Anda di halaman 1dari 242

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III

YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE


LABORATORIUM DAN METODE EKSPOSITORI
DI SDN CIRACAS 04 PAGI JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Oleh

SEPTY EKA SAFITRI


0701045212

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III
YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LABORATORIUM DAN METODE EKSPOSITORI
DI SDN CIRACAS 04 PAGI JAKARTA TIMUR

SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SEPTY EKA SAFITRI


0701045212

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Septy Eka Safitri

NIM : 0701045212

Fakultas : FKIP

Program Studi : PGSD

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya

saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya

dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah

ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila terbukti meyakinkan saya

melakukan lagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan

yang berlaku di FKIP UHAMKA.

Jakarta, Agustus 2011

Yang membuat pernyataan

Septy Eka Safitri


i
ii
PERSEMBAHAN

Sebuah skripsi ini ku persembahkan khusus teruntuk

Ibuku Sukatiningsih, dan Bapakku Sugiyatno S.Pd yang telah memberikan

dorongan baik secara materil mapun non materil serta mendoakanku dengan

tulus.

Adikku Istiqomah, Keluarga besar Sastrosuwarto dan Kariyo Yang selalu

memberikan nasihat yang sangat berguna , berkat merekalah penulis memiliki

kekuatan untuk terus semangat dan optimis dalam menghadapi kehidupan ini.

Sahabat ku personil KM yang selalu memberikan suportnya yaitu Riski Sari

Utami (Ayie), Rohmatuh Jannah (Oma), Rindang Wijayanti Raharjo

(Ndankdut), Riski Amalia (Cankey), Sartika Apriyani (Tince), Sofia Fitriyani

(Ncop), Siti Hilyatun (Boil), dan Sumarni Febriyanti (Mpeb).

Teman – teman PGSD S1 yang selalu memotivasi dan mamberikan inspirasi

khususnya teman-teman kelas E.

Serta Orang – orang yang aku sayangi, yang selalu memotivasi serta

mendoakanku dalam menyelesaiakan skripsi ini.

iii
ABSTRAK

SEPTY EKA SAFITRI. NIM : 0701045212. Perbedaan Hasil Belajar


Matematika Siswa Kelas III Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Metode
Laboratorium dan Metode Ekspositori di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur.
Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Juli 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan


hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode
laboratorium dan metode ekspositori.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Variabel bebas:
metode laboratorium dan metode ekspositori. Variabel terikat: hasil belajar
matematika. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur
kelas III pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Sampel yang diteliti
sebanyak 70 siswa yang terdiri dari 33 siswa kelas eksperimen dan 37 siswa kelas
kontrol. Uji instrumen dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dengan
Korelasi Point Biserial didapat 20 soal yang valid dan 10 soal tidak valid. Uji
reliabilitas dengan K-R 20 didapat = 0,815 > 0,329 = , maka
instrumen reliabel.
Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors. Untuk kelas eksperimen didapat
= 0,0922 < 0,1542 = , sedangkan kelas kontrol didapat =
0,0652 < 0,1456 = , maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel
berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Fisher, diperoleh
= 1,527 < 1,808 = , dapat disimpulkan sampel kedua data tersebut
berasal dari populasi yang homogen. Rata-rata skor kelas eksperimen didapat
sebesar 16,045 dan rata-rata skor untuk kelas kontrol sebesar 14,162. Pengujian
hipotesis menggunakan uji-t, didapat = 2,350 > 1,998 = , dengan
taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini berarti tolak , maka hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
matematika siswa yang diajarkan dengan metode laboratorium dan metode
ekspositori.

iv
ABSTRACT

SEPTY EKA SAFITRI. NIM: 0701045212. Differences Mathematics Learning


Outcomes Students Taught With Class III The Laboratory Methods and Method
Using expository in Ciracas SDN 04 Pagi Jakarta. Paper: Study Programs
Elementary School Education Departement,The School of Teacher Training and
Pedagogy of University of Muhammadiyah Prof. Dr.HAMKA, July 2011.

This research aims to know there is or do not there are differences in


mathematics learning outcomes of students taught using laboratory methods and
expository methods.
This research uses quasi-experimental methods. Independent variables:
laboratory methods and expository methods. Dependent variable: the results of
studying mathematics. The hypothesis proposed in this study were: "There are
significant differences mathematics learning outcomes of students taught using
laboratory methods and methods ekpositori". The research was conducted at SDN
04 Pagi Jakarta Ciracas class III in the second semester of the school year
2010/2011. Samples studied as many as 70 students consisting of 33 students and
37 students a class experiment control class. Test instrument with validity and
reliability testing. Test the validity of the Point Correlation Biserial obtained 20
valid questions and 10 questions are not valid. KR 20 reliability test with acquired
= 0.815> 0.329 = , then the instrument reliable.
Test for normality using Lilliefors test. For the experimental class obtained
= 0.0922 <0.1542 = , while the control class derived =
0.0652 <0.1456 = , it can be concluded that both samples are normally
distributed. Homogeneity test using Fisher's test, obtained = 1.527 <1.808
= , it can be concluded that the second sample data derived from a
homogeneous population. The average score of 16.045 obtained experimental
class and the average score of 14.162 for the control class. Hypothesis testing
using t-test, obtained = 2.350 > 1.998 = , with significance level α
= 0.05. This means starting , the results of this study concluded that there are
significant differences in mathematics learning outcomes of students taught with
the laboratory methods and expository methods.

v
PRAKATA

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Puji serta

syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya kepada penulis, karena atas kehendak- Nya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam

semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para

pengikutnya yang selalu setia dan telah mengikuti ajaran- NyA.

Penulisan skripsi yang berjudul “ Perbedaan Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas III Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Metode Laboratorium dan

Metode Ekspositori di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta TImur “ ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan SI PGSD Universitas

Muhmmadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

rasa terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada semua pihak yang

telah bersedia memberikan bantuan, bimbingan dan arahan kepada penulis, sejak

proses penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Rasa terimakash dan

penghargaan yang tak terhingga penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Dr. Sukardi, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

2. Drs. Kusmadjid, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD.

vi
3. Dra. Rahmiati, M.Psi selaku Sekretaris Program Studi PGSD sekaligus

dosen pembimbing II yang telah banyak membantu memberikan arahan

dan pandangan dalam penulisan sehingga skripsi ini dapat disusun

dengan baik.

4. Dr. Sigid Edy Purwanto, M.Pd, sebagai dosen pembimbing I yang telah

memberikan arahan, kritik dan saran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Seluruh Dosen Program Studi PGSD yang telah memberikan ilmunya

bagi penulis.

6. Seluruh staf dan karyawan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.

Hamka yang telah membantu penulis dalam berbagai hal sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Drs. R. Sudarmaji, M.MPd, sebagai kepala sekolah SDN Ciracas 04

Pagi Jakarta Timur yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian.

8. Permina Sidarbutar, S.Pd , sebagai guru kelas III A di SDN Ciracas 04

Pagi Jakarta Timur.

9. Hj. Wardiana, S.Pd , sebagai guru kelas III B di SDN Ciracas 04 Pagi

Jakarta timur.

10. Seluruh guru dan karyawan SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur.

11. H. Supriyadi, BA , sebagai kepala sekolah SDN Batu Ampar 06 Pagi

yang telah memberikan izin untuk melakukan uji validitas.

vii
12. Bapak dan Ibu ku tercinta yang senantiasa selalu mendukung dan

memotivasi, serta mendoakanku tanpa putus asa.

13. Adikku yang selalu memotivasi serta mendoakanku.

14. Seluruh rekan-rekan mahasiswa khususnya program studi PGSD

UHAMKA terutama kelas E serta sahabat-sahabat yang telah

memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.

Mengakhiri pengantar ini, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

yang membangun yang dapat berguna bagi penulis kelak. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya

Jakarta, Agustus 2011

Septy Eka Safitri

viii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ....................................................................................... i

Lembar Persetujuan........................................................................................ ii

Lembar Persembahan ..................................................................................... iii

Abstrak ........................................................................................................... iv

Prakata ............................................................................................................ vi

Daftar Isi ........................................................................................................ x

Daftar Lampiran ............................................................................................ xii

Daftar Tabel ................................................................................................... xiv

Daftar Gambar................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ........................................................ 5
D. Perumusan Masalah .......................................................... 6
E. Tujuan Penulisan .............................................................. 6
F. Manfaat Penulisan. ........................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................... 8

A. Kerangka Teoritis ............................................................. 8


1. Hakikat Belajar Matematika ....................................... 8
a. Hakikat Belajar ...................................................... 8
b. Hakikat Hasil Belajar ............................................ 11
c. Hakikat Matematika .............................................. 13

ix
d. Hakikat Hasil Belajar Matematika ........................ 15
2. Metode Laboratorium ................................................. 16
3. Metode Ekspositori..................................................... 21
4. Hakikat Bangun Datar ................................................ 23
B. Kerangka Berfikir ............................................................. 30
C. Rumusan Hipotesis .......................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................. 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 32


B. Metode Penelitian ............................................................. 32
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................... 34
D. Definisi Operasional ....................................................... 34
E. Variabel Penelitian .......................................................... 35
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................ 36
G. Uji Coba Instrumen .......................................................... 36
H. Teknik Analisis Data ....................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................... 45

A. Deskripsi Uji Coba Instrumen Penelitian ........................ 45


B. Deskripsi Data ................................................................. 46
C. Pengujian Persyaratan Analisis Data .............................. 50
D. Pengujian Hipotesis.......................................................... 51
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................ 53

A. Simpulan ......................................................................... 53
B. Implikasi ......................................................................... 54
C. Saran ................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 56

LAMPIRAN ................................................................................................... 58

RIWAYAT HIDUP

x
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Jadwal Penelitian ................................................................................ 58

Lampiran 2. RPP Kelompok Eksperimen ............................................................... 60

Lampiran 3. RPP Kelompok Kontrol ...................................................................... 99

Lampiran 4. LKS .................................................................................................... 138

Lampiran 5. Tes Formatif ....................................................................................... 147

Lampiran 6. Kunci Jawaban ................................................................................... 156

Lampiran 7. Kisi-kisi…………………………………………………..................163

Lampiran 8. Soal ..................................................................................................... 165

Lampiran 9. Kunci Jawaban ................................................................................ ..173

Lampiran 10. Analisis Validitas................................................................................ 174

Lampiran 11. Contoh Perhitungan Analisis Validitas............................................ ...175

Lampiran 12. Tabel Reliabilitas K-R20 ................................................................. ...177

Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas K-R20 .......................................................... 178

Lampiran 14. Analisis Daya Pembeda ...................................................................... 179

Lampiran 15. Tabel Daya Pembeda .......................................................................... 180

Lampiran 16. Perhitungan Daya Pembeda ................................................................ 181

Lampiran 17. Tabel Taraf Kesukaran ....................................................................... 182

Lampiran 18. Perhitungan Taraf Kesukaran ............................................................. 183

Lampiran 19. Soal .................................................................................................. ..184

Lampiran 20. Kunci Jawaban ................................................................................... 190

Lampiran 21. Skor Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ...................................... ..191

Lampiran 22. Skor Hasil Belajar Kelompok Kontrol ............................................... 192

Lampiran 23. Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ...................................... 194

Lampiran 24. Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ............................................ 199

Lampiran 25. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen .............................................. 204

xi
Lampiran 26. Uji Normalitas Kelompok Kontrol ..................................................... 206

Lampiran 27. Uji Homogenitas................................................................................. 208

Lampiran 28. Uji t ..................................................................................................... 210

Lampiran 29. Tabel Kritis r Product Moment........................................................ ...213

Lampiran 30. Tabel Kritis L untuk Uji Normalitas................................................... 214

Lampiran 31. Nilai-nilai Untuk Distribusi F .......................................................... ..215

Lampiran 32. Nilai-nilai Dalam Distribusi t ............................................................. 219

Lampiran 33. Surat Keterangan Uji Coba Intrumen ........................................... .....220

Lampiran 34. Surat Keterangan Izin Mengadakan Riset ..........................................221

Lampiran 35. Surat Keterangan Telah Mengadakan Uji Coba Istrumen ..................222

Lampiran 36. Surat Keterangan Telah melakukan Penelitian ...................................223

Lampiran 37. Lembar Konsultasi 1........................................................................... 224

Lampiran 38. Lembar Konsultasi 2........................................................................... 225

Lampiran 39. Foto-foto Mengajar ............................................................................. 226

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Sebaran Jumlah Subjek ............................................................................. 35

Tabel 2. Indeks Kesukaran ...................................................................................... 40

Tabel 3. Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................................ 42

Tabel 4. Klasifikasi Butir Uji Coba Instumen Penelitian ........................................ 46

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ............................................ 47

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ................................................... 49

Tabel 7. Jadwal Penelitian ................................................................................ ....60

Tabel 8. Kisi-kisi ..................................................................................................... 165

Tabel 9. Kunci Jawaban..........................................................................................175

Tabel 10. Analisis Validitas ...................................................................................... 176

Tabel 11. Reliabilitas ............................................................................................. ..179

Tabel 12. Analisis Daya Pembeda ...................................................................... .....181

Tabel 13. Daya Pembeda .......................................................................................... 182

Tabel 14. Taraf Kesukaran .................................................................................. ....184

Tabel 15. Kunci Jawaban ...................................................................................... ...192

Tabel 16. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III A ...................................193

Tabel 17. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III B…….. ......................... 194

Tabel 18. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III A………………….......195

Tabel 19. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III B .................................... 196

Tabel 20. Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ........................................ ....197

Tabel 21. Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ................................................ ..202

Tabel 22. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ..................................................... 207

Tabel 23. Uji Normalitas Kelompok Kontrol…… .................................................. 209

Tabel 24. Nilai Kritis dari r Product Moment ..................................................... .....216

Tabel 25. Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ............................................................. 217

xiii
Tabel 26. Daftar Distribus F .................................................................................. 218

Tabel 27. Nilai Presentil Untuk Distribusi t ................................................... ........221

xiv
Daftar Gambar

Halaman

Gambar 1. Histogram Dan Poligon Hasil Belajar Matematika

Kelompok Eksperimen .......................................................................... 48

Gambar 1. Histogram Dan Poligon Hasil Belajar Matematika

Kelompok Kontrol ................................................................................ 50

xv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang

menyebabkan kemajuan peradaban manusia berkembang menjadi pesat, salah

satunya pada bidang pendidikan. Oleh karenanya semakin berkembang ilmu

pengetahuan di bidang pendidikan menuntut manusia untuk mencapai

pendidikan yang bermutu dan baik.

Sebagaimana tercantum di dalam Undang-Undang Republik Indonesia

No.20 Tahun 2003 Pasal 1, Tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu.

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan dirinya diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.” 1

Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka

pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah siswa dapat belajar

berbagai hal. Metode pembelajaran yang efektif akan membantu

meningkatkan hasil belajar siswa, terlebih lagi dengan mata pelajaran yang

kurang diminati siswa yaitu matematika.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern mempunyai peran dalam berbagai disiplin dan memajukan

daya fikir manusia. Mata pelajaran perlu diberikan kepada semua siswa dari

1
Tim Redaksi Fokusmedia. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 SISDIKNAS. Bandung: Fokusmedia. hlm. 2

1
2

sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis,

analitis, sistematis, kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Sesuai dengan

paradigma pendidikan bagi anak khususnya anak sekolah dasar (SD), maka

strategi yang harus diimplementasikan dalam mengembangkan kedua obyek

dalam matematika yakni obyek langsung dan obyek tidak langsung adalah

penerapan pendekatan perkembangan anak. Artinya perkembangan anak

harus menjadi dasar dalam memberikan pembelajaran matematika.

Berdasarkan hasil kelulusan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional

(UASBN) tahun ajaran 2009-2010 tingkat Sekolah Dasar (SD) telah di

umumkan, hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang

diikuti oleh siswa dan siswi kelas enam SD/MI di DKI Jakarta tahun ini

sangat memuaskan. Dari 141.043 peserta yang mengikuti ujian, siswa yang

lulus ujian mencapai 141.011 atau sebesar 99,98 persen. Artinya siswa yang

tidak lulus hanya berjumlah 32 atau 0,02 persen.

Padahal penentuan kelulusan untuk SD/MI merupakan wewenang

mutlak dari sekolah dengan mengacu standar minimal kelulusan yang

ditetapkan sekolah masing-masing. Tetapi tetap saja masih ada yang tidak

lulus. Diantara mata pelajaran yang lain, matematikalah yang rata-rata paling

rendah. Rata-rata nilai mata pelajaran yang diujikan yaitu mata pelajaran

bahasa Indonesia mencapai 7,40 , mata pelajaran Matematika 6,89, dan mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 7,00.


3

Dengan kegiatan di dalam kelas yang membuat siswa lebih aktif dan

mendominasi maka daya tangkap siswa terhadap pelajaran matematika lebih

besar dan memungkinkan meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai matematika

yang rendah dapat disebabkan oleh pengajaran yang lebih didominasi guru.

Guru lebih aktif dibandingkan siswa. Siswa hanya penerima informasi.

Metode yang dipakai guru dalam proses belajar mengajar adalah metode

ekspositori, dalam pelaksanaannya guru memberikan penjelasan kepada siswa

tentang fakta data atau informasi, kemudian siswa bertanya, lalu guru

mengetes pemahaman siswa dengan latihan. Proses ini telah mengabaikan isi

perkembangan individu siswa sebagai manusia yang tidak hanya diajar secara

intelektual, tetapi diperlukan kemampuan mengambil makna dari apa yang

diperolehnya.

Jika pembelajaran matematika dapat dirancang dengan metode yang

baik maka akan menghasilkan suasana yang menyenangkan pada murid untuk

belajar, dan mereka pun akan semangat untuk mempelajarinya. Salah satu

metode yang yang dipakai untuk mengembangkan keaktifan siswa adalah

metode laboratorium. Siswa dapat aktif dalam mengkontruksi maupun

mengorganisir belajarnya sendiri dengan memanfaatkan segala fasilitas yang

disediakan oleh guru sebagai laboran, guru bersifat fasilitator.

Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang disusun

dalam suatu sistem aksiomatis dengan menggunakan simbol (lambang) dan

penalaran deduktif. Jika konsep-konsep yang dipelajari oleh siswa kurang

dikuasai dengan baik maka siswa akan mengalami kesulitan-kesulitan belajar


4

matematika untuk tahap selanjutnya. Matematika berangkat dari prinsip-

prinsip dasar yang lebih mudah kemudian membentuk konsep yang lebih

kompleks (sukar), sehingga dengan metode laboratorium ini diharapkan siswa

dapat menguasai materi dengan baik yang akan menuntun mereka untuk

mengembangkannya. Konsep bangun datar seperti persegi, persegi panjang,

segitiga, dan trapesium dalam matematika menjadi sangat akrab dengan

kehidupan manusia, karena terdapat banyak aspek kehidupan manusia yang

bersentuhan dengan masalah bangun datar.

Banyak hal yang dapat diarahkan oleh guru pada bangun datar. Oleh

karena itu, diperlukan suatu metode atau pendekatan baru dalam

pembelajaran yaitu metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif

sehingga siswa dapat menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya

sendiri sehingga mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi

hidupnya nanti. Siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai pengarah dan

pembimbing, serta membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Tugas guru

hanya sebagai fasilitator dan pengelola kelas yang bekerja sama untuk

menemukan pengetahuan yang baru, guru membantu siswa menghubungkan

antara pengetahuan yang baru bagi siswa dengan apa yang telah diketahui

oleh siswa.

Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut di atas, maka menjadi

perhatian peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Yang Diajarkan dengan

Menggunakan Metode Laboratorium Dan Metode Ekspositori”.


5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Mengapa hasil belajar matematika siswa relatif masih rendah?

2. Mengapa mata pelajaran matematika dianggap siswa sebagai mata

pelajaran yang kurang menarik?

3. Apakah metode ekspositori dalam pembelajaran matematika dianggap

siswa kurang menarik dan menyenangkan bagi siswa?

4. Apakah metode laboratorium dapat membuat pembelajaran matematika

lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa?

5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa antara yang

diajarkan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan cakupan materi yang luas,

maka dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah pada perbedaan hasil

belajar matematika pada pokok bahasan bangun datar yang diajarkan

menggunakan metode laboratorium dan metode ekpositori.

Hasil belajar matematika dengan tes hasil akhir pokok bahasan bangun

datar, yang dibatasi pada unsur-unsur bangun datar, sifat-sifat bangun datar,

menentukan sudut benda, dan luas serta keliling bangun datar (persegi,

persegi panjang, segitiga).


6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi serta pembatasan

masalah penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

“Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas III yang

diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori

di SDN Ciracas 04 Pagi, Jakarta Timur ?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya

perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan

menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

1. Siswa, agar termotivasi dalam mempelajari matematika sehingga lebih

mudah menerima materi pembelajaran matematika dengan baik dan dapat

meningkatkan hasil belajarnya menguasai kompetensi dalam

pembelajaran.

2. Guru, sebagai informasi untuk dapat merubah metode dalam belajar

dengan metode laboratorium. Sehingga menghasilkan pembelajaran yang

bermakna dan menyenangkan bagi siswa.

3. Peneliti, untuk menjawab keingintahuan tentang dapat atau tidaknya

pembelajaran dengan metode laboratorium memberikan hasil yang lebih

tinggi dibandingkan dengan metode ekspositori.


7

4. Calon Peneliti, untuk mengetahui apakah metode laboratorium dalam

pembelajaran matematika dapat menghasilkan pembelajaran yang

bermakna dan menyenangkan bagi siswa.


8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

a. Hakikat Belajar

Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh

pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan

tingkah laku. Perubahan tingkah laku seseorang karena belajar yaitu

terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau

sikapnya.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.

Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di

lingkungan sekitar.

“Belajar menurut pandangan B.F. Skinner sebagaimana dikutip


oleh Syaiful Sagala adalah suatu proses adaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif.
Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang
belajar, maka rensponsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia
tidak belajar, maka rensponsnya menurun. “ 2

Jadi belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan dalam

peluang terjadinya respons. Menurut Skinner dalam belajar ditemukan

hal-hal berikut yaitu (1) kesempatan terjadinya peristiwa yang

menimbulkan respons, (2) respon si pelajar, (3) konsekwensi yang

2
Syaiful Sagala. 2003. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta. Hlm. 14

8
9

besifat menggunakan respons tersebut, baik konsekwensinya sebagai

hadiah maupun teguran atau hukuman.

“Belajar adalah suatu pembentukan, perubahan, penambahan,


dan atau pengurangan perilaku individu. Pembentukan atau
pengurang itu bersifat menetap atau permanen, dan disebabkan
oleh adanya latihan yang terarah, dan perubahan itu bukan
disebabkan oleh kelelahan atau karena pengaruh minuman keras
atau obat atau ramuan lainnya yang dapat mempengaruhi
berfungsinya syaraf.” 3

Siswa perlu memiliki dan menerapkan sikap dan kebiasaan

belajar yang baik dalam belajar untuk dapat mewujudkan

kemampuan-kemampuan dasar yang tinggi saja bukanlah satu-satunya

jaminan bagi siswa untuk berhasil dalam belajar tetapi perlu ditunjang

oleh penerapan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Sikap dan

kebiasaan belajar itu tidak dibawa sejak lahir atau diturunkan dari

kedua orang tua melainkan terbentuk dari interaksi dengan dunia luar,

dipelajari dan dilatihkan serta diterapkan secara terus menerus dalam

kehidupan sehari-hari. Pembinaan sikap dan kebiasaan belajar yang

baik harus dilaksanakan sejak anak memasuki sekolah dasar dan

dilanjutkan terus dalam kehidupan anak sehari-hari, baik disekolah

maupun di rumah.

“Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu.


Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan
lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan
adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek
semakin berkembang.” 4

3 Rohman Natawijadjaja, dkk. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta:

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi


Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Hlm. 22
4
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakart : Rineka
Cipta. Hlm. 13
10

Keberhasilan suatu sistem mengajar tentu saja bergantung pada

karakteristik lingkungan tersebut, yang secara terpadu dan secara

parsial memberikan dampak tertentu terhadap perubahan tingkah laku

siswa. Itu sebabnya, belajar umumnya ditafsirkan sebagai suatu proses

perubahan tingkah laku siswa karena adanya interaksi antara individu

dengan lingkungannya, melalui proses pengalaman dan latihan.

“Menurut Mayer sebagaimana yang dikutip dalam buku


Mukminin mendeskripsikan belajar sebagai proses perubahan
yang terus menerus pada diri manusia yang menyangkut
pengetahuan maupun perilaku yang dihasilkan oleh pengalaman.
Definisi tersebut menyangkut tiga komponen belajar, yaitu (1)
perubahan itu berlangsung terus menerus, (2) perubahan itu
menyangkut struktur dan isi pengetahuan dalam perbendaharaan
ingatan atau perilaku orang, dan (3) penyebab perubahan itu
adalah pengalaman yang diperoleh secara aktif, bukan karena
obat.” 5

Siswa mengalami suatu proses belajar dalam proses belajar

tersebut, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk

mempelajari bahan belajar. Kemampuan-kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi

semakin rinci dan menguat. Adanya informasi tentang sasaran belajar,

adanya penguatan-penguatan, adanya evaluasi dan keberhasilan

belajar, menyebabkan siswa semakin sadar akan kemampuan dirinya.

Hal tersebut akan memperkuat keinginan untuk semakin mandiri.

Sikap dan persepsi siswa sangat mempengaruhi proses belajar.

Sikap dapat mempengaruhi belajar secara positif, sehingga belajar

5 Mukminin, dkk. 1998. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Institut

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. Hlm. 49


11

menjadi mudah, sebaliknya sikap juga dapat membuat belajar menjadi

sulit. Ada dua kategori yang sikap dan persepsi yang mempengaruhi

belajar, yaitu sikap dan persepsi tentang iklim(suasana) belajar dan

sikap dan persepsi tentang tugas-tugas kelas. Guru yang efektif

memberi penguatan terhadap kedua kategori itu dengan teknik yang

jelas dan sesuai. Cara guru membantu siswa menumbuhkan sikap dan

persepsi yang positif terhadap iklim belajar dengan menekankan

aspek-aspek internal dan eksternal siswa. Aspek-aspek internal

meliputi penerimaan guru dan teman sekelas (kontak mata, penguatan,

dan lain-lain), dan kenyamanan fisik dalam kelas. Cara membantu

menumbuhkan sikap dan persepsi yang positif terhadap tugas-tugas

kelas dilakukan dengan pemahaman akan nilai-nilai tugas, kejelasan

tugas, dan kejelasan sumber.

Dari pengertian di atas, peneliti berpendapat bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku dari yang tidak bisa menjadi

bisa karena adanya pengalaman dan latihan.

b. Hasil Belajar

Setiap orang yang selalu melakukan kegiatan akan selalu ingin

mengetahui hasil dari kegiatan yang dilakukannya. Siswa dan guru

merupakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran,

tentu mereka juga berkeinginan mengetahui proses dan hasil kegiatan

pembelajaran yang dilakukan.


12

Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa

memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari

suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Merujuk pemikiran

gagne, hasil belajar berupa (1) informasi verbal, (2) keterampilan

intelektual, (3) strategi kognitif, (4) keterampilan motorik, (5)sikap.

Menurut Bloom “hasil belajar mencakup kognitif, afektif, dan

psikomotorik”. 6 Domain kognitif adalah knowlegde

(pengetahuan,ingatan), Comprehension (pemahaman), application

(menerapkan), analysis (menguraikan), Synthesis

(mengorganisasikan,merencanakan,membentuk bangunan baru), dan

evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap

menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai),

organization (organisasi), characterization (karaktersasi). Domain

psikomotor mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial,

manajerial, dan intelektual.

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti berpendapat bahwa hasil

belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti

proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar

bertujuan untuk melihat kemajuan siswa dalam hal penguasaan materi

yang telah dipelajari.

6
Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
hlm. 6
13

c. Hakikat Matematika

Secara etimologis, “matematika berasal dari bahasa Yunani

manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang

dipelajari”. 7

Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa matematika

merupakan pengetahuan yang tidak didapat dengan sendirinya.

Pengetahuan mengenai matematika diperoleh oleh seseorang setelah

individu tersebut melalui proses belajar.

