Anda di halaman 1dari 28

DESKRIPSI PETROGRAFI

1. LP

Klasifikasi: Batuan sedimen karbonat


Nama Batuan: Wackestone (Dunham, 1962)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar cokelat beretardansi rendah dan warna pada nikol
silang adalah cokelat beretardansi lebih tinggi. Sampel memiliki kemas
dominan mud supported dengan kontak butir tidak ada. Sortasi termasuk well-
medium sorted dengan bentuk butir subrounded. Porositas yang hadir berupa
porositas sekunder tipe vuggy (contoh pada C-10) sebesar 4-6%.
Komposisi:
 Red Alga: Contoh keterdapatan pada J-1. Test sudah mengalami
penggantian oleh kalsit. Hadir sebesar 5-6% total batuan.
 Lepidocyclina sp,: Contoh kehadiran pada G-1. Test sudah mengalami
penggantian oleh kalsit Tersebar 7-8% total batuan
 Milliloid sp.: Test sudah mengalami penggantian oleh kalsit Hadir
pada J-5. Tersebar 1-2% total batuan.
 Other skeletal grain: Contoh keterdapatan pada G-8. Tersebar 8-9%
total batuan.
 Semen: Sparry calcite hadir dalam tipe pore filling mendominasi.
Tersebar 6-7% total batuan.
 Matriks: Mikrit hadir dari A-1 hingga J-10. Tersebar 60-62% total
batuan.

Diagenesis:
Hadirnya porositas vuggy menunjukkan lingkungan diagenesis meteoric
freshwater vadose.
2. LP-4 rega

Klasifikasi: Batuan karbonat


Nama Batuan: Coralline Wackestone (Dunham, 1962)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar cokelat beretardansi rendah dan warna pada nikol
silang adalah cokelat beretardansi lebih tinggi Sampel memiliki kemas mud
supported (dominan) dengan kontak antar butir dominan berupa no contact.
Sortasi dikategorikan medium sorted dengan bentuk butir subrounded-
rounded. Porositas diklasifikasikan ke dalam porositas sekunder hasil tipe
vuggy (contoh pada G-4) dengan besaran 5-6% total batuan.
Komposisi:
 Alga merah: Contoh keterdapatan pada D-4. Cokelat pada nikol sejajar
dan nikol bersilang.. Tersebar 10-11% total batuan.
 Koral: Contoh keterdapatan pada D-4. Sudah mengalami penggantian
oleh kalsit. Tersebar 18-19% total batuan.
 Semen: Berupa sparry calcite dengan tipe kehadiran pore lining
cement dan pore filling cement. Tersebar 5-7% total batuan.
 Matriks: Contoh sebaran mikrit dari A-1 hingga J-10. Tersebar 56-57%
total batuan.

Diagenesis:
Kehadiran porositas sekunder tipe vuggy menunjukkan lingkungan diagenesis
berupa meteoric freshwater vadose.
3. LP-6 eva rega

Klasifikasi: Batuan karbonat


Nama Batuan: Packstone (Dunham, 1962)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar cokelat beretardansi rendah dan warna pada nikol
silang adalah cokelat beretardansi lebih tinggi Sampel memiliki kemas grain
supported (dominan) dengan kontak antar butir dominan berupa point contact.
Sortasi dikategorikan medium sorted dengan bentuk butir subrounded-
rounded. Porositas diklasifikasikan ke dalam porositas sekunder hasil tipe
vuggy (contoh pada B-3 dan D-2) dengan besaran 6-7%.
Komposisi:
 Alga merah: Contoh keterdapatan pada D-6. Cokelat pada nikol sejajar
dan nikol bersilang.. Tersebar 3-5% total batuan.
 Other skeletal grain: Contoh keterdapatan pada D-5. Cangkang sudah
mengalami penggantian kalsit. Tersebar 27-28% total batuan.
 Semen: Berupa sparry calcite dengan tipe kehadiran pore lining
cement dan pore filling cement. Tersebar 7-8% total batuan.
 Matriks: Contoh sebaran mikrit dari A-1 hingga J-10. Tersebar 50-52%
total batuan.

Diagenesis:
Kehadiran porositas sekunder tipe vuggy menunjukkan lingkungan diagenesis
berupa meteoric freshwater vadose.
4. LP-7 eva rega

Klasifikasi: Batuan karbonat


Nama Batuan: Wackestone (Dunham, 1962)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar cokelat beretardansi rendah dan warna pada nikol
silang adalah cokelat beretardansi lebih tinggi Sampel memiliki kemas mud
supported (dominan) dengan kontak antar butir dominan berupa no contact-
point contact. Sortasi dikategorikan well sorted dengan bentuk butir
subrounded-rounded. Porositas diklasifikasikan ke dalam porositas primer tipe
intragranular (contoh pada G-5) sebesar 5-6% dan porositas sekunder hasil
tipe vuggy (contoh pada A-4 dan A-7) dengan besaran 4-5%.
Komposisi:
 Planktic foraminifera: Tersebar dari A-1 hingga J-10. Test sudah
mengalami penggantian oleh kalsit. Tersebar 22-24% total batuan.
 Other skeletal grain: Contoh keterdapatan pada B-7. Cangkang sudah
mengalami penggantian kalsit. Tersebar 3-5% total batuan.
 Glaukonit: Contoh keterdapatan pada I-5. Hijau pada nikol sejajar dan
nikol silang dengan relief sedang. Tersebar 3-4% total batuan.
 Semen: Berupa sparry calcite dengan tipe kehadiran pore lining
cement dan pore filling cement. Tersebar 4-5% total batuan.
 Matriks: Contoh sebaran mikrit dari A-1 hingga J-10. Tersebar 50-51%
total batuan.

