Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH BALIKAN (FEEDBACK)GURU DALAM

PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI DAN


HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
(SUATU KAJIAN TEORITIS DAN EMPIRIK)

Sumarno
SMK Negeri 5 Malang, Jl. Ikan Piranha Atas Kota Malang
email: marnoguru@gmail.com

Abstract: Feedback in learning is defined as information that is communicated to students that aims
to change the thinking or behavior to improve the learning process. Giving feedback by teachers in
teaching is an important activity to improve their knowledge and acquisition capabilities, accom-
plishments, and motivate learners. The researchers recommend the characteristics of effective feed-
back in learning must be non-evaluative, supportive, timely, and specific. Feedback provided in the
form of learning on the learner information in response to action learning activities that have been
carried out. Feedback can be presented in various forms, for example in the form of verification of the
accuracy of the answers, an explanation of the correct answer, instructions and examples as well as
performed at any time during the learning process, such as it provides answers, or after a certain time
lag. Effect of feedback in learning can be explained with reference to the learning theories, namely the
theory of behaviorism, cognitivism, constructivism and learn some vital lessons theory of self-
regulation.

Keyword:feedback, learning outcomes, learning theory

Abstrak:Feedbackatau balikan dalam pembelajaran didefinisikan sebagai informasi yang


dikomunikasikan kepada peserta didik yang bertujuan merubah pemikiran atau perilakunya untuk
memperbaiki proses pembelajaran. Pemberianfeedback atau balikanoleh guru dalam pembelajaran
merupakan kegiatan penting untuk memperbaiki pengetahuan, pemerolehan kemampuan, prestasi,
dan memotivasi belajar peserta didik.Para peneliti merekomendasikan karateristik feedback yang
efektifuntukpembelajaran haruslah bersifat non evaluatif, suportif, tepat waktu, dan spesifik.Feedback
pembelajaran diberikan berupa informasi pada peserta didik sebagai respontindakan kegiatan belajar
yang telah dilakukan.Feedbackdapat disajikan dalam berbagai macam bentuk misalnya berupa
verifikasi akurasi jawaban, penjelasan tentang jawaban yang benar, petunjuk dan contoh serta
dilakukan kapanpun selama proses pembelajaran, misalnya setelah diberikannya jawaban, atau setelah
jeda waktu tertentu. Pengaruh feedback dalam pembelajaran dapat dijelaskan dengan mengacu pada
teori-teori belajar yaitu teori behaviourisme, kognitivisme, konstruktivisme dan teori belajar regulasi
diri.

Kata Kunci:umpan balik, hasil belajar, teoribelajar

Artikel ini merupakan hasil kajian jurnal-jurnalriset umumdisimpulkan sebagaikegiatan penting untuk
tentang pengaruh balikan (feedback) hasil tugas memperbaiki perolehan pengetahuan dan
atau evaluasi yang diberikan guru kepada peserta kemampuan, demikian kesimpulan hasil penelitian:
didik terhadap hasil pembelajaran. Feedback atau Azevedo, dan Bernard, 1995; Bangert-Drowns,
balikan adalah informasi yang dikomunikasikan Kuli, Kulik, Morgan, 1991; Moreno, 2004;
pada siswa dan ditujukan untuk merubah pemikiran Pridemore dan Klein, 1995. Selain pengaruhnya
atau perilakunya untuk memperbaiki proses pada prestasi, feedbackatau balikan juga sebagai
pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor penting untuk memotivasi belajar, demikian
feedback atau balikan dalam pembelajaran secara kesimpulan hasil penelitian: Lepper dan Chabay,
115
116 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 1, Nomor 2, Desember 2016

1985; Narciss, dan Huth, 2004 (dalam Shute perbaikan tugas tertentu dan langsung diberikan.
Valerie, J. 2008. 153). Menurut Black dan William (1998), ada dua
Tujuan dari artikel ini adalah menyajikan fungsi utama dari feedback: yaitu fungsi direktif
temuan dari kajian literatur tentang pentingnya dan fasilitatif. Feedback direktif adalah balikan
feedback agar semakin dapat memahami sifat, yang memberitahu peserta didikapa yang harus
fungsi, dan hubungannya dengan pembelajaran diperbaiki atau direvisi. Balikanjenis direktif
sertamenerapkan temuan-temuan dari kajian cenderung lebih spesifik jika dibandingkan dengan
pustaka untuk menciptakan strategi yang terkait feedback fasilitatif yang memberikan komentar
dengan balikan (feedback). Tujuan lain yang ingin dan saran untuk membantu siswa ketika
dicapai adalah dapat mengidentifikasi karakteristik melakukan revisi dan konseptualisasi.
balikan tugas atau evaluasi yang efektif dan efisien Bagaimanakah pengaruh feedback guru dalam
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, dan proses pembelajaran terhadap motivasi dan hasil
menentukan dalam kondisi apa, dukungan belajar? Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan
pembelajaran tersebut bisa diberikan. pendekatan teori-teori belajar yaitu teori
Subyek sasaran artikel ini adalah para behaviourisme, kognitivisme, konstruktivisme dan
pendidik, yang terus berusaha untuk meningkatkan teori belajar regulasi diri. Adapun secara empiris
kualitas pembelajaran di kelas dengan pengaruh feedback dapat ditunjukan dengan
menggunakan balikan yang dirancang dengan baik, temuan-temuan hasil riset yang telah
para psikolog kognitif dan desainer system dipublikasikan.
pembelajaran yang tertarik untuk meneliti dan
mengembangkan lingkungan belajar yang lebih Feedback dalam Perspektif Teori
efektif, para mahasiswa yang ingin melakukan Behaviourisme.
penelitian dan pihak-pihak lain yang tertarik
meneliti kekuatan feedback untuk mendukung Berdasarkan sudut pandang behaviorist,
proses belajar mengajar di kelas, di tempat kerja belajar dipandang sebagai sebuah pengkondisian
atau bahkan di rumah. dimana perilaku yang diikuti dengan penguat (re-
Artikel ini dimulai dengan pembahasan inforce) akanmengalami peningkatan frekuensi
balikan (feedback) dalam perspektif teori-teori atau probabilitasnya (Operant Conditioning dari
belajar yaitu teori behaviourisme, kognitifisme, Skinner). Belajar dianggap sebagai sebuah proses
konstruktivisme dan teori regulasi diri. Selanjutnya penguatan pengetahuan yang didapat dalam
disajikan uraian pengaruh feedback pada sebuah pola hierarkis yang berurutan dan tugas
pembelajaran, strategi feedback efektif untuk belajar bisa direncanakan, diorganisir, dan
pembelajaran, dan ringkasan hasil penelitian diprogram dengan tujuan tertentu. Tugas belajar
berkaitan dengan feedback dan hasil belajar dianalisis dengan tujuan untuk mengidentifikasi
kemudian diakhiri dengan kesimpulan. komponen-komponen yang harus dikuasai untuk
bisa menyelesaikan tugas tersebut dan urutan
FEEDBACK DALAM PERSPEKTIF belajar yang paling tepat dirumuskan dengan
TEORI-TEORI BELAJAR berdasarkan pada hasil belajar yang bisa diamati.
Feedback dipandang sebagai penguatan,
Feedback atau balikanpada artikel ini dengan tujuan untuk bisa membantu pebelajar
didefinisikan sebagai informasi yang berkembang dari penguasaan performa
dikomunikasikan kepada peserta didik dan penyelesaian tugas-tugas sederhana ke tugas-
ditujukan untuk memodifikasi pemikiran atau tugas yang kompleks sifatnya.Dasar pemikiran
perilaku peserta didik agar dapat memperbaiki dari kaum behaviorist tersebut bisa dilihat dengan
kualitas pembelajaran(ShuteValerie.J.2008:154). jelas, yaitu adanya feedbackyang berasal dari
Tujuan utama pemberian feedback atau balikan sumber eksternal untuk bisa menyesuaikan hasil
adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan belajar eksternal dengan performa pebelajar untuk
dan pemahaman siswa tentang keterampilan tugas-tugas tertentu.Pandangan umum
umum atau bidang tertentu (misalnya pemecahan feedbackdianggap sebagai motivator atau insentif
masalah), dan berbagai macam jenis feedback bisa untuk meningkatkan respons dan/atau akurasi
digunakan untuk tujuan lain, misalnya feedback (Kulhavy dan Wager, 1993).Feedback dalam
respons khusus, diarahkan pada tujuan melakukan perspektif teori behaviourisme digambarkan pada
gambar 1.:
Sumarno, Pengaruh Balikan (Feedback) Guru dalam Pembelajaran terhadap Motivasi 117