Ruseffendi ET sebagaimana yang dikutip oleh Erman Suherman

menyatakan pendapatnya : “Matematika terbentuk sebagai hasil

pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan


8
penalaran”. Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman

manusia dalam dunianya secara empiris, karena matematika sebagai

aktivitas manusia kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia

rasio, diolah secara analisis dan sintesis dengan penalaran didalam

struktur kognitif, sehingga sampailah pada suatu kesimpulan berupa

konsep-konsep matematika. Agar konsep-konsep matematika yang

telah terbentuk itu dapat dipahami oleh orang lain dan dapat dengan

mudah dimanipulasi secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah

yang cermat yang dapat disepakati bersama secara global (universal)

yang dikenal dengan bahasa matematika.

7
Iva Sarivah. 2007. Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru Sekolah
Dasar. Jakarta : Unversitas Negeri Jakarta. Hlm. 3
8
Erman suherman . 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Jurusan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu
Pengetahusn Alam Universitas Pendidikan Indonesia. hlm 16
14

Menurut James dan James sebagaimana yang dikutip oleh

Erman Suherman juga mengemukakan tentang matematika, yaitu:

“Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,


susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu
dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi
ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.” 9

Ketiga kajian tersebut memiliki cakupan tersendiri. Aljabar

mencakup bilangan dan operasi bilangan yang juga merupakan bagian

dari aritmatika. Sementara itu analisis mencakup logika, estimasi,

statistik, kalkulus, dan lain sebagainya. Adapun geometri mencakup

benda dua dimensi, benda dimensi tiga, bangun ruang, trigonometri,

pengukuran dan lain sebagainya.

Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara

berfikir. Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk

kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK

sehingga matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik

sejak SD, bahkan TK. Namun matematika yang ada pada hakikatnya

merupakan suatu ilmu yang cara bernalarnya deduktif formal dan

abstrak, harus diberikan kepada anak-anak SD yang cara berfikirnya

masih pada tahap operasi konkret.

Fungsi mata pelajaran matematika yaitu sebagai alat, pola, fikir,

dan ilmu atau pengetahuan. Dengan mengetahui fungi-fungsi

matematika tersebut diharapkan kita sebagai guru dapat memahami

9Erman suherman . ibid. hlm. 16


15

adanya hubungan antara matematika dengan berbagai ilmu lain atau

kehidupan.

d. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar matematika merupakan sebuah proses akhir belajar

siswa setelah memahami dan menguasai sebuah pengetahuan atau

ilmu matematika. Oleh karena itu, di dalam proses pembelajaran

matematika seorang guru harus menciptakan suasana lingkungan yang

memungkinkan bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang baik. Sehingga pengetahuan atau ilmu dapat

dipahami oleh siswa. Karena hasil belajar matematika adalah untuk

membekali siswa pada pembelajaran matematika dalam kompetensi

tertentu.

Menurut Winkel yang dikutip oleh Purwanto, bahwa hasil

belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam

sikap dan tingkah lakunya. 10 Dalam hal tersebut, aspek perubahan itu

mengacu pada taksonomi yang dikembangkan oleh Bloom mencakup

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dari definisi tersebut maka peneliti berpendapat bahwa hasil

belajar matematika adalah suatu proses yang sengaja dirancang oleh

guru di dalam belajar matematika agar siswa setelah menguasai

kemampuan untuk memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

informasi yang berguna bagi hidupnya dan bersaing di masa depan.

10
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar. Hlm.
45
16

2. Metode Laboratorium

Metode adalah cara yang dipergunakan guru dalam menyajikan

bahan pelajaran dengan memperhatikan situasi belajar untuk mencapai

tujuan. Sedangkan laboratorium berasal dari bahasa inggris “laboratory”

yang bermakna sebagai tempat melakukan kegiatan ilmiah, yaitu kegiatan

yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu. Jadi metode

laboratorium adalah proses belajar mengajar yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk memahami suatu objek matematika secara

langsung dengan jalan mengkaji, menganalisis, menemukan secara

induktif melalui inkuiri, merumuskan, menguji hipotesis, dan membuat

kesimpulan dari obyek-obyek yang dimanipulasi oleh siswa.

Matematika mempunyai obyek abstrak berupa fakta, konsep abstrak,

operasi abstrak serta prinsip serta asas abstrak. Obyek yang abstrak

tersebut dalam pendidikan matematika diusahakan agar mudah dipahami

oleh anak didik. Salah satu usaha adalah menggunakan benda-benda

konkrit yang termasuk ilustrasi-ilustrasi untuk menggambarkan atau

mewakili obyek abstrak tersebut. Metode laboratorium matematika

merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru dimana siswa belajar

matematika dengan mengeksplorasi konsep-konsep matematika,

menemukan prinsip-prinsip matematika dalam situasi konkrit.

“Menurut Joice and Weil yang dikutip oleh Made Wena, strategi
pembelajaran pelatihan laboratorium memiliki empat prosedur, yaitu
(a) pengelompokkan (grouping), (b) penyajian teori (theory session),
17

(c) latihan (focused exercise), dan (d) latihan pada masalah nyata
(experimentation with real life problem)” 11.

Dalam keempat tahap pembelajaran tersebut, guru harus mampu

berperan sebagai fasilitator dan motivator sehingga prinsip-prinsip

pembelajaran laboratorium dapat tumbuh dan berkembang pada masing-

masing siswa.

Banyak sekali guru dalam mengajar matematika hanya melakukuan

rutinitas belaka, pembelajaran disajikan secara konvensional, matematika

yang sangat erat dengan abstraksi diajarkan dengan metode ceramah

ataupun ekspositori. Belajar menjadi membosankan, membahayakan, dan

merusak minat siswa. Betapa banyak siswa dari setiap jenjang pendidikan

menganggap matematika sangat sulit dan harus dihindari. Guru harus

berubah untuk menjadikan mengajar matematika sebagai seni,

pembelajaran harus didesain sedemikian sehingga siswa dapat belajar

secara menyenangkan.

“E.T. Russeffendi menjelaskan dalam buku Dasar-Dasar Matematika


Modern untuk Guru sebagai berikut :
“....mengajar dengan metode laboratorium adalah mengajar yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami suatu objek
langsung matematika dengan jalan mengkaji, menganalisa,
menemukan secara induktif melalui inkuiri, merumuskan dan
mengetes hipotesa dan membuat kesimpulan dari benda-benda
konkrit atau modelnya dan dilakukan di laboratorium matematika.”
12

11
Made Wena. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi
Aksara . hlm. 132-133
12
Sudirjo. 2011. Penggunaan Metode Yang Tepat Dalam Mengajar Matematika.
Tersedia . http://www.scribd.com/doc/17451310/Penggunaan-Metode-Yang-Tepat-
Dalam-Mengajar-Matematika. Diakses tanggal 23-1-2011 . 9:52
18

Metode ini berkaitan dengan metode belajar sendiri. Sebenarnya

matematika itu tidak sekedar membaca, tetapi sambil bekerja. Bagi siswa-

siswa di dalam tahap pra operasional dan operasi konkret, belajar sambil

ke-“nglitisan”nya itu memungkinkan siswa menemukan konsep-konsep

atau generalisasi di dalam matematika. Prinsip metode laboratorium adalah

belajar sambil “nglitis”, belajar sambil mengobservasi dan berjalan dari

konkret ke abstrak. Siswa tidak hanya mendengarkan informasi tetapi

siswa itu juga mengerjakan sesuatu.

“Di Amerika, Pandangan Pestalozzi berkembang dengan pesat dan


diterapkan dalam pendidikan pada berbagai bidang. Para guru
melaksanakan ide-ide Pestalozzi yang disebut “Metoda
Laboratory”. Dalam kerangka metode ini, guru melaksanakan: (1)
Memperkenalkan beberapa bentuk realita pengajaran, misal:
pertunjukan (exhibit, model, produk, dan sebaginya), (2)
Merencanakan secara teliti serangkaian pengajaran langsung yang
sama dengan manual laboratory kegiatan-kegiatan siswa untuk
memecahkan masalah dengan bimbingan guru.” 13

Laboratorium matematika dapat bertindak seperti bersamaan antara

guru dan siswa serta memberi kesempatan untuk memahami dan

menemukan keindahan dan relevansi pentingnya matematika sebagai suatu

disiplin. Metode laboratorium ini sebagai tempat untuk menemukan fakta-

fakta matematika. Prinsip metode laboratorium adalah peserta didik belajar

sambil bekerja, belajar sambil mengobservasi, dan memulai dari yang

konkrit ke yang abstrak.

Metode laboratorium ini sejalan dengan metode induktif bahkan

merupakan perluasan dari metode induktif. Peserta didik belajar dengan

13 Oemar Hamalik. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Mandar Maju.


Hlm. 147
19

objek-objek yang kemudian digeneralisasikan. Metode ini khusus untuk

mengabaikan keabstrakan hakikat matematika. Namun dapat menarik

minat peserta didik terhadap matematika yang abstrak.

Belajar dengan menggunakan metode laboratorium diharapkan dapat

menggugah minat belajar siswa, karena pembelajaran menjadi lebih

dinamis, menarik dan menantang. Selain itu diharapkan belajar di

laboratorium dapat melatih siswa dalam berpikir, bernalar dan menarik

kesimpulan, melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen

sehingga siswa-siswi memiliki pemikiran yang kritis, sistematis, logis,

kretaif, dan memiliki kemampuan bekerja sama yang efektif sesuai dengan

tujuan umum pembelajaran di sekolah, dan akhirnya diharapkan

pembelajaran matematika dapat disenangi oleh siswa sehingga akan

memberikan hasil yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa dalam

pelajaran matematika.

Adapun kelebihan dan kekurangan menggunakan metode ini yaitu :

a. Kelebihannya

1) Siswa akan gemar menyelesaikan masalah-masalah yang

didasarkan kepada penglamannya sendiri karena dituntut

mengerjakan sesuatu menurut kemampuannya.

2) Prinsip psikologi terpenuhi yaitu konsep atau generalisasi berjalan

dengan hal yang konkret ke abstrak dan belajar sambil nglitis.

3) Pengertian akan dicapai oleh siswa, sebab siswa itu menemukan

konsep atau generalisasi atas hasilnya sendiri. Pengertian yang


20

diperoleh dengan mantap dapat memungkinkan siswa mentranfer

ke masalah lainnya yang relevan.

4) Metode ini memungkinkan siswa bekerja bebas tidak bergantung

orang lain dan ini membantu pertumbuhan pribadi siswa.

5) Metode ini memungkinkan siswa saling bekerja sama dalam arti

pertukaran ide.

b. Kekurangannya

1) Metode ini menyebabkan proses belajar menjadi lambat.

2) Tidak semua topik matematika dapat dikerjakan dengan metode

laboratorium.

3) Perencanaan perlu disusun secara teliti, bila tidak demikian siswa

akan sekedar main-main dengan alat-alat yang ada tanpa

menyerap suatu konsep atau generalisasi.

4) Guru hanya dapat mengawasi kelas yang kecil, karena guru harus

memperhatikan individu.

5) Metode ini sangat cocok untuk siswa kelas rendah.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan metode laboratorium

adalah cara mengajar yang berorientasi pada aktivitas atau kegiatan peserta

didik, sehingga kegiatan belajar mengajar terpusatkan pada peserta didik.

Dan dengan metode laboratorium diharapkan dapat merangsang penemuan

konsep-konsep matematika, memberikan pengalaman yang efektif bagi

peserta didik dengan berbagai tingkat kecerdasan yang berbeda

memotivasi peserta didik untuk mempelajari matematika, memberikan


21

kesempatan bagi peserta didik yang lebih lamban untuk menyelesaikan

tugas dengan berhasil, dan memperkaya program pengajaran bagi peserta

didik yang lebih pandai.

3. Metode Ekspositori

Metode ekspositori sama seperti metode ceramah dalam hal

terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai pemberi informasi (bahan

pelajaran). Tetapi pada metode ekspositori dominasi guru banyak

berkurang, karena tidak terus menerus berbicara. Kalau dibandingkan

dominasi guru dalam kegiatan belajar mengajar, metode ceramah lebih

berpusat pada guru daripada metode ekspositori. Pada metode ekspositori

siswa belajar lebih aktif daripada metode ceramah. Siswa mengerjakan

latihan soal sendiri, mungkin juga saling bertanya dan mengerjakan

bersama dengan temannya, atau disuruh membuatnya di papan tulis.

“Metode ini merupakan suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan


atau meberikan informasi dengan lisan atau tulisan. Pada umumnya
metode ini berlangsung satu arah, pengajaran ide/gagasan atau
informasi dan peserta didik menerimanya. Materi pengajaran sudah
disusun oleh pengajaran secara sistematik dan hierarkis namun
bermakna.” 14

Metode ekspositori merupakan suatu metode yang sering diterapkan

oleh guru dalam pembelajaran matematika. Metode ini kurang

menekankan aktivitas fisik siswa, yang diutamakan adalah aktivitas mental

siswa, sehingga banyak orang beranggapan bahwa metode ekspositori

14
Lela al khowarizmi. 2011. Metode Pembelajaran matematika. Tersedia.
http://lela-al-khowarizmi.blogspot.com/metode-pembelajaran-matematika.html. diakses
tanggal 4-2-2011 . 21: 48
22

menghasilkan belajar menghafal dan kurang efektif untuk belajar

bermakna.

Menurut Mukhtar A. Karim, dkk menjelaskan adapun langkah-

langkah pengajaran metode ekspositori adalah:

“Pertama, sebelum menjelaskan dan menyampaikan pesan atau


konsep, guru menuliskan topik, menginformasikan tujuan belajar,
menyampaikan dan mengulas materi prasyarat, serta memotivasi
siswa. Kedua, guru menjelaskan dan menyajikan pesan atau konsep
kepada para siswa dengan cara lisan atau tertulis. Agar konsep yang
dijelaskan dipahami oleh siswa, guru biasanya memberikan contoh
dan mengajukan pertanyaan secara lisan serta meringkas konsep
yang telah disajikan. Ketiga, guru meminta siswa secara perorangan
maupun kelompok untuk menggunakan konsep yang telah dipelajari
dengan cara mengerjakan soal yang telah disediakan.” 15

Guru bertindak sebagai sumber utama tentang pengetahuan

matematika dan guru adalah satu-satunya orang yang membuat keputusan

tentang bagaimana pengembangan pelajaran harus dilaksanakan. Oleh

karena itu pengajaran dengan metode ekspositori dinamakan pembelajaran

terarah dari guru. Walaupun pembelajaran ini terarah dari guru,proses dan

hasil pembelajaran bisa efektif. Hal ini tergantung pada pengalaman guru

dalam memilih dan menggunakan teknik pembelajaran.

