Anda di halaman 1dari 15

Salah satu yang berupaya mewujudkan konsep ini adalah produsen pesawat komersial, Airbus.

Pada konferensi Digital Life and Design di Munich, Jerman, kepala pejabat teknologi Airbus,
Grazia Vittadini, mengatakan Airbus berharap artificial intelligence (kecerdasan buatan, AI) akan
segera berkembang pesat untuk dapat mewujudkan penerbangan tanpa pilot manusia.
"Itulah yang kami cari, kecerdasan buatan, untuk membebaskan pilot dari rutinitas biasa," kata
Vittadini seperti dikutip dari Digital Trends pada Senin (21/1/2019).
rintangan terbesar yang sesungguhnya adalah meyakinkan penumpang bahwa pesawat yang
terbang tanpa pilot tersebut benar-benar aman.
Dalam 15 tahun mendatang, 40 persen pekerjaan yang ada di dunia disebut dapat dilakukan oleh
mesin, menurut salah satu pakar kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan pemodal
ventura (venture capitalist) yang berbasis di China, Kai Fu Lee.
"AI akan semakin menggantikan pekerjaan manusia. Tidak hanya untuk buruh pabrik (pekerja
kerah biru), tetapi juga karyawan kantoran (pekerja kerah putih)," kata Lee seperti dikutip dari
CBS News, Jumat, 11 Januari 2019.
15 Tahun Lagi, 40 Persen Pekerjaan di Dunia Digantikan oleh Kecerdasan Buatan
Ilmuwan peneliti Andre deSouza menggunakan perangkat lunak Kecerdasan Buatan (AI) untuk
menyortir seekor serangga yang bisa menjadi ancaman biosekuriti. (Foto: Murdoch University)
Liputan6.com, New York - Dalam 15 tahun mendatang, 40 persen pekerjaan yang ada di dunia
disebut dapat dilakukan oleh mesin, menurut salah satu pakar kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI) dan pemodal ventura (venture capitalist) yang berbasis di China, Kai Fu Lee.
"AI akan semakin menggantikan pekerjaan manusia. Tidak hanya untuk buruh pabrik (pekerja
kerah biru), tetapi juga karyawan kantoran (pekerja kerah
"Sopir pribadi, pengemudi truk, siapa pun yang bekerja sebagai pengendara roda empat, akan
dengan mudah digantikan AI dalam jangka waktu 15 sampai 25 tahun," imbuh Lee. "Sejumlah
pekerjaan yang tampaknya sedikit rumit, seperti koki, pelayan kafe, banyak hal di antaranya yang
akan menjadi otomatis ... toko ... restoran, dan semuanya dalam 15 tahun, AI akan menggantikan
sekitar 40 persen dari pekerjaan di dunia."
kita mengetahui bahwa ada kemungkinan kita sebagai manusia ⎼ pengembang AI lepas kendali
dan AI jadi menyebabkan kekacauan. Seperti yang Sam sampaikan, ini hal yang cukup masuk
akal untuk terjadi.
Mengapa? Anda tentunya sudah baca penjelasan penulis di bagian Jenis-jenis Kecerdasan Buatan
soal cara kerja AI. Dari situ kita mengetahui bahwa atom-atom dalam AI dapat berkembang terus-
menerus hingga menghasilkan suatu pengetahuan yang benar-benar komprehensif dan pada
akhirnya sanggup juga menjalankan suatu aksi yang dianggap AI perlu untuk dilakukan
(berdasarkan pengetahuan yang dihimpun tersebut).
Walaupun demikian, ilmuwan tentu dapat mengontrolnya dengan pengawasan super ketat. Nah,
yang menjadi masalah adalah bagaimana ilmuwan membatasi dirinya sendiri. Inilah mengapa
suatu konsensus terkait etika pengembangan AI perlu dipertimbangkan secara serius.
AI akan mengambil pekerjaan kita, membahayakan keberadaan pekerja manual, ahli diagnosa
medis, dan mungkin, pada suatu hari yang akan saya ratapi, juga para profesor ilmu komputer.
Robot sudah menaklukkan Wall Street. Penelitian menunjukkan bahwa “agen kecerdasan buatan”
dapat menyebabkan sekitar 230 ribu pekerjaan di sektor keuangan hilang pada 2025.
Di tangan yang salah, kecerdasan buatan sangat berbahaya. Virus komputer baru dapat
mendeteksi pemilih yang belum memutuskan pilihan dan membombardir mereka dengan berita
yang disesuaikan untuk menggoyang pemilihan.
Amerika Serikat, Cina, dan Rusia sudah berinvestasi dalam senjata otonom menggunakan AI di
pesawat tak berawak, kendaraan tempur, dan robot tempur, yang menyebabkan perlombaan
senjata berbahaya.
Nah, itu sesuatu yang mungkin harus kita cemaskan.
AI karena faktanya teknologi ini mulai mengambil alih dunia, mulai dari bidang kedokteran
sampai keuangan. Teknologi kecerdasan buatan ini sama sekali berbeda dari yang digambarkan di
film Hollywood seperti Deus Ex Machina atau Her. Nyatanya, kebanyakan teknologi ‘kecerdasan
buatan’ masa sekarang belum secerdas namanya. Kecerdasan buatan memang bisa memenangkan
catur Jepang Go, tetapi tidak bisa membedakan kura-kura dan senjata.
sekelompok 26 peneliti teknologi AI terkemuka merasa potensi merusak dari kecerdasan buatan
patut diwaspadai dari sekarang. Para peneliti tersebut bertemu di Oxford, pertengahan Februari
lalu, membahas peluang kecerdasan buatan membahayakan umat manusia di masa depan. Hasil
dari konferensi yang diselenggarakan selama dua hari itu adalah laporan setebal 100 halaman,
dipublikasikan dua hari lalu. Isinya menyelidiki risiko teknologi AI apabila dikendalikan oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab, serta strategi untuk mengurangi risikonya. Poin utama
dalam laporan tersebut menyarankan, “peneliti dan perancang teknologi kecerdasan buatan harus
menggunakan fungsi dual-use mereka secara serius, yang memungkinkan pertimbangan terkait
penyalahgunaan untuk memengaruhi prioritas dan norma penelitian, dan secara proaktif
menjangkau perancang yang relevan saat penerapan teknologinya bisa membahayakan
manusia.”Saran ini ada hubungannya dengan “deepfake
Deepfake adalah metode machine learning untuk mengedit wajah aktris Hollywood ke tubuh
bintang film porno. Seperti dilaporkan pertama kali oleh Sam Cole di artikel Motherboard,para
peneliti juga menyoroti penggunaan cara serupa untuk memanipulasi video pemimpin negara
sebagai ancaman terhadap keamanan politik
Para peneliti menambahkan penggunaan teknologi AI bisa disalahgunakan demi kepentingan
politik lainnya.
Teknologi AI juga bisa berisiko bagi keamanan digital dan fisik. Dalam hal keamanan digital,
teknologi kecerdasan buatan yang bisa digunakan untuk menyerang seseorang lewat dunia maya
akan “mengurangi tarik-ulur yang ada antara skala dan efisiensi serangan.” AI bisa melakukan
serangan siber dengan cara menyamar atau meniru suara korban untuk mengambil data pribadi
mereka.
Untuk ancaman fisik, para peneliti mempertimbangkan meningkatnya ketergantungan dunia nyata
pada sistem otomatis. Aplikasi smart homes dan mobil yang bisa bergerak otomatis sudah
semakin berkembang, teknologi AI dapat digunakan untuk menumbangkan sistem ini dan
menyebabkan kerusakan. Lalu ada ancaman yang sengaja dibuat oleh sistem AI seperti senjata
otonom atau microdrone.
Microdrone otonom memang baru perumpamaan dan mungkin tidak akan terjadi dalam waktu
dekat ini, tetapi serangan siber skala besar, senjata otonom, dan manipulasi video sudah
menimbulkan masalah. Untuk mengatasi ancaman ini, dan memastikan bahwa AI digunakan
untuk hal yang bermanfaat bagi manusia, para peneliti merekomendasikan perancang teknologi
AI untuk mengembangkan solusi kebijakan baru dan mengeksplorasi berbagai “model
keterbukaan” untuk mengurangi risiko AI. Misalnya, para peneliti menyarankan bahwa model
perizinan akses sentral dapat mencegah risiko teknologi AI jatuh ke pihak yang tidak bertanggung
jawab, atau menerapkan beberapa jenis program pemantauan untuk mengawasi penggunaan
teknologi AI.

Verily fokus dalam pengumpulan, pengorganisasian data kesehatan, dan menggunakan hasil
analisis dari data tersebut untuk memberikan penanganan secara holistis seperti pemantauan
kadar gula darah dengan lensa kontak yang memiliki sensor, program sterilisasi nyamuk aedes
aegyptisebagai vektor pembawa penyakit demam berdarah dengan melepaskan nyamuk yang
steril, operasi dengan bantuan robot cerdas, dan proyek menarik lainnya. Bahkan perusahaan lain
seperti Philips, perusahaan yang kita kenal sebagai produsen lampu ini telah menjual bisnis
lampunya dan fokus ke industri kesehatan.
Sangat menarik jika kita bayangkan bagaimana kemajuan yang dapat dicapai oleh teknologi
dalam beberapa tahun ke depan. Jika selama ini kita mendapat pengobatan secara konvensional,
dengan perkembangan teknologi kita dapat mencapai apa yang tidak pernah dibayangkan
sebelumnya oleh umat manusia.
Ada anggapan bahwa profesi dokter akan mengalami persaingan. Jika dahulu dokter yang
menentukan semua diagnosis dan pengobatan, sekarang pasien dapat mencari semua informasi
secara bebas tanpa bergantung dengan dokter.
Dengan adanya program kecerdasan Watson, pasien tidak perlu bertemu dokter dan pergi ke
rumah sakit. Hanya dengan memasukkan data-data ke dalam program Watson, pasien dapat
memperoleh informasi mengenai diagnosis dan pilihan pengobatan yang dapat dipilih.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi telah mengubah industri kesehatan secara
radikal. Hal ini tentu menimbulkan kecemasan pada para praktisi kesehatan bahwa pelayanan
kedokteran konvensional yang menekankan adanya tatap muka antara dokter dan pasien akan
hilang.
Namun manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi antarmanusia
dengan manusia lainnya. Sisi humanis manusia tentu tidak dapat hilang dengan adanya interaksi
antara dokter dan pasien.
Program kecerdasan buatan tentu tidak dapat menggantikan peran manusia seutuhnya. Program
kecerdasan buatan tidak dibikin secara spesifik untuk menggantikan posisi manusia. Manusialah
yang akan memegang peranan penting dalam penggunaan kecerdasan buatan dalam pelayanan
kesehatan.
Adapun dampak yang terasa saat ini adalah hilangnya lapangan kerja dan pemindahan tenaga
kerja secara ekonomi semua menggunakan kompter maupun robot. Manusia akan lebih malas lagi
karena beranggapan bahwa ada AI yang bisa menyelesaikan masalah membuat mereka berpikir
tidak perlu susah-susah untuk bekerja.
revolusi industri tidak terjadi secara serentak di seluruh dunia. Negara yang kurang siap
mengikuti perkembangan teknologi akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat beradaptasi
dengan teknologi. Penelitian ABB dan The Economist Intelligence Unit (2018) terhadap 25
negara terkait seberapa siap mereka menghadapi era serba otomatis berkat kecanggihan robot dan
AI menemukan bahwa tingkat kesiapan Indonesia berada pada ranking 25. Ini tentu bukan
prestasi bagus untuk Indonesia. Adapun peringkat pertama diduduki oleh Korea Selatan. Bukan
hal mengejutkan, mengingat pemerintah Korea Selatan telah menyiapkan penduduknya
memasuki era AI, salah satunya dengan mengajarkan coding atau pemrograman komputer sejak
tingkat pendidikan sekolah dasar.
Finlandia, yang dikenal sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, juga
memberikan pelajaran coding sejak sekolah dasar
Sebagai orang Indonesia, kita kini memiliki dua pilihan: menunggu pemerintah mengejar
ketertinggalan zaman dan mengubah kurikulum, atau mencari sendiri ilmu yang bisa membantu
kita bertahan hidup dan meraih sukses di era revolusi industri keempat ini. Kemampuan coding,
misalnya, dapat kita pelajari melalui layanan pendidikan online, seperti Coursera, Udemy, dan
DQLab.

Mengapa coding? Selain karena perusahaan ternama akan segera mewajibkan karyawannya
memiliki kemampuan ini, perkembangan AI memampukan banyak pekerjaan yang kini
dikerjakan manusia digantikan dengan sistem. Bahkan, Oxford University juga memperkirakan
47 persen pekerjaan yang ada saat ini akan lenyap dalam waktu kurang dari 25 tahun mendatang.
Artinya, kita perlu memikirkan apakah 25 tahun mendatang pekerjaan yang kita jalani akan
bertahan atau malah termasuk dalam kelompok pekerjaan yang akan lenyap tersebut.

kemampuan lainmengolah data atau disebut juga dengan data science. Secara sederhana, data
science adalah kemampuan mengolah dan menganalisis data dalam jumlah besar menjadi
rekomendasi yang dapat diandalkan untuk mengambil keputusan bisnis.Selain data science
merupakan dasar untuk dapat menguasai teknologi AI, kemungkinan pekerjaan ini akan lenyap di
masa mendatang sangatlah kecil.
coding, data science, dan kemampuan apa pun yang menurut Anda akan membantu mengikuti
perkembangan Revolusi Industri 4.0. Mulailah dari sekarang karena tak peduli apakah kita siap
atau tidak, menurut penelitian ABB dan The Economist Intelligence Unit (2018), semakin banyak
perusahaan yang menggunakan AI dan robot dalam operasional mereka

sebagai solusinya, tugas-tugas monitoring dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi


wireless sensor network (WSN), yang saat ini sudah banyak dikembangkan dan digunakan di
berbagai negara.
beberapa sistem WSN yang lebih canggih juga mengukur temperatur tanah dan udara,
kelembaban udara, kadar air dalam tanah, serta besar retakan dalam tanah. Dengan menggunakan
variabel-variabel ini, tingkat risiko longsornya tanah bahkan dapat diperkirakan jauh hari sebelum
musim hujan datang
Penggunaan teknologi modern semacam WSN sangatlah diperlukan, apalagi jika negara ini tidak
ingin tertinggal dari negara lain dalam menyongsong lahirnya era Industri 4.0, di mana smart
sensor adalah salah satu penunjang utamanya. (Dr. Ir. Prihadi Murdiyat, MT, Dosen Politeknik
Negeri Samarinda, Peneliti WSN dan pemanfaatannya
13 Industri Yang Terkena Dampak Revolusi AI
1. Keamanan siber
Permukaan serangan perusahaan sangat besar. Ada permutasi dan kombinasi yang tak terhitung
jumlahnya di mana musuh dapat masuk. Sangat sulit bagi organisasi untuk menganalisis dan
meningkatkan postur keamanan mereka. Dengan kekuatannya untuk membawa penalaran yang
kompleks dan belajar mandiri secara otomatis dalam skala besar, AI akan menjadi pengubah
permainan dalam cara kami meningkatkan ketahanan dunia maya kami. – Gaurav Banga , Balbix
2. DevOps & Cloud Hosting
AI mulai membuat tanda di DevOps. Saat ini, Amazon telah meluncurkan pembelajaran mesin
untuk mesin Elastic Compute Cloud (EC2) mereka, yang berlaku untuk autoscaling instance
prediktif. Vendor cloud lainnya mengikuti dengan teknologi serupa. Dalam 10 tahun ke depan,
saya melihat hal yang sama diterapkan pada hal-hal yang lebih besar seperti penyebaran kode dan
penyediaan infrastruktur. – Rick Conlee , Meticulosity
3. Manufaktur
Kecerdasan buatan dalam dunia manufaktur memiliki potensi tak terbatas. Dari pemeliharaan
preventif hingga otomatisasi tugas manusia, AI akan memungkinkan pekerjaan yang lebih efisien
yang kurang rentan terhadap kesalahan dan memiliki kualitas yang lebih tinggi. Inisiatif dari
raksasa teknologi seperti Microsoft (AI untuk Aksesibilitas) dan perusahaan kecil terkemuka
seperti AtBot akan merevolusi AI untuk semua pekerja informasi. – Dan Sonneborn , Aerie
Consulting
4. Dunia Kesehatan
Layanan kesehatan baru memulai perjalanan AI-nya. Visi komputer melawan sinar-X
menunjukkan janji untuk membantu menunjukkan penyakit; neuro-linguistic programming (NLP)
menunjukkan janji dalam keamanan obat; ML menunjukkan janji untuk menemukan pola dalam
suatu populasi. Setelah kami mencapai titik interoperabilitas informasi sejati, mendukung
pertukaran data kesehatan yang aman, semua janji ini akan bergabung untuk menjadi terobosan
bagi para pasien. – Florian Quarré , Ciox Health
5. Konstruksi
Industri konstruksi telah lama terlayani oleh sektor teknologi dan perangkat lunak. Banyak startup
baru seperti kami menggunakan AI dalam cara besar untuk menjepret industri konstruksi ke hari
esok. Membawa AI dan pembelajaran mesin ke dalam industri ini akan membuat proses
konstruksi lebih cepat, lebih aman dan lebih hemat biaya dengan mengurangi kesalahan manusia
dan memanfaatkan data besar dengan lebih baik. – Karuna Ammireddy , Pype
6. Perawatan Lansia
Dengan generasi Baby Boomer yang semakin tua, kami membutuhkan solusi yang memberikan
efisiensi berkelanjutan bagi para manula untuk membuat mereka merasa lebih percaya diri
tentang hidup sendiri atau menerima dukungan dari pengasuh mereka. Walaupun AI mungkin
tidak dapat memahami kebutuhan budaya, fisik, dan emosional orang, AI dapat memberikan
pembaruan pada banyak sumber daya yang sudah ketinggalan zaman. – Abdullah Snobar , DMZ
di Ryerson University
7. Industri Ritel
Industri ritel akan menjadi salah satu yang paling terkena dampak AI. Pengeluaran globalnya
diperkirakan akan tumbuh menjadi $ 7,3 miliar per tahun pada tahun 2022. Ritel akan
menggunakan fungsionalitas augmented reality dan virtual dalam iklan. Visualisasi katalog
produk immersive akan tumbuh secara dramatis, dan pembeli akan mengalami produk sebelum
membeli. Diperkirakan pada tahun 2020, chatbots akan memberi daya pada 85% dari semua
interaksi layanan pelanggan. – Nacho De Marco , BairesDev
8. Intelligence Bisnis
Perusahaan kewalahan oleh volume data yang dihasilkan oleh pelanggan mereka, alat dan proses.
Mereka menemukan alat intelijen bisnis tradisional gagal. Spreadsheet dan dasbor akan
digantikan oleh alat bertenaga AI yang mengeksplorasi data, menemukan wawasan, dan membuat
rekomendasi secara otomatis. Alat-alat ini akan mengubah cara perusahaan menggunakan data
dan membuat keputusan. – Sean Byrnes , Outlier AI
9. Perencanaan Tata Kota
Perencanaan dan pengembangan infrastruktur akan mendapat dorongan besar dari AI. Begitu
banyak data yang dapat diproses dan diorganisir untuk membantu memahami daerah perkotaan
dan bagaimana mereka berubah. Data AI juga dapat memberikan cara berbeda dalam melihat
pertumbuhan dan perkembangan, penggunaan utilitas, keamanan, dan banyak lagi. – Chalmers
Brown , Due
10. Diagnosis Dan Perawatan Kesehatan Mental
Kami mulai melihat peningkatan masalah kesehatan mental di kalangan anak muda. Apakah itu
kecanduan atau penarikan perangkat dari dunia fisik, beberapa mulai mengisolasi diri mereka
sendiri secara online. Ini pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan kohesi sosial. Saya melihat
potensi dalam menggunakan AI untuk mengidentifikasi orang yang berisiko dan
merekomendasikan terapi sebelum mereka jatuh ke dalam lubang depresi dan keputusasaan. –
Chris Kirby , Pensiunan
11. Pendidikan
Konsep dasar pendidikan tidak banyak berubah lintas generasi, dan sangat jelas bahwa perubahan
diperlukan. Pertanyaan yang paling mendesak adalah perubahan apa yang seharusnya dan
bagaimana mencapainya. Memanfaatkan AI untuk menciptakan jalur pembelajaran yang
dipersonalisasi, dinamis, dan efektif untuk subjek apa pun dapat terbukti menjadi pemacu yang
luar biasa untuk revolusi semacam itu. – Ofer Garnett, YouAPPi Inc.
12. Industri Mode
Menggunakan AI untuk belajar tentang membeli pola pengguna di seluruh dunia dan
memprediksi tren mode akan menjadi implementasi yang bagus. Memiliki mesin rekomendasi
hebat yang didukung oleh AI akan sangat membantu pengguna. – Amit Ojha , Diamond Foundry
13. Manajemen Rantai Pasokan
AI dapat menjelaskan lebih banyak faktor dan rumitnya ketergantungan data yang nonlinier dan
berkorelasi jauh lebih baik daripada yang dapat dilakukan manusia. AI dapat memprediksi masa
depan tanpa bias manusia, tetapi dengan penilaian risiko yang tepat, dan menemukan keputusan
yang optimal bahkan di bawah profil biaya asimetris. Ini mengarah pada perbaikan dalam setiap
keputusan. – Michael Feindt , Blue Yonder
8 Negara Paling Ambisius Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan
AS dan China, Inggris, Uni Eropa, Jerman, Perancis, Kanada, Rusia
Teknologi kecerdasan buatan juga telah merambah industri kesehatan selama dua tahun terakhir.
Google, dalam hal ini, menjadi salah satu perusahaan yang begitu agresif mengembangkannya.
Salah satu terobosan terbaru kecerdasan buatan dari Google adalah kemampuannya yang bisa
mendeteksi kanker payudara.
Berbekal tool deep learning, kemampuan kecerdasan buatan besutan raksasa teknologi asal
Amerika Serikat (AS) ini dalam mendeteksi kanker payudara, bahkan diklaim lebih akurat
ketimbang dokter.
Dilansir Geek, Kamis (18/10/2018), tool bernama Lymph Node Assistant (LYNA) tersebut, sudah
dilatih untuk bisa menerka karakteristik metastatis kanker.
Metastasis sendiri adalah penyebaran kanker dari suatu organ tubuh ke organ tubuh lain, seperti
otak, tulang, paru-paru, atau juga hati. Pada kenyataannya, mendeteksi kondisi metastasis sendiri
dibilang cukup sulit.
Namun dengan kecerdasan buatan LYNA yang juga dikembangkan oleh peneliti di Naval Medical
Center San Diego AS, kesulitan proses deteksi kanker bisa berkurang hingga 40 persen.
Secara teknis, LYNA berbasis model image recognition dari TensorFlow milik Google. Tool ini
sebetulnya dirancang untuk membantu dokter menganalisa dan mencari penyebab kanker, bukan
ditugaskan untuk bekerja sendiri.
ilmuwan dari rumah sakit John Radcliffe, Oxford, Inggris, yang belum lama ini memantapkan
teknologi kecerdasan buatan untuk mendeteksi penyakit jantung dan paru-paru.
Jika ke depannya teknologi kecerdasan buatanbisa bekerja lebih baik, mereka optimistis teknologi
dapat menghemat miliaran Poundsterling (triliunan Rupiah) yang dikeluarkan sebagai biaya
diagnosis konvensional untuk kedua penyakit tersebut.

15Ternyata, selain pekerja seks komersial, robot dengan kecerdasan buatan juga mulai mengambil
peran sebagai ahli hukum. (Sumber techinsider.io)
Liputan6.com, Jakarta - Entah bisa disebut bahaya atau tidak, kecerdasan buatan (artificial
intelligence, AI) diprediksi bakal bisa lebih cerdas jutaan kali daripada manusia di masa depan.
Hal tersebut diyakini oleh pakar kecerdasan buatan Ian Person. Karena itulah, manusia harus
melakukan sesuatu demi bisa bertahan.
“Jadi, kita harus melakukan sesuatu untuk memastikan bahwa kita memiliki beberapa cara untuk
bertahan,” ujar Pearson, seperti dikutip Dream via CNBC, Kamis (18/10/2018).
Pearson mengatakan, ada cara yang bisa digunakan manusia agar tak terlindas oleh kemajuan
kecerdasan buatan.
Cara tersebut, bisa dilakukan dengan menggabungkan otaknya dengan kecerdasan buatan. Ini
akan membuat kecerdasan yang dimiliki manusia jadi setara.
“Saya tidak menjamin ini akan aman. Seperti Elon Musk (CEO Tesla dan SpaceX) yang
mengembangkan komputer superhumans sampai kita bisa terhubung langsung dengan otak
manusia,” terang dia.
Sekadar informasi, pada World Government Summit yang diadakan tahun lalu, Elon Musk
mewanti-wanti manusia agar menggabungkan otaknya dengan kecerdasan buatan agar mampu
menghasilkan teknologi superpower.
“Saya melihat kita akan bisa melihat kemungkinan untuk merger kecerdasan alami dengan
kecerdasan digital. Ini berkaitan dengan kecepatan koneksi antara otak dengan tubuh versi
digital,” kata dia waktu itu.
2 dari 3 halaman

Kecerdasan Buatan Bisa Deteksi Kanker Payudara Lebih Akurat dari Dokter
Teknologi kecerdasan buatan juga telah merambah industri kesehatan selama dua tahun terakhir.
Google, dalam hal ini, menjadi salah satu perusahaan yang begitu agresif mengembangkannya.
Salah satu terobosan terbaru kecerdasan buatan dari Google adalah kemampuannya yang bisa
mendeteksi kanker payudara.
Berbekal tool deep learning, kemampuan kecerdasan buatan besutan raksasa teknologi asal
Amerika Serikat (AS) ini dalam mendeteksi kanker payudara, bahkan diklaim lebih akurat
ketimbang dokter.
Dilansir Geek, Kamis (18/10/2018), tool bernama Lymph Node Assistant (LYNA) tersebut, sudah
dilatih untuk bisa menerka karakteristik metastatis kanker.
Metastasis sendiri adalah penyebaran kanker dari suatu organ tubuh ke organ tubuh lain, seperti
otak, tulang, paru-paru, atau juga hati. Pada kenyataannya, mendeteksi kondisi metastasis sendiri
dibilang cukup sulit.
Namun dengan kecerdasan buatan LYNA yang juga dikembangkan oleh peneliti di Naval Medical
Center San Diego AS, kesulitan proses deteksi kanker bisa berkurang hingga 40 persen.
Secara teknis, LYNA berbasis model image recognition dari TensorFlow milik Google. Tool ini
sebetulnya dirancang untuk membantu dokter menganalisa dan mencari penyebab kanker, bukan
ditugaskan untuk bekerja sendiri.
"Kami sudah melihat benefit potensial dari LYNA, ia bisa membantu sejumlah hal bagi para ahli
patologi untuk bisa meninjau dan memutuskan diagnosis akhir," ujar pimpinan teknis kecerdasan
buatan Google, Martin Stumpe dalam keterangannya.
Ke depannya, LYNA akan diuji coba untuk digunakan ahli patologi dalam mendeteksi kanker di
sejumlah rumah sakit.
Jika benar membantu, bukan tidak mungkin tool ini bisa menjadi tool bawaan yang dapat
dimanfaatkan dokter dan ahli patologi dalam membantu pasiennya untuk sembuh dari kanker.
teksi Penyakit Jantung
Sebelumnya kecerdasan buatan bisa mendeteksi beberapa penyakit, mulai dari gejala diabetes
hingga alzheimer, kini teknologi tersebut siap mendeteksi penyakit dalam yang skalanya lebih
berat, seperti jantung.
Adalah ilmuwan dari rumah sakit John Radcliffe, Oxford, Inggris, yang belum lama ini
memantapkan teknologi kecerdasan buatan untuk mendeteksi penyakit jantung dan paru-paru.
Jika ke depannya teknologi kecerdasan buatanbisa bekerja lebih baik, mereka optimistis teknologi
dapat menghemat miliaran Poundsterling (triliunan Rupiah) yang dikeluarkan sebagai biaya
diagnosis konvensional untuk kedua penyakit tersebut.
Pada pertengahan 2018, The National Health Service (NHS) atau Layanan Kesehatan Nasional
Inggris juga akan mendapatkan mesin khusus berbasis kecerdasan buatan untuk mendiagnosis
penyakit jantung dan kanker. Para pasien juga bisa memeriksa kondisinya secara gratis dengan
mesin tersebut.
Kepala NHS Sir John Bell, menyambut positif kehadiran mesin tersebut. Pasalnya, layanan
patologi (deteksi penyakit dalam) untuk jantung dan kanker menguras dana besar.
Per tahun saja, ambil contoh, pihaknya harus menggelontorkan dana sebesar 2,2 miliar
Poundsterling (setara dengan Rp 39,6 triliun) per tahun.
"Kehadiran mesin tersebut tentu bisa memangkas pengeluaran hingga 50 persen (hampir Rp 20
triliun) per tahun. Ini tentu bisa menyelamatkan kondisi finansial NHS," ujar Bell sebagaimana
dikutip BBC, Kamis (4/1/2018).
Menjadi mengkhawatirkan adalah ketika manusia justru tidak mampu menundukkan teknologi
yang dibentuknya sendiri. Kemudahan kerap berujung kemalasan. Hal ini mengakibatkan tidak
terdapatnya keinginan lagi untuk berusaha mencapai titik tertinggi.
Ketimbang memprediksi masa depan, karena yang terpenting adalah mempersiapkan kondisi kita
saat ini, pendidikan adalah solusi pamungkas dalam mengatasi potensi buruk kecerdasan buatan
tersebut. Sesuai dengan tema dunia pendidikan kita, di mana pemerintah berkehendak
menciptakan sistem pendidikan merata dan berkualitas, saat ini kita membutuhkan perkuatan atas
fundamental dunia pendidikan kita.

revolusi industri 4.0 dengan pemanfaatan teknologi terkini.Berdasarkan peta jalan Making
Indonesia 4.0, sektor ini menjadi salah satu yang mendapat prioritas pengembangannya agar
menjadi pionir dalam era ekonomi digital.“Salah satu tujuan dari implementasi industri 4.0 adalah
menggunakan teknologi terkini, sehingga dapat menghasilkan produk yang premium dan mampu
bersaing di pasar global,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Peresmian Fasilitas
Produksi Jus dengan Teknologi High Pressure Processing (HPP)
Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT SSP yang membangun fasilitas produksinya (Real
Cold-Pressed Facility/CPF) secara terintegrasi dengan teknologi HPP. Metode HPP ini membuat
perusahaan dengan merek dagang produk Re.juve ini menjaga kandungan nutrisi dan
memperpanjang masa pajang produk (shelf life) hingga enam kali lebih lama tanpa bahan
pengawet.
Menurut Airlangga, peresmian fasilitas PT SSP tersebut menjadi momentum tepat untuk
merevitalisasi sektor industri makanan dan minuman di Indonesia agar lebih modern dan berdaya
saing global. “Baru sedikit negara di Asia bahkan dunia yang mengadopsi teknologi HPP,
sehingga kita harus mengambil keuntungan dari keunggulan tersebut,” tegasnya.Menperin
meyakini, upaya tersebut dapat mewujudkan aspirasi besar Making Indonesia 4.0, yakni
menjadikan Indonesia masuk sebagai 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada
tahun 2030. “Kuncinya di industri 4.0 adalah sumber daya manusia dan teknologi,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menperin mengemukakan, Indonesia sebagai negara tropis
penghasil buah-buahan mempunyai potensi dalam pengembanganindustri olahanuntuk produk
buah dalam kaleng, minuman sari buah, manisan buah, selai dan lain-lain. Untuk itu, diperlukan
penerapan teknologi terkini agar dapat meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri dan
produkberdaya saing tinggi.“Konsumsi olahan buah masyarakat Indonesia yang masih rendah
memiliki peluang besar untuk terus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan
gaya hidup sehat dan meningkatnya penghasilan masyarakat,” ujarnya.Apalagi, Indonesia juga
dikenal sebagai eksportir utama produk olahan buah di dunia utamanya nanas dalam
kaleng.Menperin menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk membangun industri manufaktur
nasional yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi industri 4.0. Revolusi
Industri 4.0 tidak hanya berpotensi luar biasa dalam merombak industri manufaktur, tetapi juga
mengubah berbagai aspek kehidupan manusia.“Kita telah melihat banyak negara, baik yang maju
maupun berkembang, telah memasukkan gerakan inike dalam agenda nasional mereka sebagai
salah satu cara untuk meningkatkan daya saing di pasarglobal. Oleh karena itu, kita telah
meluncurkan Making Indonesia 4.0,” paparnya.
Salah satu target di dalam peta jalan terebut, yakni Indonesia menjadi pemain utama industri
makanan dan minuman di dunia. “Fokus produk pada 3-5 tahun ke depan salah satunya adalah
olahan buah dan sayuran dengan tujuan utama mengurangi ketergantungan impor bahan baku
produk pertanian meningkatkan efisiensi di seluruh rantai nilai industri melalui penerapan
industri 4.0,” jelas Airlangga.Selain itu, dengan menguasai teknologi yang menjadi ciri khas era
Industri 4.0, antara lain artificial intelligence, internet of things, big data, advanced robotics dan
3D printing. “Diharapkan, industri makanan dan minuman, mampu menjadi pengungkit dalam
memacu pertumbuhan industri manufaktur nasional, termasuk menciptakan lapangan kerja,”
imbuhnya.Kemenperin mencatat, industri minuman mampu menunjukkan kinerja yang
membanggakan, dengan pertumbuhan sebesar 10,19% pada periode Januari-Septembertahun
2018.Capaian ini jauh di atas pertumbuhan industri nasional yang mencapai 5,17% di periode
yang sama.Peran industri makanan dan minuman dalam perekonomian Indonesia juga sangat
signifikan. Hal ini terlihat dari kontribusi sektor makanan dan minuman sebesar 35,73% terhadap
PDB industri non-migas pada triwulan III tahun 2018.Sementara itu, pertumbuhan ekspor periode
Januari-September tahun 2018 untuk industri makanantumbuh sebesar 3,22% dan untuk industri
minuman tumbuh sebesar 13,00%. Bahkan,industri makanan dan minuman mendominasi
penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur, yaknisebanyak 3,3 juta orang atau sebesar 21,34%
dari total pekerja di bidang industri.(ak)

potensi produk lokal dari Bogor yang mengalami peningkatan pemesanan lebih dari 2x lipat di
Shopee sejak tahun lalu. Selain memberikan pengalaman belanja yang mudah dan efisien kepada
para pengguna, kami berharap dengan jangkauan Shopee di 515 kota dan kabupaten, platform
kami dapat dijadikan medium dalam memajukan produk lokal Bogor khususnya UMKM. Kini
pengguna kami di seluruh Indonesia dapat dengan mudah membeli produk-produk dari Bogor
melalui official shop Mall BTM di Shopee," kata Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja
dalam keterangan, kemarin.
Direktur Mall BTM Samuel Koshan mengatakan kerja sama ini memberikan kesempatan bagi
UKM kota Bogor untuk dapat memasarkan produk nya secara lebih luas lagi, bukan hanya
kepada pelanggan setia Mall BTM namun juga pelanggan Shopee di seluruh Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan di tengah perkembangan teknologi
yang sangat cepat setiap orang harus menyiapkan diri untuk menguasai teknologi. "Teknologi
berkembang dengan sangat cepat. Kita perlu menyiapkan diri untuk menguasai teknologi
terutama di erat saat ini yaitu era Revolusi Industri 4.0. Tidak perlu takut untuk digantikan oleh
robot karena pekerjaan yang bersifat intelligence itu akan tetap dilakukan oleh manusia,
Rudiantara mengakui bahwa Indonesia masih kurang dalam menyediakan sumberdaya manusia
yang terampil dalam bidang digital."Untuk itu pemerintah menyiapkan program Digital Talent
Scholarship untuk menghasilkan SDM yang sesuai dengan standar internasional, termasuk ke
depannya untuk teknologi robotik,"

Di era pesatnya perkembangan teknologi digital dan industri pertanian 4.0, para sarjana pertanian
khususnya lulusan IPB harus siap untuk menjadi wirausaha pertanian digital atau tanipreneur.
