya sangat menyukai tanah yang kaya akan humus dan subur selain itu tanaman ini juga
menyukai tanah yang gembur dan bisa menahan aliran air. Pilih tanah yang mengandung
keasaman atau pH 6-7.

3. Ketinggian tempat

Tanaman dapat ditanam pada daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, ketinggian lokasi
yang ideal untuk budidaya pepaya mencapai 700-1000 dpl.

2
3

1.2 TAKSONOMI TANAMAN PEPAYA


Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Devis : Embryophyta
Devisi : Tracheophyta
Sub Devisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Rosanae
Ordo : Brassicales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica L.
Spesies : Carica papaya L.

3
4

1.3 MORFOLOGI TANAMAN PEPAYA


1. Morfologi Akar
Akar pepaya merupakan akar tunggang (Radik primaria), karena akar lembaga
tumbuh secara terus menerus dan akar yang bercabang-cabang menjadi akar
yang lebih kecil.
Akar pepaya tumbuh panjang dan cenderung mendatar, serta jumlah dari akar
tersebut tidak banyak dan memiliki sifat yang lemah. Akar pepaya memiliki
warna putih kekuningan dengan bentuk bulat.
2. Morfologi Batang
Tanaman pepaya memiliki batang yang bentuknya bulat dan pada permukaan
batang memperlihatkan bekas-bekas patahan tangkai daun menyerupai spiral.
Batang pepaya memiliki rongga karena pada bagian intinya hanya berupa sel
gabus. Batang tanaman ini memiliki tekstur yang lunak dengan arah
pertumbuhan yang tegal lurus.
3. Morfologi Daun
Daun pepaya merupakan daun tunggal yang berlekuk menjari dengan tangkai
daun yang cukup panjang. Daun pepaya bergerigi dan memiliki bagian daun
seperti tangkai daun dan helain daun, serta pada bagian ujung daun
meruncing. Daun pepaya memiliki warna hijau dengan permukaan agak licin
dan mengkilat.
4. Morfologi Bunga
Bunga pepaya merupakan adalah bunga majemuk yang tersusun pada sebuah
tangkai. Bunga pada tanaman ini memiliki tiga jenis, antara lain bunga jantan,
bunga betina, dan sempurna (hermafrodit).
Warna bunga pepaya yaitu kekuningan, dengan tangkai kecil, dan pada bagian
ujung runcing, serta pada bagian tengah berkelopak. Bunga berbentuk
terompet kecil dan penyerbukan pada
5. Morfologi Buah
Buah pepaya merupakan buah sejati tunggal, yaitu buah yang terdiri dari
bunga dengan satu calon buah saja. Buah pepaya memiliki getah yang cukup
banyak dan getah tersebut akan semakin hilang ketika buah telah tua

4
5

(matang).Didalam buah pepaya terdapat rongga yang berisi biji- biji kecil yang
cukup banyak.
Buah pepaya muncul pada bagian ketiak tangkai daun dan berwarna hijau saat
masih muda, kemudian setelah tua berubah menjadi kuning hingga jingga.
Buah pepaya memiliki daging yang tebal dengan warna kemerahan dan
rasanya manis serta berair.
6. Morfologi Biji
Biji pepaya berbentuk bulat telur berukuran kecil dengan jumlah banyak dan
terdapat dalam rongga tengah buah pepaya. Biji ini memiliki warna kecoklatan
sampai hitam dan dapat secara langsung untuk ditanam pada media tanam
bunga ini terjadi secara silang dengan bantuan angin.

1.4 ANALISIS SWOT BUDIDAYA TANAMAN PEPAYA


1) Keuntungan (strengths)
Kekuatan tanaman pepaya yaitu perawatan tidak rumit, bisa ditanam di
dataran rendah maupun tinggi, mudah beradaptasi baik di musim hujan
maupun kemarau.
2) Kekurangan (weaknesses),
Tanaman pepaya mudah terserang hama dan penyakit.
3) Peluang
Tanaman pepaya merupakan peluang bisnis karena sangat menguntungkan
dengan jual tinggi, karena banyak diminati konsumen.
4) Rintangan (street)
Jika dilihat dari kondisi persaingan dan pasar, usaha pepaya masih memiliki
cukup potensi yang bisa dikembangkan. Utamanya, produk yang dihasilkan bisa
dipasarkan dengan jangkauan yang lebih luas dan kepada sektor-sektor strategis
yang lebih besar.

5
6

BAB II
BUDIDAYA TANAMAN PEPAYA

2.1 KEGIATAN BUDIDAYA PEPAYA


1. Pembibitan

Benih untuk budidaya pepaya didapatkan dari biji terseleksi. Untuk mendapatkan sebanyak
mungkin pohon pepaya sempurna diperlukan ketelitian dan keterampilan dalam memilih
calon benih.

Benih yang baik didapatkan dari buah pepaya yang dihasilkan pohon sempurna. Bentuk buah
memanjang, tidak cacat dan bebas dari penyakit. Buah tersebut sebisa mungkin dibiarkan
matang di pohon.

Biji pepaya terdapat dalam rongga buah, ada yang berwarna hitam kelam ada yang pucat
putih. Biji berwarna putih merupakan biji yang mati tidak akan tumbuh. Biji yang hitam
dapat tumbuh menjadi pohon, namun hanya sekitar 25-50% yang menjadi pohon sempurna
tergantung sifat genetisnya. Sisanya menjadi pohon betina dan pohon jantan.

Biji yang tumbuh di ujung buah memiliki kemungkinan untuk tumbuh menjadi pohon pepaya
sempurna dibanding bagian pangkal. Untuk menyeleksi benih sebaiknya ambil biji pada
bagian ujung hingga tengah buah. Jangan mengambil biji dari pangkal buah.

Cara membuat bibit pepaya sendiri

 Langkah pertama pilih buah untuk indukan bibit, ciri buah yang baik untuk indukan
adalah sudah masak, ukuran besar dan rasa buah manis.

6
7

 Setelah anda menemukan calon indukan bibit, langkah berikutnya ambil biji didalam
buah ( ingat hanya diambil sebagian dari buntut buah sampai bagian tengah, karena
biji bagian pangkal buah berjenis kelamin betina)
 Setelah biji didapat, jemur semua biji dibawah sinar matahari langsung dan anda bisa
menambahkan abu gosok agar kadar air berkurang
 Langkah terakhir rendam bibit pepaya yang sudah kering dengan air hangat.
Tujuannya agar bibit cepat tumbuh kecambah.

2. Penyemaian benih pepaya

Sebelum disemaikan, benih yang masih kering perlu dikecambahkan terlebih dahulu. Hal ini
berguna untuk mempersingkat waktu budidaya pepaya. Pertama-tama rendam benih dalam
air hangat kuku selama satu malam. Kemudian pilih biji tenggelam atau tidak mengapung
dalam air.

Siapkan kertas tisu sebagai pembungkus, basahi tisu tersebut dengan air. Tebarkan biji yang
telah direndam di atas tisu kemudian tutup atasnya dengan tisu dan siram atau basahi.
Masukkan bungkusan benih tersebut dalam besek (kotak anyaman bambu) atau wadah lain
yang serupa. Tempat atau wadah harus yang bisa tembus air atau mengalirkan air.

Letakkan wadah tersebut di sinar matahari, jangan terlalu terik, perkecambahan benih
membutuhkan suhu kira-kira 30 derajat celcius. Benih akan berkecambah setelah 7-10 hari,
atau bisa lebih.

Setelah benih berkecambah menjadi bibit, pindahkan kecambah-kecambah tersebut dalam


polybag semai, satu bibit satu polybag. Pilih polybag kecil dengan ukuran 9×10 cm.
Sebelumnya, isi polybag tersebut dengan media persemaian terdiri dari tanah, kompos, arang
sekam yang telah diayak dengan perbandingan 1:1:1.

