KELAS F
KELOMPOK 4
Putri Mahmud Dewa 1871040049
Riska Riana 1871040050
Nursyahna Meilinda 1871041015
Nurul Azzahrah Aulia 1871042026
Nurul Misykatin 1871040016
Rafidatunnisa 1871041073
Putri Auliah 1871042057
Nurindah Sari 1871041067
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2018
GAYA BELAJAR
Kebiasaan/kemampuan yang dilakukan seseorang terhadap cara belajar sehari-hari. Ada tiga
gaya belajar yang dimiliki setiap manusia, yaitu visual, auditorial, dan kinestik (mata, telinga,
dan pergerakan).
TIPE VISUAL
Tipe visual adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling
efektif menggunakan indera pengelihatan (visual). Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe
ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu,
tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan warna-warna, garis, maupun bentuk.
Itulah mengapa, orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang
mendalam dengan nilai artistik seperti paduan warna dan lainnya.
2. Mayoritas, tipe visual suka membaca. Namun, buku bacaan yang banyak memiliki
gambar ilustrasi dan warna yang menarik lebih mudah dipahami daripada buku
bacaan yang penuh dengan teks.
3. Perhatikan penerangan saat belajar dan hindari "polusi visual."
5. Catat kembali bahan pelajaran dengan warna dan gambar yang menarik.
TIPE AUDITORI
Tipe auditori adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling
efektif menggunakan indera pendengaran (Audio). Orang tipe tidak masalah dengan tampilan
visual saat mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan
jelas.
Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada yang dilihat
Senang mendengarkan
3. Lagukan apa yang diingat dengan irama dan hindari "polusi suara" (kebisingan).
Tipe kinestetik adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan
paling efektif dengan melibatkan gerakan tubuh, peragaan, dan aktivitas fisik. Biasanya orang
yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku
tetapi juga mempraktikkanya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan
memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik.
Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga atau menari
1. Gunakanlah gerakan dalam pelajaran, seperti aktivitas atau uji coba secara langsung.
4. Saat mengingat sesuatu, lakukan hal yang diingat dengan aktivitas gerak.
Belahan otak kiri berhubungan dengan logika, analisis, bahasa, rangkaian, dan matematika.
Otak kiri biasanya diidentikkan dengan kecerdasan analitis. Jadi, belahan otak kiri kita
berhubungan dengan hal hal yang kuantitatif, berpikir teoritis, intelektual, logis, linier, dan
rasional. Cara kerja otak kiri sangat rapi, terstruktur, dan sistematis. Otak kiri digunakan
untuk memahami hal-hal yang kompleks dan perlu pemikiran yang mendetail. Orang yang
biasanya lebih mengandalkan otak kiri adalah seorang peneliti atau ilmuwan. Otak kiri adalah
otak yang memiliki daya ingat singkat memuat ingatan yang logis.
Belahan otak kanan berkaitan dengan ritme, kreativitas warna (visual), imajinasi, dimensi, ide,
gairah, keberanian emosi, dan seni. Cara kerja otak kanan ini biasanya tidak terstruktur dan
cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Contoh orang yang
mengandalkan otak kanannya adalah seniman. Otak kanan adalah otakyang mampu memuat
ingatan secara image. Artinya, dayaingat otak lebih lama dibandingkan otak kiri.
Definisi lain tentang kecerdasan mencakup kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru
atau perubahan lingkungan saat ini, kemampuan untuk mengevaluasi dan menilai,
kemampuan untuk memahami ide-ide yang kompleks, kemampuan untuk berpikir produktif,
kemampuan untuk belajar dengan cepat dan belajar dari pengalaman dan bahkan kemampuan
untuk memahami hubungan.
1. Kecerdasan Linguistik-Verbal
Mampu menulis lebih baik dari teman seusianya (jika masih anak-anak).
Senang bergabung pada acara-acara debat, dialog, atau berbicara di hadapan publik.
2. Kecerdasan Logika-Matematika
Kesuksesan mudah diraih jika dilakukan dengan terstruktur dan tahapan yang jelas.
Jika memakai komputer senang bekerja melalui program spread-sheet dan database.
Tidak merasa puas jika sesuatu yang dilakukan atau dipelajari tidak memberikan
makna dalam kehidupan.
3. Kecerdasan Musikal
Sangat tertarik untuk memainkan intrumen musik (termasuk merasa lebih mudah
belajar musik dari mata pelajaran lainnya).
Selalu terfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan suara dan bunyi (bahkan selalu
mencari lebih jauh tentang jenis-jenis bunyi).
Intonasi dan naik turunnya tekanan suara pada saat membaca puisi sangat menggugah
perasan.
Sangat mudah menghafal dan mengingat ketika objek yang dihałal atau dibaca
dimasukkan dalam irama-irama musik.
Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi ketika mendengar bunyi radio atau televisi.
Dapat mengingat lagu sekaligus liriknya lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengingat segala informasi lain yang bersifat non-musikal.
4. Kecerdasan Visual-Spasial
Kemampuan untuk mengenali pola ruang secara akurat, menginterpretasikan ide grafis dan
spasial serta menerjemahkan pola ruang secara tepat.Beberapa jenis pekerjaan yang
membutuhkan kecerdasan spasial adalah photographer, dekorator ruang, perancang busana,
arsitek, dan pembuat film.
Senang akan membaca dan menulis khususnya membaca, Mereka yang memiliki
kecerdasan spasial senang menerjemahkan sebauah alur dengan imajinasi mereka
sendiri.
Senang memperhatikan hal yang berbentuk visual layaknya gambar, lukisan foto atau
grafik dan juga map 2 maupun 3 dimensi. Selain itu mereka senang menafsirkan hal
yang tersirat pada objek tersebut.
Rasa penasaran yang tinggi akan hal-hal yang seringkali dianggap bahaya atau
menantang. Selama hal tersebut bisa memenuhi rasa penasarannya terutama kepuasan
mata dan pikiran.
Sangat mudah menilai hanya dengan melihat pola dari sesuatu benda ataupun
peristiwa, hal ini sangat jarang dimiliki oleh orang lain kecuali mereka yang memiliki
kecerdasan visual-spasial.
Individu yang memiliki kecerdasan spasial bisa atau senang menggambarkan hal yang
mereka imajinasikan atau mereka gambarkan, seperti melukis atau menggambar dan
jenis lainnya.
5. Kecerdasan Kinestetik
Kemampuan menggunakan seluruh atau sebagian dari tubuh untuk melakukan sesuatu,
membangun kedekatan untuk mengonsolidasikan dan meyakinkan, serta mendukung orang
lain dan menggunakannya untuk menciptakan bentuk ekspresi baru. Beberapa jenis pekerjaan
yang membutuhkan kecerdasan ini adalah mekanik, pelatih, pengrajin, atlet, penari, atau
koreografer.
Bekerja dengan terampil dengan menggunakan objek, antara lain dengan melibatkan
gerakan motorik yang baik dari jari dan tangan serta mengeksploitasi kemampuan
motorik lain pada tubuhnya. Misalnya menggambar, memahat dan pekerjaan lain
yang memerlukan keterampilan tangan.
Mengontrol anggota tubuh untuk menghasilkan suatu gerakan yang gesit dan cekatan.
Mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa non verbal atau dengan gerakan
tubuh untuk menyampaikan maksudnya.
Dapat menirukan gerakan tubuh orang lain dengan sangat baik ketika diberi contoh.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan mengomunikasikan secara jelas apa
yang perlu dilakukan, berempati kepada orang lain, membedakan dan menginterpretasikan
berbagai jenis komunikasi dengan orang lain, dan memahami hasrat dan motivasi orang lain.
Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan interpersonal adalah manajer,
politisi, pemimpin, psikolog, guru, atau konsultan.
Dapat mengembangkan serta menciptakan hubungan sosial yang baru dengan efektif.
Mampu berempati dengan orang lainnya, atau dapat dikatakan memiliki kemampuan
memahami orang lain secara utuh.
Memiliki kemampuan dalam mempertahankan hubungan sosial nya dengan cara yang
efektif, sehingga hubungan sosial yang dibinanya tak akan pernah musnah digerus
oleh waktu bahkan senantiasa untuk berkembang semakin mendalam.
Dapat menyadari komunikasi, baik secara verbal ataupun non verbal dari orang-orang
lainnya. Dapat dikatakan bahwa, orang-orang dengan kecerdasan interpersonal tinggi
memiliki sifat sensitif terhadap perubahan sosial serta tuntutan-tuntutan yang ada.
Dapat memecahkan masalah-masalah yang ada pada hubungan sosialnya, tentunya
dengan pendekatan win-win solution. Selain itu, juga dapat mencegah terjadi nya
masalah pada hubungan sosialnya.
Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik, dalam hal ini mencakup pada
ketrampilan berbicara, mendengarkan, serta menulis secara efektif. Selain itu, mereka
yang memiliki kecerdasan interpersonal juga akan memberikan penampilan fisik yang
memang sesuai dengan tuntutan dalam lingkungannya.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan untuk menilai kekuatan kelemahan, bakat, ketertarikan diri sendiri serta
menggunakannya untuk menentukan tujuan, menyusun, dan mengembangkan konsep dan
teori berdasarkan pemeriksaan ke dalam diri sendiri, memahami perasaan, intuisi,
temperamen, dan menggunakannya untuk mengekspresikan pandangan pribadi. Beberapa
jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan ini adalah perencana, pemuka agama,atau ahli
filosofi.
