Anda di halaman 1dari 4

1.

FENOL
a. Sintesis
Fenol didapatkan melalui oksidasi sebagian
pada benzena atau asam benzoat dengan proses Raschig,
Fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara.
( wikipedia.com )
b. Reaksi

2. Minyak Atsiri
a. Sintesis

Minyak atsiri adalah senyawa mudah menguap yang tidak larut di


dalam air yang berasal dari tanaman diantaranya terkandung
dalam rimpang jahe. Dalam proses pengolahan jahe agar
menghasilkan minyak atsiri, diawali dengan memisahkan rimpang
jahe dari jaringan tanaman melalui proses destilasi. Pada proses
ini jaringan tanaman dipanasi dengan air atau uap air. Lalu minyak
atsiri akan menguap dari jaringan bersama uap air yang terbentuk
atau bersama uap air yang dilewatkan pada bahan.
Campuran uap air dan minyak atsiri dikondensasikan pada suatu
saluran yang suhunya relatif rendah. Hasil kondensasi berupa
campuran air dan minyak atsiri inilah yang sangat mudah
dipisahkan karena kedua bahan tidak dapat saling melarutkan.
Dalam metode penyulingan, kandungan minyak atsiri dalam
sebuah rimpang jahe, kurang lebih sebesar satu hingga tiga
persen. Ada beberapa teknik penyulingan minyak atsiri pada
rimpang jahe yang dapat dilakukan, yaitu; metode perebusan.
Bahan baku dalam hal ini rimpang jahe direbus di dalam air
mendidih. Minyak atsiri akan menguap bersama uap air, kemudian
dilewatkan melalui kondensor untuk kondensasi. Alat yang
digunakan untuk metode ini disebut alat suling perebus.
Setelah perebusan, dilanjutkan dengan metode pengukusan.
Rimpang jahe (bahan baku) dikukus di dalam ketel yang
konstruksinya hampir sama dengan dandang. Minyak atsiri akan
menguap dan terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan ke
kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode
ini disebut suling pengukus.
Kemudian metode uap langsung, dimana bahan baku (rimpang
jahe) dialiri dengan uap yang berasal dari ketel pembangkit uap.
Minyak atsiri akan menguap dan terbawa oleh aliran uap air yang
dialirkan ke kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan
untuk metode ini disebut alat suling uap langsung.
Pada umumnya yang dilakukan oleh kebanyakan petani, adalah
metode pengukusan karena mutu produk cukup baik, proses
cukup efisien, dan harga alat tidak terlalu mahal, sedangkan untuk
untuk skala besar, metode uap langsung yang paling baik karena
paling efisien dibanding cara lainnya.
Bahan yang diperlukan dalam proses produksi minyak atsiri jahe,
yakni rimpang jahe, air serta kertas saring berlapis magnesium
karbonat
(http://www.neraca.co.id/article/8153/membuat-minyak-atsiri-
dari-tanaman-jahe )

Reaksi
3. Gingerol

Sintesis

Cara ekstraksi dan isolasi


 Rimpang segar Z. officinale, dengan nomor spesimen voucher,4735 dibeli
dari pasar lokal. Spesimen yang disimpan dalamlaboratorium penyidik.
Rimpang (20,0 kg) hancurdan saring dalam etanol (20 l) selama 48 jam
pada suhu kamar. yang meresap dikumpulkan dan proses ekstraksi ini
diulangempat kali. Ekstrak etanolik gabungan disaring danterkonsentrasi
pada tekanan rendah di 55 º C, diberikan cokelatcair (7 l). Ekstrak yang
diperoleh difraksinasi berturut-turut denganheksana, kloroform, dan n-
butanol. Pelarut dihilangkan untuk mengurangi tekanan dan memberikan
pecahan yang sesuai dari heksana.. heksan (200 g), kloroform (40 g),
butanol (80 g) dan air (500g). Kloroform fraksi (35 g) dikenakan
kromatografi kolomlebih dari silika gel (230-400 mesh) menggunakan
heksana-etil asetat(9:1) diberikan fraksi campuran kaya [6]-gingerol
(Gambar 1). Inifraksi selanjutnya dikenakan untuk membalikkan kolom
fase, menggunakanair: metanol (2:3) campuran, diberikan [6]-gingerol (10
g). Paraidentitas [6]gingerol dikonfirmasi oleh perbandingan
spektradengan data yang dilaporkan (Connel et al., 1969)14.
 Gingerol dapat dibuat dengan dua cara yaitu dengan dehidrasi dari
shogaols, yang merupakan senyawa campuran dari 3 homolog atau
dengan kondensasi Retro-Aldol menjadi zingerone, 4-(3-metoksi-4
hidrophenil)-2butanone)13.
 Ekstraksi 6-Gingerol, 8-Gingerol, 10-Gingerol, dan 6-Shogaol dari Plasma.
Sampel plasma (490 AL) yang dibubuhi dengan 10 AL berbagai konsentrasi
standar kerja gabungan dan 10 AL dari standar internal, asam vanillylamide
pelargonic (100 Ag / mL). Sampel diencerkan dengan air dan diekstraksi
dengan 2,0 mL etil asetat / heksana (1:1, volume untuk volume). Setelah
sentrifugasi, lapisan organik atas telah dihapus ke dalam botol gelas dan
dikeringkan di bawah aliran argon. Sampel resuspended dalam 60 AL
asetonitril dan 40 AL air. Sampel disaring dan kemudian ditempatkan
dalam botol autosampler untuk kuantifikasi HPLC17.
 Senyawa oleoresin diekstraksi dari tepung jahe kering beku (60 mesh)
dalam pelarut etanol dengan metode soxhlet. Fraksi 1 atau gingerol dan
fraksi 2 atau shogaol diperoleh dengan metode kromatografi lapis tipis
(KLT) dengan menggunakan plat GF_@%$ (E_merck) dan eluen heksana
dan dietileter rasio 3:7 (v:v). senyawa fraksi 1 dan 2 di ekstrak dari silica
dengan pelarut aseton, di sentrifugasi pada 2800 x g selama 15 menit,
berulang-ulang dan disaring lalu diuapkan. Masing-masing senyawa
oleoresin, gingerol dan shogaol dilarutkan dalam media RPMI-1640 dan
dengan pengenceran bertingkat dibuat larutan dengan 4 tingkat
konsentrasi 250, 500, 1000, dan2000 µg/ml. larutan disterilkan dengan
penyaringan membrane 0,22 µm(milipore)10.
( https://hadyherbs.wordpress.com/category/kimia-bahan-alam/gingerol/ )

Anda mungkin juga menyukai