Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PERKEMBANGAN INTERNET OF THINGS”

TUGAS MATA KULIAH

APLIKASI MIKROKONTROLER

DISUSUN OLEH :

NAMA : YUNANDAR RAMA SAPUTRA

NIM : 1219601

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA

TANJUNG PINANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami telah menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Aplikasi Mikrokontroler.

Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan, penulis menyadari


bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
membangun makalah ini, penulis harapkan guna perbaikan makalah yang selanjutnya.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para
pembacanya.

Tanjunguban, September 2019

Penulis
ABSTRAK

Internet of Things (IoT) adalah sebuah gagasan dimana semua benda di dunia nyata
dapat berkomunikasi satu dengan yang lain sebagai bagian dari satu kesatuan sistem terpadu
menggunakan jaringan internet sebagai penghubung.
Dengan adanya konsep Internet of Things ini maka dapat membantu meringankan
aktifitas sehari-hari manusia. Karena Internet of Things ini menghubungkan suatu alat, instansi
atau yang lainya menjadi saling terhubung satu sama lain melalui koneksi jaringan internet.
Selain itu dengan adanya konsep Internet of Things ini maka dapat mewujudkan suatu konsep
smart city yang ideal, karena Internet of Things sendiri mengintegrasikan berbagai macam
fasilitas lain disuatu kota tersebut menjadi satu sehingga memudahkan masyarakatnya dalam
beraktifitas.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..…….…………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………vi
BAB I PENDAHULUAN….………...…………………………………...……...............……5
1.1. Latar Belakang…………………………………………...……...….…………….5
1.2. Tujuan…………………………………………………………...…….……….…5

BAB II PEMBAHASAN……………………...………………………..….…………..…...….5
2.1. Sejarah Internet of Things…………………………….……..…………..……….5
2.2. Pengertian Internet of Things……………………..…………..………..…..…….7
2.3. Manfaat Internet of Things…………………………...………..………..………..8
2.4. Dampak Internet of Things…………………………….…………………………8
2.5. Implementasi Internet of Things.……….…………………………………………9
2.6. Kelebihan/keuntungan menggunakan Perangkat Internet of Things……....……10
2.7. Kekurangan/Resiko menggunakan Perangkat Internet of Things ...………....…11
2.8. Ancaman dan Gangguan Sistem Keamanan Internet of Things……….....…..…12

BAB III PENUTUP...……………………….……...………………....……….……....……..14


3.1. Kesimpulan…..………………………………………...……………….………..14
3.2. Saran……..……………..……………………………...……………….………..15

DAFTAR PUSTAKA….………………..…………………………………………….………16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin pesatnya perkembangan teknologi seperti saat ini, banyak seseorang yang sangat
bergantung pada internet, sehingga menimbulkan istilah “Era Masyarakat Digital”. Dengan
adanya istilah ini, maka penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting
untuk menunjang produktifitas seseorang, maka perlu dibutuhkan suatu konsep yang dapat
mengintegrasikan fasilitas-fasilitas yang ada dikota tersebut dengan internet, konsep tersebut
adalah konsep Internet of Things. Internet of Things adalah sebuah gagasan dimana semua
benda di dunia nyata dapat berkomunikasi satu dengan yang lain sebagai bagian dari satu
kesatuan sistem terpadu menggunakan jaringan internet sebagai penghubung.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui prinsip kerja Internet of Things.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Internet of Things.
3. Menambah pengetahuan tentang Internet of Things, perkembangannya dan ancaman
gangguan keamanannya

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Internet of Things


Internet of Things (IoT), sebuah istilah yang belakangan ini mulai ramai ditemui namun masih
banyak yang belum mengerti arti dari istilah ini. Sebetulnya hingga saat ini belum ada definisi
standar mengenai Internet of Things, namun secara singkat Internet of Things bisa dibilang
adalah di mana benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui
sebuah jaringan seperti internet.
Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di
salah satu presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of
Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan banyak lainnya.
Banyak yang memprediksi bahwa Internet of Things adalah “the next big thing” di dunia
teknologi informasi, hal ini karena Internet of Things menawarkan banyak potensi yang bisa
digali. Contoh sederhana implementasi dari Internet of Things misalnya adalah kulkas yang
dapat memberitahukan kepada pemiliknya via SMS atau email tentang makanan dan minuman
apa saja yang sudah habis dan harus distok lagi.Bagi pengembang, kini banyak perusahaan
yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu pengembang dalam
mengembangkan produk berbasis Internet of Things. Salah satu yang menyediakan program ini
adalah Intel dengan IoT Developer Program mereka.
Jika kita melihat dari bahasa Inggrisnya pengertian dari Internet of Things adalah internet dari
peralatan-peralatan. Dibahasakan lebih mudah adalah bagaimana koneksi internet dari
peralatan-peralatan yang biasa digunakan.
Dalam industri, peralatan-peralatan dapat dirancang untuk memberikan informasi mengenai
kondisinya. Misalnya ada peralatan yang membutuhkan bahan bakar, dan peralatan tersebut
memancarkan informasi status bahkan bakarnya secara periodik ke suatu peralatan lain melalui
jaringan internet. Dengan adanya sistem ini, maka kita dengan mudah memantau peralatan-
peralatan yang digunakan dalam kantor kita. Memudahkan pemantauan akan mengindarkan
kita dari situasi suatu mesin tidak berfungsi karena terlambat melakukan pemeliharaan.
Terkait dalam aplikasi pada industri di atas, akan banyak dikembangkan sensor-sensor untuk
mengkuantisasi dari status peralatan-peralatan tersebut. Dalam aplikasi dalam rumah tangga,
saat kita belok ke halaman depan rumah kita, garasi langsung membuka. Pada saat garasi
membuka, lampu ruangan dan AC akan langsung menyala. Saat ini sudah ada konsorsium yang
merumuskan standarisasi komunikasi antar peralatan ini. Dengan adanya standarisasi ini, maka
akan banyak peralatan yang terhubung antara satu dengan yang lain.
Pada hakekatnya, benda Internet atau Internet of Things mengacu pada benda yang dapat di
identifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah
Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai popular
melalui Auto-ID Center di MIT berikut publikasi analisa pasar yang terkait.
Salah satu wujud dari Intenet of Things yang sering kali disebutkan, adalah sistem RFID
(radio-frequency identification) yang menjadi komponen dipersyaratkan. Andaikan semua
benda, mahluk maupun insan dalam kehidupan sehari-hari dapat diidentifikasi secara
elektronik, maka mereka bisa dikelola dan diinventarisasi oleh komputer.
RFID (radio-frequency identification),\ sebagai tagging dapat juga digunakan teknologi
seperti near field communication, barcode, kode QR dan watermarking digital. Dengan
demikian misalnya, bisnis mungkin tidak lagi kehabisan stok atau menghasilkan produk-
produk limbah, dimana pihak yang terlibat akan tahu lebih dini produk mana saja yang
dibutuhkan dan dikonsumsi. Disisi lain, kemungkinan atas penyalahgunaan terhadap
informasi yang terhimpun juga tidak boleh diremehkan.
Berdasarkan penelitian ABI Research, pada tahun 2020 diperkirakan akan terdapat lebih dari
30 miliar perangkat yang terhubung secara nirkabel melalui Internet of Things.

2.2. Pengertian Internet of Things


Internet of Things atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang
bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-
menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk
juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa
saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui
sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara
unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things
awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID
Center di MIT.
Casagras (Coordination and support action for global RFID-related activities and
standardisation) mendefinisikan Internet of Things, sebagai sebuah infrastruktur jaringan
global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture
dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet
berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor
dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif
yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event
transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.
SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte) mendefinisikannya sebagai berikut : Dunia di
mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan,
dan di mana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang
tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’ melalui Internet, mencari dan mengubah status
mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah
privasi dan keamanan.
ETP EPOSS mendefinisikannya sebagai Jaringan yang dibentuk oleh hal-hal atau benda yang
memiliki identitas, pada dunia maya yang beroperasi di ruang itu dengan menggunakan
kecerdasan antarmuka untuk terhubung dan berkomunikasi dengan pengguna, konteks sosial
dan lingkungan.

2.3 Manfaat Internet Of Things


Banyak manfaat yang didapatkan dari Internet of Things. Pekerjaan yang kita lakukan
menjadi lebih cepat, mudah dan efisien. Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah
produk. Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling banyak terjual dan
produk mana yang kurang diminati. Selain itu dengan barcode kita juga bisa memprediksi
produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi.
Dengan barcode kita tak perlu susah - susah menghitung produk secara manual. Contoh
lain saat kita pergi ke Singapore. Jika kita ingin berpergian menggunakan transportasi umum
seperti MRT atau bis, kita cukup menggunakan EZ-link card. EZ-link card biasanya dipakai
oleh para wisatawan yang mengunjungi Singapore sebagai pengganti uang untuk membayar
jasa transportasi yang telah digunakan. Sedangkan warga Negara Singapore sendiri
menggunakan KTP ataupun kartu pelajar sebagai atat membayarnya. Jika kita menggunakan
uang tunai, kita masih harus mengantri untuk membayar, belum lagi jika kita membayar
dengan nilai nominal uang besar, kita harus menunggu untuk mendapatkan uang kembali.

2.4 Dampak Internet Of Things


Dampak besar Internet of Things akan terasa pada besarnya data yang dihasilkan pada
perangkat tersebut. Bayangkan betapa besarnya informasi personal yang disimpan dan di
analisa oleh milyaran perangkat. Itulah yang disebut dengan big data yang menimbulkan
masalah keamanan.
Implementasi keamanan untuk Internet of Things terbilang mahal karena harus melalui tiga
lapis: fisik, jaringan dan data. Fisik artinya sebuah perangkat yang memiliki keamanan seperti
kunci, seandainya dicuri atau hilang, adapun keamanan jaringan dapat dilakukan
melalui Virtual Private Network (VPN) atau bentuk enkripsi lainnya.
Kemanan paling rentan adalah keamanan dari data itu sendiri. Ketika tersimpan secara
local di dalam perangkat data (data at rest) dan ketika data tersebut dikirim ke perangkat lain
(data on the move) harus tetap di enkripsi supaya terhindar dari peretas atau hacker.
Internet of Things sangat bersinggungan dengan cloud computing. Tentu saja dapat menyimpan
semua data itu di home storage di rumah. Disinilah keunggulan dari cloud computing, karena
itu para analis menilai bahwa Internet of Things adalah perpaduan yang sempurna.

2.5 Implementasi Internet of Things


Mesin dibuat agar pekerjaan manusia menjadi lebih mudah, pada awalnya mesin dibuat
hanya untuk membantu manusia dan dioperasikan secara manual, lambat laun mesin bisa
berjalan sendiri (otomatis), tetapi dalam perkembangannya pemanfaatan mesin sebagai alat
dalam sebuah sistem akan menemui kendala jika sudah menyangkut jarak dan waktu.

Dengan jarak yang begitu jauh maka mesin tidak akan bisa menginteraksi dengan mesin
yang lain, untuk mengatasi hal inilah diterapkan gagasan Internet of Things dimana semua
mesin dengan pengenal IP address dapat menggunakan jaringan internet sebagai media
komunikasi (Saling bertukar data).
1. Implementasi Internet of Things Dalam Bidang Keamanan di zaman yang canggih ini
hampir semua perangkat yang terpasang di sebuah infrastruktur komplek menggunakan
bantuan perangkat IoT untuk mengatur kinerja dari sistem yang ada. misalnya kita sering
lihat ada banyak kamera di jalanan sedangkan ruang kontrol dari perangkat itu entah ada
dimana, dalam scenario seperti ini untuk menghubungkan ruang kontrol dan kamera
diperlukan jaringan internet, perangkat di ruang kontrol dan kamera itu sendiri
menggunakan IP address sebagai pengenal unik sehingga antar perangkat dapat saling
bertukar informasi.
2. Implementasi Internet of Things Dalam Bidang Property
Dalam sebuah gedung pencakar langit tentu ada banyak perangkat yang dikendalikan
oleh komputer seperti eskalator, sistem pendingin gedung, sistem keamanan, CCTV,
sistem administrasi, kelistrikan, instalasi saluran air dan gas dan lain sebagainya. Untuk
mendapat informasi dan memonitor dari berbagai sistem yang terpasang di gedung
tersebut pasti akan terpasang banyak sekali sensor yang dibuat dengan fungsi tertentu,
dari sensor inilah yang nantinya akan mengoleksi data dan dikirim ke komputer untuk
diproses dan diolah menjadi sebuah informasi terpadu tentang kondisi dari gedung
tersebut. Server gedung ini nantinya dapat diakses dari manapun dengan bantuan
koneksi internet. Jadi sebuah perusahaan real estate dapat memonitor semua aset yang
dia miliki dari sebuah layar computer dengan bantuan koneksi internet. Ini hanya contoh
kecil saja dari implementasi Internet of Things. Ketika rumah telah dipasang sistem
keamanan terpadu dan controller serta sensor untuk kelistrikan air dan lainnya serta
kondisi rumah dapat diakses dan diatur melalui komputer atau smartphone maka bisa
dikatakan rumah tersebut sudah menjadi bagian dari internet of things.
3. Implementasi Internet of Things dalam bidang Medis
Penggunaan RFID dan NFC tag yang dipasang pada perangkat medis untuk
memudahkan pengelolaan dan maintenance alat. Cukup dengan scan maka informasi
tentang alat tersebut muncul, pemasangan sensor detak jantung dan sensor yang lain
pada pasien yang terhubung ke ruang pusat kontrol untuk memonitor keadaan pasien
secara otomatis dan memberikan peringatan jika terjadi hal buruk, sistem pembayaran
rumah sakit dan lain-lain.

2.6 Kelebihan/keuntungan menggunakan Perangkat Internet of Things


Ada banyak manfaat dan kemudahan ketika suatu sistem di dunia nyata menggunakan
perangkat Internet of Things diantaranya :
1. Data
Semakin banyak informsi yang diperoleh, semakin mudah untuk menentukan tindakan
yang tepat berdasar data yang ada. Dengan bantuan komputer dan algoritma program kita
tidak perlu mengecek data dan mensortir satu per satu, biarkan mesin yang melakukannya
sesuai algoritma yang kita inginkan, selain cepat juga agar akurat.
2. Tracking
Dalam sistem inventory dengan bantuan komputer akan sangat mudah untuk mengecek
persediaan, lokasi dan kualitas barang sehingga memudahkan kita untuk melakukan
pengelolaan sehingga tidak ada kasus kehabisan barang karena lalai dalam pengecekan jika
dilakukan secara manual.
3. Waktu
Dengan bantuan sistem komputer yang telah diprogram sebelumnya untuk mengolah
informasi tertentu dan melakukan tindakan sesuai yang telah deprogram kan maka proses
analisa dan pengambilan keputusan berdasar data yang besar akan sangat cepat. Tidak bisa
dibayangkan jika hal ini dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin.
4. Biaya
Tidak bisa dipungkiri, penggunaan tenaga manusia yang terbatas kemampuannya yang
berakibat diperlukan banyak tenaga manusia untuk melakukan pekerjaan yang berat.
Dengan bantuan mesin yang kemampuannya dapat diatur dan dapat menggantikan
pekerjaan manusia, manusia tidak perlu melakukan hal berat dan rumit di jaman sekarang,
cukup dengan menjadi operator mesin saja. Dari sini terlihat bahwa biaya untuk menggaji
karyawan lebih sedikit karena sudah digantikan oleh mesin.

2.7 Kekurangan/Resiko menggunakan Perangkat Internet of Things


Dibalik kemudahan dan kecanggihan yang tersaji ketika menggunakan perangkat Internet
of Things ada beberapa resiko yang perlu kamu ketahui diantaranya :
1. Compatibility
Tidak ada standarisasi penggunaan sensor seperti penggunaan USB, ketika sebuah sistem
dengan Internet of Things device mengalami kerusakan maka harus membeli di vendor
yang sama untuk menggantinya.
2. Complexity
Dibalik kemudahan yang disajikan, disana ada sebuah Internet of Things module yang
dirangkai secara kompleks untuk menerima dan mengolah informasi, alat tersebut
memerlukan tenaga ahli untuk merawat secara berkala agar sistem tetap berjalan.
3. Safety
Semua perangkat dan program komputer rawan akan tindakan hacking, terdapat kasus
serangan DDOS besar-besaran yang disinyalir berasal dari perangkat Internet of Things
yang telah dihack dan dijadikan botnet untuk melakukan serangan ini. Jadi sekali lagi
diperlukan tenaga ahli untuk mengamankan perangkat Internet of Things dari serangan
Hacker.
2.8 Ancaman dan Gangguan Sistem Keamanan Internet of Things
Internet of Things (IoT) merambah hampir di semua lini kehidupan. Contoh nyatanya pun
semakin terlihat dengan banyaknya perangkat-perangkat terkoneksi yang tersebar dan
digunakan oleh banyak orang di dunia.
Tren Internet of Things bukannya hadir tanpa ada risiko di baliknya. Karena sejatinya
setiap perangkat yang terkoneksi ini saling terhubung dengan menggunakan berbagai macam
cara, mulai dari WiFi/Ethernet jarak jauh menggunakan IP protocols, Bluetooth jarak dekat
yang hemat daya, NFC, dan jaringan radio berjarak menengah lainnya.
Di baliknya, tersembunyi potensi ancaman terhadap keamanan data, keamanan fisik,
keamanan dari perangkat, regulasi, privasi, enkripsi, otentikasi, dan segudang ancaman lain
yang perlu ditangani agar kendala tersebut tidak mengganggu di kemudian harinya. Hal ini
serupa dengan yang terjadi pada tren komputasi cloud, sebagai pendukung dari Internet of
Things beberapa tahun lalu. Kasus-kasus hacking data antar perusahaan yang santer diberitakan
menjadi contoh dari kelalaian perhatian terhadap segi keamanan konsep Internet of Things ini.
Hal lain yang patut diperhatikan adalah, Internet of Things bukan saja melulu mengenai
"Things" atau perangkatnya, melainkan aplikasi dan layanan yang menjadi pendukung dari
Internet of Things. Semakin banyak perangkat terkoneksi, maka akan semakin banyak pula
aplikasi dan layanan yang berjalan. Seperti misalnya, penghitungan meteran listrik otomatis,
jam tangan pintar yang dapat mengukur detak jantung dan langsung menampilkan hasilnya di
layar ponsel, dan sebagainya. Di baliknya, terdapat berbagai aplikasi yang bekerja secara
simultan atau pun bersamaan untuk menghasilkan data-data tersebut. Risiko seperti aplikasi
yang 'macet' di tengah jalan sudah umum terjadi dan ini memerlukan perhatian khusus.
Kecanggihan yang ada di dalam Internet of Things itu sendiri menebar ancaman. Seperti
beberapa waktu lalu ketika ada hacker asal Rusia yang melakukan surveillance melalui
webcam dan memonitor aktivitas manusia di dunia. Hal tersebut hanyalah satu di antara
ancaman yang bisa terjadi ketika Internet of Things sudah sepenuhnya terpasang. Ancaman itu
sendiri akan semakin rumit dan beragam manakala Internet of Things telah terintegrasi di
Smartcity. Richard Moulds, VP Strategy di Thales e-Security mengatakan bahwa Internet of
Things menjadikan semua data yang ada menjadi semakin tebal dan hal ini menurutnya sangat
rentan terhadap ancaman siber. “Masalahnya adalah perangkat yang digunakan untuk Internet
of Things itu sering kali berada di wilayah yang tidak aman,” papar Moulds. Hal lainnya yang
menjadikan ancaman Internet of Things itu semakin kompleks karena perangkat yang
terintegrasi mengikuti tingkah laku manusia dan dapat memfungsikan dirinya sendiri. Brandon
Creighton dari Veracode menyatakan, “Sangat sulit diprediksi seperti apa keadaan Internet of
Things di masa depan. Satu hal yang pasti, keamanan siber jangan sampai diabaikan.”
Salah satu saran yang ia kemukakan dalam persoalan keamanan Internet of Things ini
adalah semua perangkat harus tersambung ke cloud. “Di sanalah aspek keamanan diterapkan,”
papar Creighton. Dalam blog Symantec berjudul ‘The Internet Of Things–New Threats Emerge
in a Connected World’, perusahaan sekuriti ini membahas tentang potensi ancaman keamanan
yang telah terjadi, bahkan ketika IOT masih dalam tahap awal.
Salah satu contoh utama adalah worm yang menargetkan komputer yang berjalan dengan
Linux OS, yang baru-baru ini ditemukan oleh Kaoru Hayashi, penyidik Symantec.
Worm ini awalnya tampaknya biasa-biasa saja meninggalkan backdoor pada komputer yang
telah tersusupi, yang memungkinkan penyerang untuk mengeluarkan perintah-perintah
kepadanya.
Meskipun komputer sering di-patched, Hayashi menemukan bahwa perangkat seperti home
routers, set-top boxes, kamera-kamera keamanan, dan sistem kontrol industri rentan karena
beberapa vendor tidak menyediakan update, disebabkan karena keterbatasan hardware atau
teknologi yang usang, seperti ketidakmampuan untuk menjalankan versi-versi terbaru dari
software.
Selain itu, ada juga tantangan dalam hal manajemen identitas dan akses, peningkatan
pengalaman pengguna, serta kebutuhan akan pengadaan layanan yang cepat. Ini penting,
karena dewasa ini banyak aplikasi dan layanan yang menggunakan sistem Single Sign-on
(SSO) agar pengguna dapat menggunakan semua layanan hanya dengan satu kali login, seperti
yang sudah banyak digunakan universitas-universitas ternama di Indonesia untuk
menghadirkan layanan optimal untuk mahasiswanya. Oleh karena itulah, dibutuhkan solusi
yang dapat membantu aplikasi melakukan kinerja lebih baik dan aman, serta memungkinkan
pengiriman aplikasi berjalan dengan lancar dan dapat beriringan dengan inovasi IoT serta
meningkatnya permintaan dari perangkat terkoneksi yang berada di pasaran, terlepas dari
berbagai arsitektur yang digunakan dalam penerapan aplikasi tersebut (cloud, on-premise,
ataupun hybrid).
Kemudian, solusi tersebut juga harus memiliki kemampuan authentication, authorization,
dan accounting (AAA) ke dalam aplikasi berbasis cloud, berbasis web, dan virtual, demi
menyediakan keandalan akses yang terpercaya dan aman. Pada akhirnya, Internet of Things
merupakan sebuah teknologi yang menjanjikan manfaat yang mampu memikat banyak pihak,
baik dari sisi pengguna maupun ekosistem bisnis dan pemerintahan. Tak pelak, teknologi di
baliknya juga harus ditingkatkan kemampuan dan sisi keamanannya juga harus diutamakan,
sehingga mampu memberikan manfaat penuh sesuai dengan yang digadang-gadang.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan jaman sekaran pada masa kini semakin lama semakin canggih saja. Segala
sesuatu benda disekeliling kita semuanya dapat digerakkan oleh operasional lewat internet.
Peranan manusia pada masa yang akan datang akan banyak digantikan oleh teknologi canggih
buatan manusia. Sebut saja salah satunya dalah Internet of Things (IoT) yaitu adalah sebuah
istilah yang menggambarkan terhubungnya segala sesuatu berwujud materi ke jaringan
internet.
Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, kita dapat memanfaatkan tirai, televisi, coffe
maker, tempat tidur, garasi, meja, pulpen, gelang semuanya itu dapat kita perintah dengan
sendirinya lewat koneksi perangkat sensor yang terhubung lewat internet. Dengan
perangkat Internet of Things semuanya dapat berjalan dan bertugas secara otomatis tanpa
bantuan manusia.
Tak hanya itu, sesama perangkat Internet of Things juga bisa saling berbicara antara satu
dengan yang lainya, sehingga dapat tercipta sebuah ekosistem yang membuat semua hal bisa
terjadi secara otomatis. Sistem Internet of Things sedang dikembangkan lebih lanjut agar tidak
sebatas dapat bekerja di dalam rumah saja. Namun Internet of Things bisa menjadi basis smart
city dalam meningkatkan taraf kesejahteraan kehidupan warga.
Oleh karena itu platform Internet of Things sebenarnya juga dapat dipergunakan pada
mesin industri yang akan secara terus menerus memonitor kerja tiap mesin secara real time.
Dengan demikian dapat menyelesaikan masalah dengan sangat cepat dan akurat. Dari sinilah
peluang Internet of Things sangat luar biasa dapat dikembangkan untuk kemaslahatan
masyarakat. Dengan demikian dapat ditarik pandangan kesimpulan bahwasanya
semakin luasnya implementasi Internet of Things berarti juga menjanjikan pangsa pasar yang
menggiurkan. Dari sinilah perlu pengembangan lebih jauh tentang rencana strategis mendatang
untuk kawal ide-ide Internet of Things tersebut.
Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis computer dan jaringan di dunia yang
berbeda system operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan
kemajuan media komunikasi (telephon dan satelit) yang menggunakan protocol standar dalam
berkomunikasi yaitu protocol TCP/IP.
Tingginya mobilitas penggunaan internet menuntut jaringan yang fleksibel sehingga
seseorang yang sedang berpergian tetap dapat mengakses internet walaupun di dalam mobil
yang sedang berjalan sehingga dikembangkan jaringan tanpa kabel (wireless).
Tingginya penggunaan internet juga berpengaruh pada peralatan atau aplikasi yang semakin
mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan serta mengendalikan satu perangkat ke
perangkat lainnya. Beberapa perangkat yang bisa kita gunakan untuk mengendalikan perangkat
lain dengan mudah adalah smartphone, ipad dan laptop.

3.2 Saran
Semakin berkembangan teknologi internet serta berkembangannya keperluan komunikasi data
dan manusia maka akan terus muncul berbagai macam teknologi, dalam tulisan ini penulis
memaparkan sejarah, teknologi dan penerapan internet of things. Dalam perkembangannya
Internet of Things menjadi topik penelitian yang terus bisa dilanjutkan dalam berbagai bidang
seperti yang telah dipaparkan dalam tulisan ini. Untuk penelitian berikutnya perlu bahan studi
yang lebih banyak sehingga didapatkan hasil review yang lebih lengkap meliputi beberapa
bagian keilmuan yang menggunakan Internet of Things
DAFTAR PUSTAKA

1. Academia,edu , “PENGERTIAN INTERNET OF THINGS” , 2015


2. Pekalongankab “Apa yang perlu kita tahu tentang internet of things” , 2015
3. Journal,tekno, “Internet of things era baru semua benda dikendalikan melalui jaringan
internet, 2015
4. http://penynab.blogspot.com/2017/11/contoh-makalah-internet-of-things.html

Anda mungkin juga menyukai