Diagenesis:
Kehadiran porositas sekunder tipe vuggy menunjukkan lingkungan diagenesis
berupa meteoric freshwater vadose.
5. LP-7 ibnu ghalib

Klasifikasi: Batuan beku intermediet


Nama Batuan: Andesite (IUGS, after strieksen, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kristalinitas hipokristalin. Fabrik dari batuan
termasuk ke dalam dominan hipidiomorfik dengan relasi inequigranular.
Tekstur dari batuan berupa porfiritik dengan tipe glomeroporfiritik (fenokris
berupa plagioklas dan mineral mafik serta massa dasar berupa gelas).
Komposisi:
 Plagioklas: Tersebar pada A-2 hingga J-10. Colorless pada nikol
sejajar dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe
albit. Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 32-35% total batuan.
 Kuarsa: Contoh keterdapatan pada C-3 Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Tersebar 4-5% total batuan.
 K-Felspar?: Contoh keterdapatan pada C-9. Sebagai contoh kehadiran
pada D-1. Colorless pada nikol sejajar dan putih pada nikol bersilang.
Dominan kembaran berupa tipe albit. Relief sedang-rendah. Bentuk
mineral berupa prismatik-euhedral dengan N mineral > n balsam.
Penyebaran 6-7% total batuan.
 Klinopiroksen: Contoh keterdapatan pada F-7. Colorless-cokelat pada
nikol sejajar dan ungu-jingga pada nikol silang. Orde II-III dengan
relief tinggi serta N mineral > n balsam. Prismatik-euhedral sebagai
bentuk mineral dengan pemadaman miring. Tersebar 2-3% total
batuan.
 Amphibole? : Contoh keterdapatan pada I-5. Cokelat pada nikol sejajar
dan silang, relief tinggi dengan bentuk prismatik-subhedral. Tersebar
2-4% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada D-5. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 10-11% batuan.
 Gelas: Tersebar dari A-1 hingga J-10. Bertindak sebagai massa dasar.
Colorless pada nikol sejajar dan tidak meneruskan cahaya pada nikol
silang. Tersebar 30-35% batuan.

Petrogenesis dan Alterasi:


Sekilas petrogenesis melalui analisis petrografi, mineral plagioklas dan
mineral mafik terbentuk terlebih dahulu, diikuti dengan gelas ketika magma
naik ke dekat permukaan. Plagioklas tampak sudah mulai berubah menjadi
kalsit.

6. LP-8 gaga

Klasifikasi: Batuan beku intermediet


Nama Batuan: Hornblende Andesite (IUGS, after strieksen, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kristalinitas hipokristalin. Fabrik dari batuan
termasuk ke dalam dominan hipidiomorfik dengan relasi inequigranular.
Tekstur dari batuan berupa porfiritik dengan tipe glomeroporfiritik (fenokris
berupa plagioklas dan mineral mafik serta massa dasar berupa gelas).
Komposisi:
 Plagioklas: Tersebar pada A-2 hingga J-10. Colorless pada nikol
sejajar dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe
albit. Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 36-37% total batuan.
 Kuarsa: Contoh keterdapatan pada H-5. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Tersebar 3-4% total batuan.
 K-Felspar?: Contoh keterdapatan pada I-6. Sebagai contoh kehadiran
pada D-1. Colorless pada nikol sejajar dan putih pada nikol bersilang.
Dominan kembaran berupa tipe albit. Relief sedang-rendah. Bentuk
mineral berupa prismatik-euhedral dengan N mineral > n balsam.
Penyebaran 7-8% total batuan.
 Hornblende : Contoh keterdapatan pada F-3. Cokelat pada nikol sejajar
dan silang, relief tinggi dengan bentuk prismatik-subhedral. Tersebar
10-12% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada D-2. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 5-6% batuan.
 Vein kalsit: Berupa rekahan terisi oleh mineral kalsit. Memanjang dari
A-9 hingga J-10. Colorless pada nikol sejajar dan warna orde II-III
pada nikol silang dengan tanda optik uniaxial (-). Tersebar 5-7% total
batuan.
 Gelas: Tersebar dari A-1 hingga J-10. Bertindak sebagai massa dasar.
Colorless pada nikol sejajar dan tidak meneruskan cahaya pada nikol
silang. Tersebar 25-26% batuan.

