Anda di halaman 1dari 21

SURVIVAL (THAB)

Oleh
Komunitas Gunung Hutan
Madawirna

1
Survival adalah keahlian untuk bertahan hidup
dal;am situasi yang mendesak. Keahlian survival sangat
diperlukan oleh setiap pelaku kegiatan alam bebas.
Pembahasan disini hanya pada elemen dasar dari seni
survival saja. Beberapa bagian dari halaman ini disadur
dari buku SAS SURVIVAL GUIDE karangan John Wiesman,
serta sumber-sumber lainnya. Topik bahasan disini hanya
bersifat global saja.
Jika dianggap keahlian survival itu sebagai suatu
piramid yang dibangun dengan suatu pondasi dari
keinginan untuk bertahan hidup(survive). Lapisan
berikutnya dari pyramid itu adalah pengetahuan yang
membangun rasa percaya diri dan menghilangkan rasa
takut. Layer yang ketiga adalah latihan: penguasaan
keahlian dan mempertahankan keahlian itu sendiri.
Puncak dari pyramid itu adalah perlengkapan (kit).
KOMBINASI DARI INSTING UNTUK BERTAHAN
HIDUP DENGAN PENGETAHUAN, LATIHAN DAN
PERLENGKAPAN (KIT) DAN ANDA AKAN SIAP UNTUK
KEADAAN YANG BAGAIMANAPUN.

PERHATIAN.........!!!!!!!!!!
TEKNIK SURVIVAL YANG DITULIS DISINI,
DIGUNAKAN UNTUK KEDAAN YANG BERBAHAYA, DIMANA
KESELAMATAN SESEORANG INDIVIDU BERADA DALAM
BAHAYA, OLEH KARENA ITU PENULIS TIDAK MENERIMA
BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP
PENUNTUTAN ATAU TINDAKAN-TINDAKAN YANG
DILAKUKAN OLEH BADAN-BADAN ATAU PERSEORANGAN
YANG DIAKIBATKAN OLEH KESALAHAN PEMAKAIAN ATAU
PEMAHAMAN DARI TEKNIK YANG DIULAS DISINI, ATAU
KERUGIAN CACAT, ATAU KERUSAKAN PERMANEN YANG
DISEBABKAN SEMUA BERADA DILUAR TANGGUNG JAWAB
PENULIS.

Pengetahuan Dasar SURVIVAL


Survival berasal dari kata survive yang berarti
mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu.
Dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan
yang buruk.

2
Mengapa Ada SURVIVAL?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya
usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi.
Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain:
1) Keadaan alam (cuaca dan medan)
2) Keadaan makhluk hidup disekitar kita (binatang dan
tumbuhan)
3) Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tersebut biasanya
timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri. Dalam
keadaan tersebut ada beberapa faktor yang menentukan
mental, kurang lebih 80% kesiapan kita dalam survival
terletak dari kesiapan mental kita.
Arti survival sendiri terdapat berbagai versi, yang
akan kita bahas disini hanyalah menurut versi pecinta
alam.
S: Sadar dalam keadaan gawat darurat.
U: Usahakan untuk tetap tenang dan tabah.
R: Rasa takut dan putus asa hilangkan.
V: Vitalitas tingkatkan.
I : Ingatlah selalu dimana kau berada
V: Viva: hargailah hidupmu
A: Asal mengerti, berlatih, dan tahu caranya.
L: Lancar, slaman, slumun, slamet
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-
ingatlah arati survival tersebut agar dapat membantu
Anda keluar dari kesulitan, dan yang perlu ditekan jika
Anda tersesat yaitu istilah STOP yang artinya:
S: Stop dan sitting / berhenti dan duduklah
T: Thingking / berfikirlah
O: Observe / amati keadaan sekitar.
P: Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus
dilakukan.

Kebutuhan Survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor:
1. Sikap mental : semangatlah untuk tetap hidup,
kepercayaan diri, akal sehat disiplin dan rencana
matang, kemampuan belajar dari pengalaman.

