Anda di halaman 1dari 2

- Apakah pengaturan bitrate manual

ini diperlukan?

- Apakah beda container


mempengaruhi ukuran file?

- manakah ukuran filenya yang lebih


besar
video HD 720p bitrate 5Mbps
vs
FHD 1080p bitrate 1Mbps

-----------------------------------------------------------------------------------
-----------------------
1280 × 720 (HD, 720p)
1920 × 1080 (FHD, Full HD, 2K 1080p)
2560 × 1440 (QHD, WQHD, Quad HD, 1440p)
3840 × 2160 (UHD, Ultra HD, 4K, 2160p)
7680 × 4320 (FUHD, Full Ultra HD, 8K, 4320p)

-----------------------------------------------------------------------------------
---------------------------
Bitrate adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah data yang diolah
dalam jumlah waktu tertentu. Tergantung dari konteksnya, pengukuran umum dari
bitrate biasanya menggunakan istilah kilobyte per second (kbps) dan Megabyte per
second (Mbps). Apapun unit yang tengah diukur, semakin tinggi angka bitrate ini,
biasanya menggambarkan kualitas file yang tinggi atau semakin cepat.

Tapi penting bagi kamu untuk tahu bahwa angka yang lebih rendah berarti makin minim
beban untuk hardware kamu, sehingga file semacam ini efektif untuk smartphone atau
tablet. Gambaran real-nya, mungkin smartphone kamu tidak bisa memutar video dengan
format mp4 dengan bitrate di atas 360 tanpa bantuan software tertentu – nah inilah
gunanya file dengan bitrate lebih kec

-----------------------------------------------------------------------------------
----------------------
Secara umum ada 3 jenis bitrate dalam encoding. Masing-masing teknik tentu memiliki
keunggulan dan kekurangan, relatif terhadap apa yang anda proses:

1. Constant Bit Rate (CBR)


Sesuai dengan namanya (constant) maka bitrate ini bersifat tetap nilainya sepanjang
proses encoding. Jadi ketika anda menetapkan sebuah video resolusi 1080p dengan
bitrate 5Mbps (5000Kbps) maka dari awal sampai akhir nilai tersebut yang digunakan
untuk meng-encode video. Hal yang sama juga berlaku untuk file audio. CBR merupakan
yang tercepat diantara 2 teknik encoding lainnya. Ukuran file juga mudah diprediksi
dengan bitrate calculator dan cenderung akurat.

2. Variable Bit Rate (VBR) 1 pass


Penetapan nilai bitrate dengan teknik ini cenderung dinamis. Biasanya anda diberi
pilihan nilai bitrate minimum dan maksimum. Range bitrate tersebut lah yang akan
digunakan. VBR one pass maksudnya proses encoding hanya butuh sekali jalan untuk
mendeteksi frame video, kemudian menetapkan bitrate yang optimal untuk frame video,
biasanya bitrate kecil diberikan untuk adegan yang tidak banyak gerakan sedangkan
bitrate lebih besar diberikan untuk adegan yang banyak gerakan kamera.
Untuk file audio juga demikian, segment yang lebih dinamis bitratenya lebih tinggi.
Tentu VBR one pass ini lebih presisi dibanding CBR, namun karena VBR memiliki
tambahan proses untuk menganalisa frame video, maka proses ini lebih lama dibanding
CBR. Hasil file pun lebih susah diprediksi.

3. Variable Bit Rate (VBR) 2 pass


Teknik mirip dengan VBR 1 pass, hanya saja pada VBR 2 pass ini proses encoding
berjalan 2 kali. Proses pertama untuk mendeteksi frame-frame video, kemudian proses
yang kedua menetapkan nilai bitrate berdasarkan pada hasil analisa sebelumnya. VBR
2 pass cenderung memberikan kualitas dan efisiensi bitrate terbaik dibanding teknik
encoding lainnya, sekaligus juga memakan waktu encoding yang paling lama. Output
file cenderung lebih kecil sizenya dengan kualitas yang lebih baik.

-----------------------------------------------------------------------------------
------------
- Mengubah bitrate tidak akan memperbaiki kualitas
video yang awalnya sudah buruk

- Menaikkan bitrate akan memperbesar file

- Menaikkan bitrate harus memperhatikan alat


pemutarnya, mampu atau tidak

- Menurunkan bitrate bisa memperkecil ukuran file, tapi


akan turun juga kualitas video

-----------------------------------------------------------------------------------
------------
Mono
sistem suara yang keluar dari satu Channel suara (channel yang dimaksud disini
adalah jalur keluar dari suara) biasa nya sistem suara ini dapat dijumpai pada
radio-radio tua, dan gramophone,.gramaphone

Stereo
Sistem suara ini adalah yang paling familiar di telinga agan-agan sekalian karena
hapir seluruh lagu yang ada di industri musik saat ini sistem suara nya memakai
sistem stereo. Sistem ini memakai lebih dari satu channel suara seperti 2.0 dan
2.1. Perbedaan pada keduanya tidak jauh beda yang berbeda adalah pada channel 2.1
ada tambahan subwoofer yang meningkat kan suara bas. Kedua nya sama-sama memakai
dua channel utama yaitu L dan R yang merupakan singkatan Right dan Left.
Pada sistem ini suara yang dihasilkan sudah lebih natural dari luas jika
dibandingkan dengan sistem Mono, sistem ini bisa kita temukan di
Smartphone,Laptop/PC,dan speaker.

Surround
Sistem suara ini adalah sistem suara yang biasanya banyak ditemukan di bioskop.
Sistem suara ini sesuai dari namanya "surround"yang berarti mengelilingi karena
sistem suara ini memang di buat seperti mengelilingi penonton sehingga membuat
penonton seolah-olah berada di dalam film yang dilihatnya. Sistem suara versi
pertamanya memiliki channel 5.1 yaitu Left,Left Surround,Center,Right
Surround,Right dan Subwoofer , kemudian dikembangkan menjadi versi 7.1 yang
memiliki channel tambahan yaitu Rear Right dan Rear Left dan dikembangkan lagi
menjadi 11.1 yang memiliki tambahan channel Rear Center dan Front Center.
Perusahaan yang mengembangkan suara ini diantara nya adalah Dolby dan DTS.

Anda mungkin juga menyukai