Gambar 1. Feedback dalam perspektif teori Feedback dalam Perspektif Teori


behaviorisme Kognitivisme.
Teori kognitivisme disebut juga teori dengan
sudut pandang pengolahan informasi.Karakteristik
Learning
Feedback penting dari teori pengolahan informasi adalah
outcomes
bahwa teori-teori tersebut mengakui kemampuan
kognitif individu untuk mengunakan informasi
Fig. 1. The feedback model for behaviourism secara aktif ketika terlibat dalam belajar.Ini
menunjukkan bahwa feedback berfungsi tidak
(Sumber:Marieke Thurlings, Marjan hanya untuk memperkuat jawaban yang benar
Vermeulen,Theo Bastiaens, Sjef Stijnen. tetapi juga menjadi informasi korektif untuk
2013. Understanding feedback: A learn- membantu pebelajar mengoreksi kesalahan yang
ing theory perspective ,Educational mereka lakukan.Pendapat tentang feedback
Research Review 9 ,1–15). sebagai informasi ini menyatakan bahwa koreksi
dan analisis kesalahan adalah menjadi komponen
Feedback sebagai penguatsangat berguna penting dalam belajar dan feedback berfungsi
bagi pebelajar level awal, tetapi efeknya sangat sebagai verifikasi atas kepastian respons atau
terbatas dan kadang-kadang malah tingkat kepastian jawaban dari pebelajar (Kulhavy
membingungkan (Kulhavy dan Wager, dan Stock, 1989).Sebagai contoh, Model Respons
1993).Fokus pada insentif bisa mengalihkan dari Kulhavy dan Stock (1989) menunjukkan
perhatian pebelajar dari isi feedback dan bahwa pesan balikan pembelajaran terdiri dari dua
mengakibatkan feedback tidak bisa ditafsirkan komponen yaitu verifikasi dan elaborasi.Verifikasi
secara menyeluruh untuk pembelajaran (Kulhavy adalah sebuah penilaian dikotomis yang
dan Wager, 1993).Anderson dan koleganya (1972) menunjukkan bahwa sebuah respons dianggap
menemukan bahwa siswa biasanya mengabaikan benar atau salah.Elaborasi adalah komponen pesan
feedback jika jawaban sudah ada di tugas-tugas umpan balik, yang berisi informasi yang relevan
pembelajaran dan ketika feedback diberikan untuk membantu pebelajar mengoreksi kesalahan.
sebelum tugas diselesaikan,siswa cenderung Hubungan feedback dengan pembelajaran dalam
menyalin jawaban mereka dari feedback dan perspektif teori kognitif digambarkan pada gambar
bukan dari hasil pengolahan informasi dari feed- 2.
back tersebut secara bermakna.Temuan ini
menunjukkan pentingnya pemberian feedback Gambar 2. Hubungan feedback dengan
sebagai sebuah “konsekwensi” performa dan tidak pembelajaran dalam perspektif teori
boleh diberikan sebelum selesainya tugas belajar. kognitif.
Pandangan yang menyatakan bahwa
feedback berfungsi sebagai motivator atau insentif Learning
Feedback
untuk pembelajaran masih tetap berlaku di kelas- outcomes
kelas sekarang ini, tetapi muncul kerancuan untuk
membedakan antara pujian dan balikan yang Receiver
terkait dengan isi pembelajaran (Hattie dan
Timperley, 2007).Deci, Koester dan Ryan (1999) Fig. 1. The feedback model for cognitivism.
menemukan bahwa ketika guru memberikan
penghargaan dalam bentuk konkrit sebagai sebuah (Sumber : Marieke Thurlings, Marjan
feedback, maka motivasi intrinsik akan tereduksi Vermeulen,Theo Bastiaens, Sjef Stijnen,
secara signifikan dan siswa enggan untuk 2013. Understanding feedback: A learn-
memotivasi atau mengatur diri sendiri. Feedback ing theory perspective,Educational
sebagai reward ekstrinsik seringkali mendorong Research Review 9.1–15).
siswa untuk lebih mementingkan insentif, yang
akhirnya menyebabkan semakin tingginya Dalam perspektif ini, proses feedback terdiri
intensitas evaluasi dan kompetisi dan bukan dari tiga siklus, dimana masing-masing siklus
tingginya keterlibatan dalam pembelajaran. mencakup stimulus eksternal, perbandingan input
dengan standar referensi dan diikuti dengan
118 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 1, Nomor 2, Desember 2016

