Disusun oleh :
UNKNOWN
Syukur alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat allah SWT karena allah telah
memberikan kita kesehatan jasmani maupun rohani, dan dengan rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan tugas tutorial dengan topik “ Skenario C Blok XIV “. Ada pun tujuan
pembuatan tugas ini adalah untuk menlengkapi persyaratan dalam pembelajaran di fakultas
kedokteraan Universitas Sriwijaya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas ini sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran
yang sesuai dengan harapan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan ini
. untuk itu, kami mengharapkan keritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini. Akhirnya kami berharap kepada teman – teman dan para
pembaca,, semoga ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kita semua.
Penyusun Kelompok
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………... i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….... ii
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………………………………………. 1
BAB II : Pembahasan
2.1 Data Tutorial………………………………………………………… 2
2.2 Skenario Kasus …………………………………………………….. 3
2.3 Paparan
I. Klarifikasi Istilah. ............………………………………….. 4
II. Identifikasi Masalah...........………………………………… 5
III. Analisis Masalah ...............................…………………….. 6
IV. Learning Issues ...………………...……………………........ 24
V. Kerangka Konsep..................…………………………… 38
BAB III : Penutup
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 40
BAB I
PENDAHULUAN
Tutor :
Moderator :
Sekretaris Papan :
Sekretaris Meja :
Hari, Tanggal :
Nn. SS, 22 tahun, karyawan honorer di sebuah perusahaan swasta, diantar ke IGD sebuah RS
karena penurunan kesadaran sejak 4 jam yang lalu. Dari aloanamnesis, sejak 1 minggu yang
lalu pasien mengalami demam tinggi, batuk pilek dan sakit tenggorokan. Pasien juga sering
mengalami diare, frekuensi 3-4 kali/hari, tanpa disertai darah dan lendir. Dalam beberapa
bulan terakhir pasien juga sering gugup, keluar keringat banyak, mudah cemas, sulit tidur dan
bila mengerjakan sesuatu selalu terburu-buru.
Pemeriksaan Fisik:
Abdomen: Dinding perut lemas; hati dan limpa tak teraba, bising usus meningkat.
Pemeriksaan Laboratorium:
Kimia darah: Glukosa darah, test fungsi ginjal dan hati normal, elektrolit serum normal.
Kondisi darurat apa yang terjadi pada pasien ini? Jelaskan secara rinci.
2.3 Paparan
I. Klarifikasi Istilah
1. Aloanamnesis : Wawancara medis pada keluarga.
2. Delirium : Gangguan mental yang berlangsung singkat, biasanya mencerminkan
keadaan keracunan.
3. Diare : Pengeluaran tinja berair berkali-kali yang tidak normal.
4. Batuk/pilek : Eksfulsi udara dalam paru-paru yang tiba-tiba sambil mengeluarkan
suara berisik
5. Demam tinggi : Keadaan abnormal dimana suhu tubuh lebih tinggi dari suhu
tubuh normal.
6. Exphthalmus : Protrusi mata yang abnormal
7. Hiperemis : Kelebihan vaskularisasi oleh relaksasi arteriol.
8. Oral Hygine : Perawatan yang benar terhadap kebersihan mulut dan gigi.
9. Struma Diffusa : Pembesaran kelenjar tiroid yang merata sehingga menyebabkan
pembengkakan di depan leher.
10. Takikardi : Denyut nadi lebih dari 100x/menit
11. Bising usus : Kontraksi tonik bersifat kontinu, berlangsung bermenit-menit,
atau berjam-jam, kadang-kadang meningkat atau menurun intensitasnya tetap
kontinu. Kontraksi ini dapat disebabkan oleh serangkaian potensial aksi atau
perangsangan nonelektronergik oleh hormone
12. Tremor : Getaran atau gigilan yang involunter.
13. TSH : Hormon kelenjar hipofisis anterior yang mempunyai afinitas
merangsang kelenjar tiroid
14. T4 bebas : Hormon yang mengandung iodium disekresi oleh kelenjar tiroid,
fungsi utamanya meningkatkan kecepatan metabolisme sel. Hormon ini tanpa
terikat carrier protein.
II. Identifikasi Masalah
b. Bagaimana etiologi dan mekanisme dari demam tinggi pda kasus ini?
Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme hampir seluruh jaringan
tubuh. Bila sekresi hormon ini banyak sekali, maka kecepatan metabolisme
basal meningkat jauh diatas nilai normal. Meningkatnya metabolisme jaringan
mempercepat pemakaian oksigen dan memperbanyak pelepasan jumlah
produk akhir metabolisme dari jaringan yang pada akhirnya meningkatkan
produksi panas kemudian panas tersebut disalurkan ke permukaan tubuh untuk
dieliminasi ke lingkungan (kalorigenesis). Kadar tiroid yang besar dapat
menghasilkan panas dalam jumlah besar sehingga suhu tubuh meningkat,
akibatnya terjadi vasodilatasi kulit sehingga resistensi perifer berkurang.
c. Bagaimana etiologi dan mekanisme dari batuk pilek pada kasus ini?
MEKANISME TERJADINYA BATUK
timbulnya batuk
Refleks batuk sangat penting untuk menjaga keutuhan saluran napas dengan
mengeluarkan benda asing atau sekret bronkopulmoner. Iritasi salah satu ujung
saraf sensoris nervus vagus di laring, trakea, bronkus besar atau sera aferen
cabang faring dari nervus glossofaringeal dapat menimbulkan batuk. Batuk
juga timbul bila reseptor batuk di lapisan faring dan esofagus, ronggap leura
dan saluran telinga luar dirangsang.
Gejala batuk pilek ini tidak ada kaitannya dengan hipertiroidisme.
Namun, ini adalah tanda terjadinya infeksi yang merupakan salah satu
faktor penyebab terjadinya krisis tiroid.
3. Dalam beberapa bulan terakhir pasien juga sering gugup, keluar keringat
banyak, mudah cemas, sulit tidur dan bila mengerjakan sesuatu selalu
terburu-buru.
d. Bagaimana etiologi dan mekanisme dari sulit tidur pada kasus ini?
Krisis tiroid timbul saat terjadi dekompensasi sel-sel tubuh dalam merespon
hormon tiroid yang menyebabkan hipermetabolisme berat yang melibatkan
banyak sistem organ dan merupakan bentuk paling berat tirotoksikosis.
Gambaran klinis berkaitan dengan pengaruh hormon tiroid yang semakin
menguat seiring meningkatnya pelepasan hormon tiroid (dengan/tanpa
peningkatan sintesisnya) atau meningkatnya intake hormon tiroid oleh sel-sel
tubuh. Pada derajat tertentu, respon sel terhadap hormon ini sudah terlalu
tinggi sehingga menyebabkan penurunan kesadaran (delirium).
Efek pada saluran cerna, meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan,
karena hormon tiroid meningkatkan kecepatan sekresi enzim pencernaan dan
gerakan peristaltik saluran cerna.
PENGERTIAN
Struma Diffusa toxica adalah salah satu jenis struma yang disebabkan oleh
sekresi hormon-hormon thyroid yang terlalu banyak..
Kumpulan limfosit
1. Hb = 12 g% 12-15 g% Normal
1mg/minggu.
Iodida yang ditelan per oral akan diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam darah.
Sebagian besar iodida tersebut dengan cepat dikeluarkan oleh ginjal, tetapi
hanya setelah kira-kira satu perlimanya dipindahkan dari sirkulasi darah oleh
sel-sel kelenjar tiroid secara selektif dan dipergunakan untuk sintesis homon
tiroid
bergabung dengan iodida untuk membentuk hormon tiroid. Jadi, hormon tiroid
(T3) yang merupakan sisa bagian dari molekul tiroglobulin selama sintesis
perubahan ion iodida menjadi bentuk yodium yang teroksidasi, yang mampu
- Organifikasi Tiroglobulin
Yaitu proses pengikatan yodium dan tiroglobulin. Di dalam sel- sel tiroid,
triiodotironin. Dalam bentuk ini, hormon tiroid disimpan dalam folikel dalam
jumlah yang cukup untuk menyuplai tubuh dengan kebutuhan normal hormon
tiroid selama 2 sampai 3 bulan. Oleh karena itu, bila sintesis hormon tiroid
berhenti, efek fisiologis akibat defisiensi hormon tersebut belum tampak untuk
6. Diagnosis
Medikamentosa
Penatalaksanaan medik
Obat Antitiroid
Prophyltiurasil (PTU)
- Dosis awal : 300-600 mg/hari
- Dosis maksimal : 2000 mg/hari
- Mekanisme kerja menghambat konversi T4 menjadi T3
- Bekerja pada extratirodial dan intra tiroidial
- Lebih banyak efek samping seperti menekan eritrosit, leukosit, dan
trombosit.
Metimazol
- Dosis awal 20-30 mg/hari
- Indikasi :
(i) Mendapatkan remisi yang menetap atau memperpanjang remisi
pada pasien muda dengan struma ringan – sedang dan tirotoksikosis.
(ii) Untuk mengendalikan tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan
atau sesudah pengobatan yodium radioaktif
(iii) Persiapan tiroidektomi
(iv) Pasien hamil dan lanjut usia
(v) Krisis tiroid
Penanganan Takikardi
Obat golongan Penyekat beta
Propranolol
Propranolol diberi untuk mengendalikan gejala-gejala adrenegik
seperti takikardi dan hipertensi. Bila hipertensi di mana penyekat beta
saja tidak mampu, maka diberikan bersama kaptopril (ACE inhibitor).
Penatalaksanaan bedah
Untuk penatalaksanaan bedah, tiroidektomi subtotal adalah terapi
pilihan untuk pasien dengan kelenjar yang sangat besar atau goiter
multinodular. Pasien dipersiapkan dengan obat antitiroid sampai
eutitoid (kira-kira 6 minggu). Antara operasi rehabilitatif yang
dilakukan adalah seperti dekompresi orbita, operasi otot mata atau
operasi kelopak mata. Dekompresi orbita biasanya dilakukan dengan
mengangkat dinding medial dan inferior melalui pendekatan etmoidal.
Dekompresi apeks orbita perlu dilakukan agar hasil akhir baik.
Dekompresi bedah orbita bertujuan menghilangkan tekanan intraorbita.
Pembedahan pada otot-otot yang menggerakkan bola mata mungkin
perlu dilakukan untuk meluruskan pandangan pada penderita yang
sudah lama mengidap diplopia.
Non-Medikamentosa
(i) Diet tinggi protein dan pemberian suplemen vitamin
(ii) Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran
(iii) Tidur dengan posisi kepala terangkat
TIDAK
GEJALA SKOR TANDA ADA
ADA
Pembesaran
Sesak nafas +1 +3 −3
tiroid
Palpitasi +2 Bruit pada tiroid +2 −2
Mudah lelah +2 Eksophtalmus +2
Senang hawa Retraksi
−5 +2
panas palpebra
Senang hawa Palpebra
+5 +4
dingin terlambat
Keringat
+3 Hiperkinesis +2
berlebihan
Telapak tangan
Gugup +2 +1 −2
lembab
Nafsu makan Nadi <
+3 −3
naik 80x/menit
Nafsu makan Nadi >
−3 +3 −2
turun 90x/menit
Berat badan naik −3 Fibrilasi atrial +4
Berat bedan turun +1
Hasil score:
< 11 = eutiroid
11-18 = normal
> 19 = hipertiroid
2)Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid terletak di bagian bawah leher. Terdiri dari dua lobus yang
dihubungkan oleh isthmus sehingga berbentuk seperti kupu-kupu yang
menutupi cincin trakea 2 dan 3. Setiap lobus berbentuk lonjong berukuran
panjang 2,5-4cm, lebar 1.5-2cm, dan tebal 1-1,5cm. Kapsul fibrosa
menggantungkan kelenjar tiroid pada fasia pratrakea sehingga setiap gerakan
menelan selalu diikuti dengan terangkatnya kelenjar ke arah kranial. Berat
kelenjar tiroid bervariasi sesuai dengan berat badan dan masukan yodium.
Rata-rata pada orang dewasa beratnya berkisar 10-20 gram.
Tiroid adalah kelenjar yang terletak di leher bagian depan yang berbentuk
seperti kupu-kupu dan seringkali mudah untuk diraba. Kelenjar ini akan
memproduksi hormon tiroid yang berfungsi menstimulasi metabolisme dari sel-
sel di tubuh.
"Penyakit tiroid itu dibagi menjadi dua, yaitu yang berhubungan dengan ukuran
kelenjar (misalnya membesar) dan gangguan pada produksi hormonalnya (misal
berlebihan atau kekurangan)," ujar dr Suharko Soebardi, SpPD-KEMD dalam
acara konferensi pers Tingkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Kasus
Metabolik dan Endokrin untuk Mencegah Komplikasi Kronik yang
Diakibatkannya, di Hotel Nikko Jakarta, Rabu (8/6/2011).
