Anda di halaman 1dari 17

PAPER

MATERI KODE ETIK PSIKOEDUKASI


“WHO AM I”

KELAS F

KELOMPOK 4
Putri Mahmud Dewa 1871040049
Riska Riana 1871040050
Nursyahna Meilinda 1871041015
Nurul Azzahrah Aulia 1871042026
Nurul Misykatin 1871040016
Rafidatunnisa 1871041073
Putri Auliah 1871042057
Nurindah Sari 1871041067

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2018
GAYA BELAJAR

Kebiasaan/kemampuan yang dilakukan seseorang terhadap cara belajar sehari-hari. Ada tiga
gaya belajar yang dimiliki setiap manusia, yaitu visual, auditorial, dan kinestik (mata, telinga,
dan pergerakan).

TIPE VISUAL

Tipe visual adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling
efektif menggunakan indera pengelihatan (visual). Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe
ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu,
tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan warna-warna, garis, maupun bentuk.
Itulah mengapa, orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang
mendalam dengan nilai artistik seperti paduan warna dan lainnya.

Karakteristik orang yang termasuk tipe visual:

 Lebih mudah mengingat dari yang dilihat daripada yang didengar

 Lebih suka membaca daripada dibacakan

 Berbicara dengan tempo agak cepat

 Cukup peduli dengan penampilan dan pakaian

 Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato

 Sulit untuk menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis

 Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian

 Suka menggambar apa pun di kertas

Strategi belajar yang cocok bagi tipe visual:

1. Gunakanlah Variasi warna dalam melakukanpencatatan, seperti memberi garis bawah


atau membuat grafik.

2. Mayoritas, tipe visual suka membaca. Namun, buku bacaan yang banyak memiliki
gambar ilustrasi dan warna yang menarik lebih mudah dipahami daripada buku
bacaan yang penuh dengan teks.
3. Perhatikan penerangan saat belajar dan hindari "polusi visual."

4. Saat mengingat sesuatu, bayangkan dan buat tulisan yang memudahkan.

5. Catat kembali bahan pelajaran dengan warna dan gambar yang menarik.

TIPE AUDITORI

Tipe auditori adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling
efektif menggunakan indera pendengaran (Audio). Orang tipe tidak masalah dengan tampilan
visual saat mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan
jelas.

Karakteristik orang yang termasuk tipe Auditori :

 Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada yang dilihat

 Senang mendengarkan

 Mudah terdistraksi dengan keramaian

 Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang melibatkan visual

 Pandai menirukan nada atau pun irama suara

 Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir mereka

 Biasanya merupakan pembicara yang fasih

 Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan orang baru

Strategi belajar yang cocok bagi Tipe auditori

1. Gunakanlah voice recorder atau perekam suara saat mendengarkan pelajaran.

2. Perbanyak melakukan presentasi dan tanya jawab.

3. Lagukan apa yang diingat dengan irama dan hindari "polusi suara" (kebisingan).

4. Berpkir dan mengingat sambil mengucapkannyakembali.

5. Dengarkan kembali pelajaran melalui rekaman atau penjelasan orang lain


TIPE KINESTETIK

Tipe kinestetik adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan
paling efektif dengan melibatkan gerakan tubuh, peragaan, dan aktivitas fisik. Biasanya orang
yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku
tetapi juga mempraktikkanya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan
memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik.

Karakteristik orang yang termasuk tipe Kinestetik :

 Menyenangi belajar dengan metode praktik

 Kadang kesulitan dalam menulis tetapi pandai dalam bercerita

 Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga atau menari

 Saat berkomunikasi banyak menggunakan isyarat tubuh

 Menghafal dengan cara berjalan atau melihat

Strategi Belajar yang cocok bagi tipe kinestetik:

1. Gunakanlah gerakan dalam pelajaran, seperti aktivitas atau uji coba secara langsung.

2. Perbanyak praktik yang berkaitan dengan pelajaran (praktik di laboratorium) dan


langsung bisadiaplikasikan.

3. Hindari belajar yang monoton (terlalu banyak duduk).

4. Saat mengingat sesuatu, lakukan hal yang diingat dengan aktivitas gerak.

5. Menulis di udara, gunakan gerak imajitif.

DOMINAN OTAK (DOMINANT BRAIN)

DOMINAN OTAK KIRI

Belahan otak kiri berhubungan dengan logika, analisis, bahasa, rangkaian, dan matematika.
Otak kiri biasanya diidentikkan dengan kecerdasan analitis. Jadi, belahan otak kiri kita
berhubungan dengan hal hal yang kuantitatif, berpikir teoritis, intelektual, logis, linier, dan
rasional. Cara kerja otak kiri sangat rapi, terstruktur, dan sistematis. Otak kiri digunakan
untuk memahami hal-hal yang kompleks dan perlu pemikiran yang mendetail. Orang yang
biasanya lebih mengandalkan otak kiri adalah seorang peneliti atau ilmuwan. Otak kiri adalah
otak yang memiliki daya ingat singkat memuat ingatan yang logis.

DOMINAN OTAK KANAN

Belahan otak kanan berkaitan dengan ritme, kreativitas warna (visual), imajinasi, dimensi, ide,
gairah, keberanian emosi, dan seni. Cara kerja otak kanan ini biasanya tidak terstruktur dan
cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Contoh orang yang
mengandalkan otak kanannya adalah seniman. Otak kanan adalah otakyang mampu memuat
ingatan secara image. Artinya, dayaingat otak lebih lama dibandingkan otak kiri.

KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE)

Intelligence (kecerdasan) sering didefinisikan sebagai kemampuan mental umum untuk


belajar dan menerapkan pengetahuan dalam memanipulasi lingkungan, serta kemampuan
untuk berpikir abstrak.

Definisi lain tentang kecerdasan mencakup kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru
atau perubahan lingkungan saat ini, kemampuan untuk mengevaluasi dan menilai,
kemampuan untuk memahami ide-ide yang kompleks, kemampuan untuk berpikir produktif,
kemampuan untuk belajar dengan cepat dan belajar dari pengalaman dan bahkan kemampuan
untuk memahami hubungan.

1. Kecerdasan Linguistik-Verbal

Kemampuan untuk menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan kejadian, membangun


kepercayaan dan kedekatan, mengembangkan argumen logika dan retorika, atau
mengungkapkan ekspresi dan metafora. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan
kecerdasan linguistik adalah wartawan dan reporter, tenaga penjual, penyair, copywriter,
penulis, dan pengacara.

Karakteristik orang dengan kecerdasan Linguistik-Verbal :

 Senang membaca semua bentuk bacaan.


 Senang mencoret-coret dan menulis ketika mendengar atau berbicara.

 Sering mengontak teman-teman melalui surat, email, atau mailing List.

 Selalu memaparkan pandangan-pandangan cemerlang di hadapan orang lain

 Sering menulis jurnal (catatan pengalaman).

 Senang teka-teki atau kata-kata silang.

 Mampu menulis lebih baik dari teman seusianya (jika masih anak-anak).

 Menyukai permainan dengan kata.

 Suka pelajaran bahasa termasuk bahasa daerah dan bahasa asing.

 Senang bergabung pada acara-acara debat, dialog, atau berbicara di hadapan publik.

2. Kecerdasan Logika-Matematika

Kemampuan menggunakan angka-angka untuk menghitung dan mendeskripsikan sesuatu


menggunakan konsep matematis, menganalisis berbagai permasalahan secara
logis,menerapkan matematika pada kehidupan sehari-hari, peka terhadap pola tertentu, serta
mampu menelaah berbagai permasalahan secara ilmiah. Beberapa jenis pekerjaan yang
membutuhkan kecerdasan logika matematika, seperti akuntan, ahli statistik,insinyur, penemu,
pedagang, dan pembuat program komputer.

Karakteristik orang dengan kecerdasan Logika-Matematika:

 Senang menyimpan sesuatu dengan rapi dan teratur.

 Merasa senang jika mendapat arahan secara bertahap dan sistematis.

