Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BULELENG


him Ngurah Rai No, 30 Singanija - Bali $1112 Tolryfax : (0362)22046. 24629
web iic: www RSLID.Bulclorkabioid rsuc_hulelcagigr yahnu.com
TERAKREDITASI PARIPURNA(*****)
Nam"- KARS-CURT iinvi

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BULELENG

NOMOR : 445/184.46/2018

TENTANG

PEDOMAN MANAJEMEN DATA INDIKATOR MUTU


PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BULELENG

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BULELENG,

M e ni m ba ng : a . b a h w a R u m a h S a k it U m u m Da er a h Ka bu pa t e n
Buleleng selalu berupaya untuk meningkatkan
kualitas mutu pelayanan dan mutu manajemen sesuai
dengan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
melalui penetapan dan pengukuran indikator mutu
nasional, indikator mutu prioritas rumah
sakit,indikator mutu unit, indikator mutu Ponek,
Survelance, Insiden Keselamatan Pasien dan Insiden
Kecelakaan Kerja di Rumah sakit;
b. bahwa dalam upaya melaksanakan kegiatan mutu
pelayanan dan mutu manajemen sangat dibutuhkan
suatu prosedur pemantauan, pengumpulan , analisa,
validasi data, serta pelaporan Indikator Mutu di
Rumah Sakit Umum Daeah Kabupaten Buleleng;
c. bahwa untuk memudahkan PIC dalam
pengumpulkan data, menganalisa dan validasi data
diperlukan suatu manajemen data indikator yang baik;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b dan c maka
dipandang perlu menetapkan Keputusan Direktur
tentang Pedoman Manajemen Data Indikator Mutu
pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng.
Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2008 Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 4 berisi
tentang Dokumen Elektronik dan ayat 5 tentang
Sistem Elektronik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2013 Tentang Sistem lnformasi
Manajemen Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 Tentang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012


Tahun 2012 Tentang Akreditasi Rumah Sakit;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 027 Tahun 2017


Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Pelayanan Kesehatan;

8. Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor
129 / Men kes/ S K/11 / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 8 Tahun 2008


tentang Organisasi Tata Kerja LembagaTeknis Daerah Kota
Singaraja (Lembaran Daerah Kota SingarajaTahun 2008 Nomor 8,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Singaraja Nomor 8
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota
Singaraja Nomor 13 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kota Singaraja Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Singaraja
(Lembaran Daerah Kota Singaraja. Tahun 2011 Nomor 13,
Tambahan lembaran Daerah Kota Singaraja Nomor 13);

10. Peraturan Rupati Buleleng Nomor 60 Tahun 2008 tentang


Tugas Pokok clan Pungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buleleng;

11. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Kabupaten Buleleng Nomor 800/002/SDM/RSUD Tahun 2016
tentang Tata Kelola Sumber Daya Manusia Rumah Sakit
Umum Daerah Kahupaten Buleleng;

12. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten


Buleleng Nomor 445/184.23/2018 Tahun 2018 tentang Pedoman
Tab Naskah Dinas Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buleleng.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Kabupaten Buleleng Tentang Pedoman Manajemen Data lndikator
Mutu Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng.

2
KEDUA : Pedoman Manajemen Data Indikator Mutu sebagaimana
dimaksud dalam diktum KESATU, tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
KET1GA : Ketua unit. PMKP hertanggungjawab dalam
mensosialisasikan Pedoman Man ajemen Data dan
mclaporkannya kepada Direktur Rumah Sakit U mum
Daerah Kabupatcn Buleleng.
KEEMPAT : Keputusan Direktur ini berlaku mulai tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Singaraja pada tanggal 2 Januari 2018

DIREKTUR
l/
RSUD ULELE
dr. G DE WIAR NA

M.Kes
Pembma Utama Muda
NIP. 19620204 198711 1 002

3
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN BULELENG
NOMOR : 445/184.46/2018
'FANGOAL : 2 JANUARI 2018
TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN DATA INDIKATOR
MUTU PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN BULELENG