Setelah bibit dipindahkan basahi media untuk menjaga kelembaban. Kemudian letakkan
polybag-polybag tersebut dalam bilik persemaian yang ternaungi. Naungan bisa dibuat dari
plastik bening atau paranet. Fungsinya untuk melindungi bibit dari kucuran hujan langsung,
sengatan matahari dan terpaan angin.

Bibit siap dipindahkan ke lahan tebuka setelah berumur 2-2,5 bulan sejak disemaikan.
Kebutuhan benih pepaya untuk satu hektar sekitar 60 gram.

3. Proses pengolahan lahan tanam

Cara menanam pepaya selanjutnya adalah proses pengolahan lahan tanam, sebelum
melakukan tahap ini anda pastikan dulu apakah lokasi penanam sudah memenuhi semua
persyaratan baik itu iklim, tanah atau media tanam dan ketinggi tempat. Setelah semua anda
pastikan cocok maka kami akan membahas proses pengolahan lahan tanam pepaya dibawah
ini.

 Pertama siapkan beberapa alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengolah lahan
tanam pepaya seperti cangkul, sabit, pupuk kandang, kapur, tanah hitam(tanah bekas
bakaran)

7
8

 Jika semua alat dan bahan siap, anda harus bersihkan lahan tanam dari semua hama
pengganggu baik itu rumput, tanaman liar, bahkan sisa pertanian sebelumnya.
 Setelah itu bajak tanah menggunakan cangkul dengan kedalam 40 cm anda juga bisa
menambahkan pupuk kandang agar tanah kaya akan unsur hara, lalu pastikan cek
kadar keasaman tanah (pH) jika dibawah 5 bisa anda lakukan proses pengapuran dan
biarkan selama 2 minggu.
 Tahap berikutnya adalah pembuatan bedengan, buatlah bedengan dengan lebar 250
cm, tinggi 50 cm dan panjang sesuaikan dengan kondisi lahan. Selain itu jaga lupa
untuk membuat drainase disekitar bedengan agar saat hujan air tidak menggenangi
bedengan.
 Terakhir adalah pembuat lubang untuk menanam bibit yang diambil dari tempat
semai, buatlah lubang dengan ukuran 50X50X50 cm dan jarak antar lubang 60 cm.

4. Proses penanaman pepaya

Tahap selanjutnya adalah proses penanaman pepaya, pada tahap ini anda harus sudah
melakukan proses pemilihan bibit, proses penyemaian bibit dan proses pengolahan lahan
tanam. Setelah ketiga tahap diatas selesai anda baru bisa melakukan proses penanaman,
sebenarnya proses penanam itu mudah, namun harus dilakukan secara teliti dan hati-hati agar
calon tanaman pepaya tidak rusak.

Cara menanam pepaya, ambil bibit dari tempat semaian pilih tanaman yang sudah memiliki
2-3 helai daun. Lalu buka polybag yang membungkus akar tanaman tujuannya agar akar
dapat berkembang dengan optimal, selanjutnya masukan kedalam lubang yang sudah anda
buat sebelumnya dan tutup menggunakan tanah hitam, tanah biasa dan pupuk kandang yang
sudah dicampur lalu siram dengan air secukupnya.

5. Proses pemeliharaan tanaman pepaya

Cara menanam pepaya berikutnya adalah proses perawatan, meskipun tanaman pepaya tetap
dapat berbah walaupun tidak mengalami proses perawatan namun kualitas buah yang
dihasilkan tidak bagus. Oleh karena itu kami disini akan menjelaskan beberapa cara
perawatan pepaya dibawah ini agar pepaya dapat menghasilkan buah berkualitas.

 Penyulaman

Penyulaman adalah proses mengganti tanaman yang mati dengan tanaman yang baru, namun
penyulaman hanya bisa dilakukan pada tanaman yang berusia kurang dari 1 minggu saja
karena jika penyulaman dilakukan lebih dari satu minggu tidak bisa tumbuh bareng.

