Anda di halaman 1dari 115

KA-ANDAL

BAB 2 PELINGKUPAN

A. Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Akan Dikaji


Lingkup rencana usaha yang akan dikaji dalam studi Analisis Dampak Mengenai
Lingkungan Hidup (AMDAL) ini adalah pembangunan Apartemen Springwood.
1. Status Studi AMDAL
Penyusunan dokumen AMDAL ini dilakukan pada saat lokasi kegiatan masih
berupa lahan kosong yang sudah diberi pagar pembatas sekelilingnya, namun
belum ada kegiatan pembangunan. Pendekatan studi AMDAL yang dilakukan
adalah Pendekatan Studi AMDAL Tunggal.

2. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Rencana Tata


Ruang
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang 2012-2032. Rencana tapak
pembangunan Apartemen Springwood telah sesuai dengan peruntukannya,
yaitu kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa. Lokasi kegiatan tidak berada
di lokasi Kawasan lindung, dan tidak berada di bawah Saluran SUTET, SUTT dan

lain-lain.

Adapun batas fisik rencana pembangunan Apartemen Springwood:


a. Utara : SPBU Pertamina, Hotel FM3 dan pintu keluar jalan Tol Jakarta-
Tangerang
b. Selatan : Jalan Kiyai Maja dan PT. Tifico
c. Barat : Jalan MH. Thamrin
d. Timur : Permukiman Penduduk RW 01

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-1


KA-ANDAL

Gambar 2.1 Peta Lokasi Kegiatan Terhadap Pola Ruang

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-2


KA-ANDAL

Gambar 2.2Peta Lokasi Kegiatan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-3


KA-ANDAL

3. Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Apertemen ini merupakan bangunan 1 (satu) tower setinggi 30 lantai dengan 3
basemen. Bangunan berdiri di atas lahan seluas 6.953m2 dengan luas bangunan
sekitar 61.952,89m2. Luas Basemen 14.201,99 m2. Ketinggian bangunan 136,5 m.
Lokasi proyek terletak di Jl. MH. Thamrin yang termasuk dalam Kelurahan
Panunggangan, Kecamatan Pinang Kota Tangerang.

Sebagai fasilitas bagi penghuni akan disediakan kios sebanyak 14 (empat belas)
unit dengan luas 22,2 m2 yang terdiri atas minimarket, usaha perdagangan dan
jasa. Fasilitas fitness tersedia di lantai fasilitas. Pangsa pasar apartemen ini
ditujukan bagi mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang kampusnya berada
di Area Alam Sutera yang dekat dengan lokasi kegiatan dan untuk pekerja yang
berasal dari luar kota. Karena itu tipe kamar yang dibangun sebagian besar satu
kamar dan dua kamar. Hal ini juga yang menjadi alasan kapasitas parkir
diperbanyak untuk kendaraan roda dua dibanding roda empat.

Rincian pengunaan dan luas lahan seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Rencana Penggunaan Lahan


2
No Penggunaan Luas (m ) %
1 Luas dasar bangunan 2.482,66 35,71
2 Jalan 980,4 14,10
3 Saluran/drainage 146,93 2,11
4 Pagar 553,5 7,96
5 Taman
- Ruang Terbuka Hijau (RTH) 1.683 24,21
- Non RTH 1.106,51 15,91
Total 6.953,00 100
Sumber: PT. Triniti Dinamik, 2014

Apartemen yang dibangun dengan 1 Tower ini dengan tipe studio, 1 bedroom
dan 2 bedroom. Rincian jumlah tiap tipe dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2Rincian Tipe Unit

No Tipe Unit Jumlah (unit)


1 Studio 1.014
2 1 BR (one bedroom) 81
3 2 BR (two bedroom) 249
Total 1.344
Sumber: PT. Triniti Dinamik, 2014

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-4


KA-ANDAL

Peruntukan unit kamar bagi penghuni single (bujangan) maka luas kamar
bervariasi antara terkecil 22,50 m2 hingga 40,25 m2. Adapun luas kamar
selengkapnya adalah sebagai berikut:
- Studio A : 22,50 m2
- Studio B : 26,25 m2
- 1 BR A : 38,50 m2
- 1 BR B : 29,38 m2
- 2 BR C A : 45,00 m2
- 2 BR C B : 52,50 m2
- 2 BR : 40,25 m2

Tabel 2.3Luas Bangunan per Lantai


Parkir
Bangunan RTH/ Total Bangunan
No Lantai 2 Luas 2 2
(m ) 2 Mobil Motor Lansekap (m ) (m )
(m )
1 Basement 3 4908,77 142 218 4908,77
2 Basement 2 4908,77 123 204 4908,77
3 Basement 1 4384,45 130 278 4384,45
4 Lantai 1 2482,66 570 1836,46 2482,66
5 Lantai 2 414,02 2855,24 111 3269,26
6 Lantai 3 977,61 2430,83 977,61
7 Lantai 4 1519,31 1519,31
8 Lantai 5 1519,31 1519,31
9 Lantai 6 1519,31 1519,31
10 Lantai 7 1519,31 1519,31
11 Lantai 8 1519,31 1519,31
12 Lantai 9 1519,31 1519,31
13 Lantai 10 1519,31 1519,31
14 Lantai 11 1519,31 1519,31
15 Lantai 12 1519,31 1519,31
16 Lantai 13 1519,31 1519,31
17 Lantai 14 1519,31 1519,31
18 Lantai 15 1519,31 1519,31
19 Lantai 16 1519,31 1519,31
20 Lantai 17 1519,31 1519,31
21 Lantai 18 1519,31 1519,31
22 Lantai 19 1519,31 1519,31
23 Lantai 20 1519,31 1519,31
24 Lantai 21 1519,31 1519,31
25 Lantai 22 1519,31 1519,31
26 Lantai 23 1519,31 1519,31
27 Lantai 24 1519,31 1519,31
28 Lantai 25 1519,31 1519,31
29 Lantai 26 1519,31 1519,31
30 Lantai 27 1519,31 1519,31
31 Lantai 28 1519,31 1519,31
32 Lantai 29 1519,31 1519,31
33 Lantai 30 1519,31 1519,31
Total 59097,65 3425,24 363 630 4267,29 61952,89

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-5


KA-ANDAL

Sumber: PT. Triniti Dinamik, 2014

Tabel 2.4 Sarana Prasarana Apartemen


2
No Penggunaan Luas (m )
1 Ruang Serbaguna 210,00
2 Mushola 55,00
3 Klinik 77,21
4 Kolam Renang 275,00
5 Sarana Olahraga 142,81
6 RTH 1.683,00
Sumber: PT. Triniti Dinamik, 2014

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-6


KA-ANDAL

Gambar 2.3Site Plan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-7


KA-ANDAL

a. Tahap prakonstruksi
1) Arsitektur
Pembangunan apartemen Springwood dilakukan berdasarkan detail
yang dihasilkan oleh konsultan arsitektur. Gambaran arsitektur ini
diajukan untuk mendapatkan ijin dari pemerintah Kota Tangerang.
Kegiatan ini tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan.

2) Pembebasan lahan
Seiring dengan berjalannya waktu, lahan yang dibebaskan bertambah.
Sehingga pada tahap BAP Rapat Pertimbangan luas tanah 6.000 m2
dengan 5 sertifikat, selanjutnya pada BAP Tinjauan Lapangan Dinas
Damkar luas tanah menjadi ± 6.600 m2. Saat ini luas lahan 6.953 m2
untuk pembangunan Apartemen Springwood yang terletak di Jl. MH.
Thamrin diperoleh dengan Pengikatan Perjanjian jual beli dan sudah
dilaksanakan (sertifikat terlampir).

3) Pengurusan perijinan
Dalam rangka mematuhi peraturan, setiap kegiatan harus memiliki ijin-
ijin sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan yang akan
dijalankan. Untuk itu PT. Triniti Dinamik selaku pemrakarsa akan
mengurus perijinan-perijinan yang dibutuhkan dalam melaksanakan
kegiatannya.

Tabel 2.5 Jenis-jenis Ijin dan Legalitas

No Jenis Izin/Legalitas Keterangan


1 Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT MenkumHAM No. AHU-
Triniti 19.AH.02.01. Tahun 2010
2 Sertifikat Tanah No. 766, 767,
3 Analisis Dampak lalulintas Dalam proses
4 IPPT Dalam proses
5 Surat Keterangan Teknis Dinas Pemadam No. 367.1/691-
Kebakaran Gahdam/2014
6 IMB Dalam proses

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-8


KA-ANDAL

4) Sosialisasi
Sosialisasi Kegiatan kepada masyarakat telah dilakukan oleh
pemrakarsa di sekitar tapak proyek dengan mengadakan pertemuan
dengan tokoh masyarakat di Mushola Warung Mangga pada hari
Minggu tanggal 30 Maret 2014. Hasil pertemuan tersebut berupa
kesepakatan (terlampir).
5) Sosialisasi AMDAL
Sosialisasi AMDAL rencana pembangunan Apartemen Springwood
telah dilaksanakan kepada warga pada hari Kamis 5 Juni 2014 di Aula
Kantor Kelurahan Panunggangan Kecamatan Pinang (terlampir).
b. Tahap Konstruksi
1) Perekrutan tenaga kerja
Kebutuhan tenaga kerja tahap konstruksi rencana pembangunan
Apartemen Springwood diperkirakaan sebanyak 300 orang dengan
perincian sebagai berikut:

Tabel 2.6Kebutuhan Tenaga Kerja Tahap Konstruksi


Jumlah
No Pekerjaan Pendidikan
(orang)
1 Tukang SMP/SMA 120
2 Kenek SMP/SMA 100
3 Arsitek S1/S2 20
4 MEP S1/S2 10
5 Lain-lain SMA/D3/S1 50
Total 300
Sumber: PT. Triniti Dinamik, 2014

Rekrutmen tenaga kerja ini bersifat temporer, di mana tenaga akan


selesai kontrak kerjanya seiring dengan selesainya pembangunan
proyek.
2) Pembukaan dan pekerjaan tanah
Kegiatan pembukaan dan pematangan lahan rencana pembangunan
Apartemen Springwood secara umum melaksanakan
pembersihan/pemotongan pohon, semak belukar seluas ± 6.953 m²,
yang selanjutnya pemasangan patok-patok batas kontruksi
berdasarkan site plan dan ketentuan peil banjir yang diizinkan.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-9


KA-ANDAL

3) Mobilisasi material dan peralatan proyek


Kegiataan mobilisasi material dan alat berat untuk rencana
pembangunan Apartemen Springwood meliputi pengangkutan alat
berat, material dan peralatan proyek lainnya termasuk instalasi
mekanikal dan elektrikal yang perincian pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.7Jenis Peralatan yang Digunakan Tahap Konstruksi

No Jenis Alat Kapasitas Jumlah Fungsi


1 Bored pile - 3 Tiang pancang
3
2 Excavator 0,8 m 2 Galian Tanah
3 Buldozer - 1 unit Perataan Lahan
3
4 Dum Truck 20 m 20 Buangan Tanah
Pemadatan
5 vibroroller - 2
Tanah
6 Generator/Genset 750 kVA 1 Back Up Power
7 Bar Bender D 40 4 Pembesian
8 Bar Cutter D 40 2 Pembesian
9 Trafo Las - 2 Pengelasan
10 Cutting Whell - 5 Pek. Bekisting
11 Cutter Circle - 5 Pek. Bekisting
12 Bor Beton - 4 Pek. Bekisting
3
13 Truck mixer 10 m 4 Cor Beton Praktis
14 Vibrator 05,08 4 Pengecoran
15 Shaft Converter - 12 Pengecoran
16 Hammer Drill - 2 Pek. Bobok
Sumber: PT. Triniti Dinamik, 2014

Tabel 2.8 Jenis Material/Bahan yang Digunakan Tahap Konstruksi

No Jenis Material Satuan Jumlah Ritase


3
1 Beton Readymix m 40.000 1.000
2 Tiang Pancang M 800 80
3 Besi Beton Kg 8.300 83
4 Semen PC Zak 15.000 150
3
5 Pasir Pasang m 4.500 225
3
6 Pasir Urug m 400 20
3
7 Split m 1.200 60
3
8 Balok Kayu m 1.500 75
3
9 Bata Ringan t=10cm m 13.000 650
2
10 Plester,Aci dll m 120.000 6000
2
11 Keramik m 90.000 900
12 Kawat Bendart Kg 83.000 415
Jumlah Ritase 9.658

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-10


KA-ANDAL

Sumber: PT. Triniti Dinamik, 2014

4) Penyediaan fasilitas proyek


a) Pengadaan air bersih
Kebutuhan air bersih pada tahap konstruksi untuk para pekerja
maupun untuk kegiatan Konstruksi itu sendiri diambil dari
airsumur dangkal. Sumur ini bersifat sementara, sumur akan
ditutup setelah selesai tahap konstruksi. Kebutuhan air minum
dipenuhi dengan membeli air minum dalam kemasan (AMDK).
Dengan demikiantotal kebutuhan air domestik pekerja konstruksi
dan kebutuhan air untuk konstruksi(mengaduk/mencampur semen
dan pasir) diperkirakan sebesar 26,2m3/hari. Secara rinci

diperlihatkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.9 Kebutuhan Air Tahap Konstruksi

Uraian Kebutuhan Air


No Komponen 3 3
Orang m /hari (m /hr)
1 Pekerja Konstruksi 300 0,08 24,0
2 Konstruksi * - - 1,6
Total 25,6
Keterangan:* Berdasarkan standar kebutuhan air Dirjen Cipta Karya Dep. PU, 2000
** Luas bangunan 59.134 m2, berdasarkan Panduan Sistem Bangunan
Tinggi (Juana, 2007)
Waktu Pelaksanaan : 36 bln (1.080 hari)
2
Kebutuhan air : 30 lt/m x 59.134 = 1.774.020 lt
Kebutuhan air Konstruksi : (1.774.020 lt/1.080 hari) = 1.642,61lt/hari (1,6
3
m /hari)

Air yang digunakan untuk kegiatan konstruksi bangunan akan


menguap, sehingga air limbah yang dihasilkan diasumsikan
sebesar 80% dari 24 m3/hari (19,2m3/hari) karena tidak ada air
yang terpakai dari kegiatan makan, minum dan pencucian lainnya.
Air Limbah tahap konstruksi yang dihasilkan selama kegiatan
konstruksi terdiri dari limbah air kotor (black water) dan limbah air
bekas (grey water). Untuk penanganan pada black water akan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-11


KA-ANDAL

menggunakan sistem septic tank portabel dan dilakukan


penyedotan secara berkala selama 2 minggu sekali.

19,2 m3/hr Grey Water


MCK karyawan kontruksi 19,2 m3/hr

24,0 m3/hr

4,8 m3/hr Black Water (septik tank


portabel)

Sumur dangkal
25,6 m3/hari

Penyedotan Secara Berkala

Saluran drainase di
Kebutuhan kontruksi
belakang lokasi kegiatan
1,6 m3/hari
menuju S. Cisadane

Gambar 2.4 Neraca Air Tahap Konstruksi

b) Timbulan sampah
Jumlah pekerja tahap konstruksi sebanyak 300 orang akan
menimbulkan timbulan sampah domestik yang berasal dari
pekerja bangunan dan sampah konstruksi berupa sisa-sisa bahan

konstruksi (kayu, potongan besi, puing-puing bangunan).

Timbunan sampah perkapita dari pekerja konstruksi dihitung


berdasarkan standar Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota
Tangerang yaitu sebesar 2,92 liter/org/hari. Maka volume timbulan

sampah tahap konstruksi diprakiraan sebagai berikut:

Tabel 2.10 Perkiraan Timbulan Sampah Tahap Konstruksi


Timbulan Sampah
No Sumber Besaran Timbulan Sampah 3
(m /hari)
1 Pekerja 300 org 2,92 lt/org/hr* 0,876
2 Konstruksi - 5.500 lt/hr ** 5,5
Total - 6,376

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-12


KA-ANDAL

Sumber: Tim Penyusun AMDAL, 2014


Ket: * Master Plan Pengelolaan Persampahan Kota Tangerang, Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, 2012
** PT. Triniti Dinamik, 2014

Sampah yang dihasilkan dipisahkan antara sampah organik dan


sampah anorganik. Berdasarkan tabel di atas, sampah yang
dihasilkan dari kegiatan konstruksi terdiri dari pekerja dan
kegiatan konstruksi masing-masing 0,876 m3/hari dan
5,500 m3/hari. Jika diasumsikan sampah yang dihasilkan 80%
berupa sampah organik, maka besarnya timbulan sampah organik

adalah 5,101 m3/hari.

Sementara itu untuk sampah non-organik, baik dari kegiatan


konstruksi maupun kegiatan pekerja akan dikumpulkan pada
Tempat Penampungan Sampah (TPS) di areal proyek dan sarana
pelengkapnya seluas ±10 m2. Sampah yang masih dapat didaur
ulang seperti besi bekas, plastik kemasan, botol-botol plastik dan
lain sebagainya akan dijual ataupun diberikan kepada pemulung
(lapak). Sampah puing bangunan akan dihancurkan dan dijadikan
sebagai bahan untuk penimbunan. Sampah yang tidak dapat
dimanfaatkan akan dibuang oleh pihak ketiga ke TPA yang
dikelola Pemerintah Kota Tangerang.

c) Pemenuhan Energi
Pemenuhan energi tahap konstruksi ini bersumber dari generator
set/power house. Pemanfaatan energi listrik ini akan digunakan
untuk penerangan dan pengoperasian mesin/alat-alat proyek
(pekerjaan mechanical and electrical) serta pekerjaan lain seperti
fixture dan pemasangan instalasi bangunan. Kapasitas genset yang
digunakan 2 x 200 kwh.

5) Pekerjaan struktur bangunan dan fasilitasnya

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-13


KA-ANDAL

Kegiatan pembangunan fisik tersebut terbagi atas 2 (dua) pekerjaan


yaitu pekerjaan struktur bawah (substructure) dan struktur atas (upper

structure).

Di setiap lokasi pembangunan direksi kit, barak pekerja dan gudang.


Direksi kit digunakan untuk fasilitas administrasi kantor, koordinasi

antar pekerja dan pengendalian proyek.

Barak pekerja dibuat sebagai sarana tempat tinggal pekerja selama


tahap konstruksi, dilengkapi dengan sarana kamar mandi dan toilet.
Gudang sementara digunakan untuk menyimpan material bangunan.
a) Kegiatan awal
Kegiatan awal ini mencakup kegiatan galian untuk basemen,
boring pondasi pilar, kegiatan logistik proyek, pembuangan tanah
galian, pembuangan sampah padat bangunan.

Penggalian tanah untuk basement (3 lantai) akan dilaksanakan


secara mekanis. Kedalaman galian diperkirakan mencapai -9,5
meter. Hasil galian tanah ini akan dimanfaatkan untuk pengurugan

di area lain dan taman.

Untuk mengurangi dampak lalu lintas pengangkutan galian tanah


dan sampah bangunan akan dilakukan dengan cara menaikkan
kedua jenis muatan tersebut ke truk masing-masing yang
berpenutup. Selain itu sebelum berangkat truk-truk tersebut dicuci
lebih dahulu bannya hingga bersih; dengan demikian tidak akan
mengotori Jalan MH. Thamrin dan Kiyai Maja. Pengangkutan
diperkirakan akan dilakukan pada malam hari.

Setelah kegiatan penggalian tanah untuk basement kemudian


dilanjutkan kegiatan pemboran untuk pondasi tiang. Pemboran
untuk pondasi tiang dilakukan secara mekanis, di mana pada titik-
titk pemboran dapat diupayakan dengan pemasangan casing
pondasi pada bagian lubang-lubang pemboran agar dapat

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-14


KA-ANDAL

menjaga keutuhan profil ambang pemboran. Penampungan air


sisa dari batching plant yang mengandung semen dan zat-zat
garam additive dilakukan dengan memakai bak penampungan dan
dibubuhi zat additive lainnya guna flokulasi agar terjadi gumpalan-
gumpalan kecil (flocs) untuk menghindarkan terbentuknya
bongkahan semen besar dan berat, terjadi pengendapan di bak
pertama. Dalam proses ini perlu diaduk agar zat additive bisa
merata. Kemudian di bak kedua air limbah di aerasi untuk
selanjutnya dilepas ke riol kawasan/kota dan padatan semen
endapannya secara intermitan dapat dibuang diluar proyek
sebagai bahan urugan untuk lahan bangunan yang memerlukan.

b) Pekerjaan struktur bawah


1) Pembuatan pondasi dengan pemasangan casing di lubang-
lubang pada titik-titik pemboran tanah yang telah siap, dan
dicor. Banyaknya tiang pancang sebanyak 180 tiang, diameter
100 cm dengan kedalaman 33 m dan 355 tiang diameter 50
cm, kedalaman 18 m. Kemudian dilanjutkan pengecoran plat
beton bertulang sebagai pilecap pondasi. Pemasangan
pondasi akan menggunakan wash boring untuk mengurangi
kebisingan dan getaran.
2) Pekerjaan dinding beton, masuknya rembesan air tanah disela
lantai dan dinding beton harus dicegah dengan suatu
teknologi kedap air.
Rencana galian tanah untuk basemen 1, basemen 2 dan
basement 3 dengan kedalaman ± 9,5 m. Rencananya tanah
yang dihasilkan akan digunakan untuk mengurug area di
lokasi Alam Sutera, yang dekat dengan lokasi kegiatan.

Tabel 2.11 Perkiraan Volume Galian Tanah


No Penggunaan Luas Galian Kedalaman Volume Tanah

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-15


KA-ANDAL

2 3
(m ) Galian (m) (m )
1 Basemen 1 3.773 3,5 13.205,5
2 Basemen 2 4.287 3,0 12.861,0
3 Basemen 3 4.287 3,0 12.861,0
Total - - 38.927,5
Sumber: Tim Penyusun AMDAL, 2014

Timbulan tanah yang dihasilkan akan dikirim ke Kawasan


Sumarecon sebagai tanah urug. Jumlah truk yang digunakan
sekitar 25 truk dengan ritase dalam sehari 4 kali selama 20
hari.
Perhitungan dewatering:
a) Luas galian basement= ± 4.900 m2
b) Elevasi muka air tanah (h) = -5,0 m
c) Galian tanah terdalam = -9,5 m
d) Rencana penurunan muka air tanah (H) = 9,5 m
e) S (tinggi air) = 9,5 m – 5,0 m = 4,5 m
f) Volume air = 4,5 m x 4.287 m2 = 19.291,5 m3
g) Kapasitas pompa: 500 Lt/mnt sebanyak: 5 unit
h) Kapasitas pompa 1 hari = 720 m3 x 5 unit = 3.600 m3
i) Waktu yang diperlukan untuk menurunkan muka air
tanah = 19.291,5 m3/3.600 m3 = 6 hari
Pembuangan air dewatering melalui saluran air di belakang
lokasi kegiatan menuju Sungai Cisadane.
Pekerjaan lantai basemen, didahului dengan pembuatan lantai
kerja. Untuk memudahkan penghisapan air ditepi plat beton
yang dicor dibuat pits dan dari sebelah dalam struktur dihisap
rembesan air tanah dengan pipa drainase oleh pompa
sumersible pump dan dialirkan ke sumur-sumur resapan.
3) Di atas tanah dasar dari basement (subbase), pada lantai kerja
dipasang tulangan besi untuk lantai, ramp, dinding, kolom cor
beton, pasang kolom, perancah lantai basement 3 dan
bekisting balok, cor beton, pembesian kolom dan pasang

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-16


KA-ANDAL

bekisting kolom cor beton, dan demikian seterusnya sampai


mencapai lantai dasar.
4) Pondasi genset dan instalasi pengolahan air limbah
diselesaikan bangunannya secara khusus sesuai besteknya.
5) Pemasangan lantai/ubin setelah pekerjaan beton selesai.
6) Pekerjaan pemasangan plumbing dan instalasi listrik dan
penyegaran udara op bounja setelah penghalusan dinding
selesai.
7) Pembuangan sampah bangunan.

c) Kegiatan pembangunan struktur atas (upper structure)


(1) Pekerjaan beton untuk lantai, kolom, balok, dak atap, tangga,
reservoir duduk, elevasi reservoir untuk domestik, dan
pemadam kebakaran.
(2) Pemasangan dinding bangunan.
(3) Instalasi pemadam kebakaran.
Instalasi pemadam kebakaran untuk gedung apartemen ini
terdiri dari instalasi sprinkler, Hydrant, dan PFE (Portable Fire
Extinguisher). Instalasi ini menggunakan sistem kombinasi
untuk keperluan sistem sprinkler dan hydrant yang terdiri dari:
(a) Pompa Jocky, 1 unit kapasitas 25 Gpm-Head 19 Bar.
(b) Pompa Elektric, 1 unit kapasitas 750 Gpm-Head 18 Bar.
(c) Pompa Diesel, 1 unit kapasitas 750 Gpm-Head 18 Bar.
Kepala pompa kebakaran dihitung dengan standar tekanan
titik terujung 4,5 bar. Pompa pemadam kebakaran digunakan
mengacu pada NFPA 20.
Persediaan air di tangki induk untuk pemadam kebakaran
disediakan hanya untuk 60 menit yaitu sebesar 171 m3.
Instalasi sprinkler, hydrant dan PFE dipasang diseluruh area
gedung kecuali daerah-daerah khusus/daerah listrik yang

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-17


KA-ANDAL

pemadam kebakarannya tidak boleh dilakukan dengan


semprotan air.
Hydrant Box harus dipasang pada tempat-tempat strategis
dimana mudah dijangkau dan satu hydrant box dapat meng-
cover area proteksi 800 m2.
Instalasi fire alarm
(a) Fungsi dari instalasi ini adalah untuk mendeteksi dini
terhadap terjadinya kebakaran di dalam gedung,
sehingga bila terjadi kebakaran dapat segera diatasi
dengan baik.
(b) Sistem fire alarm yang dipakai untuk bangunan ini adalah
semi addresable, dengan pembagian area sebagai zoning
kebakaran padaarea publik, untuk masing-masing unit
apartemen mempunyai 1 (satu) address fire alarm.
(c) Sistem fire alarm apabila terjadi kebakaran akan
terkoneksi dengan:
(a) Flow switch sprinkler
(b) Lift penumpang
(c) Lift Service
(d) Pompa kebakaran
(d) Jenis detector yang dipakai terdiri atas:
(a) Smoke detector
(b) Rate of rise heat detector
(c) Fixed heat detector
(d) Gas detector
(e) Dipasang juga kelengkapan pada sistem yaitu manual
pushbutton, bell, dan Flasher lamp.
Control Panel Fire alarm dipasang di ruang kontrol
elektronik dengan annunciator di ruang security.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-18


KA-ANDAL

(4) Pemasangan penangkal petir.


Instalasi penangkal petir memakai sistem ionisasi non
radioaktif.Penangkal petir dipasang di atas atap ruang mesin
lift atau area atap bangunan yang paling tinggi. 1 unit
penangkal petir ini dapat mengcover radius proteksi ±80 m.
(5) Instalasi Listrik.
Ada 2 sumber daya listrik yang dipergunakan untuk bangunan
Apartemen Springwood, yaitu:
2. Sumber normal dari PLN
(a) Tegangan menengah dari PLN 20 kV diturunkan lewat
trafo ke tegangan rendah 380/220 V, 50 Hz.
(b) Total kebutuhan daya listrik 3.379 kVA. Trafo dipasang 2
unit x 1.000 kVA.
(c) Langganan PLN untuk sistem tegangan menengah yang
terdekat yang tersedia adalah 3465 kVA.
(d) Sumber Emergency dari Genset
3. Tegangan 380/220 V dari genset langsung didistribusikan
secara otomatis ke pemakai bila sumber PLN mati.
(a) Kapasitas genset direncanakan men-supply daya sebesar
50% back up dari daya normal. Back up genset meliputi
fasilitas dan peralatan di area publik. Khusus unit
apartemen hanya diback up daya listrik untuk lemari
pendingin (kulkas) dan 1 buah lampu di ruang tamu.
(b) Genset 2 x 1000 kVA, tipe open prime.
4. Kuat Penerangan
(a) Koridor : 100-200 lux
(b) Kamar tidur : 200 lux
(c) Kantor : 300-400 lux
(d) Parkir : 50-100 lux

(6) Drainase di halaman dan jalan internal.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-19


KA-ANDAL

(7) Tempat penampungan sampah sementara (TPS).


(8) Pembuangan limbah dari kegiatan pengecoran.
(9) Pembuangan tanah dan sampah kontruksi.
d) Kegiatan finishing
(1) Pemasangan kusen pintu, jendela, panel, dan ventilasi.
(2) Pemasangan instalasi listrik, plumbing, alat saniter dan alat
penyejuk udara.
(3) Pemasangan lift.
(4) Pemasangan ubin, daun pintu/jendela, dan kunci.
(5) Instalasi tata suara
Fungsi dari instalasi ini adalah untuk keperluan panggilan “car
call” pada area parkir atau pengumuman darurat (Public
Address/PA). Penyaluran suara musik hanya untuk area lobi
utama (back ground music)
Sentral tata suara ini ditempatkan di ruang kontrol elektronik
dengan PA Mic di Reception.
Apabila terjadi kebakaran di dalam gedung, maka sistem Back
ground music akan di cut off untuk keperluan evakuasi.
Jenis loud speaker yang dipakai terdiri atas:
(a) Ceiling speaker (untuk area kamar/koridor/area publik)
(b) Wall speaker(untuk tangga)
(c) Horn speaker (untuk area parkir dan halaman luar).
(6) Instalasi CCTV
Fungsi dari instalasi ini adalah membantu tenaga security
dalam hal mengawasi pergerakan orang atau barang pada
daerah-daerah tertentu dengan tujuan fungsi keamanan dan
keselamatan bagi penghuni apartemen, yaitu dengan
menempatkan kamera-kamera berwarna.
Daerah-daerah yang dilengkapi dengan kamera antara lain:
(a) Entrance area
(b) Lift lobby area

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-20


KA-ANDAL

(c) Akses tangga paling bawah


(d) Area parkir
(e) Loading dock area
(f) Ruang-ruang utilitas
Jumlah kamera akan dihitung berdasarkan lokasi kamera yang
akan ditempatkan pada area yang memerlukannya
berdasarkan gambar arsitek. Tipe kamera CCTV yang akan
digunakan adalah:
(a) Dome Camera Color Fixed Angle
(b) Camera Color Fixed Wide Angle
(c) Peralatan utama CCTV ini akan ditempatkan di ruang
security.
(7) Instalasi MATV
Fungsi dari instalasi ini untuk memberikan saluran media
televisi berupa gambar, dan suara ke unit apartemen.
Signal TV yang dapat disalurkan adalah bergantung dari yang
disediakan oleh provider TV cable, antara lain terdiri atas:
(a) Internasional : CNN, Discovery, National Geographic,
TNT Cartoon Network dan lain
sebagainya.
(b) Nasional : RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, MNC TV,
TVRI, Metro TV, Lativi, Trans TV, Trans
7, Global TV dan lain-lain.
Untuk keperluan back up bila saluran dari provider mengalami
gangguan, maka dipasang sistem sentral antena dan
peralatannya terpisah dari yang disediakan oleh provider.
Peralatan utama MATV ditempatkan pada ruang kontrol
elektronik.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-21


KA-ANDAL

(8) Instalasi access control


Fungsi instalasi ini adalah untuk membatasi pergerakan di
dalam bangunan ini, untuk tujuan keamanan dan privasi bagi
penghuni apartemen.
Hanya pemilik apartemen yang dapat memasuki lantai
apartemen. Bagi tamu hanya bisa memasuki bangunan ini di
area publik saja.

e) Kegiatan penutup
(1) pengecatan, pelaburan, dan pemasangan wallpaper.
(2) pemasangan dinding sekat semi permanen.
(3) trial running untuk:
(a) penggunaan peralatan: telekomunikasi, EDP, sistem alarm.
(b) pengoperasian IPAL.
(c) instalasi listrik dan plumbing.
(4) pasang rambu dan marka jalan internal dan perparkiran.
(5) pengoperasian TPS penampung dan menyalurkan sampah
domestik untuk dibuang ke TPA.

f) Pembuatan fasilitas lingkungan


Fasilitas lingkungan yang akan dibangun meliputi pemasangan
lampu-lampu sorot, penanaman pohon-pohon berdaun lebar dan
teduh di sepanjang sepadan bangunan, penyediaan bangku
taman, telepon umum dan tempat sampah.

g) Perkiraan peningkatan air larian


Perhitungan air larian mengacu pada Permen LHNo 12 tahun 2009
tentang Pemanfaatan Air Hujan. Adapun perhitungan sebagai
berikut:
a) Luas lahan tertutup (basemen + teras dan pekarangan) =
5.270 m2

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-22


KA-ANDAL

b) Luasan lahan tertutup 50 m2 diperlukan sumur resapan sebesar


1 m3
c) Perkiraan peningkatan air larian 5.270 /50 x 1 m3 = 105,4 m3
d) Dimensi sumur resapan adalah  1,5 m x 5 m
e) Jumlah sumur resapan 105,4 m3/8,8 m3 = 12 unit, rencana
sumur resapan yang akan dibuat sebanyak 20 buah.

Gambar 2.5 Tipikal Sumur Resapan

c. Tahap operasional
1) Penerimaan tenaga kerja
Prakiraan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada operasional
Apartemen Springwood sebanyak 200 orang pekerja dengan
komposisi sebagai berikut:

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-23


KA-ANDAL

Tabel 2.12 Kebutuhan Tenaga Kerja Tahap Operasional


Jumlah
No Jabatan Pendidikan Asal
(orang)
1 Direktur 1 S2 Tangerang/Jakarta
2 Manager 2 S1 Tangerang/Jakarta
3 Ass. Manager 4 S1 Tangerang/Jakarta
4 Operator 10 SMP Tangerang/Jakarta
Pengelola
5 20 S1/D3 Tangerang/Jakarta
Gedung
6 Karyawan 175 S1/D3 Tangerang/Jakarta
7 Keamanan 8 SMA Tangerang/Jakarta
Jumlah 200
Sumber: PT. Triniti Dinamik, 2014

Di samping tenaga kerja sebagai pengelola gedung, kegiatan


Apartemen Springwood ini akan membuka peluang bagi warga sekitar
sebagai tenaga pembantu rumah tangga, bagian keamanan dan lain
sebagainya.

Dampak dari kebutuhan tenaga kerja tahap operasional ini adalah


timbulnya dampak positif berupa kesempatan kerja. Perekrutan tenaga
kerja akan difokuskan kepada masyarakat sekitar dengan standar yang
telah ditentukan.

2) Operasional apartemen
Apartemen Springwood dijual lepas oleh pengembang, setiap pembeli
memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan. Pemilik apartemen dapat
menyewakan apartemennya ke pihak yang membutuhkan. Pada saat
operasional, pengelolaan gedung akan dikelola oleh perusahaan
pengelola gedung. Nantinya pengelolaan lingkungan hidup akan
diserahkan kepada pihak pengelola gedung. Pengelola gedung
selanjutnya akan mengajukan perubahan Ijin Lingkungan.
a) Kebutuhan air bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih penghuni apartemen,
Pengelola akan mengunakan sumber air bersih dari PAM Kota
Tangerang. Rincian penggunaan air bersih dan perkiraan limbah

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-24


KA-ANDAL

cair domestik tahap operasional kegiatan Apartemen Springwood

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.13 Perkiraan Kebutuhan Air Bersih


Kebutuhan
Besaran
No Uraian Standar Air Bersih
Pengguna 3
(m /hr)
Tenaga kerja
1 200 orang 25 lt/org/hr* 5,0
apartemen
Tenaga kerja usaha
2 14 x 3 orang 25 lt/org/hr* 1,05
(kios)
1400 unit x 3
3 Penghuni apartemen 120 lt/org/hr** 504
orang
Pengunjung
4 500 orang 3 lt/hr** 1,5
apartemen
2 2
5 Siram lingkungan 2.031 m 0,5 lt/m ** 1,0
Make up water kolam
6 14,400
renang 10%
Jumlah 526,95
6 Pemadam kebakaran - 171.000 lt***
7 Kolam renang - 144.000 lt***
Sumber: Perhitungan Konsultan, 2014
Ket: * Direktorat Teknik Penyehatan. Dirjen Cipta Karya DPU, 2000
** Priyono, 1991
*** PT. Triniti Dinamik, 2014

(1) Total air bersih untuk domestik = 512,55m3/hari


(2) Hydran kebakaran = 171m3
(3) Kolam renang = 144 m3

Dari tabel diketahui total perkiraan kebutuhan air bersih pada awal
kegiatan mencapai 827,55 m3 untuk mengisi semua tangki,
selanjutnya kebutuhan harian sebanyak 512,55 m3/hari. Kebutuhan
air bersih untuk kegiatan domestik antara lain untuk tenaga kerja
usaha/kios (1,05 m3) tenaga kerja apartemen (5 m3), penghuni

apartemen (504 m3) dan pengunjung apartemen (1,5m3).

Dari pemakaian air bersih untuk kegiatan domestik akan


menghasilkan air limbah sebesar 80% dari 512,55 m3/hari atau
sebesar 410,04 m3/hari. Air limbah ini akan diolah di STP (Sewage

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-25


KA-ANDAL

Treatment Plan) sistem extended reaction dengan kapasitas

705 m3/hari.

Sebagian air hasil olahan STP akan digunakan untuk siram taman
dan nantinya juga akan digunakan untuk flushing toilet.

Menguap/terpakai 20% =
3
102,31 m /hari

3
1,05 m /hari Tenaga kerja kios 80% =
3
0,84 m /hari

3
5 m /hari Tenaga kerja 80%=
5 m3/hari 3
4 m /hari

3
504 m /hari Penghuni Apartemen 80%=403,2 STP (Kap. 705 m3/hari)
3 3
504 m /hari m /hari
Sumur Dalam
3 3
4 x 12 m /jam x 18 jam 409,04 m /hari
3
1,5 m /hari Pengunjung Apartemen 80%= Drainase di belakang
3 3
525,9 1,5 m /hari 1,2 m /hari Apartemen
3
m /hari
3
409,04 m /hari
3
GWT (2xKap. 531 m ) 1 Siram taman
3 3 S. Cisadane
1.062 m m /hari
3
1 m /hari
3
14,4 m /hari Make up water kolam
renang Menyerap 100%
3
1 m /hari 3
14,4 m /hari

Menguap 100%
Kolam Renang
3
144 m

Pemadam Kebakaran
3
171 m

Gambar 2.6 Neraca Air Tahap Operasional

b) Limbah cair
Limbah cair yang dihasilkan merupakan jenis limbah domestik
yang berasal dari kegiatan apartemen, restoran, toilet, pertokoan,
dan mushola. Jumlah kebutuhan air bersih yang besar dan sumber

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-26


KA-ANDAL

daya air semakin terbatas, maka perlu diupayakan mendaur ulang


air limbah. Total air limbah dari kegiatan operasional Apartemen
Springwood beserta fasilitasnya dihasilkan setiap harinya sebesar
410 m3/hari dan diolah dalam instalasi pengolahan limbah/Sewage
Treatment Plant (STP) dengan menggunakan sistem Extended
reaction. STP yang akan disediakan dengan kapasitas terpasang

695 m3.

Air limbah dari alat plambing (sanitari) disalurkan dan diolah di


STP. STP yang digunakan menggunakan sistem Extended reaction.
Sedangkan pembuangan dari dapur disalurkan ke perangkap
lemak (grease trap) portable di masing-masing dapur unit hunian
yang kemudian disalurkan ke STP setelah memenuhi standar baku
mutu yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.

STP dengan garis besar urutan pengolahan secara fisik, kombinasi


kimia dan biologi. Proses pengolahan berlangsung 24 jam terus
menerus dan efluent nantinya akan digunakan untuk pembersihan
(flushing) dan pemeliharaan tanaman. STP juga dilengkapi sistem
recycling (daur ulang) dengan kapasitas terpasang sebesar 60%
atau sama dengan 417 m3/hari. Rencana kebutuhan air untuk
keperluan flushing dan penyiraman tanaman berasal dari recycling
air hasil olahan STP. Sisanya air effluent akan di alirkan ke saluran
drainase menuju sungai Cisadane. Berikut desain STP sistem

extended reaction.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-27


KA-ANDAL

Gambar 2.7 Sistem Pengelolaan Limbah Cair

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-28


KA-ANDAL

Air limbah yang dihasilkan masuk ke dalam STP dengan tahapan


sebagai berikut:
(1) Grit Chamber
Grit chamber diperlukan untuk memisahkan kandungan pasir
atau grit dari aliran air limbah.
Air buangan yang masuk melalui Grit Chamber Tank, dimana
pada bak ini terdapat peralatan yang sering disebut Bars
Screen yang berfungsi sebagai tempat penampungan
padatan, kotoran kain dan kertas, yang mana kotoran tersebut
harus dikeluarkan secara rutin dan berkala dengan cara
manual.
(2) Equalizing tank
Air dari Grit Chamber Tank di alirkan ke Equalizing Tank yang
terdiri dari 3 kompartemen yaitu Equalizing Tank I, II dan III
yang bertujuan untuk pengurangan Nutrient serta menjaga
kestabilan debit aliran air.
Oksigen dan ppencampuran melalui diffuser yang di supplai
dengan menggunakan bantuan blower udara, yang bertujuan
menghomogenkan air limbah yang masuk dalam Equalizing
Tank. Dalam ruangan ini juga terdapat peralatan Flow Control
Pump atau pompa transfer yang secara otomatis
memindahkan campuran tersebut atau bisa juga
secara gravitasi (over flow) menuju Aeration Tank.
(3) Aeration Tank
Di dalam Aeration Tank (terbagi menjadi 3 kompartemen), air
buangan yang berasal dari Equalizing Tank bercampur dengan
flock actif yang kembali dari Sedimentation Tank yang
dihembuskan oleh blower. Selama proses aerasi berlangsung,
kadar oksigen yang terlarut meningkat. Karenanya bakteri
aeroblah yang paling efektif dalam bak Aerasi. Dalam suasana
aerob lumpur aktif (activated sludge) yang berasal dari bak

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-29


KA-ANDAL

pengendapan akan segera berubah dari bahan yang tidak


stabil (secara biologi) menjadi bahan yang mudah tercampur
dan selanjutnya menjadi makanan bakteri. Akibat pengadukan
oleh udara dari Blower di dalam bak Aerasi, partikel koloid
dan zat aerob tersuspensi yang diserap membentuk flock
lumpur aktif.
Flock yang baik harus berwarna coklat tua atau warna
tembaga. Konsentrasi zat padat dalam keadaan normal
berkisar antara 1500-3000 mg/L.
Setelah beberapa waktu berada di dalam bak Aerasi,
campuran Lumpur yang diaktifkan itu, kemudian mengalir ke
bak pengendap atau Sedimentation Tank.
(4) Sedimentation Tank
Kondisi sedimentation tank memungkinkan proses
pengendapan lumpur aktif, sehingga berlangsung pemisahan
zat padat dari air.
Agar aliran air yang mengandung lumpur tidak memberikan
tekanan dalam bak pengendap, antara Aerasi dan bak
pengendap disediakan Scum Buffle. Lambat laun lumpur akan
mengendap dan terkumpul pada bagian kerucut di bagian
dasar pengendap dengan dibantu peralatan Centre Weir. Dari
bagian dasar bak pengendap tersebut, lumpur dikembalikan
ke bak aerasi, dengan demikian proses aerob tetap
berlangsung secara berkesinambungan.
Bagian yang cair dalam bak pengendap (supernatant)
melimpah pada ambang pelimpahan. Ambang pelimpahan
didesain sedemikian rupa agar cairan yang keluar dari bak
pengendap hanya mengandung sedikit zat padat. Air yang
melimpah dari bak pengendap akan lebih bening daripada
yang berada di bak pengendap maupun bak Aerasi.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-30


KA-ANDAL

(5) Sludge Storage Tank


Sludge Storage Tank selain berfungsi menampung lumpur
aktif, juga berfungsi untuk memisahkan yang padat maupun
ringan yang ditransfer oleh air lift pump dan scum
scimmer dari Sedimentation Tank.
Untuk selanjutnya yang cair yang kaya akan bakteri dan
nutrisi, akan di kembalikan lagi ke aerasi, demi menunjang
kehidupan bakkteri secara berkesinambungan. Namun yang
padat akan di tampung, selama titik jenuh belum timbul,
setelah terjadi kejenuhan baru di adakan
pengurasan/pembuangan keluar/dipergunakan untuk pupuk
tanaman.
(6) Defoaming Tank
Defoaming Tank berfungsi memecah busa yang terjadi dalam
proses. Foam terjadi karena adanya udara yang masuk ke
dalam Sedimentaton Tank yang dapat mengurangi keefektifan
proses.
(7) Chlorination Tank
Air yang berasal dari bak pengendap (sedimentation tank)
memang sudah cukup bening tetapi banyak mengandung
berbagai jenis bakteri. Beberapa jenis bakteri ada yang
bersifat patogen sehingga harus dimatikan terlebih dahulu
dengan zat pembasmi kuman (desinfektan). Dalam hal ini
digunakan kaporit (Chlorine) prosesnya disebut klorinasi.
(8) Effluent Tank
Setelah melalui Chlorination Tank, air ditampung di Effluent
Tank selanjutnya air tersebut akan dipompa ke luar menuju
proses recycle air effluent yang bertujuan untuk
memanfaatkan kembali air effluent untuk kebutuhan flushing.
Dalam proses recycle, air effluent di saring terlebih dahulu
menggunakan sand filter yang bertujuan untuk

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-31


KA-ANDAL

menangkap kotoran/padatan yang terlarut di dalam air


kemudian di saring kembali menggunakan carbon filter yang
berfungsi untuk mereduksi kandungan residu chlorine
yang terlarut di dalam air, mengatasi masalah bau dan warna
pada air dan mereduksi bakteri yang terlarut dalam air.

Kualitas limbah cair hasil olahan (effluent) yang ingin dicapai

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.14 Baku Mutu Air Limbah Domestik

Parameter Satuan Kadar Maksimum


pH - 6–9
BOD mg/l 100
TSS mg/l 100
Minyak dan Lemak mg/l 10
Sumber: Kep. Men LH No. 112 Tahun 2003

c) Timbulan sampah
Peningkatan timbulan sampah dengan beroperasinya Apartemen
Springwood baik berupa sampah domestik maupun bekas
kemasan bila tidak dilakukan pengelolaan akan menimbulkan
dampak bau dan timbulnya vektor penyakit serta menurunnya nilai

estetika lingkungan.

Prakiraan jumlah timbulan sampah pada tahap operasional sekitar


13,737m3/hari. Oleh petugas kebersihan sampah tersebut setiap
hari dikumpulkan kemudian ditampung pada Tempat
Pembuangan Sementara (TPS). Pemrakarsa akan menerapkan
konsep 3 R (reuse, reduce, recycle) terutama dalam penggunaan
kertas pada kegiatan kantor/administrasi. Kemudian secara berkala
diangkut dengan truk ketempat pembuangan sampah akhir (TPA)
oleh pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang.

