Anda di halaman 1dari 4

RESUME NARASI (PENYAKIT DALAM/INTERNA)

1. Seorang wanita 43 tahun datang ke UGD dengan keluhan demam sejak pagi, lemas seluruh
tubuh dan mual. TTV yang didapatkan di UGD yaitu TD : 90/40 mmHg, N : 74 x/menit, S :
39˚C. Hasil pemeriksaan penunjang Hb adalah 3,1. Jenis darah pasien adalah Packed Red Cell
(PRC) dan golongan darahnya adalah O. Pasien diberi jenis darah PRC untuk memperbaiki
oksigenasi jaringan dan alat-alat tubuh. Biasanya tercapai bila kadar Hb sudah diatas 8g%.
Untuk meningkatkan kadar Hb sebanyak 1gr/dl diperlukan PRC 4 ml/kgBB atau 1 unit dapat
meningkatkan kadar hematocrit 2-5%.

2. Seorang pria berumur 73 tahun datang ke IGD RSUD Klungkung diantar oleh keluarga pada
tanggal 15 Desember 2017. Dengan keluhan lemas separuh tubuh kiri sejak kemarin (14
Desember 2017), di dapatkan TD : 120/80 mmHg, N : 82 x/menit, RR: 22 x/menit, S : 36˚C.
Pasien di diagnosa medis Stroke Non Hemoragik dan pasien dianjurkan untuk rawat inap di
Ruang Jambu RSUD Klungkung. Pada hari ke-5 dilakukan pengkajian, hasil yang didapatkan
adalah keluarga pasien mengatakan pasien mash lemas separuh tubuh bagian kiri da nafsu
makan pasien menurun, pasien hanya menghabiskan ½ porsi makanan dari porsi yang
diberikan. Aktivitas sehari-hari pasien di bantu oleh keluarga atau perawat seperti membantu
pasien ke kamar mandi dan kebutuhan lainnya. Diagnosa keperawatan prioritasnya adalah
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Tindakan keperawatan yang
diberikan adalah memberi makan pasien sedikit api sering.

3. Seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke poli interna RSUD Klungkung mengeluh timbul
kemerahan pada kulitnya, kemerahan pada kulitnya sudah ada sejak 10 hari yang lalu, pasien
menderita penyakit Diabetes Militus tipe I, kadar Glukosa Darah pasien 153 dan pasien
mendapat terapi insulin 4 unit. Diagnosa keperawatan yang diberikan adalah resiko infeksi.
Tindakan keperawatan yang diberikan adalah pemberian salep pada daerah yang kemerahan,

4. Seorang laki-laki 54 tahun datang ke IGD RSUD Klungkung dengan keluhan muntah darah
dan BAB darah disertai lemas dan pusing. Setelah pasien diperiksa, pasien dibawa ke Ruang
Jambu untuk di rawat inap dengan hasil pemeriksaan kesadaran Compos Mentis, TD : 120/70
mmHg, S : 37˚C, RR : 18 x/menit, Eritrosit 1,50 10e6/uL, Hematokrit 15,0%. Diagnosa
keperawatan pada pasien tersebut adalah Syok Hemoragik. Tindakan kolaborasi yang
diberikan adalah Transfusi PRC 4 kolf/hari.

5. Seorang wanita berumur 90 tahun datang ke UGD RSUD Klungkung dengan keluhan nyeri
pada kepala dan lumpuh pada tangan bagian kiri. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pasien
yaitu TD : 150/70 mmHg, S : 36˚C, N : 88 x/menit, RR : 24 x/menit. Dokter mendiagnosa
pasien dengan diagnosa Stroke Non Hemoragik. Pasien tampak lemah dan hanya berbaring di
tempat tidur serta tidak mampu melakukan tindakan personal hygiene. Oleh karena itu pasien
tampak kotor dan bau. Pasien mengatakan pasien kurang nyaman dengan kondisinya dan
merasa gatal pada tubuhnya. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah defisit perawatan
diri. Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah memandikan pasien.
RESUME NARASI (ANAK)

1. Seorang anak umur 2 tahun dirawat diruang Durian RSUD Klungkung. Ibu pasien
mengatakan anaknya batuk, muntah, bengong (tidak berespon) tangan dan kaki kanan
kejang sejak 2 jam yang lalu. Hasil TTV pasien yaitu S : 37˚C, RR : 30 x/meit, N :
126 x/menit. Pasien didiagnosa Epilepsi. Diagnosa keperawatan yang muncul pada
pasien tersebut adalah Resiko Kejang Berulang. Tindakan keperawatan yang
dilakukan yaitu observasi TTV secara berkesinambungan dan delegatif dalam
pemberian Diazepam 5 mg (bila kejang, dan pemenuhan kebutuhan O2 1 liter/menit).

