id
SKRIPSI
Oleh :
MUHAMMAD AZIZ WAHYUDI
K2508064
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commitiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh:
MUHAMMAD AZIZ WAHYUDI
K2508064
Skripsi
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
PERSETUJUAN
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a.n Dekan
Pembantu Dekan 1
commitvto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Muhammad Aziz W. ANALISIS PENGGUNAAN BAHAN BAKAR
LIQUIFIED PETROLEUM GAS (LPG) TERHADAP KONSUMSI BAHAN
BAKAR DAN EMISI GAS BUANG CO DAN HC PADA SUPRA X 125R
TAHUN 2009. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta, Oktober:2012.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menyelidiki konsumsi bahan bakar dan
emisi gas buang (CO dan HC) pada sepeda motor Supra X 125 R tahun 2009 yang
menggunakan bahan bakar LPG. (2) Menganalisis penggunaan bahan bakar LPG
terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang (CO dan HC) pada sepeda
motor Supra X 125 R tahun 2009.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Otomotif Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin, JPTK, FKIP, UNS Surakarta dengan alamat di Jalan
Ahmad Yani No. 200 Kartasura. Menggunakan alat gas analyzer type STARGAS
898 untuk menguji emisi gas buang CO dan HC. Sedangkan untuk pengujian
konsumsi bahan bakar dilakukan dengan cara unjuk kerja jalan berdasarkan pada
SNI 09-4405-1997 tentang cara uji unjuk kerja jalan sepeda motor. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah sepeda
motor Supra X 125R tahun 2009 dan sampel dalam penelitian ini adalah sepeda
motor Supra X 125R tahun 2009 bernomor mesin JB91E1667453.Teknik analisis
data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif .
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Hasil pengujian 3 kg
tabung LPG dapat Menempuh Jarak 250 km dengan harga Rp. 15000. Sedangkan
penggunaan bahan bakar premium, satu liter premium dengan harga Rp. 5000
dapat menempuh jarak 55 km sehingga untuk menempuh jarak 250 km
membutuhkan 4,55 liter dengan harga Rp. 22750. Dengan demikian penggunaan
bahan bakar LPG menghemat uang sebesar Rp. 7750. (2) Hasil penelitian kadar
emisi gas buang CO sebesar 0,025% dan kadar emisi gas buang HC sebesar 2274
ppm. Masih di bawah standar ambang batas emisi gas buang yang dikeluarkan
oleh menteri negara lingkungan hidup nomor 05 tahun 2006. (3) Penggunaan
bahan bakar LPG pada motor Supra X 125R tahun 2009 tidak dapat langsung
diterapkan, karena motor Supra X 125R merupakan motor dengan karakter mesin
berbahan bakar premium. Sehingga harus dilakukan pengubahan pada karburator
yaitu dengan mengubah ukuran pilot jet menjadi #118 dan main jet menjadi #200
karena AFR stoichiometri LPG 21: 1.
Kata Kunci: Liquified Petroleum Gas (LPG), Konsumsi Bahan Bakar, Emisi Gas
Buang CO dan HC
commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Muhammad Aziz W. Analysis of Using Liquified Petroleum Gas (LPG) To
Consumption of Fuel and Exhaust Gas Emissions (CO and HC) on The
Supra X 125R 2009. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education Science
Sebelas Maret University Surakarta, Oktober: 2012.
The purpose of this research are: (1) Investigate fuel consumption and
exhaust emissions (CO and HC) on motorcycles Supra X 125 R in 2009 that use
LPG fuel. (2) Analyze the use of LPG fuel to fuel consumption and exhaust
emissions (CO and HC) on motorcycles Supra X 125 R in 2009.
This research was conducted at the Automotive Laboratory Mechanical
Engineering Education Program, JPTK, FKIP, UNS Surakarta to the address on
the ahmad yani road no. 200 kartasura. Test of CO and HC exhaust gas emissions
was used a gas analyzer type STARGAS 898. Whereas for testing fuel
consumption offered work done by means of road based on sni 09-4405-1997
about means of trials work on a motorcycle. This research was used experimental
methods. The population in this research was a motorcycle Supra X 125R 2009
and sample in this research was a motorcycle Supra X 125R 2009 with
JB91E1667453 engine number. Techniques of data analysis in this research using
descriptive data analysis.
Based on this research can be conclude: (1) The test results of 3 kg LPG
to a distance of 250 km at a price of Rp. 15 000. While the use of premium fuel, a
liter of premium with the price of Rp. 5000 to a distance of 55 km so that for a
distance of 250 km requires 4.55 liters at a price of Rp. 22 750. Thus, the use of
LPG fuel save money Rp. 7750. (2) The results gas emissions levels of CO 0,025
% and gas emissions levels of HC 2274 ppm. Still under standard exhaust
emissions limits released by the ministry of the environment number 05 in 2006.
(3) The use of LPG fuel in the motor Supra X 125R in 2009 can’t be directly
applied, because the Supra X 125R is a motorcycle with a premium fuel engine
character. Changes must be done on the carburetor is to change the size of the
pilot jet to # 118 and a # 200 main jet for LPG stoichiometri AFR 21: 1.
commitviito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Bahwa tiada yang orang dapatkan, kecuali yang ia usahakan, Dan bahwa
usahanya akan kelihatan nantinya“
(Q.S. An Najm ayat 39-40)
commit
viiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Puji syukur aku panjatkan kehadirat ALLAH SWT, kupersembahkan karya ini
untuk :
“Kakak-kakakku Tercinta”
Terima kasih karena selalu mendorong langkahku dengan penuh perhatian dan
selalu memberi masukan kepadaku.
Sahabat-sahabat kontrakan
Terimakasih buat Mas Joko Rahmanto dan mbak candra yang telah membantu
dalam menyelesaikan skripsiku, juga buat Bangkit budiman dan Mulyono yang
selalu memberi semangat untuk menyelesaikan skripsiku dan buat mas Imam
terimakasih telah membantu dalam pengujian skripsi
Terima kasih atas dukungan kalian semua, semoga alloh SWT membalas
kebaikan kalian.
“Almamater”
commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk memenuhi
sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini menghadapi
hambatan dan kesulitan. Namun dengan bantuan berbagai pihak, hambatan dan
kesulitan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima
kasih kepada pihak-pihak yang dengan sepenuh hati memberi bantuan, dorongan,
motivasi, bimbingan, dan pengarahan, sehingga penyusunan skripsi ini dapat
terselesaikan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS beserta seluruh stafnya.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Teknik Mesin JPTK FKIP UNS.
4. Drs. Subagsono, M.T. selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan penuh
kesabaran memberikan pengarahan dan bimbingan.
5. Basori, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II, yang dengan penuh
semangat memberikan pengarahan dan bimbingan.
6. Teman-teman PTM FKIP UNS Angkatan Tahun 2008.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Sehingga kritik dan saran yang
bersifat konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya.
Surakarta, September 2012
Penulis
commitxto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vi
HALAMAN ABSTRACT ........................................................................... vii
HALAMAN MOTTO ................................................................................. viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4
D. Rumusan Masalah....................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
commitxiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit
xiiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commitxvto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit
xvito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Spesifikasi Supra X 125R Tahun 2009 .......................................... 76
2. Hasil Pengujian AFR Menggunakan Bahan Bakar LPG
dengan Diameter Pilot Jet #118 dan Main Jet #200....................... 77
3. Hasil Pengujian AFR Menggunakan Bahan Bakar LPG
dengan Diameter Pilot Jet #118 dan Main Jet #250....................... 78
4. Hasil Pengujian AFR Menggunakan Bahan Bakar LPG
dengan Diameter Pilot Jet #118 dan Main Jet #300....................... 79
5. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC Replika 1,2 dan 3 .. 80
6. Hasil Pengujian Konsumsi Bahan Bakar Jarak Tempuh 300 km .... 81
7. Daftar Kegiatan Seminar Proposal Skripsi ..................................... 82
8. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ..................................... 84
9. Surat Keputusan Dekan FKIP UNS ............................................... 85
10. Surat Permohonan Ijin Reserch ..................................................... 86
11. Surat Permohonan Ijin Reserch ke Laboratorium Otomotif Program
Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret ........................................... 87
12. Surat Keterangan Laboratorium Otomotif Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret ........................................... 88
13. Foto-foto Penelitian ...................................................................... 89
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
masih cukup banyak tersedia. Berdasarkan hal ini peluang untuk menggunakan
liqueid petroleum gas (LPG) cukup besar terutama digunakan sebagai bahan
bakar sepeda motor.
Bahan Bakar Gas (BBG) merupakan bahan bakar alternatif yang sangat
potensial di negara kita. BBG mulai diperkenalkan sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor di Indonesia pada tahun 1986. Pada tahun 1989 BBG mulai dipasarkan
secara komersial dengan target pemasaran angkutan publik seperti mikrolet, bus
kota dan taksi.
Menurut perkiraan Gas Research Institute saat ini BBG telah terbukti
sebagai pilihan yang lebih baik di bidang transportasi. Data menunjukkan bahwa
BBG yang mulai dicoba oleh pemerintah melalui pertamina pada tahun 1987
memiliki beberapa keuntungan diantaranya lebih murah dari BBM, usia mesin
lebih lama, perawatan lebih murah dan tidak mencemari lingkungan. Tapi
masalahnya adalah perkembangan BBG di masyarakat sangatlah lambat. Hal ini
disebabkan antara lain karena harga konversi kit yang masih terlalu mahal, dan
pemikiran masyarakat yang takut untuk menggunakan bahan bakar gas serta
cenderung untuk selalu menggunakan BBM.
Latar belakang penelitian ini adalah tingginya pengguna kendaraan
bermotor dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Wisnu Arya Wardhana
menyatakan, “Perkiraan prosentase komponen pencemar udara dari sumber
pencemar transportasi di Indonesia adalah karbon monoksida (CO) sebesar
70,50%, nitrogen oksida (NOx) sebesar 8,89%, sulfur oksida (SOx) sebesar 0,88%,
hidro karbon (HC) 18,34% dan partikel sebesar 1,33% “(2004: 33). Dari data
tersebut dapat diketahui bahwa gas CO adalah polutan yang menempati peringkat
paling tinggi prosentasenya. Gas CO menurut Srikandi Fardiaz adalah suatu
komponen tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa yang terdapat
dalam bentuk gas pada suhu diatas -192 oC (1992: 94). Telah lama diketahui
bahwa kontak antara manusia dengan CO pada konsentrasi tinggi dapat
menimbulkan kematian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka didapatkan beberapa permasalahan. Untuk itu perlu suatu identifikasi
terhadap permasalahan yang ada sebagai berikut :
1. Meningkatnya jumlah sepeda motor menyebabkan penggunaan BBM semakin
meningkat.
2. BBM memiliki polusi lebih tinggi karena pembakarannya yang tidak sempurna
dan sudah mulai dikurangi jumlah konsumsinya.
3. Penggunaan BBM paling besar pada sektor transportasi.
4. Dibutuhkan bahan bakar alternatif pengganti BBM.
5. Penggunaan BBG terutama LPG yang belum optimal.
6. Peningkatan konsumsi BBM untuk bahan bakar akan mengakibatkan
peningkatan emisi gas buang.
7. Gas buang CO dan HC berbahaya bagi kesehatan manusia.
C. PEMBATASAN MASALAH
Agar penilitian yang dilakukan dapat mengarah tepat pada sasaran dan
tidak menyimpang dari tujuan penelitian, maka peneliti memfokuskan masalah
dengan membatasi pada hal berikut :
1. Penggunaan bahan bakar LPG pada sepeda motor Supra X 125R tahun 2009.
2. Konsumsi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar LPG pada sepeda
motor Supra X 125R tahun 2009.
3. Emisi gas buang CO dan HC dengan menggunakan bahan bakar LPG pada
sepeda motor Supra X 125R tahun 2009.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan perumusan masalah di atas, maka
diperlukan suatu perumusan masalah agar penelitian ini dapat dilakukan secara
terarah. Adapun perumusan masalah yang akan diteliti adalah :
1. Berapakah konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Supra X 125 R tahun
2009 yang menggunakan bahan bakar LPG?
2. Berapakah emisi gas buang (CO dan HC) pada sepeda motor Supra X 125 R
tahun 2009 yang menggunakan bahan bakar LPG?
E. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian akan lebih mudah dilakukan apabila memiliki tujuan
yang jelas. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :
1. Menyelidiki konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang (CO dan HC) pada
sepeda motor Supra X 125 R tahun 2009 yang menggunakan bahan bakar LPG.
2. Menganalisis penggunaan bahan bakar LPG terhadap konsumsi bahan bakar
dan emisi gas buang (CO dan HC) pada sepeda motor Supra X 125 R tahun
2009.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi peneliti
dan khalayak umum. Adapun manfaat teoritis dan praktis dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya bidang studi teknik
mesin yang berkaitan dengan penelitian ini.
b. Memberi informasi yang lebih lengkap tentang penggunaan bahan bakar
LPG pada sepeda motor.
c. Sebagai pertimbangan dan perbandingan bagi penelitian sejenis di waktu
yang akan datang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Sesaat sebelum mencapai
TMA bunga api dari busi dipercikan sehingga terjadi pembakaran yang
disertai ledakan.
3) Langkah Kerja atau Langkah Ekspansi
Langkah ini dimulai saat piston pada titik mati atas dan berakhir
sekitar 45º sebelum titik mati bawah. Gas yang terbakar dalam ruang
bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar, mengakibatkan
piston terdorong dari TMA ke TMB. Energi dari gerak dorong itu
kemudian akan dipindahkan ke poros engkol melalui perantara batang
penghubung (conecting rod).
Pada poros engkol gerak bolak-balik piston dirubah menjadi
gerak rotasi mesin, sebagian energi ini digunakan untuk menggerakan
komponen mesin yang lain dan sebagian lagi disimpan dalam roda gila
untuk proses selanjutnya.
4) Langkah Pembuangan
Piston bergerak dari TMB ke TMA dengan posisi katup masuk
tertutup dan katup keluar terbuka, menyebabkan gas hasil pembakaran
terdorong keluar menuju saluran pembuangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
c. Karburator
1) Desain Karburator
Karburator dapat dikelompokan menurut arah aliran udara,
barel, dan tipe venturinya,akan tetapi pada tiap-tiap karburator
mengkombinasikan ketiganya dalam desainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
12
b) Berdasarkan Venturi
(1)Venturi Tetap
Pada tipe ini ukuran venturi selalu tetap, pedal gas
mengatur katup udara yang menentukan besarnya aliran udara yang
melewati venturi sehingga menentukan besarnya tekanan untuk
menarik bahan bakar.
13
(2)Venturi Bergerak
Pada tipe ini pedal gas mengatur besarnya venturi dengan
menggunakan piston yang dapat naik-turun, sehingga membentuk
celah venturi yang dapat berubah-ubah.
Naik-turunnya piston ini disertai dengan naik-turunya
needle jet yang mengatur besarnya bahan bakar yang dapat tertarik
bersama dengan aliran udara.
c) Berdasarkan Barel
Barel adalah saluran udara yang didalamnya terdapat venturi.
(1)Single Barel
Hanya memiliki satu barel, umumnya digunakan pada
sepeda motor atau mobil dengan kapasitas kecil.
(2)Multi Barel
Memiliki lebih dari satu barel (dua atau empat barel),
umumnya untuk memenuhi kebutuhan akan aliran udara yang lebih
besar terutama untuk mesin dengan kapasitas mesin yang besar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
2) Sistem Choke
Sistem choke berfungsi untuk menambah perbandingan bahan
bakar dengan udara (bahan bakar diperbanyak) dalam karburator. Cara
pengoperasian sistem choke ada yang manual dan ada juga yang
otomatis. Kebanyakan karburator tipe baru menggunakan sistem choke
otomatis.
15
normalnya, maka jarum (needle) akan menutup cold start jet sehingga
sistem choke tidak bekerja lagi
3) Sistem Pelampung
Sistem Pelampung berfungsi untuk mengatur batas permukaan
bensin dalam ruang pelampung agar relatif tetap/konstan.
Cara kerja sistem pelampung ada dua yaitu pada saat pelampung
turun dan pada saat pelampung naik. Pada saat pelampung turun maka
jarum pelampung akan membuka saluran masuk bensin sehingga bensin
masuk mengisi ruang pelampung. Sedangkan pada saat pelampung naik
maka jarum pelampung akan menyumbat saluran bensin sehingga bensin
tertahan pada salurannya (tidak mengalir ke ruang pelampung).
4) Komponen Sistem Karburator
a) Sebuah tabung berbentuk silinder, tempat terjadinya campuran udara
dan bahan bakar.
b) Perecik utama (main nozzle), yaitu pemancar utama yang
mengabutkan bahan bakar. Tinggi ujung perecik utama hampir sama
tinggi dengan permukaan bahan bakar di dalam bak pelampung. Main
nozzle biasanya terdapat pada karburator tipe venturi tetap. Sedangkan
pada karburator tipe slide (variable venturi) maupun tipe kecepatan
konstan (CV), peran main nozzle digantikan oleh needle jet. Needle
jet mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang dialirkan
dari celah diantara needle jet dan jet needle (jarum pengabut) tersebut.
c) Venturi yaitu bagian yang sempit di dalam tabung karburator
berfungsi untuk mempertinggi kecepatan aliran udara. Sesuai dengan
tipe karburator yang ada pada sepeda mesin, diameter venturi akan
selalu tetap untuk tipe karburator venturi tetap dan diameter venturi
akan berubah-ubah untuk tipe karburator varible venturi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
17
Ilustrasi penempatan pilot air jet seperti terlihat pada karburator tipe
variable venturi berikut ini:
Gambar 2.11 Pilot Air Jet (1) Pada Karburato Tipe Variable Venturi
(Sumber: Julius Jama, 2008: 259)
d. Bahan Bakar
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi
energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat
dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
19
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
21
Susunan BBG yang dipakai di Jakarta 93% terdiri dari gas metana,
3,2% gas etana, dan 3,8% sisanya adalah gas nitrogen, propana,
dan karbon dioksida.
Komposisi gas alam tersebut berbeda-beda antara satu
sumber dengan sumber lainnya. Bahan bakar gas dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian utama yaitu gas alam (natural
gas) dan gas buatan (manufactured gas). Gas alam umumnya
berada di tempat yang sama dengan endapan minyak dan batubara.
Sedangkan gas buatan diproduksi dari kayu, tanah gambut,
batubara, minyak, dan sebagainya.
Komponen dari bahan bakar gas yang mampu terbakar
adalah metana, karbondioksida, dan hidrogen dalam jumlah yang
bervariasi. Karakteristik dari gas sangat tergantung pada komponen
yang ada dalam gas tersebut
Tabel 2.1. Sifat Bahan Bakar
No. Karakteristik Premium LPG CNG
1 Komposisi C8H18 C3H8 CH4
3 3 3
2 Densitas 752 kg/m 1,5 kg/m 0,6 kg/m
114,8 44,09kg/k 17,51
3 Berat molekul kg/kmol mol kg/kmol
45950 46360 47476
4 Nilai Kalor kj/kmol kj/kmol kj/kmol
AFR
5 Stoikiometri 14,57 15,6 16,15
Temperatur o o o
6 Penyalaan Min. 360 C 460 C 521,4 C
Kecepatan
7 Nyala 20 - 40 m/s 0,82 m/s 0,66 m/s
8 Angka Oktan 88 110 130
(Sumber: Tulus Burhanudin Sitorus, 2002: 3)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
23
(d) Murah karena BBG dijual dalam satuan liter setara premium
lebih murah 40% – 50% dari premium.
(e) Bahan Bakar Gas memiliki nilai oktan yang lebih tinggi
daripada BBM sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
detonasi.
(f) Lebih hemat dalam pemakaian minyak pelumas dan busi.
(g) Diproduksi di dalam negeri
Gas alam (Natural gas) tersusun oleh komponen utama
gas metana (CH4). Selain gas metana terkadang pada gas alam juga
ditemui gas etana, propana, butana, karbonmonoksida, nitrogen,
helium, dan hidrogen sulfida dalam jumlah kecil. Bahan bakar gas
alam memiliki beberapa kelebihan jika dibanding jenis bahan bakar
padat dan cair, yaitu :
(a) Tersedia dalam jumlah yang sangat besar di dalam perut bumi.
(b) Transportasi gas alam lebih mudah karena bisa melalui pipa-
pipa gas bawah tanah.
(c) Menghasilkan pembakaran yang bersih, tidak menghasilkan
hasil pembakaran yang membahayakan bagi lingkungan, tidak
menghasilkan abu.
(d) Dapat digunakan pada ruang bakar yang sederhana.
(e) Harga bahan bakar gas lebih murah dibanding bahan bakar cair.
Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural
Gas (CNG) dan Liquified Petroleum Gas (LPG). CNG pada
dasarnya terdiri dari metana sedangkan LPG adalah campuran dari
propana, butana dan bahan kimia lainnya. LPG yang digunakan
untuk kompor rumah tangga, sama bahannya dengan Bahan Bakar
Gas yang biasa digunakan untuk sebagian kendaraan bermotor.
Liquified Petroleum Gas (LPG) merupakan gas hasil
produksi dari kilang BBM dan kilang Gas, komponen utamanya
commit to user
adalah gas propane (C3H8 ) dan butane (C4H10) kurang lebih 97%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
dan sisanya adalah gas pentana yang dicairkan. LPG lebih berat
dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan
udara), tekanan uap LPG cair dalam tabung sekitar 5.0 – 6.2
kg/cm². Zat markaptan yang ditambah pada LPG dimaksudkan
untuk keselamatan dengan memberikan bau yang khas, sehingga
kebocoran gas mudah diketahui dengan cepat.
LPG umumnya dipasarkan di masyarakat dalam bentuk
cair dalam tabung – tabung logam bertekanan, dalam kemasan
tabung 3 kg, 12 kg, 50 kg. Untuk memungkinkan terjadinya
ekspansi panas dari cairan yang dikandungnya, tabung LPG tidak
diisi secara penuh, hanya sekitar 80 – 85% dari kapasitasnya. Sifat
– sifat LPG meliputi:
(a) Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar.
(b) Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau
menyengat.
(c) Gas dikirimkan dalam bentuk cairan yang bertekanan di dalam
tangki atau silinder.
(d) Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat
(e) Gas LPG lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak
menempati daerah yang rendah.
Jenis-jenis produk LPG yang ditawarkan PERTAMINA
agar dimanfaatkan oleh konsumen adalah jenis LPG campuran
antara propana dan butana. Ciri-cirinya adalah berbentuk cair
mempunyai daya pemanasan yang tinggi, sehingga mempunyai
nilai kalori yang relatif lebih tinggi per-satuan beratnya dibanding
bahan bakar lain untuk kegunaan yang sama.
Tingkat polusi udara dari gas buang rendah dan tidak
meninggalkan residu apabila menguap. Bersih, tidak beracun, tidak
berwarna, mudah dan aman dalam pengangkutan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
26
e. Proses Pembakaran
Pembakaran merupakan oksidasi cepat bahan bakar disertai dengan
produksi panas, atau panas dan cahaya. Pembakaran sempurna bahan bakar
terjadi hanya jika ada pasokan oksigen yang cukup. Oksigen (O2)
merupakan salah satu elemen bumi paling umum yang jumlahnya mencapai
20.9% dari udara.
Bahan bakar padat atau cair harus diubah ke bentuk gas sebelum
dibakar. Biasanya diperlukan panas untuk mengubah cairan atau padatan
menjadi gas. Bahan bakar gas akan terbakar pada keadaan normal jika
terdapat udara yang cukup.
Proses pembakaran dapat terjadi bila konsentrasi antara uap bahan
bakar dan oksigen terpenuhi, dan terdapat energi panas yang cukup. Proses
terjadinya api (pembakaran) dikenal dengan nama segi tiga api, yaitu unsur
bahan bakar, unsur udara ( oksigen ), dan energi panas. Bila ketiga unsur ini
bertemu dan mencapai konsentrasi yang tepat, maka akan terjadi proses
pembakaran, namun sebaliknya bila salah satu unsur dari 3 unsur tersebut
ditiadakan maka proses pembakaran tidak akan terjadi.
Tawarjo Us (1991:10) dalam penelitian menjelaskan lagi mengenai
proses pembakaran ada dua macam, yaitu :
1) Pembakaran Sempurna (Normal)
Mekanisme pembakaran normal pada motor bensin dinilai pada
saat terjadinya loncatan api pada busi. Kemudian api membakar
campuran bahan bakar dengan udara (gas bakar) yang berada di
sekeliling, dan terus menjalar ke seluruh bagian sampai semua partikel
gas bakar terbakar semua. Urut-urutan pembakaran ini adalah sebagai
berikut: pada saat gas bakar dikompresikan tekanan dan suhunya naik,
sehingga terjadi reaksi kimia di mana molekul-molekul monokarbon
terurai dan bergabung dengan oksigen dan udara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
29
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
1) Karbonmonoksida (CO)
Karbonmonoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak
berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk
cairan pada suhu di bawah -192 oC. Karbonmonoksida yang terdapat
dialam terbentul dari salah satu proses sebagai berikut:
a) Pembakaran tidak lengkap terhadap karbon atau komponen yang
mengandung karbon.
b) Reaksi antara karbondioksida dan komponen yang mengandung
karbon pada suhu tinggi.
c) Pada suhu tinggi, karbondioksida terurai menjadi karbonmonoksida
dan oksigen.
Karbonmonoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah
maupun dari kegiatan manusia (antropogenik). Karbonmonoksida yang
berasal dari alam termasuk dari lautan, pegunungan, dan kebakaran
hutan. Sedangkan yang berasal dari sumber antropogenik dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar fosil atau material organik akibat kebutuhan
oksigen yang tidak mencukupi untuk proses pembakaran. Bila jumlah
udara (oksigen) yang tersedia sudah mencukupi, CO masih saja dapat
terbentuk, hal ini disebabkan oleh kurangnya turbulensi sehingga udara
dengan karbon tidak dapat bercampur dengan baik selama proses
pembakaran serta proses dissosiasi CO2 menjadi CO pada pembakaran
bertemperatur tinggi. Sehingga semua aktivitas yang melibatkan
pembakaran bahan-bahan organik merupakan sumber karbonmonoksida.
Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar
fosil dengan udara, berupa gas buangan. Secara sederhana pembakaran
karbon dalam minyak bakar terjadi melalui beberapa tahap sebagai
berikut:
2C + O2 → 2CO
2CO + O2 → 2CO2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
2) Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon atau yang sering disingkat dengan HC adalah
pencemar udara yang dapat berupa gas, cairan maupun padatan.
Dinamakan hidrokarbon karena penyusun utamanya adalah atom
karbon (C) dan atom hidrogen (H) yang dapat terikat secara ikatan
lurus atau terikat secara cincin. Hidrokarbon yang sering
menimbulkan masalah dalam polusi udara adalah yang berbentuk gas
pada suhu atmosfer normal.
Sumber HC dapat pula berasal dari sarana transportasi.
Kondisi mesin yang kurang baik akan menghasilkan HC. Pada
umumnya pada pagi hari kadar HC di udara tinggi, namun pada siang
hari menurun. Sore hari kadar HC akan meningkat dan kemudian
menurun lagi pada malam hari.
Premium/ bensin merupakan senyawa hidrokarbon, jadi
setiap HC yang didapat di gas buang kendaraan menunjukkan adanya
bensin yang tidak terbakar dan terbuang bersama sisa kendaraan.
Apabila suatu senyawa hidrokarbon terbakar sempurna (bereaksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
33
B. Kerangka Berpikir
Dewasa ini jumlah pengguna sepeda motor di Indonesia meningkat
sangat signifikan, berdasarkan data hingga 2009 jumlah sepeda motor di
Indonesia mencapai 87,136 juta unit, meningkat 235,18% dibandingkan dengan
2003 yang baru tercatat 19 juta unit, dan data dari Gabungan Industri Kendaraan
Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia
(AISI) menunjukkan jumlah populasi kendaraan bermotor di Indonesia hingga
2010 lalu mencapai 50.824.128 unit. Peningkatan jumlah pengguna sepeda motor
menyebabkan juga peningkatan pemakaian bahan bakar minyak khususnya
premium.
Suatu saat produksi minyak mentah Indonesia akan berkurang dan habis
karena BBM merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui, dimana
menurut prediksi para ahli kira-kira 10 tahun ke depan. Karena itu negara kita
harus mengimpor minyak untuk kebutuhan dalam negerinya. Untungnya,
Indonesia memilki sumber gas alam yang berlimpah dan saat ini merupakan
eksportir gas alam terbesar di dunia, terbukti dengan masuknya Indonesia dalam
urutan ke 11 dari 20 negara yang memiliki cadangan gas dunia terbesar.
Makin menarik karena potensi tambang BBG di Indonesia jauh lebih
besar dibanding potensi BBM. Artinya, ketersediaan BBG di dalam negeri akan
jauh melimpah dibanding BBM yang sampai saat ini sebagian masih harus impor
dari negara lain. Kesempatan ini dapat menjadi momen untuk melirik bahan bakar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
alternatif atau memilih kendaraan lain yang lebih irit sebelum kenaikan harga
BBM di berlakukan.
Bahan Bakar Gas atau BBG merupakan bahan bakar alternatif yang
sangat potensial di negara kita. Selain persediaannya yang masih melimpah BBG
juga potensial digunakan sebagai bahan bakar disektor transportasi untuk
menekan penggunaan BBM pada sektor transportasi yang penggunaanya paling
besar dibanding sektor lainnya.
Bahan bakar Minyak merupakan sumber daya alam yang semakin lama
akan habis, karena tidak dapat diperbarui. Dengan meningkatnya jumlah
pengguna sepeda motor maka akan meningkatkan jumlah konsumsi bahan bakar
minyak dan menghasilkan emisi gas buang yang tinggi. Dilain pihak cadangan
bahan bakar gas sebagai bahan bakar alternatif masih cukup banyak tersedia.
Berdasarkan hal ini peluang untuk menggunakan LPG cukup besar terutama
digunakan sebagai bahan bakar sepeda motor.
Dari uraian di atas di duga bahan bakar LPG dapat di gunakan sebagai
bahan bakar alternatif sehingga dapat menghemat bahan bakar dan emisi gas
buang CO dan HC menjadi ramah lingkunag sesuai dengan standar ambang batas
emisi gas buang yang dikeluarkan oleh menteri negara lingkungan hidup tahun
2006. Dari uraian diatas dapat dibuat paradigma penelitian sebagai berikut:
Y1 Keterangan:
X : Bahan Bakar LPG
Y1 : Konsumsi bahan
bakar
X
Y2 : Emisi gas buang
Y21 Y21 : Emisi gas buang CO
Y2 Y22 : Emisi gas buang HC
Y22
commit to user
Gambar 2.14. Skema Paradigma Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
B. Rancangan/Desain Penelitian
Rancangan atau desain penelitian digunakan untuk menunjukkan jenis
penelitian, terutama untuk penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang
dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-
variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap variabel terikat. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan desain eksperimen.
Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan (dengan tiap
langkah tindakan yang betul-betul terdefinisikan) sedemikian sehingga informasi
yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti
dapat dikumpulkan (Sudjana, 1991: 1).
Eksperimen pada penelitian ini yaitu diawali dengan merubah saluran
masuk bahan bakar premium menjadi saluran masuk yang dapat digunakan untuk
bahan bakar LPG. Perubahan tersebut meliputi penambahan dua buah keran,
keran yang pertama berfungsi untuk membuka dan menutup aliran gas LPG
sedangkan keran yang kedua berfungsi untuk membatasi aliran bahan bakar LPG
ke dalam ruang bakar sesuai dengan kebutuhan mesin, untuk keran yang ke dua di
hubungkan dengan handle gas. Perubahan selanjutnya yaitu memper besar lubang
main jet dan pilot jet. Skema desain eksperimen dapat dilihat pada Gambar 3.1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
2
3
Keterangan :
1. Handel Gas
2. Karburator
3. Keran Modifikasi
4 4. Keran Bahan Bakar
5. Tabung LPG
Kabel Gas
5 Selang Gas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Tabel 3.1. Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Kategori L.
Tahun Parameter
Kategori Metode Uji
Pembuatan CO (%) HC (ppm)
Sepeda motor 2 langkah < 2010 4.5 12000 Idle
Sepeda motor 4 langkah < 2010 5.5 2400 Idle
Sepeda motor 2 langkah
≥ 2010 4.5 2000 Idle
dan 4 langkah
Sumber : Endang Nooryastuti, 2006
commit to user
diperoleh data sebanyak 9 data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
E. Pengumpulan Data
1. Identifikasi Variabel
Definisi variabel penelitian adalah suatau atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang memepunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009: 38). Sedangkan Suharsimi Arikunto (2006) menuliskan
bahwa yang dimaksud variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
a. Variabel Bebas
Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen/terikat (Sugiyono, 2009: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah penggunaan bahan bakar LPG.
b. Variabel Terikat
Variabel Terikat sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009: 39).
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu :
1) Konsumsi bahan bakar pada motor Supra X 125R tahun 2009.
2) Emisi gas buang CO dan HC pada motor Supra X 125R tahun 2009.
c. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga pengaruh variabel independen terha`dap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2009: 41).
Pengendalian variabel ini dimaksud agar tidak merubah atau
menghilangkan variabel independen yang akan diungkap pengaruhnya.
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah :
1) Seluruh komponen pada sampel dalam keadaan standar sesuai
rekomendasi manufaktur kendaraan, kecuali yang mengalami perlakuan
untuk penelitian, yakni karburator.
2) Pengukuran konsumsi bahan bakar dilakukan dengan uji jalan.
3) Pengukuran emisi gas buang CO dan HC dilakukan pada putaran mesin
idle 1400 RPM.
4) Kondisi temperatur tempat kerja dianggap sama, yaitu antara 20 oC
sampai 35oC.
5) Alat ukur untuk variabel terikat berupa timbangan digital, dan gas
commit to user
analyzer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
F. Analisis Data
Pada penelitian ini metode penyelidikan data hasil pengukuran yang
digunakan untuk analisis data yaitu metode penyelidikan deskriptif. Metode
penyelidikan deskriptif menurut Winarno Surakhmad adalah menuturkan dan
menafsirkan data yang ada (1998: 139). Penyelidikan deskriptif yang akan
digunakan adalah studi komparatif. “Penyelidikan yang bersifat komparatif adalah
penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari pemecahan melalui analisa tentang
perhubungan-perhubungan sebab-akibat, yakni yang meneliti faktor-faktor
tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomen yang diselidiki dan
membandingkan satu faktor dengan yang lain” (Winarno Surakhmad, 1998: 143).
Data yang diperoleh dari hasil eksperimen dimasukkan ke dalam tabel,
dan ditampilkan dalam bentuk grafik kemudian di analisis.
G. Prosedur Penelitian
Menyusun karya penelitian ilmiah seperti skripsi, merupakan suatu
proses berpikir dan bertindak yang logis dan sistematis. Pada penelitian ini
prosedur yang digunakan adalah seperti pada Gambar 3.2 berikut:
Mulai
Studi Literatur
Pelaksanaan Eksperimen
Analisis Data
Pendeskripsian Data
Selesai
commit to user
Gambar 3.2. Prosedur Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
1. Mulai
Prosedur mulai ini merupakan kegiatan yang meliputi pengajuan judul
ke koordinator skripsi bidang teknik sampai dengan mendapatkan surat
penunjukan dosen pembimbing skripsi yang ditandatangani oleh koordinator
skripsi bidang teknik dan menyerahkan surat penunjukan dosen pembimbing
kepada dosen yang telah ditunjuk. Selain itu, pada prosedur ini peneliti juga
mendapatkan buku konsultasi skripsi dari fakultas.
2. Studi Literatur
Pada prosedur studi literatur ini kegiaatan yang dilakukan adalah
mencari bahan pustaka yang berkaitan dengan judul skripsi, pembuatan
proposal skripsi sampai diseminarkannya proposal skripsi. Setelah proposal
selesai dan mendapatkan ijin untuk melaksanakan penelitian, maka prosedur
yang selanjutnya yaitu pelaksanaan eksperimen.
3. Pelaksanaan Eksperimen
Pelaksanaan eksperimen dalam penelitian ini dimulai dari kegiatan
persiapan alat dan bahan sampai diperolehnya data yang dibutuhkan untuk
menjawab pertanyaan penelitian pada subbab C bab II. Adapun kegiatan-
kegiatan dalam pelaksaan ekperimen ini adalah seperti berikut:
a. Persiapan Alat dan Bahan
1) Alat Eksperimen
Dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah :
a) Tool set
Tool set adalah seperangkat alat yang digunakan untuk
membongkar, memasang dan menyetel komponen-komponen pada
karburator saat penelitian.
b) Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur
waktu. Dalam penelitian ini stopwatch digunakan untuk mengukur
waktu jeda pengukuran emisi gas buang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
c) Gas analyzer
Gas analyzer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kadar gas buang hasil pembakaran yang dikeluarkan oleh motor
melalui saluran buang. Dalam penelitian ini gas analyzer
digunakan untuk mengukur emisi gas buang CO dan HC.
d) Thermocopel
Dalam penelitian ini thermocopel digunakan untuk
mengukur temperatur mesin pada setiap sampel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
Gambar3.6. Tachometer
f) Timbangan Digital
Timbangan digital merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur massa LPG
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
h) Mikrometer
Mikrometer digunakan untuk mengukur rojok spuyer yang
digunakan untuk memperbesar diameter lubang spuyer (pilot jet
dan main jet).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
i) Regulator LPG
Regulator merupakan alat yang digunakan untuk mengatur
tekanan LPG dari tabung dan untuk mengukur bahan bakar LPG
dalam tabung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
j) Kipas
Kipas merupakan alat yang digunakan untuk
mendinginkan suhu mesin pada waktu pengujian emisi gas buang
CO dan HC.
2) Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Sepeda motor Supra X 125 R tahun 2009.
Kendaraan uji yang digunakan sebagai bahan untuk
penelitian ini adalah sepeda motor Supra X 125 R tahun 2009,
dengan spesifikasi mesinnya seperti beriku:
Jenis :Empat langkah, SOHC, pendingin udara
Jumlah silinder :1
Diameter silinder : 52,4 mm
Langkah piston : 57,9 mm
Isi silinder : 124,8 cm3
Perbandingan kompresi : 9,0 : 1
Sistem bahan bakar : Karburator Tipe Piston Valve
Saringan udara : Filter kertas
commit to user
Sistem starter : Kickstarter dan motor stater listrik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
Gambar 3.12.
commit Tabung Gas LPG 3 kg
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
e) Karburator
Pada penelitian ini karburator di modifikasi yaitu dengan
memperbesar lubang main jet dan pilot jet serta jarum pelampung dan
pelampung tidak digunakan.
Karburator adalah sebuah alat yang mencampurkan udara dan
bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam.
Pada penelitian ini menggunakan karburator Supra X 125R
standard dan karburator Supra X 125R modifikasi dengan nomor
identifikasi APBF3FBYC05.
Modifikasi yang dilakukan pada karburator yaitu :
(a) Pengubahan ukuran pilot jet dan main jet
Pada penggunaan bahan bakar LPG ukuran pilot jet dan main
jet perlu diperbesar karena apabila menggunakan pilot jet dan main jet
ukuran standard mesin tidak dapat hidup disebabkan suplai bahan
commit
bakar LPG masih belum to useruntuk proses pembakaran.
mencukupi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
Perubahan ukuran pilot jet dan main jet adalah sebagai berikut :
Ukuran standar :
Pilot Jet : #35
Main Jet : #75
Ukuran modifikasi :
Pilot Jet : #118
Main Jet : #200
berdasarkan eksperimen empiris ketika menggunakan bahan
bakar LPG dengan karburator standar mesin mulai dapat hidup dengan
baik ketika diameter lubang pilot jet #118 dan main jet # 200.
kesempurnaan pembakaran sangat dipengaruhi perbandingan udara
dan bahan bakar (Air Fuel Ratio/AFR). Bahan bakar LPG memiliki
AFR stoichiometri 20,33 : 1, oleh karena itu pada penelitian ini juga
mengacu AFR yang paling mendekati AFR stoichiometrinya. Berikut
ini beberapa grafik hasil pengujian AFR menggunakan bahan bakar
LPG.
53
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
b. Tahap Eksperimen
Tahap eksperimen dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan
bagan aliran proses eksperimen seperti berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
Sepeda motor
Supra X 125 R tahun 2009
Engine tune up
Pengukuran :
Analisis Data
Pendeskripsian
Data
Gambar 3.19.commit
BagantoTahap
user Eksperimen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
2) Langkah Pengukuran
a) Pengukuran Konsumsi Bahan Bakar
Prosedur pengukuran konsumsi bahan bakar pada penelitian
ini merujuk pada SNI 09-4405-1997 tentang cara uji unjuk kerja jalan
sepeda motor.
Pengujian ini harus dilakukan pada kondisi sebagai berikut
(1) Berat pengendara 55 ± 5 kg
(2) Kondisi sepeda motor harus sesuai dengan spesifikasi pabrik dan
sebelum dilakukan pengukuran sepeda motor harus sudah beroprasi
pada suhu normal.
(3) Tempat uji meliputi jalan datar, tanjakan landai, tanjakan tinggi,
tikungan, turunan dan lain sebagainya.
Cara pengujian dilakukan sebagai berikut
(1) Untuk uji unjuk kerja sepeda motor jarak yang ditempuh 100km.
(2) Pengukuran dilakukan pada setiap kondisi jalan dan pada total
kondisi jalan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
(3) Pada awal pengujian dan pada setiap pemberhentian harus diukur
dan dicatat mengenai waktu, jarak, konsumsi bahan bakar.
Pemberhentian dilakukan setiap 10km.
(4) Pada saat pengujian harus diperhatikan terutama pada mesin,
pergantian gigi, pengereman, stabilitas kendaraan, percepatan dan
kondisi jalan.
(5) Hasil harus diperhatikan dan dicatat adanya perubahan dari
komponen sepeda motor saat pengujian.
(6) Hasil uji harus dimasukkan dalam tabel uji.
58
4. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data deskriptif.
Dimana data yang diperoleh dari hasil eksperimen dimasukkan ke dalam
tabel, dan ditampilkan dalam bentuk grafik kemudian dianalisa
penggunakan bahan bakar LPG sepeda motor Supra X 125 R tahun 2009.
Hal ini seperti yang dijabarkan pada subbab F pada bab III.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
5. Pendeskripsian Data
Pendeskripsian data ini merupakan penggambaran dari data yang
sudah ditampilkan dalam grafik. Data yang ditampilkan dalam grafik adalah
data rata-rata dari hasil pengukuran konsumsi bahan bakar serta emisi gas
buang CO dan HC pada pemakaian bahan bakar LPG. Setelah dilakukan
pendeskripsian data pada pemakaian bahan bakar LPG, Secara langsung dan
jelas hal ini memberi jawaban akan pertanyaan/ perumusan masalah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Berdasarkan hasil penelitian analisis penggunaan bahan bakar Liquified
Petroleum Gas (LPG) terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang CO
dan HC pada Supra X 125R tahun 2009 yang dilakukan dengan uji jalan untuk
konsumsi bahan bakar dan gas analyzer (stargas 898) untuk emisi gas buang CO
dan HC menghasilkan data sebagai berikut:
1. Konsumsi LPG sebagai bahan bakar pada Supra X 125R tahun 2009
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Konsumsi LPG sebagai Bahan Bakar pada Supra
X 125R tahun 2009
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Konsumsi LPG sebagai Bahan Bakar pada Supra
X 125R tahun 2009
Jarak Berat Tabung
Keterangan
(per 10 km) (kg)
1 7,78 1. Berat tabung LPG awal sebelum
2 7,59 dilakukan pengujian adalah 7,92kg
3 7,46 Dengan rincian 5kg adalah berat
4 7,38 tabung Dan 2,92 adalah isi LPG
5 7,28 2. Pada jarak 250 km LPG habis,
6 7,20 untuk Berat LPG yang ke dua
7 7,11 adalah 7,97 kg
8 6,94
9 6,75
10 6,68
11 6,53
12 6,38
13 6,27
14 6,04
15 5,96
16 5,79
17 5,73
18 5,64
19 5,54
20 5,43
21 5,34
22 5,24
23 5,15
24 5,06
25 4,99 LPG habis
26 7,87
27 7,74
28 7,63
29 7,54
30 7,44
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Gambar 4.2. Grafik Penurunan Tabung LPG Dengan Jarak Tempuh 300 km
Pada Motor Supra X 125R Tahun 2009.
64
konsumsi bahan bakar pada penggunaan bahan bakar LPG untuk satu tabung 3
kg dapat menempuh jarak 250 km sehingga secara lebih rinci 1 kg LPG dapat
menempuh jarak 83 km.
Gambar 4.3. Histogram Emisi Gas Buang CO Menggunakan Bahan Bakar LPG
Pada Motor Supra X 125R Tahun 2009.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
o
Temp. Oli mesin C 47 45 46 138 46
o
Temp. mesin C 65,1 65,5 66,2 196,8 65,6
Gambar 4.4. Histogram Emisi Gas Buang HC Menggunakan Bahan Bakar LPG
Pada Motor Supra commit
X 125R to user 2009.
Tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
B. Pembahasan Data
1. Konsumsi LPG sebagai bahan bakar pada Supra X 125R tahun 2009
Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa grafik tersebut memiliki hasil
yang berbeda pada setiap pengujian. Hal ini terjadi karena perbedaan jalur atau
lintasan pengujian. Pembedaan jalur pengujian ini bertujuan untuk memenuhi
kondisi uji berdasarkan SNI 09-4405-1997, yaitu tempat uji meliputi jalan
datar, tanjakan landai, tanjakan tinggi, tikungan, dan jalan berbatu.
Daya ketika menggunakan bahan bakar LPG mengalami penurunan
0,4 HP dan torsi ketika menggunakan bahan bakar LPG mengalami penurunan
sebesar 0,43 N*M. Hal ini menyebabkan kecepatan kendaraan menurun
sehingga tingkat konsumsi bahan bakar turun.
Faktor lain yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar ketika
menggunakan bahan bakar LPG yaitu LPG sudah berada dalam fase gas maka
dengan mudah akan bercampur dengan udara dalam ruang bakar dan dapat
memberikan pembakaran yang lebih sempurna dibandingkan bahan bakar
minyak sehingga konsumsi bahan bakar lebih irit ketika menggunakan bahan
bakar LPG.
Pada jalur pengujian yang pertama berangkat dari Pertigaan Tugu
Kartasura, Surakarta dan mencapai jarak 100 km di Semarang. Pada jalur
pertama ini kondisi uji meliputi tanjakan landai, tanjakan tinggi, turunan, jalan
datar dan jalan berbatu sehingga konsumsi bahan bakarnya adalah 1,24 kg.
Untuk lebih jelasnya konsumsi bahan bakar LPG pada jalur pertama dapat
dilihat pada Tabel 4.1 yaitu konsumsi terbesar pada kilometer ke 20 dan 90
commit to user
yaitu sebesar 0,19 dikarenakan kondisi jalanya adalah tanjakan tinggi, jalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
berbatu dan tanjakan landai. Sedangkan konsumsi bahan bakar terendah adalah
pada kilometer ke 100 karena kondisi jalannya adalah turunan dan jalan datar.
Pada jalur pengujian yang kedua konsumsi bahan bakarnya adalah
yang terbanyak, yaitu sebanyak 1,25 kg. Hal ini terjadi karena kondisi uji
banyak didominasi tanjakan landai, tanjakan tinggi, turunan, jalan datar dan
tikungan. Pada kondisi jalan seperti tanjakan landai dan tanjakan tinggi
konsumsi bahan bakar tinggi karena pada saat tanjakan penarikan handle gas
besar sehingga pemasukan bahan bakar ke ruang bakar menjadi banyak sesuai
dengan kebutuhan kendaraan. Jalur pengujian kedua berangkat dari UNNES
semarang dan mencapai 100 km yang kedua di Jl. Raya Magelang-Yogya.
Untuk lebih jelasnya konsumsi bahan bakar LPG pada jalur pertama dapat
dilihat pada Tabel 4.1 yaitu konsumsi terbesar pada kilometer ke 40 yaitu
sebesar 0,23 dikarenakan kondisi jalanya adalah tanjakan tinggi, tanjakan
inggi, tanjakan landai dan tikungan. Sedangkan konsumsi bahan bakar terendah
adalah pada kilometer ke 70 karena kondisi jalannya adalah turunan dan jalan
datar.
Pada jalur pengujian yang ketiga konsumsi bahan bakarnya adalah
yang terendah, yaitu 0,97 kg. Hal ini terjadi karena kondisi uji banyak
didominasi jalan datar. Jalur pengujian ketiga berangkat dari Magelang dan
mencapai jarak 100 km ketiga Jl. Slamet Riyadi Gladak Surakarta. Untuk lebih
jelasnya konsumsi bahan bakar LPG pada jalur ketiga dapat dilihat pada Tabel
4.1.
Dari hasil pengujian di tiga jalur uji dengan jarak total 300 km
konsumsi bahan bakarnya adalah 3,46 kg, sehingga untuk rata-rata jarak 100
km konsumsi bahan bakarnya adalah 1,152 kg. Untuk lebih spesifiknya
konsumsi 3 kg tabung LPG dapat menempuh jarak sebesar 250 km. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Dengan kata lain penggunaan LPG bisa dikatakan lebih irit karena 3
kg tabung LPG dapat Menempuh Jarak 250 km dengan harga Rp. 15000.
commit to user
Sedangkan penggunaan bahan bakar premium untuk satu liter premium
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
69
70
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab III dan Bab
IV dengan mengacu pada rumusan masalah, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Hasil pengujian 3 kg tabung LPG dapat Menempuh Jarak 250 km dengan harga
Rp. 15000. Sedangkan penggunaan bahan bakar premium, satu liter premium
dengan harga Rp. 5000 dapat menempuh jarak 55 km sehingga untuk
menempuh jarak 250 km membutuhkan 4,55 liter dengan harga Rp. 22750.
Dengan demikian penggunaan bahan bakar LPG menghemat uang sebesar Rp.
7750.
2. Hasil penelitian kadar emisi gas buang CO sebesar 0,025% dan kadar emisi gas
buang HC sebesar 2274 ppm. Masih dalam ambang batas emisi gas buang
yang dikeluarkan oleh menteri negara lingkungan hidup nomor 05 tahun 2006.
3. Penggunaan bahan bakar LPG pada motor Supra X 125R tahun 2009 tidak
dapat langsung diterapkan, karena motor Supra X 125R merupakan motor
dengan karakter mesin berbahan bakar premium. Sehingga Harus dilakukan
pengubahan pada karburator yaitu dengan mengubah lubang pilot jet dan main
jet karena AFR stoichiometri bahan bakar LPG yaitu 21: 1. Ukuran lubang
pilot jet dan main jet yang paling tepat untuk mendapatkan AFR stoichiometri
LPG yaitu pilot jet dengan ukuran #118 dan main jet dengan ukuran #200.
B. Implikasi
72
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bukti bahwa
penggunaan bahan bakar LPG merupakan salah satu bahan bakar alternatif
yang dapat digunakan pada sepeda motor.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
pengguna sepeda motor Supra X 125R dalam penggunaan bahan bakar
alternatif , yaitu dengan menggunakan bahan bakar LPG. Penggunaan bahan
bakar LPG pada sepeda motor cukup mudah, yaitu memodifikasi karburator
dengan memperbesar lubang spuyer (pilot jet dan main jet).
C. Saran
commit to user