Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan

pendekatan cross sectional dimana data pada variabel independen ( tingkat

pengetahuan) dan variabel dependen (kejadian stunting) di kumpulkan dalam

waktu yang bersamaan ( Notoatmodjo,2012).


B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Lokus Stunting Desa Kuala Simbur.

Waktu penelitian di mulai dari penyusunan proposal dan pengumpulan data

awal pada bulan Mei dilanjutkan dengan penelitian dilakukan pada bulan

September 2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah ibu

dengan anak balita usia 2-5 tahun di puskesmas simpang pandan sebanyak

85 orang
2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mana ciri-cirinya

diselidiki atau diukur ( Kasjono & Yasril, 2013) Sampel dalam penelitian

ini adalah ibu dengan anak balita usia 2-5 tahun yang memenuhi kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi. Teknik sampel dalam penelitian ini adalah

Simple Random Sampling berjumlah 45 orang.

Besar sampel dihitung dengan rumus Slovin (Enterprise,2014),

secara sederhana dapat dirumuskan :

24
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Populasi
e = Presentase kelonggaran ketidakefektifan karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih diinginkan
15 % → 0,15

Perhitungan jumlah sampel:

n= 83
1 + ( 83 x (0,1²))

n= 83
1 + (83 x 0,01)

n= 83
1 + (0,83)

n= 83
1, 83

n= 45, 355 dibulatkan menjadi 45.

25
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah

sebanyak 45 orang.

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah yang memenuhi

kriteria sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.


1) Merupakan anggota kelompok BKB Pandan Wangi
2) Bersedia menjadi responden penelitian
3) Ibu yang mempunyai anak baduta
4) Sehat jasmani dan rohani
b. Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan / mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.


1) Ibu dengan anak baduta yang mempunyai penyakit penyerta

( PJB, Pneumonia, ISPA dll)


D. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2008) masalah etika yang harus diperhatikan antara lain

adalah sebagai berikut :

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)


Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

26
harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak pasien.


2. Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.


3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

E. Teknik Pengumpulan Data


Menurut Siregar (2014) data dapat dibedakan dengan cara

memperolehnya. Ada dua jenis data dalam kelompok ini, yaitu:


a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari Riskesda 2018 dan data

yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti melalui responden yaitu orang

yang dijadikan objek penelitian sebagai sarana mendapatkan informasi

ataupun data dengan menggunakan wawancara.

b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari sumber lain yang menunjang

penelitian, seperti data dari Kementrian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan

Provinsi, BKKBN Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung

27
Jabung Timur dan Tim Penyuluh KKBPK Tahun 2019 meliputi data

jumlah anak Stunting dan Jumlah Ibu dengan anak baduta.


F. Teknik Pengolahan Data

Menurut Hastono (2016) agar penelitian menghasilkan informasi yang

benar, paling tidak ada tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui,

yaitu :

1. Pemeriksaan Data (Editing)


Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau

kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas,

relevan dan konsisten. Pengecekan data dilakukan dengan memeriksa

lembar observasi responden yang meliputi nama (Inisial), usia, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan dan suku, kemudian diperiksa kelengkapan

lembar observasi. Editing data dilakukan agar seluruh data dapat diolah

dengan baik.
2. Pengkodean Data (Coding)
Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka/bilangan. Istrumen dalam penelitian ini menggunakan

lembar observasi, untuk mengetahui inisial responden, usia, jenis kelamin,

pendidikan, pekerjaan dan suku.


3. Memasukan Data (Entry)
Setelah data dilembar observasi dimasukan kedalam master tabel

berdasarkan variabel penelitian. Langkah selanjutnya penelitian

memasukkan data nama responden (inisial), usia, jenis kelamin,

pendidikan, pekerjaan dan suku.


4. Pembersihan Data (Cleaning)
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali

data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak.


5. Mentabulasi Data (Tabulating)

28
Setelah semua lembar observasi diisi dengan benar, maka dilakukan

pemindahan data kedalam master tabel, kemudian dikelompokkan sesuai

dengan variabel yang akan diteliti dengan menggunakan tabel distribusi,

serta data ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel univariat dan

bivariat.
G. Analisis Data

Setelah memperoleh nilai dari masing-masing tabel selanjutnya data

dianalisa dengan komputer SPSS.

a. Analisis Univariat

Dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini

menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variebel yang diteliti.

b. Analisis Bivariat

penelitian analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua

variabel. Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antar

variabel. Dari penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting dengan kejadian stunting

dilokus stunting desa Pandan Lagan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Tujuan analisa bivariat ini untuk melihat hubungan variabel independen

dengan variabel dependen menggunakan uji Chi Square pada pengolahan

data.
H. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat

pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang

pencegahan stunting yang di gambarkan sebagai berikut :

29
Bagan 3.1
Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat Pengetahuan Kejadian Stunting

I. Hipotesis Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2012) hipotesis adalah suatu jawaban sementara

dari pertanyaan penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

Ha : Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan

stunting dengan kejadian stunting di lokus stunting Desa Pandan

Lagan Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur

tahun 2019
H0 : Tidak adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang

pencegahan stunting dengan kejadian stunting di lokus stunting

Desa Pandan Lagan Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung

Jabung Timur tahun 2019

30
J. Definisi Operasional

Tabel 3.2

Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur
Dependen
Pengetahuan Pengetahuan Kuisioner Responden 1. Tinggi : Ordinal
(knowledge) akan bila skor >
adalah hasil diberikan 60%
penginderaan pertanyaan
manusia, atau melalui 2. Rendah :
hasil tahu kuesioner bila skor <
seseorang berjumlah 15 60%
terhadap objek pertanyaan (Arikunto,20
melalui indera 06)
yang
dimilikinya
Independen
Kejadian Stunting Antropometri Responden 1. Usia 24-60 Ordinal
Stunting adalah dengan anak bln anak
masalah yang laki-laki
kurang gizi stunting akan bila tinggi
di ukur TB/U bandan
kronis yang
78.0 - 96.1
sering terjadi (Sangat
pada anak pendek)
akibat
kurangnya Bila tinggi
asupan nutrisi badan
atau pola 81.0–100.7
makan yang (Pendek)
tidak sesuai
dengan 2. Usia 24-60
kebutuhan bln anak
perempuan
gizi.
bila tinggi
badan
76.0-95.2
(Sangat
pendek)

Bila tinggi
badan
79.3-99.9

31
(Pendek)

(Kemenkes
RI 2011)

32

Anda mungkin juga menyukai