BANGSAL KENANGA
RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
DISUSUN OLEH
EKA NANDA MURFIANTONO
A01301742
B. Indikasi
1. Pada pasien dengan penyakit berat ataupun post operasi yang tidak bisa
memasukan obat lewat mulut (oral), maka pemberian obat tersebut
menggunakan injeksi per bolus yang langsung masuk ke dalam jalur
peredaran darah melalui pembuluh darah vena. Sehingga memberikan
keuntungan lebih dibandingkan memberikan obat oral.
2. Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral yang terbatas (efektivitas dalam
darah jika dimasukkan melalui mulut) atau hanya tersedia dalam sediaan
intravena (sebagai obat suntik).
3. Pasien tidak dapat minum obat oral karena muntah/mual yang disebabkan
oleh adanya bekas luka operasi sehingga diberikan obat parental melalui
injeksi per bolus.
4. Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak – obat masuk ke
pernapasan), sehingga pemberian melalui jalur injeksi per bolus dilakukan.
5. Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan
melalui injeksi bolus (suntikan langsung ke pembuluh balik/vena).
Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai.
Tujuan tindakan adalah memasukkan obat secara cepat dan mempercepat
penyerapan obat
C. Persiapan Alat
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril
4. Kapas alkohol dalam kom
5. Perlak dan pengalas
6. Obat sesuai program terapi
7. Baki atau troli
8. Bengkok 1
Injeksi Bolus
Kelebihan :
Obat yang diberikan melalui jalur per bolus sama dengan intravena sangat
cepat bereaksi karena obat tersebut langsung masuk ke dalam sirkulasi darah
pasien yaitu melalui pembuluh darah vena.
Kelemahan :