 Penyiraman

Cara perawatan tanaman yang kedua adalah penyiraman, bagi tanaman yang ditanam pada
musim kemarau kegiatan penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore sedangkan
untuk tanaman yang ditanaman pada musim penghujan kegiatan penyiraman hanya dilakukan
sekali saja dipagi hari.

8
9

 Penyiangan

Cara perawatan ketiga adalah penyiangan, kegiatan ini bertujuan membersihkan lahan tanam
pepaya dari hama pengganggu baik itu rumput liar dan sejenisnya.

6. Pemupukan

Pemupukan sudah pasti diperlukan untuk masing-masing tanaman agar tanaman tumbuh
dengan maksimal. Karena dengan memberikan pupuk, akan mendapat banyak zat serta unsur
hara yang dapat dijadikan sebagai makanan untuk tanaman itu sendiri. Pemberian pupuk itu
senddiri dapat diberikan berdasarkan interval waktu sebagai berikut.

 Pada pemupukan awal, berilah 25 gram Urea, 25 gram KCL, 50 gram ZA, dan 50
gram TSP yang telah diauk dan dicampur. Kemudian berikan ini secara melingkar
pada tanaman. Lakukanlah pemupukan seperti setiap minggunya ketika diberikan
pupuk non-organik.
 Pada bulan berikutya. Berikanlah 35 gram Urea, 40 gram KCL, 75 gram ZA, 75 gram
TSP.
 Ketika telah memasuki umur 3 – 5 bulan. Berikanlah 50 gram Urea, 75 gram KCL, 75
gram ZA, dan 75 gram TSP kepada tanaman.
 Apabila telah memasuki usia sekitar 6 bulan. Berikanlah lagi 60 gram Urea, 75 gram
KCL, 100 gram ZA, dan 75 gram TSP.

7. Hama dan penyakit tanaman pepaya


Kutu tanaman(aphid sp.,tungau).badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau,kuning atau
hitam.memiliki sepanjang tonjolan tabung pada bagian belakang perut,bersungut dan kaki
panjang.kutu dewasa,ada yang bersayap dan tidak.merusak tanaman dengan cara menghisap
cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut.
Pengendalian:
Semprot dengan natural BVR atau PESTONA secara bergantian penyakit yang sering
apmerugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang di sebabkan oleh jamur,virus mosaik
rebah semai, busuk buah,leher akar,pangkal batang dan nematoda.penyakit mati bujang di
sebabkan oleh jamur phytophthora parasitica,t. Palmivora dan pythium uphanidermatum.
Menyerang buah dan batang pepaya.
Cara pencegahan:
Perawatan kebun yang baik,menjaga kebersihan,dan draenase serta sebarkan natural GLIO
kelubang tanam, sedangkan penyakit busuk akar di sebabkan oleh jamur meloidogyne
incognita.nematoda. apabila lahan telah ditanami pepaya,disaran agar tidak menanami pepaya
kembali untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh
nematoda menyebabkan daun menguning,layu dan mati. Pengendalian:siramkan PESTONA
ke lubang tanam.

9
10

8. Pemanenan dan Pascapane

Pepaya harus dipanen pada saat yang tepat sesuai tingkat kematangan sehingga buah yang
dipanen akan matang secara normal dan menghasilkan buah dengan aroma dan rasa yang
bagus. Beberapa tanda yang bisa digunakan untuk menentukan kematangan buah yaitu:
perubahan warna kulit, lama waktu dari saat bunga mekar, perubahan tekstur daging buah,
perubahan bobot buah, dan perubahan komposisi kimianya. Perubahan warna kulit biasanya
digunakan oleh petani dan pedagang. Tingkat kematangan ditentukan oleh derajat warna
kuning yang terlihat dan pemanenan dilakukan tergantung tujuan pasar. Buah-buah yang akan
dikirim ke pasar yang jauh biasanya dipanen pada saat warna kulit buah baru sedikit
menggurat kuning. Pada tingkat warna ini, buah dapat bertahan lebh lama (tidak cepat
busuk).
Untuk tujuan pasar lokal, buah dipanen pada tingkat kematangan yang lebih tinggi yaitu
ketika tiga perempat kulit buah sudah berwarna kuning dan warna tangkai buah juga mulai
berubah menjadi kuning. Buah-buah seperti ini harus dipasarkan cepat karena buah tidak
akan bertahan lama dengan jarak hidup yang sangat pendek hanya sekitar 3-4 hari.
Sebuah metode yang sistematik dalam menggambarkan/menjelaskan tanda-tanda warna
untuk pepaya dijelaskan oleh Lam, P.F (1987) dalam tulisannya yang berjudul : “Ciri-ciri
Fizikal, Fisiologi dan Biokimia Buah Betik”. Index warna buah diberikan nilai menurut
tingkat kematangan buah seperti terlihat pada gambar 1. Buah untuk pasar yang jauh harus
dipanen pada index warna 2 & 3. Buah yang berada pada index warna 1 tidak dapat
dikonsumsi langsung karena buah masih sangat hijau dan bila dipetik buah tidak akan matang
secara normal. Buah yang dipanen pada index warna 4 & 5 hanya sesuai untuk pasar lokal.

Gambar 1. Index warna pepaya

Index warna Warna kulit

1 Hijau penuh
2 Hijau dengan gurat kuning
3 Lebih banyak hijau daripada kuning
4 Lebih banyak kuning daripada hijau
5 Kuning dengan gurat hijau
6 Kuning penuh

Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari luka dan memar pada kulit
buah. Buah yang luka akan mudah terinfeksi oleh bakteri dan jamur. Pemanenan dapat
dilakukan pada pagi hari untuk mencegah kehilangan kelembaban, namun pemanenan lebih

10
11

baik dilakukan pada siang hari untuk mengurangi kadar getahnya.


Buah pepaya biasanya dipanen dengan tangan (lebih baik lagi bila menggunakan sarung
tangan) terutama ketika tanaman pepaya masih kecil dan mudah dijangkau. Ketika tanaman
pepaya sudah lebih tinggi dan sulit dijangkau dengan tangan, pemetikan buah bisa dibantu
dengan menggunakan tangga atau juga dapat digunakan galaj kayu atau bambu yang
diujungnya dilengkapi dengan pisau atau alat pemotong lainnya serta dilengkapi dengan
keranjang atau jarring untuk menangkap buah agar buah tidak jatuh ke tanah.
Buah yang telah dipanen dikumpulkan dan ditempatkan di dalam keranjang bambu atau
plastik yang dialasi dengan Koran atau daun pisang sebelum dibawa ke tempat pengepakan.
Untuk mencegah memar, masing-masing buah dibungkus dengan Koran sebelum diletakkan
di dalam keranjang.

Sortasi dan Perlakuan


Sortasi (pemilahan) buah di lapangan dilakukan untuk memisahkan buah yang tidak sesuai
untuk dipasarkan. Kegiatan tersebut antara lain memisahkan buah yang bentuknya tidak baik,
buah yang terlalu muda, terlalu matang, buah yang luka, rusak, buah yang diluar kriteria yang
ditentukan atau buah yang tidak sesuai dengan standar kualitas minimal yang diminta oleh
pasar. Sortasi ditingkat lapangan ini membantu mengurangi beban transportasi dan
meringankan pengolahan di tempat pengepakan. Selanjutnya sortasi buah dilakukan pada saat
pencucian buah.
Pencucian diperlukan untuk menghilngkan kotoran, benda asing, dan terutama
menghilangkan getah pada kulit buah. Pencucian dilakukan secara manual dengan cara
merendam buah ke dalam air bersih dan digosok dengan kain atau dengan sepon yang halus.
Selama pencucian, buah yang rusak, terkena penyakit, atau luka dipisahkan untuk mencegah
penularan kepada uah yang lain. Tangkai buah dipotong dan disisakan sekira 1 cm untuk
mencegah luka. Buah juga dapat dicuci dalam air yang telah dicampur dengan desinfektan
seperti SOPP 500 mg/kg (ppm) selama 30 detk, klorin (sodium hypochlorite 0.1%) dan alum
10% sebagai penghilang getah.
Setelah pencucuian, buah pepaya yang terpilih untuk diekspor atau disimpan lama diberi
perlakuan dengan air panas atau fungisida. Sedangkan buah yang akan dikonsumsi segar atau
untuk pasar lokal tidak perlu diberikan perlakuan tersebut. Perlakuannya yaitu meliputi
perendaman buah ke dalam air panas (suhu sekitar 49-50 oC) selama 10 menit, diikuti dengan
pendinginan dengan menggunakan air mengalir (air kran) selama 20 menit.
Pencegahan penyakit akan lebih efektif dengan merendam buah ke dalam fungisida (250
mg/kg (ppm) propiconazole) selama 5 menit atau 200 mg/kg (ppm) prochloraz selama 2-3
menit atau 1,1 ml/L thiobendazole selama 5 menit. Perlakuan dengan bahan kimia tersebut
membantu pencegahan terhadap penyakit seperti antraknosa dan busuk pangkal buah
terutama selama dalam masa penyimpanan.
Pemilahan Buah
Buah pepaya dipilih berdasarkan index warna kulit, bobot, ukuran dan bentuknya. Buah-buah
tersebut harus seragam dalam hal warna dan bentknya.