 Mudah mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan menyelesaikan masalah


(problem solving).

 Tidak menyukai ketidakteraturan atau acak-acakan

 Dapat mengalkulasi soal-soal hitungan dengan cepat

 Senang teka-teki yang rasional.


 Sulit mengerjakan soal yang baru jika pertanyaan sebelumnya belum dijawab.

 Kesuksesan mudah diraih jika dilakukan dengan terstruktur dan tahapan yang jelas.

 Jika memakai komputer senang bekerja melalui program spread-sheet dan database.

 Tidak merasa puas jika sesuatu yang dilakukan atau dipelajari tidak memberikan
makna dalam kehidupan.

3. Kecerdasan Musikal

Kemampuan untuk mengerti dan mengembangkan teknik musikal, merespon terhadap


musik,menggunakan musik sebagai sarana untuk berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk
dan ide musikal, dan menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. Beberapa jenis
pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan musikal adalah guru musik, pembuat instrumen
atau alat musik, pemain band, konduktor, DJ, kritikus musik, kolektor musik,pencipta lagu,
atau penyanyi.

Karakteristik orang dengan kecerdasan Musikal:

 Sangat tertarik untuk memainkan intrumen musik (termasuk merasa lebih mudah
belajar musik dari mata pelajaran lainnya).

 Merasa mudah belajar dengan pola-pola dan irama musik.

 Selalu terfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan suara dan bunyi (bahkan selalu
mencari lebih jauh tentang jenis-jenis bunyi).

 Berpindah-pindah sambil memukul-mukul sesuatu seperti meja, kursi, tembok, dan


benda-benda yang ada di sekitar.

 Intonasi dan naik turunnya tekanan suara pada saat membaca puisi sangat menggugah
perasan.

 Sangat mudah menghafal dan mengingat ketika objek yang dihałal atau dibaca
dimasukkan dalam irama-irama musik.

 Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi ketika mendengar bunyi radio atau televisi.

 Sangat senang menikmati semua jenis musik dan lagu.


 Merasa bahwa irama musik jauh lebih menarik dari melakukan atau bermain sesuatu.

 Dapat mengingat lagu sekaligus liriknya lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengingat segala informasi lain yang bersifat non-musikal.

4. Kecerdasan Visual-Spasial

Kemampuan untuk mengenali pola ruang secara akurat, menginterpretasikan ide grafis dan
spasial serta menerjemahkan pola ruang secara tepat.Beberapa jenis pekerjaan yang
membutuhkan kecerdasan spasial adalah photographer, dekorator ruang, perancang busana,
arsitek, dan pembuat film.

Karakteristik orang dengan kecerdasan Visual-Spasial :

 Senang akan membaca dan menulis khususnya membaca, Mereka yang memiliki
kecerdasan spasial senang menerjemahkan sebauah alur dengan imajinasi mereka
sendiri.
 Senang memperhatikan hal yang berbentuk visual layaknya gambar, lukisan foto atau
grafik dan juga map 2 maupun 3 dimensi. Selain itu mereka senang menafsirkan hal
yang tersirat pada objek tersebut.
 Rasa penasaran yang tinggi akan hal-hal yang seringkali dianggap bahaya atau
menantang. Selama hal tersebut bisa memenuhi rasa penasarannya terutama kepuasan
mata dan pikiran.
 Sangat mudah menilai hanya dengan melihat pola dari sesuatu benda ataupun
peristiwa, hal ini sangat jarang dimiliki oleh orang lain kecuali mereka yang memiliki
kecerdasan visual-spasial.
 Individu yang memiliki kecerdasan spasial bisa atau senang menggambarkan hal yang
mereka imajinasikan atau mereka gambarkan, seperti melukis atau menggambar dan
jenis lainnya.

5. Kecerdasan Kinestetik

Kemampuan menggunakan seluruh atau sebagian dari tubuh untuk melakukan sesuatu,
membangun kedekatan untuk mengonsolidasikan dan meyakinkan, serta mendukung orang
lain dan menggunakannya untuk menciptakan bentuk ekspresi baru. Beberapa jenis pekerjaan
yang membutuhkan kecerdasan ini adalah mekanik, pelatih, pengrajin, atlet, penari, atau
koreografer.