2. Seorang anak laki-laik berusia 1 tahun dirawat di Ruang Durian (anak) mengeluh
panas sejak 7 hari pasien batuk, pilek sejak 4 hari. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan
RR : 68 x/menit, S : 38,3˚C, N : 140 x/menit. Pasien didiagnosa dengan pneumonia.
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien tersebut adalah bersihan jalan nafas
tidak efektif, tindakan keperawatan yang sudah diberikan adalah injeksi IV perset
dengan obat chlorampenicol 3x200 mg.

3. Seorang anak perempuan berumur 7 tahun di rawat di Ruang Durian (anak) dengan
keluhan nyeri pada kaki dan pasien tampak lemas. Nyeri berlangsung kurang lebih
sejak 9 hari yang lalu, saat ini skala nyeri 3 dari 10 skala yang diberikan. RR : 20
x/menit, TD : 100/90 mmHg, S : 36,3˚C, N : 80 x/menit. Pasien didiagnosa dengan
Demam Reumatik. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah nyeri aku
berhubungan dengan peradangan akibat infeksi bakteri streptococcus. Tidakan
keperawatan yang sudah diberikan adalah delegatif pemberian ibuprofen 200 mg dan
eritromisin CTH 1 ¼.

4. Seorang anak laki-laki 6 bulan di rawat di ruang Durian mengeluh sesak, batuk dan
pilek sejak 9 hari yang lalu, dan pasien tampak lemas, S : 36˚C, N : 80 x/menit, RR :
50 x/menit. Pasien didiagnosa dengan Bronkopneumonia. Diagnosa keperawatan
pada pasien tersebut yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
inflamasi dan obstruksi jalan nafas. Tindakan keperawatan yang sudah diberikan
adalah pemberian nebulizer 0,8 mg, NaCl 10 mg dan pemberian ambroxol 3x4 1,5
mg.

5. Seorang anak perempuan berumur 7 tahun di rawat di Ruang Durian (anak) mengeluh
nyeri pada kaki dan pasien tampak lemas. Nyeri berlangsung kurang lebih sejak 9
hari yang lalu, saat ini skala nyeri 3 dari 10 skala yang diberikan. RR : 20 x/menit,
TD : 100/90 mmHg, S : 36,3˚C, N : 80 x/menit. Pasien didiagnosa dengan Demam
Reumatik. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah nyeri aku berhubungan dengan
peradangan akibat infeksi bakteri streptococcus. Tidakan keperawatan yang sudah
diberikan yaitu mengobservasi tanda-tanda vital. Tindakan kolaborasi yang diberikan
adalah dengan pemberian Ibuprofen 200 mg dan eritromisin CTH 1 ¼.
RESUME NARASI (BEDAH)

1. Seorang laki-laki berumur 45 tahun di rawat di Ruang Apel (bedah) RSUD Klungkung.
Pasien mengeluh nyeri pada perut kana bawah tepatnya pada luka post laparatomi, nyeri
seperti teriris-iris, nyeri dirasakan pada luka, skala nyeri 5 dari 10 skala nyeri yang diberikan,
nyeri bertambah saat bergerak, pasien tampak meringis. Tanda-tanda vital yaitu TD : 120/80
mmHg, N : 80 x/menit, S : 36,5˚C, RR : 20 x/menit. Pasien didiagnosa dengan peritoritis.
Diagnosa Keperawatan yang muncul adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik.
Tindakan keperawatan yang diberikan yaitu mengobservasi TTV dan mengajarkan teknik
distraksi relaksasi. Tindakan kolaborasi yang diberikan adalah pemberian obat analgetik
ketorolac 3x30 mg/ml melalui injeksi IV perset.

2. Seorang perempuan 40 tahun datang ke IGD RSUD Klungkung di antar oleh warga karena
ditemukan tergeletak di pinggir jalan. Sekarang pasien dirawat di ruang Apel RSUD
Klungkung. Pasien mengalami luka-luka pada kaki, tangan, bibir dan luka robek pada dagu.
Hasil TTV pasien adalah TD : 110/70 mmHg, N : 86 x/menit, RR : 18 x/menit, S : 36˚C.
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah resiko infeksi. Tindakan keperawatan yang
dilakukan adalah perawatan luka dan delegatif dalam pemberian cefotaxime ! mg dalam 5 cc
aquades.

