JUDUL PROGRAM :
PENYULUHAN MENGENAI HEALTHCARE-ASSOCIATED INFECTIONS
(HAI’s)
DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
BIDANG KEGIATAN:
PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Kelompok 4
Program Profesi Angkatan 2015
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
FLASH SUMMARY
I. LATAR BELAKANG
Healthcare Associated Infections (HAIs) adalah infeksi yang di
dapat di rumah sakit baik yang terjadi pada pasien ketika menerima
perawatan, petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit maupun
pengunjung rumah sakit. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh CDC,
pada tahun 2011 terdapat sebanyak 722.000 HAIs yang terjadi di United
States dan 75.000 diantaranya meninggal ketika masa perawatan (CDC,
2016).
Angka HAIs di Indonesia tidak dapat secara pasti disebutkan
karena pengumpulan dan pelaporan HAIs dari fasilitas kesehatan di
Indonesia masih sangat minim. Begitu pula dengan penelitian mengenai
HAIs, pencarian terhadap literatur yang peneliti lakukan sebelumnya
mengenai HAIs didapatkan bahwa hanya sekitar 100 penelitian mengenai
kejadian infeksi di rumah sakit yang telah diterbitkan di jurnal
internasional, kebanyakan literatur meniliti mengenai penyakit infeksi itu
sendiri, dan kurang dari 10 literatur meneliti mengenai pengendalian HAIs.
Tidak ditemukannya banyak data mengenai kejadian HAIs di Indonesia ini
melibatkan banyak faktor, salah satunya adalah angka HAIs di Indonesia
masih merupakan sesuatu yang dianggap sensitif, dan apabila adanya
pelaporan pun, data ini tidak dapat dipercaya karena reliabilitas surveilans
tidak memadai (Duerink et al., 2013).
Risiko penularan atau transmisi infeksi di antara pasien, staf,
profesional kesehatan maupun pengunjung ini dapat terjadi di dan dari
berbagai instalasi yang ada di rumah sakit, salah satunya adalah di Unit
gizi rumah sakit. Namun, Penelitian mengenai kejadian infeksi di unit gizi
di rumah sakit Indonesia juga masih sangat terbatas, padahal unit gizi
sebagai unit penunjang rumah sakit memiliki risiko penyebaran infeksi, hal
ini berkaitan erat dengan kondisi di Unit Gizi mencakup fasilitas, sarana
dan prasarana, sumber daya manusia maupun hygiene dan sanitasi
makanan yang diproduksi oleh Unit Gizi. Misalnya seperti keharusan pada
setiap tenaga penjamah makanan untuk memiliki sertifikat kursus higiene
sanitasi makanan, berbadan sehat, dan tidak menderita penyakit menular
seperti tipus, kolera, TBC, hepatitis dan lain-lain atau pembawa kuman
(carrier) (Permenkes, 2011).
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit atau lebih di kenal dengan
istilah penyuluhan kesehatan masyarakat Rumah Sakit disingkat PKRS
merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sejalan mendukung arah
pembangunan kesehatan. Promosi kesehatan di Rumah Sakit berdasarkan
arus pasien meliputi lingkup promosi kesehatan di luar Rumah Sakit dan
promosi Rumah Sakit itu sendiri. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
keluarga di Rumah Sakit dapat meningkatkan mutu layanan Rumah Sakit
melalui pencegahan dan pengendalian infeksi (Departemen Kesehatan RI,
2009). Salah satu kunci keberhasilan dari pelaksanaan promosi kesehatan
Rumah Sakit (PKRS) adalah penampilan kepribadian petugas untuk
menjalin hubungan antar manusia dalam melakukan interaksi sosial baik
dengan klien atau keluarga. Menurut Notoatmodjo (2005) yang mengutip
pendapat Lawrence Green (1984) merumuskan definisi sebagai berikut:
“Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan
dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi, yang
dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi kesehatan”. Upaya promosi kesehatan bisa dilakukan
dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan penyuluhan
dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang infeksi nosokomial
atau HAI’s.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Tujuan umum kegiatan ini adalah agar pasien dan keluarga yang
sering berada di rumah sakit RSUD. Soetomo Surabaya mengetahui
pentingnya Health Care Assosiated Infection (HAIs) dan dapat
menerapkan dengan baik.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
3.1 Memberikan informasi pada pasien dan kelurga di RSUD. Dr. Soetomo
Surabaya tentang pencegahan Health Care Assosiated Infection (HAIs)
3.2 Pasien dan kelurga memahami mengenai pengertian HAIs
3.3 Pasien dan kelurga memahami mengenai penyebab HAIs.
3.4 Pasien dan kelurga memahami mengenai cara pencegahan HAIs.
3.5 Pasien dan keluarga dapat mempraktekkan upaya pencegahan HAIs.
3.6 Pasien dan keluarga dapat mempraktekkan 6 langkah metode cuci
tangan.
3.7 Pasien dan keluarga dapat mempraktekkan cara bersin dan batuk yang
benar.
IV. MANFAAT
Promosi Kesehatan apabila dilakukan secara kontinyu dan
berkesinambungan akan bermanfaat dalam hal merubah perilaku
masyarakat dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Dengan adanya
promosi kesehatan ini akan menimbulkan kebiasaan baik untuk mencegah
timbulnya penyakit akibat penyebaran penularan infeksi nosokomial.
Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan bagaimana cara
mencegah Health Care Assosiated Infection Sebagaimana tujuan Promosi
Kesehatan adalah “Knowledge, Attitude, Practice” agar Tahu, Mau dan
Mampu melaksanakan program kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini jajaran atau praktisi kesehatan dituntut untuk tidak bosan-
bosannya melakukan Promosi Kesehatan kepada masyarakat dimanapun
dan kapanpun.
V. NAMA DAN BENTUK KEGIATAN
Adapun nama dan bentuk kegiatan sebagai berikut :
Nama Kegiatan : Pencegahan Health Care Assosiated Infection
Bentuk Kegiatan : Penyuluhan
VI. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan “Pencegahan Health Care Assosiated Infection”
dilaksanakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 21 Agustus 2019
Waktu : 10.00 – 10.35 WIB
Tempat : Ruang tunggu IRNA Bedah RSUD. Soetomo Surabaya
VII. PESERTA
Adapun peserta yang mengikuti pelaksanaan penyuluhan ini adalah
keluarga pasien yang berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
VIII. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Rincian satuan acara penyuluhan secara lengkap terlampir (Lampiran 1).
IX. LEMBAR PENYUSUNAN PENGORGANISASIAN
Rincian penyusunan pengorganisasian secara lengkap terlampir (Lampiran
2).
X. ANGGARAN DANA
Rincian anggaran dana secara lengkap terlampir (Lampiran 3).
XI. LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN
Rincian lembar observasi penyuluhan secara lengkap terlampir (Lampiran
4).
XII. DAFTAR HADIR PESERTA
Form daftar hadir peserta secara lengkap terlampir (Lampiran 5).
XIII. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun sebagai acuan terselenggaranya
kegiatan ini dengan baik. Semoga segala apa yang kita susun, rencanakan,
dan laksanakan dapat benar terwujud dengan baik sebagai bentuk aplikasi
dari usaha nyata. Atas dukungan dan partisipasi aktif dari segala pihak,
kami sampaikan terima kasih.
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
KEGIATAN
“PENCEGAHAN HEALTH CARE ASSOSIATED INFECTION”
Menyetujui,
1. Tujuan
1.1 Tujuan Instruksional Umum
Tujuan umum kegiatan ini adalah agar pasien dan keluarga yang sering
berada di rumah sakit RSUD. Soetomo Surabaya mengetahui pentingnya
Health Care Assosiated Infection (HAIs) dan dapat menerapkan dengan
baik.