Perhitungan timbulan sampah diuraikan pada tabel dibawah ini:

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-32


KA-ANDAL

Tabel 2.15 Perkiraan Timbulan Sampah Tahap Operasional


Timbulan
3
No Sumber Jumlah Sampah (m /hari)
(lt/org/hr)
1 Tenaga Kerja Kios 42 orang 2,92* 0,123
Tenaga Kerja
2 200 orang 2,92* 0,600
Apartemen
3 Penghuni 1400 unit x 3 orang 2,92* 12,264
4 Pengunjung 500 orang 1,5** 0,750
Total 13,737
Sumber: Tim Penyusun AMDAL, 2014
Ket: * Master Plan Pengelolaan Persampahan Kota Tangerang, Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, 2012
** PT. Triniti Dinamik, 2014

d) Pengelolaan parkir
Bangkitan lalu lintas yang menimbulkan dampak kemacetan lalu
lintas dari operasional apartemen bersumber dari kendaraan
penghuni dan pengunjung serta bongkar muat kebutuhan logistik
maka diperlukan pengelolaan dan pengaturan pintu keluar masuk
kendaraan, lahan parkir dan pemasangan rambu lalu lintas.
Pemrakarsa merencanakan membangun area parkir yang dapat
menampung 506 kendaraan roda empat dan 700 kendaraan roda
dua sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Penanganan parkir dilakukan dengan sistem pengelolaan parkir
terintegrasi menggunakan media transaksi teket/karcis. Khusus
bagi penghuni apartemen akan diberikan kartu member, sehingga
memudahkan dan memberi rasa nyaman ketika bertransaksi.
Perangkat terpasang berupa boom gate (pintu otomatis/palang
parkir), dispencer tiket parkir dan pos parkir. Sistem ini didukung
oleh komputerisasi, yaitu setiap pos terhubung dengan server.

3) Pemeliharaan apartemen
Pada tahap operasional Apartemen Springwood diperlukan
pemeliharaan gedung dan sarana prasarana pendukungnya baik
interior maupun eksterior (seperti pompa-pompa, genset, operasional

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-33


KA-ANDAL

STP (Sewage Treatment Plant) instalasi listrik dan kebersihan


lingkungan apartemen. Dengan pemeliharaan gedung dan prasarana
lainnya akan berdampak adanya kesempatan kerja dan berusaha dan
tetap memperhatikan aspek K3.

B. Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal


Kegiatan Pembangunan Apartemen Springwooddi Kelurahan Panunggangan
dipastikan akan mempengaruhi kondisi komponen lingkungan hidup disekitarnya.
Namun tidak semua komponen lingkungan akan dikaji dengan analisis secara
mendalam, tetapi hanya dilakukan pada komponen lingkungan yang diduga dapat
mengalami perubahan mendasar atau berpotensi terkena dampak penting atau
dapat menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan lainnya di sekitar
lokasi kegiatan pembangunan. Komponen-komponen tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:

1. Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak


a. Komponen fisik-kimia
1) Iklim
Iklim wilayah rencana kegiatan merupakan iklim wilayah Banten.
Wilayah Banten sangat dipengaruhi oleh Angin Monson (Monson
Trade) dan Gelombang La Nina atau El Nino. Saat musim penghujan
(November-Maret) cuaca didominasi oleh angin Barat (dari Sumatera,
Samudera Hindia sebelah Selatan India) yang bergabung dengan angin
dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan (Agustus). Berikut komponen
iklim yang mempengaruhi wilayah lokasi kegiatan berdasarkan data
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Tangerang
tahun 2004-2013.
Data Iklim dari BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang dari Tahun
2004-2013 didapatkan data curah hujan dan hari hujan tertinggi
sebagai berikut:

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-34


KA-ANDAL

Tabel 2.16 Suhu Rata-rata Bulanan Periode 2004-2013


Bulan
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
2004 27,1 26,6 27,3 27,9 27,5 27,1 27 27,3 28 28,6 28 27,2
2005 28,5 27 27,6 28 28,1 27,4 27 27 28 29,7 27,6 27
2006 26,4 27,1 27,1 27,5 27,6 26,9 27,4 27 27,4 28,7 25,2 27,9
2007 27,9 26,5 27,1 27,4 27,6 27,4 27,4 27,3 27,7 27,9 27,9 27
2008 27,4 26,9 26,6 27,2 27,6 27,3 27,1 27,3 28,1 28,3 27,8 27,3
2009 27,2 27,7 28,3 29 28,6 27,6 27,4 27,7 27 27,4 27,9 27,3
2010 27,1 27,7 26,3 29 28,6 27,6 27,4 27,7 27 27,4 27,9 27,3
2011 26,9 27,2 27,2 27,8 28 28 27,3 27,3 27,5 28,5 28,2 28
2012 27,2 27,5 27,7 27,8 28 28,1 27,7 27,7 28 28,5 27,9 27,9
2013 26,6 27,4 28,2 28,1 28 27,9 27,6 27,6 27,8 28 27,6 26,9
Rata-rata 27 27,2 27,3 28 28 27,5 27,4 27,4 27,7 28,3 27,6 27,4
Sumber: BMKG, Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, 2014

28.5 28.3
28 28
28 27.7
27.6
27.5
27.4 27.4 27.4
27.3
Suhu (0C)

27.5 27.2
27
27

26.5

26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan

Gambar 2.8 Suhu udara rata-rata bulananperiode 2004-2013

Suhu udara rata-rata bulanan berkisar antara 27-28,30C dengan suhu


terendah terjadi pada bulan Januari 270C dan suhu tertinggi terjadi
pada bulan Oktober 28,30C.

Tabel 2.17 Curah Hujan Rata-rata Bulanan Periode 2004-2013


Bulan
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
2004 185,0 559,0 247,0 126,0 259,0 33,0 75,0 0,0 53,0 12,0 190,0 227,0

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-35


KA-ANDAL

Bulan
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
2005 367,0 302,0 165,0 197,5 111,0 200,0 80,0 86,0 22,0 172,0 92,0 222,0
2006 383,0 237,0 264,0 94,0 93,0 22,0 17,0 4,0 1,0 24,6 56,0 104,5
2007 206,5 485,6 219,7 301,0 112,7 78,8 33,0 106,0 1,0 41,0 125,0 239,0
2008 138,0 663,8 97,9 197,6 55,2 140,7 1,0 47,6 1,6 81,0 173,8 144,2
2009 289,7 252,8 211,1 305,2 196,5 129,1 29,3 15,4 36,8 38,7 246,9 187,7
2010 264,4 213,6 214,8 55,4 67,8 184,5 124,1 108,0 187,4 181,7 87,1 169,6
2011 140,5 179,3 93,5 234,9 134,0 64,6 117,1 0,0 12,6 21,9 28,6 160,7
2012 249,2 98,6 97,9 238,3 127,5 54,2 1,6 8,3 4,5 85,0 47,4 103,0
2013 555,0 230,8 190,3 45,5 203,5 108,0 155,0 21,8 90,0 63,7 156,0 331,9
Rata-rata 277,8 322,2 180,1 179,5 136 101,5 63,3 39,7 41 72,2 120,3 189
Sumber: BMKG, Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, 2014

350 322.2

300 277.8
Curah Hujan (mm/bulan)

250
180.1 179.5 189
200
136
150 120.3
101.5
100 63.3 72.2
39.7 41
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan

Gambar 2.9 Curah hujan rata-rata

Curah hujan rata-rata per bulan tertinggi terjadi pada bulan Februari
322,2 mm/bulan dan terendah pada bulan Agustus 39,7 mm/bulan.

Tabel 2.18 Kelembaban Rata-rata Bulanan Periode 2004-2013


Bulan
Tahun
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
2004 86,3 87 84,7 84,2 85,4 80,3 81,1 74,4 76 74,6 81,7 83,1
2005 83,3 86,4 84,8 82,1 81,2 84,6 80,8 81,1 78,6 72,4 80,9 82,5
2006 86,2 85,4 83,8 81,5 80,9 79,7 76,2 72,1 68,9 68,7 74,6 -
2007 77,2 86,2 81,4 83,9 81,5 78,1 76,4 72,5 71,8 74,9 74,8 81,5
2008 79,8 87,7 83,8 81,2 77,2 79,6 76,7 76,7 75,5 77,6 81,3 82,2
2009 84,4 83,6 80,6 82,1 81,7 79 74,7 74,5 71,1 74,3 78,7 81
2010 83 84,4 81,8 76,6 79,3 83,3 74,5 72,5 84,1 80,2 79,3 80,5
2011 83 82 83 82 80 77 79 73 73 75 78 80
2012 83 82 80 81 79 77 76 72 73 77 82 89
2013 88 84 81 82 82 80 84 78 80 76 75 87
Rata-rata 83,4 86,9 82,5 81,7 80,8 79,9 77,9 74,7 75,2 75,1 78,6 82,3

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-36


KA-ANDAL

Sumber: BMKG, Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, 2014

88 86.9
86
83.4
84 82.5 82.3
81.7
82 80.8

Kelembaban (%)
79.9
80 78.6
77.9
78
76 74.7 75.2 75.1
74
72
70
68
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan

Gambar 2.10 Kelembaban udara rata-rata per bulan periode 2004-2013

Kelembaban udara rata-rata per bulan yang terjadi di wilayah Tangerang


tertinggi terjadi pada bulan Februari 86,9% dan terendah pada bulan
Agustus 74,7%.

Tabel 2.19 Kecepatan Angin Rata-rata Bulanan Periode 2004-2013


Bulan
Tahun
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
2004 2,0 4,0 3,2 1,0 0,4 1,8 1,0 0,3 0,3 0,5 1,2 0,3
2005 1,8 1,3 1,4 2,1 0,1 2,4 2,2 2,3 3,1 3,2 2,5 6,1
2006 4,4 4,3 3,5 3,8 2,6 2,3 3,3 3,8 4,4 4,2 3,5 4,9
2007 12,2 3,7 10,2 4,6 4,4 4,9 4,4 6,9 7,2 5,9 9,0 10,0
2008 12,8 9,6 7,1 5,9 5,8 7,8 8,0 10,4 7,4 9,3 9,8 11,2
2009 11,5 13,0 10,0 9,2 7,3 10,5 8,7 9,5 10,1 9,1 13,1 8,6
2010 11,2 7,8 8,7 12,3 8,5 7,5 7,6 8,6 6,7 9,5 13,2 10,8
2011 9,0 7,5 10,8 8,5 6,2 7,5 6,6 7,5 7,8 7,9 6,9 8,7
2012 9,6 8,2 12,6 6,3 6,8 7,0 6,6 8,0 7,6 4,6 4,4 5,9
2013 5,6 4,7 4,4 9,8 7,3 7,3 6,2 10,7 10,9 6,9 7,4 7,2
Rata-rata 8,0 6,4 7,2 6,4 4,9 5,9 5,5 6,8 6,6 6,1 7,1 7,4
Sumber: BMKG, Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, 2014

Kecepatan angin rata-rata bulanan periode 2004-2014 berkisar antara 0,1-


13,2 knot, angin bergerak dari Barat ke Timur.
Tabel 2.20 Arah Angin Terbanyak Bulanan (Derajat) Periode 2004-2013
Tahun Bulan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-37


KA-ANDAL

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
2004 315 315 225 45 360 90 135 180 180 180 180 270
2005 270 270 270 90 0 90 90 0 360 360 0 270
2006 270 270 270 270 360 360 0 0 360 0 0 360
2007 283 289 267 248 199 216 228 215 287 267 276 293
2008 271 289 286 233 257 224 238 237 312 267 287 274
2009 290 284 263 254 219 209 228 242 273 202 236 273
2010 289 272 286 258 228 192 255 197 188 250 162 279
2011 270 268 253 270 90 153 129 138 149 166 180 240
2012 251 230 258 163 156 133 164 136 234 177 182 222
2013 231 211 202 191 118 118 87 96 133 12 191 242
Sumber: BMKG, Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, 2014

Untuk lebih jelasnya kecepatan dan arah angin dominan disajikan pada
gambar berikut.

Gambar 2.11 Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata Bulanan


di Wilayah Tangerang
2) Morfologi/fisiografi
Berdasarkan Peta MorfologiKota Tangerang, lokasi kegiatan yang
masuk wilayah Kelurahan Panunggangan Kecamatan PinangKota
Tangerang merupakan dataran (berombak sampai bergelombang).

3) Hidrologi
Kondisi hidrologi Apartemen Springwood tidak dapat dipisahkan dari
sistem saluran umum yang ada disekitar jalan MH. Thamrin dan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-38


KA-ANDAL

pemukiman sekitar. Badan air yang ada disekitar kegiatan adalah


Sungai Cisadane yang berada di sebelah barat rencana kegiatan, yang
merupakan badan air penerima buangan dari beberapa kegiatan di
sekitar rencana proyek.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-39


KA-ANDAL

Gambar 2.12 Peta Morfologi/Fisiografi

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-40


KA-ANDAL

Gambar 2.13 Peta Geologi

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-41


KA-ANDAL

Gambar 2.14 Peta Topografi

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-42


KA-ANDAL

Gambar 2.15 Peta Hidrologi

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-43


KA-ANDAL

b. Komponen biologi
1) Vegetasidarat (jenis dan kerapatan)
Gambaran jenis vegetasi di dalam dan sekitar tapak proyek adalah jenis
vegetasi bercirikan ekologi budidaya (pekarangan dan taman, serta
tanaman pinggir jalan). Jenis vegetasi ini meliputi jenis vegetasi tingkat
rumput, perdu dan pohon. Vegetasi tingkat rumput berupa rumput liar,
alang-alang, danvegetasi tingkat perdu. Untuk jenis pohon antara lain
bintaro dan lain-lain. Berikut jenis flora yang ditemukan di sekitar tapak

proyek:

Tabel 2.21 Jenis Flora yang Ditemui di Sekitar Tapak Proyek

No Jenis Tanaman Nama Ilmiah


1 Babandotan Ageratum conyzoides
2 Ilalang Imperata cylindrica
3 Pinang Areca catechu
4 Mangga Magnifera indica
5 Jambu Psidium guajava
Sumber: Data Primer, 2014

2) Fauna darat (jenis dan populasi)


Gambaran jenis Faunadarat di dalam dan sekitar tapak proyek pada
dasarnya mengikuti jenis ciri satwadomestifikasi (peliharaan) dan satwa
liar. Jenis fauna darat ini meliputi jenis Aves (Burung Pipit, Burung
Gereja, Burung Kutilang, Burung Seriti), jenis Reptil (kadal) Insekta
seperti kupu-kupu, capung, nyamuk, semut, belalang dan beberapa
hewan mamalia seperti anjing, kambing, kucing).Berikut jenis fauna
yang terdapat di sekitar tapak proyek:

Tabel 2.22 Jenis Fauna yang Ditemui di Sekitar Tapak Proyek

No Nama Fauna Nama Ilmiah


1 Bekicot Achatina fulica
2 Kupu-kupu Papilio sp
3 Lebah madu Apix cerana
4 Burung walet Apus apus
5 Capung Llibolla sp
Sumber: Data Primer, 2014

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-44


KA-ANDAL

c. Komponen sosial, ekonomi dan budaya


Secara administrasi wilayah studi kegiatan Apartemen Springwood berada
di Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi
Banten. Batas wilayah Kelurahan Panunggangan diantaranya:

Sebelah Utara : Kelurahan Panunggangan Utara


Sebelah Timur : Kelurahan Panunggangan
Sebelah Selatan : Kelurahan Pakualam
Sebelah Barat : Kelurahan Panunggangan Barat
1) Demografi/kependudukan
Jumlah penduduk Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota
Tangerang, Provinsi Banten pada tahun 2013 sebanyak 10.775 jiwa
yang terdiri dari 5.510 jiwa laki-laki dan 5.265 jiwa perempuan. Jumlah
Kepala Keluarga di Kelurahan Panunggangan sebanyak 3.085 KK.
Dengan luas wilayah Kelurahan Panunggangan sebesar 132,5 ha, maka
kepadatan penduduk di Kelurahan Panunggangansebesar 37,00
jiwa/km2.
Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kelurahan
Panunggangan menunjukkan bahwa penduduk laki-laki lebih banyak
dibandingkan dengan perempuan.Rasio jenis kelamin penduduk
Kelurahan Panunggangan adalah 1:1,01; ini berarti bahwa setiap 100
orang perempuan terdapat 101 laki-laki. Data jumlah penduduk dan
kepadatan serta rasio jenis kelamin disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.23 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin


di Kelurahan Panunggangan Tahun 2013
Rasio Jenis
No Penduduk Jumlah
Kelamin
1 Laki-laki 5.510
101
2 Perempuan 5.265
Jumlah 10.775
Sumber: Profil Kelurahan Panunggangan, 2013

Data mengenai komposisi penduduk menurut kelompok umur dan


jenis kelamin di Kelurahan Panunggangan disajikan pada tabel di
bawah ini.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-45


KA-ANDAL

Tabel 2.24 Jumlah Penduduk Kelurahan Panunggangan


menurut Kelompok Umur Tahun 2013
Kelompok Perempua
Laki-laki Jumlah %
Umur n
0-4 573 575 1148 10,65
5-9 490 446 936 8,68
10-14 416 416 832 7,72
15-19 453 404 857 7,95
20-24 667 428 1095 10,16
25-29 768 632 1400 12.99
30-34 768 522 1290 11,97
35-39 547 468 1015 9,41
40-44 337 325 662 6,14
45-49 281 262 543 5,03
50-54 224 220 444 4,12
55-59 118 112 230 2,13
60-64 74 66 140 1,29
65-69 39 36 75 0,69
70-74 56 44 100 0,92
75+ 10 10 20 0,18
Total 5510 5265 10775 100,00
Sumber: Profil Kelurahan Panunggangan, 2013

Berdasakan Tabel di atas terlihat bahwa jumlah penduduk paling banyak

dijumpai pada kelompok umur 25-29 tahun sebanyak 1.400 jiwa (12,99%).

Usia yang dikatakan masih inproduktif antara 0-14 tahun berjumlah 2.916 jiwa

(27,06%), usia produktif antara 15-64 berjumlah 9.180 jiwa (85,19%) dan yang

dikatakan non-produktif usia 65 ke atas berjumlah 195 jiwa (1,80%). Hasil

perhitungan diketahui bahwa Rasio Beban Ketergantungan (depedency ratio)


penduduk sebesar 17,37% dibulatkan menjadi 17%. Ini berarti bahwa setiap

seratus penduduk usia produktif di Kelurahan Panunggangan menanggung 17


jiwa penduduk in-produktif dan non produktif.

Penduduk Kelurahan Panunggangan sebagian besar bermata pencaharian


sebagai peternak. Berdasarkan data Kelurahan Panunggangan diperoleh data

peternak pada tahun 2013 sebanyak 176 penduduk. Secara rinci mata
pencaharian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-46


KA-ANDAL

Tabel 2.25 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian


Kelurahan Panunggangan Tahun 2013
Jumlah (orang)
No Jenis Pekerjaan
Laki-laki Perempuan
1 Ahli Pengobatan Alternatif 1
2 Belum bekerja
3 Bidan swasta
4 Dokter swasta
5 Dosen swasta
6 Dukun tradisional 3
7 Guru Swasta
9 Ibu Rumah Tangga
10 Karyawan Swasta
11 Montir 10
12 Nekayan
13 Notaris
14 Pedagang Barang Kelontong
15 Pedagang Keliling 15 10
16 Pegawai Negeri Sipil 13 11
17 Pelajar
18 Pembantu Rumah Tangga
19 PengusahaBesar 2
20 Pengusaha Kecil, Menengah 11 6
21 Perangkat Desa
22 Perawat Swasta
23 Petani
24 Peternak 176
25 POLRI
26 Purnawirawan
27 Tidak Mempunyai Pek. Tetap
28 TNI
29 Tukang Cuci
30 Wiraswasta
Sumber: Profil Kelurahan Panunggangan, 2013

2) Sosial ekonomi
Berdasarkan Profil Kelurahan Panunggangan tahun 2013, diperoleh
jumlah pendapatan kepala keluarga di wilayah ini sebesarRp 2.200.000.

3) Sosial budaya
Jumlah penduduk menurut agama di Kelurahan Panunggangan
tercatat mayoritas menganut Agama Islam. Tabel berikut menunjukkan
jumlah penduduk menurut agama.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-47


KA-ANDAL

Tabel 2.26 Jumlah Penduduk Menurut Agama


di Kelurahan Panunggangan Tahun 2013

Agama Laki-laki Perempuan Jumlah


Budha 5 4 9
Islam 4.860 4.837 9.697
Katholik 27 21 48
Kristen 38 36 74
Jumlah 4.930 4.898 9.828
Sumber: Profil Kelurahan Panunggangan, 2013

Untuk menunjang kegiatan keagamaan penduduk, telah tersedia


sarana peribadatan yang terdiri dari Masjid 2buahdanMushola 13 buah
di Kelurahan Panunggangan.

4) Pendidikan
Sarana pendidikan di setiap wilayah biasanya didasarkan pada jumlah
siswa/murid yang ada di wilayah tersebut. Oleh sebab itu, keberadaan
sarana pendidikan di Kelurahan Panunggangan disertai pula dengan
data jumlah siswa/murid serta jumlah guru yang ada sehingga dapat
dilihat rasio guru dan murid.Sarana pendidikan baik pendidikan di

Kelurahan Panunggangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.27 Sarana Pendidikan, Jumlah Siswa dan Guru


Berdasarkan Tingkat Pendidikandi Kelurahan Panunggangan Tahun
2013

Jumlah Rasio
Jumlah Jumlah
Nama Tenaga Murid dan
(unit) Siswa
Pengajar Guru
TK 4 17 89 1:8
SD/sederajat 4 56 920 1:16
SMP/sederajat 1 7 60 1:8
SMA/sederajat 1 8 62 1:7
Sumber: Profil Kelurahan Panunggangan, 2013

Berdasarkan data tabel di atas, secara umum rasio guru dan murid di
masing-masing jenjang/tingkat pendidikan masih dalam batas ideal

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-48


KA-ANDAL

(kurang dari 1:40). Rasio ini sangat memungkinkan untuk dapat


menghasilkan sumberdaya manusia yang lebih berkualitas pada masa
mendatang disebabkan perhatian guru tidak terpecah terhadap
banyaknya murid.

5) Budaya

Penduduk Kelurahan Panunggangan terdiri dari beberapa etnis antara


Etnis Aceh, Batak, Bengkulu, Betawi, Bima, China, Cirebon, Jawa,
Lampung, Madura, Minang, Palembang dan Sunda. Penduduk dengan
Etnis Betawi merupakan penduduk dengan jumlah terbanyak, yaitu
sebesar 3.764 jiwa. Jumlah terbanyak berikutnya adalah penduduk

dengan Etnis Jawa dan Sunda, yaitu sebesar 3.679 dan 2.661 jiwa.

Tingginya persentase penduduk pendatang, baik yang sudah menetap


maupun yang bersifat musiman serta aksesibiltas yang cukup baik ke
lokasi-lokasi strategis, sangat mempengaruhi karakter penduduk di
sekitar lokasi proyek. Mereka lebih terbuka menerima pendatang
baru/orang luar maupun nilai-nilai baru yang datang.

Seperti halnya penduduk di bagian Tangerang lainnya yang sudah


berasimilasi, adat istiadat daerah asalnya sudah tidak begitu kuat
mewarnai kehidupan mereka sehari-hari. Namun masih terdapat
beberapa upacara keagamaan yang tetap dilaksanakan, seperti
khitanan, kematian dan upacara yang berkaitan dengan hari-hari besar
agama (khususnya agama Islam, seperti Maulid Nabi). Di Kelurahan
Panunggangan terdapat sarana budaya, hiburan yang terdiri dari Orkes
Melayu, Marawis, dan Qasidah masing-masing 1 grup.

Organisasi Kepemudaan di Kelurahan Panunggangan terdiri atas


Karang Taruna dan Ikatan Remaja Masjid (IRMA).

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-49


KA-ANDAL

d. Kesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni dalam mencegah penyakit
(preventive), menyampaikan informasi-informasi kesehatan (promotion) dan
juga mengubah perilaku masyarakat dalam upaya akan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat akan ditemui masalah-masalah kesehatan secara
langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kesehatan manusia

(Notoatmodjo, 2007).

Kesehatan menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, untuk


itu setiap usaha atau kegiatan pembangunan yang diperkirakan
menimbulkan dampak penting terhadap kesehatan masyarakat, perlu
dilakukan pengkajian aspek kesehatan masyarakat; bahwa aspek kesehatan
masyarakat, merupakan bagian dalam penyusunan AMDAL, perlu dikaji
secara mendalam, sehingga dampak negatif akibat suatu kegiatan terhadap
kesehatan masyarakat dapat ditekan serendah mungkin dan dikelola
dengan baik.

Penerapan Analisa Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) dapat


dikembangkan dalam dua hal pokok, yaitu sebagai kajian aspek kesehatan
masyarakat dalam rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan baik
yang wajib atau yang tidak wajib menyusun studi AMDAL serta kajian aspek
kesehatan masyarakat dan/atau kesehatan lingkungan dalam rangka
pengelolaan kualitas lingkungan hidup yang terkait erat dengan masalah

kesehatan masyarakat.

Aspek kesehatan masyarakat dalam penyusunan dokumen KA-ANDAL ini


mengacu kepada keputusan Kepala Bapedal Nomor 124/12/1997 tentang
Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL.
1) Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan
Rencana pembangunan Apartemen Springwood diperkirakan akan
menurunkan kualitas udara ambien, meningkatkan kebisingan,

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-50


KA-ANDAL

menurunkan kualitas air permukaan, meningkatkan timbulan sampah,


menurunkan kualitas sanitasi lingkungan dan meningkatkan populasi
vektor penyakit (lalat, nyamuk, kecoak, tikus) baik di area proyek
maupun pada penduduk sekitar yang berbatasan langsung dengan
proyek.
a) Penurunan kualitas udara ambien pada saat konstruksi
diperkirakan akibat gas buang mesin proyek dan kendaraan
bermotor yang melintas di jalan sekitar proyek, sedangkan pada
tahap operasional disebabkan oleh kendaraan
penghuni/pengunjung apartemen dan kendaraan bermotor yang
melintas di jalan sekitar apartemen. Selain itu aktifitas pabrik yang
terdapat di sebelah Selatan lokasi kegiatan juga berkonstribusi
pada penurunan kualitas udara ambien. Penurunan kualitas udara
ambien ini tentunya dapat menimbulkan penyakit pada manusia
dari media udara.
b) Selain dapat menurunkan kualitas udara ambien kegiatan
konstruksi dan operasional Apartemen Springwood diperkirakan
akan meningkatkan kebisingan akibat dari mobilisasi kendaraan
proyek, alat-alat konstruksi dan mobilisasi kendaraan penghuni
apartemen beserta pengunjungnya. Intensitas kebisingan yang
melebihi baku mutu dan terjadi secara terus menerus dapat
mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar, dampak lebih lanjut
bisa mengakibatkan stres.
c) Kegiatan mandi, cuci dan kakus (MCK) pekerja konstruksi,
penghuni dan pengunjung apartemen diperkirakan akan
menurunkan kualitas air permukaan pada badan air penerima.
d) Kegiatan konstruksi dan operasional Apartemen Springwood akan
meningkatkan timbulan sampah. Sampah ini dapat dikategorikan
menjadi sampah organik dan anorganik. Dampak yang
ditimbulkan mulai dari timbulnya vektor penyakit (lalat, nyamuk,
kecoak, tikus) dan air lindi (leachet) yang dapat mencemari tanah

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-51


KA-ANDAL

dan air tanah. Keberadaan vektor penyakit ini diperkirakan pula


dapat menyebabkan timbulnya penyakit berbasis lingkungan di
lokasi kegiatan maupun pada penduduk yang berbatasan
langsung.

2) Proses dan potensi terjadinya pemajanan


Pemajanan dapat terjadi manakala terjadi interaksi antara manusia
dengan sumber pajanan. Diantaranya adalah sumber pajanan fisik,
kimia dan biologi. Pada rencana pembangunan Apartemen
Springwood yang menjadi sumber pajanan adalah beberapa kegiatan
pada tahap konstruksi dan operasional. Pada kegiatan konstruksi
menghasilkan berbagai zat pencemar lingkungan (udara, air dan
tanah). Proses pajanan yang terjadi secara terus menerus akan
meningkatkan dosis panajanan pada manusia dan berpotensi pada
gangguan kesehatan.

Paradigma kesehatan lingkungan merupakan model yang menjabarkan


proses terjadinya sehat dan sakit akibat suatu pemajanan pejamu (host)
terhadap sumber penyakit (agent). Konsep tersebut dijabarkan pada
skema di bawah ini (Mukono, 2006).

Mitigasi/Program Kesehatan Lingkungan

Sumber Perubahan Air Masyarakat Sehat


(Proyek/Kegiatan) Udara (Sex, umur, lokasi, dll
Tanah Sakit
Unsur Makanan
Vektor/Binatang
Manusia

Sumber perubahan sekunder


(pendatang baru, transport,
perdagangan, industri kecil, dll
Simpul A Simpul B Simpul C Simpul D

Gambar 2.16 Paradigma (Konsep/Model) Kesehatan Lingkungan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-52


KA-ANDAL

3) Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit


Sakit dapat diartikan sebagai penyimpangan dari keadaan normal, baik
struktur maupun fungsi (Notoatmodjo, 2005). Sakit merupakan akibat
dari kesalahan adaptasi terhadap lingkungan (maladaptation) dan

reaksi antara manusia dan sumber-sumber penyakit.

Tabel 2.28 Pola Penyakit Terbanyak di Puskesmas Panunggangan


Tahun 2013

No Nama Penyakit Jumlah


1 ISPA 10.447
2 Hipertensi Essensial 3.296
3 Gastritis dan Duodenitis 3.279
4 Gangguan Gigi dan Jaringan Penunjang 3.189
5 Faringitis Akut 3.012
6 Penyakit Pulpa dan Peripikal 2.355
7 Myalgia 2.210
8 Gangguan Lain Kulit dan Jaringan 1.952
9 Batuk 1.843
10 Dermatitis lainnya 1.756
11 Diare dan Gastroenteritis 1699
12 Penyakit Sistem Cerna Lainnya 1586
13 Influensa karena virus ytt 1137
14 Diabetes Mellitus ytt 1083
15 Sakit Kepala 993
16 Demam yang tidak diketahui sebabnya 972
17 Gejala dan tanda umum lainnya 840
18 Tuberkolusis TBA (+) 521
19 Konjungtivitis 418
20 Abses, furuntel dan karbunkutankel 378
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013

Tabel 2.29 Data Pasien TB Paru di Wilayah Kerja


Puskesmas Panunggangan Tahun 2013

Bulan
No Nama Kelurahan Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Panunggangan 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 4
2 Panunggangan Utara 2 2 2 1 0 0 0 3 1 2 1 2 16
3 Panunggangan Timur 1 1 1 3 1 0 4 1 0 0 3 3 18
4 Cipete 0 1 0 1 1 1 3 3 4 0 0 1 15
5 Pakojan 0 0 0 0 1 3 0 0 1 3 1 0 9
Jumlah 4 4 4 5 3 5 7 7 6 5 5 7 62
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-53


KA-ANDAL

Tabel 2.30 Hasil Pemeriksaan Kusta di Wilayah Kerja


Puskesmas Panunggangan Tahun 2013
Jumlah Tipe Ket
No Nama Kelurahan
L P PB MB RFT
1 Panunggangan - 1 - 1 -
2 Panunggangan Utara - - - - -
3 Panunggangan Timur - 2 - 2 1
4 Cipete - - - - -
5 Pakojan - - - -
Jumlah - 3 - 3 1
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013

Tabel 2.31 Hasil Laboratorium Program DBD Wilayah KerjaPuskesmas


Panunggangan Tahun 2013

Hasil Laboratorium Pasien


No Nama Kelurahan Total
Positif Negatif Meninggal
1 Panunggangan 1 6 7 -
2 Panunggangan Utara 19 8 27 -
3 Panunggangan Timur 0 5 5 -
4 Cipete 6 4 10 -
5 Pakojan 3 2 5 -
Jumlah 29 25 54 -
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013

4) Karakteristik spesifik penduduk yang berisiko


Penduduk yang berisiko terkena dampak kesehatan akibat dari rencana
kegiatan pembangunan Apartemen Springwood dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a) Masyarakat yang berbatasan langsung yaitu penduduk di RW 01
Kelurahan Panunggangan, di mana kelurahan tersebut masuk
dalam Kecamatan Pinang.
b) Kelompok umur yang berisiko yaitu balita, anak-anak dan manula
pada kelurahan seperti yang disebutkan di atas.
c) Jenis kelamin yang berisiko laki-laki dan perempuan di RW 01
Kelurahan Panunggangan.

5) Sumber daya kesehatan


Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga,
perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-54


KA-ANDAL

pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk


menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah,

pemerintah daerah dan/atau masyarakat (UURI No. 36 Tahun 2009).

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan (UURI

No. 36 Tahun 2009).

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang


digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UURI No. 36
Tahun 2009).
a) Sarana kesehatan

Tabel 2.32 Fasilitas Sarana dan Prasarana di Puskesmas


Panunggangan Tahun 2013

No Jenis Fasilitas Jumlah


1 Puskesmas 1
2 Puskesmas Pembantu 1
3 Puskesmas Keliling 1
4 Motor 3
5 Rumah Dinas 2
6 Komputer 7
7 Laboratorium 1
8 Printer 2
9 AC 8

Tabel 2.33 Fasilitas Pelayanan Kesehatan


di Puskesmas Panunggangan Tahun 2013

No Jenis Sarana Kesehatan Dasar Jumlah


1 Posyandu 37
2 Posbindu 18
3 Dokter Umum Pratek Swasta 11
4 Dokter Gigi Pratek Swasta 1
5 Bidan Pratek Swasta 12
6 Balai Pengobatan Swasta 6
7 Apotek 3

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-55


KA-ANDAL

No Jenis Sarana Kesehatan Dasar Jumlah


8 Pengobatan Tradisional (Battera) 20
9 Dukun Terlatih 5
10 Kader Posyandu 185
11 Kader Jumantik 368
12 Satgas DBD 10
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013

b) Tenaga kesehatan
Berikut ini adalah data tenaga kesehatan dan non kesehatan di
Puskesmas Panunggangan Kecamatan Pinang:

Tabel 2.34 Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan


di Puskesmas Panunggangan Tahun 2013

Jumlah
No Jenis Tenaga
(orang)
1 Kepala Puskesmas 1
2 Kepala Tata Usaha 1
3 Dokter Umum 2
4 Dokter Gigi 2
5 Sarjana Kesehatan 3
6 Bidan 5
7 Perawat 1
8 Perawat Gigi 1
9 Aktem 2
10 Kesehatan Lingkungan 1
11 TPG 0
12 Perkarya 1
13 Asisten Apoteker 1
14 Analis Kesehatan 2
15 Tenaga Honorer 5
Jumlah 28
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013

6) Kondisi sanitasi lingkungan


Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mepelajari hubungan interaktif
antara komunitas (penduduk) dengan perubahan lingkungan yang
memiliki potensi bahaya/menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit,
serta mencari upaya penanggulangannya (Notoatmodjo, 2007).

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-56


KA-ANDAL

Tabel 2.35 Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan


di Puskesmas Panunggangan Tahun 2013

Jamban Keluarga
Tidak Punya/Belum Punya
No Kelurahan Ada/
WC Empang/ Sungai/ Tidak
Punya
Umum Kolam Kebun Punya
1 Panunggangan 1983 0 2 0 2
2 Panunggangan Utara 4069 0 4 0 4
3 Panunggangan Timur 580 0 109 0 109
4 Cipete 2239 0 255 0 255
5 Pakojan 1553 0 165 0 165
Jumlah 10424 0 535 0 535
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013

Tabel 2.36 Cakupan Sarana Air Bersih di Wilayah Kerja


Puskesmas Panunggangan Tahun 2013

Sumur Sumur
Sumur
No Kelurahan PDAM Pompa Pompa
Gali
Tangan Listrik
1 Panunggangan 0 5 150 1725
2 Panunggangan Utara 137 5 145 3435
3 Panunggangan Timur 0 9 95 548
4 Cipete 360 7 221 1781
5 Pakojan 0 7 179 1413
Jumlah 497 33 790 8902
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013

7) Status gizi masyarakat


Kata gizi berasal dari Bahasa Arab ghidza yang berarti makanan. Gizi
adalah segala sesuatu yang dikonsumsi oleh manusia yang
mengandung unsur-unsur zat gizi yaitu karbohidrat, vitamin, mineral,
lemak, protein dan air yang dipergunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan dari organ-organ tubuh
manusia (Mitayani, 2010).

Status gizi (nutrition) adalah ekspresi dari keadaan dalam bentuk


variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel
tertentu. Contoh: Gondok endemik merupakan keadaan tidak
seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh
(Supariasa, 2001).

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-57


KA-ANDAL

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk


anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak.
Kelompok usia yang rentan masalah gizi antara lain usia balita:
a) Bayi (usia kurang 1 tahun)
b) Anak usia 1 sampai kurang 2 tahun
c) Anak prasekolah usia 2 sampai kurang 6 tahun

Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan status gizi balita di Kota


Tangerang dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:

Tabel 2.37 Pendataan Status Gizi (PSG) Balita di Wilayah Kerja


Puskesmas Panunggangan Tahun 2013
Jumlah Anak Menurut Status Gizi (BB/U)
Jumlah Laki-laki Perempuan
No Kelurahan Balita
Kurang

Kurang
Buruk

Buruk
Lebih

Lebih
Baik

Baik
Ditimbang

1 Panunggangan 683 3 9 326 11 1 14 314 5


2 Panunggangan 1062 10 33 465 21 6 29 487 11
Utara
3 Panunggangan 163 0 3 96 1 1 3 58 1
Timur
4 Cipete 291 1 9 136 2 2 10 130 1
5 Pakojan 318 0 13 144 23 1 7 129 1
Jumlah 2517 14 67 1167 58 11 63 1118 19
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013

Tabel 2.38 Hasil Sosialisasi Identifikasi Kekurangan Energi Protein (KEP)


di Puskesmas Panunggangan Tahun 2013

Gizi Lebih
No Kelurahan Infeksi/
Pola Asuh Pola Makan
Penyakit
1 Panunggangan 2 1 1
2 Panunggangan Utara 6 8 2
3 Panunggangan Timur 0 0 1
4 Cipete 1 1 1
5 Pakojan 0 1 0
Jumlah 9 11 5
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013
Keterangan:
Total balita yang diidentifikasi 25 orang dengan hasil sebagai berikut;
Gizi baik/normal (6 balita), gizi kurang (6 balita) dan gizi buruk (13 balita)

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-58


KA-ANDAL

Tabel 2.39 Cakupan Program Imunisasi Puskesmas Panunggangan


Tahun 2013

Target Pencapaian
No Jenis Imunisasi
(%) (%)
1 BCG 98 93,6
2 Campak 90 93,6
3 DPT/HB I 95 92,8
4 DPT/HB II 93 93
5 DPT/HB III 90 93,3
6 Polio 1 98 89,4
7 Polio 2 95 92,4
8 Polio 3 93 92,2
9 Polio 4 90 93,1
10 HBO 85 79,6
11 TT 85 79,6
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013

8) Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran


penyakit
Menurut Chandra (2003), ada 4 faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya suatu penyakit:
a) Cuaca
Iklim dan musim merupakan faktor utama yang mempengaruhi
terjadinya penyakit infeksi. Agen penyakit tertentu terbatas pada
daerah geografis tertentu, sebab mereka butuh reservoir dan
vektor untuk hidup. Iklim dan variasi musim mempengaruhi
kehidupan agen penyakit, reservoir dan vektor. Di samping itu
perilaku manusia pun dapat meningkatkan transmisi atau
menyebabkan rentan terhadap penyakit infeksi. Wood tick adalah
vektor arthropoda yang menyebabkan penularan penyakit yang
disebabkan ricketsia.
b) Reservoir
Hewan-hewan yang menyimpan kuman patogen dimana mereka
sendiri tidak terkena penyakit disebut reservoir. Reservoir untuk
arthropodaborne disease adalah hewan-hewan dimana kuman
patogen dapat hidup bersama. Binatang pengerat dan kuda
merupakan reservoir untuk virus encephalitis. Penyakit

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-59


KA-ANDAL

ricketsiamerupakan arthropods borne disease yang hidup di dalam


reservoir alamiah seperti tikus, anjing, serigala serta manusia yang
menjadi reservoir untuk penyakit ini. Pada banyak kasus,kuman
patogen mengalami multifikasi di dalam vektor atau reservoir
tanpa menyebabkan kerusakan pada intermediate host.
c) Geografis
Insiden penyakit yang ditularkan arthropoda berhubungan
langsung dengan daerah geografis dimana reservoir dan vektor
berada. Bertahan hidupnya agen penyakit tergantung pada iklim
(suhu, kelembaban dan curah hujan) dan fauna lokal pada daerah
tertentu.
d) Perilaku manusia
Interaksi antara manusia, kebiasaan manusia membuang sampah
secara sembarangan, kebersihan individu dan lingkungan dapat
menjadi penyebab penularan penyakit arthropoda borne diseases.

2. Usaha dan/atau Kegiatan yang Ada di Sekitar


Beberapa kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
pembangunan Apartemen Springwood antara lain:
a. Perumahan Alam Sutera dan Fasilitas Penunjangnya
Kawasan Perumahan Alam Sutera serta Fasilitas Penunjangnya akan
dirasakan cukup berdampak kepada rencana Pembangunan Apartemen
Springwood ini. Khususnya jika dikaitkan dengan jalan akses dari Jl. MH.
Thamrin menuju kawasan Alam Sutera yang melalui jalan Kyai Maja,
Warung Mangga pasti akan melintasi tapak proyek rencana Pembangunan

Apartemen Springwood.

b. Jalan Tol Jakarta-Merak dan arah sebaliknya


Keberadaan jalan tol yang menghubungkan Jakarta-Merak ini sedikit
banyak akan memberikan dampak kemudahan untuk mencapai Apartemen
Springwwod. Baik pengunjung yang berasal dari wilayah Banten/Serang

dan sekitarnya maupun dari arah Jakarta dan sekitarnya.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-60


KA-ANDAL

c. Hotel FM3
Hotel FM3 adala hotel transit yang menerima tamu hotel harian ataupun

per 6 jam. Hotel ini cukup ramai terutama pada malam hari.

d. PT. Tifico
TIFICO merupakan salah satu produsen serat polyester terkemuka di
Indonesia dengan kapasitas produksi 200.000 ton/tahun. Menghasilkan
produk dengan kualitas mutu yang baik dan harga yang bersaing untuk
Polyester Filament Yarn (PFY), Polyester Staple Fiber (PSF) dan Polyester
CHIP. Dilengkapai dengan mesin-mesin tehnology dari jepang yang inovatif
yang modern dan di dukung oleh tim yang profesional kami memiliki

komitmen untuk memproduksi serat polyester yang berkualitas tinggi.

e. SPBU
SPBU milik Pertamina yang terletak diantara Hotel FM3 dengan Apartemen
Springwood.SPBU ini cukup ramai terutama pada jam sibuk di sore hari.

C. Kajian Alternatif
Kajian AMDAL merupakan studi kelayakan dari Aspek Lingkungan Hidup, maka
komponen rencana usaha dan/atau kegiatan harus memiliki beberapa alternatif,
antara lain alternatif lokasi, desain, proses, tata letak bangunan atau sarana
pendukung.

Rencana pembangunan Apartemen Springwood oleh PT. Triniti Dinamik telah sesuai
dengan rencana desain proyek dan lokasi kegiatan sudah sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang, sehingga dalam studi kelayakan lingkungan ini
tidak terdapat alternatif kajian baik desain atau lokasi. Salah satu pertimbangan
tidak dilakukan kajian alternatif adalah karena lokasi tapak proyek merupakan pusat
perdagangan dan jasa.

D. Hasil Pelibatan Masyarakat


Kegiatan sosialisasi AMDAL rencana Pembangunan Apartemen Springwood kepada
masyarakat di sekitar tapak proyek merupakan ketentuan dalam studi AMDAL sesuai

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-61


KA-ANDAL

dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 tahun 2012


tentang Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup. Sosialisasi ini dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu dengan
pemasangan pengumuman di tapak proyek, pengumuman di media cetak dan
mengadakan pertemuan berupa rapat di kelurahan di lokasi proyek.

Kegiatan sosialisasi melalui pengumuman yang berisi rencana pelaksanaan studi


AMDAL dipasang di media massa yang telah dilaksanakan di koran lokal “Radar
Banten”terbitan Selasatanggal 3 Juni 2014 (terlampir).

Sosialisasi AMDAL kepada tokoh masyarakat, aparat pemerintahan dan warga


sekitar juga telah dilaksanakan pada hari Kamis, 5Juni 2014 bertempat di Aula
Kantor Kelurahan PanungganganKecamatan Pinang Kota Tangerang. Pertemuan
tersebut dihadiri oleh masyarakat sekitar yang terkena dampak yaitu Lurah dan
warga,unsur dari Sekretariat Komisi AMDAL/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Kota Tangerang dan Pemrakarsa AMDAL (Berita Acara Sosialisasi terlampir).

Adapun pendapat atau harapan yang dikemukakan oleh masyarakat pada


pertemuan Sosialisasi AMDAL tersebut yaitu:
1. Kepala Kelurahan Panunggangan
a. Diharapkan agar pengembang mampu mengendalikandampak lingkungan
khususnya yang negative dan meningkatkan dampak positifnya. Sehingga
kehadiran para investor di wilayah Kelurahan Panunggangan bisa berjalan
harmonis dan masyarakat akan mendapat manfaatnya. Apalagi Kota
Tangerang telah mendapat Piala Adipura beberapa kali dan ini harus
dipertahankan. Ada tiga pilar yaitu Pemerintah, Pengusaha dan masyarakat
dalam menentukan keberhasilan proses pembangunan. Dengan berjalan
harmonis antara tiga pihak ini keberhasilan pembangunan akan dapat
dinikmati oleh anak cucu kita kelak.
b. Berkaitan dengan rencana Pembanunan Apartemen Springwood ini kami
menyambut setiap investor yang hadir di wilayah kami dan berharap agar
dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar Kelurahan Panunggangan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-62


KA-ANDAL

Kecamatan Pinang. Untuk itu diharapkan keberadaan apartemen


Springwood ini akan membawa dampak positif bukan dampak negative.
c. Pertemuan hari ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk
menyampaikan apa yang menjadi harapan/tanggapan dan saran kepada
pihak pengembang.
d. Jika memungkinkan informasi ini hendaknya disampaikan kepada para
tetangga yang tidak sempat hadir.

2. Sekretaris Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Tangerang


a. Kota Tangerang dengan pembangunan di berbagai bidang berusaha
menjaga keseimbangan lingkungan sehingga masih dapat dinikmati anak
cucu generasi mendatang. Untuk itu setiap rencana pembangunan harus
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota
Tangerang.
b. Kepada pemrakarsa dan konsultan diminta untuk menjadikan hasil
pertemuan hari ini menjadi bahan kajian. Diminta menetapkan empat
orang warga untuk mewakili di siding komisi selanjutnya yang membahas
dokumen AMDAL.

3. Ketua RT 02/RW 01 Kelurahan Panunggangan


a. Masih belum jelas bagi saya mengenai keterlibatan masyarakat dalam
proses penyusunan AMDAL ini. Apakah yang harus kami kerjakan,
bagaimana nanti kerjaan utama kami dan bagi warga yang akan mewakili
di komisi AMDAL apakah akan mendapatkan insentif?.
b. Sebaiknya warga yang duduk di komisi AMDAL mewakili seluruh
masyarakat Warung Mangga yang terdiri RW 01 dan RW 02.
c. Sebelumnya antara warga dan pihak pengembang PT. Triniti Dinamik sudah
pernah membuat kesepakatan beberapa hal antara lain mengenai
pemanfaatan gedung, tenaga kerja dan kontribusi apa yang akan diberikan
pihak pengembang kepada warga sekitar. Hendaknya kesepakatan itu
dijalankan.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-63


KA-ANDAL

4. Ketua RW 02
Mohon dijelaskan apakah bedanya antara apartemen dan hotel? Apakah izin
lingkungan hanya untuk di wilayah sekitarnya saja? Apakah tempat ibadah
seperti masjid akan dikaji berdampak atau tidak?

5. Tokoh Masyarakat RT 02 RW 1
a. Rumah saya hanya berjarak lebih kurang 25 meter dari rencana tapak
proyek. Sebelumnya sudah beberapa kali mengadakan pertemuan bahkan
sudah tercapai kesepakatan. Jadi sekarang tinggal bagaimana
pelaksanaannya saja
b. Kami mohon ahar kegiatan pembangunan apartemen ini tidak
menimbulkan dampak negatif.
c. Adapun dampak negative yang dimaksud adalah pertama jangan sampai
air bersih masyarakat sekitar berkurang. Jadi harus betul-betul menjaga air
tanah. Kedua adalah menyangkut ar limbah yang dihasilkan dan kegiatan
penghuni apartemen kelak. Pemrakarsa pasti sudah punya rencana akan
dilakukan pengelolaan sedemikian rupa sehingga kualitas air yang dibuang
ke drainasi sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah.
Ketiga harapan warga adalah akan terjadi peningkatan ekonomi dengan
keberadaan Apartemen Springwood.

6. Ketua RT 01 RW 01
Apartemen dengan jumlah unit yang cukup besar ini hendaknya juga
melibatkan seluruh warga Kampung Warung Mangga yang terdiri dari RW 01
dan RW 02. Apakah itu tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT dan
RW. Dengan demikian maka setiap pembangunan akan berlangsung hamonis
bersama masyarakat.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-64


KA-ANDAL

7. Tokoh Masyarakat RT 01 RW 01
Harapan saya agar diberitahukan kepada seluruh warga di Kampung Warung
Mangga sehingga tidak ada suara sumbang mengenai rencana pembangunan
ini.

E. Dampak Penting Hipotetik


Untuk menentukan prioritas dampak penting hipotetik, harus melalui suatu proses
pelingkupan. Proses pelingkupan ini memperhatikan secara seksama tipologi

kegiatan dan tipologi lingkungan berdasarkan tahapannya.

Proses identifikasi dampak merupakan tahapan awal yang sangat penting dalam
melakukan penyusunan AMDAL Pembangunan Apartemen Springwood, karena
tajam dan tidaknya kajian dampak lingkungan tergantung pada hasil identifikasi
dampak.
1. Identifikasi Dampak Potensial
Berdasarkan observasi lapangan dalam studi ini, untuk mengidentifikasi dampak
potensial digunakan metode matrik identifikasi dengan tahapan:
a. Menyusun daftar dampak yang mungkin akan terjadi terhadap komponen
lingkungan hidup akibat dari rencana kegiatan proyek dan aktivitas lainnya;
b. Mengurutkan dampak yang kemungkinan akan terjadi akibat suatu sumber
aktivitas, dan selanjutnya ditentukan komponen lingkungan yang terkena
dampak.

Langkah awal penyusunan studi KA-ANDAL adalah melakukan proses


pelingkupan. Hal ini penting dilakukan mengingat tidak semua komponen
lingkungan dan komponen kegiatan untuk dikaji dampaknya, karena hal ini
akan memakan waktu, biaya dan tenaga yang terlalu banyak. Maka dari itu,
perlu proses pemilahan komponen lingkungan yang akan terkena dampak
penting. Komponen lingkungan yang terkena dampak penting yang akan dikaji
dengan menggunakan Metode Matriks Sederhana dan metode Bagan

Alir.Matriks Identifkasi Dampak Potensial dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-65


KA-ANDAL

Tabel 2.40 Matriks Identifikasi Dampak Potensial PembangunanApartemen Springwood


Komponen Kegiatan
No Komponen Lingkungan Pra Konstruksi Konstruksi Operasional Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A Lingkungan Fisik-Kimia Pra konstruksi
1 Kualitas udara - - - -   -  -  - 1 Pembebasan lahan
2 Perijinan
2 Kebisingan - - - -   -  -  -
3 Sosialisasi
3 Kualitas air permukaan - - - -  -   -  -
4 Kualitas air tanah - - - - - -   - - - Konstruksi
5 Kuantitas air tanah - - - - - -   -  - 4 Perekrutan tenaga kerja
6 Air larian - - - -  - -  -  - 5 Pembukaan dan pekerjaan tanah
7 Timbulan sampah - - - - - - -  -  - 6 Mobilisasi material dan peralatan proyek
7 Penyediaan fasilitas proyek
8 Lalu lintas - - - - -  -  -  -
8 Pekerjaan struktur bangunan dan fasilitasnya
B Lingkungan Biologi
1 Biota darat - - - - - - - - - - - Operasional
2 Biota air - - - - - - - - - - - 9 Perekrutan tenaga kerja
C Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya 10 Operasional apartemen
1 Kesempatan kerja dan berusaha - - -  - - - -  - - 11 Pemeliharaan apartemen
2 Pendapatan masyarakat - - - - - - - - - - -
 ada interakasi
3 Kamtibmas - - -  -  -   - -
-tidak ada interaksi
4 Persepsi masyarakat           -
D Lingkungan Kesehatan Masyarakat
1 Kualitas sanitasi lingkungan - - - - - - -  -  -
2 Vektor penyakit - - - -  -   -  -

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-66


KA-ANDAL

Secara rinci dasar penetapan parameter kegiatan yang dinyatakan sebagai


Dampak Potensial berdasarkan tahapan adalah sebagai berikut.
a. Tahap pra konstruksi
1) Pembebasan lahan
Pada kegiatan ini dampak yang berpotensi muncul adalah persepsi
masyarakat terhadap pembebasan lahan untuk pembangunan
Apartemen Springwood.

2) Perijinan
Perijian-perijinan yang harus diurus oleh pemrakarsa untuk kegiatan ini
seperti Ijin Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IPPT), Ijin Rencana
Tapak, dan ijin-ijin lainnya akan berdampak positif. Selain itu, proses
perijinan dapat menimbulkan dampak timbulnya persepsi masyarakat
baik yang besifat positif maupun yang bersifat negatif terkait terhadap
ijin lingkungan dari mayarakat sekitar.

3) Sosialisasi
Sosialisasi kegiatan kepada masyarakat sekitar akan menimbulkan
dampak terhadap timbulnya persepsi masyarakat.

b. Tahap konstruksi
1) Perekrutan tenaga kerja
a) Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha
Kegiatan perekrutan tenaga kerja pada tahap konstruksi
menciptakan peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Tenaga kerja
yang dibutuhkan pada tahap ini 300 orang.
b) Peningkatan pendapatan masyarakat
Semakin banyaknya angkatan kerja yang terserap dalam kegiatan
pembangunan Apartemen Springwood, maka akan berpengaruh
terhadap tingkat pendapatan warga. Dengan demikian, parameter
tingkat pendapatan dianggap sebagai dampak potensial.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-67


KA-ANDAL

c) Gangguan kamtibmas
Kondisi kamtibmas secara langsung maupun tidak langsung
diperkirakan akan terpengaruh oleh adanya kegiatan perekrutan
tenaga kerja. Gangguan Kamtibmas bisa terjadi bila masyarakat
merasa tidak dilibatkan atau merasa tidak dapat memanfaatkan
kesempatan kerja yang ada dikarenakan persaingan dengan
pendatang untuk itu pemrakarsa perlu memprioritaskan warga
sekitar sesuai dengan keahliannya untuk menghindari terjadinya
gangguan kamtibmas.
d) Timbulnya persepsi masyarakat
Kegiatan pada tahap konstruksi Pembangunan Apartemen
Springwood yang dapat menimbulkan dampak terhadap persepsi
masyarakat berupa kegiatan perekrutan tenaga kerja, pembukaan
dan pematangan lahan, mobilisasi material dan peralatan proyek,
pekerjaan struktur bangunan dan peyediaan fasilitas proyek
kegiatan-kegiatan ini baik secara langsung maupun tidak
langsung akan berpengaruh pada masyarakat.

2) Pembukaan dan pekerjaan tanah


a) Penurunan kualitas udara
Kegiatan Pembukaan dan pekerjaan tanah akan berpengaruh
terhadap kualitas udara sekitar. Pada masa pelaksanaan konstruksi
dari suatu bangunan terdapat berbagai gas buangan dari
kendaraan proyek yang memiliki potensi terjadinya penurunan
kualitas udara.
b) Peningkatan kebisingan
Kegiatan Pembukaan dan pekerjaan tanah akan berpengaruh
terhadap kebisingan yang dihasilkan. Pada masa pelaksanaan
konstruksi dari suatu bangunan terdapat berbagai macam sumber
suara yang memiliki potensi untuk menimbulkan kebisingan.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-68


KA-ANDAL

c) Penurunan kualitas air permukaan


Kegiatan Pembukaan dan pekerjaan tanah di mana tanah
berpotensi jatuh ke saluran sehingga diperkirakan akan
meningkatkan kekeruhan dan TSS. Dampak turunannya berupa
gangguan terhadap biota air.
d) Peningkatan air larian
Kegiatan Pembukaan dan pekerjaan tanah dari lahan terbuka
beralih fungsi menjadi lahan tertutup akan menimbulkan dampak
air larian.
e) Gangguan biota darat
Kegiatan Pembukaan dan pekerjaan tanah di tapak proyek yaitu
beralih fungsinya lahan terbuka hijau dengan lahan tertutup
kedap air berdampak pada gangguan biota darat.
f) Persepsi masyarakat
Kegiatan pada tahap konstruksi Pembangunan Apartemen
Springwood yang dapat menimbulkan dampak terhadap persepsi
masyarakat berupa kegiatan Pembukaan dan pekerjaan tanah.
Kegiatan ini baik secara langsung maupun tidak langsung akan
berpengaruh pada masyarakat.
g) Peningkatan populasi vektor penyakit
Kegiatan pekerjaan tanah berpotensi pada vektor penyakit
tertentu yang ada di tapak proyek. Jika habitat vektor penyakit
terganggu akan mengakibatkan vektor penyakit migrasi ke daerah
lain. Hal ini tentu akan menimbulkan masalah di daerah baru yang
menjadi habibat vektor penyakit.

3) Mobilisasi material dan peralatan proyek


a) Penurunan kualitas udara
Sumber dampak terhadap penurunan kualitas udara pada tahap
konstruksi adalah kegiatan mobilisasi dan demobilisasi material
dan peralatan proyek. Pengangkutan material bangunan dan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-69


KA-ANDAL

peralatan proyek ini berpotensi menimbulkan dampak penurunan


kualitas udara akibat gas buangan dari kendaraan proyek,
penyebaran pertikel debu akibat material yang diangkut maupun
material yang tercecer di jalan. Jenis dampak yang mempengaruhi
kualitas udara pada baku mutu udara adalah peningkatan kadar
debu, CO, NO2, SO2, HC, Pm10 dan Pb. Gas pencemar disebabkan
oleh emisi yang dikeluarkan oleh knalpot kendaraan proyek.
Penurunan kualitas udara dapat menimbulkan efek yang dapat
mempengaruhi aspek kenyamanan dan kesehatan manusia.
b) Peningkatan kebisingan
Kegiatan konstruksi dan operasional Apartemen Springwood juga
akan berpengaruh terhadap kebisingan yang dihasilkan. Pada
masa pelaksanaan konstruksi dari suatu bangunan terdapat
berbagai macam sumber suara yang memiliki potensi untuk
menimbulkan kebisingan. Kebisingan yang timbul dari fase
pembangunan fisik proyek bangunan disebabkan oleh interaksi
antara mesin-mesin dan material, pekerjaan alat-alat berat pada
saat pelaksanaan aktifitas proyek.
c) Bangkitan lalu lintas
Mobilisasi dan demobilisasi kendaraan proyek diperkirakan akan
berdampak pada kemacetan lalu lintas.
d) Gangguan kamtibmas
Kondisi kamtibmas secara langsung maupun tidak langsung
diperkirakan akan terpengaruh oleh adanya kegiatan mobilisasi
material dan peralatan proyek. Gangguan Kamtibmas bisa terjadi
bila masyarakat merasa tidak dilibatkan atau merasa tidak dapat
memanfaatkan kesempatan dalam mobilisasi materail dan
peralatan proyek.
e) Persepsi masyarakat
Kegiatan pada tahap konstruksi Pembangunan Apartemen
Springwood yang dapat menimbulkan dampak terhadap persepsi

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-70


KA-ANDAL

masyarakat berupa kegiatan mobilisasi material dan peralatan


proyek. Kegiatan ini baik secara langsung maupun tidak langsung
akan berpengaruh pada masyarakat.

4) Penyediaan fasilitas proyek


a) Penurunan kualitas air permukaan
Kegiatan penyediaan fasilitas proyek diperkirakan akan berdampak
terhadap peningkatan air permukaan.
b) Penurunan kualitas air tanah
Kegiatan penyediaan fasilitas proyek (tempat sampah sementara,
fasilitas MCK) pada tahap konstruksi ini akan berdampak pada
penurunan kualitas air tanah.
c) Penurunan kuantitas air tanah
Selain berpotensi pada penurunan kualitas air tanah, penyediaan
fasilitas proyek juga akan berdampak pada penurunan kuantitas
air tanah itu sendiri.
d) Gangguan biota darat
Kegiatan penyediaan fasilitas proyek karena beralih fungsinya
lahan terbuka hijau dengan lahan tertutup kedap air berdampak
pada gangguan biota darat.
e) Persepsi masyarakat
Kegiatan pada tahap konstruksi Pembangunan Apartemen
Springwood yang dapat menimbulkan dampak terhadap persepsi
masyarakat berupa kegiatan peyediaan fasilitas proyek. Kegiatan
ini baik secara langsung maupun tidak langsung akan
berpengaruh pada masyarakat.
f) Peningkatan populasi vektor penyakit
Kegiatan penyediaan fasilitas proyek akan meningkatkan reduksi
sampah organik/anorganik dari pekerja dan kegiatan konstruksi
itu sendiri. Pengelolaan sampahyang kurang baik akan menjadi
perindukkan vektor penyakit. Peningkatan populasi vektor

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-71


KA-ANDAL

penyakit berpotensi pula pada timbulnya penyakit berbasis


lingkungan pada masyarakat di tapak proyek dan sekitarnya.

5) Pekerjaan struktur bangunan dan fasilitasnya


a) Penurunan kualitas udara
Sumber dampak terhadap penurunan kualitas udara pada tahap
konstruksi adalah kegiatan pembangunan struktur bangunan dan
fisik akibat gas buangan dari kendaraan proyek, penyebaran
pertikel debu akibat material yang diangkut maupun material yang
tercecer di jalan.
Jenis dampak yang mempengaruhi kualitas udara pada baku mutu
udara adalah peningkatan kadar debu, CO, NO2, SO2, HC, Pm10 dan
Pb. Gas pencemar disebabkan oleh emisi yang dikeluarkan oleh
knalpot kendaraan proyek. Penurunan kualitas udara dapat
menimbulkan efek yang dapat mempengaruhi aspek kenyamanan
dan kesehatan manusia.
b) Peningkatan kebisingan
Pada masa pelaksanaan konstruksi dari suatu bangunan terdapat
berbagai macam sumber suara yang memiliki potensi untuk
menimbulkan kebisingan. Kebisingan yang timbul dari fase
pembangunan fisik proyek bangunan disebabkan oleh interaksi
antara mesin-mesin dan material, pekerjaan alat-alat berat pada
saat pelaksanaan aktifitas proyek.
c) Penurunan kualitas air permukaan.
Kegiatan Pembukaan dan pekerjaan tanah di mana tanah
berpotensi jatuh ke saluran sehingga diperkirakan akan
meningkatkan kekeruhan dan TSS. Dampak turunannya berupa
gangguan terhadap biota air.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-72


KA-ANDAL

d) Penurunan kualitas air tanah


Kegiatan penyediaan fasilitas proyek(tempat sampah sementara,
fasilitas MCK) pada tahap konstruksi ini akan berdampak pada
penurunan kualitas air tanah.
e) Penurunan kuantitas air tanah
Pengambilan air tanah sebanyak 26,2 m3/hari akan menyebabkan
penurunan kuantitas air tanah.
f) Peningkatan air larian
Berubahnya lahan terbuka hijau menjadi lahan terbangun yang
kedap air akan meningkatkan air larian akibat berkurangnya
daerah resapan air. Apabila jumlah dan dimensi sumur resapan
tidak sesuai, maka akan berakibat timbulnya genangan air dan
banjir di lokasi kegiatan dan sekitarnya.
g) Timbulan sampah
Kegiatan konstruksi Apartemen Springwood diperkirakan akan
meningkatkan timbulan sampah konstruksi dan domestik dengan
perkiraan volumenya ± 6,376 m3/hari.
h) Gangguan kamtibmas
Kondisi kamtibmas secara langsung maupun tidak langsung
diperkirakan akan terpengaruh oleh adanya kegiatan bangunan
struktur dan fisik gedung. Gangguan Kamtibmas bisa terjadi bila
masyarakat merasa tidak dilibatkan dan tidak dapat
memanfaatkan kesempatan dikarenakan persaingan dengan
pendatang.
i) Persepsi masyarakat
Kegiatan pada tahap konstruksi Pembangunan Apartemen
Springwood yang dapat menimbulkan dampak terhadap persepsi
masyarakat berupa kegiatan pekerjaan struktur bangunan dan fisik
gedung. Kegiatanini baik secara langsung maupun tidak langsung
akan berpengaruh pada masyarakat.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-73


KA-ANDAL

j) Penurunan kualitas sanitasi lingkungan


Kegiatan pekerjaan struktur bangunan dan fasilitasnya akan
meningkatkan reduksi sampah dan limbah cair dari kegiatan
domestik pekerja atau kegiatan konstruksi itu sendiri. Pengeloaan
yang kurang baik pada sampah dan limbah cair akan berpotensi
menimbulkan dampak gangguan kualitas sanitasi lingkungan
seperti timbulnya bau, air lindi dan lainnya.
k) Peningkatan populasi vektor penyakit
Selain dapat menurunkan kualitas sanitasi lingkungan,
pengelolaan sampah yang kurang baik berpotensi menjadi
perindukkan vektor penyakit. Peningkatan populasi vektor
penyakit berpotensi pula pada timbulnya penyakit berbasis
lingkungan pada masyarakat di tapak proyek dan sekitarnya.

c. Tahap operasional
1) Perekrutan tenaga kerja
a) Peningkatankesempatan kerja dan berusaha
Perekrutan tenaga kerja untuk operasional Apartemen
Springwoodakan meningkatkan kesempatan kerja bagi warga
sekitar. Tenaga kerja yang direkrut sebagai pengelola apartemen
mencapai 200 orang. Begitu juga tenaga kerja seperti untuk
tenaga keamanan, cleaning service dan pembantu rumah tangga.
Semakin banyaknya angkatan kerja yang terserap dalam kegiatan
operasional Apartemen Springwood oleh masyarakat sekitar dapat
berpengaruh pula terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.
b) Peningkatan pendapatan masyarakat
Semakin banyaknya angkatan kerja yang terserap dalam kegiatan
pembangunan Apartemen Springwood, maka akan berpengaruh
terhadap tingkat pendapatan warga. Dengan demikian, parameter
tingkat pendapatan dianggap sebagai dampak potensial.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-74


KA-ANDAL

c) Gangguan kamtibmas
Kondisi kamtibmas secara langsung maupun tidak langsung
diperkirakan akan terpengaruh oleh adanya kegiatan perekrutan
tenaga kerja. Gangguan Kamtibmas bisa terjadi bila masyarakat
merasa tidak dilibatkan atau merasa tidak dapat memanfaatkan
kesempatan kerja yang ada dikarenakan persaingan dengan
pendatang. Untuk itu Pemrakarsa perlu memprioritaskan warga
sekitar sesuai dengan keahliannya untuk menghindari terjadinya
gangguan Kamtibmas.
d) Persepsi masyarakat
Kegiatan pada tahap operasi Apartemen Springwood dan kegiatan
lain yang ada di dalam lokasi kegiatan dapat menimbulkan
dampak terhadap persepsi masyarakat yaitu kegiatan perekrutan
tenaga kerja. Kegiatan ini baik secara langsung maupun tidak
langsung akan berpengaruh pada masyarakat.

2) Operasional apartemen
a) Penurunan kualitas udara
Sumber dampak terhadap penurunan kualitas udara pada tahap
operasional adalah mobilisasi dan demobilisasi kendaraan
bermotor penghuni apartemen, karyawan dan pengunjung/tamu.
Selain itu, pengoperasian genset pada saat dibutuhkan juga
berpotensi menimbulkan dampak penurunan kualitas udara akibat
gas buangan dan penyebaran pertikel debu, CO, NO2, SO2, HC,
Pm10 dan Pb.
b) Peningkatan kebisingan
Sumber dampak terhadap peningkatan intensitas kebisingan pada
tahap operasional adalah mobilisasi dan demobilisasi kendaraan
penghuni apartemen, karyawan dan pengunjung/tamu. Selain itu,
pengoperasian genset pada saat dibutuhkan juga berpotensi

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-75


KA-ANDAL

meningkatkan intensitas kebisingan yang disebabkan oleh bunyi


yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
c) Penurunan kualitas air permukaan
Kegiatan penanganan air limbah domestik dari operasional serta
kegiatan lain yang ada di dalam lokasi kegiatan akan berpengaruh
terhadap penurunan kualitas air permukaan. Dimana limbah cair
yang dihasilkan oleh penghuni apartemen, karyawan dan
pengunjung/tamu dapat mencemari badan air penerima.
d) Penurunan kualitas air tanah
Kegiatan operasional serta kegiatan lain yang ada di dalam lokasi
kegiatan dalam pemeliharan kawasan dan penanganan timbulan
sampah berpotensi untuk menimbulkan dampak penurunan
kualitas air tanah. Leachit dari TPS juga dapat menurunkan kualitas
air tanah karena bila tidak dikelola dengan baik leachit tersebut.
e) Penurunan kuantitas air tanah
Kegiatan operasional akan menggunakan air tanah dalam untuk
memenuhi kebutuhan air bersih. Penggunaan air tanah pada
akuiver yang sama dengan yang digunakan penduduk dapat
menyebabkan kuantitas air tanah yang digunakan penduduk
berkurang.
f) Peningkatan air larian
Berubahnya lahan terbuka hijau menjadi lahan terbangun yang
kedap air akan meningkatkan air larian akibat berkurangnya
daerah resapan air. Apabila jumlah dan dimensi sumur resapan
tidak sesuai, maka akan berakibat timbulnya genangan air dan
banjir di lokasi kegiatan dan sekitarnya.Kemacetan lalu lintas
Mobilisasi kendaraan pengunjung/karyawan dan kendaraan yang
melintas di Jalan MH. Thamrin diperkirakan akan meningkatkan
volume kendaraan, sehingga berpotensi terjadinya kemacetan lalu
lintas.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-76


KA-ANDAL

g) Timbulan sampah
Sampah akibat kegiatan domestik penghuniapartemen sebanyak
13,675 m3.
h) Bangkitan lalu lintas
Kondisi eksisting di Jl. MH. Thamrin sebelum berdirinya
Apartemen Srpingwood kerapkali terjadi kemacetan terutama
pada jam sibuk pagi dan sore hari. Kondisi ini harus diantisipasi
karena dapat diperkirakan akan terjadi peningkatan signifikan
terhadap bangkitan lalulintas di jalan tersebut.
i) Persepsi masyarakat
Jika masyarakat merasakan adanya manfaat dengan adanya
kegiatan tahap tersebut kecenderungan akan timbul persepsi
masyarakat yang positif terhadap operasional apartemen ini dan
kegiatan lain yang ada di dalam lokasi kegiatan. Akan tetapi,
persepsi juga bisa bersifat negatif apabila keberadaan Apartemen
Springwood menimbulkan ketidak nyamanan masyarakat sekitar.
j) Penurunan kualitas sanitasi lingkungan
Kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan apartemen akan
menimbulkan sampah organik/anorganik dan limbah cair dari
kegiatan domestik penghuni, pengelola dan pengunjung
apartemen. Pengelolaan sampah dan limbah cair yang kurang baik
akan berpotensi menimbulkan dampak gangguan kualitas sanitasi
lingkungan seperti seperti timbulnya bau, air lindi dan lainnya.
k) Peningkatan populasi vektor penyakit
Pengelolaan sampah organik/anorganik yang kurang baik
berpotensi menjadi perindukkan vekor penyakit. Peningkatan
populasi vektor penyakit berpotensi pada timbulnya penyakit
berbasis lingkungan pada penghuni, pengelola dan pengunjung
apartemen serta masyarakat di sekitarnya.

Berdasarkan hasil identifikasi dampak tersebut, maka didapatkan dampak


potensial berupapenurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, penurunan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-77


KA-ANDAL

kualitas air permukaan, penurunan kualitas air tanah, penurunan kuantitas air
tanah, peningkatan air larian, timbulan sampah, bangkitan lalu lintas,gangguan
biota darat, peningkatan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan
pendapatan masyarakat, gangguan kamtibmas, timbulnya persepsi masyarakat,
penurunan kualitas sanitasi lingkungandan peningkatan vektor penyakit.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-78


KA-ANDAL

TAHAP
PRA KONSTRUKSI

Pembebasan Lahan Perijinan Sosialisasi AMDAL

Persepsi Masyarakat

Dampak primer Dampak sekunder Dampak tersier

Gambar 2.17 Bagan Alir Dampak Potensial Tahap Pra Konstruksi

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-79


KA-ANDAL

TAHAP KONSTRUKSI

Perekrutan Tenaga Mobilisasi Material Pekerjaan Struktur Penyediaan Fasilitas


Kerja Pekerjaan Tanah dan Peralatan Proyek Bangunan dan Fasilitasnya Proyek

Peningkatan Penurunan Peningkatan Penurunan Penurunan Peningkatan Penurunan Penurunan


Peningkatan Air Bangkitan Lalu Gangguan Biota
Kesempatan Kerja dan Kebisngan Kualitas Air Kualitas Air Timbulan Sanitasi Kuantitas Air
Kualitas Udara Larian Lintas Darat
Berusaha Permukaan Tanah Sampah Lingkungan Tanah

Peningkatan Gangguan Penurunan Peningkatan Populasi


Pendapatan Kamtibmas Biota Air Vektor Penyakit
Masyarakat

Timbulnya
Persepsi
Masyarakat
3
18,72 m /hr

Dampak primer Dampak sekunder Dampak tersier

Gambar 2.18 Bagan Alir Dampak Potensial Tahap Konstruksi

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-80


KA-ANDAL

TAHAP OPERASIONAL

Perekrutan Tenaga Pemeliharaan Pengelolaan Pengelolaan


Kerja Pemanfaatan Apartemen Apartemen Limbah Cair Sampah

Peningkatan Penurunan kualitas


Penurunan Penurunan
Bangkitan Lalu Peningkatan sanitasi
Kesempatan Kualitas air Kualitas air
lintas air larian lingkungan
kerja tanah permukaan

Gangguan Pendapatan Peningkatan Penurunan Peningkatan populasi


Kamtibmas
Biota air
masyarakat kebisingan kualitas udara vektorpenyakit

Persepsi
masyarakat

Dampak primer Dampak sekunder Dampak tersier

Gambar 2.19 Bagan Alir DampakPotensial Tahap Operasional

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-81


KA-ANDAL

2. Evaluasi Dampak Potensial


Langkah selanjutnya setelah melakukan identifikasi dampak yang menghasilkan
dampak potensial, maka akan dilakukan evaluasi terhadap dampak potensial
tersebut. Dasar evaluasi ini akan menggunakan pedoman pelingkupan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup (Permen LH Nomor 16
Tahun 2012). Secara garis besar dalam mengevaluasi dampak potensial akan
dipilih dampak-dampak yang dianggap penting oleh pakar dan atau tokoh
masyarakat dan/atau instansi yang bertanggungjawab.
Dengan demikian, hasil dari evaluasi dampak potensial ini berupa daftar
komponen lingkungan sebagai dampak penting hipotetik yang harus dikaji
secara cermat dan mendalam untuk membuktikan apakah dampak penting
hipotetik ini terbukti sebagai dampak penting atau tidak. Apabila terbukti
sebagai dampak penting berarti perlu dikelola dan sekaligus dilakukan
pemantauan.
Dari hasil pelingkupan dampak penting hipotetik yang akan timbul dapat
diperkirakan antara lain sebagai berikut:

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-82


KA-ANDAL

Tabel 2.41 Matrik Evaluasi Dampak Potensial


Dampak Sumber Kriteria DPH/
No. Evaluasi Dampak Potensial
Potensial Dampak 1 2 3 4 Tidak DPH
A Pra Konstruksi
1 Persepsi Pembebasan Adanya pelaksanaan perijinan dan sosialisasi AMDAL rencana Pembangunan Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
Masyarakat lahan, Apartemen Springwood, akan memberikan harapan bagi masyarakat sekitar
perijinan dan untuk dapat bekerja sebagai tenaga konstruksi. Juga ada kekhawatiran
Sosialisasi masyarakat akan adanya gangguan kebisingan, debu dan kesehatan
AMDAL masyarakat akibat kegiatan proyek. Hal tersebut dapat menimbulkan persepsi
positif maupun persepsi negatif terhadap Pembangunan Apartemen
Springwood. Namun demikian masyarakat umumnya setuju untuk dilakukan
pembangunan Apartemen Springwood, Karena itu maka dampak persepsi
masyarakat tidak termasuk dampak penting hipotetik.

B Konstruksi
1 Penurunan Mobilisasi Alat Penurunan kualitas udara dipengaruhi oleh kegiatan kegiatan mobilisasi Tidak Tidak Ya Tidak DPH
Kualitas Udara Berat & material dan peralatan proyek. Adanya mobilisasi alat berat dan material
Material menggunakan kendaraan pengangkut dapat menyebabkan timbulnya emisi
gas pencemar dari kendaraan seperti SO2, CO dan NO2, serta debu. Akan tetapi
mobilisasi alat dan material akan dilakukan dalam waktu
yang singkat yaitu sekitar sebulan saja. Berdasarkan hal tersebut maka dampak
penurunan kualitas udara termasuk dampak penting hipotetik.
Pekerjaan Pekerjaan pembangunan fisik bangunan meliputi pekerjaan pondasi, Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
Struktur pengecoran, besi dan las, pekerjaan plafon, gypsum dan partisi, pekerjaan
Gedung keramik/pelapis lantai, pintu dan jendela serta pengecatan. Pekerjaan-
pekerjaan ini tidak menimbulkan kebisingan yang tinggi. Selain itu aktivitas
tersebut juga akan berdampak pada peningkatan kebisingan. Dengan
demikian dampaknya tidak termasuk dampak penting hipotetik.
2 Peningkatan Mobilisasi Alat Peningkatan kebisingan pada tahap konstruksi di mana dalam kegiatan ini Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
Kebisingan Berat & digunakan alat-alat berat sehingga menimbulkan kegaduhan, kegiatan
Material mobilisasi material dan peralatan proyek serta kegiatan pekerjaan struktur
bangun Apartemen Springwood. Akan tetapi mobilisasi alat dan material akan
dilakukan dalam waktu yang singkat yaitu sekitar sebulan saja. Berdasarkan hal
tersebut maka dampak Peningkatan kebisingan tidaktermasuk dampak
penting hipotetik.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-83


KA-ANDAL

Dampak Sumber Kriteria DPH/


No. Evaluasi Dampak Potensial
Potensial Dampak 1 2 3 4 Tidak DPH
Pekerjaan Pekerjaan pembangunan fisik bangunan meliputi pekerjaan pondasi, Tidak Tidak Ya Tidak DPH
Struktur pengecoran, besi dan las, pekerjaan plafon, gypsum dan partisi, pekerjaan
gedung keramik/pelapis lantai, pintu dan jendela serta pengecatan. Pekerjaan-
pekerjaan ini tidak menimbulkan kebisingan yang tinggi. namun penignkatan
kebisingan akibat kegiatan struktur bangunan menjadi kekhawatiran
masyarakat setempat. Dengan demikian dampaknya termasuk dampak
penting hipotetik.
3 Penurunan pekerjaan Kegiatan pekerjaan tanah yang berupa pembongkaran bangunan lama dan Ya Ya Ya Tidak
Kualitas Air tanah pembersihan lahan dapat menyebabkan sejumlah padatan tanah terkikis dan DPH
Permukaan terbawa air hujan masuk ke saluran drainase. Pada saat hujan, padatan tanah
ini akan menurunkan kualitas air saluran drainase yang berada di belakang
lokasi pembangunan. Pada kegiatan konstruksi lainnya juga akan berdampak
pada penurunan kualitas air permukaan akibat dari aktivitas MCK pekerja.
Dengan demikian maka dampak penurunan kualitas air permukaan termasuk
dampak penting hipotetik.
4 Penurunan Penyediaan Penyediaan fasilitas proyek, seperti tempat sampah sementara dapat Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
Kualitas air tanah fasilitas proyek menyebabkan leachet yang akan menurunkan kualitas air tanah. Semu sampah akan
disimpan dalam wadah yang kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadi dikelola
leachet. Sehingga selama konstruksi tidak menyebabkan kualitas air tanah di
sekitar lokasi kegiatan menurun. Dengan demikian dampak penurunan
kualitas air tanah tidak termasuk dampak penting hipotetik.
Pekerjan Pekerjaan struktur bangunan akan membuat basemen dengn kedalaman 9,5 Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
struktur m. Kegiatan ini akan diiringi dengan kegiatan dewatering untuk mengeringkan akan
bangunan dan tapak basemen. Kegiatan ini hanya berlangsung singkat sekitar 6 hari, karena dikelola
fasilitasnya itu tidak berpengaruh terhadap Penunurunan kualitas air tanah. Dengan
demikian dampak penurunan kualitas air tanah tidak termasuk dampak
penting hipotetik.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-84


KA-ANDAL

Dampak Sumber Kriteria DPH/


No. Evaluasi Dampak Potensial
Potensial Dampak 1 2 3 4 Tidak DPH
5 Penurunan Penyediaan Penyediaan fasilitas proyek, terutama penyediaan air bersih yang beasal dari Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
kuantitas air tanah fasilitas proyek tanah dangkal akan menurunkan kualitas dan kuantitas tanah. Kebutuhan air akan
3
tanah selama masa konstruksi hanya sebesar 25,6 m /hari. Sehingga selama dikelola
konstruksi tidak menyebabkan kualitas dan kuantitas air tanah di sekitar lokasi
kegiatan tidak menurun. Dengan demikian dampak penurunan kualitas dan
kuantitas air tanah tidak termasuk dampak penting hipotetik.
Pekerjan Pekerjaan struktur bangunan akan membuat basemen dengn kedalaman 9,5 Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
struktur m. Kegiatan ini akan diiringi dengan kegiatan dewatering untuk mengeringkan namun
3
bangunan dan tapak basemen. Volume air yang dikeluarkan sebanyak 19.291,5 m . dikelola
fasilitasnya Pemompaan dewaterin akan dilakukan selama 6 hari. Kegiatan ini hanya
berlangsung singkat, karena itu tidak berpengaruh terhadap Penunurunan
kualitas dan kuantitas air tanah. Dengan demikian dampak penurunan kualitas
dan kuantitas air tanah tidak termasuk dampak penting hipotetik.
6 Peningkatan Air pekerjaan Berubahnya tata guna lahan yang sebelumnya merupakan rumah-rumah Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
Larian tanah warga yang padat menjadi bangunan apartemen tidak menyebabkan akan
perubahan tutupan lahan. Dengan demikian dampak peningkatan debit air dikelola
limpasan tidak termasuk dampak penting hipotetik.
7 Timbulan Sampah Pekerjaan Pekerjaan struktur bangunan dan fasilitasnya akan menghasilkan sampah Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
struktur berupa tanah galian dan sisa-sisa bahan bangunan yang tidak terpakai dan akan
bangunan dan sampah domestik dari pekerja. Sampah domestik dipisahkan antara organik dikelola
fasilitasnya dan anorganik, selanjutnya bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan
Pertamanan sampah dibuang ke TPA. Tanah hasil galian basement dan sisa-sis
bahan bangunan yang tidak terpakai akan digunakan sebagai tanah urugan di
lokasi kegiatan dan sisanya akan dipakai sebagai bahan urugan di area
Sumarecon. Dengan demikian timbulan sampah tidak termasuk dampak
penting hipotetik.
8 Gangguan Mobilisasi Kegiatan mobilisasi alat dan material konstruksi yang keluar masuk ke lokasi Ya Ya Ya Tidak DPH
Lalulintas kendaraan dapat menimbulkan gangguan lalulintas di jalan masuk proyek, terutama di
pengangkut Jalan Ki maja dan mobilisasi pembersihan lahan dari tanah galian dan material
material yang tidak terpakai. Mobilisasi alat dan material dilakukan selama masa
konstruksi secara bertahap. Dengan demikian dampak gangguan lalulintas
Termasuk dampak penting hipotetik.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-85


KA-ANDAL

Dampak Sumber Kriteria DPH/


No. Evaluasi Dampak Potensial
Potensial Dampak 1 2 3 4 Tidak DPH
9 Peningkatan Perekrutan Berdasarkan hasil pelibatan masyarakat, sebagian besar masyarakat menuntut Ya Ya Ya Tidak DPH
Kesempatan Kerja tenaga kerja kesempatan kerja untuk penduduk di sekitar lokasi kegiatan. Pada tahap
dan Berusaha konstruksi, tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 300 orang. Umumnya tenaga
kerja berasal dari kontraktor pelaksana, namun masih ada beberapa posisi
yang dapat diisi oleh masyarakat di sekitar lokasi. Dengan demikian dampak
peningkatan kesempatan kerja dan berusaha Termasuk dampak penting
hipotetik.
10 Gangguan Perekrutan Berdasarkan hasil pelibatan masyarakat, sebagian besar masyarakat menuntut Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
Kamtibmas tenaga kerja kesempatan kerja untuk penduduk di sekitar lokasi kegiatan. Pada tahap akan
konstruksi, tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 300 orang. Umumnya tenaga dikelola
kerja berasal dari kontraktor pelaksana, namun masih ada beberapa posisi
yang dapat diisi oleh masyarakat di sekitar lokasi. PT Triniti Dinamik,
menghimbau untuk merekrut masyarakat setempat, sehingga dampak
gangguan kamtibmas Tidak termasuk dampak penting hipotetik.
11 Persepsi Perekrutan Penyerapan tenaga kerja lokasi oleh proyek pembangunan Apartemen Ya Ya Ya Tidak DPH
Masyarakat tenaga kerja Springwood menimbulkan persepsi positif masyarakat. Dampak persepsi
masyarakat termasuk dampak penting hipotetik.
Mobilisasi alat Debu dan gas cemaran dari kendaraan yang timbul dari mobilisasi alat dan Ya Ya Ya Tidak DPH
berat dan material akan mengganggu kesehatan penduduk terdekat sehingga
material menimbulkan persepsi negatif masyarakat, maka dampaknya termasuk
bangunan dampak penting hipotetik.
12 Penurunan Penyediaan Penurunan kualitas sanitasi lingkungan dipengaruhi oleh penanganan limbah Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
Kualitas Sanitasi fasilitas proyek cair domestik serta penanganan sampah. Limbah cair domestik dikelola
Lingkungan dengan membuat septick tank portable, sedangkan sampah yang dihasilkan
akan dipisahkan berdasarkan jenis sampahnya. Sampah yang tidak dapat
dimanfaatkan akan dibuang ke TPA Kota Tangerang dan sampah yang masih
dapat dimanfaatkan akan dimanfaatkan. Walaupun akan menimbulkan
dampak turunan adalah timbulnya vektor penyakit yang dapat menularkan
penyakit pada karyawan dan masyarakat sekitar, namun karena sudah dikelola
maka tidak termasuk dampak penting hipotetik .
13 Timbulnya vektor Penyediaan Penurunan kualitas sanitasi lingkungan dipengaruhi oleh penanganan limbah Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
penyakit fasilitas proyek cair domestik serta penanganan sampah. Limbah cair domestik dikelola
dengan membuat septick tank portable, sedangkan sampah yang dihasilkan
akan dipisahkan berdasarkan jenis sampahnya. Sampah yang tidak dapat

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-86


KA-ANDAL

Dampak Sumber Kriteria DPH/


No. Evaluasi Dampak Potensial
Potensial Dampak 1 2 3 4 Tidak DPH
dimanfaatkan akan dibuang ke TPA Kota Tangerang dan sampah yang masih
dapat dimanfaatkan akan dimanfaatkan. Walaupun akan menimbulkan
dampak turunan adalah timbulnya vektor penyakit yang dapat menularkan
penyakit pada karyawan dan masyarakat sekitar, namun karena sudah dikelola
maka tidak termasuk dampak penting hipotetik .
C Operasional
1 Penurunan Operasional Pada tahap operasional, penurunan kualitas udara dipengaruhi oleh mobilisasi Ya Ya Ya Tidak DPH
Kualitas Udara apartemen dan demobilisasi kendaraan penghuni apartemen, karyawan dan
pengunjung/tamu, serta pengoperasian genset pada saat dibutuhkan.
Mengingat banyaknya kendaraan yang keluar masuk apartemen maka dampak
penurunan kualitas udara temasuk dampak penting hipotetik.
2 Peningkatan Operasional Tahap operasional dampak peningkatan kebisingan dipengaruhi oleh Ya Ya Ya Tidak DPH
Kebisingan apartemen peningkatan mobilisasi kendaraan bermotor di areal lokasi kegiatan dan
sekitarnya, serta pengoperasian genset pada saat dibutuhkan . Dampak
peningkatan kebisingan termasuk dampak penting hipotetik.
3 Penurunan Operasional Air limbah domestik yang dihasilkan dari kegiatan operasional apartemen akan Ya Ya Ya Tidak DPH
Kualitas Air apartemen diolah menggunakan STP pada masing-masing tower. Penanganan limbah cair
Permukaan domestik ini di upayakan tidak akan menimbulkan dampak penurunan kualitas
air permukaan, namun adanya resiko kegagalan sistem pengolahan limbah cair
dan volume limbah cair yang dihasilkan akan membebani badan air penerima,
sehingga dampak ini termasuk dampak penting hipotetik.
4 Penurunan Operasional Sampah yang dihasilkan akan disimpan dalam TPS yang kedap air. Sampah Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH,
Kualitas Air Tanah apartemen tersebut tidak akan mengganggu kualitas air tanah yang digunakan penduduk tetapi
karena tidak terjadi leachet, sehingga dampak ini tidak termasuk dampak dikelola
penting hipotetik.
5 Penurunan Operasional Kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan apartemen akan menggunakan air Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH,
Kuantitas Air apartemen sumur tanah dalam. Akuiver air yang digunakan berbeda dengan akuiver air tetapi
Tanah tanah yang digunakan penduduk, sehingga tidak akan mengganggu kuantitas dikelola
air tanah yang digunakan penduduk, karena itu dampak ini tidak termasuk
dampak penting hipotetik.
6 Peningkatan Air Operasional Pembangunan Apartemen Springwood menyebabkan berkurangnya lahan Ya Tidak Ya Tidak DPH
Larian apartemen resapan air sehingga debit air limpasan akan meningkat. Hal ini dapat
menimbulkan genangan di area sekitar dan banjir pada saluran drainase kota.
Sehingga dampaknya termasuk dampak penting hipotetik.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-87


KA-ANDAL

Dampak Sumber Kriteria DPH/


No. Evaluasi Dampak Potensial
Potensial Dampak 1 2 3 4 Tidak DPH
3
7 Timbulan Sampah Operasional Sampah yang dihasilkan pada tahap operasi sekitar 13,737 m /hari. Sampah Tidak Tidak Ya Tidak DPH
apartemen akan dipilah berdasarkan jenisnya (organik dan anorganik), sampah yang
masih dapat dimnfaatkan akan dimanfaatkan kembali. Sampah yang tidak
bernilai ekonomis akan dibuang ke TPA dengan bekerjasama dengan Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang. Mengingat sampah menjadi
polemik di daerah perkotaan, maka timbulan sampah termasuk dampak
penting hipotetik
8 Gangguan lalu Operasional Banyaknya kendaraan yang keluar masuk Apartemen Springwood dapat Tidak Tidak Ya Tidak DPH
lintas apartemen menyebabkan gangguan kelancaran lalulintas di pintu masuk/keluar.
Mengingat jumlah kendaraan pada saat ini di sekitar lokasi kegiatan sudah
cukup padat, Sehingga peningkatan arus lalu lintas kendaraan akan
meningkatkan gangguan kelancaran lalu lintas terutama pada pagi dan sore
hari. Dengan demikian dampak ini termasuk dampak penting hipotetik
9 Peningkatan Perekrutan Adanya kegiatan operasional Apartemen Springwood berpotensi menyerap Ya Ya Ya Tidak DPH
Kesempatan Kerja tenaga kerja tenaga kerja (200 orang pada tahap operasi), baik tenaga kerja formal maupun
& Berusaha informal di lokasi sekitar kegiatan. Dilihat dari besarnya potensi kesempatan
kerja maka dampak terbukanya kesempatan bekerja termasuk dampak
penting hipotetik.
10 Gangguan Perekrutan Berdasarkan hasil pelibatan masyarakat, sebagian besar masyarakat menuntut Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
Kamtibmas tenaga kerja kesempatan kerja untuk penduduk di sekitar lokasi kegiatan. Pada tahap akan
operasi, tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 200 orang. PT Triniti Dinamik, dikelola
menghimbau untuk merekrut masyarakat setempat, sehingga dampak
gangguan kamtibmas Tidak termasuk dampak penting hipotetik.
11 Persepsi Perekrutan Adanya perekrutan tenaga kerja akan menimbulkan persepsi positif Ya Ya Ya Tidak DPH
Masyarakat tenaga kerja masyarakat. Dengan demikian dampak persepsi masyarakat termasuk
dampak penting hipotetik.
12 Penurunan Operasional Penurunan kualitas sanitasi lingkungan dipengaruhi oleh penanganan limbah Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
Kualitas Sanitasi apartemen cair domestik serta penanganan sampah. Limbah cair domestik dikelola
Lingkungan dengan membuat STP, sedangkan sampah yang dihasilkan akan dipisahkan
berdasarkan jenis sampahnya. Sampah yang tidak dapat dimanfaatkan akan
dibuang ke TPA Kota Tangerang dan sampah yang masih dapat dimanfaatkan
akan dimanfaatkan. Sehingga tidak termasuk dampak penting hipotetik .
13 Timbulnya vektor Operasional Penurunan kualitas sanitasi lingkungan dipengaruhi oleh penanganan limbah Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
penyakit apartemen cair domestik serta penanganan sampah. Limbah cair domestik dikelola

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-88


KA-ANDAL

Dampak Sumber Kriteria DPH/


No. Evaluasi Dampak Potensial
Potensial Dampak 1 2 3 4 Tidak DPH
dengan membuat STP, sedangkan sampah yang dihasilkan akan dipisahkan
berdasarkan jenis sampahnya. Sampah yang tidak dapat dimanfaatkan akan
dibuang ke TPA Kota Tangerang dan sampah yang masih dapat dimanfaatkan
akan dimanfaatkan. Walaupun akan menimbulkan dampak turunan adalah
timbulnya vektor penyakit yang dapat menularkan penyakit pada karyawan
dan masyarakat sekitar, namun karena sudah dikelola maka tidak termasuk
dampak penting hipotetik .
Keterangan:
Kriteria 1: Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi?
Kriteria 2: Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar(nilai sosial dan ekonomi)
dan terhadap komponen lingkungan lainnya?
Kriteria 3: Apakah ada kekhawatiran masyarakat masyarakat yang tinggi tentang komponen lingkungan tersebut?
Kriteria 4: Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan atau dilampaui?

(Mengacu Panduan Pelingkupan dalam Amdal, 2007).

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-89


KA-ANDAL

Secara ringkas pelingkupan kegiatan Pembangunan Apartemen Springwood


dapat dilihat pada gambar di bawah ini (Bagan Alir Pelingkupan).

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-90


KA-ANDAL

Dampak Potensial
A.Tahap prakonstruksi
1. Persepsi Masyarakat
B. Tahap Konstruksi
1. Penurunan kualitas udara
2. Peningkatan kebisingan Dampak Penting Hipotetik (DPH)
3. Penurunan kualitas air permukaan A.Tahap Konstruksi
4. Penurunan kualitas air tanah 1. Penurunan kualitas udara
Tipologi Kegiatan: 2. Peningkatan kebisingan
5. Penurunan kuantitas air tanah
1. Pra Konstruksi 6. Peningkatan air larian 3. Penurunan kualitas air permukaan
2. Konstruksi 7. Timbulan sampah 4. Gangguan lalu lintas
3. Operasional 8. Gangguan lalu lintas 5. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha
9. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha 6. Persepsi masyarakat
10. Gangguan Kamtibmas B. Tahap Operasional
11. Persepsi masyarakat 1. Penurunan kualitas udara
RENCANA Tipologi Lingkungan: 2. Peningkatan kebisingan
12. Penurunan kualitas sanitasi lingkungan
PEMBANGUNAN 1. Fisik-kimia 3. Penurunan air permukaan
13. Timbulnya vektor penyakit
APARTEMEN 2. Biologi C. Tahap Operasional 4. Peningkatan air larian
3. Sosekbud 1. Penurunan kualitas udara 5. Timbulan sampah
SPRINGWOOD 4. Kesmas 2. Peningkatan kebisingan 6. Gangguan lalu lintas
3. Penurunan kualitas air permukaan 7. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha
4. Penurunan kualitas air tanah 8. Persepsi masyarakat.
Hasil Sosialisasi 5. Penurunan kuantitas air tanah
AMDAL 6. Peningkatan air larian
7. Timbulan sampah
8. Gangguan lalu lintas
9. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha Tidak Dampak Penting Hipotetik (Dikelola)
Kegiatan Sekitar: 1. Penurunan kualitas air tanah (konstruksi dan
1. SPBU Pertamina 10. Gangguan Kamtibmas
11. Persepsi masyarakat operasi)
2. PT Tifico 2. Penurunan kuantitas air tanah (konstruksi dan
3. Motel FM3 12. Penurunan kualitas sanitasi lingkungan
13. Timbulnya vektor penyakit operasi)
4. Permikiman 3. Timbulan sampah (konstruksi dan operasi)
penduduk 4. Gangguan kamtibmas (konstruksi dan operasi)

Identifikasi Dampak Evaluasi Dampak Potensial (Diskusi


Potensial (Matriks dan dengan pakar, instansi terkait dan
Diagram Alir) masyarakat)

Gambar 2.20 Diagram Alir Proses Pelingkupan Rencana Pembangunan Apartemen Springwood

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-91


KA-ANDAL

F. Batas Wilayah Studi


1. Batas Proyek
Batas proyek/kegiatan, yaitu lingkup dimana kegiatan telah dan akan
dilaksanakan hinggatahap operasi. Batas proyek ini meliputi areal seluas 6.596
m2. Terletak di Jalan MH. Tahmrin Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang,
Kota Tangerang, Provinsi Banten. Adapun batas fisik adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : SPBU Pertamina
Sebelah Timur : Permukiman RW 01

Sebelah Selatan : Jalan Kiyai Maja

Sebelah Barat : Jalan MH. Thamrin


Secara geografis terletak pada koordinat:
6014’52”-6014’92” LS dan 106040’11”-106039.71” BT

2. Batas Ekologis
Ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha atau kegiatan menurut
media transportasi limbah (air, udara). Proses alami yang berlangsung di dalam
ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Termasuk
dalam ruang ini adalah ruang di lokasi rencana pembangunan Apartemen
Springwood dan sekitar kegiatan yang secara ekologis memberi dampak
terhadap aktivitas usaha dan/atau kegiatan.

Pada dasarnya batas ekologis ditentukan berdasarkan prioritas dampak penting


yang akan terjadi yang mendasarkan pada pendekatan media air dan udara.
Gambaran batas ekologis tersebut adalah:
a. Batas ekologis melalui media udara adalah penyebaran dampak kebisingan
dan pencemaran udara akibat mobilisasi kendaraan proyek dan kendaraan
tahap operasional pembangunan apartemen ini, luas penyebaran meliputi
sekitar tapak kegiatan khususnya Kelurahan Panunggangan, dan Jalan MH
Thamrin yang intensitasnya tergantung arah dan kecepatan angin. Arah
angin dominan menuju Timur dan Timur Laut, karena itu batas ekologis
cenderung kearah Timur dan Timur Laut (RW 01 Kelurahan Panunggangan).

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-92


KA-ANDAL

Batas ekologis melalui media air adalah penyebaran dampak buangan air
limbah hasil olahan dari kegiatan proyek dan pengoperasian Apartemen
Springwood pada badan penerima buangan air limbah yaitu saluran
drainase di belakang lokasi kegiatan.

3. Batas Sosial
Ruang yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang
mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan
struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok
masyarakat dan diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat

kegiatan tersebut.

Batas sosial terutama meliputi kegiatan sekitar dari batas tapak proyek di
sebelah Timur dan Utara lokasi (RW01 dan RW02) kegiatan diKelurahan
Panunggangan Kecamatan Pinang yang diperkirakan akan terkena dampak
langsung pembangunan dan pengoperasian proyek pembangunan Apartemen
Springwood.

4. Batas Administrasi
Ruang dimana masyarakat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi
dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di dalam ruang tersebut. Batas administrasi ini meliputi Kelurahan

Panunggangan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Batas wilayah studi ini merupakan resume resultante dari batas


proyek/kegiatan, batas ekologis, batas sosial dan batas administrasi dengan
mempertimbangkan berbagai kendala dan keterbatasan seperti sumberdaya
manusia, waktu dan dana serta tempat yang terbatas. Karena itu, batas wilayah
studi sama dengan batas wilayah administrasi.Peta Batas Wilayah Studi dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-93


KA-ANDAL

Gambar 2.21 Peta Batas Wilayah Studi

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-94


KA-ANDAL

G. Batas Waktu Kajian


Batas waktu kajian AMDAL pada tahap konstruksi ditetapkan kurang lebih 36 (tiga
puluh enam) bulan hingga beroperasinya Apartemen Springwood. Adapun batas
waktu kajian tahap operasional cukup bervariasi hingga 5 (lima) tahun ke
depankarena terkait dengan pengembangan yang dilakukan oleh Pengembang
PT. Triniti Dinamik sendiri dan didasarkan pada perkembangan Kota Tangerang
pada umumnya. Berikut tabel batas waktu kajian:

Tabel 2.42 Batas Waktu Kajian


Batas Waktu
No Dampak Potensial Tahap Alasan
Kajian
Tahap Konstruksi & Operasional
1 Penurunan kualitas 36 bulan Konstruksi Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
udara konstruksi dan operasi, mengingat lokasi
apartemen ini berada yakni di Jalan MH
5 tahun Operasional Thamrin akan berubah dengan cepat,
sehingga batas kajian berkisar 36 bulan
hingga 5 tahun.
2 Peningkatan 36 bulan Konstruksi Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
kebisingan konstruksi dan operasi, mengingat lokasi
apartemen ini berada yakni di Jalan MH
5 tahun Operasional Thamrin yang akan berubah dengan cepat,
sehingga batas kajian berkisar 36 bulan
hingga 5 tahun.
3 Penurunan kualitas 36 bulan Konstruksi Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
air permukaan konstruksi dan operasi, mengingat lokasi
apartemen ini berada yakni di Jalan MH
5 tahun Operasional Thamrin yang akan berubah dengan cepat,
sehingga batas kajian berkisar 36 bulan
hingga 5 tahun.
4 Peningkatan air 3 tahun Operasional Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
larian operasi, Peningkatan air larian terjadi pada
tahun ke-2, mengingat lokasi apartemen ini
berada yakni Jalan MH Thamrin akan
berubah dengan cepat, sehingga batas
kajian selama 3 tahun.
5 Timbulan sampah 5 tahun Operasi Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
operasi, mengingat lokasi apartemen ini
berada yakni Jalan MH Thamrin akan
berubah dengan cepat, sehingga batas
kajian selama 5 tahun.
6 Gangguan lalu 36 bulan Konstruksi Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
lintas konstruksi dan operasi, mengingat lokasi
apartemen ini berada yakni di Jalan MH
5 tahun Operasional Thamrin yang akan berubah dengan cepat,
sehingga batas kajian berkisar 36 bulan
hingga 5 tahun.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-95


KA-ANDAL

Batas Waktu
No Dampak Potensial Tahap Alasan
Kajian
7 Peningkatan 36 bulan Konstruksi Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
Kesempatan Kerja konstruksi dan operasi, mengingat lokasi
dan Berusaha apartemen ini berada yakni di Jalan MH
Thamrin yang akan berubah dengan cepat,
5 tahun Operasional sehingga batas kajian 36 bulan hingga 5
tahun.
8 Persepsi masyarakat 36 bulan Konstruksi Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
konstruksi dan operasi, mengingat lokasi
5 tahun Operasional apartemen ini berada yakni Jalan MH
Thamrin akan berubah dengan cepat,
sehingga batas kajian selama 5 tahun.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-96


KA-ANDAL

Tabel 2.43Jadwal Rencana PelaksanaanPembangunan Apartemen Springwood


2015 2016 2017
No 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3
0 1 2
1 Pekerjaan Prelimnaries

2 Pekerjaan Pondasi

3 Pekerjaan Struktur Bawah

4 Pekerjaan Struktur Atas

5 Pekerjaan Arsitektur

6 Pekerjaan ME
Sumber: PT. Triniti Dinamik, 2014

PONDASI MUNDUR LAGI DI BLN 7 sd 10

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-97


KA-ANDAL

Tabel 2.44Ringkasan Proses Pelingkupan


Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
Tahap Pra Konstruksi
1 Pembebasan lahan Melakukan koordasi Persepsi Persepsi masyarakat Lahan yang akan digunakan sudah Tidak DPH - -
dengan Badan masyarakat (positif & negatif) menjadi hak milik (sertifikat tanah
Pertanahan Kota terlampir).
Tangerang, Kelurahan
Panunggangan dan
Kecamatan Pinang.
2 Pengurusan perijinan Melakukan koordinasi Persepsi Persepsi masyarakat Secara prinsip lokasi tapak proyek Tidak DPH - -
dengan Badan masyarakat (positif & negatif) sudah sesuai dengan Peraturan
Penanaman Modal Daerah No. 6 tahun 2012 Tentang Tata
Terpadu Kota Ruang Kota Tangerang
Tangerang
3 Sosialisasi AMDAL Melakukan koordinasi Persepsi Persepsi masyarakat
Sosialisasi AMDAL telah dilakukan dan Tidak DPH - -
ke Kelurahan masyarakat (positif & negatif) dihadiri oleh Pihak Kecamatan Pinang,
Panunggangan dan Pihak Kelurahan Panunggangan serta
ke warga. tokoh masyarakat sehingga dapat
disimpulkan warga tidak keberatan
dengan persyaratan tertentu seperti
yang tertuang dalam Surat
Kesepakatan.
Tahap Konstruksi
4 Perekrutan tenaga kerja Berkoordinasi dengan Kesempatan kerja Peningkatan Peningkatan kesempatan kerja dan Tidak DPH - -
Kelurahan dan berusaha kesempatan kerja dan berusaha Kegiatan perekrutan tenaga
Panunggangan dan berusaha kerja pada tahap konstruksi
mengakomodir menciptakan peluang kerja bagi
saran/tanggapan masyarakat sekitar. Tenaga kerja yang
masyarakat yang dibutuhkan pada tahap ini ± 234
terangkum dalam orang. Mengingat jumlah tenaga kerja
Sosialisasi AMDAL. yang dapat direkrut relatif kecil maka
maka dampak ini tidak berdampak
penting.
Perekrutan tenaga kerja Berkoordinasi dengan Pendapatan Peningkatan Semakin banyaknya angkatan kerja Tidak DPH - -

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-98


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
Kelurahan masyarakat pendapatanmasyarakat yang terserap dalam kegiatan
Panunggangan dan pembangunan Apartemen
mengakomodir Springwood, maka akan berpengaruh
saran/tanggapan terhadap tingkat pendapatan warga.
masyarakat yang Namun karena jumlah tenaga kerja
terangkum dalam relatif kecil yang diserap maka tingkat
Sosialisasi AMDAL. pendapatan bukan merupakan
dampak potensial.
Perekrutan tenaga kerja Berkoordinasi dengan Kamtibmas Gangguan Kamtibmas Secara langsung maupun tidak Tidak DPH - -
Kelurahan langsung diperkirakan akan
Panunggangan dan terpengaruh oleh adanya kegiatan
mengakomodir perekrutan tenaga kerja. Gangguan
saran/tanggapan Kamtibmas bisa terjadi bila masyarakat
masyarakat yang merasa tidak dilibatkan atau merasa
terangkum dalam tidak dapat memanfaatkan
Sosialisasi AMDAL. kesempatan kerja yang ada
dikarenakan persaingan dengan
pendatang untuk itu pemrakarsa perlu
memprioritaskan warga sekitar sesuai
dengan keahliannya untuk
menghindari terjadinya gangguan
kamtibmas.
Perekrutan tenaga kerja Berkoordinasi dengan Persepsi Persepsi positif/negatif Kegiatan pada tahap konstruksi DPH Sekitar tapak 36 bulan
Kelurahan masyarakat Pembangunan Apartemen proyek
Panunggangan dan Springwood yang dapat menimbulkan
mengakomodir dampak terhadap persepsi masyarakat
saran/tanggapan berupa kegiatan perekrutan tenaga
masyarakat yang kerja, pembukaan dan pematangan
terangkum dalam lahan, mobilisasi material dan
Sosialisasi AMDAL. peralatan proyek, pekerjaan struktur
bangunan dan peyediaan fasilitas
proyek kegiatan-kegiatan ini baik
secara langsung maupun tidak
langsung akan berpengaruh pada

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-99


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
masyarakat.
5 Pembukaan dan Tidak ada Kualitas udara Penurunan kualitas Pembukaan dan pekerjaan tanah DPH Sekitar tapak 36 bulan
pekerjaan tanah udara berpotensi menimbulkan dampak proyek
penurunan kualitas udara akibat gas
buangan dari kendaraan proyek,
penyebaran pertikel debu yang
dikeluarkan oleh kendaraan buldozer.
Jenis dampak yang mempengaruhi
kualitas udara pada baku mutu udara
adalah peningkatan kadar debu, CO,
NO2, SO2, HC dan Pb. Gas pencemar
disebabkan oleh emisi yang
dikeluarkan oleh knalpot kendaraan
proyek. Penurunan kualitas udara
dapat menimbulkan efek yang dapat
mempengaruhi aspek kenyamanan
dan kesehatan manusia.
Dengandemikian dampak ini menjadi
dampak penting hipotetik.
Pembukaan dan Tidak ada Kebisingan Peningkatan Kegiatan konstruksi juga DPH Sekitar tapak 36 bulan
pekerjaan tanah Kebisingan akanberpengaruh terhadap kebisingan proyek
yang dihasilkan. Pada masa
pelaksanaan konstruksi dari suatu
bangunan terdapat berbagai macam
sumber suara yang memiliki potensi
untuk menimbulkan kebisingan.
Kebisingan yang timbul dari fase
pembangunan fisik proyek bangunan
disebabkan oleh interaksi antara
mesin-mesin dan material, pekerjaan
alat-alat berat pada saat pelaksanaan
aktifitas proyek.
Pembukaan dan Tidak ada Kualitas air Penurunan kualitas air Kegiatan Pembukaan dan pekerjaan Tidak DPH Sekitar tapak 36 bulan
pekerjaan tanah permukaan permukaan tanah dikhawatirkan akan namun proyek

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-100


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
menimbulkan ceceran tanah yang dikelola
masuk ke dalam saluran terdekat
sehingga mempengaruhi kekeruhan.
Mengingat luas tapak relatif kecil
maka dampak ini bukan merupakan
dampak penting namun tetap harus
dikelola.
Pembukaan dan Tidak ada Air larian Peningkatan air larian Kegiatan pembukaan dan pekerjaan DPH Sekitar tapak 36 bulan
pekerjaan tanah tanah diperkirakan akan mengurangi proyek
daya serap tanah dan hilangnya saluran
drainase sekitar untuk sementara waktu
(selama konstruksi), hal ini akan
berdampak terhadap terjadinya
peningkatan air larian yang dapat
berakibat terjadinya genangan pada
musim hujan. Atas dasar hal tersebut
maka dampak peningkatan air larian
merupakan dampak penting hipotetik
Pembukaan dan Tidak ada Biota darat Gangguan biota darat Kegiatan Pembukaan dan pekerjaan Tidak DPH - -
pekerjaan tanah tanah di tapak proyek dengan
membersihkan tanaman yang terdapat
di tapak proyek berdampak pada
gangguan biota darat. Mengingat di
tapak proyek hanya terdapat tanaman
rumput-rumputan liar sehingga tidak
menimbulkan dampak penting.
Pembukaan dan Berkoordinasi dengan Persepsi Persepsi negatif dan Kegiatan pada tahap konstruksi DPH Sekitar tapak 36 bulan
pekerjaan tanah Kelurahan masyarakat positif Pembangunan Apartemen proyek
Panunggangan dan Springwood yang dapat menimbulkan
mengakomodir dampak terhadap persepsi masyarakat
saran/tanggapan berupa kegiatan Pembukaan dan
masyarakat yang pekerjaan tanah. Kegiatan ini baik
terangkum dalam secara langsung maupun tidak
Sosialisasi AMDAL. langsung akan berpengaruh pada

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-101


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
masyarakat.
Pembukaan dan Tidak ada Vektor penyakit Peningkatan populasi Kegiatan pekerjaan tanah berpotensi DPH Sekitar tapak 36 bulan
pekerjaan tanah vektor penyakit pada vektor penyakit tertentu yang ada proyek
di tapak proyek. Jika habitat vektor
penyakit terganggu akan
mengakibatkan vektor penyakit migrasi
ke daerah lain. Hal ini tentu akan
menimbulkan masalah di daerah baru
yang menjadi habibat vektor penyakit.
6 Mobilisasi material dan Tidak ada Kualitas udara Penurunan kualitas Pengangkutan material bangunan dan DPH Sekitar tapak 36 bulan
peralatan proyek udara peralatan proyek ini berpotensi proyek
menimbulkan dampak penurunan
kualitas udara akibat gas buangan dari
kendaraan proyek, penyebaran pertikel
debu akibat material yang diangkut
maupun material yang tercecer di jalan.
Jenis dampak yang mempengaruhi
kualitas udara pada baku mutu udara
adalah peningkatan kadar debu, CO,
NO2, SO2, HC, Pm dan Pb. Gas
pencemar disebabkan oleh emisi yang
dikeluarkan oleh knalpot kendaraan
proyek. Penurunan kualitas udara dapat
menimbulkan efek yang dapat
mempengaruhi aspek kenyamanan dan
kesehatan manusia. Dengandemikian
dampak ini menjadi dampak penting
hipotetik.
Mobilisasi material Menggunakantiang Kebisingan Peningkatan Pada masa pelaksanaan konstruksi dari DPH Sekitar tapak 36 bulan
danperalatanproyek pancang borpile kebisingan suatu bangunan terdapat berbagai proyek
sehingga macam sumber suara yang memiliki
tidakmenimbulkan potensi untuk menimbulkan
kebisingan berarti. kebisingan. Kebisingan yang timbul dari
fase pembangunan fisik proyek

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-102


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
bangunan disebabkan oleh interaksi
antara mesin-mesin dan material,
pekerjaan alat-alat berat pada saat
pelaksanaan aktifitas proyek. Dengan
demikian dampak ini menjadi dampak
penting hipotetik.
Mobilisasi material Memasang rambu- Lalu lintas Bangkitan lalu lintas Mobilisasi dan demobilisasi kendaraan DPH Sekitar tapak 36 bulan
danperalatanproyek rambu di pintu masuk akibat timbulnya proyek diperkirakan akan berdampak proyek
tapak proyek dan antrian dan tundaan pada kemacetan lalu lintas, yang
menempatkan tenaga kendaraan menjelang berpotensi pula terjadinya kecelakaan
pengatur lalu lintas. masuk tapak proyek. pengguna jalan. Dengan demikian
dampak ini menjadi dampak penting
hipotetik.
Mobilisasi material dan Menempatkan Kamtibmas Gangguan kamtibmas Kondisi kamtibmas secara langsung Tidak DPH - -
peralatan proyek petugas keamanan maupun tidak langsung diperkirakan
dan pengatur lalu akan terpengaruh oleh adanya kegiatan
lintas di tapak proyek, mobilisasi material dan peralatan
dan menyediakan proyek. Namun denga menyediakan
rambu-rambu tenaga keamanan dan pengatur lalu
petunjuk untuk lintas di tapak proyek diharapkan tidak
kendaraan timbul gangguan Kamtibmas. Dengan
pengangkut material demkiian dampak ini menjadi tidak
dan kendaraan proyek. penting.
Mobilisasi material dan Mengakomodir Persepsi Persepsi positif dan Kegiatan pada tahap konstruksi DPH Sekitar tapak 36 bulan
peralatan proyek saran/tanggapan masyarakat negatif Pembangunan Apartemen Springwood proyek
masyarakat yang yang dapat menimbulkan dampak
terangkum dalam terhadap persepsi masyarakat berupa
Sosialisasi AMDAL. kegiatan mobilisasi material dan
peralatan proyek. Kegiatan ini baik
secara langsung maupun tidak
langsung akan berpengaruh pada
masyarakat.Dengan demikian dampak
ini menjadi dampak penting hipotetik.
7 Penyediaan fasilitas Tidak ada Air permukaan Penurunan kualitas air Karena lahan sudah rata dan matang, DPH Sekitar tapak 36 bulan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-103


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
proyek permukaan maka tidak perlu dilakukan proyek
pematangan hanya perataan lahan.
Dengan demikian pada tahap
konstruksi tidak akan berdampak pada
penurunan kualitas air permukaan
Penyediaanfasilitasproyek Menyediakan barak Air tanah Penurunan kualitas air Kegiatan penyediaan fasilitas proyek Tidak DPH Sekitar tapak
dengan fasilitas WC tanah (tempat sampah sementara, fasilitas namun proyek
portable bagi para MCK) pada tahap konstruksi ini akan tetap
pekerja konstruksi berdampak pada penurunan kualitas air dikelola
tanah.
Pembangunan sarana Membuat taman Biologi hayati Penurunan kerapatan Mengingat tanaman yang tumbuh di Tidak DPH - -
prasarana penunjang dan keanekaragaman tapak proyek hanya rumput liar maka
biota darat hal ini tidak menimbulkan dampak
penting.
Penyediaan fasilitas Berkoordinasi dengan Persepsi Persepsi positif dan Kegiatan pada tahap konstruksi DPH Sekitar tapak 36 bulan
proyek Kelurahan masyarakat negatif Pembangunan Apartemen Springwood proyek
Panunggangan dan yang dapat menimbulkan dampak
mengakomodir terhadap persepsi masyarakat berupa
saran/tanggapan kegiatan peyediaan fasilitas proyek.
masyarakat yang Kegiatan ini baik secara langsung
terangkum dalam maupun tidak langsung akan
Sosialisasi AMDAL. berpengaruh pada masyarakat.Dengan
demikianmenjadi dampak penting
hipotetik.
Penyediaan fasilitas Menyediakan sarana Sanitasi Lingkungan Penurunan kualitas Kegiatan penyediaan fasilitas proyek DPH Sekitar tapak 36 bulan
proyek air bersih, tempat sanitasi lingkungan seperti penanganan sampah, proyek
sampah dan MCK para penanganan limbah cair domestik akan
pekerja konstruksi berpotensi menimbulkan dampak
gangguan kualitas sanitasi lingkungan
apabila penanganan terhadap limbah
(cair dan padat), penanganan vektor
penyakit dan penanganan sanitasi di
lingkungan tapak proyek Apartemen
Springwood tidak dilakukan dengan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-104


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
baik.
Penyediaan fasilitas Menyediakan sarana Vektor penyakit Timbulnya vektor Kegiatan konstruksi Apartemen DPH Sekitar tapak 36 bulan
proyek air bersih, tempat penyakit Springwood diperkirakan akan proyek
sampah dan MCK para meningkatkan timbulan sampah
pekerja konstruksi konstruksi dan domestik yang
berpotensi menjadi perindukan vektor
penyakit.
8 Pekerjaan struktur Tidak ada Kualitas udara Penurunan kualitas Sumber dampak terhadap penurunan DPH Sekitar tapak 36 bulan
bangunan dan fasilitasnya udara kualitas udara pada tahap ini adalah proyek
kegiatan pembangunan struktur
bangunan dan fisik akibat gas buangan
dari kendaraan proyek, penyebaran
pertikel debu akibat material yang
diangkut maupun material yang
tercecer di jalan.
Jenis dampak yang mempengaruhi
kualitas udara pada baku mutu udara
adalah peningkatan kadar debu, CO,
NO2, SO2, HC, PM2,5, PM10 dan Pb. Gas
pencemar disebabkan oleh emisi yang
dikeluarkan oleh knalpot kendaraan
proyek. Penurunan kualitas udara dapat
menimbulkan efek yang dapat
mempengaruhi aspek kenyamanan dan
kesehatan manusia. Dengand emikian
dampak ini menjadi dampak penting
hipotetik.
Pekerjaan struktur Menggunakan tiang Kebisingan Peningkatan kebisingan Pada masa pelaksanaan konstruksi dari DPH Sekitar tapak 36 bulan
bangunan dan fasilitasnya pancang yangtidak suatu bangunan terdapat berbagai proyek
menimbulkan macam sumber suara yang memiliki
kebisingan potensi untuk menimbulkan
kebisingan. Kebisingan yang timbul dari
fase pekerjaan struktur dan bangunan
dan fasilitasnya disebabkan oleh

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-105


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
interaksi antara mesin-mesin dan
material, pekerjaan alat-alat berat pada
saat pelaksanaan aktifitas proyek.
Dengan demikian dampak ini menjadi
dampak penting hipotetik.
Pekerjaan struktur Tidak ada Air permukaan Penurunan kualitas air Karena lahan sudah rata dan matang, Tidak DPH Sekitar tapak 36 bulan
bangunan dan fasilitasnya permukaan maka tidak perlu dilakukan namun proyek
pematangan hanya perataan lahan. perlu
Dengan demikian pada tahap dikelola
konstruksi tidak akan berdampak pada
penurunan kualitas air permukaan
Pekerjaan struktur Menyediakan WC Air tanah Penurunan kualitas air Kegiatan penyediaan fasilitas proyek Tidak DPH Sekitar tapak 36 bulan
bangunan dan fasilitasnya portable untuk tenaga tanah (tempat sampah sementara, fasilitas namun proyek
kerja konstruksi MCK) pada tahap konstruksi ini akan perlu
berdampak pada penurunan kualitas air dikelola
tanah.
Pekerjaan struktur Membuat sumur Air tanah Penurunan kuantitas air Kebutuhan air untuk kegiatan domestik Tidak DPH Sekitar tapak 36 bulan
bangunan dan fasilitasnya dalam (sementara) dan tanah pekerja dan konstruksi sebesar 25,6 namun proyek
menggunakan air dari m3/hari akan dipasok dari sumur dalam perlu
truk tangki. dan truk tangki. Pembuatan sumur dikelola
dalam hanya bersifat sementara, jika
proyek sudah selesai tidak akan
digunakan lagi.
Pekerjaan struktur Menyediakan TPS di Sampah Timbulan sampah Kegiatan konstruksi Apartemen DPH Sekitar tapak 36 bulan
bangunan dan fasilitasnya lokasi tapak proyek Springwood diperkirakan akan proyek
untuk sampah aktivitas meningkatkan timbulan sampah
tenaga kerja konstruksi dan domestik dengan
(domestik) maupun perkiraan volumenya ±6,376 m3/hari.
untuk sampah sisa
konstruksi (puing,
kemasan material dll)
Pekerjaan struktur Berkoordinasi dengan Persepsi Gangguan kamtibmas Kondisi kamtibmas secara langsung Tidak DPH - -
bangunan dan fasilitasnya Kelurahan masyarakat maupun tidak langsung diperkirakan
Panunggangan dan akan terpengaruh oleh adanya kegiatan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-106


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
mengakomodir bangunan struktur dan fisik gedung.
saran/tanggapan Gangguan Kamtibmas bisa terjadi bila
masyarakat yang masyarakat merasa tidak dilibatkan dan
terangkum dalam tidak dapat memanfaatkan kesempatan
Sosialisasi AMDAL. dikarenakan persaingan dengan
pendatang.
Pekerjaan struktur Berkoordinasi dengan Persepsi Persepsi negatif dan Kegiatan pada tahap konstruksi DPH Sekitar tapak 36 bulan
bangunan dan fasilitasnya Kelurahan masyarakat positif Pembangunan Apartemen Springwood proyek
Panunggangan dan yang dapat menimbulkan dampak
mengakomodir terhadap persepsi masyarakat berupa
saran/tanggapan kegiatan pekerjaan struktur bangunan
masyarakat yang dan fisik gedung. Kegiatan ini baik
terangkum dalam secara langsung maupun tidak
Sosialisasi AMDAL. langsung akan berpengaruh pada
masyarakat.
Pekerjaan struktur Menyediakan WC Kualitas sanitasi Penurunan kualitas dan Kegiatan pekerjaan struktur bangunan DPH Sekitar tapak 36 bulan
bangunan dan fasilitasnya potable, penyediaan lingkungan sanitasi lingkungan dan fasilitasnya akan meningkatkan proyek
TPS dan reduksi sampah dan limbah cair dari
pengangkutan sampah kegiatan domestik pekerja atau
secara berkala. kegiatan konstruksi itu sendiri.
Pengeloaan yang kurang baik pada
sampah dan limbah cair akan
berpotensi menimbulkan dampak
gangguan kualitas sanitasi lingkungan
seperti timbulnya bau, air lindi dan
lainnya.
Pekerjaan struktur Pengangkutan sampah Vektor penyakit Peningkatan populasi Peningkatan populasi vektor penyakit DPH Sekitar tapak 36 bulan
bangunan dan fasilitasnya dan melakukan vektor penyakit berpotensi pula pada timbulnya proyek
penyemprotan secara penyakit berbasis lingkungan pada
berkala. masyarakat di tapak proyek dan
sekitarnya.
Tahap Operasional
9 Perekrutan tenaga kerja Berkoordinasi dengan Kesempatan kerja Kesempatan kerja Persepsi masyarakat akan menjadi DPH Kelurahan Mengingat lokasi
Kelurahan dan berusaha danberusaha positif jika Pemrakarsa dapat Panunggangan apartemen ini berada

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-107


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
Panunggangan dan mengakomodir saran/tanggapan khususnya dan di Jalan MH Thamrin
mengakomodir masyarakat yang terungkap dalam Kecamatan yang akan berubah
saran/tanggapan Sosialisasi AMDAL. Pinang dengan cepat,
masyarakat yang umumnya. sehingga batas kajian
terangkum dalam selama 5 tahun.
Sosialisasi AMDAL.
Perekrutan tenaga kerja Berkoordinasi dengan Pendapatan Peningkatan Persepsi masyarakat akan menjadi Tidak DPH - -
Kelurahan masyarakat pendapatan masyarakat positif jika Pemrakarsa dapat
Panunggangan dan mengakomodir saran/tanggapan
mengakomodir masyarakat yang terungkap dalam
saran/tanggapan Sosialisasi AMDAL.
masyarakat yang
terangkum dalam
Sosialisasi AMDAL.
Perekrutan tenaga kerja Berkoordinasi dengan Kamtibmas Gangguan kamtibmas Kondisi kamtibmas secara langsung Tidak DPH - -
Kelurahan maupun tidak langsung diperkirakan
Panunggangan dan akan terpengaruh oleh adanya kegiatan
mengakomodir perekrutan tenaga kerja. Gangguan
saran/tanggapan Kamtibmas bisa terjadi bila masyarakat
masyarakat yang merasa tidak dilibatkan atau merasa
terangkum dalam tidak dapat memanfaatkan kesempatan
Sosialisasi AMDAL. kerja yang ada dikarenakan persaingan
dengan pendatang. Untuk itu
Pemrakarsa perlu memprioritaskan
warga sekitar sesuai dengan
keahliannya untuk menghindari
terjadinya gangguan Kamtibmas.
Perekrutan tenaga kerja Berkoordinasi dengan Persepsi Persepsi positif dan Persepsi masyarakat akan menjadi DPH Apartemen Mengingat lokasi
Kelurahan masyarakat negatif positif jika Pemrakarsa dapat Springwood dan apartemen ini berada
Panunggangan dan mengakomodir saran/tanggapan sekitarnya di Jalan MH Thamrin
mengakomodir masyarakat yang terungkap dalam yang akan berubah
saran/tanggapan Sosialisasi AMDAL. dengan cepat,
masyarakat yang sehingga batas kajian
terangkum dalam selama 5 tahun.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-108


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
Sosialisasi AMDAL.
10 Pemanfaatan dan Penanaman pohon Kualitas udara Penurunan kualitas Sumber dampak terhadap penurunan DPH Lingkungan Mengingat lokasi
pemeliharaan apartemen dan Ruang Terbuka udara kualitas udara pada tahap operasional Apartemen apartemen ini berada
Hijau (RTH) adalah mobilisasi dan aktivitas Springwood dan di Jalan MH Thamrin
kendaraan bermotor penghuni sekitarnya yang akan berubah
apartemen, karyawan dan dengan cepat,
pengunjung/tamu. Selain itu, sehingga batas kajian
pengoperasian genset pada saat selama 5 tahun.
dibutuhkan juga berpotensi
menimbulkan dampak penurunan
kualitas udara akibat gas buangan dan
penyebaran pertikel debu.

Pemanfaatan dan Penanaman pohon Kebisingan Peningkatan kebisingan Sumber dampak terhadap peningkatan DPH Lingkungan Mengingat lokasi
pemeliharaan apartemen dan Ruang Terbuka intensitas kebisingan pada tahap Apartemen apartemen ini berada
Hijau (RTH) operasional adalah arus lalu lintas Springwood dan di Jalan MH Thamrin
kendaraan penghuni apartemen, sekitarnya yang akan berubah
karyawan dan pengunjung/tamu. Selain dengan cepat,
itu, pengoperasian genset pada saat sehingga batas kajian
dibutuhkan juga berpotensi selama 5 tahun.
meningkatkan intensitas kebisingan
yang disebabkan oleh bunyi yang
dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
Pemanfaatan dan Air Permukaan Penurunan kualitas air Kegiatan penanganan air limbah DPH Lingkungan Mengingat lokasi
pemeliharaan apartemen permukaan domestik dari operasional serta Apartemen apartemen ini berada
kegiatan lain yang ada di dalam lokasi Springwood dan di Jalan MH Thamrin
kegiatan akan berpengaruh terhadap sekitarnya yang akan berubah
penurunan kualitas air permukaan. Di dengan cepat,
mana limbah cair yang dihasilkan oleh sehingga batas kajian
penghuni apartemen, karyawan dan selama 5 tahun.
pengunjung/tamu dapat mencemari
badan air penerima.

Pemanfaatan dan Mengoperasikan STP Air tanah Penurunan kualitas air Kegiatan operasional serta kegiatan lain Tidak DPH Lingkungan Mengingat lokasi

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-109


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
pemeliharaan apartemen dan melakukan tanah yang ada di dalam lokasi kegiatan tapi perlu Apartemen apartemen ini berada
maintenance sehingga dalam pemeliharan kawasan dan dikelola Springwood dan di Jalan MH Thamrin
output dari proses penanganan timbulan sampah sekitarnya yang akan berubah
pengolahan berpotensi untuk menimbulkan dengan cepat,
menghasilkan limbah dampak penurunan kualitas air tanah. sehingga batas kajian
cair yang memenuhi Leachit dari TPS juga dapat selama 5 tahun.
baku mtu yang menurunkan kualitas air tanah karena
ditetapkan. bila tidak dikelola dengan baik leachit
tersebut.
Pemanfaatan dan Sumur resapan Air Larian Peningkatan air larian Berubahnya lahan terbuka hijau DPH Lingkungan Mengingat lokasi
pemeliharaan apartemen menjadi lahan terbangun yang kedap Apartemen apartemen ini berada
air akan meningkatkan air larian akibat Springwood dan di Jalan MH Thamrin
berkurangnya daerah resapan air. sekitarnya yang akan berubah
Apabila jumlah dan dimensi sumur dengan cepat,
resapan tidak sesuai, maka akan sehingga batas kajian
berakibat timbulnya genangan air dan selama 5 tahun.
banjir di lokasi kegiatan dan sekitarnya.
Pemanfaatan dan Menyediakan TPS Sampah Timbulan sampah Sampah yang ditimbulkan kegiatan DPH Lingkungan Mengingat lokasi
pemeliharaan apartemen Melakukan pemilahan domestik penghuni, pengelola dan Apartemen apartemen ini berada
sampah organik dan pengunjung sebesar 13,675 m3/hari. Springwood dan di Jalan MH Thamrin
an organik sekitarnya yang akan berubah
dengan cepat,
sehingga batas kajian
selama 5 tahun.
Pemanfaatan dan Membuat rambu- Lalu lintas Bangkitan lalu lintas Arus kendaraan penghuni, pengelola DPH Lingkungan Mengingat lokasi
pemeliharaan apartemen rambu pengatur dan dan pengunjung apartemen serta Apartemen apartemen ini berada
rekayasa lalu lintas. kendaraan yang melintas di Jalan MH Springwood dan di Jalan MH Thamrin
Menempatkan Thamrin dan Jalan Kiyai Maja sekitarnya yang akan berubah
petugas pengatur lalu diperkirakan akan meningkatkan dengan cepat,
lintas. bangkitan lalu lintas. sehingga batas kajian
Mneyediakan sarana selama 5 tahun.
parkir sesuai
kebutuhan dan
petugas parkir yang

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-110


KA-ANDAL
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang
Kegiatan yang Komponen Dampak
Sudah Direncanakan
No Berpotensi Lingkungan Penting WilayahStudi Batas Waktu Kajian
Sejak Awal Sebagai Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Hipotetik
Bagian dari Rencana
Lingkungan (DPH)
Kegiatan
berpengalaman.
Pemanfaatan dan Berkoordinasi dengan Persepsi Persepsi positif dan Jika masyarakat merasakan adanya DPH Lingkungan Mengingat lokasi
pemeliharaan apartemen Kelurahan masyarakat negatif manfaat dengan adanya kegiatan tahap Apartemen apartemen ini berada
Panunggangan dan tersebut kecenderungan akan timbul Springwood dan di Jalan MH Thamrin
mengakomodir persepsi masyarakat yang positif sekitarnya yang akan berubah
saran/tanggapan terhadap operasional apartemen ini dengan cepat,
masyarakat yang dan kegiatan lain yang ada di dalam sehingga batas kajian
terangkum dalam lokasi kegiatan. Akan tetapi, persepsi selama 5 tahun.
Sosialisasi AMDAL. juga bisa bersifat negatif apabila
keberadaan Apartemen Springwood
menimbulkan ketidaknyamanan
masyarakat sekitar.
Pemanfaatan dan - Pemilahan sampah Sanitasi Penurunan kualitas Kegiatan pemanfaatan dan DPH Lingkungan Mengingat lokasi
pemeliharaan apartemen organik dan lingkungan sanitasi lingkungan pemeliharaan apartemen akan Apartemen apartemen ini berada
anorganik menimbulkan sampah Springwood dan di Jalan MH Thamrin
- Pembuatan tempat organik/anorganik dan limbah cair dari sekitarnya yang akan berubah
sampah yang kedap kegiatan domestik penghuni, dengan cepat,
air dan tertutup pengelola dan pengunjung sehingga batas kajian
- Pengangkutan apartemen. Pengelolaan sampah dan selama 5 tahun.
sampah secara limbah cair yang kurang baik akan
berkala berpotensi menimbulkan dampak
- Pembuatan Sewage gangguan kualitas sanitasi lingkungan
Treatment Plant seperti seperti timbulnya bau, air lindi
(STP) dan lainnya
Pemanfaatan dan - Pemeriksaan jentik Vektor penyakit Peningkatan populasi Pengelolaan sampah DPH Lingkungan Mengingat lokasi
pemeliharaan apartemen nyamuk vektor penyakit organik/anorganik yang kurang baik Apartemen apartemen ini berada
- Pengukuran berpotensi menjadi perindukkan vekor Springwood dan di Jalan MH Thamrin
kepadatan lalat penyakit. Peningkatan populasi vektor sekitarnya yang akan berubah
- Pest dan roden penyakit berpotensi pada timbulnya dengan cepat,
control penyakit berbasis lingkungan pada sehingga batas kajian
- Survei epidemiologi penghuni, pengelola dan pengunjung selama 5 tahun.
jika terjadi kejadian apartemen serta masyarakat di
luar biasa (KLB) sekitarnya

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-111


KA-ANDAL

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Apartemen Springwood 2-112


Contents

A. Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Akan Dikaji .................... 1


1. Status Studi AMDAL ......................................................................................... 1
2. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Rencana
Tata Ruang ................................................................................................................... 1
3. Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan ............................................... 4
B. Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal............................................................. 34
1. Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak ......................................... 34
2. Usaha dan/atau Kegiatan yang Ada di Sekitar ........................................... 60
C. Kajian Alternatif .................................................................................................. 61
D. Hasil Pelibatan Masyarakat ............................................................................... 61
E. Dampak Penting Hipotetik ................................................................................... 65
1. Identifikasi Dampak Potensial ....................................................................... 65
2. Evaluasi Dampak Potensial ............................................................................ 82
F. Batas Wilayah Studi ............................................................................................... 92
1. Batas Proyek .................................................................................................... 92
2. Batas Ekologis ................................................................................................. 92
3. Batas Sosial ...................................................................................................... 93
4. Batas Administrasi .......................................................................................... 93
G. Batas Waktu Kajian ............................................................................................. 95

Tabel 2.1 Rencana Penggunaan Lahan ............................................................................ 4


Tabel 2.2Rincian Tipe Unit ................................................................................................. 4
Tabel 2.3Luas Bangunan per Lantai .................................................................................. 5
Tabel 2.4 Sarana Prasarana Apartemen ........................................................................... 6
Tabel 2.5 Jenis-jenis Ijin dan Legalitas ............................................................................. 8
Tabel 2.6Kebutuhan Tenaga Kerja Tahap Konstruksi ..................................................... 9
Tabel 2.7Jenis Peralatan yang Digunakan Tahap Konstruksi ...................................... 10
Tabel 2.8 Jenis Material/Bahan yang Digunakan Tahap Konstruksi .......................... 10
Tabel 2.9 Kebutuhan Air Tahap Konstruksi ................................................................... 11
Tabel 2.10 Perkiraan Timbulan Sampah Tahap Konstruksi ......................................... 12
Tabel 2.11 Perkiraan Volume Galian Tanah ................................................................... 15
Tabel 2.12 Kebutuhan Tenaga Kerja Tahap Operasional............................................. 24
Tabel 2.13 Perkiraan Kebutuhan Air Bersih ................................................................... 25
Tabel 2.14 Baku Mutu Air Limbah Domestik ................................................................. 32
Tabel 2.15 Perkiraan Timbulan Sampah Tahap Operasional ...................................... 33
Tabel 2.16 Suhu Rata-rata Bulanan Periode 2004-2013 .............................................. 35
Tabel 2.17 Curah Hujan Rata-rata Bulanan Periode 2004-2013 ................................. 35
Tabel 2.18 Kelembaban Rata-rata Bulanan Periode 2004-2013 ................................. 36
Tabel 2.19 Kecepatan Angin Rata-rata Bulanan Periode 2004-2013 ......................... 37
Tabel 2.20 Arah Angin Terbanyak Bulanan (Derajat) Periode 2004-2013 ................. 37
Tabel 2.21 Jenis Flora yang Ditemui di Sekitar Tapak Proyek ..................................... 44
Tabel 2.22 Jenis Fauna yang Ditemui di Sekitar Tapak Proyek ................................... 44
Tabel 2.23 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin ............................................... 45
Tabel 2.24 Jumlah Penduduk Kelurahan Panunggangan ............................................ 46
Tabel 2.25 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian.......................................... 47
Tabel 2.26 Jumlah Penduduk Menurut Agama ............................................................. 48
Tabel 2.27 Sarana Pendidikan, Jumlah Siswa dan Guru.............................................. 48
Tabel 2.28 Pola Penyakit Terbanyak di Puskesmas Panunggangan Tahun 2013 ..... 53
Tabel 2.29 Data Pasien TB Paru di Wilayah Kerja ......................................................... 53
Tabel 2.30 Hasil Pemeriksaan Kusta di Wilayah Kerja .................................................. 54
Tabel 2.31 Hasil Laboratorium Program DBD Wilayah KerjaPuskesmas
Panunggangan Tahun 2013 ............................................................................................ 54
Tabel 2.32 Fasilitas Sarana dan Prasarana di Puskesmas Panunggangan Tahun 2013
............................................................................................................................................. 55
Tabel 2.33 Fasilitas Pelayanan Kesehatan ...................................................................... 55
Tabel 2.34 Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan ...................................................... 56
Tabel 2.35 Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan ...................................................... 57
Tabel 2.36 Cakupan Sarana Air Bersih di Wilayah Kerja .............................................. 57
Tabel 2.37 Pendataan Status Gizi (PSG) Balita di Wilayah Kerja ................................. 58
Tabel 2.38 Hasil Sosialisasi Identifikasi Kekurangan Energi Protein (KEP) di
Puskesmas Panunggangan Tahun 2013 ........................................................................ 58
Tabel 2.39 Cakupan Program Imunisasi Puskesmas Panunggangan Tahun 2013 ... 59
Tabel 2.40 Matriks Identifikasi Dampak Potensial PembangunanApartemen
Springwood ....................................................................................................................... 66
Tabel 2.41 Matrik Evaluasi Dampak Potensial ............................................................... 83
Tabel 2.42 Batas Waktu Kajian ........................................................................................ 95
Tabel 2.43Jadwal Rencana PelaksanaanPembangunan Apartemen Springwood .... 97
Tabel 2.44Ringkasan Proses Pelingkupan ..................................................................... 98

Gambar 2.1 Peta Lokasi Kegiatan Terhadap Pola Ruang .............................................. 2


Gambar 2.2Peta Lokasi Kegiatan ...................................................................................... 3
Gambar 2.3Site Plan ........................................................................................................... 7
Gambar 2.4 Neraca Air Tahap Konstruksi ...................................................................... 12
Gambar 2.5 Tipikal Sumur Resapan................................................................................ 23
Gambar 2.6 Neraca Air Tahap Operasional ................................................................... 26
Gambar 2.7 Sistem Pengelolaan Limbah Cair ............................................................... 28
Gambar 2.8 Suhu udara rata-rata bulananperiode 2004-2013 .................................. 35
Gambar 2.9 Curah hujan rata-rata .................................................................................. 36
Gambar 2.10 Kelembaban udara rata-rata per bulan periode 2004-2013 ............... 37
Gambar 2.11 Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata Bulanan ...................................... 38
Gambar 2.12 Peta Morfologi/Fisiografi ......................................................................... 40
Gambar 2.13 Peta Geologi ............................................................................................... 41
Gambar 2.14 Peta Topografi ........................................................................................... 42
Gambar 2.15 Peta Hidrologi ............................................................................................ 43
Gambar 2.16 Paradigma (Konsep/Model) Kesehatan Lingkungan ............................ 52
Gambar 2.17 Bagan Alir Dampak Potensial Tahap Pra Konstruksi............................. 79
Gambar 2.18 Bagan Alir Dampak Potensial Tahap Konstruksi ................................... 80
Gambar 2.19 Bagan Alir DampakPotensial Tahap Operasional.................................. 81
Gambar 2.20 Diagram Alir Proses Pelingkupan Rencana Pembangunan Apartemen
Springwood ....................................................................................................................... 91
Gambar 2.21 Peta Batas Wilayah Studi .......................................................................... 94

Anda mungkin juga menyukai