3
2. Matahari / Panas : kelelahan panas, kejang panas,
sengatan panas.
Keadaan yang menambah parahnya keadaan
panas :
 Penyakit akut atau kronis
 Baru sembuh dari penyakit
 Demam, penyakit kulit.
 Baru memperoleh vaksinasi
 Kurang tidur, lelah, minum alkohol
 Penyakit kulit merata
Pencegahan kedaan panas: aklimatisasi,
persediaan air, mengurangi aktivitas, garam
dapur, pakaian longgar lengan panjang.
3. Serangan penyakit: demam, disentri, typus,
malaria.
4. Kemerosotan mental
Gejala: lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan
baik, histerius.
Penyebab: mekanan dan minuman beracun.
Pencegahan: usahakan tenang, banyak berlatih.
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa (keracunan)
Gejala: pusing dan muntah, nyeri dan kejang
perut, kadang-kadang mencret, kejang-kejang
seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab: makanan dan minuman beracun
Pencegahan: air garam diminum, minum air
sabun mandi yang panas, minum teh pekat,
ditohok anak tekaknya.
6. Keletihan yang amat sangat
Pencegahan: makan makanan berkalori,
membatasi kegiatan.
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Penurunan suhu tubuh
Untuk penurunan suhu tubuh dibawah 30 derajat
celcius bisa menyebabkan kematian.

Lima Asas Skill Ikhtiar Hidup


B : Bivak (perlindungan)
A : Air
J : Jerat ; makanan

4
A : Api
K : Komunikasi/isyarat : pertolongan

Satu elemen terpenting dalam ikhtiar hidup (survival)


adalah yang terletak diantara dua telinga Anda, yaitu
otak. JANGAN PANIK, gunakan akal dan Anda haruslah
berlatih menggunakan 5 elemen asas sebelum Anda
terpaksa bergantung didepannya.

 Bivak >>> Perlindungan


Perlindungan bermaksud untuk melindungi diri
Anda dari sengatan matahari yang berlebihan, sejuk,
angin, dan hujan. Apa saja yang boleh menambah
dan mengurangi suhu badan Anda boleh menjadi
musuh Anda. Pakaian merupakan cara perlindungan
pertama, pakaian sesuai kondisi, tempat, dan iklim.
Senantiasa memakai topi. Usahakan selalu pakaian
yang terdekat dengan tubuh senantiasa kering.
Efektifkan waktu dan tenaga untuk membuat
tempat perlindungan, manfaatkan alam yang telah
menyediakannya (seperti gua dan lainnya).
Berlatihlah untuk membuat tempat perlindungan anda
untuk mengelak dari kelembapan, atau untuk
menutup tempat perlindungan Anda atau gunakan
selimut dengan keadaan duduk mencangkung (squad
posisition) untuk memberi konsentrasi kehangatan di
dalam badan.
 Air
Air sangatlah dibutuhkan dalam
mempertahankan hidup. Anda hanya bisa bertahan
hidup selama tiga hari tanpa meminum air. Bawa
sejumlah makanan dengan mengnandaikan bahwa
anda akan memerlukan makan dan air lebih dari
perncanaan perjalanan Anda. Bawa makanan yang
ringkas dan berprotein, bertenaga, dan berglukosa
tinggi (coklat, gula). Masaklah air dengan
menambahkan 10 menit atau lebih waktu memasak
air saat kedudukan anda meningkat 1000 mdpl.
Jangan tunggu hingga anda benar-benar kehabisan
air baru hendak mencari air. Anda boleh

5
mengumpulkannya diatas permukaan tanah yang
tinggi dan sedikit terbuka.