8. Kecerdasan Naturalis
Dapat melihat pola dan irama dari sekelilingnya dengan mudah dengan mengamati,
perbedaan, persamaan, atau anomaly.
Dapat menunjukkan hal – hal di lingkungannya yang dilewatkan orang lain.
Memiliki ingatan yang tajam mengenai detail, sering mengamati dan mudah
mengingat hal – hal dari lingkungannya.
Memiliki indera yang tajam dalam penglihatan, penciuman, pendengaran, sentuhan
dan bahkan mungkin memiliki indera ke enam.
Menyukai binatang dan senang mengetahui berbagai hal tentang hewan
Sangat menyukai kegiatan luar ruangan seperti berkebun, berkemah, hiking atau
mendaki, bahkan hanya duduk diam dan mengamati berbagai perubahan tidak kentara
di lingkungannya.
Menyukai buku atau pertunjukan mengenai fenomena alam.
Mengoleksi berbagai hal mengenai fenomena alam, objek alam, jurnal, gambar –
gambar, dan tulisan hasil pengamatannya sendiri.
Menunjukkan kepedulian mengenai ancaman pada lingkungan termasuk pada
ancaman kepunahan suatu spesies.
Mudah mempelajari karakteristik dan hal yang berkaitan dengan spesies di seluruh
dunia.
TEMPERAMEN KEPRIBADIAN
Hipocrates mengemukakan suatu teori kepribadian tentang empat tipe temperamen manusia.
Berdasarkan pemikirannya, Hipocrates mengatakan bahwa keempat tipe temperamen dasar
itu adalah akibat dari empat macam cairan tubuh yang sangat penting di dalam tubuh manusia,
yaitu:
Kemudian, teori Hippocrates disempurnakan oleh Galenus. Dia mengatakan bahwa keempat
cairan tersebut ada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu. Jika salah satu cairan lebih
dominan dari cairan yang lain, cairan itu dapat membentuk kepribadian seseorang.
Sanguinis
Ciri-ciri sanguinis adalah orang yang sangat bersemangat dalam hidup. Selalu tampak ceria,
hangat, bersahabat, dan sangat menikmati hidup. Hal ini disebabkan karena orang sanguinis
memiliki sifat yang mudah menerima sehingga kesan-kesan dari luar dapat dengan mudah
masuk ke dalam hati. Seorang sanguin cenderung lebih mendasarkan perasaannya daripada
pemikirannya saat mengambil keputusan. Orang sanguinis sangat menyukai ‘kesenangan’,
dan jarang sekali membiarkan hatinya bersedih berlama-lama. Ciri-ciri 12sanguinis lainnya,
yaitu termasuk tipe orang yang sangat suka bicara, dengan mudah mereka dapat menularkan
perasaan semangat kepada orang lain melalui perkataan. Gaya yang gaduh bersuara keras,
dan ramah membuat orang sanguinis tampak percaya diri lebih daripada yang sebenarnyä
Kolerik
Ciri-ciri orang koleris adalah memiliki kemauan keras dalam mencapai sesuatu. Seorang
koleris adalah pribadi yang aktif, praktis, cekatan, mandiri, dan sangat independen. Mereka
cenderung bersikap tegas dan berpendirian keras dalam mengambil keputusan bagi diri
sendiri dan bagi orang lain. Salah satu tipe yang sangat menyukai aktivitas, sehingga tidak
perlu dirangsang oleh lingkungannya, tetapi justru merangsang lingkungan melalui ide-ide
yang tidak pernah berakhir, rancangan, sasaran, dan ambisi. Pribadi koleris bukan tipe orang
yang mudah menyerah terhadap tekanan dari orang lain. Bahkan tekanan tersebut justru
semakin mendorong mereka untuk terus maju. Bagian yang paling sedikit berkembang dari
seorang koleris ialah emosinya. Tidak mudah bersimpati kepada orang lain. Bukan orang
yang dengan mudah mengekspresikan perasaan kepada orang lain. Dan cenderung tidak peka
terhadap kebutuhan orang. Pribadi koleris cenderung dominan dan memiliki jiwa
kepemimpinan yang kuat.
Melankolis
Orang melankolis memiliki rasa seni yang tinggi kemampuan analitis yang kuat, perfeksionis,
berbakat, dan rela berkorban. Perasaan sangat berpengaruh pada pribadi melankolis
cenderung introvert, tapi apabila ia sedang berada dalam puncak suka citanya bisa saja
menjadi lebih ekstrovert. Pribadi yang sangat perfeksionis cenderung membuat mereka sering
menyalahkan diri sendiri dan menjadi rendah diri, padahal mereka memiliki daya analitik
yang hebat yang mampu memperhitungkan secara akurat bahaya dan halangan dalam setiap
proyek. Pribadi melankolis cenderung memilih pekerjaan yang membutuhkan pengorbanan
dan ketekunan, sekali memilih sesuatu maka mereka akan tetap setia mengerjakannya.
Phlegmatis
Orang phlegmatis memiliki sifat alamiah pendamai dan menghidari kekerasan. Orang
phlegmatis adalah orang yang mudah diajak bergaul, ramah, dan menyenangkan. Tipe orang
yang bisa membuat sekelompok orang tertawa terbahak-bahak oleh humor-humor keringnya,
tetapi mereka sendiri tidak tertawa. Pribadi phlegmatis adalah pribadi yang konsisten, tenang,
dan jarang sekali terpengaruh dengan lingkungan. Inilah yang membuat mereka hampir tidak
pernah terlihat gelisah. Di balik pribadi yang dingin dan malu-malu, sesungguhnya mereka
memiliki kemampuan untuk dapat lebih merasakan emosi yang terkandung pada sesuatu.
Karena menyukai kedamaian dan tidak menyukai pertikaian, orang phlegmatis cenderung
menarik diri dari segala macam keterlibatan.
Ekstrovert
Menurut Jung berpendapat bahwa Ekstrovert ditandai dengan mudah bergaul, terbuka, dan
mudah mengadakan hubungan dengan orang lain. Dikemukakan oleh Eysenck karakteristik
ekstroversi ditandai oleh sosiabilitas, bersahabat, aktif berbicara, menyenangkan, aktif dan
spontan.
Jung mengatakan bahwa ekstrovert adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia
objektif, orientasinya terutama tertuju ke luar. Pikiran, perasaan, serta tindakannya lebih
banyak ditentukan oleh lingkungan.
Orang Ekstrovert lebih senang berada di tengah keramaian. Energinya terkumpul ketika
berbícara dan berinteraksi dengan banyak orang. Ketika sedang berada di keramaian, orang
ekstrovert seolah-olah sedang mengisi tenaganya (charging). Oleh karena itu, jika orang
ekstrovert sedang stress, ia akan cenderung memilih untuk berinteraksi dengan banyak
temannya, entah pergi ke mall, nonton atau sekedar jalan-jalan. Orang ekstrovert tidak
nyaman dengan suasana sepi. Suasana sepi bagi orang ekstrovert malah akan membuatnya
makin tertekan.
Introvert
Dalam segi bahasa introvert mempunyai arti tertutup, sedangkan istilah adalah pribadi yang
mengarah pada pengalaman subyektif, memusatkan diri dalam dunia dalam dan privat,
dimana realita hadir dalam bentuk hasil amatan, cenderung menyendiri, pendiam, dan tidak
ramah dan anti 15nergy. Umumnya orang introvert itu senang intropekstif dan sibuk dengan
kehidupan internal mereka sendiri.
Menurut Jung seorang introvert ditandai dengan sukar bergaul, tertutup, dan sukar
mengadakan hubungan dengan orang lain.
Bagi orang introvert, keramaian akan membuat tenaga mereka cepat hilang. Oleh karena itu,
biasanya mereka hanya sekali-kali berinteraksi, kemudian diam. Ketika sedang stress, orang
introvert lebih senang menyendiri atau hanya mau berbagi kepada satu atau dua orang yang
mereka percaya. Bagi orang introvert, suasana sepi adalah suasana yang nyaman. Mereka
seolah bisa mengisi energi mereka. Selain itu, biasanya orang introvert hanya berbicara
seperlunya dan hanya berbicara mengenai apa yang memang ingin mereka bicarakan. Pada
kadar yang tinggi, orang introvert jka ditanya akan diam memikirkan apa yang akan mereka
ucapkan, setelah itu baru mereka berbicara.
Cenderung lebih suka “memasuki” dunia imaginer, bisa merenung yang kreatif.
Perasaan halus dan cenderung untuk tidak melahirkan emosi secara menyolok,
biasanya melahirkan ekspresinya dengan cara-cara yang halus yang jarang ditemukan
pada individu-individu lain.
Sikapnya “tertutup”, sehingga jika ada konflik-konflik disimpannya dalam hati dan ia
berusaha menyelesaikannya sendiri.
Banyak pertimbangan, sering mengadakan analisis dan kritik diri.
@PsikologID. 2013. Who am I: Personality Test (Kenali & Upgrade Dirimu). Jakarta :
Tangga Pustaka
Zainal Aqib dan Ahmad Amrullah. 2017. Ensiklopedia Pendidikan & Psikologi.
Yogyakarta : Penerbit Andi
Priyatna, Andi. 2013. Pahami Gaya Belajar Anak! : Memaksimalkan Potensi Anak
Dengan Modifikasi Gaya Belajar. Jakarta : PT Elex Media Komputindo