Nodul Tiroid
Kondisi ini terjadi karena adanya benjolan pada kelenjar tiroid. Benjolan ini
bisa berjumlah satu (nodul tunggal) atau lebih (multinodul goiter). Benjolan
yang muncul kemungkinan akibat:
"Umumnya kasus keganasan lebih tinggi terjadi pada laki-laki, dan jika
tiroidnya sudah diangkat maka ia harus mengonsumsi obat seumur hidup karena
tidak ada lagi yang bisa memproduksi hormon tiroid di dalam tubuh," ujarnya.
dr Suharko menuturkan kondisi ini biasanya baru diketahui ketika seseorang
sedang mengaca dan menemukan adanya benjolan di leher bagian depan.
Hipertiroid
Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif menghasilkan hormon
sehingga jumlah yang beredar di dalam darah menjadi berlebih. Penyebabnya
bisa karena penyakit Graves, pengeluaran yang abnormal dari TSH (thyroid
stimulating hormone), tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid) dan konsumsi
yodium berlebih.
Hipotiroid
Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam jumlah
sedikit atau rendah. Penyebabnya bisa karena penyakit hipofisis, obat-obatan,
penghancuran tiroid dan kekurangan yodium berat.
Pemeriksaan laboratorium.
Disini dilakukan pengukuran konsentrasi T3, T4, T3RU dan TSH RIA.
Sejarah pengobatan pada pasien sangat penting untuk diketahui karena banyak
obat dan campuran bahan organic lainnya yang dapat memberikan efek pada
serangkaian tes fungsi tiroid.
Pada pemeriksaan lab penderita hipertiroid ringan terdapat kelainan yang
sedikit, karena itu dapat menyulitkan dalam mendiagnosanya, pada keadaan ini
ada 2 pemeriksaan yang dapat membantu yaitu T3 suppression test dan TRH
test, pada T3 suppression test pasien dengan hipertiroid mengalami kegagalan
dalam penekanan ambilan tiroid dari radioiodin pada waktu diberikan T3
exogen. Pada tes TRH, serum TSH tidak meningkat sebagai respon pemberian
TSH pada pasien hipertiroid.
Pemeriksaan penunjang
Morfologi
- Besar, bentuk, batasnya
Fungsi
- Uji metabolisme
- Antibodi tiroid
Diagnostik patologik
Pemeriksaan sitologi
Pemeriksaan sitologi nodul tiroid diperoleh dengan aspirasi jarum halus. Cara
pemeriksaan ini berguna untuk menetapkan diagnosis karsinoma tiroid,
tiroiditis, atau limfoma. Cara ini cara baik untuk menduga kemungkinan
keganasan dalam nodul tiroid, dan mulai menggeser kegunaan pemeriksaan
radioaktif atau ultrasonografi sebagai pemeriksaan penunjang diagnosis.
5)Hormon tiroid
FISIOLOGI HORMON THYROID
Kelenjar thyroid adalah satu-satunya kelenjar dalam tubuh yang memiliki sel-
sel dengan kemampuan menyerap iodium. Penyerapan iodium yang didapat
dari makanan dibutuhkan untuk pembentukan hormon thyroid, disamping itu
juga diperlukan suatu molekul glikoprotein besar yang dihasilkan oleh
retikulum endoplasma dan badan golgi yang terdapat pada sel-sel folikel
thyroid disebut thyroglobulin, selain itu hormon thyroid sendiri terbentuk dari
kombinasi iodium dengan asam amino thyrosin untuk membuat T3 dan T4.(13)
Tahapan-tahapan pembentukan hormon thyroid:
Kelenjar thyroid normalnya memproduksi sekitar 80% T4 dan 20% T3, tetapi
bagaimanapun hampir semua thyroxine (T4) akan diubah
menjadi triiodothyronin (T3) didalam jaringan. Secara kualitatif fungsi kedua
hormon sama, tetapi keduanya berbeda dalam kecepatan dan intesitas
kerjanya. Triiodothyronin kira-kira 4x lebih kuat daripada thyroxine.
Setiap sel di dalam tubuh tergantung pada hormon thyroid untuk regulasi
metabolismenya. Efek-efek hormon thyroid :
3. Efek cardiovascular
4. Efek Respirasi
Menyebabkan otot bereaksi lebih kuat bila sedikit kelebihan hormon thyroid
dan menjadi lemah bila jumlahnya berlebihan karena kelebihan katabolisme
protein. Sedangkan bila kekurangan menyebabkan otot sangat lamban dan
berelaksasi setelah kontraksi.
Kesimpulan
Ny. SS 22 tahun mengalami komplikasi dari hipertiroidisme berupa tiroid
krisis yang diakibatkan oleh infeksi.
DAFTAR PUSTAKA