Petrogenesis dan Alterasi:


Sekilas petrogenesis melalui analisis petrografi, mineral plagioklas dan
mineral mafik terbentuk terlebih dahulu, diikuti dengan gelas ketika magma
naik ke dekat permukaan.
7. LP-25 tipat

Klasifikasi: Batuan karbonat


Nama Batuan: Coralline Wackestone (Dunham, 1962)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar cokelat beretardansi rendah dan warna pada nikol
silang adalah cokelat beretardansi lebih tinggi Sampel memiliki kemas mud
supported (dominan) dengan kontak antar butir dominan berupa no contact-
point contact. Sortasi dikategorikan well sorted dengan bentuk butir
subrounded-rounded. Porositas diklasifikasikan ke dalam porositas porositas
sekunder hasil tipe vuggy (contoh pada B-4 dan I-8) dengan besaran 6-7%.
Komposisi:
 Koral: Contoh keterdapatan pada D-8. Sudah mengalami penggantian
oleh kalsit. Tersebar 50-53% total batuan.
 Lepidocyclina sp,: Contoh kehadiran pada E-8. Test sudah mengalami
penggantian oleh kalsit Tersebar 3-4% total batuan
 Other skeletal grain: Terdapat pada I-5. Tersebar 3-5% total batuan.
 Semen: Berupa sparry calcite dengan tipe kehadiran pore lining
cement. Tersebar 4-6% total batuan.
 Matriks: Contoh sebaran mikrit dari A-1 hingga J-10. Tersebar 24-25%
total batuan.

Diagenesis:
Kehadiran porositas sekunder tipe vuggy menunjukkan lingkungan diagenesis
berupa meteoric freshwater vadose.
8. LP-34 ibnu ghalib tipat

Klasifikasi: Batuan piroklastik


Nama Batuan: Vitric Tuff (Pettijohn, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kemas grain supported mendominasi dengan
kontak antar butir dominan berupa no contact-point contact. Sortasi
dikategorikan medium-well sorted dengan bentuk butir subangular. Porositas
tidak ditemukan pada sampel batuan ini.
Komposisi:
 Kuarsa: Contoh keterdapatan pada B-3. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Berupa kuarsa monokristalin. 6-8% total batuan.
 Plagioklas: Contoh keterdapatan pada I-7. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 11-13% total batuan.
 Rock fragment: Terdapat pada D-1. Kemungkinan berupa Hornblende
Andesit. Tersebar 4-5% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada B-1. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 2-3% batuan.
 Semen: Berupa oksida besi dengan tipe kehadiran pore lining cement.
Tersebar 3-4% total batuan.
 Matriks: Gelas hadir sebagai matriks batuan dengan sebaran dari A-1
hingga J-10. Tersebar 66-67% total batuan.
9. LP-35 tipat ibnu

Klasifikasi: Batuan beku intermediet


Nama Batuan: Andesite (IUGS, after strieksen, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kristalinitas hipokristalin. Fabrik dari batuan
termasuk ke dalam dominan panidiomorfik dengan relasi inequigranular.
Tekstur dari batuan berupa porfiritik dengan tipe glomeroporfiritik (fenokris
berupa plagioklas dan mineral mafik serta massa dasar berupa gelas).
Komposisi:
 Plagioklas: Tersebar pada A-2 hingga J-10. Colorless pada nikol
sejajar dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe
albit. Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 22-25% total batuan.
 Kuarsa: Contoh keterdapatan pada J-4 Colorless pada nikol sejajar dan
putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Tersebar 2-3% total batuan.
 K-Felspar?: Contoh keterdapatan pada B-7. Colorless pada nikol
sejajar dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe
albit. Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral
dengan N mineral > n balsam. Penyebaran 6-7% total batuan.
 Klinopiroksen: Contoh keterdapatan pada J-7. Colorless-cokelat pada
nikol sejajar dan ungu-jingga pada nikol silang. Orde II-III dengan
relief tinggi serta N mineral > n balsam. Prismatik-euhedral sebagai
bentuk mineral dengan pemadaman miring. Tersebar 2-3% total
batuan.
 Hornblende : Contoh keterdapatan pada B-1. Cokelat pada nikol
sejajar dan silang, relief tinggi dengan bentuk prismatik-subhedral.
Tidak menunjukkan gejala pleokroisme. Tersebar 2-4% total batuan.
 Biotit: Contoh keterdapatan pada A-1. Cokelat pada nikol sejajar dan
hijau pada nikol silang. Relief sedang dengan bentukan kristal
subhedral-prismatik dan menunjukkan gejala pleokrosime. Tersebar 5-
7% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada D-1. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 3-4% batuan.
 Gelas: Tersebar dari A-1 hingga J-10. Bertindak sebagai massa dasar.
Colorless pada nikol sejajar dan tidak meneruskan cahaya pada nikol
silang. Tersebar 46-47% batuan.

Petrogenesis dan Alterasi:


Sekilas petrogenesis melalui analisis petrografi, mineral plagioklas dan
mineral mafik terbentuk terlebih dahulu, diikuti dengan gelas ketika magma
naik ke dekat permukaan.

10. LP-42 eva ghalib

Klasifikasi: Batuan beku intermediet


Nama Batuan: Altered Andesite (IUGS, after strieksen, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kristalinitas hipokristalin. Fabrik dari batuan
termasuk ke dalam dominan hipidiomorfik dengan relasi inequigranular.
Tekstur dari batuan berupa porfiritik dengan tipe glomeroporfiritik (fenokris
berupa plagioklas dan mineral mafik serta massa dasar berupa gelas). Terdapat
vein kuarsa (I-10) 7-9% total batuan.
Komposisi:
 Plagioklas: Tersebar pada A-3 hingga I-9. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 15-17% total batuan.
 Klinopiroksen: Contoh keterdapatan pada I-2. Colorless-cokelat pada
nikol sejajar dan ungu-jingga pada nikol silang. Orde II-III dengan
relief tinggi serta N mineral > n balsam. Prismatik-euhedral sebagai
bentuk mineral. Tersebar 5-7% total batuan.
 Kuarsa: Contoh keterdapatan pada B-5. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Tersebar 3-4% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada E-9. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 5-6% batuan.
 Gelas: Tersebar dari A-1 hingga J-10. Bertindak sebagai massa dasar.
Colorless pada nikol sejajar dan tidak meneruskan cahaya pada nikol
silang. Tersebar 56-57% batuan.

Petrogenesis dan Alterasi:


Sekilas petrogenesis melalui analisis petrografi, mineral plagioklas dan
mineral mafik terbentuk terlebih dahulu, diikuti dengan gelas ketika magma
naik ke dekat permukaan. Mineral sekunder hadir sebagai ubahan dari mineral
felspar pada umumnya.

11. LP-54 eva tipat

Klasifikasi: Batuan karbonat


Nama Batuan: Crystalline Limestone (Dunham, 1962)
Pemerian:
Warna pada nikol sejajar cokelat beretardansi rendah dan warna pada nikol
silang adalah cokelat beretardansi lebih tinggi Sampel didominasi oleh
kehadiran krisat kalsit. Kekompakan dikategorikan sangat kompak. Tidak
terdapat porositas pada batuan.
Komposisi:
 Kalsit: Hadir sebagai penyusun utama batuan. Colorless pada nikol
sejajar dan memiliki warna orde II-III pada nikol silang. Relief rendah
dengan tanda optik uniaxial (-).

12. LP-48 rega

Klasifikasi: Batuan sedimen karbonat


Nama Batuan: Wackestone (Dunham, 1962)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
cokelat beretardansi lebih tinggi. Sampel memiliki kemas mud supported
dengan kontak antar butir dominan berupa no contact. Sotrasi dikategorikan
well sorted dengan bentuk butir rounded. Porositas diklasifikasikan ke dalam
porositas sekunder hasil disolusi (pada A-1 pada foto nikol silang sebagai
contoh) dengan besaran 16-17%.
Komposisi:
 Kuarsa: Contoh kehadiran pada H-2. Colorless pada nikol sejajar dan
putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Tersebar 1-2% total batuan.
 Plagioklas: Contoh keterdapatan pada I-5. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 6-7% total batuan.
 Mineral opak: Contoh kehadiran pada G-2. Tidak meneruskan cahaya
pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 2-3% batuan.
 Unidentified mineral: Pada D-1 sebagai contoh keterdapatan.
Kemungkinan amfibol yang teroksidasi. Tersebar 2-3% total batuan.
 Lepidocyclina sp.: Contoh keterdapatan pada A-2. Cangkang sudah
mengalami penggantian oleh kalsit. Tersebar 5-6% total batuan.
 Discocylina sp.: Contoh keterdapatan pada D-5. Cangkang sudah
mengalami penggantian oleh kalsit. Tersebar 1-2% total batuan
 Red algae: Contoh keterdapatan pada D-4. Tersebar 5-6% total batuan.
 Glaukonit: Contoh keterdapatan pada H-7. Cokelat pada nikol sejajar
dan hijau pada nikol silang. Relief sedang. Tersebar 3-4% total batuan.
 Semen: Sparry calcite dengan tipe kehadiran pore lining cement.
Tersebar 6-7% total batuan.
 Matriks: Mikrit hadir sebagai matriks batuan. Tersebar 42-43% total
batuan.

Diagenesis:
Kehadiran porositas sekunder tipe vuggy menunjukkan lingkungan diagenesis
berupa meteoric freshwater vadose.