1.2 Tujuan Instruksional Khusus
1.2.1 Memberikan informasi pada pasien dan kelurga di RSUD. Dr.
Soetomo Surabaya tentang pencegahan Health Care Assosiated
Infection (HAIs)
1.2.2 Pasien dan kelurga memahami mengenai pengertian HAIs
1.2.3 Pasien dan kelurga memahami mengenai penyebab HAIs
1.2.4 Pasien dan kelurga memahami mengenai cara pencegahan HAIs
1.2.5 Pasien dan keluarga dapat mempraktekkan upaya pencegahan HAIs
1.2.6 Pasien dan keluarga dapat mempraktekkan 6 langkah metode cuci
tangan
1.2.7 Pasien dan keluarga dapat mempraktekkan cara bersin dan batuk
yang benar
2. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran dalam program penyuluhan ini adalah
Pengunjung dan keluarga pasien yang sedang di rawat di RSUD. Soetomo
Surabaya.
3. Materi
1) Pengertian Health Care Assosiated Infection (HAIs)
2) Penyebab HAIs
3) Cara pencegahan HAIs
4) 6 langkah metode cuci tangan
5) Cara bersin dan batuk yang benar
4. Metode
1) Presentasi
2) Discussion
5. Media
Power Point
6. Kegiatan Penyuluhan
LCD LCD
Masu
Pintu
7. Setting Tempat
Materi
Keterangan:
= Moderator = Peserta
= Observator = Pemateri
= Fasilitator
8. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
(1) Peserta hadir ditempat 5 menit sebelum acara.
(2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di ruang tunggu IRNA bedah
RSUD. Soetomo.
(3) Pengorganisasian penyelenggaraan dilakukan pukul 08.30 WIB.
2) Evaluasi Proses
(1) Peserta antusias dalam mengikuti serangkaian acara.
(2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat diselenggarakannya
acara.
(3) Peserta mengajukan pertanyaan dan pemateri menjawab pertanyaan
dengan tepat.
(4) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana (POA)
(5) Pengorganisasian sesuai dengan job desk
3) Evaluasi Hasil
(1) Peserta acara mengetahui materi yang diberikan.
(2) Jumlah peserta yang hadir dalam acara minimal 15 orang.
Lampiran 2
LEMBAR PENYUSUNAN PENGORGANISASIAN
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN
Evaluasi Ya Tidak
1. Persiapan
2 Pelaksanaan oleh moderator
Pembukaan
- Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
- Melakukan kontrak waktu
- Menyebutkan maksud dan tujuan kegiatan
penyuluhan
Pelaksanaan oleh penyaji
Isi
a. Menggali pengetahuan peserta penyuluhan tentang
infeksi nosokomial
b. Menyampaikan materi :
1) Menjelaskan pengertian Health Care Assosiated
Infection (HAIs)
2) Menjelaskan penyebab Health Care Assosiated
Infection (HAIs)
3) Menjelaskan cara pencegahan Health Care
Assosiated Infection (HAIs)
4) Menjelaskan dan demonstrasi 6 langkah metode
cuci tangan
5) Menjelaskan dan demonstrasi cara bersin dan
batuk yang benar.
c. Memberikan kesempatan kepada peserta
penyuluhan untuk bertanya tentang materi yang
diberikan.
d. Memberikan jawaban dan penjelasan dari
pertanyaan yang diajukan.
Evaluasi dan penutup
a. Menanyakan kembali pada peserta penyuluhan
tentang materi yang telah diberikan
b. Memberi kesempatan pada pembimbing
c. Menyatakan kegiatan telah selesai oleh moderator
d. Mengucapkan terima kasih kepada peserta oleh
moderator
e. Mengucapkan salam sebagai penutup acara oleh
moderator
3 Evaluasi
a. Pelaksanaan sesuai dengan perencanaan kegiatan.
b. Peran sesuai dengan perencanaan pengorganisasian.
c. Peserta tidak meninggalkan tempat selama kegiatan.
d. Peserta memberikan pertanyaan
Lampiran 4
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
“PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL”