Anda di halaman 1dari 2

Hasil Pengkajian Instrumen TB di area Puskesmas Bareng Malang

B. Sub Sistem
1. Transportasi dan Keamanan
a. Transportasi
 Ketersediaan Transportasi
Menurut hasil dari kuisioner yang dilakukan pada sample
keluarga suspect TB sebagian besar masyarakat wilayah Bareng
memiliki alat transportasi. Jadi lebih memudahkan apabila
keluarganya ada yang sakit untuk langsung dibawa ke Fasilitas
Layanan Kesehatan terdekat.

 Jenis Kendaraan
Hasil kuisioner menunjukkan bahwa masyarakat wilayah
Bareng sebagian besar memiliki kendaraan pribadi sebagai alat
transportasi seperti, sepeda motor dan mobil. Untuk masyakat
yang tidak memiliki kendaraan pribadi masyarakat memanfaatka
kendaraan umum seperti, angkot atau ojek online.

 Akses
Dari hasil Panduan Winshield kondisi jalan di daerah Bareng
baik, mendapatkan penerangan jalan yang cukup. Dan fasyankes
sangat mudah diakses oleh masyarakat Bareng karena daerah
Bareng dekat dengan, Puskesmas, RSUD, RS Swasta, Praktek
Dokter Umum/Spesialis.

b. Keamanan
 Kriminalitas dalam lingkungan
Dari hasil wawancara dengan Ketua RW wilayah Bareng relatif
aman dari kriminalitas.

 Jenis Pelayanan Perlindungan yang tersedia


Menurut hasil wawancara dengan Ketua RW di wilayah Bareng
biasa dilakukan pos kampling keliling yang dilakukan oleh
bapak-bapak di sekitar wilayah tersebut dengan jadwal ronda
yang bergantian. Di wilayah Bareng juga dekat dengan Polsek.

 Jenis pencegahan primer terhadap penyakit TB


Menurut hasil Literature Review oleh Petugas Kesehatan
imuninisasi dasar telah dilakukan untuk kelahiran baru. Dan dari
hasil Kuisioner banyak masyarakat telah menerapkan cuci
tangan namun sayangnya hanya dilakukan seingatnya saja jadi
kurang memberikan manfaat . Untuk etika batuk banyak
masyarakat tidak mengetahui bagaimana etika batuk yang
penting dalam pencegahan penularan TB.

2. Persepsi
a. Warga Masyarakat
 Persepsi warga masyarakat tentang penyakit TB
Menurut hasil kuisioner masyarakat persepsi masyarakata
tentang penyakit TB masih buruk. Dan dari hasil wawancara
Ketua RW persepsi masyarakat tentang penyakit TB masih
buruk karena masih adanya diskriminasi pada masyarakat
dengan suspect TB. Masyarakat lebih memilih menghindar dan
tidak ingin berkomunikasi dengan masyarakat yang memiliki
penyakit TB karena takut akan tertular penyakit TB.

 Cara mengatasinya
Menurut hasil kuisioner masyarakat tentang cara mengatasi
penyebaran TB dan penyakit menular lainnya masih tidak sesuai
prosedur.

b. Persepsi Perawat
 Potensial masalah yang teridentifikasi
Menurut hasil wawancara dengan petugas kesehatan kesadaran
masyarakat masih rendah terhadap penyakit TB. Serta potensi
terjadinya TB di wilayah Bareng tinggi karena pemukiman
masyarakat terletak di daerah padat penduduk, namun untuk
pencegahan TB di wilayah Bareng masih dapat dilakukan karena
adanya penyuluhan rutin setiap bulan, maka TB berpotensi besar
dapat dicegah di wilayah Bareng.

Anda mungkin juga menyukai