Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) tertuju pada pengembangan aspek fungsional bahasa, yaitu

peningkatan kompetensi berbahasa Indonesia. Ketika kompetensi berbahasa yang

menjadi sasaran, para guru lebih berfokus pada empat aspek keterampilan

berbahasa, yaitu mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis.

Secara umum, tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah untuk

berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Akan tetapi tujuan bagi siswa

adalah untuk mengembangkan kemampuannya sesuai dengan kemampuan,

kebutuhan, dan minatnya terutama pada aspek menulis.

Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan

bahasa tulis sebagai medianya. Menulis juga merupakan cara yang efektif untuk

menyampaikan berita, informasi, pandangan, maupun ide kepada orang lain. Oleh

karena itu, menulis perlu dilatih secara khusus agar siswa lebih memahami tata

cara menulis yang baik dan benar sesuai dengan kaidah atau ketentuan penulisan

yang berlaku sehingga mudah dimengerti khususnya pada penulisan sebuah

karangan eksposisi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, eksposisi adalah

petunjuk penerangan; penjelasan. Jadi menulis karangan eksposisi adalah menulis

1
2

sebuah karangan dengan maksud menerangkan sebuah petunjuk atau menjelaskan

sesuatu hal maupun suatu peristiwa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV Madrasah Ibtidaiah

Swasta Nahdatul Ulama III Pontianak Barat didapat bahwa, (1) siswa masih sulit

untuk menuangkan ide, pikiran, gagasan, maupun perasaan mereka ke dalam

sebuah tulisan, (2) dalam materi menulis karangan eksposisi, siswa kesulitan

dalam memilih kata – kata yang tepat untuk melengkapi kalimat agar menjadi

sebuah karangan yang mudah dimengerti, (3) guru masih mengajar menggunakan

metode ceramah (teacher – centered).

Berdasarkan kenyataan tersebut, diharapkan guru dapat mencari solusi

dari masalah tersebut, diharapkan juga guru dapat berinovasi dan kreatif dalam

memilih model pembelajaran yang dapat melatih keterampilan siswa dalam

menulis karangan eksposisi sehingga siswa tidak merasa bosan dan berminat

dalam melatih keterampilan menulisnya khususnya menulis karangan eksposisi.

Karena keterampilan menulis penting diajarkan mengingat keterampilan menulis

merupakan satu dari keempat aspek dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang

mana dengan menulis siswa dapat menyampaikan dan mencurahkan pikiran,

perasaan dan gagasannya.

Solusi yang dapat diambil sebagai pemecahan masalah yaitu guru

diharapkan berinovasi dalam menggunakan model pembelajaran dan teknik yang

tepat yakni model pembelajaran dan teknik yang dapat merangsang siswa untuk

lebih aktif, berminat dan termotivasi dalam menulis terutama menulis karangan
3

eksposisi sehingga akan berdampak pada peningkatan keterampilan menulis

siswa.

Upaya yang efektif yang dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan

keterampilan siswa dalam menulis karangan eksposisi adalah dengan pendekatan

proses. Model pembelajaran dengan pendekatan proses ini dapat merangsang dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dan kreatif

dalam pembelajaran.

Pendekatan proses merupakan model pembelajaran yang dilakukan

dengan meliputi lima tahap, yakni tahap pramenulis, menulis draf atau kerangka,

merevisi, menyunting, dan mempublikasi sehingga dari tahap-tahap tersebut siswa

merasa terangsang untuk ingin tahu lebih dalam materi pembelajaran terutama

pada pembelajaran menulis karangan eksposisi.

Penelitian dengan model pembelajaran pendekatan proses ini

sebelumnya juga sudah dilakukan oleh beberapa peneliti, yaitu (1) Iis Noviyanti

(lulusan Universitan Pendidikan Indonesia tahun 2013) yang berjudul “Penerapan

Pendekatan Keterampilan Proses untuk meningkatkan Hasil Belaja Siswa dalam

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas pada pokok

bahasan Benda dan Perubahannya yang dilakukan di kelas IV SD Negeri

Cikampek Utara III Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang”. Adapun

perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Iis Noviyanti

terletak pada variabel yang akan ditingkatkan. Pada penelitian yang dilakukan

oleh Iis Noviyanti, model pembelajaran pendekatan proses digunakan untuk

meningkatkan hasil pembelajaran IPA pada pokok bahasan benda dan


4

perubahannya sedangkan pada penelitian ini, pendekatan proses digunakan untuk

meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan eksposisi pada pembelajaran

bahasa Indonesia. Sementara itu, persamaannya terletak pada (a) model

pembelajaran yang digunakan, yaitu sama-sama menggunakan model pendekatan

proses, (b) objek yang diteliti, sama-sama meneliti di kelas IV sekolah dasar, dan

(c) jenis penelitian, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

(2) Isfi Nurfaizah (lulusan Universitas Muria Kudus tahun 2016) yang berjudul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Tema Kesehatan

Melalui Media Gambar Seri pada siswa kelas IV SD 2 Sidorekso Kaliwungu

Kudus“. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

Isfi Nurfaizah terletak pada model pembelajaran yang digunakan. Isfi Nurfaizah

tidak menggunakan model pembelajaran, melainkan menggunakan media gambar

berseri. Sementara itu, persamaannya terletak pada (a) aspek kebahasaan yang

akan ditingkatkan, yakni keterampilan siswa menulis terutama pada materi

menulis karangan eksposisi, serta (b) jenis penelitian, yaitu sama-sama Penelitian

Tindakatn Kelas (Classroom Action Research).

Berdasarkan kenyataan tersebut, penelitian yang akan diangkat oleh

peneliti dengan judul “Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Karangan

Eksposisi Menggunakan Pendekatan Proses di MIS Nahdatul Ulama III Pontianak

Barat“ layak untuk dilakukan.

B. Masalah Penelitian

1. Masalah Umum Penelitian


5

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi

permasalahan umum dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan pendekatan

prroses dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan eksposisi di kelas IV

MIS Nahdatul Ulama III Pontianak Barat?”

2. Masalah Khusus Penelitian

a. Bagaimanakah kemampuan guru dalam merancang pembelajaran

menggunakan pendekatan proses yang dapat meningkatkan keterampilan

siswa menulis karangan eksposisi?

b. Bagaimanakah kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran

menggunakan pendekatan proses yang dapat meningkatkan keterampilan

siswa menulis karangan eksposisi?

c. Bagaimanakah keterampilan siswa menulis karangan eksposisi menggunakan

pendekatan proses?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum dari penelitian

ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis eksposisi

dengan menggunakan pendekatan proses di kelas IV MIS Nahdatul Ulama III

Pontianak Barat. Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Untuk meningkatkan kemampuan guru merancang pembelajaran

menggunakan pendekatan proses yang dapat meningkatkan keterampilan

siswa menulis karangan eksposisi.


6

2. Untuk meningkatkan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran

menggunakan pendekatan proses yang dapat meningkatkan keterampilan

siswa menulis karangan eksposisi.

3. Untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan eksposisi

menggunakan pendekatan proses

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diarahkan pada dampak positif dilaksanakannya

Penelitian Tindakan Kelas ini, antara lain :

1. Bagi siswa

a) Dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran.

b) Dapat menumbuhkan sikap untuk saling bekerja sama serta

menumbuhkan rasa percaya diri.

c) Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis petunjuk.

2. Bagi Guru

Menambah cakrawala berpikir secara alamiah, menambah

pengetahuan tentang model pembelajaran yang diteliti baik secara teoritis dan

praktik dalam meningkatkan kemampuan mengajar sesuai dengan disiplin

ilmu yang ditekuni.

3. Bagi Sekolah

Sebagai masukan bagi guru – guru Madrasah Ibtidaiyah Swasta

Nahdatul Ulama III Pontianak Barat dan selanjutnya untuk perubahan ke arah

peningkatan mutu pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.


7

E. Definisi Operasional

1. Keterampilan Menulis Eksposisi

Keterampilan menulis adalah keterampilan siswa dalam menggabungkan

kata – kata menjadi beberapa kalimat yang dapat dimengerti oleh pembaca

sehingga pesan yang akan disampaikan tersalur dengan baik.

Menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2008:1.3) berpendapat bahwa

“Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan

(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya”.

Menulis eksposisi adalah jenis menulis dengan memaparkan sesuatu hal

seperti pengetahuan dan pengalaman penulis kepada pembaca dengan tujuan

memberikan informasi serta wawasan pembaca.

Menurut Akhadiah, dkk (dalam Dalman, 2014:119) mengungkapkan

bahwa “eksposisi/pemaparan adalah suatu corak karangan yang menerangkan atau

menginformasikan sesuatu hal yang memperluas pandangan, wawasan, atau

pengetahuan pembaca”.

2. Model Pembelajaran Menulis dengan Pendekatan Proses

Menurut Wahyudi Siswanto dan Dewi Ariani (2016:30) berpendapat

bahwa “Pendekatan proses dalam pembelajaran bahasa adalah pendekatan yang

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara aktif

dan kreatif dalam proses pemerolehan bahasa”. Tujuannya adalah untuk

memudahkan pengukuran dan pengendalian kinerja setiap tahapan proses dan

pencapaian kriteria mutunya.

Anda mungkin juga menyukai