 Menggunakan fisiknya dalam melakukan kemampuan atau keterampilan yang tinggi,


untuk tujuan mengekspresikan diri dan juga berorientasi pada hasilnya.

 Bekerja dengan terampil dengan menggunakan objek, antara lain dengan melibatkan
gerakan motorik yang baik dari jari dan tangan serta mengeksploitasi kemampuan
motorik lain pada tubuhnya. Misalnya menggambar, memahat dan pekerjaan lain
yang memerlukan keterampilan tangan.

 Mengontrol gerakan tubuh dan kapasitas untuk menangani suatu objek.

 Mengontrol anggota tubuh untuk menghasilkan suatu gerakan yang gesit dan cekatan.

 Mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa non verbal atau dengan gerakan
tubuh untuk menyampaikan maksudnya.

 Mampu mempelajari hal – hal yang membutuhkan kemampuan gerak dan


menguasainya dengan cepat seperti bersepeda, menari, dan olahraga lainnya.

 Dapat menirukan gerakan tubuh orang lain dengan sangat baik ketika diberi contoh.

 Dapat mengkoordinasikan anggota tubuhnya dengan baik, misalnya berlari, melompat,


dan menari mengikuti irama musik

6. Kecerdasan Interpersonal

Kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan mengomunikasikan secara jelas apa
yang perlu dilakukan, berempati kepada orang lain, membedakan dan menginterpretasikan
berbagai jenis komunikasi dengan orang lain, dan memahami hasrat dan motivasi orang lain.
Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan interpersonal adalah manajer,
politisi, pemimpin, psikolog, guru, atau konsultan.

Karakteristik orang dengan kecerdasan Interpersonal :

 Dapat mengembangkan serta menciptakan hubungan sosial yang baru dengan efektif.
 Mampu berempati dengan orang lainnya, atau dapat dikatakan memiliki kemampuan
memahami orang lain secara utuh.
 Memiliki kemampuan dalam mempertahankan hubungan sosial nya dengan cara yang
efektif, sehingga hubungan sosial yang dibinanya tak akan pernah musnah digerus
oleh waktu bahkan senantiasa untuk berkembang semakin mendalam.
 Dapat menyadari komunikasi, baik secara verbal ataupun non verbal dari orang-orang
lainnya. Dapat dikatakan bahwa, orang-orang dengan kecerdasan interpersonal tinggi
memiliki sifat sensitif terhadap perubahan sosial serta tuntutan-tuntutan yang ada.
 Dapat memecahkan masalah-masalah yang ada pada hubungan sosialnya, tentunya
dengan pendekatan win-win solution. Selain itu, juga dapat mencegah terjadi nya
masalah pada hubungan sosialnya.
 Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik, dalam hal ini mencakup pada
ketrampilan berbicara, mendengarkan, serta menulis secara efektif. Selain itu, mereka
yang memiliki kecerdasan interpersonal juga akan memberikan penampilan fisik yang
memang sesuai dengan tuntutan dalam lingkungannya.

7. Kecerdasan Intrapersonal

Kemampuan untuk menilai kekuatan kelemahan, bakat, ketertarikan diri sendiri serta
menggunakannya untuk menentukan tujuan, menyusun, dan mengembangkan konsep dan
teori berdasarkan pemeriksaan ke dalam diri sendiri, memahami perasaan, intuisi,
temperamen, dan menggunakannya untuk mengekspresikan pandangan pribadi. Beberapa
jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan ini adalah perencana, pemuka agama,atau ahli
filosofi.

