Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKKUM 1

“PENGENALAN MIKROSKOP”
(Biologi)

Disusun Oleh:
Kelompok 2B:
NAMA NIM
HAYATUN NUFUZ : 1802301067
HENI SULASTRI : 1802301010
HUSNUL KHOTIMAH : 1802301066
REZA SAPUTRA : 1802301050
YESSICA RAHMA WULANDARI : 1802301056

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroskop adalah alat utama yang digunakan untuk mengamati benda-
benda kecil. Mikroskop dapat mengamati berbagai macam ukuran mulai dari
ukuran 0,1 mm. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah mahluk hidup, dan
sebesar apapun mahluk hidup tersebut pada dasarnya tersusun oleh sel-sel yang
sangat kecil. Dengan munculnya mikroskop, ilmu biologi berkembang dengan
sangat pesat. Contohnya pada penemuan-penemuan baru khususnya di bidang
kesehatan yang berawal dari pengatan lensa mikroskop.Mikroskop dibagi
menjadi 2 jenis berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati yaitu
mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi
(mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahaya, mikroskop
dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Lensa objektif
maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung secara sederhana
dan garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang
bersifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, baik
pada mikroskop cahaya maupun mikroskop elektron.
Perbesaran dalam suatu objek dapat diketahui dengan membandingkan
ukuran terhadap bidang pandang. Dalam mengamati objek suatu preparat, yang
dilihat di bawah mikroskop, terlebih dahulu menggunakan perbesaran lemah.
Oleh karena itu dengan percobaan atau kegiatan praktikum yang kami lakukan
dengan judul “Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop”, kami dapat
mengetahui komponen-komponen dan cara menggunakan mikroskop dengan
baik dan benar. Mikroskop terdiri dari beberapa komponen, yaitu komponen
optik dan komponen mekanik dan memilki fungsi yang berbeda-beda, dalam
melakukan pengamatan dengan mikroskop kita harus mengetahui bagian-
bagiannya sehingga mempermudah dalam penggunaanya.
Maka dari itu mahasiswa harus mengetahui atau mengenal bagian–
bagian pada mikroskop, memahami keguanaannya, dan terampil dalam
menggunakannya.
1.2 Tujuan
Untuk mengenali bagian-bagian pada mikroskop , memahami
kegunaannya, dan terampil dalam menggunakannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mikroskop


Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat
oleh mata. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan,
adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari
satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah
benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan
kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya,
mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati
bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati
bagian dalam sel (Anonim, 2011).
Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda
kecil. Mikrokskop optik dapat dibagi atas 2, yaitu mikroskop Biologi
(monokuler) dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi adalah mikroskop yang
digunakan pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran dilakukan dari
bawah dengan sinar alam atau lampu.Mikroskop binokuler adalah mikroskop
yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar,
transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah
dengan sinar alam atau lampu, Mikroskop merupakan alat utama dalam
melakukan pengamatan dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk
mempelajari struktur dari benda-benda kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda
untuk mikroskop, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron. Mikroskop
optik dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi dan mikroskop stereo. (Tim
Pengajar Jurusan Biologi 2011).
Mikroskop biologi umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif
dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut.
1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
2. Objektif 10 dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x, Pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif
emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara
memakainya khusus pula. Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya
merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan
suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan
diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya,
bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik,
dan lebih lagi diperbesar (Saras Dian Pramudita, 2012, 02).
Komponen – komponen pada mikroskop seperti pada gambar 2.1 :

Gambar 2.1 Komponen – Komponen pada mikroskop .


Bagian-Bagian Optik adalah sebagai berikut :
a. Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada
gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi
untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler
biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
b. Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3
lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100
kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan
minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai
pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran
100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan
kadang bersentuhan.
c. Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan
memusatkannya ke objek.
d. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
e. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara
memantulkan cahaya tersebut.
Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik) adalah sebagai berikut :
a. Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif yang diinginkan.
b. Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan
lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
c. Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop.
d. Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan
objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang
menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
e. Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
f. Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
g. Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang
menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk
tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