Jadi metode ekspositori adalah metode pembelajaran di mana guru

mempersiapkan bahan selangkapnya secara sistematis, kemudian

memberikan uraian singkat pada awal pelajaran sebagai upaya mengecek

kemampuan awal dan memotivasi siswa, selanjutnya menyajikan bahan

dengan cara memberikan ceramah, dan pada akhirnya guru bertanya

kemudian kepada anak didik mengenai materi pelajaran yang telah


15
Mukhtar A. Karim, dkk. 1997. Pendidikan Matematika I. Jakarat: Depdikbud.
Hlm. 28
23

diberikan, sangat diharapkan anak didik menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan oleh guru tersebut.

4. Hakikat Bangun Datar

a. Unsur-unsur bangun datar 16

1. Sifat-sifat

1.1 Persegi

D C

Sisi sudut

Titik

Sudut A B

Sifat-sifat persegi ABCD adalah

a. Mempunyai 4 buah sisi sama panjang yaitu AB = BC = CD =

DA.

b. Mempunyai 4 buah buah sudut siku-siku yaitu ABC =

BCD = CDA = DAB.

Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai sisi

sama panjang dan 4 buah sudut siku-siku.

16 Agus Suharjana ,dkk . 2008 . Pengenalan Bangun Datar Dan Sifat-sifatnya

di SD. Tersedia. Http://www.scribd.com/doc/20006950/Pengenalan-bangun-datar-


dan-sifat-sfatnya. diakses tanggal . 17-02-2011 . 13:15
24

1.2 Persegi Panjang

D C

A B

Sifat-sifat persegi panjang ABCD adalah

a. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan

sejajar yaitu AB=DC dan BC=DA.

b.Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD =

CDA = DAB.

Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai 2

pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar serta

mempunyai 4 buah sudut siku-siku.

2. Bangun datar segitiga

2.1 Segitiga Sebarang

L M
Sifat-sifat segitiga sebarang KLM adalah

1. Mempunyai 3 buah sisi yang panjangnya tidak sama yaitu KL

≠ LM ≠ MK

2. Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama yaitu

KLM ≠ LMK ≠ MKL


25

Jadi segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang ketiga

sisinya berbedadan besar ketiga sudutnya berbeda.

2.2 Segitiga Sama Sisi

A B
Sifat-sifat segitiga sama sisi ABC adalah

1. Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang yaitu AB = BC =

CA.

2. Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar yaitu ABC =

BCD = CAB.

Jadi segitiga sama sisi adalah segitiga yang mempunyai 3 buah

sisi sama panjang dan 3 buah sudut sama besar.

2.3 Segitiga Sama Kaki

D F

Sifat-sifat segitiga sama kaki DEF adalah

1. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang yaitu DE = EF.

2. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar yaitu DFE =

FDE.
26

Jadi segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 buah

sisi sama panjang dan 2 buah sudut sama besar.

2.4 Segitiga Siku-siku

G I

Sifat-sifat segitiga siku-siku GHI adalah

1. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku yaitu HGI dengan titik

sudut di G.

2. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus yaitu HG

dan GI.

3. Mempunyai 1 sisi miring yaitu HI.

Jadi segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai satu

sudut siku-siku.

b. Sudut 17

sudut
titik sudut

B kaki sudut A

Perhatikan gambar tersebut

17
Joko Sugiarto ,dkk . 2007 . Terampil Berhitung Matematika Untuk Siswa SD Kelas
III . Jakarta: Erlangga . hlm. 1148.
27

1. Nama sudut tersebut adalah sudut ABC atau sudut CBA (dapat

ditulis ABC atau CBA).

2. Terdapat dua kaki sudut, yaitu BA dan BC.

3. Perpotongan atau pertemuan BA dan BC terjadi di titik B disebut

titik sudut.

c. Jenis-jenis sudut 18

1. Sudut lancip

T
T = Sudut Lancip.

Besar sudut lancip antara 0º sampai dengan 90º.

2. Sudut tumpul

T
Sudut T adalah sudut tumpul.

Besar sudut tumpul berkisar antara 90º sampai dengan 180º.

3. Sudut siku-siku

T
Sudut T adalah siku-siku.

Besar sudut siku-siku 90º.


18
Lisnawati Simanjuntak,dkk . 1992 . Metode Mengajar Matematika 2. Jakarta :
Rineka Cipta. Hlm. 105
28

d. Luas dan keliling bangun datar 19

1. Persegi

S R

P Q

Untuk menentukan luas dan keliling dapat ditentukan dengan cara.

a. Membuat bujur sangkar(persegi) didalam bujur sangkar seperti

gambar tersebut.

b. Menghitung bangun bujur sangkar (persegi).

c. Banyaknya bangun bujur sangkar (persegi) adalah merupakan

luas dari bujur sangkar (persegi) tersebut.

d. Dari hasil pengamatan ini dapat disimpulkan/ditemukan luas dan

keliling bujur sangkar (persegi) yaitu:

L = 16 satuan²

K = 16 satuan

e. Menghitung luas dan keliling dengan bilangan

Luas bujur sangkar = sisi x sisi.

Perhatikan gambar bujur sangkar tersebut

Bujur sangkar PQRS sisi-sisinya adalah , , , dan .

Luasnya : 4cm x 4cm = 16 cm²

19 Lisnawaty Simanjuntak .op cit. Hlm 65


29

Keliling bujur sangkar adalah jumlah keempat sisinya atau

4xsisi.

Keliling bujur sangkar PQRS : 4 x 4cm = 16cm

2. Persegi Panjang

S R

P Q

Luas adalah hasil kali panjang dan lebar

Gambar 4-3 persegi panjang PQRS :

dan adalah panjang = 7cm.

dan adalah lebar = 3cm.

Luas dalam bilangan adalah p x l = 7cm x 3cm = 21 cm²

Keliling menurut gambar 4-3 bahwa keliling dapat ditentukan

dengan menjumlah keempat sisinya yaitu 7+7+3+3 = 20cm,

Atau dengan rumus K = 2p + 2l = 2 x 7 + 2 x 3 = 20cm

3. Segitiga

Z Y

W X
30

Luas Segitiga XYZ = dari luar persegi panjang WXYZ yaitu =

= 16 satuan.

Keliling segitiga XYZ = dari keliling persegi panjang WXYZ,

yaitu = = 16 satuan.

B. Kerangka Berfikir

Dalam mengajar materi bangun datar, guru cenderung

menyampaikannya secara konsep, guru menjadi pusat sekaligus sumber

belajar (teacher centered) dimana metode ekspositori menjadi pilihan utama

dalam menyajikan materi. Hasilnya adalah siswa hanya menghafal rumus dan

belajar tanpa makna. Sementara banyak siswa yang secara kinestetik aktif

namun tidak dengan pelajaran matematika sehingga matematika menjadi

membosankan baginya.

Metode laboratorium merupakan suatu cara yang digunakan dalam

pembelajaran matematika. Melalui metode laboratorium siswa dapat

mengembangkan keterampilan dan ilmu pengetahuannya, melalui

pengamatan ataupun penelitian dengan cara memanipulasi benda-benda

konkret dan modelnya kemudian yang abstrak.

Metode laboratorium memungkinkan bagi siswa untuk bereksperimen

dalam menemukan sendiri pengetahuannya tentang bangun datar. Dengan

memanfaatkan pengalaman belajarnya tentang bangun datar siswa dapat


31

menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga belajar

menjadi lebih bermakna.

Sesuai dengan kajian teori yang telah diuraikan, diduga bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar matematika siswa antara menggunakan metode

laboratorium dengan metode ekspositori .

C. Rumusan Hipotesis

Dari kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis yang

diajukan adalah:

: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika

siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium

dan metode ekspositori.

: Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa

yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan

metode ekspositori.
32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di pada:

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur.

Alasan saya memilih sekolah tersebut, karena SDN Ciracas 04 Pagi

memenuhi syarat untuk diteliti. Dimana sekolah tersebut memiliki dua

kelas yaitu pada kelas IIIA dan kelas IIIB yang akan dijadikan kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kelas tersebut homogen sehingga tidak ada

perbedaan antara kelas IIIA dan kelas IIIB.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari hingga selesai di

semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Sebelum penelitian

dilaksanakan saya harus mempersiapkan instrumen-intrumen yang akan

saya gunakan. Oleh karena itu penelitian tersebut dapat dilaksanakan

setelah saya menyelesaikan instrumen-instrumen dan siap untuk meneliti.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Penelitian

kuasi eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar

(intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek

yang diambil secara acak.

32
33

Pada penelitian ini ingin melihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar

matematika kelas III yang diajarkan dengan menggunakan metode

laboratorium dan metode ekspositori di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur.

Pada penelitian ini subyek peneliti dikelompokkan menjadi dua kelompok

yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan

dengan metode laboratorium, dan kelompok kontrol adalah kelompok siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode ekspositori. Salah

satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas siswa yang diberikan

perlakuan dengan menggunakan metode laboratorium dengan pokok bahasan

bangun datar sedangkan kelas yang satunya sebagai kelas kontrol yaitu

menerima pelajaran dengan menggunakan metode ekspositori dengan pokok

bahasan bangun datar. Dari kedua kelas tersebut peneliti menentukan kelas

kontrol dan kelas eksperimen, kelas III A terpilih sebagai kelas eksperimen

dan kelas III B sebagai kelas kontrol.

R X

Pola

Keterangan:

R : Random

: Kelompok pertama yang diber perlakuan

: Hasil pengukuran pada kelompok yang diberi treatment (perlakuan)

metode laboratorium
34

: Hasil pengukuran pada kelompok yang diberi treatment (perlakuan)

metode ekspositori.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian ini, yang akan dijadikan populasi adalah

seluruh siswa kelas III A dan kelas III B di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta

Timur yang berjumlah 70 siswa, yang terdiri dari 33 siswa kelas IIIA dan

37 siswa kelas IIIB.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh.

Sampling Jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel 20. Jadi sampel penelitian ini adalah

seluruh anggota populasi dijadikan sampel yaitu 70 siswa.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan merupakan deskripsi tentang variabel

yang diteliti. Variabel penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian adalah metode laboratorium dan

metode ekspositori, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar

matematika siswa mengenai bangun datar.

20Sugiono .2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Hal:124.


35

Perbedaan berasal dari kata beda yang artinya yang menjadikan

berlainan (tidak sama). Jadi perbedaan yaitu berlainan antara yang satu

dengan yang lainnya

Metode laboratorium merupakan suatu proses belajar mengajar yang

dilakukan di suatu tempat di mana siswa dapat mengembangkan ilmu

pengetahuan dan keterampilannya dalam menemukan fakta-fakta matematika,

melalui pengamatan ataupun praktek dari hal-hal yang bersifat konkret ke

yang abstrak. Laboratorium itu sendiri bukan hanya suatu ruangan tertutup

saja akan tetapi kelas juga dapat dijadikan sebagai laboratorium.

Metode ekspositori adalah cara penyampaian materi yang sama seperti

metode ceramah, dalam hal ini terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai

pemberi informasi. Metode ekspositori kurang menekankan aktifitas fisik

siswa, yang diutamakan adalah mental siswa sehingga banyak orang

beranggapan bahwa metode ekspositori menghasilkan belajar menghafal dan

kurang efektif untuk belajar lebih bermakna.

Hasil belajar matematika yang dimaksud adalah hasil tes akhir materi

pokok bahasan bangun datar dalam skala perbandingan pada kelas III

semester genap. Tes ini hanya mengukur aspek kognitif siswa, yang meliputi

pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (X) : Metode laboratorium dan metode ekspositori.

2. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar matematika siswa.


36

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dari tes hasil belajar yang diberikan

setelah seluruh proses belajar mengajar berlangsung. Tes tersebut

dinamakan tes formatif.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan

memberikan soal yang dibuat oleh guru dan peneliti.

G. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan melalui tes obyektif yang berbentuk

pilihan ganda dengan materi bangun datar yang diberikan setelah seluruh

proses belajar mengajar berlangsung. Tes obyektif tentang bangun datar itu

diberikan pada kelas eksperimen yang menggunakan metode laboratorium

dan kelas kontrol menggunakan metode ekspositori. Tes ini disusun dalam

bentuk pilihan ganda yaitu sebanyak 30 soal. Setelah diuji hanya 20 soal yang

valid. Sehingga tes hasil belajar yang diberikan sebanyak 20 soal.

1. Alat Ukur Tes

Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba

instrument tes untuk mengetahui validitas, reabilitas, taraf kesukaran, dan

daya pembeda instrumen.

a. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrumen. Agar penelitian ini


37

dapat menghasilkan data yang valid, maka instrumen penelitiannya

pun harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen suatu

penelitian yang digunakan pada penelitian ini, penulis melakukan uji

validitas isi dari soal yang dibuat, yaitu validitas yang menunjukan

bahwa soal tes tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran khusus

tertentu sesuai dengan materi isi pelajaran yang diberikan. Karena

pada instrumen tersebut mengkorelasikan dua variabel yaitu

kontinyu dan diskrit murni, maka digunakan rumus Korelasi Point

Biserial 21:

Mp − Mt p
=
St q

Keterangan :

γ pbi : Koefisien Korelasi Point Biserial

Mp : Rerata skor dari subjek-subjek yang menjawab betul

item yang dicari validitasnya

Mt : Rerata skor total

St : Standar Deviasi dari skor total

p : Proporsi siswa yang menjawab benar item tersebut

 Banyaknya Siswa yangm menjawab Benar 


p= 
 Jumlah Seluruh Siswa 

q : Proporsi siswa yang menjawab salah

(q = 1 - p)

21
Suharsimi Arikunto. 2010. Dasar-dasar evaluasi pendidikan . Jakarata :
Bumi Aksara . hlm .79
38

Kriteria pengujian validitas

γpbi hitung > γpbi table = valid

γpbi hitung < γpbi table = tidak valid ( drop )

b. Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan setelah diketahui jumlah soal yang

valid untuk mengetahui tingkat keajegan suatu instrumen. Pada

penelitian ini peneliti menguji instrumen dengan reabilitas internal,

dengan cara menganalisa data dengan satu kali pengetesan, dan diuji

dengan menggunakan rumus K-R 20: 22

=( )( )

Keterangan:

: Reliabilitas tes secara keseluruhan

p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(q = 1 – p)

∑pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

N : Banyaknya item

S : Standar Deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar

varians)

Kriteria Pengujian Reliabilitas

r hitung r table = reliabel

22 Suharsimi Arikunto. ibid . hlm. 100


39

r hitung r table = tidak reliabel

c. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam

menjaring banyaknya subjek tes yang dapat mengerjakan dengan

benar. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui soal-soal

yang rendah, sedang, sukar, yang dihitung dengan rumus 23:

P=

Keterangan

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran

sering diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 1

Indeks Kesukaran

P Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

d. Daya Pembeda

23
Suharsimi Arikunto. ibid . hlm. 208
40

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)

dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda

dapat dihitung dengan menggunakan rumus 24:

D= + = -

Keterangan :

J = Jumlah peserta tes.

