Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

Gangguan Spektrum Autisme

1 Pengertian (Definisi) Gangguan spektrum autisme (GSA) merupakan gangguan perkembangan


pada anak yang kompleks, berat, dan menetap. Biasanya gejala sudah tampak
sebelum anak berusia 3 tahun. Gejala utama meliputi beberapa gangguan
perkembangan dalam bidang; komunikasi, interaksi resiprokal dan adanya
perilaku yang terbatas atau perilaku stereotipik lainnya.

2 Anamnesis 1. Riwayat prenatal


2. Riwayat perinatal
3. Riwayat postnatal
4. Keterlambatan tumbuh kembang
5. Mengalami masalah perilaku atau belajar
6. Kesulitan dengan masalah sosial
7. Kesulitan belajar berhitung, menulis, atau membaca
8. Gangguan konsentrasi
9. Ada hiperaktif atau impulsif
10. Gangguan komunikasi atau gangguan interaksi dengan orang lain

3 Pemeriksaan Fisik a. Tanda Vital : Tekanan darah, Nadi, Respirasi, Suhu


b. Pemeriksaan Fisik Menyeluruh :
1) Karakteristik peristiwa perinatal dan prenatal anak terkait
penyebab DI. Contoh: lingkar kepala, hidrocefalus, sindroma
down, karakteristik wajah, dll
2) Kelainan fisik lain yang mungkin menyertai DI
3) Pemeriksaan neurologi

4 Kriteria diagnosis Kriteria DSM-IV TR untuk autisme adalah :


A. Untuk dapat dikatakan bahwa seorang anak menderita gangguan spektrum
autisme, maka harus ada sedikitnya 6 gejala dari (1), (2), dan (3), dengan
minimal 2 gejala dari (1) dan masing-masing 1 gejala dari (2) dan (3):
1) Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal
harus terdapat dua gejala dari gejala-gejala dibawah ini:
a) tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai seperti
kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak gerik
yang kurang tertuju;
b) tak bisa bermain dengan teman sebayanya;
c) tak dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain;
d) kurangnya hubungan sosial dan emosional yang timbal balik.
2) Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi seperti ditunjukkan oleh
minimal satu dari gejala-gejala dibawah ini:
a) bicara terlambat atau sama sekali tidak berkembang (tidak ada usaha
untuk mengimbangi komunikasi dengan cara lain tanpa bicara);
b) bila bisa bicara, bicaranya tidak dipakai untuk komunikasi;
c) sering menggunakan bahasa aneh dan diulangulang;
d) bermain kurang bervariatif, kurang imajinatif dan kurang bisa
meniru.
3) Suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dari perilaku, minat dan
kegiatan. Adapun gejala-gejalanya antara lain :
a) mempertahankan satu minat atau lebih, dengan cara khas dan berlebihan
b) terpaku pada suatu kegiatan ritualistik atau rutinitas yang tak berguna
c) ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang
d) sering sangat terpukau pada bagian-bagian benda tertentu.

B. Keterlambatan atau abnormal secara fungsional dalam paling sedikit 1 dari


area berikut ini, dengan waktu mulai terjadi/onset sebelum usia 3 tahun :
1) interaksi sosial,
2) bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial atau
3) bermain simbolik atau imajinatif / cara bermain yang kurang bervariatif.

C. Bukan disebabkan oleh Sindroma Rett atau gangguan disintegratif masa


kanak-kanak

5 Diagnosis Kerja Gangguan spektrum autisme

6 Diagnosis Banding - Anak terlantar/kurang stimulasi


- Disabilitas sensoris
- Gangguan bicara
- Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas

7 Pemeriksaan Penunjang - Test Bera (pendengaran)

8 Tata Laksana Tujuan terapi untuk mengurangi/mengubah perilaku yg tak dikehendaki;


meningkatkan kemampuan anak untuk belajar, berkomunikasi, kemampuan
bantu diri dan fungsi sosial lainnya.

Terapi diberikan tergantung kebutuhan pasien, meliputi:

- Terapi medikamentosa
- Antipsikotik atipikal atau agonis dopamin bila ada gejala
psikotik, masalah perilaku, agresifitas, irritabilitas
- Antidepresan SSRI bila ada gejala depresi, cemas dan
irritabilitas
- Stimulansia (Metilfenidat) atau nonstimulansia (atomoksetin)
bila ada gejala hiperaktifitas
- Asam valproat bila ada gangguan mood, agresifitas, irritabilitas
dan kejang
- Anti konvulsan lain jika ada kejang
- Terapi wicara (Speech-language Therapy)
- Terapi perilaku
- Terapi okupasi
- Terapi integrasi sensorik
- Terapi Orthopaedagogik
- Konsultasi dengan dokter anak dan neurologi

9 Edukasi Diagnosis
Pola Asuh orang tua
Pendidikan yang sesuai
Rencana terapi

10 Prognosis dubia ad malam

12 Penelaah Kritis SMF Psikiatri

13 Indikator (outcome) Adanya perbaikan gejala klinis

14 Kepustakaan  Data Statistical Manual Revisi ke IV (DSM-IV)


 Sadock BJ, Sadock VA, Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry,
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th ed, Lippincott Williams
& Wilkins, Baltimore, 2007
 Volkmar F R, Dykens E M, Hodapp R M. Lewis’s Child and
Adolescent Psychiary: A comprehensive Textbook. 4th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams&Wilkins; 2007.

Anda mungkin juga menyukai