respons. Siklus pertama menggambarkan pebelajar yang memuaskan, dan terus mengalami perubahan
sebagai pihak yang membandingkan tuntutan tugas ketika pengalaman pebelajar berbenturan dengan
dengan pengalaman berikutnya dan mengevaluasi informasi baru yang akhirnya memicu terjadinya
kemungkinan-kemungkinan respons yang proses restrukturisasi baru. Feedback dalam
ada.Siklus kedua mencakup pengolahan umpan pandangan konstruktivisme digambarkan pada
balik oleh pebelajar.Disini, tingkat kepastian gambar 3
jawaban pebelajar dianggap terkait dengan
perbedaan antara stimulus yang diterima dan hasil- Gambar 3. Feedback dalam pandangan
hasil yang diperoleh sesuai dengan standar konstruktivisme
referensi yang ada. Siklus tiga mencakup situasi
dimana pebelajar memberikan respons kepada
tugas yang sama setelah mengolah balikan dan Receivers Learning
Stage 1 Feedback
mengarah munculnya jawaban yang tepat outcomes
(Kulhavy, dkk, 1990).
Perpspektif lain yang menggunakan sudut Reeceivers
Providers Stage k
pandang pengolahan informasi adalah teori
intervensi feedbackoleh Kluger dan DeNisi
(1996). Teori ini menyatakan bahwa intervensi Fig. 3. The feedback model for meta cognitivism and
model constructivism
feedback yang memfokuskan pebelajar pada tugas
belajar akan menciptakan hasil belajar yang lebih
bagus daripada feedback yang terfokus pada diri (Sumber:Marieke Thurlings, Marjan
sendiri. Teori tersebut juga menyatakan bahwa jika Vermeulen,Theo Bastiaens, Sjef Stijnen,
feedback berpatokan padanorma yang 2013. Understanding feedback:A learn-
membandingkan performa individu dengan individu ing theory perspective,Educational
lain yang lebih jelek bisa menyebabkan rendahnya Research Review 9 , 1–15)
kecapakan melakukan sesuatu, maka juga akan
menurunkan harapan akan kinerja di masa Penelitian yang dilakukan oleh Villamis dan
mendatang dan menurunkan motivasi untuk tugas- de Guerrero (2006) memberikan beberapa
tugas di masa mendatang. pemahaman tentang feedback dalam konteks
sosiobudaya. Melalui penelitian tentang feedback
Feedback dalamPerspektif Teori dari rekan sebaya, mereka menemukan bahwa
Konstruktivisme. perkembangan penguasaan bahasa kedua bisa
ditingkatkan, yaitu ketika membahas tentang
Konstruktivisme mempostulasikan bahwa menulis dan merevisi bersama-sama dengan
pebelajar mampu secara aktif mengkonstruksi rekan. Villamil dan Guerrero menganalis interaksi-
realitas atau pengetahuan mereka berdasarkan interaksi tersebut dan menemukan bahwa rekan
pengalaman awal, struktur mental dan keyakinan sebaya tersebut ada regulasi diri dan memiliki
mereka.Ini meletakkan konstruktivisme sebagai kontrol yang sama, serta level empathy yang sama
sebuah teori belajar dan bukan teori mengajar ketika menyimak komentar dari partnernya.
(Bereiter, 2002; Hattie, 2009).Berbeda dengan Kemudian mereka bisa mendiskusikan masalah-
behaviorisme yang memandang pengetahuan masalah tekstual, menguasai kompetensi strategi
sebagai sebagai sebuah hal yang terpisah dari menganalisis teks, memahami audien, dan
pebelajar, konstruktivisme memandang mengembangkan regulasi diri untuk tulisan
pengetahuan sebagai sebuah hal yang dikonstruksi mereka. Walaupun penelitian tersebut mengakui
oleh pebelajar ketika mereka berusaha memahami manfaat dari interaksi sebaya dalam belajar, tetapi
pengalaman-pengalaman mereka. Teori peneliti mencatat adanya keharusan
konstruktivist memandang bahwa pebelajar mempersiapkan dan menginstruksikan pebelajar
bukanlah sebuah wadah kosong yang perlu diisi, untuk melakukan perilaku-perilaku yang
tetapi seorang yang aktif dalam proses penciptaan diharapkan seperti misalnya mempertahankan
makna. Proses konstruktif mengharuskan pebelajar keterlibatan kognitif mutual dan meminimalkan
membentuk, mengelaborasikan, dan menguji perilaku-perilaku negatif yang bisa menghambat
struktur mental sampai diperoleh struktur mental proses belajar kolaboratif. Peneliti
Sumarno, Pengaruh Balikan (Feedback) Guru dalam Pembelajaran terhadap Motivasi 119

merekomendasikan agar pendidik menyadari tugas oleh pebelajar, dan itu menjadi bagian yang
perilaku strategis dari pebelajar yang bisa tidak terpisahkan dari proses belajar dengan
mempengaruhi keberhasilan proses belajar ketika regulasi diri. Penekanan pada peran monitoring
diberikan balikan dari rekan sebaya dan pendidik dan feedback dalam kerangka belajar regulasi diri
juga harus menyesuaikan diri dengan konteks memperluas konsepsi kaum obyektivist tentang
sosiobudaya pebelajar dan latar belakangnya untuk feedback dan pengolahan informasi, serta mampu
meningkatkan proses belajar kolaboratif di kelas. “mengintegrasikan pebelajar, regulasi diri, feed-
back dan konstruksi pengetahuan”. Sintesis ini
Feedback dalam Perspektif Teori Regulasi menampakanadanya pengakuan bahwa pebelajar
Diri bukanlah penerima feedback yang pasif tetapi
mereka secara aktif menafsirkan informasi feed-
Feedback sebagai regulasi diri memberikan back melalui proses regulasi diri dan mereka
penekanan pada pentingnya interaksi antara memiliki kapasitas untuk bertanggung jawab atas
informasi feedback dan penerima dan juga proses belajar mereka sendiri.
memberikan penekanan pada keterlibatan aktif
pebelajar untuk mencari petunjuk-petunjuk dan PENGARUH FEEDBACKPADA
memonitor serta mengevaluasi performa mereka PEMBELAJARAN
sendiri. Buttler dan Winnie (dalam Thurling,
M.2013:4)) mempostulasikan “beberapa jenis Pengaruh pemberian feedback tidak bersifat
feedback yang mendukung keterlibatan regulasi umum tetapi hanya muncul dalam seting situasi
diri dalam tugas yaitu dengan meningkatkan tertentu; misalnya, jumlah waktu yang dibutuhkan
kalibrasi pebelajar”. Kalibrasi menggambarkan untuk menghilangkan kesenjangan antara
sebuah “asosiasi akurat antara petunjuk dan kenyataan dan harapan dengan bantuan feedback
prestasi” oleh pebelajar dan pebelajar disebut eksternal sangat bergantung pada (1) karakteristik
terkalibrasi dengan baik ketika dia mampu individual dari siswa; (2) kualitas komponen umpan
“mengatur dirinya sendiri dengan cara balik eksternal; (3) jenis, kompleksitas, dan
menyesuaikan pendekatan-pendekatan yang ada kesulitan tugas; dan (4) jenis kesalahan. Untuk
dengan berasarkan pada pemahaman akan siswa yang pandai, feedback hasil pengetahuan
petunjuk-petunjuk tugas yang terkait dengan saja sudah cukup untuk bisa menghasilkan
prestasi”. Mengutip penelitian yang dilakukan oleh jawaban yang benar di kemudian hari.Pada siswa
Balzer dkk (1989), Buttler dan Winnie menyatakan dengan tingkat keterampilan yang rendah, untuk
bahwa feedback kognitif bisa meningkatkan tugas yang sangat sulit, maka pemberian umpan
kalibrasi pebelajar dengan cara memonitor balik tutorial informative tidak memadai untuk
petunjuk-petunjuk seperti misalnya karakteristik menguasai persyaratan yang rumit.
tugas atau aktifitas kognitif, dan itu menjadi bagian Efek berbagai macam feedback juga sangat
penting dari regulasi diri. bergantung pada bagaimana siswa mengolah dan
Buttler dan Winnie (1995) lebih jauh menginterpretasikan informasi yang
menegaskan bahwa “keyakinan pebelajar tentang disediakan.Selain persyaratan kognitif (misalya
belajar akan mempengaruhi regulasi diri mereka pengetahuan awal, pengetahuan strategis), faktor-
yaitu ketika keyakinan tersebut mempengaruhi faktor motivasional seperti misalnya cakapan diri,
karakteristik dan interpretasi umpan balik”. nilai-nilai tugas dan faktor metakognitif individual
Berdasarkan dua penelitian lain yaitu penelitian seperti misalnya monitoring strategi dan
tentang pandangan epistemologis tentang kompetensi juga memiliki peran penting.Untuk
pebelajar oleh Chinn dan Brewer (1993) yang menarik kesimpulan tentang efek berbagai jenis
menyatakan bahwa pebelajar memberikan umpan balik tersebut, maka harus dilakukan
respons terhadap informasi yang ganjil, Buttler dan pengontrolan bukan hanya pada factor
Winnie (1995) menyimpulkan bahwa pengetahuan motivasional dan metakognitif tetapi juga pada
awal, keyakinan dan pemikiran pebelajar berfungsi bagaimaana individu memproses feedback.
sebagai saringan untuk mengurangi efek feedback Feedback eksternal bisa menyebabkan
eksternal dan juga internal. Penurunan efek perubahan yang terjadi (1) selama perlakuan, (2)
tersebut kemudian akan mempengaruhi monitor- segera setelah perlakuan, atau (3) lama setelah
ing keterlibatan tugas dan kemajuan pelaksanaan perlakuan; jadi, mengevaluasi efek berbagai
120 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 1, Nomor 2, Desember 2016

Gambar 4. Variebel yang berhubungan dengan berbagai efek berbagai jenis feedbeack eksternal. (Sumber:
Narciss, S . 2006. Summary of factorsand effects of external feedback.Informative Tutor-
ing Feedback, Waxmann, Münster).

