Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK BELAJAR MELIPAT KERTAS

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK


MELIPAT KERTAS (ORIGAMI)

KELOMPOK III

Helmiyati Riaproza 18180100050


Dwi Hartati 18180100056
Atika Dhian Lestanti 18180100089
Ade Yuni Safitri 18180100071
Lea Andema 18180100069
Damianus Guido 18180100091

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

2019
SAP TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di ruang kanak-kanak


Sub Pokok Bahasan : Belajar Melipat Kertas (origami)
Tujuan : Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak
Tempat : Ruang perawatan kanak-kanak
Waktu : Jumat, 06 September 2019
Sasaran : Anak di ruang kanak-kanak
Metode : Bermain bersama
Media : kertas origami

Pembagian tugas kelompok :


Pemandu : Lea Andema, S.Kep
Notulis : Ade Yuni Safitri, S.Kep
Fasilitator : 1. Atika Dhian Lestanti, S.Kep
2. Helmiyati Riaproza, S.Kep
3. Dwi Hartati, S.Kep
4. Damianus Guido, S.Kep
A. Pendahuluan
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya
makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai
variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya.

Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,


kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya,
perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan
dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada
disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga
akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia
akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila
dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan
bermain.

B.Tujuan
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah diajak bermain, di harapkan anak dapat mengembangkan kreatifitas dan
menjadi lebih aktif melaui pengalaman bermain, dan anak dapat beradaptasi
dengan lingkungan dan bergaul dengan teman sebayanya.
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah diakaj bermain, anak diharapkan sebagai berikut :
a. Mengembangkan kreatifitas
b.Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
c. Mengembangkan daya imajinasi
d. Menumbuhkan sportivitas
e. Mengembangkan kepercayaan diri
C. Perencanaan
1.Jenis Program Bermain
Belajar melipat kertas dengan kertas lipat (origami) yang telah tersedia.
2. Karakteristik Bermain
a. Melatih motorik halus
b. Melatih kesabaran, keterampilan dan ketelitian
3. Karakteristik Peserta
a. Usia 3-5 tahun
b. Jumlah peserta : 1-3 orang anak
c. Keadaan umum mulai membaik
d. Klien dapat duduk
e. Peserta kooperatif
4. Metode : demonstrasi
5. Media
a. Kertas lipat (origami)
b. Benang
c. Gunting
d. Jarum

D. Strategi Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu Media
1 Persiapan 5 menit Peralatan bermain
 Menyiapkan ruangan
 Menyiapkan alat
 Menyiapkan peserta
2 Pembukaan 5 menit
 Beri salam pembuka
 Memperkenalkan diri
 Sesama anak saling
berkenalan
 Menjelaskan maksud dan
tujuan
3 Kegiatan Bermain 15 menit Peralatan bermain
 Anak diminta mengambil
kertas lipat
 Kemudian bantu anak untuk
melipat bentuk yang mudah
 Bantu anak untuk melubangi
hasil lipatannya dengan
jarum
 Potong benang ±10 cm
 Gantung hasil lipatan anak di
tempat yang dapat dijangkau
olehnya
4 Penutup 5 menit
 Memberi reward pada anak
atas hasil karyanya.
 Memberi reward yang lebih
untuk anak yang hasil
karyanya paling bagus
 Memberi salam penutup

E. Sitematika Pelaksanaan

= Pemandu : memandu berjalannya acara


= notulen ; mencatat atau mengngatkan peserta

= fasilitator : membantu dan memahami peserta

= peserta

MATERI TERAPI BERMAIN

BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang

Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengelaman


traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan keteganganatau stress
hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan
orang tua, kehilangan kontrol, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa
nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makanan, menangis,
teriak, memukul, menendang, tidak kooperatif, atau menolak tindakan keperawatan
yang diberikan.

Salah satunya upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh


hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan
suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenagan dan
kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertubuhan dan
perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik,intelektual,emosional
dan sosial sehinggah bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan
bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak
serta suara.

Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu,
mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu media bagi
perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara
psikologi menggambarkan bahwa selama mewarnai, anak akan mengeksperikan
imajinasinya dalam goresan warna pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak
akan merasa lebih rileks.

Tujuan

1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi
pada anak sehinggah dapat mempercepat proses kesembuhan anak.
2. Tujuan Khusus
 Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak
usia pre-school.
 Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam
mewarnai gambar.
 Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan
sehinggah anak tidak kehilangan waktu bermain.

I. KEUNTUNGAN BERMAIN
1. Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
2. Membuangekstraenergi.
3. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot
dan organ-organ.
4. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
5. Anakbelajarmengontroldiri.
6. Berkembangnya berbagai keterampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
7. Meningkatnyadayakreativitas.
8. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
9. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
10. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya untuk saling bekerja
sama
11. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
12. Dapatmengembangkankemampuanintelektualnya.

II. MACAM BERMAIN


1. Bermainaktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari
apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermainaktifmeliputi :
a. Bermainmengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatianpertamaanakpadaalatbermainadalahmemeriksaalatpermaina
ntersebut, memperhatikan, mengocok-ngocokapakahadabunyi,
mencium, meraba, menekandankadang-kadangberusahamembongkar.
b. Bermainkonstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi
rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan
teman-temannya.
d. Bermainfisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.

2. Bermainpasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan
mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif
dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh melihat gambar di buku/majalah mendengar cerita atau musik,
menonton televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi
untuk aktif bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidakmempunyaitemanbermain.

III. ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)


Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan
tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat
menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari
motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik
dan didorong, tali, dll. Motorikhalus :gunting, pensil, bola, balok, lilin,
dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan
kalimat yang benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku
cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran,
bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku
cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan
interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama,
misal kotak pasir, bola, tali, dll.

IV. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN


1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat
pada keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

V. BENTUK- BENTUK PERMAINAN


1. Usia 0 – 12 bulan
 Tujuannyaadalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya
mengisap, menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatihmengenalsumberasalsuara.
f. Melatihkepekaanperabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
 Alatpermainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau
dipegang.
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.

2. Usia 13 – 24 bulan
 Tujuannyaadalah :
a. Mencarisumbersuara/mengikutisumbersuara.
b. Memperkenalkansumbersuara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatihimajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam
bentuk kegiatan yang menarik
 Alatpermainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal:
cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember,
waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku
bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.

3. Usia 25 – 36 bulan
 Tujuannyaadalah :
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkanketerampilanberbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung,
mengenal dan membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatihdayaimajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
 Alatpermainan yang dianjurkan :
a. Alat-alatuntukmenggambar.
b. Lilin yang dapatdibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manikukuranbesar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang
berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
 Tujuannyaadalah :
a.Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkankemampuanberbahasa.
c.Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah,
mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-
pura (sandiwara).
e.Membedakanbendadenganpermukaan.
f. Menumbuhkansportivitas.
g. Mengembangkankepercayaandiri.
h. Mengembangkankreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari,
dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan
kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang
diluar rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :
pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
 Alatpermainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah
anak-anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat,
gunting, air, dll.
b. Teman-temanbermainanaksebaya, orang tua, orang lain
diluarrumah.

5. UsiaPrasekolah
 Alatpermainan yang dianjurkan :
a. Alatolahraga.
b. Alatmasak
c. Alatmenghitung
d. Sepedarodatiga
e. Benda berbagaimacamukuran.
f. Bonekatangan.
g. Mobil.
h. Kapalterbang.
i. Kapallautdsb
6. Usiasekolah
 Jenispermainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.

7. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)


Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni,
mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah.

8. Usiaremaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

VI. EVALUASI
Peserta terapi bermain mampu:
1. Anak dapat menyelesaikan satu bentuk lipatan dan kemudian digantung
2. Anak dapat aktif dan mengikuti kegiatan
3. Anak merasa senang dan gembira
4. Mengurangi rasa takut anak pada perawat
DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih, 2007, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.

Markum.A.H, 2003, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta

Erlita, 2006. Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak, Erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai