Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, UKURAN

PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


(Studiempirispadaperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2015-2017)

MINIPLAN

Oleh :

Eva Audina Pramudianti


B 200 150 309

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perusahaan didirikan untuk memperoleh keuntungan, perusahaan adalah badan
usaha dan tempat berkumpulnya tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan
kewirausahaan. Kenaikan nilai perusahaan mempengaruhi naiknya harga saham yang
ditandai dengan pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham.
Peningkatan nilai perusahaan dapat meyakinkan investor bahwa berinvestasi pada
perusahaan ini menguntungkan. Hal ini akan menarik minat investor untuk
menanamkan investasi lebih besar. Sebelum investor menginvestasikan dananya,
investor memerlukan informasi mengenai kondisi perusahaan maupun kondisi pasar
modal. Informasi yang dibutuhkan investor adalah informasi yang kompeten dengan
posisinya sebagai calon pemilik perusahaan. Pertama adalah masalah keamanan
investasi, dan yang kedua adalah hasil atau laba yang dicapai dari investasi tersebut.
Menurut penelitian Sukirni (2012) peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai
apabila ada kerjasama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi
shareholdermaupun stakeholder. Investor dalam melakukan keputusan investasi
dipasar modal memerlukan informasi tentang penilaian saham. Terdapat tiga penilaian
yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market
value), dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut
pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan nilai saham dipasar saham.
Dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.
Menurut wiyono dan kusuma (2017:74) nilai perusahaan merupakan harga
yang tersedia dibayarkan oleh para calon investor jika perusahaan tersebut akan dijual.
Nilai perusahaan sangat erat kaitannya dengan keadaan perusahaan. Dengan baiknya
nilai perusahaan maka dapat dipandang baik pula oleh para calon investor, sehingga
calon investor akan berlomba-lomba dalam berinvestasi pada perusahaan tersebut
dengan tujuan mendapatkan return yang diharapkan.
Berdasarkan paparan tersebut, banyak faktor yang mempengaruhi nilai
perusahaan salah satunya adalah laverage. penggunaan aset dan sumber dana (sources
of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud
agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham (Sartono, 2008:257).
Laverage mengacu pada penggunaan aset dan sumber dana (sources of funds) oleh
perusahaan dalam mengeluarkan biaya tetap.
Utang yang tinggi dapat menurunkan pengeluaran pajak, sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Namun utang yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kondisi keuangan perusahaan menjadi tidak sehat sehingga dapat
menurunkan nilai perusahaan. Dalam perusahaan dikenal dua macam laverage, yaitu
laverage operasi (operating laverage) dan laverage keuangan (financial laverage).
Kedua laverage ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dari
pada biaya aset dan sumber dananya (Martono dan Harjito 2005).

Profabilitas menunjukkan hubungan laba dengan penjualan dan hubungan laba


dengan investasi. Hubungan antara profitabilitas dengan nilai perusahaan yaitu
semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka semakin tinggi efisiensi perusahaan
tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan untuk menghasilkan laba dan akan
menciptakan nilai perusahaan yang semakin tinggi serta dapat memaksimumkan
kekayaan pemegang saham. Dalam penelitian ini profabilitas di proksikan
menggunakan Return on Equity (ROE) sebagai ukuran profabilitas perusahaan.
Menurut Martono dan Harjito (2005) Return on Equity (ROE) sering disebut rental
modal sendiri yang bertujuan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang
menjadi hak milik modal sendiri. Dari keuntungan yang diraih perusahaan dapat
dipercaya bahwa keberlangsungan hidup suatu perusahaan pada masa yang akan
datang atau bertahan setidaknya satu tahun ke depan untuk mempertahankan
perusahaan yang going concern.

Ukuran perusahaan pada dasarnya terbagi menjadi perusahaan berskala besar


dan berskala kecil. (Rachmawati dan Purwanti 2016). Perusahaan yang skalanya kecil
cenderung kurang menguntungkan karena hanya memiliki faktor-faktor pendukung
yang terbatas dalam memproduksi barang, masih ada keterbatasan dalam
mendapatkan dana eksternal. Lain halnya dengan perusahaan besar lebih mudah
mendapatkan kepercayaan dari kreditur. Perusahaan yang mudah mendapatkan
pendanaan akan menarik perhatian investor untuk berinvestasi.

Faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah struktur modal.


Menurut (Martono dan Harjito 2005) struktur modal adalah perbandingan atau
imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang dianalogikan oleh
perbandingan hutang jangja panjang terhadap modal sendiri. Teori struktur modal
menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan perusahaan dalam menentukan struktur
modal bertujuan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Struktur modal dapat
dikatakan optimal jika struktur modal itu meminimumkan biaya modal keseluruhan
atau biaya modal rata-rata, sehingga akan memaksimalkan nilai perusahaan (Martono
dan Harjito 2005)

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Setyowati,loh dan Meliana


lim (2018). Perbedaan dengan penelitian terdahulu peneliti mengurangi variabel
pengungkapan sosial dan menambah variabel struktur modal yang diduga dapat
mempengaruhi nilai perusahaan.
Berdasarkanlatarbelakangdiatas,
penulistertarikuntukmelakukanpenelitiandenganmengambiljudul ”PENGARUH

LEVERAGE, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR


MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN padaperusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2017)”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkanlatarbelakang yang telahdiuraikansebelumnya


,makarumusanmasalahdalampenelitianiniadalah:

1. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan?


2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
4. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untukmengetahuidanmenganalisispengaruhleverage terhadap nilai perusahaan
2. Untukmengetahuidanmenganalisispengaruh profitabilitasterhadap nilai
perusahaan
3. Untukmengetahuidanmenganalisispengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan
4. Untukmengetahuidanmenganalisispengaruh struktur modalterhadap nilai
perusahaan

D. TINJAUAN PUSTAKA

1. LandasanTeori

a. Teori keagenan (Agency Theory)

Menurut Jansen dan Meekling (1976) teori keagengan merupakan sebuah kontrak
antara manager (agent) dengan investor (principal). Munculnya konflik keagenan karena
dipicu adanya biaya keagenan karena memungkinkan agent bertindak tidak sesuai
dengan kepentingan principal.
Menurut Wiyono dan Kusumo (2017: 22) tujuan perusahaan adalah
memaksimalkan kekayaan pemegang saham, yang diartikan sebagai memaksimalkan
harga saham. Walaupun sasaran itu rasional dari sudut pandang operasional perusahaan,
namun sudah diketahui pula sejak lama bahwa manajer perusahaan mempunyai tujuan
sendiri yang tidak jarang bertentangan dengan tujuan memaksimumkan pemegang
saham. Kenyataan manajemen perusahaan diberikan kekuasaan oleh pemegang saham
untuk mengambil keputusan yang dapat menciptakan konflik kepentingan yang dsebut
teori agensi.
Menurut Hasnawati dan Sawir (2015) teori keagenan secara prinsip menggunakan
asumsi utama bahwa pemilihan kebijakan perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan
nilai perusahaan. Konsep yang sangat kuat mengenai hubungan antara hutang dan biaya
adalah konsep tersebut menggambarkan perusahaaan sebagai “nexus of relationship of
relationship” yang dapat dikarakteristikan sebagai pricipal-agent relationship.
Hubungan pricipal agent menimbulkan biaya, karena ada kemungkinan agen tidak selalu
menjalankan bisnis dengan cara yang konsisten sesuai kepentingan yang terbaik bagi
principal. Inti hubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara kepemilikan (di
pihak principal atau investor) dan pengendalian (di pihak agent atau manajer).
Menurut Mardiastanto, Raharjo, dan arbar (2016) manajemen perusahaan

memiliki kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan

biaya pihak lain. Agency problem akan terjadi bila mana proprosi kepemilikan saham

oleh manajer kurang dari 100%, sehingga manajer bertindak untuk mengejar

kepentingannya sendiri dan tidak berdasarkan maksimalisasi nilai perusahaan dalam

pengambilan keputusan keuangan, khususnya keputusan pendanaan.

b. Teori Asimetri Informasi dan Teori Signal

Teori asimetri informasi (asymmetric information theory) atau dikenal juga

dengan teori signal (signaling theory) dikembangkan pada ilmu ekonomi dan keuangan

yang dilandasi pemikiran bahwa orang dalam perusahaan (insider) pada umumnya

memiliki informasi lebih baik tentang perusahaan dibandingkan dengan investor luuar

(outsider). Memang manajer tidak begitu mengetahui tentang harga pasar daham dan

tingkat suku bunga (interes rates) yang akan berlaku dimasa mendatang. Tetapi mereka
tentu akan memahami dan mengetahui tentang prospek perusahaan. Menurut Wiyono

dan Kusuma (2017: 28) ketika hanya manajer yang mengetahui prospek perusahaan

sementara investor dan analisis tidak mengetahuinya, maka dalam situasi ini telah terjadi

asimetri informasi.

Menurut Hartoni (2005) teori sinyal (signaling theory) merupakan cara suatu
perusahaan memberi sinyal pada konsumern dalam menganalisa laporan keuangan.
Brigham dan Hoouston (2001 :36) menyatakan bahwa sinyal adalah suatu tindakan yang
ditempuh oleh manajer perusahaan yang memberikan petunjuk yang bagi para investor
untuk memandang prospek perusahaan. Teori sinyal menunjukkan bagaimana
perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja dapat memberikan sinyal pada
investor, sehingga investor dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik atau
sebaliknya.
Menurut cecilia et al (2015)informasi merupakan unsur penting bagi investor
dan pelaku bisnis karena menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk
keadaan masa lalu. Saat ini maupun keadaan dimasa yang akan datang bagi
kelangsungan hidup suatu perusahaan. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat
waktu sangat diperlukan oleh investor dipasar modal sebagai alat analisis pengambilan
keputusan investasi. Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan
memberikan sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news) bagi investor dalam
pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung sinyal baik,
maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar (Jogiyanto, 2000).
Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan volume perdagangan

saham. Jika pengumuman informasi tersebut dipandang sebagai sinyal baik bagi investor,

maka menandakan perusahaan mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang

(good news) sehingga investor akan tertarik untuk melakukan perdagangan saham yang

tercermin melalui perubahan volume perdagangan saham. Dengan demikian hubungan

antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial,

politi, dan lingkungan terhadap perubahan volume pasar saham dapat dilihat dalam

efisiensi pasar. Husnan (2005), pasar modal efisien didefinisikan sebagai pasar yang
harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Secara

garis besar signaling theory erat kaitannya dengan ketersediaan informasi.

c.

2. Penelitian Terdahulu

Penelitianmengenaianalisisfaktor-faktor yang mempengaruhinilai perusahaan

sudahbanyakdilakukaan :

Loh Wenny Setiawati dan Melliana Lim (2018) yang menguji Pengaruh
Profabilitas, Ukuran perusahaan, Leverage, Dan Pengungkapan Sosial terhadap Nilai
Perusahaan Pada perusahaanManufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011-2015. Dari hasil penelitian tersebut profitabilitas, ukuran perusahaan,
leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
Muhammad Rizal Panggabean (2018) yang menguji Pengaruh Corporate
Social Responsibility, Ukuran Perusahaan, Struktur Modan Dan Tax Avoidance
terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang masuk dalam LQ45 Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2017. Dari hasil penelitian tersebut Struktur
Modal berpengaruh pada Nilai Perusahaan.
Yuli Susanti dan Sri Mintarti (2018) yang menguji Pengaruh Struktur Modal,
Kinerja Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Kualitas Auditor Eksternal terhadap
Nilai perusahaan Pada perusahaanManufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Dari hasil penelitian tersebut Struktur Modal berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan.
Roviqotus Suffah (2016) yang menguji Pengaruh Profitabilitas, Laverage,
Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Deviden pada Nilai Perusahaan. Dari hasil
penelitian tersebut Profitabilitas dan Laverage berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan.
Nanang Ari Utomo dan Nisa Novia Avien Christy (2017) yang menguji
Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil penelitian
tersebut Profitabilitas berpengaruh pada Nilai Perusahaan.
3. KerangkaKonseptual