13. LP-72 rega

Klasifikasi: Batuan sedimen karbonat


Nama Batuan: Wackestone (Dunham, 1962)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar cokelat beretardansi lebih rendah dengan warna pada
nikol bersilang cokelat beretardansi lebih tinggi. Sampel memiliki kemas
dominan mud supported dengan kontak butir no contact-point contact. Sortasi
termasuk well-medium sorted dengan bentuk butir subrounded-subangular.
Porositas yang hadir berupa porositas sekunder tipe vuggy (contoh pada F-2)
sebesar 6-9%.
Komposisi:
 Planktic foraminifera: Contoh keterdapatan pada B-1. Tersebar 2-3%
total batuan.
 Klinopiroksen: Contoh keterdapatan pada J-7. Colorless-cokelat pada
nikol sejajar dan ungu-jingga pada nikol silang. Orde II-III dengan
relief tinggi serta N mineral > n balsam. Prismatik-euhedral sebagai
bentuk mineral dengan pemadaman miring. Tersebar 4-6% total
batuan.
 Lepidocyclina sp.: Hadir pada I-1. Cangkang sudah tergantikan oleh
kalsit. Tersebar 5-7% total batuan.
 Koral: Contoh keterdapatan pada B-2. Berupa klastika lengan koral.
Cangkang sudah mengalami penggantian oleh kalsit. Tersebar 15-20%
total batuan.
 Plagioklas: Contoh keterdapatan pada G-7. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 6-8% total batuan.
 Mollusca?: Contoh keterdapatan pada C-3. Cangkang sudah
mengalami penggantian oleh kalsit.Tersebar 2-4% total batuan.
 Discocyclina: Contoh kehadiran pada E-9. Cangkang sudah mengalami
penggantian oleh kalsit. Tersebar 1-2% total batuan.
 Red Alga: Contoh keterdapatan pada C-4. Hadir sebesar 13-15% total
batuan.
 Glaukonit: Contoh keterdapatan pada B-9. Cokelat pada nikol sejajar
dan hijau pada nikol silang. Relief sedang. Tersebar 3-4% total batuan.
 Semen: Sparry calcite dengan tipe kehadiran pore lining cement.
Tersebar 6-7% total batuan.
 Matriks: Mikrit hadir dari A-1 hingga J-10. Tersebar 14-15% total
batuan.

Diagenesis:
Hadirnya porositas vuggy menunjukkan lingkungan diagenesis meteoric
freshwater vadose.

14. LP-95 tipat ibnu


Klasifikasi: Batuan sedimen karbonat
Nama Batuan: Wackestone (Dunham, 1962)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar cokelat beretardansi lebih rendah dengan warna pada
nikol bersilang cokelat beretardansi lebih tinggi. Sampel memiliki kemas
dominan mud supported dengan kontak butir no contact. Sortasi termasuk well
sorted dengan bentuk butir subrounded. Porositas yang hadir berupa porositas
sekunder tipe vuggy (Contoh F-2) sebesar 6-7%.
Komposisi:
 Planktic foraminifera: Contoh keterdapatan pada B-2. Tersebar 2-3%
total batuan.
 Red Alga: Contoh keterdapatan pada J-1 sebesar 4-5% total batuan.
 Discocyclina: Contoh kehadiran padaI-4. Cangkang sudah mengalami
penggantian oleh kalsit. Tersebar 3-4% total batuan.
 Lepidocyclina sp.: Hadir pada I-2. Cangkang sudah tergantikan oleh
kalsit. Tersebar 4-6% total batuan.
 Rock fragment: Contoh kehadiran pada F-8. Berupa klastika calcareous
claystone. Tersebar 3-5% total batuan.
 Semen: Sparry calcite hadir dalam tipe pore filling mendominasi.
Tersebar 7-8% total batuan.
 Matriks: Mikrit hadir dari A-1 hingga J-10. Tersebar 60-62% total
batuan.

Diagenesis:
Hadirnya porositas vuggy menunjukkan lingkungan diagenesis meteoric
freshwater vadose.

15. LP-96 ibnu ghalib


Klasifikasi: Batuan karbonat
Nama Batuan: Coral Boundstone (Dunham, 1962)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar cokelat beretardansi rendah dan warna pada nikol
silang adalah cokelat beretardansi lebih tinggi Sampel merupakan batuan
karbonat autocthonous dan memiliki kekompakan yang sangat kompak.
Komposisi:
 Koral: Keseluruhan batuan (97-98% total batuan) tersusun atas koral
(pada beberapa bagian terdapat mineral opak sebagai pengganggu).
Seluruhnya telah mengalami penggantian oleh kalsit.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada J-3. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 1-2% batuan.

Diagenesis:
Terjadi proses diagenesis berupa penggantian material oleh kalsit.

16. LP-101 ibnu ghalib


Klasifikasi: Batuan beku intermediet
Nama Batuan: Altered Andesite (IUGS, after strieksen, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kristalinitas hipokristalin. Fabrik dari batuan
termasuk ke dalam dominan hipidiomorfik dengan relasi inequigranular.
Tekstur dari batuan berupa porfiritik dengan tipe glomeroporfiritik (fenokris
berupa plagioklas dan mineral mafik serta massa dasar berupa gelas). Terdapat
vein kalsit sebagai ubahan mineral plagioklas (C-8) dengan sebaran 7-9% total
batuan.
Komposisi:
 Plagioklas: Tersebar pada B-2 hingga J-9. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 20-22% total batuan.
 Kuarsa: Contoh keterdapatan pada C-8. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Tersebar 2-3% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada D-8. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 3-5% batuan.
 Secondary mineral: Contoh kehadiran pada J-7. Tersebar 10-12% total
batuan. Merupakan ubahan dari felspar. Cokelat pada nikol sejajar dan
nikol silang.
 Gelas: Tersebar dari A-1 hingga J-10. Bertindak sebagai massa dasar.
Colorless pada nikol sejajar dan tidak meneruskan cahaya pada nikol
silang. Tersebar 48-49% batuan.
Petrogenesis dan Alterasi:
Sekilas petrogenesis melalui analisis petrografi, mineral plagioklas dan
mineral mafik terbentuk terlebih dahulu, diikuti dengan gelas ketika magma
naik ke dekat permukaan. Mineral sekunder hadir sebagai ubahan dari mineral
felspar pada umumnya.

17. LP-105 tipat ibnu

Klasifikasi: Batuan sedimen silisiklastik


Nama Batuan: Arkosic Wacke (Pettijohn, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kemas grain supported dengan kontak antar butir
dominan berupa no contact-point contact. Sortasi dikategorikan well sorted
dengan bentuk butir subrounded. Porositas tidak ditemukan pada sampel
batuan.
Komposisi:
 Kuarsa: Tersebar dari A-1 hingga J-10. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Berupa kuarsa monokristalin. 14-16% total batuan.
 Plagioklas: Contoh keterdapatan pada I-7. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 5-6% total batuan.
 K-Felspar?: Contoh keterdapatan pada B-8. Sebagai contoh kehadiran
pada D-1. Colorless pada nikol sejajar dan putih pada nikol bersilang.
Dominan kembaran berupa tipe albit. Relief sedang-rendah. Bentuk
mineral berupa prismatik-euhedral dengan N mineral > n balsam.
Penyebaran 3-5% total batuan.
 Klinopiroksen: Contoh keterdapatan pada G-10. Colorless-cokelat
pada nikol sejajar dan ungu-jingga pada nikol silang. Orde II-III
dengan relief tinggi serta N mineral > n balsam. Prismatik-euhedral
sebagai bentuk mineral. Tersebar 4-5% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada D-4. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 9-10% batuan.
 Semen: Berupa silika dengan tipe kehadiran pore lining cement.
Tersebar 5-7% total batuan.
 Matriks: Material berukuran lempung hadir sebagai matriks batuan.
Tersebar 50-51% total batuan.

Diagenesis dan Provenance:


Hadirnya sementasi karbonat pada sampel menunjukkan batuan sudah
memasuki rezim diagenesis mesogenesis (De Ros dan Scherer, 2012) dengan
provenance berasal dari recycled orogeny (Dickinson dan Suczec, 1970).

18. LP-eva 70

Klasifikasi: Batuan sedimen karbonat


Nama Batuan: Wackestone (Dunham, 1962)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar cokelat beretardansi lebih rendah dengan warna pada
nikol bersilang cokelat beretardansi lebih tinggi. Sampel memiliki kemas
dominan mud supported dengan kontak butir point contact. Sortasi termasuk
well sorted dengan bentuk butir subrounded. Porositas yang hadir berupa
porositas sekunder tipe vuggy (Contoh G-5) sebesar 3-4%.
Komposisi:
 Planktic foraminifera: Contoh keterdapatan pada H-4 dsb. Tersebar 6-
9% total batuan.
 Marginopora sp.: terdapat I-2. Cangkang sudah mengalami
penggantian oleh kalsit. Tersebar 1-2% total batuan.
 Pelloid: Contoh keterdapatan pada C-7. Cokelat pada nikol sejajar dan
nikol bersilang. Tersebar 7-8% total batuan.
 Lepidocyclina sp.: Contoh keterdapatan pada F-7. Cangkang sudah
mengalami penggantian oleh kalsit. Tersebar 7-8% total batuan.
 Discocylina sp.: Terdapat pada C-2. Cangkang sudah mengalami
penggantian oleh kalsit. Tersebar 3-4% total batuan.
 Semen: Sparry calcite hadir dalam tipe pore filling mendominasi.
Tersebar 6-7% total batuan.
 Matriks: Mikrit hadir dari A-1 hingga J-10. Tersebar 56-57% total
batuan.

Diagenesis:
Hadirnya porositas vuggy menunjukkan lingkungan diagenesis meteoric
freshwater vadose.

