Patogenesis Demam
Klasifikasi Demam
Etiologi Demam
Terapi Demam
Naiknya suhu tubuh di atas
nilai normal
Hiperpireksia: ≥ 41oC
→ kedaruratan medik
Demam remiten:
Suhu tubuh naik turun > 10C, tdk s/d normal
Demam kontinyu:
Suhu tubuh naik turun < 10C tdk s/d normal
• Peningkatan curah jantung
→ palpitasi
• Iritabilitas : rewel
• Lesu
Perasaan tidak
• Nyeri otot, sendi nyaman
• Sakit kepala, pusing
• Kulit memerah
• Gemetar, menggigil
• Perubahan pola makan
Pirogen eksogen
Monosit/makrofag
Produk mikroba Endotel
Toksin: poliksakarida, polipeptida
Badan mikroba
Pirogen endogen
Reaksi imun, hormone
Obat-obatan, racun Sitokin: IL1, TNF,
Interferron gama
DEMAM Hipotalamus
Prostaglandin (PGE2)
Produksi panas ↑
Set point hipotalamus↑
Pelepasan panas ↓
Penyebab Demam:
Infeksi/Mikroba:
- Bakteri Infeksi: saluran napas,
- Virus saluran cerna
- Parasit
Non-infeksi: Virus
- Imunologis
- Imunisasi
- Hormon
- Obat-obatan
- Racun binatang
Penyebab demam tidak selalu dapat ditentukan.
Kadang kala sudah sembuh tanpa diketahui penyebabnya.
Diperlukan:
Anamnesis lengkap & berkala
Pemeriksaan fisis teliti & berulang
Perubahan gejala klinis sering muncul kemudian
Anamnesis rinci demam:
Saat timbul/lama
Pola demam
Disertai gejala lain: sakit kepala, menggigil, saluran
cerna, pernapasan, urogenital
Riwayat bepergian ke daerah tertentu
Riwayat kontak dengan penderita tertentu
Pemeriksaan fisis:
Dilakukan secara teliti, lengkap, sistematik tidak hanya
dilakukan pada hari pertama
Pemeriksaan laboratorium:
Dilakukan secara bertahap, tidak serentak.
Ditujukan terhadap diagnosis kemungkinan paling mendekati
• Darah rutin, apusan darah tepi, IT ratio
• Urinalisa, tinja
• Radiologi
• Cairan likuor
• Biakan darah, urine
Kesadaran Defisit
menurun neurologis
Kesulitan
Muntah terus
bernapas,
menerus
sesak
Pertimbangkan infeksi bakteri serius atau sepsis:
Faktor risiko:
• Prematuritas
• BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
• Kecil masa kehamilan
• Masalah perinatal
Keadaan umum :
• Lethargi
• Kemampuan bereaksi
• Kejang
• Pemberian Antipiretik
• Pengobatan Fisik (Non-farmakologi)
PEMBERIAN ANTIPIRETIK
Antipiretik Siklooksigenase
Produksi Panas ↓
Sintesis PGE2 ↓
Pelepasan Panas ↑
Pemberian antipiretik berdasarkan kenyamanan anak,
Bukan suhu yang tertera pada angka termometer.
• Parasetamol
Dianjurkan:
• Ibuprofen
• Antipiretik & analgesik
• Sediaan: sirup/eliksir, supositoria parenteral intravena
• Dosis: 10 – 15 mg/kgBB setiap 4 jam
• Penurunan demam setelah 30 menit
• Efek samping sangat ringan & jarang:
nyeri perut & muntah (1%)
• Keracunan (dosis toksik 140 mg/kgBB):
nekrosis hati, nekrosis tubular akut, ensefalopati, kardiomiopati.
• Antipiretik, analgesik & anti-inflamasi
• Sediaan: sirup/eliksir
• Dosis: 5 – 10 mg/kgBB setiap 6-8 jam
• Onset antipiretik lebih dini & efek lebih besar
• Efek samping ringan & jarang:
nyeri perut & muntah, ruam, agranulositosis