LAVERAGE (X1)

PROFITABILITAS (X2)

NILAI PERUSAHAAN(Y)
UKURAN
PERUSAHAAN(X3)

STRUKTUR MODAL (X4)

E. METODE PENELITIAN

1. VariabelPenelitian

Variabeldependen (Y) dalampenelitianiniadalah Nilai Perusahaan


sedangkanvariabelindependen (X) dalampenelitianiniadalah laverage, profitabilitas,
ukuran perusahaan dan struktur modal.

2. DesainPenelitian
Penelitianinididesainmenggunakanpenelitiankuantitatif.denganpengujianhipot
esis.Penelitiankuantitatifadalahpenelitian yang menekankanpadapengujianteori-
teorimelaluipengukuranvariabel-
variabelpenelitian.Tujuanpenelitianiniadalahmengetahuidanmenganalisispengaruh
laverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur modal terhadap nilai perusahaan.

3. PopulasidanSampelPenelitian
Populasidalampenelitianiniadalahseluruhperusahaanmanufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.Pengambilansampel
dalampenelitianinimenggunakanmetodedeskripsi kuantitatif.
Kriteriapemilihansampelpenelitianadalahsebagaiberikut :
1) Perusahaan Manufakturyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secaraberturut-
turutpadaperiode 2015-2017.
2) Perusahaan Manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan selama
tahun 2015-2017 dengan menggunakan satuan mata uang rupiah.
3) Memiliki semua data yang digunakan untuk menghitung variabel yang
menjadi fokus dalam penelitian.

4. Data danSumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berasal dari laporan tahunan perusahaanManufakturdi Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2015-2017.
5. Variabeldanpengukurannya

VariabelIndependen

1. Laverage
Leverage
merupakanhalpentingdalamperusahaandenganberdasarkanpenggunaansumberkeuanga
n yang memilikibebantetapdengantujuanuntukmenghasilkanlaba yang
lebihbesar(Ginantra,I K G danI NyomanWijana Asmara Putra, 2015).Proksi yang
digunakanyaitu,denganrumus:
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡
𝐷𝐸𝑅 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

2. Profabilitas
ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak
dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini merupakan
salah satu rasio terpenting bagi pihak pemegang saham untuk mengetahui efektivitas
dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan.
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠
𝑅𝑂𝐸 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

3. Ukuran Perusahaan
Kemampuan perusahaan dalam mengelola suatu perusahaan dapat dilihat dari jumlah
asetnya. Menurut Sudarsi (2002) untuk menentukan ukuran perusahaan adalah Log
natural dari total aset. Kemudian ukuran perusahaan dapat dirumuskan sebagai
berikut:

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 = 𝐿𝑛 𝑜𝑓 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

4. Struktur Modal
Menurut Martono dan Harjito (2005) struktur modal adalah perbandingan atau
timbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang dianalogikan oleh
perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Menurut Sudana
(2011:21) cara menghitung Debt to Equity Ratio adalah sebagai berikut:
𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

VariabelDependen

Variabeldependendalampenelitianiniadalah Nilai Perusahaan. Nilai Perusahaan


merupakan gambaran dari baik atau buruknya kinerja perusahaan tersebut yang
biasanya dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi embuat nilai
perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi dapat membuat pasar percaya
bahwa tidak hanya pada waktu ini kondisi suatu perusahaan bagus, tetapi dapat
mencerminkan prospek kedepannya suatu perusahaan. Nilai perusahaan diukur
dengan price book value atau (PBV) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk
mengukur kinerja harga saham terhadap nilai buku. Menurut Brigham dan Houston
(2006:115) rasio yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan adalah sebagai
berikut:
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑃𝐵𝑉 =
𝐵𝑉

6. MetodePengumpulan Data
Data yang digunakandalampenelitianiniadalah data deskriptif
kuantitatifperusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia.Pengumpulan data
dalampenelitianinidilakukandenganmenggunakanteknik studi pustaka dan dokumentasi
denganmelakukananalisisterhadaplaporankeuangantahunanperiode 2015-
2017daninformasilainnya yang terkaitdenganvariabelpenelitian.
F. ANALISIS DATA

Penelitianinimenggunakanmetodeanalisisstatistikdeskriptif, asumsi klasik, dan


analisis regresi linear berganda untukmenghasilkan data statistik yang
mudahdipahamidandapatdipercaya.Berikutakandijelaskanmetodepengujianhipotesis yang
digunakan :
1. Statistik Diskriptif

Statistikdeskriptifmemberikangambaranataudeskripsisuatu data yang dilihatdarinilai

rata-rata (mean), median, modus, standardeviasi, maksimumdan

minimum.Statistikdeskriptifmerupakanstatistik yang menggambarkanataumendeskripsikan

data menjadisebuahinformasi yang lebihjelasdanmudahuntukdipahami.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik diuji sebelum melakukan pengujian hipotesis untuk mendeteksi
ada atau tidaknya penyimpangan. Regresi yang baik adalah memiliki data yang terdistribusi
normal, bebas multikolinearitas, bebas heteroskedastisitas, dan terdapat autokorelasi.

3. Uji Regresi Linear Berganda

Model penelitian regresi linear berganda ini digunakan untuk menganalisis seberapa besar
pengaruh variabel independen yaitu laverage, profabilitas, ukuran perusahaan, struktur modal
terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Model persamaan regresi yang akan diuji
dalam penelitian ini adalah:

𝑁𝑃 = 𝛼 + 𝛽1 𝐿𝐸𝑉 + 𝛽2 𝑃𝑅 + 𝛽3 UP+𝛽4 SM + €

Keterangan :

α = konstan

LEV = Laverage

PR = Profitabilitas

UP = Ukuran Perusahaan

SM = Struktur Modal
€ = eror term

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui,Ahmed riahi.2007.Teori Akuntansi.Buku 2.Edisi 5.Jakarta : Salemba Empat.

Setyowati,loh dan Meliana lim tahun 2018. Pengaruh Profabilitas, Ukuran perusahaan,
Leverage, Dan Pengungkapan Sosial terhadap Nilai Perusahaan Pada
perusahaanManufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015.
Jurnal Akuntansi, 12 (1), 29-57.

Panggabean, Muhammad Rizal. 2018. Pengaruh Corporate Social Responsibility, Ukuran


Perusahaan, Struktur Modan Dan Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang masuk dalam LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Periode
2011-2017. Jurnal Kajian Bisnis. Vol. 26, NO. 1, 2018.

Susanti,Yuli dan Sri Mintarti (2018). Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Perusahaan, Ukuran
Perusahaan dan Kualitas Auditor Eksternal terhadap Nilai perusahaan Pada
perusahaanManufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Akuntabel 15 (1),
2018 -11.

Suffah,Roviqotus (2016) Pengaruh Profitabilitas, Laverage, Ukuran Perusahaan dan


Kebijakan Deviden pada Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume
5, Nomor 2, Februari 2016.
Utomo,Nanang dan Nisa Novia Avien Christy (2017) Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan LQ45 di
Bursa Efek Indonesia. Publikasi Jurnal Ilmiah dalam menyikapi Permenristekdikti RI
No.20 Tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai