Anda di halaman 1dari 4

INTI ATOM

1. Karakteristik Inti Atom


A. Partikel-Partikel Penyusun Inti Atom
Menurut penelitian Rutherford diketahui bahwa inti bermuatan positif. Partikel-
partikel bermuatan positif yang menyusun inti ini disebut proton. Pada awal tahun 1920,
Rutherford menguslkan bahwa inti seharusnya mengandung sejumlah partikel netral,
dengan massa satu atom netral ini hamper sama dengan massa proton. Ia menamai
partikel ini dngan neutron. Para ilmuan berusaha menemukan partikel netral tersebut.
Dua belas tahun kemudian, fisikawa Inggris, James Chadwick berhasil
mendemonstrasikan kehadiran partikel netral ini.
Dengan menggunakan hokum kekekalan momentum dan energy, Chadwick
mampu membuktikan bahwa massa partikel netral tak dikenal yang menumbuk paraffin
memiliki massa hamper sama dengan massa proton. Hasil ini persis seperti neutron
Rutherford yang telah diprediksi kehadirannya 12 tahun lalu.
Dengan demikian, inti atom terdiri atas sejumlah proton bermuatan positif dan
sejumlah neutron tak bermuatan. Proton dan neutron sebagai partikel-partikel penyusun
inti atom disebut sebagai nucleon.
B. Penulisan Inti Atom.
Nomor atom dilambangkan oleh Z, dan nomor massa dilambangkan oleh A. inti
atom dengan nomor atom dan nomor massa tertentu disebut Nuklida. Sebuah
nuklida dilambangkan sebagai berikut
𝐴
𝑍𝑋
Type equation here.
Dari lambang tersebut, kita dapat menentukan jumlah proton dan neutron dalam
inti atom, dan sekaligus jumlah electron yang mengitari inti, yaitu sebagai berikut :
Jumlah Proton = Z
Jumlah Neutrom = A-Z
Jumlah Elektron = Z untuk atom netral
C. Isotop, Isobar, dan Isoton
Isotop yaitu unsur-unsur yang memiliki nomor atom sama, tetapi nomor massa
yang berbeda, contoh
20 22
10𝑁𝑒 dan 10𝑁𝑒

Isobar yaitu unsur-unsur yang memiliki nomor massa yang sama, tetapi nomor
atom berbeda, contoh
3 3
1𝐻 dan 2𝐻

Isoton yaitu unsur-unsur yang memiliki jumlah neutron yang sama, tetapi nomor
atom yang berbeda, contoh
4 3
2𝐻𝑒 dan 1𝐻
D. Kestabilan Inti.
Proton-proton dan neutron-neutron dalam inti bergerombol bersama dengan
bentuk mendekati bola. Percobaan menunjukkan bahwa jari-jari inti atom
bergantung pada nomor massa A dan secara pendekatan diberikan seperti berikut.
r = (1,2 x 1015 m) A^1/3

GAYA INTI
Inti atom mengandung sejumlah proton positif dan sejumlah neutron netral.
Antara proton dan proton bermuatan sejenis akan saling tolak-menolak dengan
gaya Coloumb yang cukup besar. Antara nucleon-nukleon juga muncul gaya
gravitasi.

E. Energi Ikat Inti


Massa total inti atom lebih kecil daripada massa partikel penyusunnya. Hal ini
menunjukkan bahwa pada pembentukan inti ada sejumlah massa proton dan neutron
yang hilang. Massa yang hilang berubah menjadi energy yang mengikat proton dan
neutron menjadi inti atom. Energy ini disebut Energi Ikat Inti.

Defek massa Energi Ikat Inti Energi ikat per nukleon


(Z 𝑚𝑝 + N 𝑚𝑛 ) – m inti 𝐸𝑖 = ∆m (931,5 MeV/sma 𝐸𝑖 /A

F. Reaksi Inti
Reaksi Inti merupakan reaksi yang terjadi jika suatu inti atom induk ditembak dengan
partikel yang berenergi dan menghasilkan inti baru/inti anak disertai dengan
pelepasan sejmlah energy. Reaksi inti dapat menghasilkan energy yang sangat besar.
a + X (reaktan) Y + b (produk) + E (energy reaksi)

dari skema tersebut, energy reaksinya :

E = {(Ma + Mx) – (My + Mb)} (931,5 MeV/sma)

1. Reaksi Fusi
Reaksi Fusi adalah Reaksi penggabungan beberapa inti ringan menjadi inti yang lebih
berat yang disertai dengan pemancaran energy. Reaksi fusi merupakan reaksi yang
terjadi pada bintang (matahari) dan bom hydrogen. Reaksi fusi hanya dapat terjadi
dalam keadaan suhu yang sangat tinggi sekitar 108 derajat celcius. Contoh reaksi Fusi
1𝐻 2 + 1𝐻 2 2𝐻𝑒 3 + 0𝑛1 + Energi.
2. Reaksi Fisi
Reaksi Fisi adalah reaksi pembelahan inti atom berat menjadi inti atom baru yang
lebih ringan dan disertai dengan pelepasan energy. Reaksi fisi yang terjadi secara
beruntun disebut juga reaksi berantai sehingga menghasilkan energy besar. Contoh
reaksi fisi :

235 236 144 89


92𝑈 + 10𝑛 92𝑈 56𝐵𝑎 + 36𝐾𝑟 + 3 10𝑛 + 𝛾

G. Spektrum Atom Hidrogen


Spektrum atom hydrogen membentuk garis yang khas. Pada tahun 1885 John Jacob
Balmer menemukan perumusan secara empiris tentang panjang gelombang pada garis
spektum atom hydrogen.
Bentuk persamaan balmer sebagai berikut :
1 1 1
= R( - )
𝛾 2^2 𝑛^2

𝛾 = Panjang gelombang spectrum atom hydrogen


𝑅 = Konstanta Rydberg = 1,097 x 10^7 m^-1
𝑛 = bilangan kuantum utama = 3, 4, 5, …

Beberapa spectrum lain yang dihasilkan oleh atom hydrogen sebagai berikut
a. Deret Lyman ( deret ultraviolet)

1 1 1
= R( - ) dengan n = 2, 3, 4, …
𝛾 1^2 𝑛^2

b. Deret Balmer (deret cahaya tampak)


1 1 1
= R( - ) dengan n = 3, 4, 5, …
𝛾 2^2 𝑛^2

c. Deret Paschen (deret inframerah I)


1 1 1
= R( - ) dengan n = 4, 5, 6, …
𝛾 3^2 𝑛^2

d. Deret Bracket ( deret inframerah II)


1 1 1
= R( - ) dengan n = 5, 6, 7, …
𝛾 4^2 𝑛^2
e. Deret Pfund (deret inframerah III)
1 1 1
= R( - ) dengan n = 6, 7, 8, …
𝛾 5^2 𝑛^2

Besar panjang gelombang foton yang dilepas atau diserap electron saat berpindah
lintasan :

1 𝐸1 1 1
= ( -
𝛾 ℎ𝑐 𝑛2 𝑛2𝐴 𝐵

Anda mungkin juga menyukai