macam strategi feedback mengharuskan kita untuk terarah (Locke dan Latham,1984). Sasaran dan
mengumpulkan data selama dan setelah perlakuan feedback juga bisa berisi informasi tentang kreteria
(Phye, 1991, 2001; Phye dan Sanders, 1994). keberhasilan untuk mencapainya.
Ketika meneliti efek berbagai jenis tipe atau Gurudapat menggunakan strategi dengan
strategi feedback eksternal, maka sudah tidak membantu peserta didik mengklarifikasi sebuah
penting untuk menanyakan jenis umpan balik mana tujuan, meningkatkan komitmen atau
yang terbaik, tetapi yang harus dijawab adalah meningkatkan usaha untuk meraihnya melalui
pertanyaan berikut:1) dalam kondisi situasional dan pemberian feedback. Sasaran juga bisa dibuat
individual apa komponen atau strategi feedback menjadi lebih mudah untuk dikelola dengan cara
memiliki nilai informasi yang tinggi bagi mempersempit rentangan hipotesis yang ada
siswa?Dibawah kondisi situasional dan individual (Sweller, 1990). Secara lebih umum, guru bisa
tersebut, efek kognitif, metakognitif dan menciptakan sebuah lingkungan belajar dimana
motivasional apa yang ditimbulkan oleh komponen siswa mengembangkan regulasi diri dan
dan strategi feedback?Apa efek yang diharapkan keterampilan mendeteksi kesalahan (Hattie, Biggs
muncul dan berapa lama ekspektasi durasinya? dan Purdie, 1996).
Skema berikut menyajikan ringkasan variable- Bagaimana feedback atau balikan guru
variabel yang terkait dengan efek berbagai jenis memberikan kontribusi pada proses-proses
feedback eksternal. pembelajaran sangat bergantung pada fokus
balikan dan tingkatan yang dituju.Konsep strategi
STRATEGI FEEDBACK EFEKTIF pemberian feedback yang efektif dalam
UNTUK PEMBELAJARAN meningkatkan pembelajaran menurut John Hattie
and Helen Timperley, (2007) diskemakan seperti
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan pada gambar 5.
oleh guru untuk mereduksi kesenjangan antara
kinerja aktual dengan yang diharapkan. Misalnya, HASIL PENELITIAN FEEDBACK
dengan metode pemberian sasaran yang spesifik PEMBELAJARAN
dan menantang. Sasaran yang spesifik adalah lebih
efektif daripada sasaran yang umum dan tidak Hattie (1999) melaporkan sebuah sintesis
spesifik, khususnya karena sasaran memfokuskan yang dilakukan terhadap lebih dari 500 meta
perhatian siswa dan feedback bisa menjadi lebih analisis, melibatkan 450.000 efek ukuran dari
Sumarno, Pengaruh Balikan (Feedback) Guru dalam Pembelajaran terhadap Motivasi 121

Gambar 5. Strategi pemberian umpan balik yang dapat meningkatkan pembelajaran. (John Hattie and
Helen Timperley, 2007. The Power of Feedback, Review of Educational Research, Vol. 77,
No. 1, pp. 81–112).

180.000 penelitian, dimana siswa yang terlibat dari sintesis yang dilakukan oleh Hattie, kita bisa
didalamnya kira-kira 20 sampai 30 juta siswa, dan mengetahui bahwa ia menempati peringkat 5 besar
meneliti tentang berbagai macam aspek yang dari 10 pengaruh terbesar pada prestasi, bersama-
mempengaruhi prestasi siswa. Analisis ini meneliti sama dengan pembelajaran langsung (0.93),
lebih dari 100 faktor yang mempengaruhi prestasi pengajaran resiprokal (0.86), kemampuan kognitif
pendidikan dan mencakup berbagai macam aspek awal siswa (0,71) dan juga bisa dibedakan dengan
yang diidentifikasi, misalnya atribut sekolah, rumah, pengaruh lainnya misalnya akselerasi (0.47),
siswa, guru dan kurikulum. Rata-rata efek atau pengaruh sosioekonomi (0,44), pekerjaan rumah
efek tipikal yang ditimbulkan oleh sekolah adalah (0.41), penggunaan kalkulator (0.24), pengurangan
0.40 (SE = 0.05) dan ini menjadi figur patok duga ukuran kelas (0.12), dan retensi satu tahun ke
(benchmark) atau “standar” yang bisa kita belakang (-0.12). jelas, bahwa feedback sangatlah
gunakan untuk menilai berbagai macam pengaruh berpengaruh.
pada prestasi, misalnya balikan atau feedback. Efek ukuran yang ada dalam meta analisis
Ringkasan efek ukuran dari 12 meta analisis yang feedback menunjukkan adanya variabilitas yang
menilai pengaruh feedback: tinggi, dan itu menunjukkan bahwa ada beberapa
Paling tidak ada 12 meta analisis yang feedback yang lebih kuat daripada yang lain.
memasukkan informasi spesifik tentang feedback Penelitian-penelitian yang menunjukkan ukuran
dalam kelas.Meta analisis tersebut mencakup 196 efek tertinggi tersebut mencakup siswa yang
penelitian dan 6972 efek ukuran.Rata-rata efek menerima feedback tentang sebuah tugas dan
ukuran yang ada adalah 0.79 (dua kali efek bagaimana melakukannya dengan lebih
ukuran). Terkait dengan rata-rata 0.79 ini, maka efektif.Efek ukuran yang lebih rendah adalah
122 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 1, Nomor 2, Desember 2016

Tabel 1 :HasilPenelitian Efek Feedback Pada pembelajaran


(John Hattie and Helen Timperley. 2007.The Power of Feedback, Review of Educational Research ,
Vol. 77, No. 1, pp. 81–112)

terkait dengan pujian, reward dan menyimpulkan bahwa reward ekstrinsik adalah
hukuman.Ringkasan efek ukuran yang terkait negative karena reward-reward tersebut
dengan efek feedback seperti tabel 2. “melemahkan orang yang bertanggung jawab
Pembelajaran terprogram, pujian, hukuman untuk memotivasi atau mengatur diri mereka
dan reward ekstrinsik adalah yang paling tidak sendiri” .
efektif untuk meningkatkan prestasi (Tabel
2).Sesungguhnya, banyak pakar yang masih ragu SIMPULAN
tentang apakah reward juga bisa dianggap sebagai Feedback dalam perspektif teori
feedback.Deci, Koestner dan Ryan (1999) behaviouristikdipandang sebagai penguatan (re-
menggambarkan reward nyata (misalnya stiker, inforcement). Feedback dalam perspektif teori
hadiah dsb) sebagai kontingensi utuk aktifitas dan kognitifberpandangan bahwa feedback berfungsi
bukan feedback karena mereka hanya tidak hanya untuk memperkuat jawaban yang
mengandung sedikit informasi. Dalam meta analisis benar tetapi juga menjadi informasi
tentang efek feedback pada motivasi, para pakar korektif.Perspektif teori konstruktif, feedback
tersebut menemukan adanya korelasi negatif terjadi dalam bentuk interaksi antara siswa dan
antara reward ekstrinsik dan kinerja tugas (-0.34). aktifitas pemecahan masalah yang nyata dan
reward nyata secara signifikan malah sebagai sarana proses konstruktif. Feedback
menurunkan motivasi intrinsik, khususnya untuk dalam perspektif teori regulasi diri memberikan
tugas yang menarik (-0.68)jika dibandingkan penekanan pada pentingnya interaksi antara
dengan tugas yang tidak menarik (0.18). Selain informasi feedback dan penerima serta
itu, jika feedback diberikan dalam sebuah pola yang memberikan penekanan pada keterlibatan aktif
terkontrol (misalnya menyatakan bahwa kinerja pebelajar untuk mencari petunjuk-petunjuk dan
siswa adalah sesuatu yang memang “seharusnya” memonitor serta mengevaluasi performa mereka
dilakukan), maka efek tersebut akan lebih buruk sendiri
(-0.78). jadi, Deci dan kawan-kawan Hasil kajian meta analisis penelitian tentang
feedback dalam kelas berjumlah 196 penelitian dan
Sumarno, Pengaruh Balikan (Feedback) Guru dalam Pembelajaran terhadap Motivasi 123

Tabel 2: Hasil Penelitian Bentuk-Bentuk Feedback Pembelajaran


(Sumber:John Hattie and Helen Timperley. 2007.The Power of Feedback, Review of Educational
Research , Vol. 77, No. 1, pp. 81–112)

6972 efek ukuran ditemukan rata-rata efek ukuran Karateristik feedback pembelajaran haruslah
yang ada adalah 0.79 (dua kali efek ukuran). bersifat non evaluatif, suportif, tepat waktu, dan
Terkait dengan rata-rata 0.79 ini, maka sintesisnya spesifik.Feedback pembelajaran dapat disajikan
adalah feedback menempati peringkat 5 besar dalam bentuk informasi pada siswa sebagai
dari 10 pengaruh terbesar pada prestasi, bersama- respons untuk tindakan yang dilakukan oleh siswa.
sama dengan pembelajaran langsung (0.93), Feedback bisa diberikan dalam berbagai macam
pengajaran resiprokal (0.86), kemampuan kognitif bentuk misalnya, verifikasi untuk akurasi jawaban,
awal siswa (0,71) dan juga bisa dibedakan dengan penjelasan tentang jawaban yang benar, petunjuk
pengaruh lainnya misalnya akselerasi (0.47), dan contoh yang dikerjakan dan dapat dilakukan
pengaruh sosio ekonomi (0,44), pekerjaan rumah kapanpun selama proses pembelajaran, misalnya
(0.41), penggunaan kalkulator (0.24), pengurangan setelah diberikannya jawaban, atau setelah jeda
ukuran kelas (0.12), dan retensi satu tahun ke waktu tertentu.
belakang (-0.12).

DAFTAR RUJUKAN

Andrew C. Butler, Jeffrey D. Karpicke, Henry and Timing of Feedback on Learning


L. Roediger, III. 2008. Correcting a From Multiple-Choice Tests.Journal of
Metacognitive Error: Feedback In- Experimental Psychology, Vol. 13, No.
creases Retention of Low Confidence 4.
Correct Responses.Journal of Experimen- Azevedo, R., & Bernard, R. M. (1995).A meta-
tal Psychology, Vol. 34, No. 4. analysis of the effects of feedback in
Andrew C. Butler, Jeffrey D. Karpicke, and Henry computer-based instruction.Journal of
L. Roediger III. 2007. The Effect of Type Educational Computing Research, 13(2).
124 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 1, Nomor 2, Desember 2016

Bangert-Drowns, R. L., Kulik, C. C., Kulik, J. A.& of a double-edged sword. Current Direc-
Morgan, M. T. (1991).The instructional tions in Psychological Science, 7.
effect of feedback in test-like Lepper,M.R.&Chabay,R.W.1985. Intrinsic mo-
events.Review of Educational Research, tivation and instruction:Conflicting views
61. on the role of motivational processes in
Birgit Harks, Katrin Rakoczy, John Hattie, Michael computer-based education. Educational
Besser And Eckhard Klieme.2014. The Psychologist, 20(4).
effects of feedback on achievement, in- Lia voerman dkk.2012.Types and frequencies
terest and self-evaluation: the role of of feedback interventions in classroom
feedback’s perceived usefulness. Educa- interaction in secondary
tional Psychology, Vol. 34, No. 3. education.Teaching and Teacher Educa-
Butler, R. (1987). Task-involving and ego-in- tion xxx, 1-9 journal homepage:
volving properties of evaluation: Effects www.elsevier.com/locate/tate.
of different feedback conditions on mo- Marieke Thurlings, dkk. 2013.Understanding
tivational perceptions, interest, and per- feedback: A learning theory
formance. Journal of Educational Psychol- per s pe ct i ve. J our na lhomepa ge:
ogy, 79(4), 47. Computer&Education9,115.www.elsevier.
Carless, David. 2006. Differing perceptions in com/locate/EDUREV.
feedback process. Sudies in Higher Edu- Marija Vojdanoska, Jacquelyn Cranney and Ben
cation Vol.13 No.2. R,Newell. 2009. The Testing Effect: The
Cohen, V. B. (1985). A reexamination of feed- Role of Feedback and Collaboration in
back in computer-based instruction: a Tertiary Classroom Setting.Published
Implications for instructional design. online in Wiley Online Library
Educational Technology, 25(1). (wileyonlinelibrary.com).
Hattie, J and Timperley, H. 2007. The Power of Mory, E. Holland . 2011. Feedback Research
Feedback.Review of Educational Re- Rivisited. Handbook of Research for Edu-
search , Vol. 77, No. 1. cational Communication and Technologi,
Hattie, J. and Mark Gan, 2011.Intruction Based (AECT) T, Chapter 29.
on Feedback, inHanbook Research on Narciss, S., & Huth, K. 2004. How to design in-
Learning and Instrauction. Chapter 13. formative tutoring feedback for multime-
Jared A chase, Ramona Houmanfaas. 2009. The dia learning. In H. M. Niegemann, D.
Differential Effects of Elaboratif Feed- Leutner, & R. Brunken (Ed.), Instructional
back and Basic Feedback on Student design for multimedia learning.Munster,
Performance in a Modified, NY: Waxmann.
Perzonalized System of Instruction Narciss, S. 2010. Feedback Strategies for In-
Course. Journal Behaviour Education. teractive Learning Tasks.Handbook of
Vol.18. Research for Educational Communication
Kulhavy, R. W., & Stock, W. 1989. Feedback in and Technologi, (AECT) Tahun 2010, Chap-
written instruction: The place of response ter 11.
certitude.Educational Psychology Review, Paul C. Burnett.2010. Praise and Feedback in
1(4). Primary Classroom: Teachers’ and Stu-
Kulhavy, R. W., & Wager, W. 1993. Feedback dent’ Perspektives.Australian Journal of
in programmed instruction: Historical Educational. Vol.10.
context and implications for practice. In Sichinga, K.T., Mfuni, J.H.C, Nenty, H.J., &
J. Dempsey & G. Ales (Eds.), Interactive Chakalisa, P.2014. Factors Influencing
instruction and feedback.Englewood Cliffs, quality of Feedback in Teaching in
NJ: Educational Technology Publications. Botswana Senior Secondary
Kulik,J.A. & Kulik, C.C. 1988.Timing of feed- Schools.International Journal of Research
back and verbal learning.Review of Edu- In Social Sciences, Vol. 4, No.1
cational Research, 58(1). Shute,Valerie.J. 2008. Focus on Formative Feed-
Kluger, A.N. & De Nisi, A. 1998. Feedback in- back, Review of Educational Research.
terventions: Toward the understanding Vol. 78, No. 1.
Sumarno, Pengaruh Balikan (Feedback) Guru dalam Pembelajaran terhadap Motivasi 125

Susanne Narciss dkk. 2014. Exploring feedback Susanne Narciss, 2010. Feedback Strategies for
and student characteristics relevant for Interactive Learning Tasks.Handbook of
personalizing feedback strategies. jour- Research for Educational Communication
nal homepage: Computers & Education and Technologi, (AECT) Tahun 2010, Chap-
71. www.elsevier.com/locate/compedu. ter 11.

Anda mungkin juga menyukai