BAB I
PENDAHULUAN
khususnya aspek ekonomi. Dengan terbukanya pasar global, maka para pelaku
usaha dituntut untuk melakukan evaluasi kinerja untuk memenuhi kualitas produk
maupun jasa yang diinginkan oleh pasar (konsumen). Saat ini tantangan yang
dihadapi oleh para pelaku usaha adalah bagaimana selalu mendapatkan cara
terbaik untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasar dari para pesaing.
Oleh karena itu, setiap pelaku usaha harus bisa meracik dan menyusun suatu
strategi yang mampu membuat usaha tersebut bertahan dalam persaingan ketat
Melihat dari kenyataan dunia bisnis sekarang yang terus berkembang, maka
tuntutan akan barang atau jasa semakin beragam dan terus-menerus berubah
berbagai macam kebutuhan. Mulai dari kebutuhan dasar sampai pada tingkat
kebutuhan yang lebih tinggi. Salah satu kebutuhan manusia adalah tampil
percaya diri, nyaman dan gaya. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi ketika
bagian rambut. Dilansir dari salah satu media online, pada tahun 2015 angka
2
pencarian untuk gaya rambut pria berada lebih tinggi 6% dibanding wanita. Pada
hasil laporan yang dikeluarkan google disebut bahwa saat ini lebih banyak pria
yang peduli terhadap perubahan penampilan mereka agar tercipta sebuah kesan
kini menjadi lebih banyak mencari tahu tentang gaya rambut yang mereka
kebutuhan akan jasa pangkas rambut khusus pria juga cenderung meningkat
akhir-akhir ini. umumnya jasa pangkas rambut khusus pria selama ini dianggap
konservatif, kaku dan ketinggalan zaman. Hal inilah yang membuat belakangan
dilihat dari terdapatnya lampu ulir berwarna merah, biru dan putih yang berputar,
para barber (tukang cukur) yang siap melayani serta kursi berkaki satu yang
bisnis yang bergerak di bidang jasa, dimana menurut Kotler & Keller (2009 : 36)
jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
ditawarkan pangkas rambut pada umumnya. Mulai dari hal treatment yang
ditawarkan seperti menjaga sterilisasi alat, free drink, pijat dengan batu hangat
serta konsultasi, sampai urusan model rambut yang lebih up to date seperti clean
di dunia terutama di Eropa. Kata “barber” berasal dari bahasa latin “barba” yang
tersebut di kota-kota besar yang juga diikuti oleh kota-kota di daerah tanpa
terkecuali juga di Samarinda. saat ini jasa pangkas rambut yang menggunakan
nama dan konsep barbershop terkesan bercitra masa kini, berjiwa muda dan
memberikan layanan yang lebih baik daripada pangkas rambut pada umumnya.
sebagai salah satu bentuk upaya yang dilakukan para pelaku usaha yang
kuat melalui persaingan merek. Seperti Rock and Cut Berbershop, Bujang
Barbershop, Pria Barbershop dan Bejo Barbershop yang senada memberi nama
pangkas rambut yang lebih modern dari pangkas rambut pada umumnya. Merek
adalah sebuah nama, istilah, tanda atau simbol atau rancangan, atau kombinasi
penjual untuk membedakan barang atau jasa pesaing (Kotler & Keller, 2007 :
332). Merek dapat memberi nilai tambah pada nilai yang ditawarkan oleh produk
merek (Aaker, 2009). Menurut Aaker (2009) ekiutas merek adalah seperangkat
aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan
simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah
konsumen menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam usaha
pemasaran sebuah produk. Dalam konsep pemasaran, salah satu cara untuk
keinginan konsumen sehinga produk mampu diserap oleh pasar (Kotler &
Amstrong, 2001).
Penelitian ini akan menganalisis pengaruh dari empat kategori ekuitas merek
quality), asosiasi merek (brand association), dan loyalitas merek (brand Loyalty)
yang ada di Samarinda. Ruang Lingkup data penelitian ini adalah mahasiswa
Penulis Mengemukakan rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini
adalah :
1. Tujuan Penelitian
barbershop.
barbershop.
2. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula
sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu
pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan
proses untuk memperoleh apa yang diinginkan individu dan organisasi melalui
pertukaran dan penciptaan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
dan keinginan individu serta organisasi. Selain itu, dalam pemasaran diperlukan
tujuan-tujuan organisasi.
pemasaran adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks dan kuat yang
2.2 Merek
Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda atau simbol atau rancangan, atau
jasa penjual untuk membedakan barang atau jasa pesaing (Kotler dan Keller,
menghargai kualitas.
Dari dua pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa merek dapat dimulai
dengan memilih nama, logo, simbol yang bertujuan untuk membedakan sebuah
9
produk dengan produk pesaing melalui keunikan serta sesuatu yang dapat
liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang
mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang
kualitas, asosiasi merek yang kuat, dan aset-aset lainnya seperti paten, dan
merek dagang. Jika pelanggan tidak tertarik pada satu merek dan membeli
pesaing yang ditawarkan produk yang lebih unggul, misalnya dalam hal harga
dan kepraktisan, maka merek tersebut memiliki nilai ekuitas yang tinggi (Astuti
mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk
kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.
Piramida kesadaran merek dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi adalah
sebagai berikut :
merek tertentu.
Top Of Mind adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen
atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata
11
lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu.
terhadap ekuitas merek. Menurut Kim & Kim dalam Hutami (2011:17) dimensi
contoh.
pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan
produk.
melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki
produk atau jasa. Persepsi kualitas mempunyai peranan yang penting dalam
merek dapat menjadi alasan yang penting pembelian serta merek mana yang
pelanggan dalam memutuskan merek mana yang akan dibeli. Secara umum
berikut:
merek lain.
3. Harga optimum
mutu produk.
pelanggan terhadap kualitas suatu merek produk. Persepsi kualitas ini akan
benak konsumen. Hal itu karena konsumen akan lebih menyukai produk dengan
persepsi kualitas yang lebih baik. Mengacu kepada pendapat Durianto (2004:98)
produk tersebut.
kualitas proses manufaktur dalam arti tidak ada cacat produk sesuai
dimensi sebelumnya.
1. Kinerja
2. Karakteristik Produk
3. Hasil
menyatakan bahwa asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan tentang
merek merupakan segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait
merupakan segala hal atau kesan yang ada dibenak seseorang yang berkaitan
15
kaitan tersebut didukung oleh suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain. Sebuah
yang bermakna.
yaitu : (a) manfaat rasional, adalah manfaat yang berkaitan erat dengan
suatu atribut produk dari produk yang dapat menjadi bagian dari proses
5. Penggunaan (application)
6. Pengguna/pelanggan (user/customer)
sebuah merek dapat mentransfer asosiasi kuat yang dimiliki oleh orang
Sebuah merek bisa diilhami oleh para pelaggan merek tersebut dengan
mengungguli pesaing.
17
Sebuah negara dapat menjadi simbol yang kuat, asalkan negara itu
konsumen terhadap suatu merek. Definisi lain loyalitas merek adalah komitmen
pelanggan terhadap suatu merek dan pemasok, berdasarkan sikap yang sangat
positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten (Umar, 2005:16).
sebuah merek tidak terjadi tanpa melalui tindakan pembelian suatu produk
barang atau jasa tertentu. Hal ini membuat loyalitas merek dengan elemen
persepsi kualitas dan asosiasi merek tanpa terlebih dahulu membeli dan
menggunakan merek.
18
tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika
aset yang dapat dimanfaatkan. Menurut Durianto dkk (2001), Tingkatan loyalitas
1. Switcher (Berpindah-pindah)
keputusan pembelian. Ciri yang paling tampak dari jenis pelanggan ini
mengkonsumsi suatu merek produk. Tidak ada alasan yang kuat baginya
untuk membeli merek produk lain atau berpindah merek, terutama jika
biaya peralihan (switching cost), seperti waktu, biaya, atau resiko yang
pembeli kategori ini, pesaing perlu mengatasi biaya peralihan yang harus
kompensasi.
dalam menggunakan suatu merek. Ciri yang tampak pada kategori ini
menjadi aset strategis bagi perusahaan. Menurut Durianto dkk (2001:21) berikut
adalah nilai yang dapat diberikan kepada perusahaan ketika dapat mengelola
baru. Jadi, biaya pemasaran akan semakin kecil jika loyalitas merek
meningkat.
2. Meningkatkan perdagangan
konsumen baru.
Menurut (Kotler & Keller) dalam Jintu et al (2013:4) untuk megukur loyalitas
1. Group
secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang
2. Family Influence
pengaruh suami, istri, dan anak dalam memiliki peran yang cukup besar
2003:204).
22
Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk
1. Economic Situation
Amstrong, 2006:137).
2. Lifestyle
Amstrong, 2006:140).
23
4. Occupation
yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari
siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat
1. Motivation
2003:214).
2. Perception
2003:215).
3. Learning
2013:69)
sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman
perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten
dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler and Amstrong, 2006).
perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya
atau lebih alternatif pilihan yang ada, artinya bahwa syarat seseorang dapat
1. Pengenalan Kebutuhan
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
1. Pengenalan Kebutuhan
yang terjadi pada saat konsumen menyadari adanya perbedaan antara keadaaan
yang ada pada mereka dengan kondisi ideal yang mereka inginkan. Munculnya
kebutuhan seringkali terjadi secara spontan atau pada saat kebutuhan disadari.
kreatif agar kebutuhan muncul. Promosi yang efektif, sering menjadi cara untuk
tiba-tiba membeli.
26
2. Pencarian Informasi
Sumber informasi yang sering digunakan oleh konsumen adalah iklan di media
cetak, radio, televisi, brosur atau sumber lain yang tersedia. Mereka juga mencari
informasi dari teman atau orang-orang yang dianggap mengetahui, atau bahkan
3. Evaluasi Alternatif
pilihan. Dalam tahapan ini pembeli telah memiliki beberapa pilihan, dan
4. Keputusan Pembelian
dilakukan oleh konsumen, namun juga bisa oleh orang lain. Pembelian jasa
27
dilakukan oleh orang lain. Dalam tahap ini, konsumen melakukan konsumsi
produk yang dibelinya dan mulai bisa membandingkan dengan harapan yang
sebelumnya dimiliki. Pada saat ini pula konsumen akan merasakan kepuasan
atau ketidakpuasan.
kepada orang lain produk yang dibelinya. Sedangkan konsumen yang kecewa,
mereka akan melakukan komplain, atau berpindah ke produk lain, atau bahkan
menceritakan kepada orang lain hal buruk dari produk yang dibelinya.
antara lain :
1. Pengenalan Kebutuhan
2. Pencarian Informasi
3. Mengevaluasi alternatif
4. Keputusan pembelian
bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu. Kesadaran
merek merupakan elemen ekuitas yang sangat penting bagi perusahaan karena
bahwa ekuitas mereknya juga akan rendah. Dalam penilitan yang dilakukan oleh
pelanggan terhadap kualitas suatu merek produk. Persepsi kualitas ini akan
benak konsumen. Hal itu karena konsumen akan lebih menyukai produk dengan
persepsi kualitas yang lebih baik. Dalam penelitian oleh Astry (2014) menyatakan
pembelian sebesar 49% sedangkan sisanya 51% dipengaruhi oleh faktor lain.
Hasil tersebut diperkuat oleh penelitian lain yang dilakukan oleh Alzamendy
suatu merek.
pembelian. Serta dalam penelitian yang dilakukan Jintu, Rodhiyah dan Wiyanto
tersebut.
Analisis Penelitian
1. Euis Daeng Jintu, Pengaruh Elemen- -Kesadaran Merek Regresi Hasil Penelitian
berpengaruh
positif terhadap
keputusan
pembelian.
merek, persepsi
kualitas, asosiasi
merek, dan
loyalitas merek
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
32
pembelian secara
parsial maupun
secara simultan.
3. Choiry Astri (2014) Analisis Pengaruh -Kesadaran Merek Regresi Hasil Penelitian
kualitas, dan
loyalitas merek
secara parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian.
4. Aulia Chitra Pratiwi, Pengaruh Ekuitas -Loyalitas Merek Regresi Hasil penelitian
Merek Kesan
Kualitas, Loyalitas
Kepemilikan
Lain mempunyai
pengaruh yang
signifikan secara
33
bersama-sama
terhadap Struktur
Keputusan
Pembelian.
pembelian oleh
konsumen
diantara variabel
bebas lainnya
yang diteliti.
Kesadaran merek
merupakan salah
dapat
mendoronng
konsumen untuk
melakukan
pembelian produk
mie instan
Sedaap. Persepsi
terhadap kualitas
merupakan salah
dapat mendorong
konsumen untuk
melakukan
pembelian produk
34
mie instan
Sedaap
6. Arianis Chan (2010) Pengaruh Ekuitas Kesadaran Merek Structural Hasil pengujian
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap proses
keputusan
pembelian
konsumen.
Pengaruh positif
tersebut dapat
diartikan bahwa
semakin
baik kondisi
ekuitas merek
Bank Muamalat
Indonesia, maka
akan
memperbesar
keputusan
konsumen untuk
menjadi nasabah
pada Bank
tersebut
35
dapat disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini, seperti tersaji dalam
gambar berikut:
Kesadaran Merek
(X1)
H1+
Persepsi Merek
H2+
(X2) H1 Keputusan
(X3)
H4+
H1
Loyalitas Merek
(X4)
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian ini, maka penulis mencoba menerangkan konsep yang telah dijelaskan
sebagai bagian dari suatu kategori jasa pangkas rambut untuk pria. Adapun
a. Top of mind brand, barbershop adalah hal pertama yang muncul di benak
rambut.
secara relatif dengan jasa pangkas rambut pria lainnya. Indikator persepsi
a. Kinerja, yaitu seberapa baik para barber (pemangkas rambut) dalam hal
memangkas rambut.
Seperti, suasana tempat yang lebih nyaman dan gaya rambut yang lebih
modern.
dimensi sebelumnya.
Sedangkan asosiasi merek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala
hal yang berkaitan tentang merek barbershop itu sendiri dalam ingatan calon
Loyalitas merek pada penelitian ini adalah satu ukuran kesetiaan konsumen
sikap yang sangat positif dan tercermin dalam penggunaan kembali yang
pilihan jasa pangkas rambut lainnya yang mengarah kepada bagaimana proses
rambut barbershop.
membutuhkan
jasa pangkas
rambut
40
barbershop
pangkas
rambut yang
modern
membutuhkan
jasa pangkas
rambut
dengan
kebutuhan
dan keinginan
Anda
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya . Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu
pembelian.
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa laki – laki Fakultas
N
𝑛=
1 + Ne2
Keterangan:
n = ukuran sampel
43
N =ukuran populasi
6484 6484
𝑛= 2
= = 98.48 = 99 sampel
1 + 6484 (0,1) 65.84
1. Sumber Primer
2. Sumber Sekunder
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
studi perpustakaan melalui literatur, jurnal, serta situs internet yang dapat
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah angket
atau kuesioner.
Skala (alat ukur) yang digunakan dalan penelitian ini adalah skala Likert.
Menurut Ghozali (2009), skala Likert adalah skala yang berisi 5 tingkat preferensi
2 = tidak setuju
3 = ragu-ragu
4 = setuju
5 = sangat setuju
hipotesis pada penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Perhitungan
Validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukan kesesuaian alat ukur tersebut
yaitu item-item pertanyaan dalam kuesioner dengan apa yang ingin diukur. Uji
dengan r table dimana df=n-2 dengan sig 10%. Jika r tabel < r hitung maka valid.
𝑵𝒉
𝒏(∑𝑵 𝑵
𝒊=𝟏 𝑿𝒊 𝒀𝒊 ) − (∑𝒊=𝟏 𝑿𝒊 ∑𝒊=𝟏 𝒀𝒊 )
𝑟=
𝟐 𝟐
√[𝑵 ∑𝑵 𝟐 𝑵 𝑵 𝟐 𝑵
𝒊=𝟏 𝑿𝒊 − (∑𝒊=𝟏 𝑿𝒊 ) ] [𝑵 ∑𝒊=𝟏 𝒀𝒊 − (∑𝒊=𝟏 𝒀𝒊 ) ]
Keterangan:
Y = skor total
46
N = jumlah responden
Pada uji validitas, variabel dinyatakan valid apabila nilai r hitung < r tabel.
variabel yang diuji memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih besar dari r tabel.
besar suatu alat ukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat
skala likert 1-5) adalah cronbach alpha dimana item yang diteliti adalah item yang
valid saja. Koefisien cronbach alpha yang lebih dari 0,60 menunjukan keadaan
𝑘 ∑𝜎𝑏2
𝑟11 = [ ] [1 − 2 ]
𝑘−1 𝑣𝑡
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
merupakan hal yang penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka
47
suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang memberikan data
Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dan residualnya. Deteksi
pada grafik scatterplot antara variabel terikat dan residualnya dimana sumbunya
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
b. Jika telah ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai
tolerance dan varian inflation (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan
oleh variabel bebas lainnya, maka nilai toleransi yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang
tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance> 0,10/sama dengan
nilai VIF < 10 berarti tidak ada multikolonearitas antar variabel bebas dalam
𝑦 =∝ +𝛽1 𝑥1 + 𝛽2 𝑥2 + ⋯ + 𝛽𝑘 𝑥𝑘 + 𝑒. . ..
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
49
𝛼 = Konstanta
𝑋1 = Kesadaran Merek
𝑋2 = Persepsi Kualitas
𝑋3 = Asosiasi Merek
𝑋4 = Loyalitas Merek
penelitian ini.
tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung (Imam
Ghozali, 2009). Nilai t hitung dapat dilihat pada hasil regresi dan nilai t tabel
𝑏1
𝑡=
𝑆𝑏1
50
Dimana :
a. t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada
b. t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya ada pengaruh
koefisien determinasi adalah anatara nol dan satu. Nilai R^2 yang kecil berarti
variabel dependen amat terbatas. Sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti
𝑆𝑆𝑅
𝑅2 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑆
51
Keterangan:
𝑅2 = koefisien derterminasi
BAB IV
dunia terutama di Eropa. Kata “barber” berasal dari bahasa latin “barba” yang
maskulinitasnya.
pada umumnya. Karakteristik barbershop dapat dilihat dari terdapatnya lampu ulir
berwarna merah, biru dan putih yang berputar, para barber (tukang cukur) yang
siap melayani, kursi berkaki satu yang digunakan untuk pelayanan memangkas
setuju. dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa responden setuju jasa
barbershop ialah merek yang pertama kali terbesit ketika membutuhkan jasa
responden setuju barbershop adalah merek yang pertama kali terbesit didalam
57% dari total keseluruhan menjawab setuju bahwa barbershop lebih modern
sangat tidak setuju. hal ini menerangkan bahwa responden setuju barbershop
adalah merek yang lebih modern dibanding pangkas jasa pangkas rambut pada
umumnya.
55
a. Kinerja
setuju keahlian para barber di barbershop lebih handal daripada jasa pangkas
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. dari uraian tersebut
b. Katakteristik Produk
menjawab sangat tidak setuju. dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
c. Hasil
responden menjawab tidak setuju, serta tidak ada responden yang menjawab
sangat tidak setuju. dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa responden
setuju puas dengan kinerja dan krakteristik produk yang ada di barbershop.
a. Atribut Produk
ketika memotong rambut di Barbershop identik dengan gaya anak muda zaman
responden yang menjawab sangat tidak setuju. dari uraian tersebut dapat
tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju. dari uraian tersebut dapat
menjawab sangat tidak setuju. dari uraian tersebut dapat disimpulkan responden
setuju merasa lebih percaya diri ketika menggunakan jasa pangkas rambut
barbershop.
