Oleh
Yulia Sri Dewi Padusi
NIM: 26020117130087
KELAS C
BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu terpanjatkan atas kehadirat dan Allah SWT yang
penelitian ini dapat saya kerjakan dan selesai tepat waktu. Proposal dengan judul
vannamei )” disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Metode Ilmiah.
Dalam penyusunan proposal ini, banyak pihak yang sudah membantu dalam
yaitu:
2. Dr. Ir. Sri Hastuti,M.Si. selaku koordinator mata kuliah Metode Ilmiah
Diponegoro 2019.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya menerima segala saran dan kritik.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
I. BAB I ( PENDAHULUAN )
2.2. Probiotik................................................................................................4
3.1. Materi
3.1.1. Bahan..................................................................................... 6
3.1.2. Alat..........................................................................................6
3.2. Metode...................................................................................................6
IV. DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
meningkat. peluang usaha budidaya udang banyak dilirik karena harga jual yang
cukup tinggi, terutama usaha budidaya udang vaname yang memiliki waktu panen
singkat dan lebih tahan penyakit dibandingkan udang lokal. Usaha untuk
menaikkan padat tebar dan pemberian pakan yang tidak diimbangi dengan daya
justru merugikan akibat pakan tidak efisien, pergantian air dengan frekuensi cukup
tinggi yang berdampak pada pemborosan air, atau air jarang diganti sehingga
kualitas air media budidaya memburuk karena sisa pakan dan metabolisme yang
tersuspensi dalam kolom air semakin jenuh. Hal ini juga dinyatakan oleh Gunarto
dan Erfan (2008) bahwa berbagai jenis probiotik banyak beredar di pasaran dengan
mudah diserap kultivan dan tidak perlu pencernaan yang lama. hal ini juga
dinyatakan oleh Wang et al. (2008) dalam Kurniawan et al. (2016) bahwa bakteri
bakteri yang terdapat dalam probiotik memiliki mekanisme dalam usus dengan
melepas beberapa enzim pencernaan pakan seperti amilase, lipase, dan protease.
1. Apa saja perbedaan keadaan air media budidaya antara sampel kontrol
dengan perlakuan ?
3. Berapa dosis probiotik terbaik terhadap kualitas air dan bobot akhir
udang vaname?
1.3. Tujuan
probiotik yang optimal. Dosis yang optimal adalah dosis yang dapat memberikan
produksi berupa efisiensi pakan, efisiensi pengolahan air, serta efisiensi dalam
pemberian probiotik. Hal ini diperkuat oleh gunarto et al. ( 2009 ) yang menyatakan
bahwa dosis probiotik yang kurang tepat maka kerja bakteri kurang efektif di
tambak. banyaknya limbah organik berupa sisa pakan dan sisa metabolisme udang
1.4. Manfaat
Dosis probiotik yang optimal ini perlu diketahui untuk efisiensi penggunaan
probiotik, hal ini karena probiotik yang sedikit dibanding jumlah bahan organik
tentunya penguraian tidak maksimal, begitu juga jika penggunaan probiotik terlalu
pemanfaatan pakan saja, namun juga dari faktor melawan penyakit dan parasit
dengan cara menekan bakteri pathogen. Menurut Verschuere et al. (2000) dalam
pada sistem pencernaan makanannya dan juga menekan populasi bakteri pathogen
organik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
konsumen karena memiliki warna tubuh yang bersih cenderung putih serta
ukuran sedang. Udang vaname banyak dipilih oleh pembudidaya karena udang
vaname lebih tahan terhadap penyakit dan masa panen lebih singkat yaitu sekitar
3-4 bulan, serta dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Karena permintaan udang
vaname dalam negeri maupun luar negeri yang terus meningkat, pilihan yang
bisa dipilih adalah beralih ke sistem intensif, yaitu budidaya dengan padat tebar
tinggi serta pemberian pakan yang lebih tinggi pula untuk menunjang
pertumbuhan kultivan. Hal ini juga dinyatakan oleh Gunarto et al. (2012) bahwa
1.2. Probiotik
Kata probiotik berasal dari gabungan ‘Pro’ dan ‘bio’, merupakan bahasa
dapat melalui dua jenis cara, yaitu melalui pakan atau dapat juga diberikan
memecah selulosa. Bakteri probiotik ini akan membantu penguraian jenis nutrisi
dari kompeks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna dan cepat diserap oleh
pakan maupun langsung dari air media pemeliharaan, kemudian dalam saluran
lebih cepat. Hal ini diperkuat oleh Mulyadi ( 2011) yang menyatakan bahwa
aktivitas bakteri dalam pencernaan akan berubah dengan cepat apabila ada
mikroba yang masuk melalui pakan atau air yang memyebabkan terjadinya
1.1 Materi
1.1.1. Alat
1.1.2. Bahan
vaname PL-15, air tambak, ragi, tepung ikan, bekatul, ampas tahu,
1.2. Metode
bak fibre glass berukuran 1m x 1m x 0,5m dengan volume air 400 L. setiap
bak ditebari udang PL-15 dengan padat tebar 150 ekor/m2. penelitian ini
kualitas air meliputi: suhu, oksigen terlarut, pH, menggunakan WQC ( Water
Quality Control ) setiap hari pada pukul 08.00, 13.00, dan 20.00; salinitas
Gunarto dan E.A. Hendrajat. Budidaya Udang Vaname Pola Semi-Intensif dengan
Gunarto, H.S. Suwoyo, dan B.R. Tampangallo. 2012. Budidaya Udang Vaname
7 (3) : 393-405