Karakteristik orang dengan kecerdasan Intrapersonal :

 Memiliki waktu untuk bermeditasi, merenung, intropeksi diri, dan memikirkan


berbgai masalah.
 Suka terhadap topik mengenai pengembangan kepribadian diri dan sering menghadiri
acara- acara konseling atau seminar kepribadian agar lebih memahami diri.
 Mampu menghadapi masalah, hambatan, kegagalan dengan baik.
 Memiliki minat, hobi, dan cara bersenang senangyang diperuntukkan dirinya sendiri.
 Memiliki tujuan tujuan hidup jangka pendek dan jangka panjang yang selalu
dipikirkan secara kontinyu.
 Mampu menganalisa kekurangan dan kelebihan diri yang ditinjau dari pandangan
pihak lain.
 Lebih suka menghabiskan waktu untuk diri sendiri dan jauh dari keramaian.
 Memiliki kemandirian dan keinginan yang kuat.
 Dapat mengespresikan perasaan dan menulis pengalaman pribadinya dalam buku
diari.
 Memiliki semangat yang kuat untuk mewujudkan keinginan dan berusaha sendiri.

8. Kecerdasan Naturalis

Kemampuan untuk mengenali, mengelompokkan,dan menggambarkan berbagai macam


keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan
kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan.

 Dapat melihat pola dan irama dari sekelilingnya dengan mudah dengan mengamati,
perbedaan, persamaan, atau anomaly.
 Dapat menunjukkan hal – hal di lingkungannya yang dilewatkan orang lain.
 Memiliki ingatan yang tajam mengenai detail, sering mengamati dan mudah
mengingat hal – hal dari lingkungannya.
 Memiliki indera yang tajam dalam penglihatan, penciuman, pendengaran, sentuhan
dan bahkan mungkin memiliki indera ke enam.
 Menyukai binatang dan senang mengetahui berbagai hal tentang hewan
 Sangat menyukai kegiatan luar ruangan seperti berkebun, berkemah, hiking atau
mendaki, bahkan hanya duduk diam dan mengamati berbagai perubahan tidak kentara
di lingkungannya.
 Menyukai buku atau pertunjukan mengenai fenomena alam.
 Mengoleksi berbagai hal mengenai fenomena alam, objek alam, jurnal, gambar –
gambar, dan tulisan hasil pengamatannya sendiri.
 Menunjukkan kepedulian mengenai ancaman pada lingkungan termasuk pada
ancaman kepunahan suatu spesies.
 Mudah mempelajari karakteristik dan hal yang berkaitan dengan spesies di seluruh
dunia.
TEMPERAMEN KEPRIBADIAN

Hipocrates mengemukakan suatu teori kepribadian tentang empat tipe temperamen manusia.
Berdasarkan pemikirannya, Hipocrates mengatakan bahwa keempat tipe temperamen dasar
itu adalah akibat dari empat macam cairan tubuh yang sangat penting di dalam tubuh manusia,
yaitu:

1. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)

2. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)

3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)

4. Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)

Kemudian, teori Hippocrates disempurnakan oleh Galenus. Dia mengatakan bahwa keempat
cairan tersebut ada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu. Jika salah satu cairan lebih
dominan dari cairan yang lain, cairan itu dapat membentuk kepribadian seseorang.

Sanguinis

Ciri-ciri sanguinis adalah orang yang sangat bersemangat dalam hidup. Selalu tampak ceria,
hangat, bersahabat, dan sangat menikmati hidup. Hal ini disebabkan karena orang sanguinis
memiliki sifat yang mudah menerima sehingga kesan-kesan dari luar dapat dengan mudah
masuk ke dalam hati. Seorang sanguin cenderung lebih mendasarkan perasaannya daripada
pemikirannya saat mengambil keputusan. Orang sanguinis sangat menyukai ‘kesenangan’,
dan jarang sekali membiarkan hatinya bersedih berlama-lama. Ciri-ciri 12sanguinis lainnya,
yaitu termasuk tipe orang yang sangat suka bicara, dengan mudah mereka dapat menularkan
perasaan semangat kepada orang lain melalui perkataan. Gaya yang gaduh bersuara keras,
dan ramah membuat orang sanguinis tampak percaya diri lebih daripada yang sebenarnyä

Kolerik

Ciri-ciri orang koleris adalah memiliki kemauan keras dalam mencapai sesuatu. Seorang
koleris adalah pribadi yang aktif, praktis, cekatan, mandiri, dan sangat independen. Mereka
cenderung bersikap tegas dan berpendirian keras dalam mengambil keputusan bagi diri
sendiri dan bagi orang lain. Salah satu tipe yang sangat menyukai aktivitas, sehingga tidak
perlu dirangsang oleh lingkungannya, tetapi justru merangsang lingkungan melalui ide-ide
yang tidak pernah berakhir, rancangan, sasaran, dan ambisi. Pribadi koleris bukan tipe orang
yang mudah menyerah terhadap tekanan dari orang lain. Bahkan tekanan tersebut justru
semakin mendorong mereka untuk terus maju. Bagian yang paling sedikit berkembang dari
seorang koleris ialah emosinya. Tidak mudah bersimpati kepada orang lain. Bukan orang
yang dengan mudah mengekspresikan perasaan kepada orang lain. Dan cenderung tidak peka
terhadap kebutuhan orang. Pribadi koleris cenderung dominan dan memiliki jiwa
kepemimpinan yang kuat.

Melankolis

Orang melankolis memiliki rasa seni yang tinggi kemampuan analitis yang kuat, perfeksionis,
berbakat, dan rela berkorban. Perasaan sangat berpengaruh pada pribadi melankolis
cenderung introvert, tapi apabila ia sedang berada dalam puncak suka citanya bisa saja
menjadi lebih ekstrovert. Pribadi yang sangat perfeksionis cenderung membuat mereka sering
menyalahkan diri sendiri dan menjadi rendah diri, padahal mereka memiliki daya analitik
yang hebat yang mampu memperhitungkan secara akurat bahaya dan halangan dalam setiap
proyek. Pribadi melankolis cenderung memilih pekerjaan yang membutuhkan pengorbanan
dan ketekunan, sekali memilih sesuatu maka mereka akan tetap setia mengerjakannya.

Phlegmatis

Orang phlegmatis memiliki sifat alamiah pendamai dan menghidari kekerasan. Orang
phlegmatis adalah orang yang mudah diajak bergaul, ramah, dan menyenangkan. Tipe orang
yang bisa membuat sekelompok orang tertawa terbahak-bahak oleh humor-humor keringnya,
tetapi mereka sendiri tidak tertawa. Pribadi phlegmatis adalah pribadi yang konsisten, tenang,
dan jarang sekali terpengaruh dengan lingkungan. Inilah yang membuat mereka hampir tidak
pernah terlihat gelisah. Di balik pribadi yang dingin dan malu-malu, sesungguhnya mereka
memiliki kemampuan untuk dapat lebih merasakan emosi yang terkandung pada sesuatu.
Karena menyukai kedamaian dan tidak menyukai pertikaian, orang phlegmatis cenderung
menarik diri dari segala macam keterlibatan.

TIPE KEPRIBADIAN (EKSTROVERT DAN INTROVERT)

Ekstrovert

Menurut Jung berpendapat bahwa Ekstrovert ditandai dengan mudah bergaul, terbuka, dan
mudah mengadakan hubungan dengan orang lain. Dikemukakan oleh Eysenck karakteristik
ekstroversi ditandai oleh sosiabilitas, bersahabat, aktif berbicara, menyenangkan, aktif dan
spontan.

Jung mengatakan bahwa ekstrovert adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia
objektif, orientasinya terutama tertuju ke luar. Pikiran, perasaan, serta tindakannya lebih
banyak ditentukan oleh lingkungan.

Orang Ekstrovert lebih senang berada di tengah keramaian. Energinya terkumpul ketika
berbícara dan berinteraksi dengan banyak orang. Ketika sedang berada di keramaian, orang
ekstrovert seolah-olah sedang mengisi tenaganya (charging). Oleh karena itu, jika orang
ekstrovert sedang stress, ia akan cenderung memilih untuk berinteraksi dengan banyak
temannya, entah pergi ke mall, nonton atau sekedar jalan-jalan. Orang ekstrovert tidak
nyaman dengan suasana sepi. Suasana sepi bagi orang ekstrovert malah akan membuatnya
makin tertekan.

Ciri-ciri Keprbadian Ekstrovert :

 Tertarik dengan apa yang terjadi di sekitar mereka

 Terbuka dan seringkali banyak bicara

 Membandingkan pendapat mereka dengan pendapat orang lain

 Seperti aksi dan inisiatif

 Mudah mendapat teman atau beradaptasi dalam grup baru

 Mengatakan apa yang mereka pikirkan

 Tertarik dengan orang-orang baru

 Mudah menolak bersahabat dengan orang-orang yang tidak diinginkannya

 Kehidupan yang tidak dapat dinikmati tidak perlu diselidiki

 Berusaha mencari aktivitas

 Sering bersahabat, banyak bicara, mudah mengenalnya

 Problema dapat diselesaikan dari luar


 Menghargai berbagai hubungan

Introvert

Dalam segi bahasa introvert mempunyai arti tertutup, sedangkan istilah adalah pribadi yang
mengarah pada pengalaman subyektif, memusatkan diri dalam dunia dalam dan privat,
dimana realita hadir dalam bentuk hasil amatan, cenderung menyendiri, pendiam, dan tidak
ramah dan anti 15nergy. Umumnya orang introvert itu senang intropekstif dan sibuk dengan
kehidupan internal mereka sendiri.

Menurut Jung seorang introvert ditandai dengan sukar bergaul, tertutup, dan sukar
mengadakan hubungan dengan orang lain.

Bagi orang introvert, keramaian akan membuat tenaga mereka cepat hilang. Oleh karena itu,
biasanya mereka hanya sekali-kali berinteraksi, kemudian diam. Ketika sedang stress, orang
introvert lebih senang menyendiri atau hanya mau berbagi kepada satu atau dua orang yang
mereka percaya. Bagi orang introvert, suasana sepi adalah suasana yang nyaman. Mereka
seolah bisa mengisi energi mereka. Selain itu, biasanya orang introvert hanya berbicara
seperlunya dan hanya berbicara mengenai apa yang memang ingin mereka bicarakan. Pada
kadar yang tinggi, orang introvert jka ditanya akan diam memikirkan apa yang akan mereka
ucapkan, setelah itu baru mereka berbicara.

Ciri-ciri Keprbadian Introvert :

 Cenderung lebih suka “memasuki” dunia imaginer, bisa merenung yang kreatif.

 Produksi dan ekspresi-ekspresinya diwarnai oleh perasaan-perasaan yang subyektif,


pusat kesadaran dirinya adalah kepada egonya sendiri dan sedikit perhatian pada
dunia luar

 Perasaan halus dan cenderung untuk tidak melahirkan emosi secara menyolok,
biasanya melahirkan ekspresinya dengan cara-cara yang halus yang jarang ditemukan
pada individu-individu lain.

 Sikapnya “tertutup”, sehingga jika ada konflik-konflik disimpannya dalam hati dan ia
berusaha menyelesaikannya sendiri.
 Banyak pertimbangan, sering mengadakan analisis dan kritik diri.

 Sensitif terhadap kritik, pengalaman-pengalaman pribadi bersifat mengendap dalam


kenangan yang kuat, apalagi hal-hal yang bersifat pujian atau celaan tentang dirinya.

 Pemurung dan cenderung selalu bersikap menyendiri, serta kurang bergaul.

 Lemah lembut tindak dan sikapnya, serta punya pandangan idealis.


DAFTAR PUSTAKA

@PsikologID. 2013. Who am I: Personality Test (Kenali & Upgrade Dirimu). Jakarta :
Tangga Pustaka

Zainal Aqib dan Ahmad Amrullah. 2017. Ensiklopedia Pendidikan & Psikologi.
Yogyakarta : Penerbit Andi

Priyatna, Andi. 2013. Pahami Gaya Belajar Anak! : Memaksimalkan Potensi Anak
Dengan Modifikasi Gaya Belajar. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Muhammad Yaumi dan Nurdin Ibrahim. 2013. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan


Jamak (Multiple Inteligences): Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multitalenta
Anak. Jakarta : Kencana Prenadamedia

Anda mungkin juga menyukai