= Banyaknya peserta kelompok atas.

= Banyaknya peserta kelompok bawah.

= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar.

= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar.

= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.

(ingat P sebagai indeks kesukaran)

= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

24
Suharsimi Arikunto . ibid. Hlm. 213
41

Tabel 2

Klasifikasi daya pembeda

D Klasifikasi

0,00 – 0,20 Jelek (poor)

0,20 – 0,40 Cukup (standar)

0,40 – 0,70 Baik (good)

0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent)

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyaratan Analisis Data

Sesuai dengan persyaratan analisis, maka sebelum uji hipotesis data

yang didapat terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis

statistik yang akan digunakan dalam analisis selanjutnya, uji

normalitas menggunakan uji Lilliefors pada taraf signifikansi =

0,05. Adapun langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut:

1) Hipotesis yang diajukan adalah :

H 0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.


42

H 1 : data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

2) Menentukan harga L 0 (L hitung )

Pengamatan X 1 ,X 2 ,...,X n dijadikan bilangan baku Z 1 ,

Xi − X
Z 2 ,...,Z n dengan menggunakan rumus Z i =
S

Keterangan:

Zi : bilangan baku

Xi : data ke-i

X : rata-rata

s : simpangan baku

Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar

distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang

F(Zi)=P(Z Zi).

3) Selanjutnya dihitung proporsi Z 1 , Z 2 …, Z n yang lebih kecil atau

sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka :

banyaknya Z1 , Z 2 , ..., Zn Fk i
S (Z i ) = S (Z i ) =
n atau n

keterangan:

fk i : frekuensi kumulatif ke-i

4) Hitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.

Ambil harga paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut,

harga mutlak inilah yang disebut L hitung (L 0 ) kemudian

dibandingkan dengan L tabel .

Kriteria pengujian :
43

Terima Ho bila Lo < L( A,n ), maksudnya data berdistribusi

normal

Tolak Ho bila Lo > L(A,n), maksudnya data berdistribusi tidak

normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah uji normalitas memberikan indikasi data hasil

penelitian berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji

homogenitas dari sampel penelitian. Untuk pengujian homogenitas

dalam hal ini dapat di uji menggunakan rumus Fisher atau disebut

juga perhitungan dengan uji F 25.

Kriteria pengujian homogenitas:

Jika berarti tidak homogen.

Jika berarti homogen.

2. Uji Hipotesis

Data yang didapat dalam penelitian ini, selanjutnya dianalisis

dengan uji-t, uji ini dilakukan untuk mengetahui dan memeriksa

efektifitas perlakuan. Pada uji ini digunakan rata–rata (mean) dua

25 Riduwan. Ibid. Hlm 120.


44

kolompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rumus

uji-t 26yang digunakan adalah :

t=
X1 − X 2
dengan Sgab =
(n1 − 1)s1 2 + (n2 − 1)s 2 2
1 1 n1 + n 2 − 2
Sgab +
n..1 n.2

Keterangan :

X1 : Rata–rata hasil belajar matematika siswa pada kelas yang

diberikan pengajaran dengan metode laboratorium.

X2 : Rata–rata hasil belajar matematika siswa pada kelas yang

diberikan pengajaran dengan metode ekspositori.

Sgab : Varian gabungan

n1 : Banyaknya siswa yang diberikan pembelajaran dengan metode

laboratorium.

n2 : Banyaknya siswa yang diberikan pembelajaran dengan metode

ekspositori.

S12 : Variansi kelas eksperimen

S22 : Variansi kelas control

Kriteria :

Diterima H 0 , jika t hitung t table

Ditolak H 0 , jika t hitung t table

26
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&B. Hlm 181
45

BAB IV

Hasil Penelitian

A. Deskripsi Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes hasil

belajar matematika sebanyak 30 butir soal pada pokok bahasan bangun datar

dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan A, B, C, dan D. Jika jawaban

benar maka mendapat nilai 1 (satu) dan jika jawaban salah maka mendapat

nilai nol (0).

Jawaban soal tersebut dihitung validitasnya dengan korelasi point

biserial. Dari 30 soal tersebut, terdapat 10 soal yang tidak valid. Jadi, soal

yang digunakan dalam penelitian sebanyak 20 soal.

Tabel 3

Klasifikasi Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian

Klasifikasi Jumlah Item No item

Valid 20 1,3,4,6,8,10,12,13,16,18,19,21,23,24,25,26,

27,28,29

Tidak Valid 10 2,5,7,11,14,15,17,20,22,30

Setelah diperoleh butir soal yang valid, maka selanjutnya menghitung

reliabilitas dari butir soal tersebut. Dari perhitungan reliabilitas, didapat

= 0,815 > 0,329 = , maka instrumen reliabel. Perhitungan

validitas secara lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran 9 halaman 173 dan

reliabilitas pada lampiran 12 hal 176.

45
45
46

C. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen

Dari data uji instrumen penelitian siswa pada kelas eksperimen yaitu

kelas yang diberikan perlakuan dengan metode laboratorium pada materi

bangun datar diperoleh rentang skor antara 9 sampai 20 dengan jumlah

sampel 33 (lampiran 21 hal 192). Rata-rata skor sebesar 16,045, Median

sebesar 17,610, Modus sebesar 18,000, Simpangan baku sebesar 2,969

(lampiran 23 halaman 194).

Data yang diperoleh, dibuat dalam bentuk daftar distribusi frekuensi

pada tabel berikut:

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen

Nilai Batas
Interval Tengah Nyata F
Xi Absolut Kumulatif Relatif
9-10 9,5 8,5-10,5 2 2 6.06%
11-12 11,5 10,5-12,5 2 4 6,06%
13-14 13,5 12,5-14,5 6 10 18,18%
15-16 15,5 14,5-16,5 6 16 18,18%
17-18 17,5 16,5-18,5 9 25 27,27%
19-20 29,5 18,5-20,5 8 33 24,24%
33 99,99%

Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat histogram dan poligon

frekuensi hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar dengan

metode laboratorium seperti terlihat pada gambar berikut:


47

12

10 Poligon

8
Frekuensi

4 Histogram

0 X
8,5 10,5 12,5 14,5 16,5 18,5 20,5
9,5 11,5 13,5 15,5 17,5 19,5

Batas Nyata X
Gambar 1

Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen

Dari grafik dan tabel terlihat sebagian besar siswa memperoleh skor

matematika antara 16,5 – 18,5 sebanyak 9 siswa atau sebesar 27,27%, skor

tertinggi antara 18,5 – 20,5 sebanyak 8 siswa atau sebesar 24,24%,

sedangkan skor terendah antara 8,5 – 10,5 sebanyak 2 siswa atau sebesar

6,06%.
48

2. Deskripsi Data Kelas Kontrol

Dari data uji instrumen penelitian siswa pada kelas kontrol yaitu kelas

yang diberikan perlakuan dengan metode laboratorium pada materi bangun

datar diperoleh rentang skor antara 5 sampai 20 dengan jumlah sampel 37

(Lampiran 22 halaman 193). Mean (Rata-rata skor) sebesar 14,162 ,

Median sebesar 13,874, Modus sebesar 14,642, Simpangan baku sebesar

3,670 (lampiran 24 halaman 119).

Data yang diperoleh, dibuat dalam bentuk daftar distribusi frekuensi

pada tabel berikut:

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol

Nilai Batas
Interval Tengah Nyata F
Xi Absolut Kumulatif Relatif
4-6 5 3,5-6,5 1 1 2,70%
7-9 8 6,5-9,5 3 4 8,10%
10-12 11 9,5-12,5 7 11 18,91%
13-15 14 12,5-15,5 12 23 32,43%
16-18 17 15,5-18,5 10 33 27,02%
19-21 20 18,5-21,5 4 37 10,81%
37 99,97%

Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat histogram dan poligon

frekuensi hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar dengan

metode ekspositori seperti terlihat pada gambar berikut:


49

12

10

Histogram
8
Frekuensi

6
Poligon

0 X

3,5 6,5 9,5 12,5 15,5 18,5 21,5

5 8 11 14 17 20

Batas Nyata X

Gambar 2

Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol

Dari grafik dan tabel terlihat sebagian besar siswa memperoleh skor

matematika antara 12,5 – 15,5 sebanyak 12 siswa atau sebesar 32,43%, skor

tertinggi antara 18,5 – 21,5 sebanyak 4 siswa atau sebesar 10,81%,

sedangkan skor terendah antara 3,5 – 6,5 sebanyak 1 siswa atau sebesar

2,70%.
50

D. Pengujian Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas skor hasil belajar dilakukan dengan uji

Lilliefors. Dari hasil perhitungan diperoleh harga ( ) untuk kelas

eksperimen sebesar 0,0922 (lampiran 25 halaman 204) sedangkan untuk

kelas kontrol diperoleh harga ( ) sebesar 0,0652 (lampiran 26

halaman 205). Harga pada taraf signifikansi α = 0,05 untuk n = 33,

maka adalah 0,1542 untuk kelas eksperimen, karena hasil

pengujian di atas lebih kecil dari pada , maka dapat disimpulkan

bahwa data kelas eksperimen berdistribusi normal = 0,0922 < 0,1542 =

sedangkan pada kelas kontrol harga pada taraf

signifikansi α = 0,05 untuk n = 37, maka adalah 0,0652 , karena

pada hasil pengujian di atas lebih kecil dari maka dapat

disimpulkan bahwa data kelas kontrol juga berdistribusi normal = 0,0652

< 0,1456 = .

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas kedua kelas dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil

perhitungan uji homogenitas diperoleh harga =

= 1,527 (lampiran 27 halaman 208). Sedangkan harga = 1,808

diperoleh dengan cara interpolasi . Pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan

dk pembilang = 36 dan dk penyebut = 32. Karena = 1,527 < 1,808


51

= , maka diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

sampel kedua kelas mempunyai kondisi yang homogen.

E. Pengujian Hipotesis

Dari data penelitian didapatkan skor rata-rata hasil belajar matematika

siswa yang diberikan metode laboratorium adalah 16,045 dengan simpangan

baku 2,969 , sedangkan nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa yang

diajarkan dengan metode ekspositori adalah 14,162 dengan simpangan baku

3,670. Untuk mengetahui apakah perbedaan rata-rata tersebut disebabkan

akibat pengaruh perlakuan atau hanya faktor yang lain, maka perlu dianalisis

lebih lanjut.

Dari hasil pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji homogenitas

dan uji normalitas diketahui bahwa kedua kelompok berada pada distribusi

normal, sehingga kita dapat menguji penelitian dengan uji t-test.

Hasil perhitungan perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol diperoleh = 2,350 (lampiran 28 halaman 210).

Sedangkan pada taraf signifikansi a = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = 68,

maka harga sebesar 1,998. Karena = 2,350 > 1,998 =

berarti hipotesis penelitian ( ) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak.

Dengan demikian menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar

matematika peserta didik yang diajarkan dengan metode laboratorium dengan

peserta didik yang diajarkan dengan metode ekspositori. Dan perbedaan itu
52

positif, dalam artian lebih tinggi hasil belajar matematika peserta didik yang

diajarkan dengan metode laboratorium dibandingkan dengan yang diajarkan

dengan metode ekspositori.


53

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa yang

diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori.

2. Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode

laboratorium memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengn metode

ekspositori.

B. Implikasi

Penelitian ini menunjukkan suatu usaha mengetahui terdapat atau

tidaknya perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan metode

laboratorium dan siswa yang diajar dengan metode ekspositori pada materi

bangun datar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan metode

laboratorium dengan siswa yang diajarkan dengan metode ekspositori pada

materi bangun datar.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode

laboratorium dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Penerapannya di kelas dapat meningkatkan semangat belajar dan siswa lebih

aktif dalam proses belajar mengajar sehingga belajar menjadi bermakna bagi

53
54

siswa. Dengan demikian, metode laboratorium dapat diterapkan oleh guru

dalam pembelajaran matematika.

Berhasil tidaknya penerapan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari

pengaruh beberapa komponen, diantaranya adalah kondisi siswa, situasi kelas,

kreativitas guru dalam membawa keadaan menjadi menyenangkan,

kemampuan guru dalam mengelola jam pelajaran serta dalam mengenal

karakteristik siswa. Guru juga sebaiknya memastikan bahwa siswa memiliki

pengetahuan awal yang baik agar siswa tidak mengalami banyak kesulitan pada

saat proses pembelajaran. Jadi, dalam menerapkan pembelajaran dengan

metode laboratorium, guru diharapkan mampu membuat pembelajaran

bermakna yang sederhana. Guru juga diharapkan mampu meminimalisir

faktor-faktor yang dapat mengganggu proses pembelajaran, sehingga siswa SD

dapat memahami pelajaran dengan baik.

C. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Dalam proses matematika guru diharapkan menggunakan metode

laboratorium sebagai salah satu metode pembelajaran matematika untuk

meningkatkan proses pembelajaran dan pencapaian maksimal peserta didik

dalam memahami konsep-konsep matematika.

2. Diharapkan kepada guru perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilan

dalam bentuk penguasaan ragam metode dan ragam media guna


55

membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam pelajaran matematika,

belajar matematika menjadi menarik bagi siswa dan menyenangkan.

3. Kepala sekolah diharapkan memfasilitasi media pembelajaran matematika

guna mempelancar proses pembelajaran matematika agar tercapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

4. Pengawas Pendidikan diharapkan memberikan pelatihan-pelatihan kepada

guru-guru, yang dapat membatu mereka di dalam menciptakan inovasi-

inovasi pembelajaran.

5. Bagi peneliti lain yang berminat menggunakan metode laboratorium dalam

pembelajaran matematika, diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut

terhadap materi dalam pembelajaran matematika Sekolah Dasar.


56

Daftar Pustaka

Al Khowarizmi, Lela. 2011. Metode Pembelajaran Matematika. Tersedia.


http://lela-al-khowarizmi.blogspot.com/metode-pembelajaran-
matematika.html. 04-02-2011. 21:48

Aribowo. 2011. Metode Pembelajaran Matematika. Tersedia.


http://aribowo1992.multiply.com/journal/item/86. diakses tanggal 04-02-
2011. 11:15

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Maju Mundur.

Hudojo, Herman. 2003. Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran


Matematika. Malang: Techical CoorporatinoProject of Development of
Science and Mathematics Teaching For Primary and Secondary Education
in Indonesia.

Karim, Mukhtar, dkk. 1997. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Depdikbud.

Mukminin, dkk. 1998. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Institut Keguruan


Dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta.

Natawijadja, R. Et al. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pembinaan Tenaga Pendidikan.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti


Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Simanjuntak, Lisnawaty. Et al. 1992. Metode Mengajar Matematika 2. Jakarta:


Rineka Cipta.

56
57

Sudirjo. 2011. Penggunaan Metode Yang Tepat Dalam Mengajar Matematika.


Tersedia.http://www.scribd.com/doc/17451310/Penggunaan-Metode-Yang-
Tepat-Dalam-Mengajar-Matematika. Diakses tanggal 23-01-2011. 09:52

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas III.


Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif,


dan R&D. Jakarta: Alfabeta.

Suharjana, Agus. et al. 2008 . Pengenalan Bangun Datar Dan Sifat-sifatnya di


SD. Tersedia. Http://www.scribd.com/doc/20006950/Pengenalan-bangun-
datar-dan-sifat-sfatnya. diakses tanggal. 17-02-2011 . 13:15

Suherman, Herman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.


Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Unversitas Pendidikan Indonesia.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Fakultas


Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr
Hamka.

Tim Redaksi Fokus Media. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20


Tahun 2003 SISDIKNAS . Bandung: Fokusmedia.

Wena, Made. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi


Aksara.
58

Lampiran 1

Jadwal

1. 20 Januari 2011 : ACC Judul

2. 1 April 2011 : Seminar Proposal

3. 11 April 2011 : Uji Validitas di SDN Batu Ampar 06 Pagi

4. 2 – 20 April 2011 : Penelitian di SDN Ciracas 04 Pagi

Tabel 6

Jadwal Penelitian di SDN Ciracas 04 Pagi


No Hari/ Kelas Waktu Per Materi
Tanggal te
mu
an
4.1 Senin, III A 12.30-13.40 1 1. Mengenalkan berbagai
2 Mei 2011 macam bangun datar.
2. Menentukan sisi, sudut, dan
titik sudut.
4.2 Selasa, IIIA 10.15-11.15 2 1. Sifat-sifat bangun datar
3 Mei 2011 persegi, persegi panjang, dan
segititga.
4.3 Rabu, III A 10.15-11.25 3 1. Menentukan sudut menurut
4 Mei 2011 ukurannya
2. Jenis-jenis sudut.
Dan

III B 12.30-13.40 1 1. Mengenalkan berbagai


macam bangun datar.
2. Menentukan sisi, sudut, dan
titik sudut.
4.4 Kamis, III B 10.15-11.25 2 1. Sifat-sifat bangun datar
5 Mei 2011 persegi, persegi panjang, dan
segititga.
4.5 Jumat, III B 10-15-11.25 3 1. Menentukan sudut menurut
6 Mei 2011 ukurannya
2. Jenis-jenis sudut.
4.6 Senin, III A 12.30-13.40 4 1. Sudut sebagai jarak putar
9 Mei 2011
4.7 Jumat, III B 10.15-11.25 4 1. Sudut sebagai jarak putar
13 Mei
59

2011
4.8 Senin, III A 12.30-13.40 5 1. Keliling persegi, persegi
16 Mei panjang, dan segitiga dengan
2011 menggunakan petak satuan
4.9 Selasa, III A 10.15-11.25 6 1. Keliling persegi, persegi
17 Mei panjang dan segitiga dengan
2011 menggunakan rumus.
dan

III B 12.30-13.40 5 1. Keliling persegi, persegi


panjang, dan segitiga dengan
menggunakan petak satuan.
4.10 Rabu, III A 10.15-11.25 7 1. Luas persegi dan persegi
18 Mei panjang dengan
2011 menggunakan petak satuan.
dan

III B 12.30-11.25 6 1. Keliling persegi, persegi


panjang dan segitiga dengan
menggunakan rumus.
4.11 Kamis, III A 10.15-11.25 8 1. Luas persegi dan persegi
19 Mei panjang dengan
2011 menggunakan rumus.
dan

III B 12.30-13.40 7 1. Luas persegi dan persegi


panjang dengan
menggunakan petak satuan.
4.12 Jumat, III B 10.15-11.25 8 1. Luas persegi dan persegi
20 Mei panjang dengan
2011 menggunakan rumus.
60

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semeter : III/2

Alokasi Waktu : 4 x 35menit

Pertemuan ke : 1 dan 2

I. Standar Kompetensi

4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

II. Kompetensi Dasar

4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan

unsur-unsurnya.

III. Indikator

4.1.1 Memahami berbagai macam bangun datar.

4.1.2 Menentukan berbagai macam bangun datar segiempat.

4.1.3 Menentukan berbagai macam bangun datar segitiga.

4.1.4 Menentukan sisi, sudut, dan titik sudut.

4.1.5 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi.

4.1.6 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang.

4.1.7 Menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga (segitiga sama sisi,

segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, dan segitiga sebarang.


61

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi mengenai bangun datar, diharapkan :

1. Siswa dapat memahami berbagai macam bangun datar

2. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segiempat.

3. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segitiga.

4. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan titik sudut.

5. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi.

6. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang.

7. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga.

 Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri

b. rasa ingin tahu

V. Materi Pembelajaran :

1. Mengenalkan macam-macam bangun datar.

Bangun datar terbagi menjadi bangun datar segiempat, segitiga, segienam, dan

juga lingkaran. Tetapi kita hanya mengenai segiempat dan segitiga.

2. Macam-macam bangun datar segiempat.

a. Persegi
C D

A B
b. Persegi Panjang
D C

c. Jajar genjang
A B
D
C
62

A B

d. Belah ketupat
D

A C

D
e. Layang-layang

A C

D
f. Trapesium
D C

A B
3. Macam-macam bangun datar segitiga.

a. Segitiga Sebarang
C

A B
b. Segitiga Sama Sisi
D

c. Segitiga Sama Kaki


E F
63

L M
d. Segitiga Siku-siku

P Q
4. Menetukan sisi, sudut, dan titik sudut.

D C

Sisi Sudut

A B

Titik Sudut

5. Sifat-sifat bangun datar persegi

D C

A B
Sifat-sifat persegi ABCD adalah

a. Mempunyai 4 buah sisi sama panjang yaitu AB = BC = CD = DA.

b. Mempunyai 4 buah buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD = CDA =

DAB.

Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai sisi sama panjang dan 4

buah sudut siku-siku.


64

6. Sifat-sifat bangun datar persegi panjang.

D C

A B
Sifat-sifat persegi panjang ABCD adalah

a. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar yaitu

AB=DC dan BC=DA.

b.Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD = CDA = DAB.

Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai 2 pasang sisi yang

berhadapan sama panjang dan sejajar serta mempunyai 4 buah sudut siku-siku.

7. Sifat-sifat bangun datar segitiga.

a. Segitiga Sama Sisi

A B
Sifat-sifat segitiga sama sisi ABC adalah

3. Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang yaitu AB = BC =

CA.

4. Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar yaitu ABC =

BCD = CAB.

Jadi segitiga sama sisi adalah segitiga yang mempunyai 3 buah sisi sama panjang

dan 3 buah sudut sama besar.

b. Segitiga Sama Kaki


65

D E
Sifat-sifat segitiga sama kaki DEF adalah

3. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang yaitu DE = EF.

4. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar yaitu DEF =

FDE.

Jadi segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 buah sisi sama panjang

dan 2 buah sudut sama besar.

c. Segitiga Siku-siku
I

G I
Sifat-sifat segitiga siku-siku GHI adalah

4. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku yaitu HGI dengan titik

sudut di G.

5. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus yaitu HG

dan GI.

6. Mempunyai 1 sisi miring yaitu MN.

Jadi segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai satu sudut siku-siku.

d. Segitiga Sembarang
M
66

K L

Sifat-sifat segitiga sebarang KLM adalah

1. Mempunyai 3 buah sisi yang panjangnya tidak sama yaitu KL ≠ LM ≠ MK

2. Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama yaitu KLM ≠ LMK

≠ MKL

Jadi segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya berbedadan

besar ketiga sudutnya berbeda.

VI. Metode Pembelajaran

1. Metode Laboratorium

VII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 1

A. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,

kebersihan, dan kerapihan kelas.

2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa.

3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

4. Guru melakukan apersepsi.

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.


67

B. Kegiatan Inti (40 menit)

1. Eksplorasi

1.1 Guru memperkenalkan berbagai bangun datar.

1.2 Siswa bersama guru menentukan berbagai macam-macam bangun datar

segiempat.

1.3 Siswa bersama guru menentukan berbagai macam-macam bangun datar

segitiga.

1.4 Siswa di bawah bimbingan guru mencari benda-benda konkrit yang berada di

sekitar ruang kelas yang berhubungan dengan bangun datar segiempat dan

segitiga.

2. Elaborasi

2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menentukan sisi, sudut, dan titik sudut

dengan memperhatikan alat peraga yang digunakan.

2.2 Siswa di bawah bimbingan guru membedakan antara bangun datar segiempat

dengan segitiga dengan memperhatikan alat peraga yang digunakan.

3. Konfirmasi

3.1 Siswa menuliskan macam-macam bangun datar ke dalam

bukunya.

3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (20 menit)

1. Siswa bermain games yang yang kemudian dilanjutkan dengan

mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.


68

2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Siswa diberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up.

Pertemuan ke 2

A. Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi

kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.

2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran

siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk

siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.

3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

4. Guru melakukan apersepsi.

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

B. Kegiatan Inti (40 menit)

1. Eksplorasi

1.1 Siswa bersama guru mengamati alat peraga bangun datar yang telah diberikan

oleh guru.

2. Elaborasi

2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menemukan sifat-sifat bangun datar persegi

melalui pengamatan.

2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menemukan sifat-sifat bangun datar persegi

panjang melalui pengamatan.


69

2.3 Siswa di bawah bimbingan guru menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga

melalui pengamatan.

3. Konfirmasi

3.1 Siswa menggambarkan bangun datar di buku tulis masing-

masing sesuai dengan sifat bangun datar yang diberikan oleh

guru.

3.2 Siswa bermain games mengenai bangun datar yang diberikan

oleh guru.

3.3 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (20 menit)

1. Siswa mengerjakan soal latihan mengenai sifat-sifat bangun datar.

2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Guru memberikan tindak lanjtu berupa follow up.

VIII. Alat dan Sumber

a. Alat :

1. Persegi 4. Trapesium

2. Persegi panjang 5. Belah Ketupat

3. Jajar genjang 6. Layang-layang

b. Sumber :

1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk

siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai

Putra Mandiri.
70

2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika

Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.

IX. Penilaian

1. Prosedur

a. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran

b. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan

2. Bentuk tes

a. Tertulis

b. Perbuatan

3. Jenis tes : Essay

4. Soal : Tes Formatif

5. Kunci Jawaban : Terlampir

6. Kriteria :

Pertemuan ke 1

a. Setiap siswa yang mewarnai dengan rapi dan tepat dan sesuai dengan

petunjuk di beri skor 2

b. Siswa yang mengerjakan soal dengan benar.

No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Skor 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Nilai =

Pertemuan ke 2
71

a. Setiap jawaban apabila sangat sempurna pada masing-masing soal

diberi skor 5.

b. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal

diberi skor 4.

c. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal

diberi skor 3.

d. Setiap jawaban apabila kurang sempurna pada masing-masing soal

diberi skor 2.

e. Setiap jawaban apabila tidak sempurna pada masing-masing soal

diberi skor 1.
72
73

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semeter : III/2

Alokasi Waktu : 4 x 35menit

Pertemuan ke : 3 dan 4

I. Standar Kompetensi

4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

II. Kompetensi Dasar

4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

III. Indikator

4.2.1 Menentukan sudut dari benda atau bangun.

4.2.2 Mengenal besar sudut menurut ukurannya.

4.2.3 Memahami jenis-jenis sudut.

4.2.4 Mengenal sudut sebagai jarak putar.

4.2.5 Mengenal sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut satu,

setengah, serta seperempat putaran.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami sudut dari benda atau bangun.

2. Siswa dapat mengurutkan besar sudut menurut ukurannya.

3. Siswa dapat memahami jenis-jenis sudut.


74

4. Siswa dapat menjelaskan berbagai sudut sebagai jarak putar.

5. Siswa dapat menjelaskan sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut

satu, setengah, serta seperempat putaran.

 Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri

b. rasa ingin tahu

V. Materi Pembelajaran :

1. Besar sudut menurut ukurannya

a b c

Urutan besar sudut dari yang paling kecil adalah a, c, b

2. Jenis-jenis sudut

a. Sudut lancip

Sudut Lancip.

b. Sudut tumpul

Sudut T adalah sudut tumpul.


75

c. Sudut siku-siku

Sudut T adalah siku-siku.

3. Pada sudut BAC, A merupakan titik pusat. Titik B dan C sebagai jarak

putar dengan titik pusat.

4. Titik A merupakan titik pusat. Jika kita membuat putaran dari titik B

sampai ke titik B lagi, maka terbentuk sudut satu putaran.

A
B C

5. Gerakan memutar dari titik B sampai ke titik C merupakan gerakan

membuat sudut setengah putaran.

B C
A

6. Jika kita membuat sudut seperti di samping, berarti kita membuat sudut

seperempat putaran.
76

A C

VI. Metode Pembelajaran

1. Metode Laboratorium

VII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 3

A. Kegiatan Awal (10menit)

1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi

kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.

2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran

siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk

siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.

3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

4. Guru melakukan apersepsi.

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

B. Kegiatan Inti(40 menit)

1. Eksplorasi

1.1 Siswa bersama guru menentukan sudut dari suatu benda atau

bangun yang ada disekitar.

1.2 Siswa dikenalkan berbagai jenis-jenis sudut oleh guru.


77

2. Elaborasi

2.1 Siswa di bawah bimbingan guru membuat jenis-jenis sudut

dengan menggunakan kertas origami yang telah disediakan oleh

guru.

2.2 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari

yang terkecil ke yang terbesar.

2.3 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari

yang terbesar ke yang terkecil.

3. Konfirmasi

3.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam

proses pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (20 menit)

1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Guru memberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up.

Pertemuan Ke 4

A. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi

kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.

2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran

siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk

siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.


78

3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

4. Guru melakukan apersepsi.

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

B. Kegiatan Inti (40 menit)

1. Eksplorasi

1.1 Siswa di bawah bimbingan guru mengamati tentang besar sudut.

2. Elaborasi

2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menghitung besar jarak putar

dari sebuah sudut.

2.2 Siswa membuat sudut satu putaran, setengah putaan, dan

seperempat putaran.

3. Konfirmasi

3.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam

proses pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (20 menit)

1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.


79

VIII. Alat dan Sumber

a. Alat :

1. Penggaris

2. Penggaris busur

3. Kertas origami

b. Sumber :

1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk

siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai

Putra Mandiri.

2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika

Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.

IX. Penilaian

1. Prosedur

a. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran

b. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan

2. Bentuk tes

a. Tertulis

b. Perbuatan

3. Jenis tes : Essay

4. Soal : Tes Formatif

5. Kunci Jawaban : Terlampir


80

6. kriteria

A. Penilaian pertemuan ke 3

No Soal 1 2 3 4 5 6 7

Skor 2 2 2 1 1 1 1

B. Penilaian pertemuan ke 4

No Soal 1 2 3 4 5

skor 2 2 2 2 2
81

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semeter : III/2

Alokasi Waktu : 4 x 35menit

Pertemuan ke : 5 dan 6

I. Standar Kompetensi

5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta

penggunannya dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar

5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.

III. Indikator

5.1.1 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan petak satuan

5.1.2 Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan petak

satuan.

5.1.3 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan rumus.

5.1.4 Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan rumus.

5.1.5 Menentukan keliling segitiga dengan menggunakan rumus.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami keliling persegi.

2. Siswa dapat memahami keliling persegi panjang.


82

3. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi.

4. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi panjang.

5. Siswa dapat menemukan rumus keliling segitiga.

 Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri

b. rasa ingin tahu

V. Materi Pembelajaran :

1. Keliling Persegi

D C

A B

Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.

Sisi = s

Kelilingnya = S + S + S + S

=4+4+4+4

= 16

2. Keliling Persegi Panjang

D C

A B
83

Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.

Kelilingnya = AB + BC + CD + DA

=6+4+6+4

= 20

3. Keliling Persegi

D C

A B

Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.

Sisi = s

Kelilingnya = S + S + S + S

= 4 x sisi

=4x4

= 16

4. Keliling Persegi Panjang

D C

A B

Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
84

Kelilingnya = AB + BC + CD + DA

=6+4+6+4

= 2 x (p+l)

= 2 x (6 + 4)

= 2 x 10

= 20

5. Keliling Segitiga
A

B C

Panjang AB = 5 cm

Panjang BC = 3 cm

Panjang AC = 6 cm

Keliling segitiga ABC adalah 5cm + 3cm + 6cm = 14cm

VI. Metode Pembelajaran

1. Metode Laboratorium

VII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 5

A. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,

kebersihan, dan kerapihan kelas.


85

2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa.

3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

4. Guru melakukan apersepsi.

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

B. Kegiatan Inti (40 menit)

1. Eksplorasi

1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan

persegi panjang.

2. Elaborasi

2.1 Siswa bersama guru menemukan keliling persegi dan

menghitungnya dengan menggunakan petak satuan.

2.2 Siswa bersama guru menemukan keliling persegi panjang dan

menghitungnya dengan menggunakan petak satuan.

3. Konfirmasi

3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru.

3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (20 menit)

1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.


86

2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.

Pertemuan ke 6

A. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,

kebersihan, dan kerapihan kelas.

2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa.

3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

4. Guru melakukan apersepsi.

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

B. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan

persegi panjang.

2. Elaborasi

2.1 Siswa bersama guru menemukan keliling persegi dan

menghitungnya dengan menggunakan rumus.

2.2 Siswa bersama guru menemukan keliling persegi panjang dan

menghitungnya dengan menggunakan rumus.


87

2.3 Siswa bersama guru menemukan keliling segitiga dan

menghitungnya dengan menggunakan rumus.

3. Konfirmasi

3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru.

3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (20 menit)

1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.

VIII. Alat dan Sumber

a. Alat :

1. Persegi

2. Persegi panjang

3. Kertas / buku kotak-kotak

b. Sumber : 1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk

siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai Putra Mandiri.

2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD

Kelas III. Jakarta: Erlangga.

IX. Penilaian

1. Prosedur

a. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran

b. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan


88

2. Bentuk tes

a. Tertulis

b. Perbuatan

3. Jenis tes : Essay

4. Soal : Tes Formatif

5. Kunci Jawaban : Terlampir

6. Kriteria

a. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 5

No soal 1 2 3 4 5

Skor 20 20 20 20 20

b. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 6

No soal 1 2 3 4 5

Skor 10 10 10 10 20

Nilai =
89
90

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semeter : III/2

Alokasi Waktu : 4 x 35menit

Pertemuan ke : 7 dan 8

I. Standar Kompetensi

5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta

penggunannya dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar

5.2 Menghitung luas persegi dan persegi panjang.

III. Indikator

5.1.1 Menentukan luas persegi dengan menggunakan petak satuan

5.1.2 Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan petak satuan.

5.1.3 Menentukan luas persegi dengan menggunakan rumus.

5.1.4 Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan rumus.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami luas persegi.

2. Siswa dapat memahami luas persegi panjang.

3. Siswa dapat memahami luas persegi.

4. Siswa dapat memahami luas persegi panjang.


91

 Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri

b. rasa ingin tahu

V. Materi Pembelajaran :

1. Luas Persegi

D C
13 14 15 16
12 11 10 9
8 7 6 5
1 2 3 4
A B

Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.

Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi.

2. Luas Persegi Panjang

D C
24 23 22 21 20 19
13 14 15 16 17 18
12 11 10 9 8 7
1 2 3 4 5 6
A B

Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.

Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan.

3. Luas Persegi
92

D C
13 14 15 16
12 11 10 9
8 7 6 5
1 2 3 4
A B

Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.

a. Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi.

b. Luas persegi ABCD = sisi x sisi

=4x4

= 16

4. Luas Persegi Panjang

D C
24 23 22 21 20 19
13 14 15 16 17 18
12 11 10 9 8 7
1 2 3 4 5 6
A B

Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.

a. Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan.

b. Luas Persegi panjang ABCD = p x l

=6x4

= 24

VI. Metode Pembelajaran

1. Metode Laboratorium
93

VII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 7

A. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,

kebersihan, dan kerapihan kelas.

2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa.

3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

4. Guru melakukan apersepsi.

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

B. Kegiatan Inti (40 menit)

1. Eksplorasi

1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan

persegi panjang.

2. Elaborasi

2.1 Siswa bersama guru menemukan luas persegi dan

menghitungnya dengan menggunakan petak satuan.

2.2 Siswa bersama guru menemukan luas persegi dan

menghitungnya dengan menggunakan petak satuan.

3. Konfirmasi
94

3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru.

3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (20 menit)

1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.

Pertemuan Ke 8

A. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,

kebersihan, dan kerapihan kelas.

2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa.

3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

B. Kegiatan Inti (40 menit)

1. Eksplorasi

1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan

persegi panjang.

2. Elaborasi

2.1 Siswa bersama guru menemukan luas persegi dan

menghitungnya.
95

2.2 Siswa bersama guru menemukan luas persegi dan

menghitungnya .

3. Konfirmasi

3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru.

3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (20 menit)

1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.

VIII. Alat dan Sumber

a. Alat :

1. Persegi

2. Persegi panjang

3. Kertas / buku kotak-kotak

b. Sumber :

1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk

siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai

Putra Mandiri.

2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika

Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.

IX. Penilaian
96

1. Prosedur

a. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran

b. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan

2. Bentuk tes

a. Tertulis

b. Perbuatan

3. Jenis tes : Essay

4. Soal : Tes Formatif

5. Kunci Jawaban : Terlampir

6. Kriteria

a. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 7

No soal 1 2 3 4 5

Skor 20 20 20 20 20

b. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 8

No Soal 1 2 3 4

Skor 10 10 15 15

Nilai =
97
98

Lampiran 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semeter : III/2

Alokasi Waktu : 4 x 35menit

Pertemuan ke : 1 dan 2

V. Standar Kompetensi

4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

VI. Kompetensi Dasar

4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan

unsur-unsurnya.

VII. Indikator

8.1.1 Memahami berbagai macam bangun datar.

8.1.2 Menentukan berbagai macam bangun datar segiempat.

8.1.3 Menentukan berbagai macam bangun datar segitiga.

8.1.4 Menentukan sisi, sudut, dan titik sudut.

8.1.5 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi.

8.1.6 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang.

8.1.7 Menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga (segitiga sama sisi,

segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, dan segitiga sebarang.


99

X. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi mengenai bangun datar, diharapkan :

8. Siswa dapat memahami berbagai macam bangun datar

9. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segiempat.

10. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segitiga.

11. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan titik sudut.

12. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi.

13. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang.

14. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga.

 Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri

b. rasa ingin tahu

XI. Materi Pembelajaran :

8. Mengenalkan macam-macam bangun datar.

Bangun datar terbagi menjadi bangun datar segiempat, segitiga, segienam, dan

juga lingkaran. Tetapi kita hanya mengenai segiempat dan segitiga.

9. Macam-macam bangun datar segiempat.

a. Persegi
C D

A B
b. Persegi Panjang
D C

A D B C
100

c. Jajar genjang

A B
d. Belah ketupat
D

A C

D
e. Layang-layang

A C

D
f. Trapesium
D C

A B
10. Macam-macam bangun datar segitiga.

a. Segitiga Sebarang
C

A B
b. Segitiga Sama Sisi
D

c. Segitiga Sama Kaki


E F
101

L M
d. Segitiga Siku-siku

P Q
11. Menetukan sisi, sudut, dan titik sudut.

D C

Sisi Sudut

A B

Titik Sudut

12. Sifat-sifat bangun datar persegi

D C

A B
Sifat-sifat persegi ABCD adalah

a. Mempunyai 4 buah sisi sama panjang yaitu AB = BC = CD = DA.

b. Mempunyai 4 buah buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD = CDA =

DAB.

Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai sisi sama panjang dan 4

buah sudut siku-siku.


102

13. Sifat-sifat bangun datar persegi panjang.

D C

A B
Sifat-sifat persegi panjang ABCD adalah

a. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar yaitu

AB=DC dan BC=DA.

b.Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD = CDA = DAB.

Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai 2 pasang sisi yang

berhadapan sama panjang dan sejajar serta mempunyai 4 buah sudut siku-siku.

14. Sifat-sifat bangun datar segitiga.

e. Segitiga Sama Sisi

A B
Sifat-sifat segitiga sama sisi ABC adalah

5. Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang yaitu AB = BC =

CA.

6. Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar yaitu ABC =

BCD = CAB.

Jadi segitiga sama sisi adalah segitiga yang mempunyai 3 buah sisi sama panjang

dan 3 buah sudut sama besar.

f. Segitiga Sama Kaki


103

D E
Sifat-sifat segitiga sama kaki DEF adalah

5. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang yaitu DE = EF.

6. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar yaitu DEF =

FDE.

Jadi segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 buah sisi sama panjang

dan 2 buah sudut sama besar.

g. Segitiga Siku-siku
I

G I
Sifat-sifat segitiga siku-siku GHI adalah

7. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku yaitu HGI dengan titik

sudut di G.

8. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus yaitu HG

dan GI.

9. Mempunyai 1 sisi miring yaitu MN.

Jadi segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai satu sudut siku-siku.

h. Segitiga Sembarang
M
104

K L

Sifat-sifat segitiga sebarang KLM adalah

1. Mempunyai 3 buah sisi yang panjangnya tidak sama yaitu KL ≠ LM ≠ MK

2. Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama yaitu KLM ≠ LMK

≠ MKL

Jadi segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya berbedadan

besar ketiga sudutnya berbeda.

XII. Metode Pembelajaran

2. Metode Ekspositori

XIII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 1

D. Kegiatan Awal (10 menit)

6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,

kebersihan, dan kerapihan kelas.

7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa.

8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

9. Guru melakukan apersepsi.

10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.


105

E. Kegiatan Inti (40 menit)

4. Eksplorasi

1.1 Guru memperkenalkan berbagai bangun datar.

1.2 guru menjelaskan berbagai macam-macam bangun datar segiempat.

1.3 Guru menjelaskan berbagai macam-macam bangun datar segitiga.

1.4 Siswa di bawah bimbingan guru mencari benda-benda konkrit yang berada di

sekitar ruang kelas yang berhubungan dengan bangun datar segiempat dan

segitiga.

5. Elaborasi

2.1 Guru menjelaskan tentang sisi, sudut, dan titik sudut dengan memperhatikan

alat peraga yang digunakan.

2.2 Siswa di bawah bimbingan guru membedakan antara bangun datar segiempat

dengan segitiga dengan memperhatikan alat peraga yang digunakan.

6. Konfirmasi

6.1 Siswa menuliskan macam-macam bangun datar ke dalam

bukunya.

6.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

F. Kegiatan Akhir (20 menit)

4. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

5. Siswa diberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up.

Pertemuan ke 2

D. Kegiatan Awal (10 Menit)


106

6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi

kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.