a. Repeat Purchase
menjawab tidak setuju, dan hanya 2 responden yang menjawab sangat tidak
b. Retention
menjawab tidak setuju, dan tidakresponden yang menjawab sangat tidak setuju.
c. Referalls
menjawab sangat setuju, 11 responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju. dari uraian tersebut dapat
a. Pengenalan Kebutuhan
setuju, 5 responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada responden yang
menjawab sangat tidak setuju. dari uraian tersebut dapat disimpulkan responden
rambut.
61
b.Pencarian Informasi
responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab
sangat tidak setuju. dari uraian tersebut dapat disimpulkan responden setuju
c. Mengevaluasi Alternatif
barbershop menawarkan sesuatu yang berbeda dari jasa pangkas rambut pada
menjawab sangat setuju, 5 responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju. dari uraian tersebut dapat
62
d. Keputusan Pembelian
menjawab tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab
sangat tidak setuju. dari uraian tersebut dapat disimpulkan responden setuju
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner.
dapat diukur dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan rtabel dengan
ketentuan derajat bebas (db) = n-k, dimana n adalah jumlah yang digunakan dan
1 Kesadaran Merek
2 Persepsi Kualitas
3 Asosiasi Merek
4 Loyalitas Merek
5 Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel hasil uji validitas diatas diperoleh nilai corrected item-total
correlation seluruh pertanyaan lebih besar dari nilar R tabel (0,1663) dengan
derajat bebas (db= N-2 = 99-2 = 97) dan taraf signifikansi 10%. Sehingga dapat
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar suatu alat ukur
dalam penelitian untuk mengukur skala rentangan (seperti skala likert 1-5) adalah
cronbach alpha dimana item yang diteliti adalah item yang valid saja. Koefisien
cronbach alpha yang lebih dari 0,60 menunjukan keadaan (reliabilitas) instrumen.
Semakin nilai cronbach alpha mendekati 1 maka semakin baik tingkat reliable
suatu kuisioner.
Reliability Statistics
.897 .903 17
Berdasarkan tabel hasil uji Reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar
merupakan hal yang penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka
suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang memberikan data
Berdasarkan gambar grafik normal probability plot diatas dapat dilihat plotting
data mengikuti garis lurus diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heteroskedastisitas. Cara untuk
dapat dilakukan dengan melihat ada/tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara variabel terikat dan residualnya dimana sumbunya adalah Y yang telah
c. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
d. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan
Berdasarkan gambar grafik scatterplot diatas dapat dilihat tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai
tolerance dan varian inflation (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan
oleh variabel bebas lainnya, maka nilai toleransi yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang
tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance> 0,10/sama dengan
69
nilai VIF < 10 berarti tidak ada multikolonearitas antar variabel bebas dalam
model regresi.
Coefficientsa
Berdasarkan tabel hasil uji multikolonieritas nilai a keempat variabel > 0,10
dan nilai VIF keempat variabel < 10. Maka dapat disimpulkan tidak ada
multikolonieritas.
kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek terhadap
Coefficientsa
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang terdiri
dari kesadaran merek (X1), Persepsi Kualitas (X2), Asosiasi Merek (X3), Loyalitas
Merek (X4) secara individu atau parsial berpengaruh terhadap variabel terikat
Samarinda, dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,1 atau 10% dan db=n-k-
Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) dari keempat variabel yang terdiri dari
Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek dan Loyalitas Merek dapat
diperoleh yaitu :
0,029
72
sebesar 0,425.
sebesar 0,528.
sebesar 0,289.
Serta berdasarkan hasil uji t dari keempat variabel yang terdiri dari
Kesadaran merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek dan Loyalitas Merek dapat
rambut barbershop adalah asosiasi merek. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai
standardized coeficients beta variabel Asosiasi Merek yaitu (0,344) serta hasil
pengujian nilai thitung > ttabel yaitu 3,570 > 1,66123 dan didukung dengan nilai
Model Summary
Nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah 0,560, artinya sebesar 56%
Asosiasi Merek dan Loyalitas Merek. Sisanya 44% tidak dapat dijelaskan karena
4.2.4 Pembahasan
corrected item-total correlation r hitung lebih besar dari nilai r tabel yaitu
sebesar 0,1663 dengan derajat bebas (db= N-2 = 99-2 = 97) dan taraf
signifikansi 10%. Dengan demikian hasil ini menunjukkan bahwa semua indikator
uji Reliabilitas pada penelitian ini diperoleh nilai cronbach alpha sebesar
gambar grafik normal probability plot yang dihasilkan dalam uji normalitas
dapat memperlihatkan plotting data mengikuti garis lurus diagonal. Maka dapat
disimpulkan bahwa distribusi data pada penelitian ini adalah normal. Sedangkan
memperlihatkan tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas
dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
tolerance keempat variabel > 0,10 dan nilai VIF keempat variabel < 10. Maka
menggunakan data hasil kuesioner diperoleh hasil dari keempat variabel yang
terdiri dari Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek dan Loyalitas
56% variasi yang terjadi pada keputusan menggunakan jasa pangkas rambut
Asosiasi Merek dan Loyalitas Merek. Sisanya 44% tidak dapat dijelaskan karena
pangkas rambut barbershop (H1 ditolak). Hal ini dapat diketahui ketika melihat
nilai sig variabel kesadaran merek > 0,05. Dari pengujian data, juga dapat
rendah. Yang artinya hasil dalam penelitian ini bertolak belakang dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jintu, Rodhiyah dan Wijayanto (2013)
menggunakan jasa pangkas rambut barbershop (H2 diterima). Hal ini dapat
diketahui ketika melihat nilai sig variabel kesadaran merek < 0,05. Dari data
diatas juga dapat membuktikan Persepsi kualitas ini akan membentuk persepsi
kualitas secara keseluruhan terhadap suatu produk di benak konsumen. Hal itu
karena konsumen akan lebih menyukai produk dengan persepsi kualitas yang
76
lebih baik. Yang artinya hasil dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian
keputusan pembelian. Oleh karena itu dapat disimpulkan, bahwa suatu produk
pangkas rambut barbershop (H3 diterima). Hal ini dapat diketahui ketika melihat
nilai sig variabel kesadaran merek < 0,05. Dari data diatas juga dapat
dalam strategi komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh
ini juga sejalan dengan penelitaian yang dilakukan Jintu et al (2013) dalam
51% dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu dapat diidentifikasikan, bahwa
suatu merek.
77
pangkas rambut barbershop (H4 diterima). Hal ini dapat diketahui ketika melihat
nilai sig variabel kesadaran merek < 0,05. Dari data diatas juga dapat
yang lain, terutama jika pada merek tersebut dihadapi adanya perubahan, baik
menyangkut harga maupun atribut lainnya. penelitian ini juga sejalan dengan
pembelian. Serta dalam penelitian yang dilakukan Jintu, Rodhiyah dan Wiyanto
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut :
1. Nilai yang didapatkan dari hasil regresi linear berganda hanya ada 3
(Y). Yaitu variabel Persepsi Kualitas (X2), Asosiasi Merek (X3) dan
2. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,560, artinya 56% variasi yang
dan Loyalitas Merek (X4), sisanya 44% tidak dapat dijelaskan karena
penelitian ini.
barbershop. Hal ini dapat diketahui ketika melihat nilai sig variabel
dibuktikan dengan perolehan nilai thitung > ttabel dan didukung dengan
5.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah dibuat, maka dapat dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, Pengaruh Ekuitas Merek yang terdiri dari
elemen umum dari ekuitas merek dapat terpenuhi dan memberikan kesan
80
4. Bagi para peneliti selanjutnya yang akan mengkaji lebih dalam tentang
penelitian yang sama diharapkan agar hasil penelitain ini dapat menjadi