Pengepakan
Untuk pasar ekspor, pepaya dibungkus busa polyurethane putih (lihat gambar 2) untuk
menjaga buah dari memar karena benturan selama dalam perjalanan. Setelah masig-masing
buah dibungkus, kemudian dimasukkan ke dalam kemasan dus karton dan disusun
sedemikian rupa dengan pangkal buah berada di bawah.

11
12

Gambar 2. Pengepakan Pepaya untuk pasar eksport

Untuk pasar lokal, buah biasanya tidak dibungkus. Buah hanya dikemas di dalam keranjang
bambu atau plastik yang dialasi dengan koran. Setiap keranjang dapat menampung buah
sampai dengan berat 30 Kg. Di Filipina, buah untuk pasar lokal pun dibungkus setiap
buahnya dengan kertas Koran (dibungkus setengah bagian buah dari mulai ujung pangkal
buah sampai tengahnya), lalu dikemas di dalam kerat kayu berukuran 60X45X35 Cm yang
dilapisi 3 lembar kertas Koran. Masing-masing kerat kayu tersebut berisi 20-22 Kg atau
sekira 35-40 buah pepaya di dalamnya.

Gambar 3. Pengepakan pepaya untuk pasar lokal di Filipina

Pengangkutan
Alat pengangkutan untuk pasar lokal biasanya tidak dilengkapi dengan alat pendingin.
Biasanya kotak pengangkut hanya dilapisi terpal untuk mencegah agar buah tidak terkena
sinar matahari langsung. Buah yang diangkut dengan menggunakan pesawat ditempatkan
pada kargo yang tidak berpendingin. Untuk buah yang diangkut menggunakan kapal laut
harus menggunakan pendingin dengan suhu diatur pada 10-12 oC.

12
13

2.2 ANALISIS USAHA TANI

13
14

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Demikian adalah proposal yang kami ajukan, yaitu proposal usaha Budidaya Pepaya,
semoga proposal ini bisa memberikan efek positif bagi para masyarakat terutama yang berada
di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

Dimana nantinya usaha saya ini dapat membantu usaha para petani dan menjadi
kebutuhan akan pepaya yang sekarang sangat di butuhkan di Indonesia, apalagi sekarang
Indonesia sedang melakukan pertanian organik, semoga dengan usaha ini saya bisa membantu
masyarakat petani khususnya dibidang budidaya pepaya.

Sekian proposal yang dapat saya ajukan lebih dan kurangnya saya mohon maaf, semoga
proposal ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan khususnya petani pengusaha budidaya
pepaya.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

http://budidayabertani.blogspot.com/2017/02/laporan-pepaya-california.html
http://kliksatori.blogspot.com/2011/09/penanganan-panen-dan-pasca-panen-pepaya.html

15

Anda mungkin juga menyukai