Anda di halaman 1dari 13

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PROSES PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI SUMBER ENERGI


LISTRIK

BIDANG PENELITIAN:

PKM-P

DIUSULKAN OLEH:

NAMA: RAMSES HUTAPEA

NIM : 15 202 124

INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

MEDAN SUMATERA UTARA

2017

i
PENGESAHAN PKM-PENELITIAN

1.Judul Kegiatan

2.Bidang kegiatan

3.Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap

b.NIM

c.Jurusan

d.Universitas/Institut/Perguruan

e.Alamat Rumah/No.Telp/HP

f.Alamat e-mail

4.Anggota Pelaksana Kegiatan

5.Dosen Pendamping

a.Nama Lengkap dan Gelar

b.NIDN

c.Alamat Rumah/No.Telp/HP

6.Biaya Kegiatan Total

a.DIKTI

b.Sumber Lain

7.Jangka Waktu Pelaksanaan

Medan,26 Februari 2017

Menyetujui

Dekan Fakultas Industri

ii
DATAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

BAB 1.PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Rumusan Masalah

C.TujuanPenulisan

D.Manfaat Penulisan

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Sampah

B.Jenis-Jenis Sampah

1.Berdasarkan Sumbernya

2.Berdasarkan Sifatnya

3.Berdasarkan Bentuknya

BAB III.METODE PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian

B.Metode

C.Populasi dan Sampel

D.Instrumetal Penelitian

E.Teknik Analisa Data

BAB IV.BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A.Anggaran Biaya

B.Jadwal Kegiatan

BAB V.DAFTAR PUSTAKA


BAB 6.LAMPIAN-LAMPIRAN

A.Sumber Dana Kegiatan

B.Seleksi dan Evaluasi Proposal

C.Pelaksanaan dan Pelaporan

iii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sampah masih menjadi permasalahan yang besar dalam kehidupan


masyarakat di dunia, khususnya di Negara kita Indonesia ini. Sampah menjadi
salah satu permasalahan yang menjadi perhatian khusus di Indonesia. Sebagai
contoh yang diambil berdasarkan survei bulan juli 2013, bahwa 1.200-1.300 ton
samapah terus bertambah di bandung setiap harinya. Sedangkan rata-rata sampah
ang bertambah di beberapa kota besar di Indonesia setiab harinya mencapai angka
sekitar 700 ton per hari.

Keterbatasan lokasi penampungan sampah pun turut menjadi salah satu


kendala dalam menanggulangi banyaknya sampah mayoritas berasal dari kota-
kota besar. Mash banyak lagi penyebab sampah yang kian menumpuk di
Indonesia, diantaranya yaitu kurangnya kesadaran pada masyarakat untuk
membuang sampah pada tempatnya, dan perhatian pemerintah yang masih minim
tehadap penumpukan sampah yang besa di Indonesia.

B.Rumusan Masalah

A.Bagaimana cara untuk memanfaatkan sampah menjad pembangkit listrik ?

B.Apa kendala dalam proses pembuatan PLTS ?

C.Apa dampak posiif dan negatif dengan adanya PLTSa ?

1
C.Tujuan Penulisan

A.Mengetahui cara memanfaatkan sampah menjadi pembangkit listrik.

B.Mengetahui apa saja kendala dalam proses pembuatan PLTSa.

C.Mengetahui dampak yang terjadi dengan adanya PLTSa.

D.Manfaat Penulisan

A.Menambah wawasan penulis maupun pembacatentang pemamfaatan sampah


menjadi pembangkit listrik.

B.Supaya warga Indonesia dapat menjadikan sampah menjadi salah satu sumber
energi alternatif dengan diterapkanya PLTSa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhinya


suatu proes. Sampah didefenisikan oleh manusia menurut derajat ketepakaianya,
dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut
berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefenisikan konsep
lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

B.Jenis-Jenis Sampah

Sampah dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu berdasarkan sumbernya, dan


berdasarkan sifatnya.

2
1.Berdasarkan Sumbernya

Sampah Alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses


daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering dihutan yang terurai menjadi
tanah. Diluar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya
daun-daun kering dilingkungan permukiman.

Sampah Manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa


digunakan terhadap hasil-hasil pecernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah
manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan
sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan
bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah menusia dngan cara hidup yang
higenis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran
pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulng misalnya
melalui sistem urinoir tanpa air.

Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia


(pengguna barang), dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang
ketempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikiran manusia. Meskipun
demikian, jumlah sampah kategori in pun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampa-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Limbah Radioaktif

Sampah nuklirmerupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup
dan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang
tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju
biasanya bekas tambang garam ataudasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).

3
2.Berdasarkan Sifatnya

Sampah Organik - Dapat Diurai (Degradable)

Sampah organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa


makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah
lebih lanjut menjadi kompos.

Sampah Anorganik – Tidak Terurai (Undegradable)

Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk,seperti


plastik, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial atau sampah yang laku
dijual untuk dijadikan produk lainya. Beberapa sampah anorganik yang dapat
dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kaca,dan kertas.

3.Berdasarkan Bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi
dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

Sampah Padat

Sampah padat adalah segal bahan buangan selain kotoran manusia, urine
dan sampah cair.Dapat berupa sampah rumah tangga: Sampah dapur, sampah
kebun, plastik, metal, gelas, dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini di
kelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan
organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput padawaktu
pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi


lagi menjadi:

 Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan oleh proses


biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
 Non-Biodegradable: yaitu smpah yang tidk bisa diuraikan oleh
proses biologi, Dapat dibagi lagi menjadi:

4
 Recyclable: sampah yang dapat diolah dan
digunakan kembali karena memilii nilai secara
ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian, dan lain-
lain.
 Non-Recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai
ekonomidan tidakdapat diolah atau diubah kembali
seperti packs, carbon paper, thrmo coal dan lain-
lain.

Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah yang telah digunakan dan
tidak diperlukan kembali dan dibuang ketempat sampah. Limbah hitam: sampah
cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan
tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung pantogen. Sampah dapat berada
pada setiap fasa materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase
yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.
Emisi biasanya dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah
dalam jumlah besardatang dari aktivitas imdustri (dikenal juga dengan sebutan
limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua
produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah
yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk mencegah sampah cair
adalah pabrik-pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang
ke selokan.

BAB III METODE PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam upaya pelaksanaan penelitian, maka peneliti melakukanya pada:

1. Tempat Penelitian
Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan Proposal
yang berjudul “Proses Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik”,
maka penulis mengadakan penelitian di PLTSa, EBT, Kota Medan,
Sampah perkotaan.

5
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai 17 April 2017 sampai September 2017.

B.Metode Penelitian

1.Pendekatan penelitian

Penelitian ini bersifat experimental dengan mengunakan sebuah


pendekatan fenomenalogi. Fenomenalogi adalah pendekatan yang berusaha
memaham fenomena sebagaimana adanya, tanpa predisposisi tertentu. Dengan
pendekatan ini dirasa dapat diperoleh deskripsi yang sedekat mungkin dalam
memahami individu autisme. Strategi penelitian yang dipilih adalah studi kasus
karena merupakan cara yang paling tepat untuk memperoleh pemahaman
mendalam tentang PLTSa. Kedalaman data dalam penelitian studi kasus diperoleh
melalui penggunaan berbagai sumber data dan metode pengumpulan data.

C.Populasi dan Sampel

1.Populasi Penelitan

Populasi penelitian suatu enelitian merupakan kumpulan individu atau


obyek yang merupakan sifat-sifat umum. Arikunto (2010:173) menjelaskan
bahwa ‘populasi adalah keeluruhan objek penelitian.” Sedangkan menurut
Sugiono (2010:80) poulasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.” Maka dari
penjelasan para ahli tersebut, penulis menetapkan oulasi dalam penelitian adalah
karyawan karyawan yang bekerja di PLTSa, EBT, Kota Medan, Sampah
perkotaan.

2.Sampel Penelitian

Penarikan dan pembuatan sampel dari populasi utuk mewakili populasi


disebabkan untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku
bagi populasi, Arikunto (2010:174) mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang di teliti.” Selamjutnya menurut Sugiyono (2010:81)
sampel adalah “bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”.

6
Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Mengenai hal ini, Arikunto (2010:183) menjelaskan bahwa
“purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan bukan
didasrkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu. “Begitu pula menuru Sugiyono (2010:85) sampling purpose adalah
“teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Artinya setiab subjek
yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan
pertimbangan tertentu. Tujuan dan pertimbangan pengambilan subjek/sampel
penelitian ini adalah sampel tersebut menguasai keterampilan.

C.Instrumental Penelitian

1.Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat (Soekidjo


Notoatmodjo, (2005:70). Pada penelitian ini adalah Bagaimana cara
mengkonversikan sampah menjadi energi alternatif.

2.Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi bebas (Soekidjo Notoatmadjo,


(2005:70). Dalam penelitian ini adalah cara mengubah samah menjadi energi
listrik.

3.Variabel Penggangu (Intervening)

Variabel penganggu adalah variabel yang ikut mempengaruhi penelitian


(eksperimen) dan harus dikendalikan menambah motivasi.

D.Teknik Analisa Data

Data dari hasilpenelitian akan dilakukan pengolahan data yang diolah


dengan mengacu pada pendekatan grounded theory yang diarahkan untuk
mengembangkan model teoritis berdasarkan data-data lapangan.

7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

1.Biaya Penelitan

No Jumlah Pengeluaran Biaya


1 Peralatan penunjang
2 Bahan habis pake
3 Perjalanan: Ke PLTSa, EBT, Kota Medan,
Sampah Kota
4 Lain-lain: Buku literatur, koneksi internet,
komunikasi, dokumentasi
5 Jumlah

2.Jadwal Kegiatan

No Jenis Bulan Ke-1


Kegiatan
1 Diskusi
dengan
Pembingbing
2 Penyusunan
Instrumen
penelitan
3 Penentuan
Informen
4 Pra
Lapangan
Observasi
Pendahuluan
5 Pengumpulan
Data
(Indepth
Iterview)
6 Pengumpulan
Data
(Participant
Observation)
7 Diskusi
dengan
Pembingbing
8 Analisa Data
9 Penarikan
Kesimpulan
10 Penyelesaian
Laporan
Penelitian

BAB V DAFTAR PUSTAKA

NN (online) http://www.antara.co.id/arc/2008/3/24/menristek-canangkan -
pembangunan-pltsa-gedebage/tersedia (id.wikipedia.org) (2011)

NN (online) http://www.opinmasyarakat.com/2017/11/10/desember-pltsa-
gedebege-dibangun/tesedia (id.wikipedia.org) (2011)

NN (online) tersedia http://www.bandung.go.id/?fa =berita.detik&id=846(2010)

BAB VI LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1.Biodata

A.Identitas

1 Nama Lengkap Ramses Hutapea


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Mesin
4 NIM 15202124
5 Tempat dan Tanggal Lahir Parsoburan, 22 Februari 1997
6 Email Ramseshutapea13@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082238775395

B.Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institusi SDN173630 SMP
Parsobuan
Jurusan -
Tahun Masuk-
Lulus

9
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertangungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sangsi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi aslah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian.

Medan, 26 April 2017

Pengusul

Ramses Hutapea

10

Anda mungkin juga menyukai