19. LP-eva 77

Klasifikasi: Batuan sedimen silisiklastik


Nama Batuan: Calcareous Lithic Greywacke (Pettijohn, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kemas grain supported dengan kontak antar butir
dominan berupa no contact-point contact. Sortasi dikategorikan well sorted
dengan bentuk butir subrounded. Porositas tidak ditemukan pada sampel
batuan.
Komposisi:
 Kuarsa: Contoh keterdapatan pada E-2. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Berupa kuarsa monokristalin. 1% total batuan.
 Plagioklas: Contoh keterdapatan pada J-2. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 2-3% total batuan.
 K-Felspar?: Contoh keterdapatan pada F-6. Sebagai contoh kehadiran
pada D-1. Colorless pada nikol sejajar dan putih pada nikol bersilang.
Dominan kembaran berupa tipe albit. Relief sedang-rendah. Bentuk
mineral berupa prismatik-euhedral dengan N mineral > n balsam.
Penyebaran 5-6% total batuan.
 Rock fragment: Contoh keterdapatan pada C-3. Berupa pecahan batuan
beku. Tersebar 10-12% total batuan.
 Red algae: Contoh keterdapatan pada G-6. Tersebar 4-5% total batuan.
 Other skeletal grain: Contoh keterdapatan pada H-7. Cangkang
umumnya sudah tergantikan oleh kalsit. Tersebar 8-11% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada G-4. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 5-7% batuan.
 Semen: Berupa karbonat dengan tipe kehadiran pore filling cement.
Tersebar 5-8% total batuan.
 Matriks: Material berukuran lempung (karbonatan) hadir sebagai
matriks batuan. Tersebar 50-52% total batuan.

Diagenesis dan Provenance:


Hadirnya sementasi karbonat pada sampel menunjukkan batuan sudah
memasuki rezim diagenesis mesogenesis (De Ros dan Scherer, 2012) dengan
provenance berasal dari recycled orogeny (Dickinson dan Suczec, 1970).

20. LP-ibnu 28
Klasifikasi: Batuan sedimen karbonat
Nama Batuan: Packstone (Dunham, 1962)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar cokelat beretardansi lebih rendah dengan warna pada
nikol bersilang cokelat beretardansi lebih tinggi. Sampel memiliki kemas
dominan grain supported dengan kontak butir point contact (dominan)-
concave convex contact. Sortasi termasuk well sorted dengan bentuk butir
subrounded. Porositas yang hadir berupa porositas sekunder tipe vuggy
(Contoh D-7) sebesar 6-9%.
Komposisi:
 Red algae: Contoh kehadiran pada G-8. Tersebar 4-6% total batuan.
 Lepidocyclina sp.: Contoh keterdapatan pada E-8. Cangkang sudah
mengalami penggantian oleh kalsit. Tersebar 6-7% total batuan.
 Milliloid sp.: Terdapat pada E-5. Cangkang sudah mengalami
penggantian oleh kalsit. Tersebar 3-4% total batuan.
 Other skeletal grain: Contoh di H-6. Cangkang sudah mengalami
penggantian oleh kalsit pada umumnya. Terdiri dari beberapa spesies
organisme. Tersebar 27-29% total batuan.
 Semen: Sparry calcite hadir dalam tipe pore filling mendominasi.
Tersebar 7-8% total batuan.
 Matriks: Mikrit hadir dari A-1 hingga J-10. Tersebar 26-27% total
batuan.

Diagenesis:
Hadirnya porositas vuggy menunjukkan lingkungan diagenesis meteoric
freshwater vadose.

21. LP-ibnu 31

Klasifikasi: Batuan piroklastik


Nama Batuan: Vitric Tuff (Pettijohn, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kemas mud supported dengan kontak antar butir
dominan berupa no contact. Sortasi dikategorikan well sorted dengan bentuk
butir subangular. Porositas berupa porositas sekunder hasil disolusi (Contoh
pada B-9) dengan besaran 5-7%.
Komposisi:
 Kuarsa: Contoh keterdapatan pada A-7. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
3-4% total batuan.
 Plagioklas: Contoh ketedapatan pada J-4. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 7-8% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada C-6. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 2-3% batuan.
 Semen: Berupa oksida besi dengan tipe kehadiran pore lining cement.
Tersebar 3-5% total batuan.
 Matriks: Gelas hadir sebagai matriks batuan dengan sebaran dari A-1
hingga J-10. Tersebar 72-73% total batuan.

22. LP-ibnu 81

Klasifikasi: Batuan beku intermediet


Nama Batuan: Andesite (IUGS, after strieksen, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kristalinitas hipokristalin. Fabrik dari batuan
termasuk ke dalam dominan panidiomorfik dengan relasi inequigranular.
Tekstur dari batuan berupa porfiritik dengan tipe glomeroporfiritik (fenokris
berupa plagioklas dan mineral mafik serta massa dasar berupa gelas).
Komposisi:
 Plagioklas: Tersebar pada A-1 hingga J-9. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 21-22% total batuan.
 Klinopiroksen: Contoh keterdapatan pada G-7. Colorless-cokelat pada
nikol sejajar dan ungu-jingga pada nikol silang. Orde II-III dengan
relief tinggi serta N mineral > n balsam. Prismatik-euhedral sebagai
bentuk mineral. Tersebar 7-8% total batuan.
 Kuarsa: Contoh keterdapatan pada H-4. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Tersebar 1-2% total batuan.
 K-Felspar: Contoh keterdapatan pada J-1. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral
dengan N mineral > n balsam. Penyebaran 4-5% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada I-2. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 3-5% batuan.
 Secondary mineral: Contoh kehadiran pada C-2. Tersebar 7-9% total
batuan. Merupakan ubahan dari felspar. Cokelat pada nikol sejajar dan
nikol silang.
 Gelas: Tersebar dari A-1 hingga J-10. Bertindak sebagai massa dasar.
Colorless pada nikol sejajar dan tidak meneruskan cahaya pada nikol
silang. Tersebar 48-49% batuan.

