Anda di halaman 1dari 12

PEMETAAN POTENSI BENCANA TSUNAMI

KECAMATAN ANYER ,KABUPATEN SERANG , BANTEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UAS Mitigasi Bencana


Dosen Pengampu :

Ir Yakub Malik M.Pd

Hendro Murtianto S.Pd , M.Sc

Dibuat oleh ;

Akhmad E Firlli Dimyati 1603800

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2018
ABSTRAK

Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang
tinggi di dunia. Pada tanggal 22 Desember 2018, peristiwa tsunami yang disebabkan
oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah
pesisir Banten dan Lampung, Indonesia. Pemetaan potensi bencana, wilayah
pemukiman terdampak dan pemetaan jalur evakuasi perlu dilakukan. Metode yang
digunakan adalah dengan teknologi SIG dengan pendekatan analisis deskriptif.
diperoleh peta potensi tsunami yang terdiri dari 3 kategori. Ketiga kategori tersebut
adalah kategori rendah , yaitu wilayah yang mempunyai total skor kerentanan 100-185.
Kategori sedang , yaitu wilayah yang mempunyai total skor kerentanan 186-270.
Kategori Tinggi , yaitu wilayah yang mempunyai total skor kerentanan 271-355.
Didapatkan wilayah Kecamatan Anyer memiliki potensi bencana Tsunami
rendah seluas 746,84 Ha dengan presentasi 12,16% dari total luas wilayah, kategori
Sedang seluas 3179,70 Ha dengan presentasi 51,80% dari total luas wilayah dan
katefori Tinggi seluas 2211,42 Ha dengan presentasi 36,02% dari total luas wilayah .
Sementara itu Pemukiman yang berpotensi terkena bencana tsunami dengan luas
wilayah katergori rendah 0,07 Ha dengan presentasi 0,019 % dari total luas wilayah,
Kategori Sedang Seluas 129,65 Ha dengan presentasi 30,90 % dari total luas wilayah
dan kategori tinggi seluas 289,75 Ha dengan presentasi 69,07% dari total luas wilayah.

Kata Kunci : Tingkat Potensi Tsunami , Wilayah terdampak , SIG

1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang berada pada wilayah pertemuan 3 Lempeng dunia,
yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng eurasia, dan Lempeng Pasifik. Selain itu juga
wilayah Indonesia terletak pada cincin gunung api yang membentang dari Pulau
Sumatera, Jawa , Bali , Nusa tenggara , Sulawesi Maluku dan juga Papua. Kenyataan
diatas menunjukan bahwa Indonesia Memiliki ancaman bencana geologi yang tinggi
baik berupa letusan Gunung berapi, gempa bumi dan Tsunami. Tsunami merupakan
bencana yang akhir-akhir ini terjadi akibat dari adanya gempa bumi di dasar laut ,
letusan gunung berapi atau longsoran. BMKG mencatat adanya 233 Kabupaten/Kota
yang terancam bahaya Tsunami. Salah satu wilayah kab/kota yang terancam tersebut
adalah Kabupaten Serang yang di khususkan wilayah Kecamatan Anyer, wilayah ini
memiliki daerah yang langsung berbatasan dengan laut . Kondisi Topografi wilayah
yang cukup landai pada daerah pesisir,memungkinkan adanya ancaman bahaya yang
besar jika nanti suatu saat terjadinya Tsunami. Pengurangan resiko dan penanggulangan
bencana Tsunami perlu dilakukan agar kerugian materil dan korban jiwa bisa di tekan.
Sebelum pada tahap itu perlu adanya pemetaan potensi bencana tsunami pada wilayah
ini, untuk melihat seberapa luas wilayah yang kemungkinan akan terdampak jika
bencana tersebut terjadi dan teknis dalam mitigasi bencana sesuai dengan karakteristik
wilayahnya itu sendiri. Pada pemetaan dalam penelitian Kali Ini menggunakan GIS
dengan mengoverlaykan peta penggunaan lahan , kemiringan lereng, ketinggian
tempat, jarak garis pantai dan zonasi sungai. Pemetaan ini bertujuan Untuk mengetahui
Potensi Bencana pada faktor ketinggian tempatnya, daerah pemukiman yang terpapar
dan Jalur Evakuasi
2. METODOLOGI
Pemetaan dilakukan dengan 3 Sintaks yang berbeda dan hasil akhir 3 Output Peta yaitu
Peta potensi Tsunami berdasar ketinggian , Peta derah pemukiman yang terkena dampak
dan Peta Jalur Evakuasi
Tahapan Metodologi pada bagan I
Pengumpulan
data

Peta Administrasi Peta Penggunaan Lahan Citra SRTM Peta Hidrografi

Digitasi Garis Pantai Reclassify Buffering


Sungai

Buffering
Kemiringan Lereng Ketinggian

Skoring dan Pembobotan

Overlay

Peta Potensi Bencana


Tsunami

Tahapan Metodologi pada bagan II


Peta Potensi Bencana Tsunami Peta Penggunaan Lahan Pemukiman

Overlay

Peta derah pemukiman yang


terkena dampak

Tahapan Metodologi pada bagan III


Peta Potensi Bencana Tsunami Peta Jaringan Jalan Peta Penggunaan Peta Ketinggian
Kategori Tinggi Lahan Tanah Kosong

Overlay

Wilayah Aman

Digitasi Titik evakuasi

Overlay

Digitasi Jalur Evakuasi

Peta Jalur Evakuasi

2.1 Lokasi Wilayah


Kecamatan Anyer berada di Kabupaten Serang dengan koordinat 5° 48’ 26’’ 106°
24’ 43’’ dan 6° 20’ 8’’ 105° 49’30’’ Dengan Luas wilayah 6137,98 Ha
2.2 Peralatan dan Bahan
- Laptop Acer Aspire E5-476G Intel(R) Core(TM) i3-6006U @2.00 GHz64-Bit
- Perangkat Lunak ArcMap 10.3
- Microsoft Ofice 2013
- Peta Administrasi Kabupaten Serang
- Citra SRTM
- Peta Penggunaan Lahan
- Peta Hidrografi
-
2.3 Penentuan Peta Potensi Tsunami Berdasar Ketinggian
Untuk Menentukan Peta Potensi Tsunami Berdasar ketinggian dibutuhkan data
ketinggian dan lereng yang diturunkan dari citra SRTM , selain itu parameter lain yang
berpengaruh adalah zonasi jarak dari sungai , zonasi dari garis pantai , dan keterbukaan
lahan. Peta ketinggian di klasifikasikan ke dalam tiga kelas , peta lereng ke dalam 5
kelas, zonasi jarak sungai 4 kelas dan keterbukaan lahan 3 Kelas. Setelah data
terhimpun proses selanjutnya adalah memberikan skor dan bobot sesuai dengan tingkat
pengaruh terhadap potensi tsunami proses berikutnya adalah meng-overlaykan 5
Variable tersebut . Adapun Parameter skor dan bobot sebagai berikut :

Parameter Kelas Skor Bobot


0-20m 3
Ketinggian 20-30m 2 30
30-40m 1
Terbuka 3
Penggunaan Lahan Agak Terbuka 2 20
Rapat 1
0-8% 5
8-15% 4
Kemiringan Lereng 15-30% 3 20
30-45% 2
>45% 1
0-500m 3
Jarak dari Garis
500-1000m 2 15
Pantai
>1000m 1
0-250m 4
250-500m 3
Jarak dari Sungai 15
500-750m 2
>750m 1
Skoring dan pembobotan tersebut dilakukan untuk menentukan nilai potensi bahaya,
Secara matematis, skoring dan pembobotan tersebut dilakukan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:

.(1) dimana: X = Nilai Bahaya Wi = Bobot untuk parameter ke-i Xi = Skor kelas pada
parameter ke-i Setiap kelas dikalikan dengan bobotnya, dan dijumlahkan sehingga
menghasilkan nilai potensi bahaya. Selanjutnya, nilai bahaya tersebut diklasifikasikan
untuk menentukan tingkat bahayanya.
Skor akhir Dikateogirikan ke dalam 3 kelas rendah, sedang dan tinggi
Skor Kategori
100-185 rendah

186-270 sedang

271-355 Tinggi

2.4 Peta derah pemukiman yang terkena dampak


Peta daerah Permukiman yang terdampak adalah dengan cara mengoverlaykan peta
sebelumnya yang memiliki potensi tsunami dengan wilayah pemukiman sehingga
dapat diketahui berapa luas wilayah pemukiman yang berpotensi terkena tsunami
kategori rendah , sedang dan Tinggi.

2.5 Peta Jalur Evakuasi


Peta jalur evakuasi di asumsikan dengan menentukan wilayah aman yang yaitu wilayah
yang ketinggiannya >15mdpl dan penggunaan lahan kosong, karena prinsip untuk
evakuasi ketika terjadinya tsunami adalah dengan evakuasi vertikal ke tempat yang
lebih tinggi dan penggunaan lahan yang terbuka. Selanjutnya setelah diketahui wilayah
yang aman dilakukan penentuan titik terdekat dari lokasi pemukiman yang kemudian
dihubungkan dengan peta jaringan jalan .
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Peta Potensi Tsunami Berdasar Ketinggian
3.1.1 Peta Ketinggian

3.1.2 Peta Kemiringan Lereng

3.1.3 Peta Jarak Sungai


3.1.4 Peta Jarak dari garis pantai

3.1.5 Peta Penggunaan Lahan


3.1.6 Peta Hasil Overlay

Setelah melakukan Proses overlay di dapatkan 3 Tingkatan klasifikasi potensi bencana


tsunami dengan luas wilayah katergori rendah 746,84 Ha dengan presentasi 12,16%
dari total luas wilayah Kategori Sedang 3179,70 Ha dengan presentasi 51,80% dari
total luas wilayah dan kategori tinggi 2211,42 Ha presentasu36,02% dari total luas
wilayah

3.2 Peta derah pemukiman yang terkena dampak


Setelah melakukan Proses overlay peta potensi tsunami dan peta penggunaan lahan
pemukiman di dapatkan 3 Wilayah pemukiman yang berpotensi terkena bencana
tsunami dengan luas wilayah katergori rendah 0,07 Ha dengan presentasi 0,019 %
dari total luas wilayah Kategori Sedang 129,65 Ha dengan presentasi 30,90 % dari
total luas wilayah dan kategori tinggi 289,75 Ha presentasi 69,07% dari total luas
wilayah.
3.3 Peta Jalur Evakuasi

Peta Jalur evakuasi di dapatkan 4 titik evakuasi sementara untuk jalur terdekat
terdapat 5 jalur yang dihasilkan.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Kecamatan Anyer memiliki potensi bencana Tsunami rendah 746,84 Ha dengan
presentasi 12,16% dari total luas wilayah Sedang 3179,70 Ha dengan presentasi
51,80% dari total luas wilayah dan 2211,42 Ha presentasi 36,02%
2. Pemukiman yang berpotensi terkena bencana tsunami dengan luas wilayah
katergori rendah 0,07 Ha dengan presentasi 0,019 % dari total luas wilayah
Kategori Sedang 129,65 Ha dengan presentasi 30,90 % dari total luas wilayah dan
kategori tinggi 289,75 Ha presentasi 69,07% dari total luas wilayah.
Saran
1. Melakukan pemetaan di seluruh wilayah Kecamatan Indonesia yang memiliki
garis Pantai untuk menginventarisasi wilayah yang memiliki urgensi tinggi unttuk
mitigsi bencana
2. Menambah beberapa parameter untuk analisis spasial jika diperlukan.
Daftar Pustaka
Mardiyanto, Bangun. dkk (2013). Kajian Kerentanan Tsunami Menggunakan Metode
Sistem Informasi Geografi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Journal Of Marine Research, 2, 103-111. doi:
https://media.neliti.com/media/publications/135420-ID-kajian-kerentanan-
tsunami-menggunakan-me.pdf

Subardjo, Petrus (2015) Uji Kerawanan Terhadap Tsunami Dengan Sistem Informasi
Geografis (SIG) Di Pesisir Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Jurnal Kelautan Tropis 18 (2) 82–97 doi:
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/download/519/394

Anda mungkin juga menyukai