Tidak lagi berpikir menjadi karyawan, karena peluang untuk mengembangkan tanipreneur yang
berbasis pada teknologi semakin terbuka, ditengah makin berkurangnya lahan pertanian," jelas
Sunarso.Saat ini banyak lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi lahan properti dan kawasan
industri, tambah Sunarso, sehingga diperlukan pola pikir kreatif dan inovatif untuk
mengembangkan pertanian yang visioner dan terintegratif. "Selain itu juga makin berkurangnya
minat generasi muda menjadi petani. Oleh sebab itu menjadi petani modern atau petani digital
menjadi jawaban untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
Sayangnya generasi milenial saat ini masih malu untuk berprofesi sebagai petani. Padahal petani
berperan penting dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Oleh sebab itu perguruan tinggi
seperti IPB memiliki peran untuk bersama-sama mengembangkan sembilan konsep yang diusung
oleh PISPI, sekaligus mengoptimalkan kebijakan dan fasilitas yang disiapkan pemerintah,"
katanya.Menurut Sunarso, sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang pada pendapatan
pendapatan domestik bruto (PDB) negara dan penyedia lapangan pekerjaan bagi untuk
masyarakat Indonesia. Sehingga PISPI dan IPB dapat bersama-sama fokus menggarap dan
menunjang sektor pertanian agar lebih maju di era digital dan industri 4.0 ini untuk kesejahteraan
petani dan rakyat Indonesia.Sementara itu, pemerintah belum lama ini meluncurkan program
kartu tani. Program tersebut memberikan peluang besar bagi perkembangan usaha pertanian di
Indonesia. Kartu tani merupakan sebuah sarana untuk mengakses layanan perbankan terintegrasi
yang berguna sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet).
Keunggulannya adalah single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan, dan
multifungsi. Sedangkan Kementerian Pertanian mendukung revolusi industri 4.0 ini dengan
mengembangkan sebuah inovasi bisnis yaitu pertanian presisi, pertanian vertikal, dan pertanian
pintar. Data besar, sensor dan drone, alat analisis, 'internet pertanian' serta otomatisasi alsintan
adalah beberapa teknologi yang mendukung industri 4.0.Sunarso mengimbau agar para
mahasiswa dan sarjana pertanian memanfaatkan semua inovasi kebijakan dan fasilitas yang ada
untuk menjadi petani modern, wirausaha pertanian yang memadukan informasi dan teknologi
digital dalam implementasi di lapangan. "Petani Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan sektor
hulu saja seperti budidaya atau produksi pertanian, tapi juga harus bisa mengoptimalkan sektor
hilir seperti bisnis pengolahan sehingga ada nilai tambah pada petani.
Program Pegadaian Sahabat Desa tujuannya untuk mempermudah masyarakat desa dan daerah
pinggiran dalam mengakses produk-produk dan layanan Pegadaian. Selain itu Pegadaian juga
menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Pegadaian membuka layanan keliling yang
berpindah dari desa satu ke desa lainnya. Dengan demikian masyarakat desa yang tinggal jauh
dari outlet Pegadaian pun dapat dilayani, dari mulai menyediakan akses permodalan dan petani
juga bisa menggadaikan alat pertaniannya seperti traktor tangan, pompa air dan lainnya. "Petani
sekarang cukup ke Pegadaian, maka dengan mudah dapat mencari tambahan modal untuk
mengembangkan produktivitas pertaniannya."
teknologi kecerdasan buatan tersebut juga dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah kriminal
atau kejahatan.
Agen penegakan hukum Eropa percaya bahwa teknologinya memiliki potensi untuk membantu
menyaring data dengan lebih efisien, menciptakan kembali TKP, dan mengidentifikasi petunjuk.
Belgia merupakan salah satu negara yang menerapkan AI untuk penegak hukum. China juga
sedang meneliti apakah AI dapat digunakan untuk identifikasi warga yang berpotensi melakukan
kejahatan, dan Dubai juga sedang mengenalkan sistem petugas polisi robotik. Demikian dilansir
dari Futurism, Senin (22/1/2018).
Berikut adalah kendala-kendala dalam mengembangkan AI
Teknologi artificial intelegensi tidak memiliki common sense. Common Sense adalah
kemampuan yang tidak hanya sekedar memproses sebuah informasi, melainkan mengerti akan
informasi tersebut. Kemengertian ini hanya dimiliki oleh manusia.
Kecerdasan yang ada pada artificial intelligence terbatas pada apa yang diberikan kepadanya
(terbatas pada program yang diberikan). Alat teknologi artificial intelligence tidak dapat
mengolah informasi yang tidak ada dalam sistemnya.
Kelebihan dan kekurangan artificial intelligence dibandingkan dengan otak manusia, dalam hal
waktu tunda propagasi Oleh karena itu manusia kalah dalam kecepatan perhitungan numerik.
Dalam aspek lainnya otak manusia jauh di atas angin, terutama dalam tata letak dan jumlah
elemennya. Sedangkan metoda pemrosesan secara paralel dalam komputer dikembangkan untuk
menggantikan kedudukan manusia.
Kecerdasan yang ada pada Artificial Intelligence tergantung pada apa yang diinput oleh
programmer (terbatas pada suatu program)
Tidak memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan, pengembangan pengetahuan pada
Artificial Intelligence tergantung pada sistem yang dibangun.
Sedikit opini saya tentang dampak negatifnya AI didalam dunia bisnis
Dengan mudah melakukan transaksi di Internet akan memfasilitasi juga menyebabkan transaksi
yang dilarang sebagai selundupan transaksi atau transaksi narkoba.
Hal ini sering terjadi adalah pembobolan sebuah lembaga atau rekening perorangan yang
mengakibatkan kerugian finansial yang besar
Menurut Gunawan Susanto mantan Presiden Direktur IBM Indonesia dalam wawancaranya
dengan Inspigo, Artificial Intelligence atau cognititive computing berbeda dengan programmable
computing, yang hanya diprogam untuk menjalankan perintah tertentu. Teknologi kecerdasan
buatan ini menurutnya mampu mengerti (understand), reasoning (memberikan alasannya), dan
learn (belajar).

Anda mungkin juga menyukai