Kejang Demam Igar Terapi Dan Prognosa
Kejang Demam Igar Terapi Dan Prognosa
b. Antikonvulsan
Pemakaian diazepam oral dosis 0.3mg/kgbb setiap 8 jam pada saat
demam menurunkan resiko berulangnya kejang pada 30%-60% kasus,
begitu pula dengan diazepam rectal dosis 0.5 mg/kgbb setiap 8 jam
1
pada suhu > 38.5 derajat celcius. Akan tetapi dosis tersebut cukup
tinggi danmenyebabkan ataksia, iritabel dan sedasi yang cukup berat
pada 25-39% kasus.
Fenobarbitol, karbamazepin dan fenitoin pada saat demam tidak
berguna untuk mencegah kejang demam.
3. Pemberian Rumat1,2
Pemberian obat yang dilakukan secara terus menerus ini hanya
diberikan bila kejang demam menunjukkan cirri sebagai berikut ( salah
satu):1
a. Kejang lama > 15 menit
b. Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang,
misalnya hemiparesis, paresis Todd, Cerebral palsy, retardasi mental,
hidrosefalus. Kelainan neurologis tidak nyata misalnya keterlambatan
perkembangan ringan bukan merupakan indikasi pengobatan rumat.
c. Kejang fokal
Kejang fokal atau fokal menjadi umu menunjukkan anak mempunyai
focus organik.
Pengobatan rumatan dipertimbangkan bila:
a. Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.
b. Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan.
c. Kejang demam lebih besar atau sama dengan 4 kali per tahun.
2
Lama pengobatan rumat
Pengobatan diberikan selama satu tahun bebas kejang, kemudian dihentikan
secara bertahap selama 1-2 bulan.
3
divaksinasi DTP dan MMR. Beberapa dokter anak merekomendasikan
parasetamol pada saat vaksinasi hingga 3 hari kemudian.
Prognosis
1. Kemungkinan mengalami kecacatan atau kelainan neurologis.
Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah
dilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal
pada pasien yang sebelumnya normal. Penelitian lain secara retrospektif
melaporkan kelainan neurologis pada sebagian kecil kasus, dan kelainan
ini biasanya terjadi pada kasus dengan kejang lama atau kejang berulang
baik umum msupun fokal.