3. Seorang remaja wanita berusia 20 tahun, datang ke poli bedah RSUD Klungkung. Pasien
tidak memilik alergi obat. TD : 110/80 mmHg, S : 36˚C, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit.
Pasien dengan diagnosa medis Keloid Telinga Dextra, pasien mengeluh nyeri pada daerah
sekitar operasi, pasien mengatakan nyeri pada telinga kanan, pasien tanpak meringis, skala
nyeri 2-3 (010). Diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan adanya dengan adanya insisi
pembedahan.

4. Seorang perempuan berusia 16 tahun, datang ke poli bedah RSUD Klungkung, pasien tidak
memiliki alergi obat. TD : 100/70 mmHg, S : 38˚C, RR : 18 x/menit, N : 65 x/menit. Pasien
dengan diagnosa medis appendiksitis akut. Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian kanan
bawah sekitar luka post operasi, skala nyeri 4 (0-10), nyeri lebih terasa jika pasien berjalan,
pasien tampak meringis. Diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan distensi
jaringan usus oleh inflamasi, adanya insisi bedah. Tindakan keperawatan yang diberikan
adalah mengobservasi TTV dan mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi. Tindakan
kolaborasi yang diberikan adalah pemberian obat analgetik piracetam 3x500 mg melalui
injeksi IV perset.

5. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke IGD RSUD Klungkung. Pasien mengalami
kulit mlepuh di tangan kanan, bahu kanan dan leher. N : 115 x/menit. RR : 20 x/menit, S :
35,8˚C. Pasien diagnosa medis combustio grade 2. Pasien masih merasakan nyeri di area luka
bakarnya, skala nyeri 4 (0-10), nyeri terasa seperti di tusuk-tusuk. Diagnosa keperawatan
resiko infeksi Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah perawatan luka dan delegatif
dalam pemberian salep mata gentamicin.
RESUME NARASI (JIWA)

1. Seorang perempuan berumur 41 tahun dirawat di ruang Drupadi Rumah Sakit Jiwa Bangli.
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah bhatara dan mempunyai banyak bidadari dan banyak
anak. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah Waham Kebesaran. Tindakan keperawatan
yang telah diberikan adalah membina hubungan saling percaya dan membantu orientasi
realita klien.

2. Seorang perempuan berumur 34 tahun dirawat di ruang Drupadi Rumah Sakit Jiwa Bangli.
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk tidak makan dan
klien mengatakan suara tidak selalu di dengar. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah
Gangguan Persespsi Sensori Halusinasi Pendengaran. Tindakan keperawatan yang telah
diberikan adalah mengajarkan klien menghardik suara-suara yang klien dengar dengan cara
menyuruh klien untuk menutup telinga jika mendengar suara.

3. Seorang perempuan berumur 39 tahun dirawat di ruang Drupadi Rumah Sakit Jiwa Bangli.
Klien mengatakan malas untuk mandi dan klien mengeluh pantatnya gatal. Diagnosa
keperawatan yang muncul adalah Defisit Perawatan Diri. Tindakan keperawatan yang
diberikan adalah memberi perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien dan
mempraktikan cara mandi dan ganti pakaian.

4. Seorang perempuan berumur 36 tahun dirawat di ruang Drupadi Rumah Sakit Jiwa Bangli.
Klien mengatakan rhoma irama ingin memperkosanya dan setiap melihat dokter atau perawat
klien mengatakan itu srikandi. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah Halusinasi
Penglihatan. Tindakan keperawatan yang diberikan adalah memberi kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya dan melatih klien untuk mengendalikan diri dari halusinasinya
dengan cara menghardik.

5. Seorang perempuan berumur 52 tahun dirawat di ruang Drupadi Rumah Sakit Jiwa Bangli.
Klien mengatakan merasa dirinya pengecut. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah. Tindakan keperawatan yang telah diberikan
adalah membina hubungan saling percaya dengan teknik komuikasi therapeutik (seperti :
menyapa klien dengan ramah, memperkenalkan diri dengan sopan, menanyakan nama klien),
menunjukkan sikap empati (menerima apa adanya), dan mendengarkan keluhan klien dengan
penuh perhatian.

Anda mungkin juga menyukai