BAB 2 PELINGKUPAN
lain-lain.
Sebagai fasilitas bagi penghuni akan disediakan kios sebanyak 14 (empat belas)
unit dengan luas 22,2 m2 yang terdiri atas minimarket, usaha perdagangan dan
jasa. Fasilitas fitness tersedia di lantai fasilitas. Pangsa pasar apartemen ini
ditujukan bagi mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang kampusnya berada
di Area Alam Sutera yang dekat dengan lokasi kegiatan dan untuk pekerja yang
berasal dari luar kota. Karena itu tipe kamar yang dibangun sebagian besar satu
kamar dan dua kamar. Hal ini juga yang menjadi alasan kapasitas parkir
diperbanyak untuk kendaraan roda dua dibanding roda empat.
Rincian pengunaan dan luas lahan seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Apartemen yang dibangun dengan 1 Tower ini dengan tipe studio, 1 bedroom
dan 2 bedroom. Rincian jumlah tiap tipe dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2Rincian Tipe Unit
Peruntukan unit kamar bagi penghuni single (bujangan) maka luas kamar
bervariasi antara terkecil 22,50 m2 hingga 40,25 m2. Adapun luas kamar
selengkapnya adalah sebagai berikut:
- Studio A : 22,50 m2
- Studio B : 26,25 m2
- 1 BR A : 38,50 m2
- 1 BR B : 29,38 m2
- 2 BR C A : 45,00 m2
- 2 BR C B : 52,50 m2
- 2 BR : 40,25 m2
a. Tahap prakonstruksi
1) Arsitektur
Pembangunan apartemen Springwood dilakukan berdasarkan detail
yang dihasilkan oleh konsultan arsitektur. Gambaran arsitektur ini
diajukan untuk mendapatkan ijin dari pemerintah Kota Tangerang.
Kegiatan ini tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
2) Pembebasan lahan
Seiring dengan berjalannya waktu, lahan yang dibebaskan bertambah.
Sehingga pada tahap BAP Rapat Pertimbangan luas tanah 6.000 m2
dengan 5 sertifikat, selanjutnya pada BAP Tinjauan Lapangan Dinas
Damkar luas tanah menjadi ± 6.600 m2. Saat ini luas lahan 6.953 m2
untuk pembangunan Apartemen Springwood yang terletak di Jl. MH.
Thamrin diperoleh dengan Pengikatan Perjanjian jual beli dan sudah
dilaksanakan (sertifikat terlampir).
3) Pengurusan perijinan
Dalam rangka mematuhi peraturan, setiap kegiatan harus memiliki ijin-
ijin sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan yang akan
dijalankan. Untuk itu PT. Triniti Dinamik selaku pemrakarsa akan
mengurus perijinan-perijinan yang dibutuhkan dalam melaksanakan
kegiatannya.
4) Sosialisasi
Sosialisasi Kegiatan kepada masyarakat telah dilakukan oleh
pemrakarsa di sekitar tapak proyek dengan mengadakan pertemuan
dengan tokoh masyarakat di Mushola Warung Mangga pada hari
Minggu tanggal 30 Maret 2014. Hasil pertemuan tersebut berupa
kesepakatan (terlampir).
5) Sosialisasi AMDAL
Sosialisasi AMDAL rencana pembangunan Apartemen Springwood
telah dilaksanakan kepada warga pada hari Kamis 5 Juni 2014 di Aula
Kantor Kelurahan Panunggangan Kecamatan Pinang (terlampir).
b. Tahap Konstruksi
1) Perekrutan tenaga kerja
Kebutuhan tenaga kerja tahap konstruksi rencana pembangunan
Apartemen Springwood diperkirakaan sebanyak 300 orang dengan
perincian sebagai berikut:
24,0 m3/hr
Sumur dangkal
25,6 m3/hari
Saluran drainase di
Kebutuhan kontruksi
belakang lokasi kegiatan
1,6 m3/hari
menuju S. Cisadane
b) Timbulan sampah
Jumlah pekerja tahap konstruksi sebanyak 300 orang akan
menimbulkan timbulan sampah domestik yang berasal dari
pekerja bangunan dan sampah konstruksi berupa sisa-sisa bahan
c) Pemenuhan Energi
Pemenuhan energi tahap konstruksi ini bersumber dari generator
set/power house. Pemanfaatan energi listrik ini akan digunakan
untuk penerangan dan pengoperasian mesin/alat-alat proyek
(pekerjaan mechanical and electrical) serta pekerjaan lain seperti
fixture dan pemasangan instalasi bangunan. Kapasitas genset yang
digunakan 2 x 200 kwh.
structure).
2 3
(m ) Galian (m) (m )
1 Basemen 1 3.773 3,5 13.205,5
2 Basemen 2 4.287 3,0 12.861,0
3 Basemen 3 4.287 3,0 12.861,0
Total - - 38.927,5
Sumber: Tim Penyusun AMDAL, 2014
e) Kegiatan penutup
(1) pengecatan, pelaburan, dan pemasangan wallpaper.
(2) pemasangan dinding sekat semi permanen.
(3) trial running untuk:
(a) penggunaan peralatan: telekomunikasi, EDP, sistem alarm.
(b) pengoperasian IPAL.
(c) instalasi listrik dan plumbing.
(4) pasang rambu dan marka jalan internal dan perparkiran.
(5) pengoperasian TPS penampung dan menyalurkan sampah
domestik untuk dibuang ke TPA.
c. Tahap operasional
1) Penerimaan tenaga kerja
Prakiraan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada operasional
Apartemen Springwood sebanyak 200 orang pekerja dengan
komposisi sebagai berikut:
2) Operasional apartemen
Apartemen Springwood dijual lepas oleh pengembang, setiap pembeli
memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan. Pemilik apartemen dapat
menyewakan apartemennya ke pihak yang membutuhkan. Pada saat
operasional, pengelolaan gedung akan dikelola oleh perusahaan
pengelola gedung. Nantinya pengelolaan lingkungan hidup akan
diserahkan kepada pihak pengelola gedung. Pengelola gedung
selanjutnya akan mengajukan perubahan Ijin Lingkungan.
a) Kebutuhan air bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih penghuni apartemen,
Pengelola akan mengunakan sumber air bersih dari PAM Kota
Tangerang. Rincian penggunaan air bersih dan perkiraan limbah
Dari tabel diketahui total perkiraan kebutuhan air bersih pada awal
kegiatan mencapai 827,55 m3 untuk mengisi semua tangki,
selanjutnya kebutuhan harian sebanyak 512,55 m3/hari. Kebutuhan
air bersih untuk kegiatan domestik antara lain untuk tenaga kerja
usaha/kios (1,05 m3) tenaga kerja apartemen (5 m3), penghuni
705 m3/hari.
Sebagian air hasil olahan STP akan digunakan untuk siram taman
dan nantinya juga akan digunakan untuk flushing toilet.
Menguap/terpakai 20% =
3
102,31 m /hari
3
1,05 m /hari Tenaga kerja kios 80% =
3
0,84 m /hari
3
5 m /hari Tenaga kerja 80%=
5 m3/hari 3
4 m /hari
3
504 m /hari Penghuni Apartemen 80%=403,2 STP (Kap. 705 m3/hari)
3 3
504 m /hari m /hari
Sumur Dalam
3 3
4 x 12 m /jam x 18 jam 409,04 m /hari
3
1,5 m /hari Pengunjung Apartemen 80%= Drainase di belakang
3 3
525,9 1,5 m /hari 1,2 m /hari Apartemen
3
m /hari
3
409,04 m /hari
3
GWT (2xKap. 531 m ) 1 Siram taman
3 3 S. Cisadane
1.062 m m /hari
3
1 m /hari
3
14,4 m /hari Make up water kolam
renang Menyerap 100%
3
1 m /hari 3
14,4 m /hari
Menguap 100%
Kolam Renang
3
144 m
Pemadam Kebakaran
3
171 m
b) Limbah cair
Limbah cair yang dihasilkan merupakan jenis limbah domestik
yang berasal dari kegiatan apartemen, restoran, toilet, pertokoan,
dan mushola. Jumlah kebutuhan air bersih yang besar dan sumber
695 m3.
extended reaction.
c) Timbulan sampah
Peningkatan timbulan sampah dengan beroperasinya Apartemen
Springwood baik berupa sampah domestik maupun bekas
kemasan bila tidak dilakukan pengelolaan akan menimbulkan
dampak bau dan timbulnya vektor penyakit serta menurunnya nilai
estetika lingkungan.
d) Pengelolaan parkir
Bangkitan lalu lintas yang menimbulkan dampak kemacetan lalu
lintas dari operasional apartemen bersumber dari kendaraan
penghuni dan pengunjung serta bongkar muat kebutuhan logistik
maka diperlukan pengelolaan dan pengaturan pintu keluar masuk
kendaraan, lahan parkir dan pemasangan rambu lalu lintas.
Pemrakarsa merencanakan membangun area parkir yang dapat
menampung 506 kendaraan roda empat dan 700 kendaraan roda
dua sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Penanganan parkir dilakukan dengan sistem pengelolaan parkir
terintegrasi menggunakan media transaksi teket/karcis. Khusus
bagi penghuni apartemen akan diberikan kartu member, sehingga
memudahkan dan memberi rasa nyaman ketika bertransaksi.
Perangkat terpasang berupa boom gate (pintu otomatis/palang
parkir), dispencer tiket parkir dan pos parkir. Sistem ini didukung
oleh komputerisasi, yaitu setiap pos terhubung dengan server.
3) Pemeliharaan apartemen
Pada tahap operasional Apartemen Springwood diperlukan
pemeliharaan gedung dan sarana prasarana pendukungnya baik
interior maupun eksterior (seperti pompa-pompa, genset, operasional
28.5 28.3
28 28
28 27.7
27.6
27.5
27.4 27.4 27.4
27.3
Suhu (0C)
27.5 27.2
27
27
26.5
26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
Bulan
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
2005 367,0 302,0 165,0 197,5 111,0 200,0 80,0 86,0 22,0 172,0 92,0 222,0
2006 383,0 237,0 264,0 94,0 93,0 22,0 17,0 4,0 1,0 24,6 56,0 104,5
2007 206,5 485,6 219,7 301,0 112,7 78,8 33,0 106,0 1,0 41,0 125,0 239,0
2008 138,0 663,8 97,9 197,6 55,2 140,7 1,0 47,6 1,6 81,0 173,8 144,2
2009 289,7 252,8 211,1 305,2 196,5 129,1 29,3 15,4 36,8 38,7 246,9 187,7
2010 264,4 213,6 214,8 55,4 67,8 184,5 124,1 108,0 187,4 181,7 87,1 169,6
2011 140,5 179,3 93,5 234,9 134,0 64,6 117,1 0,0 12,6 21,9 28,6 160,7
2012 249,2 98,6 97,9 238,3 127,5 54,2 1,6 8,3 4,5 85,0 47,4 103,0
2013 555,0 230,8 190,3 45,5 203,5 108,0 155,0 21,8 90,0 63,7 156,0 331,9
Rata-rata 277,8 322,2 180,1 179,5 136 101,5 63,3 39,7 41 72,2 120,3 189
Sumber: BMKG, Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, 2014
350 322.2
300 277.8
Curah Hujan (mm/bulan)
250
180.1 179.5 189
200
136
150 120.3
101.5
100 63.3 72.2
39.7 41
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
Curah hujan rata-rata per bulan tertinggi terjadi pada bulan Februari
322,2 mm/bulan dan terendah pada bulan Agustus 39,7 mm/bulan.
88 86.9
86
83.4
84 82.5 82.3
81.7
82 80.8
Kelembaban (%)
79.9
80 78.6
77.9
78
76 74.7 75.2 75.1
74
72
70
68
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
2004 315 315 225 45 360 90 135 180 180 180 180 270
2005 270 270 270 90 0 90 90 0 360 360 0 270
2006 270 270 270 270 360 360 0 0 360 0 0 360
2007 283 289 267 248 199 216 228 215 287 267 276 293
2008 271 289 286 233 257 224 238 237 312 267 287 274
2009 290 284 263 254 219 209 228 242 273 202 236 273
2010 289 272 286 258 228 192 255 197 188 250 162 279
2011 270 268 253 270 90 153 129 138 149 166 180 240
2012 251 230 258 163 156 133 164 136 234 177 182 222
2013 231 211 202 191 118 118 87 96 133 12 191 242
Sumber: BMKG, Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, 2014
Untuk lebih jelasnya kecepatan dan arah angin dominan disajikan pada
gambar berikut.
3) Hidrologi
Kondisi hidrologi Apartemen Springwood tidak dapat dipisahkan dari
sistem saluran umum yang ada disekitar jalan MH. Thamrin dan
b. Komponen biologi
1) Vegetasidarat (jenis dan kerapatan)
Gambaran jenis vegetasi di dalam dan sekitar tapak proyek adalah jenis
vegetasi bercirikan ekologi budidaya (pekarangan dan taman, serta
tanaman pinggir jalan). Jenis vegetasi ini meliputi jenis vegetasi tingkat
rumput, perdu dan pohon. Vegetasi tingkat rumput berupa rumput liar,
alang-alang, danvegetasi tingkat perdu. Untuk jenis pohon antara lain
bintaro dan lain-lain. Berikut jenis flora yang ditemukan di sekitar tapak
proyek:
dijumpai pada kelompok umur 25-29 tahun sebanyak 1.400 jiwa (12,99%).
Usia yang dikatakan masih inproduktif antara 0-14 tahun berjumlah 2.916 jiwa
(27,06%), usia produktif antara 15-64 berjumlah 9.180 jiwa (85,19%) dan yang
peternak pada tahun 2013 sebanyak 176 penduduk. Secara rinci mata
pencaharian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
2) Sosial ekonomi
Berdasarkan Profil Kelurahan Panunggangan tahun 2013, diperoleh
jumlah pendapatan kepala keluarga di wilayah ini sebesarRp 2.200.000.
3) Sosial budaya
Jumlah penduduk menurut agama di Kelurahan Panunggangan
tercatat mayoritas menganut Agama Islam. Tabel berikut menunjukkan
jumlah penduduk menurut agama.
4) Pendidikan
Sarana pendidikan di setiap wilayah biasanya didasarkan pada jumlah
siswa/murid yang ada di wilayah tersebut. Oleh sebab itu, keberadaan
sarana pendidikan di Kelurahan Panunggangan disertai pula dengan
data jumlah siswa/murid serta jumlah guru yang ada sehingga dapat
dilihat rasio guru dan murid.Sarana pendidikan baik pendidikan di
Jumlah Rasio
Jumlah Jumlah
Nama Tenaga Murid dan
(unit) Siswa
Pengajar Guru
TK 4 17 89 1:8
SD/sederajat 4 56 920 1:16
SMP/sederajat 1 7 60 1:8
SMA/sederajat 1 8 62 1:7
Sumber: Profil Kelurahan Panunggangan, 2013
Berdasarkan data tabel di atas, secara umum rasio guru dan murid di
masing-masing jenjang/tingkat pendidikan masih dalam batas ideal
5) Budaya
dengan Etnis Jawa dan Sunda, yaitu sebesar 3.679 dan 2.661 jiwa.
d. Kesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni dalam mencegah penyakit
(preventive), menyampaikan informasi-informasi kesehatan (promotion) dan
juga mengubah perilaku masyarakat dalam upaya akan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat akan ditemui masalah-masalah kesehatan secara
langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kesehatan manusia
(Notoatmodjo, 2007).
kesehatan masyarakat.
Bulan
No Nama Kelurahan Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Panunggangan 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 4
2 Panunggangan Utara 2 2 2 1 0 0 0 3 1 2 1 2 16
3 Panunggangan Timur 1 1 1 3 1 0 4 1 0 0 3 3 18
4 Cipete 0 1 0 1 1 1 3 3 4 0 0 1 15
5 Pakojan 0 0 0 0 1 3 0 0 1 3 1 0 9
Jumlah 4 4 4 5 3 5 7 7 6 5 5 7 62
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013
b) Tenaga kesehatan
Berikut ini adalah data tenaga kesehatan dan non kesehatan di
Puskesmas Panunggangan Kecamatan Pinang:
Jumlah
No Jenis Tenaga
(orang)
1 Kepala Puskesmas 1
2 Kepala Tata Usaha 1
3 Dokter Umum 2
4 Dokter Gigi 2
5 Sarjana Kesehatan 3
6 Bidan 5
7 Perawat 1
8 Perawat Gigi 1
9 Aktem 2
10 Kesehatan Lingkungan 1
11 TPG 0
12 Perkarya 1
13 Asisten Apoteker 1
14 Analis Kesehatan 2
15 Tenaga Honorer 5
Jumlah 28
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013
Jamban Keluarga
Tidak Punya/Belum Punya
No Kelurahan Ada/
WC Empang/ Sungai/ Tidak
Punya
Umum Kolam Kebun Punya
1 Panunggangan 1983 0 2 0 2
2 Panunggangan Utara 4069 0 4 0 4
3 Panunggangan Timur 580 0 109 0 109
4 Cipete 2239 0 255 0 255
5 Pakojan 1553 0 165 0 165
Jumlah 10424 0 535 0 535
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013
Sumur Sumur
Sumur
No Kelurahan PDAM Pompa Pompa
Gali
Tangan Listrik
1 Panunggangan 0 5 150 1725
2 Panunggangan Utara 137 5 145 3435
3 Panunggangan Timur 0 9 95 548
4 Cipete 360 7 221 1781
5 Pakojan 0 7 179 1413
Jumlah 497 33 790 8902
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013
Kurang
Buruk
Buruk
Lebih
Lebih
Baik
Baik
Ditimbang
Gizi Lebih
No Kelurahan Infeksi/
Pola Asuh Pola Makan
Penyakit
1 Panunggangan 2 1 1
2 Panunggangan Utara 6 8 2
3 Panunggangan Timur 0 0 1
4 Cipete 1 1 1
5 Pakojan 0 1 0
Jumlah 9 11 5
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013
Keterangan:
Total balita yang diidentifikasi 25 orang dengan hasil sebagai berikut;
Gizi baik/normal (6 balita), gizi kurang (6 balita) dan gizi buruk (13 balita)
Target Pencapaian
No Jenis Imunisasi
(%) (%)
1 BCG 98 93,6
2 Campak 90 93,6
3 DPT/HB I 95 92,8
4 DPT/HB II 93 93
5 DPT/HB III 90 93,3
6 Polio 1 98 89,4
7 Polio 2 95 92,4
8 Polio 3 93 92,2
9 Polio 4 90 93,1
10 HBO 85 79,6
11 TT 85 79,6
Sumber: Puskesmas Panunggangan, 2013
Apartemen Springwood.
c. Hotel FM3
Hotel FM3 adala hotel transit yang menerima tamu hotel harian ataupun
per 6 jam. Hotel ini cukup ramai terutama pada malam hari.
d. PT. Tifico
TIFICO merupakan salah satu produsen serat polyester terkemuka di
Indonesia dengan kapasitas produksi 200.000 ton/tahun. Menghasilkan
produk dengan kualitas mutu yang baik dan harga yang bersaing untuk
Polyester Filament Yarn (PFY), Polyester Staple Fiber (PSF) dan Polyester
CHIP. Dilengkapai dengan mesin-mesin tehnology dari jepang yang inovatif
yang modern dan di dukung oleh tim yang profesional kami memiliki
e. SPBU
SPBU milik Pertamina yang terletak diantara Hotel FM3 dengan Apartemen
Springwood.SPBU ini cukup ramai terutama pada jam sibuk di sore hari.
C. Kajian Alternatif
Kajian AMDAL merupakan studi kelayakan dari Aspek Lingkungan Hidup, maka
komponen rencana usaha dan/atau kegiatan harus memiliki beberapa alternatif,
antara lain alternatif lokasi, desain, proses, tata letak bangunan atau sarana
pendukung.
Rencana pembangunan Apartemen Springwood oleh PT. Triniti Dinamik telah sesuai
dengan rencana desain proyek dan lokasi kegiatan sudah sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang, sehingga dalam studi kelayakan lingkungan ini
tidak terdapat alternatif kajian baik desain atau lokasi. Salah satu pertimbangan
tidak dilakukan kajian alternatif adalah karena lokasi tapak proyek merupakan pusat
perdagangan dan jasa.
4. Ketua RW 02
Mohon dijelaskan apakah bedanya antara apartemen dan hotel? Apakah izin
lingkungan hanya untuk di wilayah sekitarnya saja? Apakah tempat ibadah
seperti masjid akan dikaji berdampak atau tidak?
5. Tokoh Masyarakat RT 02 RW 1
a. Rumah saya hanya berjarak lebih kurang 25 meter dari rencana tapak
proyek. Sebelumnya sudah beberapa kali mengadakan pertemuan bahkan
sudah tercapai kesepakatan. Jadi sekarang tinggal bagaimana
pelaksanaannya saja
b. Kami mohon ahar kegiatan pembangunan apartemen ini tidak
menimbulkan dampak negatif.
c. Adapun dampak negative yang dimaksud adalah pertama jangan sampai
air bersih masyarakat sekitar berkurang. Jadi harus betul-betul menjaga air
tanah. Kedua adalah menyangkut ar limbah yang dihasilkan dan kegiatan
penghuni apartemen kelak. Pemrakarsa pasti sudah punya rencana akan
dilakukan pengelolaan sedemikian rupa sehingga kualitas air yang dibuang
ke drainasi sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah.
Ketiga harapan warga adalah akan terjadi peningkatan ekonomi dengan
keberadaan Apartemen Springwood.
6. Ketua RT 01 RW 01
Apartemen dengan jumlah unit yang cukup besar ini hendaknya juga
melibatkan seluruh warga Kampung Warung Mangga yang terdiri dari RW 01
dan RW 02. Apakah itu tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT dan
RW. Dengan demikian maka setiap pembangunan akan berlangsung hamonis
bersama masyarakat.
7. Tokoh Masyarakat RT 01 RW 01
Harapan saya agar diberitahukan kepada seluruh warga di Kampung Warung
Mangga sehingga tidak ada suara sumbang mengenai rencana pembangunan
ini.
Proses identifikasi dampak merupakan tahapan awal yang sangat penting dalam
melakukan penyusunan AMDAL Pembangunan Apartemen Springwood, karena
tajam dan tidaknya kajian dampak lingkungan tergantung pada hasil identifikasi
dampak.
1. Identifikasi Dampak Potensial
Berdasarkan observasi lapangan dalam studi ini, untuk mengidentifikasi dampak
potensial digunakan metode matrik identifikasi dengan tahapan:
a. Menyusun daftar dampak yang mungkin akan terjadi terhadap komponen
lingkungan hidup akibat dari rencana kegiatan proyek dan aktivitas lainnya;
b. Mengurutkan dampak yang kemungkinan akan terjadi akibat suatu sumber
aktivitas, dan selanjutnya ditentukan komponen lingkungan yang terkena
dampak.
Alir.Matriks Identifkasi Dampak Potensial dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
2) Perijinan
Perijian-perijinan yang harus diurus oleh pemrakarsa untuk kegiatan ini
seperti Ijin Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IPPT), Ijin Rencana
Tapak, dan ijin-ijin lainnya akan berdampak positif. Selain itu, proses
perijinan dapat menimbulkan dampak timbulnya persepsi masyarakat
baik yang besifat positif maupun yang bersifat negatif terkait terhadap
ijin lingkungan dari mayarakat sekitar.
3) Sosialisasi
Sosialisasi kegiatan kepada masyarakat sekitar akan menimbulkan
dampak terhadap timbulnya persepsi masyarakat.
b. Tahap konstruksi
1) Perekrutan tenaga kerja
a) Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha
Kegiatan perekrutan tenaga kerja pada tahap konstruksi
menciptakan peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Tenaga kerja
yang dibutuhkan pada tahap ini 300 orang.
b) Peningkatan pendapatan masyarakat
Semakin banyaknya angkatan kerja yang terserap dalam kegiatan
pembangunan Apartemen Springwood, maka akan berpengaruh
terhadap tingkat pendapatan warga. Dengan demikian, parameter
tingkat pendapatan dianggap sebagai dampak potensial.
c) Gangguan kamtibmas
Kondisi kamtibmas secara langsung maupun tidak langsung
diperkirakan akan terpengaruh oleh adanya kegiatan perekrutan
tenaga kerja. Gangguan Kamtibmas bisa terjadi bila masyarakat
merasa tidak dilibatkan atau merasa tidak dapat memanfaatkan
kesempatan kerja yang ada dikarenakan persaingan dengan
pendatang untuk itu pemrakarsa perlu memprioritaskan warga
sekitar sesuai dengan keahliannya untuk menghindari terjadinya
gangguan kamtibmas.
d) Timbulnya persepsi masyarakat
Kegiatan pada tahap konstruksi Pembangunan Apartemen
Springwood yang dapat menimbulkan dampak terhadap persepsi
masyarakat berupa kegiatan perekrutan tenaga kerja, pembukaan
dan pematangan lahan, mobilisasi material dan peralatan proyek,
pekerjaan struktur bangunan dan peyediaan fasilitas proyek
kegiatan-kegiatan ini baik secara langsung maupun tidak
langsung akan berpengaruh pada masyarakat.
c. Tahap operasional
1) Perekrutan tenaga kerja
a) Peningkatankesempatan kerja dan berusaha
Perekrutan tenaga kerja untuk operasional Apartemen
Springwoodakan meningkatkan kesempatan kerja bagi warga
sekitar. Tenaga kerja yang direkrut sebagai pengelola apartemen
mencapai 200 orang. Begitu juga tenaga kerja seperti untuk
tenaga keamanan, cleaning service dan pembantu rumah tangga.
Semakin banyaknya angkatan kerja yang terserap dalam kegiatan
operasional Apartemen Springwood oleh masyarakat sekitar dapat
berpengaruh pula terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.
b) Peningkatan pendapatan masyarakat
Semakin banyaknya angkatan kerja yang terserap dalam kegiatan
pembangunan Apartemen Springwood, maka akan berpengaruh
terhadap tingkat pendapatan warga. Dengan demikian, parameter
tingkat pendapatan dianggap sebagai dampak potensial.
c) Gangguan kamtibmas
Kondisi kamtibmas secara langsung maupun tidak langsung
diperkirakan akan terpengaruh oleh adanya kegiatan perekrutan
tenaga kerja. Gangguan Kamtibmas bisa terjadi bila masyarakat
merasa tidak dilibatkan atau merasa tidak dapat memanfaatkan
kesempatan kerja yang ada dikarenakan persaingan dengan
pendatang. Untuk itu Pemrakarsa perlu memprioritaskan warga
sekitar sesuai dengan keahliannya untuk menghindari terjadinya
gangguan Kamtibmas.
d) Persepsi masyarakat
Kegiatan pada tahap operasi Apartemen Springwood dan kegiatan
lain yang ada di dalam lokasi kegiatan dapat menimbulkan
dampak terhadap persepsi masyarakat yaitu kegiatan perekrutan
tenaga kerja. Kegiatan ini baik secara langsung maupun tidak
langsung akan berpengaruh pada masyarakat.
2) Operasional apartemen
a) Penurunan kualitas udara
Sumber dampak terhadap penurunan kualitas udara pada tahap
operasional adalah mobilisasi dan demobilisasi kendaraan
bermotor penghuni apartemen, karyawan dan pengunjung/tamu.
Selain itu, pengoperasian genset pada saat dibutuhkan juga
berpotensi menimbulkan dampak penurunan kualitas udara akibat
gas buangan dan penyebaran pertikel debu, CO, NO2, SO2, HC,
Pm10 dan Pb.
b) Peningkatan kebisingan
Sumber dampak terhadap peningkatan intensitas kebisingan pada
tahap operasional adalah mobilisasi dan demobilisasi kendaraan
penghuni apartemen, karyawan dan pengunjung/tamu. Selain itu,
pengoperasian genset pada saat dibutuhkan juga berpotensi
g) Timbulan sampah
Sampah akibat kegiatan domestik penghuniapartemen sebanyak
13,675 m3.
h) Bangkitan lalu lintas
Kondisi eksisting di Jl. MH. Thamrin sebelum berdirinya
Apartemen Srpingwood kerapkali terjadi kemacetan terutama
pada jam sibuk pagi dan sore hari. Kondisi ini harus diantisipasi
karena dapat diperkirakan akan terjadi peningkatan signifikan
terhadap bangkitan lalulintas di jalan tersebut.
i) Persepsi masyarakat
Jika masyarakat merasakan adanya manfaat dengan adanya
kegiatan tahap tersebut kecenderungan akan timbul persepsi
masyarakat yang positif terhadap operasional apartemen ini dan
kegiatan lain yang ada di dalam lokasi kegiatan. Akan tetapi,
persepsi juga bisa bersifat negatif apabila keberadaan Apartemen
Springwood menimbulkan ketidak nyamanan masyarakat sekitar.
j) Penurunan kualitas sanitasi lingkungan
Kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan apartemen akan
menimbulkan sampah organik/anorganik dan limbah cair dari
kegiatan domestik penghuni, pengelola dan pengunjung
apartemen. Pengelolaan sampah dan limbah cair yang kurang baik
akan berpotensi menimbulkan dampak gangguan kualitas sanitasi
lingkungan seperti seperti timbulnya bau, air lindi dan lainnya.
k) Peningkatan populasi vektor penyakit
Pengelolaan sampah organik/anorganik yang kurang baik
berpotensi menjadi perindukkan vekor penyakit. Peningkatan
populasi vektor penyakit berpotensi pada timbulnya penyakit
berbasis lingkungan pada penghuni, pengelola dan pengunjung
apartemen serta masyarakat di sekitarnya.
kualitas air permukaan, penurunan kualitas air tanah, penurunan kuantitas air
tanah, peningkatan air larian, timbulan sampah, bangkitan lalu lintas,gangguan
biota darat, peningkatan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan
pendapatan masyarakat, gangguan kamtibmas, timbulnya persepsi masyarakat,
penurunan kualitas sanitasi lingkungandan peningkatan vektor penyakit.
TAHAP
PRA KONSTRUKSI
Persepsi Masyarakat
TAHAP KONSTRUKSI
Timbulnya
Persepsi
Masyarakat
3
18,72 m /hr
TAHAP OPERASIONAL
Persepsi
masyarakat
B Konstruksi
1 Penurunan Mobilisasi Alat Penurunan kualitas udara dipengaruhi oleh kegiatan kegiatan mobilisasi Tidak Tidak Ya Tidak DPH
Kualitas Udara Berat & material dan peralatan proyek. Adanya mobilisasi alat berat dan material
Material menggunakan kendaraan pengangkut dapat menyebabkan timbulnya emisi
gas pencemar dari kendaraan seperti SO2, CO dan NO2, serta debu. Akan tetapi
mobilisasi alat dan material akan dilakukan dalam waktu
yang singkat yaitu sekitar sebulan saja. Berdasarkan hal tersebut maka dampak
penurunan kualitas udara termasuk dampak penting hipotetik.
Pekerjaan Pekerjaan pembangunan fisik bangunan meliputi pekerjaan pondasi, Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
Struktur pengecoran, besi dan las, pekerjaan plafon, gypsum dan partisi, pekerjaan
Gedung keramik/pelapis lantai, pintu dan jendela serta pengecatan. Pekerjaan-
pekerjaan ini tidak menimbulkan kebisingan yang tinggi. Selain itu aktivitas
tersebut juga akan berdampak pada peningkatan kebisingan. Dengan
demikian dampaknya tidak termasuk dampak penting hipotetik.
2 Peningkatan Mobilisasi Alat Peningkatan kebisingan pada tahap konstruksi di mana dalam kegiatan ini Tidak Tidak Tidak Tidak Bukan DPH
Kebisingan Berat & digunakan alat-alat berat sehingga menimbulkan kegaduhan, kegiatan
Material mobilisasi material dan peralatan proyek serta kegiatan pekerjaan struktur
bangun Apartemen Springwood. Akan tetapi mobilisasi alat dan material akan
dilakukan dalam waktu yang singkat yaitu sekitar sebulan saja. Berdasarkan hal
tersebut maka dampak Peningkatan kebisingan tidaktermasuk dampak
penting hipotetik.
Dampak Potensial
A.Tahap prakonstruksi
1. Persepsi Masyarakat
B. Tahap Konstruksi
1. Penurunan kualitas udara
2. Peningkatan kebisingan Dampak Penting Hipotetik (DPH)
3. Penurunan kualitas air permukaan A.Tahap Konstruksi
4. Penurunan kualitas air tanah 1. Penurunan kualitas udara
Tipologi Kegiatan: 2. Peningkatan kebisingan
5. Penurunan kuantitas air tanah
1. Pra Konstruksi 6. Peningkatan air larian 3. Penurunan kualitas air permukaan
2. Konstruksi 7. Timbulan sampah 4. Gangguan lalu lintas
3. Operasional 8. Gangguan lalu lintas 5. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha
9. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha 6. Persepsi masyarakat
10. Gangguan Kamtibmas B. Tahap Operasional
11. Persepsi masyarakat 1. Penurunan kualitas udara
RENCANA Tipologi Lingkungan: 2. Peningkatan kebisingan
12. Penurunan kualitas sanitasi lingkungan
PEMBANGUNAN 1. Fisik-kimia 3. Penurunan air permukaan
13. Timbulnya vektor penyakit
APARTEMEN 2. Biologi C. Tahap Operasional 4. Peningkatan air larian
3. Sosekbud 1. Penurunan kualitas udara 5. Timbulan sampah
SPRINGWOOD 4. Kesmas 2. Peningkatan kebisingan 6. Gangguan lalu lintas
3. Penurunan kualitas air permukaan 7. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha
4. Penurunan kualitas air tanah 8. Persepsi masyarakat.
Hasil Sosialisasi 5. Penurunan kuantitas air tanah
AMDAL 6. Peningkatan air larian
7. Timbulan sampah
8. Gangguan lalu lintas
9. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha Tidak Dampak Penting Hipotetik (Dikelola)
Kegiatan Sekitar: 1. Penurunan kualitas air tanah (konstruksi dan
1. SPBU Pertamina 10. Gangguan Kamtibmas
11. Persepsi masyarakat operasi)
2. PT Tifico 2. Penurunan kuantitas air tanah (konstruksi dan
3. Motel FM3 12. Penurunan kualitas sanitasi lingkungan
13. Timbulnya vektor penyakit operasi)
4. Permikiman 3. Timbulan sampah (konstruksi dan operasi)
penduduk 4. Gangguan kamtibmas (konstruksi dan operasi)
Gambar 2.20 Diagram Alir Proses Pelingkupan Rencana Pembangunan Apartemen Springwood
2. Batas Ekologis
Ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha atau kegiatan menurut
media transportasi limbah (air, udara). Proses alami yang berlangsung di dalam
ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Termasuk
dalam ruang ini adalah ruang di lokasi rencana pembangunan Apartemen
Springwood dan sekitar kegiatan yang secara ekologis memberi dampak
terhadap aktivitas usaha dan/atau kegiatan.
Batas ekologis melalui media air adalah penyebaran dampak buangan air
limbah hasil olahan dari kegiatan proyek dan pengoperasian Apartemen
Springwood pada badan penerima buangan air limbah yaitu saluran
drainase di belakang lokasi kegiatan.
3. Batas Sosial
Ruang yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang
mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan
struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok
masyarakat dan diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat
kegiatan tersebut.
Batas sosial terutama meliputi kegiatan sekitar dari batas tapak proyek di
sebelah Timur dan Utara lokasi (RW01 dan RW02) kegiatan diKelurahan
Panunggangan Kecamatan Pinang yang diperkirakan akan terkena dampak
langsung pembangunan dan pengoperasian proyek pembangunan Apartemen
Springwood.
4. Batas Administrasi
Ruang dimana masyarakat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi
dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di dalam ruang tersebut. Batas administrasi ini meliputi Kelurahan
Batas Waktu
No Dampak Potensial Tahap Alasan
Kajian
7 Peningkatan 36 bulan Konstruksi Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
Kesempatan Kerja konstruksi dan operasi, mengingat lokasi
dan Berusaha apartemen ini berada yakni di Jalan MH
Thamrin yang akan berubah dengan cepat,
5 tahun Operasional sehingga batas kajian 36 bulan hingga 5
tahun.
8 Persepsi masyarakat 36 bulan Konstruksi Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
konstruksi dan operasi, mengingat lokasi
5 tahun Operasional apartemen ini berada yakni Jalan MH
Thamrin akan berubah dengan cepat,
sehingga batas kajian selama 5 tahun.
2 Pekerjaan Pondasi
5 Pekerjaan Arsitektur
6 Pekerjaan ME
Sumber: PT. Triniti Dinamik, 2014
Pemanfaatan dan Penanaman pohon Kebisingan Peningkatan kebisingan Sumber dampak terhadap peningkatan DPH Lingkungan Mengingat lokasi
pemeliharaan apartemen dan Ruang Terbuka intensitas kebisingan pada tahap Apartemen apartemen ini berada
Hijau (RTH) operasional adalah arus lalu lintas Springwood dan di Jalan MH Thamrin
kendaraan penghuni apartemen, sekitarnya yang akan berubah
karyawan dan pengunjung/tamu. Selain dengan cepat,
itu, pengoperasian genset pada saat sehingga batas kajian
dibutuhkan juga berpotensi selama 5 tahun.
meningkatkan intensitas kebisingan
yang disebabkan oleh bunyi yang
dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
Pemanfaatan dan Air Permukaan Penurunan kualitas air Kegiatan penanganan air limbah DPH Lingkungan Mengingat lokasi
pemeliharaan apartemen permukaan domestik dari operasional serta Apartemen apartemen ini berada
kegiatan lain yang ada di dalam lokasi Springwood dan di Jalan MH Thamrin
kegiatan akan berpengaruh terhadap sekitarnya yang akan berubah
penurunan kualitas air permukaan. Di dengan cepat,
mana limbah cair yang dihasilkan oleh sehingga batas kajian
penghuni apartemen, karyawan dan selama 5 tahun.
pengunjung/tamu dapat mencemari
badan air penerima.
Pemanfaatan dan Mengoperasikan STP Air tanah Penurunan kualitas air Kegiatan operasional serta kegiatan lain Tidak DPH Lingkungan Mengingat lokasi