Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARSINOMA LARING

Pokok Bahasan : Carsinoma Laring

Sasaran : Keluarga dan Penunggu Pasien

Tempat : Ruang Bedah Teratai RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Waktu :

A. TUJUAN

Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat memahami dan mengerti

mengenai Ca Laring.

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi sasaran akan mampu:

1. Mengerti pengertian Ca Laring

2. Mengetahui penyebab Ca laring

3. Mengetahui jenis terapi untuk Ca laringB.

B. MATERI

1. Ca Laring

2. Penyebab Ca Laring

3. Terapi untuk Ca laring


C. MEDIA

Lefleat

D. METODE PENYULUHAN

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Evaluasi

E. EVALUASI LISAN

1. Pengertian Ca laring

2. Penyebab Ca laring

F. Referensi

Keliat, B. A., H. D. Windarwati, A. Pawirowiyono, dan M. A. Subu. 2015.

Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi

10. Jakarta: EGC.Potter, P. A. dan A. G. Perry. 2005

Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Kon sep, Proses, Dan Praktik Edisi 4. Jakarta:

EGC.Smeltzer, S. C. 2013. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddart. Edisi

12.Jakarta.
G. Lampiran

a. Pengertian

Ca LaringCa laring merupakan tumor yang ketiga menurut jumlah tumorganas

dibidang THT dan lebih bannyak terjadi pada pria berusia 50-70 tahun.Yang sering

adalah jenis karsinoma sel skuamosa. (Kapita SelektaKedokteran, edisi 3. Hal :

136)Karsinoma laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara( laring ) atau

daerah lain di tenggorokan (K.D Jayanto, 2008). Karsinomalaring adalah

keganasan pada laring yang meliputi bagian supraglotik, glotis,dan subglotis

(Suddart and Brunner).Tahapan tumor laring, ada empat tahap utama dalam sistem

ini tahap1-4. Tahap 0 adalah tahap awal dan tahap 4 yang paling maju. Ada 4 tahap

‘T’ utama tumor laring :

1. T1 berarti tumor hanya satu bagian dari laring dan pita suaramampu

bergerak dengan normal.

2. T2 berarti tumor telah tumbuh menjadi bagian lain dari laring.Pita suara

mungkin atau mungkin tidak akan terpengaruh.

3. T3 berarti tumor seluruh laring tetapi belum menyebar lebih jauhdari

penutup laring.

4. T4 berarti tumor telah berkembang menjadi jaringan tubuh luarlaring. Ini

mungkin telah menyebar ke tiroid, pipa udara (trakea)atau pipa makanan

(esofagus)B
Penyebab Ca Laring Penyebab pasti sampai saat ini belum diketahui.

Dikatakan oleh para

ahli bahwa perokok dan peminum alkohol merupakan kelompok orang-

orang dengan resiko tinggi terhadap karsinoma laring. Merokok merupakan

faktor resiko utama pada karsinoma laring dimana pada rokok terdapat 43

bahan

b. Penyebab Ca Laring

Penyebab pasti sampai saat ini belum diketahui. Dikatakan oleh para

ahli bahwa perokok dan peminum alkohol merupakan kelompok orang-orang

dengan resiko tinggi terhadap karsinoma laring.

Merokok merupakan faktor resiko utama pada karsinoma laring dimana pada rokok

terdapat 43 bahan karsinogen antara lain polisiklik hirokarbon, nitrosamin,

radioaktif polonium-210.

Alkohol (etanol) jika dikombinasikan dengan penggunaan rokok makaakan

berpotensi untuk memberikan efek karsinogenik yang akanmemudahkan penetrasi

zak karsinogenik dalam jaringan tubuh.

Etanol juga mengganggu sintesis retinoid, derivat vitamin A yang mana zat ini

memberikan efek protektif dari perkembangan sel kanker. Virus yang juga

dikaitkan dengan kejadian karsinoma laring yaitu HPV(Human Papilloma Virus)

dan Eibstein Barr Virus. HPV dikategorikan menjadi resiko tinggi (tipe 16,18),

medium (tipe 31,33), resiko rendah (tipe6,11).

Faktor resiko lainnya adalah paparan debu kayu, sinar radio aktif, polusi udara,

radiasi leher dan asbestosis.


c. Jenis terapi untuk CA Laring Secara umum ada 3 jenis penanggulangan karsinoma

laring yaitu

1) pembedahan,

2) radiasi dan sitostatika, ataupun kombinasi, tergantung padastadium

penyakit dan keadaan umum pasien..

PembedahanTindakan operasi untuk keganasan laring terdiri dari:

1) Laringektomia

a) Laringektomi Parsial

Laringektomi parsial diindikasikan untuk karsinoma laring stadium

Iyang tidak memungkinkan dilakukan radiasi, dan tumor stadium

II.

b) Laringektomi Total

Adalah tindakan pengangkatan seluruh struktur laring mulai dari

batasatas (epiglotis dan os hioid) sampai batas bawah cincin trakea.

2) Diseksi Leher Radikal Tidak dilakukan pada tumor glotis stadium dini (T1-

T2) karena kemungkinan metastase ke kelenjar limfe leher sangat rendah.

Sedangkan tumor supraglotis, subglotis dan tumor glotis stadium lanjut

sering kalimengadakan metastase ke kelenjar limfe leher sehingga perlu

dilakukan tindakan diseksi leher. Pembedahan ini tidak disarankan bila

telah terdapat metastase jauh.

3) Radioterapi
Radioterapi digunakan untuk mengobati tumor glotis dan supraglotis T1dan

T2 dengan hasil yang baik (angka kesembuhan 90%). Keuntungan dengan

cairan ini adalah laring tidak cedera sehingga suara masih dapat

dipertahankan. Dosis yang dianjurkan adalah 200 rad perhari sampai

dosistotal 6000-7000 rad.

4) Kemoterapi

Diberikan pada tumor stadium lanjut, sebagai terapi adjuvant

ataupun paliatif. Obat yang diberikan adalah cisplatinum 80-120 mg/m dan

5 FU800-1000 mg/m

5) Rehabilitasi Suara

Laringektomi total yang dikerjakan untuk mengobati karsinoma laring

menyebabkan cacat pada penderita. Dengan dilakukannya pengangkatan

laring beserta pita-suara yang ada dalamnya, maka penderita akan

menjadiafonia dan bernafas melalui stoma permanent di leher. Untuk itu

diperlukan rehabilitasi terhadap pasien, baik yang bersifat umum, yakni

agar pasien dapat memasyarakatkan dan mandiri kembali,maupun

rehabilitasi khusus yakni rehabilitasi suara (voice rehabilitation),agar

penderita dapat berbicara (bersuara), sehingga berkomunikasi verbal.

Rehabilitasi suara dapat dilakukan dengan pertolongan alat bantu

suara,yakni semacam vibrator yang ditempelkan di daerah submandibula,

ataupundengan suara yang dihasilkan dari esophagus (eso-phageal speech)

melalui proses belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi suksesnya pros

esrehabilitasi suara ini, tetapi dapat disimpulkan menjadi 2 faktor utama,


ialah faktor fisik dan faktor psiko-sosial.Suatu hal yang sangat mmebantu

adalah pembentukan wadah perkumpulan guna menghimpun pasien-

pasien tuna-laring guna menyokong aspek psikis dalam lingkup yang luas

dari pasien, baik sebelum maupun sesudah operasi.

Anda mungkin juga menyukai