Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HARIAN

BANGSAL KENANGA
RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA

DISUSUN OLEH
EKA NANDA MURFIANTONO
A01301742

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2014
ANALISA TINDAKAN/PROSEDUR

PEMBERIAN OBAT PARENTAL MELALUI INJEKSI BOLUS

A. Pengertian Obat Parental dan Injeksi Bolus

Memasukan obat tertentu ke dalam jaringan tubuh dengan cara merobek


jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir atau menembus suatu
atau lebih lapisan kulit atau membran mukosa menggunakan alat suntik. ( depkes
RI 1994 )
Obat dimasukan ke dalam kulit, dibawah kulit, kedalam otot dan ke dalam
vena dan pemberian ini lebih cepat diserap daripada melalui oral. ( WHO 1998 )
Jadi pemberian obat perenteral adalah pemberian obat atau cairan dengan
cara dimasukan langsung kedalam kulit, dibawah kulit, kedalam otot ataupun ke
dalam vena.
Injeksi bolus adalah pemberian obat dengan cara dimasukan langsung
kedalam pembuluh darah vena yaitu melalui bolus. Prinsipnya sama dengan intra
vena yaitu obat dimasukan ke dalam pembuluh vena.

B. Indikasi

1. Pada pasien dengan penyakit berat ataupun post operasi yang tidak bisa
memasukan obat lewat mulut (oral), maka pemberian obat tersebut
menggunakan injeksi per bolus yang langsung masuk ke dalam jalur
peredaran darah melalui pembuluh darah vena. Sehingga memberikan
keuntungan lebih dibandingkan memberikan obat oral.
2. Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral yang terbatas (efektivitas dalam
darah jika dimasukkan melalui mulut) atau hanya tersedia dalam sediaan
intravena (sebagai obat suntik).
3. Pasien tidak dapat minum obat oral karena muntah/mual yang disebabkan
oleh adanya bekas luka operasi sehingga diberikan obat parental melalui
injeksi per bolus.
4. Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak – obat masuk ke
pernapasan), sehingga pemberian melalui jalur injeksi per bolus dilakukan.
5. Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan
melalui injeksi bolus (suntikan langsung ke pembuluh balik/vena).
Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai.
Tujuan tindakan adalah memasukkan obat secara cepat dan mempercepat
penyerapan obat

C. Persiapan Alat
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril
4. Kapas alkohol dalam kom
5. Perlak dan pengalas
6. Obat sesuai program terapi
7. Baki atau troli
8. Bengkok 1

D. Pelaksanaan Prosedur Kerja


Tahap Pra Interaksi
Lakukan verifikasi data
Mencuci tangan
Menyiapkan obat sesuai aturan
Membawa alat ke dekat klien
Tahap Orientasi :
Memberikan salam
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
Menanyakan kesiapan klien
Tahap Kerja :
Membaca tasmiyah
Bolus di desinfektan menggunakan kapas alcohol
Klem selang infus atau guyur disesuaikan kondisi
Masukan jarum dalam bolus, tarik plunger untuk aspirasi
Masukan obat secara perlahan
Cabut spuit dan tutup kembali jarum dengan pelindung jarum
Buang spuit dalam bengkok.
Tahap terminasi :
Rapikan klien, lakukan evaluasi, membaca tahmid, berpamitan,
bereskan alat, cuci tangan lalu dokumentasi.
E. Kelebihan dan Kelemahan Prosedur Pemberian Obat Parental melalui

Injeksi Bolus

Kelebihan :
Obat yang diberikan melalui jalur per bolus sama dengan intravena sangat
cepat bereaksi karena obat tersebut langsung masuk ke dalam sirkulasi darah
pasien yaitu melalui pembuluh darah vena.
Kelemahan :

1. Inflamasi ( bengkak ,nyeri, demam )


2. Harus dilakukannya skin test terlebih dahulu untuk melihat pasien alergi
atau tidak terhadap obat parental yang digunakan sehingga memerlukan
waktu lama dalam proses pemasukan obat parental tersebut.
3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang
aliran darahnya lambat ( misalnya pembuluh darah vena di tungkai dan
kaki ).

Anda mungkin juga menyukai