 Jerat
Jerat, simpul, ikat atau segala yang
berhubungan dengan tali temali sangatlah diperlukan
dalam kondisi survival. Khususnya dalam mencari
makanan atau berburu binatang atau memudahkan
kita dalam perjalanan dan kondisi goegrafis alam
yang tidak menentu. Pengetahuan, kemempuan,
cara, dan penggunaan tali haruslah dilatih dan
dikuasai bila ingin berkegiatan di alam terbuka.
 Api
Api boleh digunakan untuk memasak air,
memasak makanan, memberi isyarat kepada
penyelamat, memanaskan badan, cahaya dan
ketenangan, membantu menghalau binatang liar, dan
merupakan sahabat bila sendirian. Setiap merak
melibatkan diri dengan aktivitas luar (outdoor) harus
mempunyai pengetahuan tentang cara menyalakan
api sekurang-kurangnya dalam dua keadaan, satu
dengan peralatan dan satu lagi tanpa peralatan.
 Komunikasi
Isyarat menandakan kehadiran kita dan
kebolehan kita menarik perhatian orang lain untuk
meminta bantuan. Api, lampu, suluh, penanda
berwarna merah, cermin, dan wisel boleh membantu
anda untuk ditemui. Tiga tumpukan api unggun yang
membentuk segitiga dapat menandakan bahwa anda
dalam kondisi darurat. Gunakan cermin isyarat atau
cermin biasa apabila Anda melihat kapal terbang,
atau orang pada jarak jauh. Gunakan pemancar
cahaya kecemasan EMERGENCY STROBE LIGHT pada
malam hari untuk menarik perhatian mereka yang
mungkin berada pada kawasan tersebut. Buat api
unggun dengan bahan organik misalnya rumput
lembab atau getah untuk menghasilkan asap yang
tebal pada siang hari. Cari kawasan yang luas untuk
membuat isyarat udara seperti S.O.S dari batu,
kayuan, atau pakaian berwarna, dan apa saja yang
membedakan dengan warna permukaan tanah.

6
Mengatasi Gangguan Binatang
1. Nyamuk
 Obat nyamuk bakar ataupun lotion dll
 Bunga kluwih dibakar
 Kain / Lap dan minyak dibakar, kemudian
dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir
nyamuk
 Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan
nyamuk.
2. Laron
 Mengusir laron yang terlalu banyak bisa
menggunakan cabe yang digantung.

3. Lebah
Apabila disengat lebah :
 Oleskan air bawang merah pada luka berkali-
kali.
 Tempelkan tanah basah / liat diatas luka.
 Jangan dipijit-pijit
 Tempelkan pecahan genting panas pada luka.
4. Lintah
Apabila digigit lintah:
 Teteskan air tembakau pada lintahnya.
 Taburkan garam diatas lintahnya.
 Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya.
 Taburkan asap rokok diatas lintahnya
5. Semut
 Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
 Letakkan cabe pada jalan semut.
 Letakkan sobekkan daun sirih pada jalan semut.

6. Kalajengking dan Lipan


 Pijatlah daerah sekitar luka hingga racun keluar.
 Ikatlah tubuh dibagian pangkal yang digigit.
 Tempelkan asam yang telah dilumatkan diatas
luka.
 Bubuhkan serbuk lada dan minyak goreng pada
luka.

7
 Taburkan gambar disekeliling bivak untuk
pencegahan.
7. Ular
Pembahasan lebih lanjut pada materi ular.

CARA MENEMUKAN AIR


Cari didasar-dasar lembah dimana air secara
alami mengalir. Apabila tidak ditemukan sungai atau
kolam, carilah rumpunan tanaman hijau dan galilah disitu.
Gali yang dalam dan alur-alur sungai yang kering. Kalau
ditepi pantai galilah diatas garis aira yang tinggi, atau
carilah vegetasi yang tumbuh subur direkahan karang-
karang, bukan tidak mungkin akan ditemukan sumber air.

BAHAYA...!!!!
Berhati-hatilah dengan kolam atau telaga yang
tidak ditumbuhi tanaman hijau di sekitarnya, atau ada
tulang-tulang binatangnya. Itu sepertinya terpolusi. Cek
pinggirannya mungkin terdapat indikasi mineral yang
menunjukan kondisi adanya alkaline. Selalu masak air
yang berasal dari kolam. Di padang pasir, danau yang
tidak mempunyai aliran keluar akan menjadikannya danau
bergaram, airnya harus diseterilkan sebelum duminum.

Ransum Keringat
Jika kita harus meransum air, lakukanlah dengan
menghirupnya atau menghisapnya. Setelah berjalan tanpa
air untuk waktu yang lama, saat menemukan air jangan
langsung meminumnya dengan tegukan besar. Hiruplah
atau hisaplah untuk pertama kali dulu. Tegukan yang
besar akan menyebabkan orang yang dehidrasi muntah,
bahkan akan kehilangan cairan tubuh yang tersisa.

Mendapatkan Air dengan Proses Kondensasi


Pohon bisa menyalurkan kelembaban 15m dari
batas bawah dari tanah yang mengadung air atau lebih
dalam lagi ini terlalu dalam untuk digali, biarkan pohon

8
memompanya untuk kita denga jalan mengikatkan
kantong plastik pada cabang pohon yang berdaun sehat
dan segar atau tempatkan polythene (fly sheet) tenda
diatas tumbuhan. Proses penguapan dari daun-daun akan
memproduksi kondensasi didalam kantong. Contohnya
sebagai berikut:
Tempatkan mulut kantong plastik
kearah atas dan bagian sudut bawah
lebih rendah untuk memudahkan
pengumpulan air.
Gantungkan polythene tenda pada titik
yang tertinggi atau ganjal denga
tongkat, hindari daun-daun
bersentuhan dengan sisi polythene, ini
akan mengalihkan tetesan dari
penampungan di plastik yang tersedia
didasar, bahkan tumbuhan yang
dipotong akan menghasilkan
kondensasi bila ditemapatkan didalam
kantung plastik yang lebar.
Jaga daun-daunnya jauh dari tanah
dengan menempatkan batu-batu,
dengan begitu air bisa tertampung
dibawahnya dan jangan sampai
menyentuh sisi-sisinya. Jaga plastik
tetap kencang dengan batu dan
sanggah bawahnya dengan tongkat.
Atur kantong menurun agar
kondensasinya mengalir kebawah
sampai tempat penampungan.

Penyulingan dengan Matahari (Solar Still)


Gali lobang kira-kira 90 cm dalamnya, tempatkan
penampung air ditengah-tengah lobang dan tutup lobang
dangan plastik hingga rapat-rapat. Tempatkan batu
ditengah-tengah palstik bagian atas agar air menetes dan
mengalir kebawah (tempat penampungan). Matahari
meningkatkan suhu dari udara dan tanah dibawah plastik,
hal ini akan menyebabkan terproduksinya uap air.

9
Pengembunan air yang terjadi dibawah
permukaan palstik akan mengalirkan air ketempat
penampunga air. Cara ini sangat efektif pada siang hari
yang panas dan malam hari yang dingin. Cara
penyulingan ini setidaknya bisa mengumpulkan 550 ml
setiap 24 jam. Penyulingan ini bisa berfungsi ganda
sebagai jebakan. Serangga dan ular kecil akan tertarik
terhadap plastik, meluncur kebawah kerucut dan terjebak
dilubangnya dan tidak bisa naik kembali. Penyulingan air
dengan matahari ini bisa juga digunakan sebagai
menyulingkan kembali air yang sudah
tercemar/terkontaminasi racun atau cairan yang
berbahaya.

Gunakan batu untuk menjaga permukaan plastik.


Tempatkan kaleng atau nesting sedemikian rupa hingga
tidak bisa dimasuki oleh benda lain atau binatang kecil.
Jika memungkinkan tempatkan pipa kecil ditempat yang
lebih rendah guna mengambil air tanpa mengganggu
proses penyulingan.

Air dari Tanaman


Pengumpul air: tumbuhan kadang-
kadang menyimpan air dirongga-
rongga. Rongga bamboo penuh
air, goyangkan dan jika terdengar
bunyi air, potong menukik bagian
bawah dari setiap sambungan dan
air akan mengalir keluar.
Keterangan gambar:
Kuncup tumbuhan menangkap dan
menahan air, yang disaring untuk
memisahkan serangga dan
potongan kcil daun-daun.

Garam
Garam adalah hal lain penting bagi manusia
untuk bertahan hidup. Pada makanan normal sehari-hari
terkandung 10gram. Tubuh kehilangan garam lewat
keringat an urine, dan Anda perlu menggantikannya.
Gejala pertama kekurangan garam adalah keram perut,

10
pusing, rasa mual dan kecapaian. Cara
penanggulangannya adalah dengan mengambil sedikit
garam masukan kedalam segelas air. Jika ada tablet
garam dalam SURVIVAL KIT Anda, ambil dan larutkan
dalam air. Jangan diminum sekaligus akan menyebabkan
sakit perut dan kerusakan ginjal.

Air yang Tidak Perlu Dimurnikan


1. Hujan
Tampung dengan ponco atau daun yang lebar dan
alirkan ketempat penampungan.
2. Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian
dekat tanah, air yang menetes dapat langsung
ditampung atau diteteskan kedalam mulut.
3. Dari tanaman
 Air yang terdapat pada bunga (kantung semar)
dan lumut.
 Pohon bambu hijau merupakan sumber air terbaik
untuk mendapatkan air yang segar. Air pada
bambu hijau sangat jernih dan tidak berbau.
Untuk mendapatkan air tersebut, lenturkan
kebawah pada ujung bambu tersebut dan
kemudian ikatkan. Setelah itu potong pada
bagian ujung bambu dan air akan mulai menetes
pada pagi hari. Bambu tua yang pecah pada
bagian ruasnya munngkin mengandung air
didalamnya.
 Setengah batang
pohon pakis (tropical
vine) dapat
menghasilkan air.
Kerat atau deres
pada bagian batang
pohon tesebut
setinggi yang anda
dapat capai,
kemudian potong
pada bagian bawah
sekali (mendekati
dengan tanah) pada

11
batang tersebut.
Kumpulkan titisan-
titisan air kedalam
tempatnya atau
terus kedalam mulut
anda.
 Anda juga dapat mendapatkan air pada tumbuhan
yang memiliki batang lembab dan lembut di
tengah. Potong pada bagian batang pokok
tersebut dan peraslah supaya dapat air dan
kumpulkan air tersebut.
 Akar pada tumbuhan juga mengandung air. Cabut
atau keluarkan akar suatu tumbuhan, potong
pada bagian pendek, kemudian tumbuk dan peras
akar tersebut hingga mengeluarkan air.
 Daun yang berurat ataupun beranting
mengandung air. Potong pada pangkal ranting
atau daun tersebut untuk mendapatkan air yang
menetes keluar.
 Pokok-pokok jenis palma seperti pokok kelapa,
tebu, rotan, dan nipah mengandung air pada
batang dan buahnya dengan cara mengerat atau
menumbuk pada bagian batang atau buah
tersebut untuk mendapatkan air.
 Dimana saja anda menemui pohon pisang, Anda
dapat mendapatkan air. Potong bahan pohon
pisang tersebut dengan hanya meninggalkan
lebih kurang 30 cm pada pangkal batang
tersebut. Korekkan pada bagian tengah potongan
batang tersebut membentuk mangkuk. Air dari
akar tersebut akan mulai memenuhi lubang
tersebut. Air pada permulaan yang memenuhi
ruangan tersebut akan berasa sedikit pahit tetapi
lama-kelamaan ia akan berangsur tawar. Batang
pokok tersebut dapat menghasilkan air hingga 4
hari. Pastikan ia senantiasa ditutup untuk
menghindari masuknya serangga atau kotoran
lain.
 Embun tebal dapat menghasilkan air. Ikat sehelai
kain atau rumput halus dikelilingi kaki dan
berjalanlah melalui rumput-rumput yang

12
berembun sebelum matahari mulai menaik.
Setelah cebisan kain atau rumput tersebut
menyerap embun tersebut, peraslah kain untuk
mendapatkan air yang mencukupi ataupun hingga
embun tadi hilang.
 Lebah ataupun semut yang mengelilingi lubang
mungkin karena lubang tersebut mengandung air.
Anda boleh menggunakan sembarang alat
penyedot untuk menyedot air di dalam lubang
pokok tersebut. Atau Anda dapat memasukkan
kain kedalam lubang untuk menyerap air dan
kemudian peraslah kain tersebut.

PERINGATAN:
1. Jangan meminum air jika berbau, keruh (keputihan)
ataupun rasanya pahit.
2. jangan menyimpan cairan yang dihasilkan dari pada
tumbuhan dalam waktu 24 jam. Air tersebut akan
mulai berbuih atau basi dan menjadikan tidak
selamat untuk diminum.

MAKANAN
Patokan memilih makanan :
 makanan yang dimakan kera juga juga dapat
dimakan manusia.
 Hatilah-hatilah pada tanaman dan buah yang
berwarna mencolok.
 Hindari makanan yang mengeluarkan getah putih
seperti sabun kecuali sawo.
 Tanaman yang akan dicoba dulu dioleskan pada
tangan.
 Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam.

Tumbuhan Survival
Sebelum dimakan, tumbuhan liar dihutan sebaiknya
dimasak dahulu untuk mengurangi dampak buruk seperti
diare dan alergi

Tumbuhan yang Dapat Dimakan

13
Dari batangnya: Batang pohon pisang (putihnya).
Bambu yang masih muda(rebung). Pakis dalamnya
berwarna putih. Sagu dalamnya berwarna putih. Tebu.
Dari daunnya : selada air, rasamala (yang masih
muda), daun mlinjo, singkong.
Akar dan umbinya : ubi jalar, talas, singkong.
Buahnya: arbei, asam jawa, duwet / juwet.
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya: jamur
merang, jamur kayu.

Ciri-ciri Jamur Beracun:


Mempunyai warna yang mencolok, baunya tidak
sedap, bila dimasukkan kedalam nasi, nasinya menjadi
kuning, sendok menjadi hitam bila dimasukkan kedalam
masakan, bila diraba mudah hancur, punya cawan /
bentuk mangkuk pada bagian pokok batangnya, tumbuh
dari kotoran hewan, mengeluarkan getah putih.

Binatang yang Bisa Dimakan:


Belalang, jangkrik, tempayak putih (gendon),
cacing, jenis burung, laron, lebah, larva, madu, siput,
kadal: bagian belakang dan ekor, katak hijau, ular: 1/3
bagian tubuh tengahnya, binatang besar lainnya.

Binatang yang Tidak Bisa Dimakan :


Mengandung bisa: lipan dan kalajengking,
Mengandung racun: penyu laut,
Mengandung bau yang khas: sigung

API
Cara Membuatnya :
Dalam situasi survival, kemampuan untuk menyalakan
api dapat membuat perbedaan antara hidup dan sekarat.
Api dapat memnuhi banyak kebutuhan. Dapat
menyediakan kehangatan dan kenyamanan. Juga
dapat digunakan untuk memasak dan
menghangatkan makanan, serta dengan makanan
yang hangat, kita dapat membuat kita menghemat kalori
dalam tubuh kita yang biasanya diproduksi sewaktu

14
tubuh memproduksi panas tubuh. Anda dapat
menggunakan api untuk memurnikan air, mensterilkan
perban, isyarat untuk penolong, dan memberikan
perlindungan dari binatang. Serta secara psikologis dapat
memberikan kedamaian pikiran dari ketegangan, serta
persahabatan. Anda dapat menggunakan api untuk
menghasilkan perkakas dan senjata.

PRINSIP DASAR API


Untuk membuat api, perlu dipahami prinsip dasar api,
yaitu bahan bakar tidak membakar secara
langsung. Saat anda memberikan panas pada bahan
bakar akan menghasilkan suatu gas. Gas ini
berkombinasi dengan oksigen di udara dan terbakar.
Pemahaman konsep segitiga api adalah sangat penting
yang akan dengan tepat membangun dan memelihara
suatu api. Ketiga sisi segitiga ini diwakili oleh udara,
panas, dan bahan bakar, jika anda memindahkan apapun
dari ketiganya, api akan mati. Perbandingan yang benar
dari komponen ini sangatlah penting supaya api dap[t
membakar pada kemempuan terbesarnya. Satu-satunya
cara untuk belajar perbandingannya adalah dengan
mempraktekkannya.

Pemilihan Tempat dan Persiapan


Anda perluuntuk memutuskan lokasi dan mengatur apa
yang dipakai. Sebelum membuat api perhatikan hal-hal
berikut ini:
 Areal (medan dan cuaca) di tempat anda
beraktivitas,
 Bahan dan alat yang tersedia,
 Waktu (berapa lama waktu yang anda punya)
 Kebutuhan (kenapa anda butuh api)
 Keamanan (perhatikan arah angin dan sekeliling
anda, jangan sanpai mengakibatkan kebakaran
hutan)

Carilah tempat kering yang:


 Terlindung dari angin,
 Tempatnya layak dan cocok untuk dengan shelter
bagi anda (jika punya)

15
 Bisa mengkonsentrasikan panas pada arah yang
anda inginkan,
 Ada persediaan kayu atau bahan bakar yang lain.

PEMILIHAN MATERIAL UNTUK API

Anda akan membutuhkan tiga tipe material untuk


membuat api, yaitu:
1. Tinder (penyala)
yaitu material kering yang akan menyala dengan
panas atau dengan satu percikan api.
Bahan yang bisa digunakan sebagai tinder antara lain:
 Kayu kering yang diserut
 Rumput kering
 Pakis mati
 Lumut kering
 Jamur kering
 Jerami
 Serbuk gergaji
 Dedaunan kering
 Bagian yang mati atau membusuk dari batang
pohon
 Serabut tumbuhan yang mengering
 Daun palm atau kelapa yang mati
 Mesiu
 Kapas
 Kain kasa
 Bagian luar dari bambu yang diserut
2. Kinding (pemancing)
yaitu material yang sudah disiapkan dan gampang
menyala yang akan ditambahkan setelah dahan tinder
menyala. Metrial ini juga harus yang sudah kering dan
mudah terbakar dengan cepat. Kinding ini meningkatkan
temperatur api dan akan membuat nyalanya lebih besar.

Bahan yang dapat digunakan sebagai kinding :


Ranting kecil, potongan kayu, kayu yang dipisah-
pisahkan, karton tebal, potongan kayu yang diambil dari

16
bagian potongan kayu besar, kayu yang tersiram dengan
cairan yang mudah terbakar seperti ; bensin, minyak,
dan lilin.

3. Fuel
Material ini diperlukan saat api sudah menyala besar
dan baru dibutuhkan bahan pembakar yang agak besar
dan akan terbakar secara perlahan-lahan.
Bahan yang dapat digunakan sebagai fuel :
Kayu kering yang masih berdiri dan cabang yang sudah
mati dan kering, bagian dalam yang kering dari pohon
tumbang, dahan atau cabangnya, rumput kering yang
dibelitkan jadi satu, kotoran hewan yang sudah
mengering, batu bara, serpih yang mengandung minyak.

Bagaimana Menyalakan Api ?


Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu
diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar
tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih
baik dan panas yang dihasilkan merata.
1. Dengan lensa / kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik di mana telah diletakkan
bahan yang mudah terbakar.

2. Gesekan kayu dengan kayu


Cara ini adalah cara yang paling susah, yaitu dengan
menggesek-gesekkan dua buah kayu sehingga
menghasilkan panas, kemudian dekatkan bahan penyala
sehingga terbakar.

3. Busur dan Gurdi


Buatlah busur yang kuat dengan menggunakan tali
sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain
sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar
mudah terbakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul
yang terdapat dalam dasar kelapa atau daun aren.

Survival Kit
Adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa
dalam perjalanan, di antaranya:

17
Perlengkapan memancing, pisau, tali kecil, senter,
cermin suryakanta, cermin kecil, peluit, korek api yang
disimpan dalam tempat yang kedap air, garam, norit,
obat-obatan pribadi, jarum, benang, dan peniti.

Emergency Kit
Butuh pengalaman untuk belajar dan menguasai item-
item yang dibutuhkan dalam perjalanan dan yang
sebaiknya ditinggalkan / tak perlu dibawa. Setelah
melakukan perjalanan, buanglah apapun yang dianggap
tidak digunakan, dan hanya menambahkan item-item
yang benar-benar perlu untuk dibawa. Terutama yang
bersifat multiuse-item yang sangat banyak manfaatnya.

Tali / Benang Pancing


Pilihlah yang kuat untuk menangkap ikan dan sesuaikan
panjangnya dengan kebutuhan.

Mata Kail dan Pemberat


Siapkan secukup mungkin mata kail kecil, pengapung,
dan pemberat. Mata kail yang kecil sangat efektif untuk
menangkap ikan kecil ataupun ikan besar.

Scal / Pisau untuk Membedah


Item ini dapat digunakan untuk keperluan yang berbeda-
beda, simpanlah mata pisau ini dalam kotak originalnya
yang berminyak.

Gergaji Kawat
Gergaji ini bisa memotong hampir semua material.
Simpanlah dalam kantong plastik.

Peniti Kait
Dapat digunakan untuk macam-macam hal, siaplah
dalam berbagai ukuran.

Kawat Tipis
Kawat ini harus bisa dilipat dan tidak mudah putus.
Kawat ini dapat membantu jika kita ingin membuat
perangkap dan keperluan lainnya.

18
Reflektor
Kaca reflektor ini dirancang sudutnya untuk meminta
pertolongan dari pesawat terbang. Caranya dengan
membidik pesawat terbang lewat lubang yang di tengah
dan cahaya matahari akan terpantul ke pesawat
tersebut.

Pottasium Permanganate
Kristal-kristal halus ini berfungsi untuk mensterilkan air
dan menetralkan bakteri-bakteri penyebab infeksi.

Pensil
Dapat digunakan untuk mambuat plot jalur pada peta
atau kegunaan lain selama perjalanan.

Peralatan Jahit
Siapkan jarum yang cukup besar beserta benang tahan
air, kemudian simpan dalam kantong plastik besrta
beberapa kancing dengan ukuran yang berbeda.
Kancing-kancing ini bisa digunakan untuk keperluan yang
mendadak, misalnya sebagai pengunci tenda jika
retsletingnya bermasalah.

Garam
Berkeringat yang berkepanjangan dan buang air kecil
menyebabkan menurunnya kadar garam dalam tubuh,
hal ini dapat menyebabkan kram perut. Campurkan
sedikit garam ke dalam makanan untuk mengantisipasi
terjadinya kram perut.

Plester
Gunakan plester untuk mencegah luka dari infeksi, juga
bisa ditempelkan pada kaki yang lecet akibat sepatu.

Kantong Plastik
Selain bisa digunakan untuk mengambil air juga untuk
berbagai keperluan dalam keadaan darurat seperti
sewaktu berusaha mendapatkan air dengan cara
kondensasi.

19
Button Compass
Siapkan dengan besar / ukuran yang cukup dan bisa
disimpan bersama item lainnya.

Antibiotik Tablet & Tablet Pensteril Air


Untuk tablet antibiotik hanya digunakan pada saat
darurat, sedangkan tablet untuk sterilisasi air, siapkan
dengan jumlah yang cukup.

Korek Api
Saat ini telah ada korek api yang wind proof dan water
proof, tetapi di Indonesia korek api seperti ini masih
susah didapatkan. Namun kita dapat mensiasatinya
dengan cara melapisi korek dengan lilin dan disimpan
dalam wadah yang kedap air (bekas tabung film).

Lilin
Gunakan lilin sehemat mungkin, jangan dipakai sebagai
penerangan, akan tetapi lebih baik jika digunakan
sebagai fire starter (penyulut api).

Kaca Pembesar
Kaca pembesar bisa digunakan untuk membuat api.
Arahkan ke arah matahari dan di bawahnya letakkanlah
daun-daun kering, saat mulai berasap dan manimbulkan
api, perlahan tambahkan sedikit dami sedikit ranting-
ranting kecil hingga mengasilkan api baru kemudian
ditambahkan dengan dahan kayu yang kering.

Kaleng Penyimpanan
Kotak kaleng bekas tembakau dengan tutup yang rapat
bisa digunakan untuk menyimpan semua item-item
darurat (Survival Kit) yang akan sangat berguna jika kita
tersesat. Tutup rapat dengan selotip untuk menjaga agar
isinya tetap kering. Simpanlah selalu kotak ini di tempat
yang mudah untuk mengambilnya, bila perlu jangan
pernah jauhkan dari bahan makanan anda. Bisa juga
disimpan di tas pinggang atau di saku jaket.

20
MASALAH MENTAL DALAM SURVIVAL
Masalah mental seringkali mengganggu, terlebih lagi jika
anda berhadapan dengan situasi / keadaan baru dalam
hidup anda seperti misalnya ;
- Tidak mengetahui
- Tidak nyaman
- Kelemahan sendiri
- Kondisi alam dan cuaca
- Kesunyian

Walau apapun yang mengganggu pikiran anda, yang


terpenting adalah bersikap tenang dan buatlah keputusan
dengan bijak. Karena mental yang kuat akan turut
mempengaruhi kekuatan fisik dan pengambilan
keputusan anda.

BEBERAPA POINT PENTING SAFETY OUT DOOR


Bawalah selalu 10 peralatan penting ini dan periksa / cek
juga apakah semuanya dapat berfungsi dengan baik, jika
seandainya anda berencana untuk bermalam di alam
bebas.
1. Pakaian cadangan (synthetic atau wool)
2. Peta (dalam kantong water proof) + conector dan
alat tulis
3. Air minum dan makanan ekstra
4. Kompas
5. Plastik atau water sheet untuk shelter
6. P3K (First Aid Kit)
7. Pisau lipat multi fungsi
8. Sunscreen dan sunglasses
9. Korek api (Lighter)
10. Senter atau head lamp / flash light dengan ekstra
battery serta bola lampu cadangan

21

Anda mungkin juga menyukai