13AB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dengan sema kin berkembangnya ihnu pengetahuan dan teknolgi
dewasa ini hampir mcnycntuh semua lini kehidupan bermasyarakat
tidak terkecuali rumah sakit. Teknologi informasi telah mempengaruhi
pelayanan rumahsakit, antara lain dibutuhkan dalam rangka
transparansi memenuhi turnutan masyarakat akan ketepatan dan
kecepatan pelayanannya.Teknologi yang dirancang khusus untuk
membantu proses pengolahan data di rumah sakit adalah teknologi
informasi berupa Sistem Informasi Manajemen (SIM) rumah sakit.
Informasi merupakan aktivitas penting suatu rumali saki t dalam
meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Sistem Informasi
Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung
yang sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional
rumah sakit.
Pengukuran fungsi klinis dan fungsi manajemen di rumah sakit
akan menghasilkan akumulasi data dan informasi. Untuk memahami
seberapa baik kemampuan rumah sakit, tergantung dari basil analisa
data, informasi yang I erktimpul dibaridingktui dengan rumah sakit
lain. Pada rurnah sakit besar dan kompleks sifatnya dibutuhkan
teknologi dan/atau staf yang mempunyai kompetensi mengelola data.
Karena itu rumah sakit perlu mempunyai sistem manajemen data yang
didukung dengan teknologi informasi yang mulai dan pengumpulan
data, pelaporan, analisa, validasi dan publikasi data internal rumah
sakit dan eksternal rumah sakit. Manajemen data adalah bagian dari
manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan
yang memastikan bahwa sumber daya informasi yang akurat, mutakhir,
aman dan gangguan dan tersedia bagi pemakai.

4
Untuk memudahkan komite mutu dan keselamatan pasien dalam
mengelola data indikator mutu dan insiden keselamatan pasicn maka
rumah sakit seyogyanya mempunyai sistem manajemen data secara
elektronik yang bisa diakses oleh seluruh penanggung jawab
pengumpul data di masing-masing unit atau instalasi yang ada di
seluruh rumah sakit.
Manajemen Data yang dimaksud disini adalah manajemen data
mutu rumah sakit yang meliputi data indikator mutu nasional, data
indikator mutu prioritas rumah sakit, data indikator mutu unit, data
surveilans infeksi, data insiden keselamatan pasien, indikator Ponek
dan insiden kecelakaan di rumah sakit. Semua data tersebut harus
dikelola secara internal SIMRS dan eksternal melalui program
SISMADAK.
Dengan demikian rumah sakit harus memfasilitasi manajemen
data indikator mutu tersebut sehingga mudah diakses oleh pihak
rumah sakit maupun pihak luar rumah sakit yang memerlukan data
indikator mutu. Ten tu nya diperlukan koord Masi antara komite
peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan SIMRS.
2. Tujuan Pedoman Manajemen Data
Pedoman Manajemen Data Indikator Mutu RSUD Kabupaten
Buleleng sebagai dasar acuan seluruh kegiatan manajemen data yang
meliputi pengumpulan data, analisa data, validasi data, pelaporan dan
publikasi data indikator mutu rumah sakit umum daerah Kabupaten
13uleleng.
0. Rua n g Lingkup
Pedoman Manajemen Data Indikator Mutu Rumah Sakit meliputi
Pengumpulan Data, Analisa Data, Validasi Data, Pelaporan Dan
Publikasi Data.
3.1 Pengumpulan Data :
Pengumpulan data merupakan bagian penting dalam kegiatan
manajemen data. Penanggung jawab pengumpul data (PIC) di
masing-masing unit sesuai form/input di komputer data
indikator mutu. Data indikator mutu yang dimaksud adalah data
indikator mutu nasional, indikator mutu prioritas rumah sakit,
data indikator mutu unit, data insiden keselamatan pasien,

5
data surveilans infeksi, data indikator
Ponek dan data kecelakaan kerja di
rumah sakit.

3.2 Analisa Data :


Analisa data adalah proses men gatu r
uru tan data, mengorganisasikan
kedalam suatu pola, dan satuan
uraian dasar. Kegiatan analisa data
disesuaikan dengan kebutuhan
periode waktu pengumpulan data,
dapat dilakukan 3 bulan sekali sesuai
dengan laporan kegiatan triwulan,
atau setelah satu tahun sebagi
laporan tahunan.
3.3 Validasi Data :
Validasi data. indikalor mutu adalah
membandingkan basil pengumpulan
data dari pengumpul data pertama
dengan pengumpul data dan validator,
agar data indikator mutu benar-benar
valid sebelum dipublikasikan.

3.4 Pelaporan Data :


Pelaporan adalah proses penyusunan
dan distribusi laporan ke unit yang
lebih tinggi sebagai bahan
pertanggung jawaban data dan bahan
informasi ke unit yang membutuhkan.
3.5 Benchmark Data :
Benchmark data dilakukan dengan
tujuan membantu rumah sakit
dalam memahami perubahan dan
penyebab perubahan yang tidak
diinginkan scrta membantu
memfokuskan upaya perbaikan.
Dahl in 1 al irii bench mark data
dilakukan dalam program
SISMADAK.
3.6 Publikasi Data :
Penyampaian data dan informasi yang
sudah dianalisa dan sudah valid ke,
internal rumah sakit maupun eksternal
rumah sakit. 4. Batasan Operasional
Un tu k me mb an tu me ng arah ka n
p em aha ma n te nta ng b uk u
pedoman manajemen data ini, perlu diketahui
batasan operasional
beberapa istilah panting yang terkait dengan
manajemen data mutu
rumah sakit.
4.1 Manajemen
4 .2 D ata
Menurut kamus bahasa Indonesia,
data berasal dari kata datum yang
berarti fakta. Pengertian yang lain
menyebutkan bahwa data

1
6
adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi. Intinya
data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan
suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan dimana
bentuk data dapat berupa angka, informasi, atau kata-kata.
4.3 Manajemen Data
Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya
informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan
bahwa sumber daya informasi yang akurat, mutakhir, aman dari
gangguan dan tersedia bagi pemakai. Kegiatan manajemen data
mencakup 1) Pengumpulan data, 2) Integritas dan Pengujian, 3)
Penyimpanan, 4) Pemeliharaan, 5) Keamanan, 6) Organisasi dan 7)
Pengambilan.
4.4 Indikator Mutu
Indikator mutu adalah ukuran mutu dan keselamatan rumah
sakit yang digambarkan dari data yang dikumpulkan yang
meliputi data indikator mutu nasional, indikator mutu rumah
sakit, data indikator mutu unit, indikator mutu ponek,
surveilance, insiden keselamatan pasien dan insiden kecelakaan
di rumah sakit.
5. Landasan Hukum
5.1 Malang-Uri/lung Republik Indonesia NOIIICW 11 Tahun 2008 Tentang

Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 4 berisi tentang Dokumen


Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat,
diteruskan, dikirimkan, diterima, atau dish/Tan dalam bentuk
analog, digital, eleklromagnelik, oplikal, alau sejenisnya, yang
dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer
atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada
tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya,
huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang
memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang
mampu memahaminya.
5.2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 5 berisi tentang Sistem Elektronik
adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang
berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah,

7
menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan,
mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.
5.3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 6 berisi tentang
Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem
Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha,
dan/atau masyaralcat.
5.4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit Bab XI Pasal 52 ayat 1 berisi tentang Setiap Rumah
Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua
kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit.
5.5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik Bab I Pasal 1 avert 1 berisi tentang
Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan
tandatandayang mengandung nilai, malcna, dan pesan, bailc
data,fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan
dihaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara
elektronik ataupun non clektronik;
5.6 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Pasal 1
ayat 2 menyatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem
teknologi informasi komunikasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan
akurat, dan merupakan bagian dad Sistem lnformasi Kesehatan.
5.7 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Pasal 3
ayat 1 menyatakan bahwa Setiap Rumah Sakit wajib
menyelenggarakan SIMRS.
5.8 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien.

8
5.9 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
5.10 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012 Tahun
2012 Tentang Akreditasi Human Sakit.
5.11 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 Tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan
dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
5.12 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 027 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi di Pelayanan
Kesehatan.

9
BAB II
TATA LAKSANA MANAJEMEN DATA

1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah proses dalam mendapatkan data yang
valid sesuai dengan indikator yang dipantau di masing-masing unit
pelayan an . Dalam peningkatan mutu dan kesela m a tan pasien
pengumpulan data merupakan bagian penting dan penilaian kinerja
untuk mendukung asuhan pasien dan manajemen yang lebih baik.
Pengumpulan data di masing masing unit dilakukan oleh PIC
menggunakan form yang diinput di komputer data indikator mutu di
masing-masing unit melalui SIMRS. Jumlah data yang dikumpulkan
tergantung dari data yang tersedia di masing-masing unit, bila jumlah
data banyak sampel yang diambil harus representatif dan bila jumlah
data sedikit, diambil seluruh data yang ada di masing-masing unit.
Adapun data yang diinput melalui SIMRS adalah sebagai berikut :

1) Data Indikator Mu tu Nasional


2) Data Indikator Mutu Prioritas rumah sakit
3) Data Indikator Mutu Unit
4) Data Surveilance
5) Data lndikator mutu ponek
6) Data Insiden Keselamatan Pasien
7) Data Insiden Kecelakaan di Rumah Sakit.
Pengumpulan Data indikalor di masing masing unit dilaksanakan
dengan tahapan sebagai berikut :
1) PIC mencatat data sesuai dengan indikator mutu di masing-masing
unit.
9) PTC. menginput data di komputer data indikator mutu dengan
SIMRS.
3) Data indikator mutu diinput setiap hari kerja, pada hari
Libur/Raya data diinput pada hari kerja.
4) PIC menetapkan jumlah sampel yang representatif sesuai
indikator yang sudah ditetapkan di masing masing unit.
5) Rekapitulasi dan verifikasi data oleh PIC melalui user name dan
password masing-masing PIC.

