Ia menatap ruangan tempat di mana mereka menghabiskan waktu untuk membahas kasus
yang baru saja selesai mereka tangani. Tak ada potongan jari dan mata di dalam
toples selai bekas. Tak ada otak segar dan potongan tangan di dalam kulkas -bersih-
hanya ada sayuran dan bahan makanan lain. Tak ada aroma kimia dan bau anyir yang
menyengat. Tak ada ceceran merah pekat di kamar mandi. Tak ada bau tembakau atau
kok*in dan nik*tin di atas meja -semuanya bersih- mungkin wanita pemilik flat itu
sudah membersihkannya ketika ia lebih memilih berdiam diri di kamarnya.
Ia duduk di sofa tempat biasa pria itu duduk. Oh, betapa ia merindukan sosok itu.
Sosok pria nyentrik dengan kejeniusan dan keidiotannya. Sosok pria yang egois namun
kekanak-kanakkan. Betapa ia masih mengingat apa saja yang dilakukan pria itu. Ia
bahkan masih ingat bagaimana cara pria itu mengeluh bahwa ia sangat bosan dan
berkata �Beri aku kasus yang rumit� atau bagaimana pria itu duduk diam seharian
tanpa makan berhari-hari dan hanya meminum kopi dengan dua balok gulanya. Ia masih
ingat itu semua seolah kejadian itu seperti baru saja terjadi kemarin. Tiga tahun
bukan waktu sebentar hanya untuk terpuruk memikirkan pria itu.
Selesai
Cerpen Miss merupakan cerita pendek karangan Reita Cho, kamu dapat mengunjungi
halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.