Anda di halaman 1dari 4

Keterangan tambahan Mind Mapping Aliran Teori Belajar :

1.4 Kelemahan teori belajar Behaviorisme:

 Sering kali tidak mampu menjelaskan teori belajar yang komplek, sebab banyak variable
atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah
menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon.
 Tidak mampu menjelaskan alas an-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus
dan respon
 Tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara
stimulus yang diberikan dengan responnya.
 Cenderung mengarahkan siswa tidak kreatif dan tidak produktif
 Proses pembentukkan atau shapping membawa siswa menuju atau mencapai target
tertentu, sehingga menjadi peserta didik untuk tidak bebas berkreasi dan berimajinasi.

1.5 Aplikasi teori Behavioristik terhadap pembelajaran :

 Mementingkan pengaruh lingkungan


 Mementingkan bagian-bagian
 Mementingkan peranan reaksi
 Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon
 Mementingkan pembentukkan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan
 Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya.
 Hasil belajar yang dicapai adalah muncul perilaku yang di inginkan.

2.3 Keunggulan teori belajar Kognitivisme :

 Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri.


Dengan teori belajar kognitif siswa dituntut untuk lebih kreatif karena mereka tidak
hanya merespon dan menerima rangsangan saja, tapi memproses informasi yang
diperoleh dan berfikir untuk dapat menemukan ide-ide dan mengembangkan
pengetahuan. Sedangkan membuat siswa lebih mandiri contohnya pada saat siswa
mengerjakan soal siswa bisa mengerjakan sendiri karena pada saat belajar siswa
menggunakan fikiranya sendiri untuk mengasah daya ingatnya, tanpa bergantung dengan
orang lain dengan.
 Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah
Teori belajar kognitif membantu siswa memahami bahan ajar lebih mudah karena siswa
sebagai peserta didik merupakan peserta aktif didalam proses pembelajaran yang berpusat
pada cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan menyimpan informasi
dalam ingatannya. Serta Menekankan pada pola pikir peserta didik sehingga bahan ajar
yang ada lebih mudah dipahami.

2.5 Aplikasi teori belajar Kognitivisme dalam pembelajaran :

 Memusatkan perhatian pada cara berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar kepada
hasilnya. Guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada hasil
tersebut. Pengalaman-pengalaman belajar yang sesuai dikembangkan dengan
memerhatikan tahap fungsi kognitif dan jika guru penuh perhatian terhadap pendekatan
yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan
guru berada dalam posisi memberikan pengalaman yang dimaksud.
 Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam
kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi
(ready made knowledge) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui
interaksi spontan dengan lingkungan.
 Memaklumi akan adanya perbedaan individu dalam hal kemajuan perkembangan. Teori
Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa tumbuh dan melewati urutan perkembangan
yang sama, namun pertumbuhan itu berlangsung dalam kecepatan yang berbeda. Oleh
karena itu, guru harus berupaya untuk mengatur aktivitas di dalam kelas yang terdiri dari
individu-individu ke dalam bentuk kelompok-kelompok kecil siswa daripada aktivitas
dalam bentuk klasikal.
 Mengutamakan peran siswa untuk saling berinteraksi. Menurut Piaget, pertukaran
gagasan-gagasan tidak dapat dihindari untuk perkembangan penalaran. Walaupun
penalaran tidak dapat diajarkan secara langsung, perkembangannya dapat disimulasi.

3.3 Keunggulan teori belajar Humanistik :

 Selalu mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa demokratis, partisipatif-dialogis dan


humanis.
 Suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat,
kebebasan mengungkapkan gagasan.
 Keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di sekolah, dan lebih-lebih adalah
kemampuan hidup bersama (komunal-bermasyarakat) diantara peserta didik yang
tentunya mempunyai pandangan yang berbeda-beda.
3.5 Aplikasi teori belajar Humanistik dalam pembelajaran
 Guru sebaiknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas
belajar secara bebas, tanpa dipaksa, dan penuh tanggung jawab.
 Guru mengidentifikasi kebutuhan belajar dan potensi setiap siswa
 Guru memberikan tugas yang beragam kepada setiap siswa sesuai dengan kebutuhan dan
potensinya
 Guru memfasilitasi proses belajar dan memberikan bimbingan kepada setiap siswa yang
mengalami kesulitan belajar
 Guru memberikan penghargaan kepada setiap siswa sesuai dengan kinerjanya

4.4 Aplikasi teori belajar Konstruktivisme dalam pembelajaran :

 guru harus memahami bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam
proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan
benda-benda konkret, keaktifan siswa sangat dipentingkan, guru menyusun materi
dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana kekompleks, guru
menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatian perbedaan individual siswa
untuk mencapai keberhasilan siswa.

4.5 Kesimpulan

 Aliran kognitivisme muncul sebagai kritik terhadap aliran behaviorisme yang lebih
memfokuskan pada stimulus dan respon serta perubahan perilaku individu. Aliran ini
menganggap bahwa penyimpanan dan pemrosesan informasi sangat penting dalam proses
belajar yang melibatkan proses mental yang kompleks, termasuk memori, perhatian,
bahasa, pembentukan konsep dan pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai