Bab Ii
Bab Ii
3
Hubungan kerja unsur-unsur proyek digambarkan dalam suatu diagram seperti
Gambar 2.1
Pemberi Tugas
Hendra Tanujaya
2
1
Kontraktor 3 Konsultan
Keterangan :
: Garis Kerja
: Garis Koordinasi
Penjelasan gambar :
1. Hubungan kerja antara Pemberi Tugas dengan Konsultan (dalam hal ini Tim
Supervisi) adalah hubungan kontraktual yang dituangkan dalam surat perjanjian
kerja.
2. Hubungan kerja antara Pemberi Tugas dengan Kontraktor adalah hubungan
kontraktual yang dituangkan dalam surat perjanjian kerja.
3. Hubungan kerja antara Konsultan dengan Kontraktor adalah hubungan fungsional
dalam menjalankan ketentuan tugas dan tanggung jawab masing-masing
sebagaimana telah tertuang dalam dokumen pelaksanaan.
4
Dalam proyek pembangunan Hotel Fave Langko ini PT. Mitra Surya
Persada yang berpusat di Surabaya memberi tanggung jawab sepenuhnya
kepada PT. Langko Anugrah Sejahtera yang berada di Mataram. Kedua
perusahaan ini merupakan milik Bapak Hendra Tanujaya sehingga tidak ada
sistem kontrak kerja yang berlaku diantara keduanya, hanya saja PT. Mitra
Surya Persada mempercayai Bapak Bambang Subianto untuk menjadi
pimpinan proyek tersebut.
a. Pemberi Tugas
Pemberi tugas adalah badan atau pejabat yang memberikan suatu pekerjaan dan
menanggung semua biaya dari pekerjaan tersebut. Pemberi tugas dapat berupa
perorangan maupun instansi baik pemerintah maupun swasta. Pada Proyek
Pembangunan Hotel Fave Langko ini yang bertindak sebagai pemberi tugas
adalah Hendra Tanujaya.
5
b) Hak pemberi tugas secara umum:
1. Mengambil tindakan-tindakan yang mengakibatkan pengeluaran sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan untuk masing-masing tolak ukur dan batas-batas
sesuai dengan jenis pengeluaran yang tercantum dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan pedoman pelaksanaan.
2. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi lainnya baik pusat maupun
daerah menurut keperluannya, termasuk pembuatan kontrak kerja.
3. Mengatur tata kerja proyek yang terperinci dalam memperhatikan petunjuk
yang ditetapkan Departemen atau Lembaga yang berada diatasnya.
4. Berhak memutuskan kontrak apabila proyek tidak selesai tepat pada waktunya.
b. Konsultan Perencana
Konsultan adalah badan hukum yang diserahkan tugas oleh pimpinan pelaksana
kegiatan untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan maka dibentuk Tim Pengawas
atau Tim Supervisi. Konsultan perencana adalah suatu badan hukum yang diserahi
tugas oleh pimpinan proyek untuk melaksanakan perencanaan pekerjaan.
Konsultan perencana berfungsi untuk membantu mengelola proyek dalam
pelaksanaan pengadaan dokumen, konstruksi dan memberikan penjelasan terhadap
persoalan-persoalan perencanaan yang timbul pada saat konstruksi. Dalam Proyek
Pembangunan Hotel Fave Langko ini menggunakan jasa konsultan perencana
Anton Salim Consulting Engineer.
6
serta plumbing.
5. Membuat gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), rencana
volume dan biaya, jadwal pelaksanaan dan pelelangan.
6. Memberi penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan melakukan pengawasan secara
berkala dari segi arsitektur.
c. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah badan hukum yang diserahi tugas oleh pemberi
tugas untuk melaksanakan pengawasan proyek. Kegiatan pengawasan bertujuan agar
hasil pekerjaan bangunan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Tugas
utama pengawas sangat penting dalam pengarahan di lapangan.
Konsultan pengawas adalah perusahaan yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan untuk melaksanakan tugas-tugas konsultasi dalam bidang pengawasan
pekerjaan konstruksi. Konsultan pengawas bertugas mengawasi seluruh kegiatan
pekerjaan konstruksi mulai dari penyiapan, penggunaan dan mutu bahan, pelaksanaan
pekerjaan serta pelaksanaan hasil atas hasil pekerjaan sebelum penyerahan. Dalam
Proyek Pembangunan Hotel Fave Langko ini jasa konsultan pengawas yang
digunakan sudah merangkap dengan jasa konsultan perencananya.
7
2. Menilai hasil pelaksanaan pekerjaan dan membuat berita acara penyerahan
pekerjaan.
3. Mengadakan pemeriksaan terhadap semua bahan yang dipakai dan berhak
menolak jika tidak memenuhi persyaratan teknis.
4. Mengambil kebijaksanaan lapangan apabila terdapat kesulitan teknis di
lapangan, misalnya:
1) Mengadakan perubahan-perubahan kecil pada gambar-gambar untuk
penyesuaian pelaksanaan yang tidak mempengaruhi harga pekerjaan.
2) Perubahan-perubahan pekerjaan yang membawa akibat pada perubahan
harga pekerjaan/kontrak, harus diajukan terlebih dahulu kepada Pemimpin
Pelaksana Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan.
3) Menyelesaikan masalah-masalah yang menyebabkan keterlambatan
pelaksanaan.
b) Hak konsultan pengawas secara umum:
1. Merupakan wakil pemberi tugas dalam hal pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
2. Berhak menolak pekerjaan dari kontraktor berdasarkan penilaian-penilaian
yang diberikan.
d. Kontraktor
Kontraktor adalah suatu badan hukum yang berbentuk perusahaan baik umum
maupun perorangan yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pembangunan fisik dari
suatu konstruksi. Dalam melaksanakan tugasnya kontraktor selaku pelaksana fisik
harus mendapatkan persetujuan dari Tim Supervisi dan berkewajiban membuat
laporan harian, mingguan, bulanan, dan laporan akhir guna dapat mengetahui
kemajuan fisik konstruksi dan digunakan sebagai evaluasi baik oleh Tim Supervisi
maupun oleh Pemberi Tugas. Dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Hotel
Fave Langko ini yang bertindak sebagai kontraktor pelaksana adalah PT.
Langko Anugrah Sejahtera.
8
a) Kewajiban Kontraktor secara umum:
1. Memahami dan mentaati seluruh ketentuan yang tercantum dalam surat kontrak
kerja.
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar serta persyaratan yang
telah ditentukan.
3. Menyerahkan pekerjaan bila telah selesai dan disetujui oleh pengawas.
4. Mengadakan pengujian untuk contoh-contoh bahan konstruksi yang akan
dipakai.
5. Melaksanakan seluruh perintah dari pemberi tugas selama tidak menyimpang
dari persyaratan yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja.
9
2.2 Administrasi Pelaksanaan Proyek Secara Umum
Setiap pimpinan proyek menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA),
maka mulai dilakukan design dan detailed engineering atau fase membuat gambar-
gambar rencana dan gambar-gambar kerja serta RKS dan estimasi harga. Hasil kerja
diproduksikan dalam tahap ini dinamakan dokumen pelelangan yang pada prinsipnya
merupakan resep dan aturan permainan dalam membangun dan mendirikan proyek
tersebut. Dalam kontrak engineering, khususnya dalam pekerjaan sipil, maka tiap-tiap
proyek mempunyai kekhususan yang mandiri dan ini semua diuraikan dalam uraian
teknis maupun uraian khusus. Untuk proyek-proyek konstruksi, dokumen kontrak
mengandung:
10
a. Gambar prarencana (Preliminary drawing)
Gambar ini dibuat untuk memberikan konsepsi kasar dari ide yang akan
dilaksanakan dan dikerjakan bilamana pekerjaan akan dilelang dengan system
design and build dan negotiated contract.
a. Syarat Umum:
1) Keterangan mengenai pemberian tugas
2) Keterangan mengenai perencana
11
3) Keterangan mengenai direksi
4) Syarat-syarat peserta pelelangan
5) Bentuk surat penawaran dan cara penyampaiannya
b. Syarat administrasi:
1) Jangka waktu pelaksanaan
2) Tanggal penyerahan pekerjaan
3) Denda atas keterlambatan
4) Besarnya jaminan pelelangan
5) Besarnya jaminan pelaksanaan
c. Syarat Teknis:
1) Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan
2) Jenis dan mutu bahan
3) Gambar detail, gambar konstruksi dan lain sebagainya.
12
ditandatangani oleh paling sedikit dua wakil peserta pelelangan pekerjaan. Dalam
acara penjelasan lelang, yang harus dijelaskan kepada peserta lelang adalah mengenai:
13
a. Estimasi kasar untuk pemilik.
Estimasi ini dibutuhkan oleh pemilik proyek untuk melaksanakan ide untuk
membangun proyek tersebut.
a) Biaya bahan/material.
b) Biaya upah buruh / Man power.
c) Biaya Peralatan / Equipment.
2) Biaya tak langsung (Indirect cost).
Biaya tak langsung adalah biaya yang berhubungan dengan
konstruksi/bangunan, tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek
tersebut. Biaya ini terdiri dari:
a) Overhead
Biaya overhead merupakan biaya penunjang pelaksanaan konstruksi baik di
lapangan maupun di kantor.
14
suatu bencana alam yang besarnya berkisar antara 0.5% sampai dengan 5%
dari biaya total.
c) Keuntungan (Profit)
Keuntungan merupakan hasil jerih payah dari keahlian ditambah dari faktor
resiko yang besarnya relatif masing-masing proyek.
a. Urgensi
b. Penyiapan dan sumber dananya
c. Pola pemanfaatan
d. Pengaturan jadwal
e. Situasi dan kondisi setempat.
Maka dikembangkan jenis-jenis kontrak yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan antara pemilik proyek dengan pemborong. Sistem kontrak dibagi menjadi
dua, yaitu:
15
dari dokumen tender tersebut. Oleh karena itu owner tahu jelas dari awal
berapa biaya yang harus dikeluarkan dan pihak kontraktor juga dapat
menghitung biayanya dengan tepat.
a) Flate rate, artinya harga tetap tidak berubah sampai kontrak selesai.
b) Slinding rate, artinya harga dapat dikaitkan dengan perkiraan volume.
b. Prime cost contract
Owner pada sistim kontrak ini mengganti ongkos yang dikeluarkan kontraktor
untuk melaksanakan pekerjaannya, ditambah dengan satu bentuk tambahan ongkos
untuk biaya kerja pemborong. Kontrak semacam ini dapat juga dipakai untuk
pekerjaan desain, pengadaan barang/peralatan, pekerjaan konstruksi, manajemen
ataupun kombinasi dari pekerjaan tersebut. Prime cost contract mencakup
beberapa hal yang meliputi:
16
1) Cost plus persentagefee
Biaya ini merupakan suatu kontrak yang memiliki fleksibelitas yang tinggi
atau secara teknis pelaksanaan dan biaya kontrak pada dasarnya tidak
memiliki mekanisme untuk menekan biaya dan waktu.
17
6) Convertible cost contract
Pemilik proyek dalam sistem kontrak ini melelangkan proyeknya melalui
kontraktor yang menawarkan dengan harga memadai dan owner juga
memperkerjakan kontraktor secara cost plusbasis serta meneliti pengeluaran-
pengeluaran yang terjadi sampai pada suatu saat dapat dibuat perjanjian
kontrak, sehingga owner harus disiplin dan rajin dalam mengontrol biaya serta
harus memperhitungkan meningkatkan produktifitas dan juga pekerjaannya.
a. Pelelangan umum
1) Pelelangan ini terbuka untuk umum bagi dunia usaha yang memenuhi syarat/
kualifikasi dibidangnya.
2) Diumumkan secara luas melalui media masa, cetak dan sebagainya.
b. Pelelangan terbatas
1) Pelelangan untuk pekerjaan tertentu, diikuti oleh minimal lima rekanan.
2) Syarat rekanan yang mengikuti adalah tercantum dalam Daftar Rekanan
Mampu (DRM).
3) Rekanan tersebut tercantum dalam Daftar Rekanan Terseleksi
(DRT) yang dipilih diantara DRM.
18
4) Pelelangan ini diumumkan secara luas.
c. Pemilihan langsung
1) Membandingkan dan melakukan negosiasi dari tiga penawar yang ditunjuk
baik teknis maupun harganya.
2) Rekanan-rekanan tersebut tercatat dalam DRM yang sesuai dengan bidang
usahanya.
d. Pengadaan langsung
Suatu bentuk penunjukan secara langsung tanpa melalui pelelangan/tender.
Untuk penunjukan ini diharuskan bahwa pemborong merupakan penawar yang
termasuk dalam Golongan Ekonomi Lemah (GEL) dan nilai proyek berkisar
antara Rp. 5 juta sampai Rp. 15 juta dengan menggunakan surat perjanjian kerja
(SPK). Sedangkan nilai proyek kurang dari Rp.5 juta tidak menggunakan Surat
Perjanjian Kerja (SPK) dan penawaran tidak disyaratkan berasal dari pemborong
Golongan Ekonomi Lemah tapi tercatat dalam DRM Golongan Ekonomi Lemah
(GEL).
19
ketentuan untuk keperluan sendiri, teknologi sederhana beresiko kecil,
dilaksanakan oleh badan usaha kecil/koperasi kecil.
2) Keadaan Khusus, yaitu:
a) Berdasarkan tarif resmi pemerintah.
b) Pekerjaan spesifik yang hanya dilaksanakan oleh pabrikan, pemegang hak paten.
c) Jenis pekerjaan yang seluruhnya dilaksanakan oleh kelompok swadaya
masyarakat setempat.
d) Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan dengan penggunaan teknologi khusus.
20
terdapat perbedaan ukuran-ukuran di antara gambar dan RKS, maka yang dianggap
berlaku adalah penjelasan/keputusan-keputusan di dalam penjelasan
pekerjaan/Aanwijzing atau keputusan pengawas/direksi.
21
perubahan).
6) Salinan Surat Izin Usaha Proyek Jasa Konstruksi (SIUPJK) yang masih
berlaku.
7) Salinan kartu tanda anggota GAPENSI yang masih berlaku.
8) Jaminan penawaran dari Bank Pemerintah/Asuransi kerugian yang telah
ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
9) Salinan kartu NPWP yang masih berlaku
10) Surat pernyataan ASTEK, asli bermeterai Rp.6000,-
22
dilakukan sebelum acara tender dilakukan. Kemudian masing-masing amplop
penawaran dibuka satu persatu dihadapan semua peserta tender, semua kelengkapan
termasuk surat penawaran akan ditulis. Besarnya jaminan tender diatur dalam
dokumen tender dan umumnya berkisar 3% dari total biaya pekerjaan fisik.
Pada proses evaluasi ini dipakai bermacam-macam cara, pada umumnya cara
yang dipakai adalah dengan sistem bobot/sistem skoring. Biasanya yang memiliki
pengumpulan nilai paling banyak akan ditunjuk sebagai pemenang.
Calon peserta yang telah diputuskan sebagai pemenang tender oleh panitia
pelelangan akan diberitahukan secara tertulis dan sifat pemberitahuannya dapat
dilakukan dalam 2 (dua) macam, yaitu:
a. Dengan memakai surat perintah kerja, yang di dalam surat tersebut menerangkan
bahwa peserta yang bersangkutan dinyatakan memenangkan tender proyek dan
diminta dalam tempo sekian hari untuk memulai pekerjaan fisiknya di lapangan.
b. Dengan memakai Letter of award atau surat pemberitahuan yang isinya
menjelaskan bahwa calon kontraktor atau konsultan telah memenangkan tender
dan sekaligus sebagai tanda bagi calon tersebut untuk memulai melakukan
persiapan-persiapan administrasi.
23
Untuk pekerjaan konsultan laporan yang harus diserahkan kepada pemilik
proyek adalah :
a. Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan (inception report) biasanya diserahkan setelah satu
bulan dari permulaan kontrak. Laporan ini meliputi perkiraan pekerjaan, program
semua jenis pekerjaan, hambatan yang timbul serta cara penanggulangannya,
kebutuhan tenaga kerja, kunjungan-kunjungan lapangan, dan jadwal-jadwal
lainnya, serta design note.
b. Laporan bulanan
Laporan ini diserahkan dalam waktu 10 (sepuluh) hari dari akhir bulan
pertama sampai bulan kelima, meliputi kemajuan terakhir semua jenis pekerjaan,
tenaga kerja, masalah-masalah yang timbul dan kunjungan-kunjungan lapangan.
Jika waktunya bersamaan dengan laporan pendahuluan, maka laporan bulanan
tidak diperlukan.
c. Laporan perencanaan
Laporan perencanaan yang harus diserahkan secara garis besar terdiri atas 2
bagian. Bagian pertama berisi informasi dan data-data dasar yang dipakai dalam
perencanaan dan hitungan-hitungan, sedangkan bagian kedua berisi gambar
pelaksanaan.
d. Laporan akhir
Laporan ini merangkum tanggapan dan perubahan yang disepakati yaitu
meliputi:
1) Kesimpulan dan saran (executive summary) yang harus didahului dengan surat
penyerahan laporan yang menyatakan pokok-pokok kesimpulan dan saran.
2) Bagian pokok yang memuat uraian dan hasil pekerjaan jasa
3) Gambar dan spesifikasi.
24
4) Ringkasan analisa menyeluruh yang rinci dan luas pada masing-masing
bidang.
5) Data dan dokumentasi yang menggambarkan pendekatan dan metodologi
yang dipilih oleh konsultan dalam memberikan jasa.
a. Laporan harian
Laporan ini berisi jumlah dan macam bahan atau barang yang ada di lapangan
yang belum berakhir, jumlah tenaga kerja untuk tiap macam tugas/ketrampilan,
jumlah dan macam peralatan yang dapat digunakan dan yang tidak dapat
digunakan, bagian pekerjaan permanen yang dilaksanakan, keadaan cuaca, dan
catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan perubahan design.
b. Laporan mingguan
Laporan yang mencatat pekerjaan dan kemajuan pekerjaan setiap minggu yang
merupakan rekapitulasi dari laporan harian.
c. Laporan bulanan
Laporan yang mencatat kemajuan dan hasil pekerjaan tiap bulan dan merupakan
rekapitulasi dari laporan mingguan.
d. Laporan akhir
Merupakan laporan terakhir untuk serah terima pekerjaan yang menyatakan
bahwa kondisi bangunan tidak ada yang rusak.
25
Disamping laporan hasil pekerjaan pihak konsultan dan kontraktor, pengawas
pun memberikan laporan hasil pengawasannya guna mengevaluasi seluruh hasil
pekerjaan. Laporan yang disajikan merupakan laporan yang memiliki kriteria sbb:
26