10
1.1 Analisa Data
1.1.1 Pengertian
Analisis data adalah proses penguraian suatu hasil data atas
berbagai bagiannya dan penelaahan hagian itu sendiri serta
hu bungan an tar hagian untuk memperoleh pengertian yang tepat
dan pemahaman arti keseluruhan data.
1.1.2 Tujuan Analisa Data :
Tujuan Analisis data adalah dapat membandingkan rumah sakit
dalam empat hal sebagai berikut ;
a. Membandingkan dcngan rumah sakit scndiri dan waktu ke
waktu, misalnya dari bulan ke bulan atau tahun ke tahun.
b. Dengan rumah sakit sejenis seperti melalui database
referensi
c. Dengan standar-standar yang seperti ditentukan oleh badan
akrcditasi, atau organisasi profesional
d_ Dengan praktuk-praktel< yang diinginkan seperti best practice
1.1.3 Pelaksanaan Analisa Data :
Pelaksanan analisa data indikator dilakukan oleh PIC yang sudah
ditunjuk dengan menggunakan metode statistik. Analisa data
dilakukan by komputer yang tersedia di masing-masing unit. Adapun
langkah-langkah analisa data adalah sebagai berikut
a. PIC menginput data indikator sesuai format yang tersedia
b. PIC menginput data setiap hari/setiap ada temuan
c. PIC memastikan data yang diinput sudah benar dan Lepat
d. PIC menganalisa data by sistem yang ada di S1MRS
e. Analisa data dilakukan tiap bulan, triwulan dan tiap tahun
f. PIC membandingkan analisa data standar yang ditetapkan
dad bulan ke bulan maupun dari tahun ke tahun.
1.2 Validasi data
1.2 . 1 Pengertian
Validasi data adalah alat penting untuk memahami mutu data
dan penting untuk tingkat kepercayaan (confidence level) dan
pengambil keputusan terhadap data itu sendiri. Validasi data
menjadi salah satu langkah dalam proses menetapkan prioritas
evaluasi, memilih apa yang harus di evaluasi, memilih dan
mengkaji indikator, mengumpulkan data, validasi data dan
menggunakan data untuk peningkatan mutu.

11
1.2.2 Tujuan Validasi Data
Secara umum tujuan validasi data indikator mutu RSUD
Kabupaten Buleleng adalah tersedianya data dan informasi mutu
yang valid sebagai dasar manajemen rumah sakit untuk
mengambil keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi program dan peningkatan kewaspadaan
serta respon terhadap kejadian luar biasa yang cepat dan lepat.
1.2.3 Jenis Data Validasi
Data yang harus dilakukan validasi adalah data-data sebagai
berikut :

a. Data Indikator Area Klinis baru


b. Data yang akan dipublikasikan
c. Perubahan Indikator
d. Sumber data berubah, seperti kalau sebagian dad rekam
medis pasien digantikan dengan format elektronik sehingga
sumber data sekarang menjadi kertas dan elektronik
c. Subyek dan pengumpulan data berubah, seperti perubahan rata-
rata umur pasien, angka kesakitan, perubahan protokol riset,
aplikasi pedoman praktek klinik atau teknologi dan metodologi
pen go ba Ian baru dilaksanakan.
f. Data surveilance dan data yang dikumpulkan dengan observasi
tidak dilakukan validasi.

1,2.4 Pelaksanaan Validasi Data


Validasi data mutu dilaksanakan oleh tim komite mutu dan
keselamatan pasien. Data validasi diinput oleh validator di SIMRS,
dengan cara sebagai berikut :
a. Validator membuka aplikasi STMRS dan memasukkan user Id dan
password.
h. Memilih menu validasi.
c. Menginput data sesuai format yang tersedia.
d. Memastikan jumlah data representatif.
e. Menganalisa data by sistem.
0. Membandingkan analisa data sesuai analisa data orang
pertama.

f. Menentukan apakah data sudah valid.

12
Elemen penting dan validasi data yang terpercaya mencakup
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data kembali oleh orang kedua yang tidak
terlibat dalam pengumpulan data sebelumnya.
b. Menggunakan sample statistik sahib dan catatan, kasus
clan data lain. Sample 100 % hanya dibutuhkan jika jumlah
pencatatan kasus atau data lainnya sangat kecil jumlahnya.
c. Membandingkan data ash dengan data yang dikumpulkan
kembali.
d. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data
yang ditemukan dengan total jumlah data elemen dikalikan
dengan 100. Untuk benchmark yang baik akurasi levelnya k 90
%.
e. Koreksi sample baru setelah semua tindakan koreksi
dilakukan untuk memastikan tindakan menghasilkan tingkat
yang diharapkan.
1.3 Benchmark
1.3.1 Pengertian
Benchmark dilakukan dengan tujuan membantu rumah sakit
dalam memahami perubahan dan penyebab perubahan yang
tidak diinginkan serta membantu memfokuskan upaya perbaikan.
Upaya membandingkan data dilakukan dengan membandingkan
data dengan rumah sakit sejenis, dengan standar-standar, serta
dengan praktik-praktik yang menurut literatur digolongkan
sebagai best practice.
1.3.2 Rumah Sakit Umum kabupaten Buleleng melakukan benchmark
dengan cara
a. Komite mutu melakukan pembandingan data, SISMADAK
online dengan SIKARS untuk 12 indikator mutu nasional.
b. Komite mutu melakukan pembandingan data, SISMADAK
on-lien dengan SIKARS untuk indikator mutu rumah sakit
yang sesuai dengan 78 IAK dan 11 IAM di SISMADAK.
c. Komite PPT atau komite mutu melakukan pembandingan
data, SISMADAK on-line dengan SIKARS untuk data
surveilance yang sesuai.

13
1.4 Pelaporan
1.4.1 Pen gertian
Pelaporan adalah proses penyusunan dan distribusi laporan ke
unit yang lebih tinggi sebagai bahan pertanggung jawaban data
dan bahan informasi ke unit yang membutuhkan.
1.4.2 Proses pelaporan meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Menyajikan data yang telah dilakukan analisis dan validasi
data kedalam format capaian indikator mutu (terlampir).
b. Menyampaikan hasil laporan capaian indikator mutu kepada
Direksi dan Unit terkait serta lembaga tata kelola/Dewan
Pengawas.
c. Memohon rekomendasi dari Direksi dan Unit terkait serta
lembaga tata kelola/Dewan Pengawas setelah penyampaian
hasil.
d. Melaksanakan pelaporan resmi setiap 3 bulan, dan setahun
sekali untuk laporan tahunan.
e. Distribusi laporan kepada Direksi dan unit lain serta lembaga
tata kelola/ Dewan Pengawas.
0. Meminta feedback dan tindak lanjut laporan yang telah
didistribusikan sesuai ketentuan administrasi rumah sakit.
1 . 5 Publikasi
Publikasi adalah konten yang diperuntukkan Magi publik.
Publikasi data indikator mutu adalah mengumumkan atau
menerhitkan perkembangan data indikator mutu yang dipantau,
publikasi ini bersifat internal maupun eksternal. Publikasi
internal yaitu capaian indikator mutu disampaikan dihadapan
direktur serta dcwan pengawas yang dikoordinir oleh komite
PMKP. Publikasi eksternal yaitu data indikator mutu yang sudah
valid diumumkan melalui website rumah sakit dengan
persetujuan direktur rumah sakit.

14
BAB III
DOKUMENTAST

Dokumentasi adalah sebuah can yang dilakukan untuk penyediaari


dokumenAokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan
sumber-sumber informasi khusus seperti tulisan, buku, dan lain-lairmya.
Data hasil indikator mutu yang sudah diinput melalui SIMRS
didokumentasikan by komputer berupa File PDF, sehingga data mudah
diakses.

15
BAB IV
PENUTUP

Pedoman ini disusun sebagai dasar urituk inerna T1 ajemen data indikator
n-nitu Nasional, indikator mutu prioritas rumah sakit, indikator mutu unit,
indiktor surveilance, indikator mutu ponek, serta mempertahankan dan
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buleleng agar tetap ma.mpu memberikan mutu layanan yang
bcrkualitas.

DIREKTUR
RSUD I B LEL J,

G DE WIAR3ANA, M.Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19620204 198711 1 002

16

Anda mungkin juga menyukai