Petrogenesis dan Alterasi:


Sekilas petrogenesis melalui analisis petrografi, mineral plagioklas dan
mineral mafik terbentuk terlebih dahulu, diikuti dengan gelas ketika magma
naik ke dekat permukaan. Mineral sekunder hadir sebagai ubahan dari mineral
felspar pada umumnya.

23. LP-ibnu 129


Klasifikasi: Batuan beku intermediet
Nama Batuan: Andesite (IUGS, after strieksen, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kristalinitas hipokristalin. Fabrik dari batuan
termasuk ke dalam dominan hipidiomorfik dengan relasi inequigranular.
Tekstur dari batuan berupa porfiritik dengan tipe glomeroporfiritik (fenokris
berupa plagioklas dan mineral mafik serta massa dasar berupa gelas).
Komposisi:
 Plagioklas: Tersebar pada A-1 hingga J-4. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral.
Penyebaran 24-25% total batuan.
 Kuarsa: Contoh keterdapatan pada G-4. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Tersebar 2-3% total batuan.
 K-Felspar?: Contoh keterdapatan pada J-2. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Dominan kembaran berupa tipe albit.
Relief sedang-rendah. Bentuk mineral berupa prismatik-euhedral
dengan N mineral > n balsam. Penyebaran 3-5% total batuan.
 Hornblende : Contoh keterdapatan pada H-10. Cokelat pada nikol
sejajar dan silang, relief tinggi dengan bentuk prismatik-subhedral.
Tidak menunjukkan gejala pleokroisme. Tersebar 6-7% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada J-6. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 6-8% batuan.
 Secondary mineral: Contoh kehadiran pada C-2. Tersebar 5-6% total
batuan. Merupakan ubahan dari felspar. Cokelat pada nikol sejajar dan
nikol silang.
 Gelas: Tersebar dari A-1 hingga J-10. Bertindak sebagai massa dasar.
Colorless pada nikol sejajar dan tidak meneruskan cahaya pada nikol
silang. Tersebar 45-46% batuan.

Petrogenesis dan Alterasi:


Sekilas petrogenesis melalui analisis petrografi, mineral plagioklas dan
mineral mafik terbentuk terlebih dahulu, diikuti dengan gelas ketika magma
naik ke dekat permukaan. Mineral sekunder hadir sebagai ubahan dari
plagioklas pada umumnya.

24. Rega-103

Klasifikasi: Batuan sedimen silisiklastik


Nama Batuan: Calcareous Lithic Greywacke (Pettijohn, 1975)

Pemerian:
Warna pada nikol sejajar adalah colorless dan warna pada nikol silang adalah
abu-abu. Sampel memiliki kemas grain supported dengan kontak antar butir
dominan berupa no contact-point contact. Sortasi dikategorikan medium-poor
sorted dengan bentuk butir subrounded. Porositas hadir berupa porositas
sekunder hasil disolusi (contoh pada J-3) dengan besaran 11-13%.
Komposisi:
 Kuarsa: Contoh keterdapatan pada E-6. Colorless pada nikol sejajar
dan putih pada nikol bersilang. Relief rendah dengan bentuk mineral
subhedral serta N mineral < n balsam. Tanda optik berupa uniaxial (-).
Berupa kuarsa monokristalin. 3-4% total batuan.
 Unidentified mineral: Contoh keterdapatan pada C-2. Colorless pada
nikol sejajar dan abu-abu pada nikol silang. Memiliki relief sedang.
Tersebar 2-3% total batuan.
 Rock fragment: Contoh keterdapatan pada F-4. Berupa pecahan batuan
beku. Tersebar 20-23% total batuan.
 Other skeletal grain: Contoh keterdapatan pada F-10. Cangkang
umumnya sudah tergantikan oleh kalsit. Tersebar 5-6% total batuan.
 Mineral opak: Contoh keterdapatan pada I-1. Tidak meneruskan
cahaya pada nikol sejajar dan nikol bersilang. Bentuk kristal dominan
subhedral. Tersebar 3-4% batuan.
 Vein kalsit: Terdapat pada G-8. Merupakan rekahan terisi fluida yang
mengkristal. Colorless pada nikol sejajar dan warna orde II-III pada
nikol silang dengan tanda optik uniaxial (-). Tersebar 5-6% total
batuan.
 Semen: Berupa oksida besi dengan tipe kehadiran pore lining cement.
Tersebar 7-8% total batuan.
 Matriks: Material berukuran lempung (karbonatan) hadir sebagai
matriks batuan. Tersebar 32-33% total batuan.

Diagenesis dan Provenance:


Hadirnya sementasi oksida besi pada sampel menunjukkan batuan sudah
memasuki rezim diagenesis mesogenesis (De Ros dan Scherer, 2012) dengan
provenance berasal dari recycled orogeny (Dickinson dan Suczec, 1970).

Anda mungkin juga menyukai