2.2 Macam-Macam Mikroskop


Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang
diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan cmikroskop tiga
dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya,
mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
a) Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.
Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar
dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa,
yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada
mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda
(binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa
obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung
mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.
Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari
sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun
cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan
cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah
dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.
b) Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa
digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo
mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan
mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri
atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan
mikroskop cahaya adalah:
1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat
melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat
diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa
obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7
hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali.
Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat.
Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan
dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai
mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur fokus.
c) Mikroskop Elektron
Sebagai gambaran mengenai mikroskop elektron kita uraikan sedikit
dalam buku ini. Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100
ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop
elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM)
dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi
detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek
diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati
struktur detil internal sel.
2.3 Penggunaan Mikroskop
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan mikroskop :
a. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan.
b. Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam
keadaan tegak, berarti meja dalam keadaan datar. Ini berlaku bagi
mikroskop dg. Tabung tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dg. Tabung
miring.
c. Preparat basah harus selalu ditutup dg. Gelas penutup saat dilihat di bawah
mikroskop.
d. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin.
e. Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera
laporkan kepada laboran.
f. Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.
g. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dg.
Perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.
Langkah yang dilakukan agar kita dapat mengamati suatu objek atau preparat
dengan menggunakan mikroskop :
a. Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran
rendah, dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.
b. Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler)
dan dua mata (untuk mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar
cukup tersedia atau nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah sinar yang
diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang diterima
mata optimal (tidak terlalu terang atau redup).
c. Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar
searah jarum jam. Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat
dari samping, sesuaikan lensa objektif perbesaran rendah pada jarak kira-
kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan naikkan meja
preparat dengan pemutar kasar kemudian gunakan pengatur halus sampai
preparat jelas terlihat.
d. Lihat lagi dr. samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg
lebih tinggi (misalnya 45x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa
tidak menyingung preparat, kmd lihat lagi melalui okuler dan fokuskan
preparat dengan memutar pemutar halus secara perlahan ke arah
berlawanan jarum jam, sesuaikan pencahayaan.
e. Amati preparat, apabila perlu digambar.
f. Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran
rendah, naikkan tabung atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari
meja preparat.
2.4 Pemeliharaan Mikroskop
a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap
asam-basa. Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang
dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi
lampu.
b. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk
membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa
kamera, serta alat semprot atau kuas lembut.
c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan
menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit
alkohol-ether atau isopropil alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa
dengan saputangan atau kain
d. Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit
deterjen.
e. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol
(xylene). Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastik.
BAB III
METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Dalam praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 07 September 2018.


Pada pukul 14:00 – 17:00 WITA , diruang Laboratorium Dasar Teknik Industri
Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut.

3.2 Alat dan Bahan


Dalam praktikum ini kami menggunakan alat seperti,Mikroskop.
Adapun juga bahan yang digunakan dalam praktikum ini seperti, Preparat
jadi/awetan.
3.3 Prosedur Kerja
Percobaan pada mencari bidang penglihatan.
1) Diletakan preparat awetan pada meja objek.
2) Ditempatkan lensa obyektif pembesaran lemah dengan memutar.
3) Dibuka diafragama sebesar-besarnya dengan menarik tangkai bukaan
kebelakang.
4) Diatur intensitas cahaya mikroskop.
5) Diputar bonggol kasar atau makrometer hingga objek nampak jelas.
Mikrometer atau bonggol halus diputar jika objek yang dilihat belum
terlalu jelas.
6) Dilakukan pada persebaran yang lain.
7) Digambar hasil pengamatan pada lembar kertas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dalam praktikum ini kami mendapatkan hasil dari percobaan
pengenalan mikroskop dan pengamatan sel pada tumbuhan.
a) Hasil gambar Mikroskop

b) Hasil gambar sel Dicot t.s Leaf


4.2 Pembahasan
A. Mikroskop dan komponen-komponen.
Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang dibuat berat dan kokoh agar
mikroskop dapat berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga sistem lensa, yaitu
lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Fungsi lensa-lensa tersebut
yaitu :
1. Lensa okuler fungsinya memperbesar benda yang dibentuk oleh
lensa okuler. Letak lensa ini yaitu, dekat dengan mata.
2. Lensa obyektif fungsinya untuk menentukan bayangan objektif
serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa
objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x. Letak dari lensa
ini yaitu, dekat dengan benda yang diamati (dekat dengan
obyek).
3. Tabung mikroskop (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk
mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa
okuler.
4. Makrometer (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi
untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
5. Mikrometer(PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan
bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
6. Revorler ,berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya.
7. Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan
cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan
cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat
di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar
digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan
jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8. Diagfrakma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk.
9. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
10. Meja mikroskop,berfungsi sebagai tempat meletakkan objek
yang akan di amati.
11. Penjepit kaca ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi
objek agar tidak mudah bergeser
12. Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada
mikroskop.
13. Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang
mikroskop.
14. Sendi Inklinasi (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut
atau tegaknya mikroskop.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, meneliti atau
mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari
aslinya.
2. Mikroskop memiliki bagian-bagian tertentu yang masing-masing dari
bagian tersebut memiliki fungsi yang jelas berbeda. Dari beberapa bagian
mikroskop tersebut, diantaranya yaitu; lensa okuler, tabung, makrometer,
mikrometer, lensa obyektif, penjepit, diafragma, panggung, cermin,
kaki/dasar, dan lengan/tangkai mikroskop.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam menggunakan mikroskop harus berhati-hati baik dalam
mengangkat maupun menggunakannya. Karena mikroskop termasuk barang
yang mahal. Sebaiknya dalam praktikum harus tepat waktu, karena jika tidak
tepat waktu akan merugikan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Instruction Manual for Home Microscope.


http://www.homesciencetools.com. Diakses pada hari selasa ,tanggal 11
september 2018 .

Koesmadji Wirjosoemarto, dkk. Tth. Teknik Laboratorium. Bandung: Universitas


Pendidikan Indonesia. Diakses pada hari selasa,tanggal 11 September 2018.

The Compound Light Microscope. http://www.southwestschool.org.Diakses


pada hari selasa ,tanggal 11 september 2018 .

Anda mungkin juga menyukai