7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran

siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk

siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.

8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

9. Guru melakukan apersepsi.

10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

E. Kegiatan Inti (40 menit)

4. Eksplorasi

4.1 Siswa mengamati bangun datar yang telah digambarkan oleh

guru di papan tulis.

4.2 Siswa di bawah bimbingan guru mencari benda-benda konkrit

yang berada disekitar ruang kelas yang berhubungan dengan

bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga.

5. Elaborasi

2.1 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sifat-sifat bangun datar persegi.

2.1 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sifat-sifat bangun datar persegi

panjang.

2.3 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sifat-sifat bangun datar segitiga

melalui pengamatan.
107

6. Konfirmasi

6.1 Siswa menggambarkan bangun datar di buku tulis masing-

masing sesuai dengan sifat bangun datar yang diberikan oleh

guru.

6.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

F. Kegiatan Akhir (20 menit)

4. Siswa mengerjakan soal latihan mengenai sifat-sifat bangun datar.

5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

6. Gurum memberikan tindak lanjtu berupa follow up.

XIV. Alat dan Sumber

c. Sumber :

3. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk

siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai

Putra Mandiri.

4. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika

Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.

XV. Penilaian

7. Prosedur

c. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran

d. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan

8. Bentuk tes

c. Tertulis
108

d. Perbuatan

9. Jenis tes : Essay

10. Soal : Tes Formatif

11. Kunci Jawaban : Terlampir

12. Kriteria :

Pertemuan ke 1

c. Setiap siswa yang mewarnai dengan rapi dan tepat dan sesuai dengan

petunjuk di beri skor 2

d. Siswa yang mengerjakan soal dengan benar.

No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Skor 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Nilai =

Pertemuan ke 2

f. Setiap jawaban apabila sangat sempurna pada masing-masing soal

diberi skor 5.

g. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal

diberi skor 4.

h. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal

diberi skor 3.

i. Setiap jawaban apabila kurang sempurna pada masing-masing soal

diberi skor 2.
109

j. Setiap jawaban apabila tidak sempurna pada masing-masing soal

diberi skor 1.
110

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semeter : III/2

Alokasi Waktu : 4 x 35menit

Pertemuan ke : 3 dan 4

V. Standar Kompetensi

4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

VI. Kompetensi Dasar

4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

VII. Indikator

8.2.1 Menentukan sudut dari benda atau bangun.

8.2.2 Mengenal besar sudut menurut ukurannya.

8.2.3 Memahami jenis-jenis sudut.

8.2.4 Mengenal sudut sebagai jarak putar.

8.2.5 Mengenal sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut satu,

setengah, serta seperempat putaran.

X. Tujuan Pembelajaran

6. Siswa dapat memahami sudut dari benda atau bangun.

7. Siswa dapat mengurutkan besar sudut menurut ukurannya.

8. Siswa dapat memahami jenis-jenis sudut.


111

9. Siswa dapat menjelaskan berbagai sudut sebagai jarak putar.

10. Siswa dapat menjelaskan sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut

satu, setengah, serta seperempat putaran.

 Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri

b. rasa ingin tahu

XI. Materi Pembelajaran :

7. Besar sudut menurut ukurannya

a b c

Urutan besar sudut dari yang paling kecil adalah a, c, b

8. Jenis-jenis sudut

d. Sudut lancip

Sudut Lancip.

e. Sudut tumpul

Sudut T adalah sudut tumpul.


112

f. Sudut siku-siku

Sudut T adalah siku-siku.

9. Pada sudut BAC, A merupakan titik pusat. Titik B dan C sebagai jarak

putar dengan titik pusat.

10. Titik A merupakan titik pusat. Jika kita membuat putaran dari titik B

sampai ke titik B lagi, maka terbentuk sudut satu putaran.

A
B C

11. Gerakan memutar dari titik B sampai ke titik C merupakan gerakan

membuat sudut setengah putaran.

B C
A

12. Jika kita membuat sudut seperti di samping, berarti kita membuat sudut

seperempat putaran.
113

A C

XII. Metode Pembelajaran

Metode Ekspositori

XIII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 3

D. Kegiatan Awal (10menit)

6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi

kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.

7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran

siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk

siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.

8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

9. Guru melakukan apersepsi.

10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

E. Kegiatan Inti(40 menit)

4. Eksplorasi

4.1 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sudut dari suatu benda

atau bangun yang ada disekitar.

4.2 Siswa dikenalkan berbagai jenis-jenis sudut oleh guru.


114

5. Elaborasi

5.1 Guru menjelaskan mengenai jenis-jenis sudut.

5.2 Siswa memperhatikan benda yang ada disekitar yang

berhubungan dengan sudut tumpul, sudut lancip, dan sudut siku-

siku.

5.3 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari

yang terkecil ke yang terbesar.

5.4 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari

yang terbesar ke yang terkecil.

6. Konfirmasi

3.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam

proses pembelajaran.

F. Kegiatan Akhir (20 menit)

4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

6. Guru memberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up.

Pertemuan Ke 4

D. Kegiatan Awal (10 menit)

6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi

kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.

7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran

siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk

siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.


115

8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

9. Guru melakukan apersepsi.

10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

E. Kegiatan Inti (40 menit)

4. Eksplorasi

4.1 Guru menjelaskan tentang besar sudut dengan menggunakan

busur.

5. Elaborasi

5.1 Guru menjelaskan tentang cara menghitung besar jarak putar

dari sebuah titik sudut.

5.2 Siswa membuat sudut satu putaran, setengah putaan, dan

seperempat putaran.

6. Konfirmasi

6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

F. Kegiatan Akhir (20 menit)

4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.


116

XIV. Alat dan Sumber

c. Sumber :

3. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk

siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai

Putra Mandiri.

4. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika

Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.

XV. Penilaian

7. Prosedur

c. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran

d. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan

8. Bentuk tes

c. Tertulis

d. Perbuatan

9. Jenis tes : Essay

10. Soal : Tes Formatif

11. Kunci Jawaban : Terlampir


117

12. Kriteria

C. Penilaian pertemuan ke 3

No Soal 1 2 3 4 5 6 7

Skor 2 2 2 1 1 1 1

D. Penilaian pertemuan ke 4

No Soal 1 2 3 4 5

skor 2 2 2 2 2
118

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semeter : III/2

Alokasi Waktu : 4 x 35menit

Pertemuan ke : 5 dan 6

VI. Standar Kompetensi

5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta

penggunannya dalam pemecahan masalah.

VII. Kompetensi Dasar

5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.

VIII. Indikator

10.1.1 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan petak satuan

10.1.2 Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan petak

satuan.

10.1.3 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan rumus.

10.1.4 Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan rumus.

10.1.5 Menentukan keliling segitiga dengan menggunakan rumus.

X. Tujuan Pembelajaran

6. Siswa dapat memahami keliling persegi.

7. Siswa dapat memahami keliling persegi panjang.


119

8. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi.

9. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi panjang.

10. Siswa dapat menemukan rumus keliling segitiga.

 Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri

b. rasa ingin tahu

XI. Materi Pembelajaran :

6. Keliling Persegi

D C

A B

Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.

Sisi = s

Kelilingnya = S + S + S + S

=4+4+4+4

= 16

7. Keliling Persegi Panjang

D C

A B
120

Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.

Kelilingnya = AB + BC + CD + DA

=6+4+6+4

= 20

8. Keliling Persegi

D C

A B

Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.

Sisi = s

Kelilingnya = S + S + S + S

= 4 x sisi

=4x4

= 16

9. Keliling Persegi Panjang

D C

A B

Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
121

Kelilingnya = AB + BC + CD + DA

=6+4+6+4

= 2 x (p+l)

= 2 x (6 + 4)

= 2 x 10

= 20

10. Keliling Segitiga


A

B C

Panjang AB = 5 cm

Panjang BC = 3 cm

Panjang AC = 6 cm

Keliling segitiga ABC adalah 5cm + 3cm + 6cm = 14cm

XII. Metode Pembelajaran

3. Metode Ekspositori

XIII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 5

D. Kegiatan Awal (10 menit)

6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,

kebersihan, dan kerapihan kelas.


122

7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa.

8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

9. Guru melakukan apersepsi.

10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

E. Kegiatan Inti (40 menit)

4. Eksplorasi

4.1 Guru menggambarkan bangun datar persegi dan persegi panjang

di papan tulis dan siswa mengamati gambar.

5. Elaborasi

5.1 Guru menjelaskan tentang keliling persegi dengan menggunakan

petak satuan.

5.2 Guru menjelaskan tentang keliling persegi dengan menggunakan

petak satuan.

6. Konfirmasi

6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

F. Kegiatan Akhir (20 menit)

4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.


123

5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.

Pertemuan ke 6

B. Kegiatan Awal (10 menit)

6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,

kebersihan, dan kerapihan kelas.

7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa.

8. Siswa disiapkan secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran yaitu yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi

siswa.

9. Guru melakukan apersepsi.

10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

C. Kegiatan Inti

4. Eksplorasi

4.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan

persegi panjang.

5. Elaborasi

5.1 Guru menjelaskan keliling persegi dengan menggunakan rumus.

5.2 Guru menjelaskan keliling persegi panjang dengan

menggunakan rumus.
124

5.3 Guru menjelaskan keliling segitiga dengan menggunakan rumus.

6. Konfirmasi

6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

D. Kegiatan Akhir (20 menit)

4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.

XIV. Alat dan Sumber

c. Sumber :

1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk

siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai

Putra Mandiri.

2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika

Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.

XV. Penilaian

7. Prosedur

c. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran

d. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan

8. Bentuk tes

c. Tertulis

d. Perbuatan

9. Jenis tes : Essay


125

10. Soal : Tes Formatif

11. Kunci Jawaban : Terlampir

12. Kriteria

a. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 5

No soal 1 2 3 4 5

Skor 20 20 20 20 20

b. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 6

No soal 1 2 3 4 5

Skor 10 10 10 10 20

Nilai =
126

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semeter : III/2

Alokasi Waktu : 4 x 35menit

Pertemuan ke : 7 dan 8

VI. Standar Kompetensi

5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta

penggunannya dalam pemecahan masalah.

VII. Kompetensi Dasar

5.2 Menghitung luas persegi dan persegi panjang.

VIII. Indikator

10.1.1 Menentukan luas persegi dengan menggunakan petak satuan

10.1.2 Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan petak

satuan.

10.1.3 Menentukan luas persegi dengan menggunakan rumus.

10.1.4 Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan rumus.

X. Tujuan Pembelajaran

5. Siswa dapat memahami luas persegi.

6. Siswa dapat memahami luas persegi panjang.

7. Siswa dapat memahami luas persegi.


127

8. Siswa dapat memahami luas persegi panjang.

 Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri

b. rasa ingin tahu

XI. Materi Pembelajaran :

5. Luas Persegi

D C
13 14 15 16
12 11 10 9
8 7 6 5
1 2 3 4
A B

Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.

Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi.

6. Luas Persegi Panjang

D C
24 23 22 21 20 19
13 14 15 16 17 18
12 11 10 9 8 7
1 2 3 4 5 6
A B

Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.

Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan.


128

7. Luas Persegi

D C
13 14 15 16
12 11 10 9
8 7 6 5
1 2 3 4
A B

Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.

c. Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi.

d. Luas persegi ABCD = sisi x sisi

=4x4

= 16

8. Luas Persegi Panjang

D C
24 23 22 21 20 19
13 14 15 16 17 18
12 11 10 9 8 7
1 2 3 4 5 6
A B

Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.

c. Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan.

d. Luas Persegi panjang ABCD = p x l

=6x4

= 24

XII. Metode Pembelajaran


129

2. Metode Ekspositori

XIII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 7

C. Kegiatan Awal (10 menit)

6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,

kebersihan, dan kerapihan kelas.

7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa.

8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

9. Guru melakukan apersepsi.

10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

D. Kegiatan Inti (40 menit)

4. Eksplorasi

4.1 Guru menggambarkan bangun datar persegi, dan persegi

panjang di papan tulis dan siswa memperhatikannya .

5. Elaborasi

5.1 Guru menjelaskan luas persegi dengan menggunakan petak

satuan.

5.2 Guru menjelaskan luas persegi panjang dengan menggunakan

petak satuan.
130

5.3 Guru menjelaskan luas segitiga dengan menggunakan petak

satuan.

6. Konfirmasi

6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

D. Kegiatan Akhir (20 menit)

4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.

Pertemuan Ke 8

B. Kegiatan Awal (10 menit)

4. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,

kebersihan, dan kerapihan kelas.

5. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa.

6. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan

motivasi siswa.

C. Kegiatan Inti (40 menit)

4. Eksplorasi

4.1 Guru menggambarkan bangun datar persegi dan persegi panjang

di papan tulis dan siswa memperhatikannya.

5. Elaborasi
131

5.1 Guru menjelaskan luas persegi dengan menggunakan rumus.

5.2 Guru menjelaskan luas persegi panjang dengan menggunakan

rumus.

6. Konfirmasi

6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran.

D. Kegiatan Akhir (20 menit)

4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.

XIV. Alat dan Sumber

a. Sumber :

3. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk

siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai

Putra Mandiri.

4. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika

Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.

XV. Penilaian

7. Prosedur

c. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran

d. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan

8. Bentuk tes

c. Tertulis
132

d. Perbuatan

9. Jenis tes : Essay

10. Soal : Tes Formatif

11. Kunci Jawaban : Terlampir

12. Kriteria

a. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 7

No soal 1 2 3 4 5

Skor 20 20 20 20 20

b. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 8

No Soal 1 2 3 4

Skor 10 10 15 15

Nilai =
133

Lampiran 4
Worksheet 1
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal
Kelas Nama Siswa
Indikator Nilai
1. Menemukan sifat-sifat bangun datar
persegi.
2. Menentukan sifat-sifat bangun datar
persegi panjang.
Bahan : persegi dan persegi panjang
Langkah-langkah :
1. Berikanlah kerangka persegi dan persegi panjang dengan bidang ABCD.
2. Amatilah kerangka persegi dan persegi panjang lalu isilah tabel di bawah ini
dengan unsur-unsur ABCD yang diamati.
Hasil Kegiatan

No Nama Unsur Nama Unsur Banyaknya


Bangun Bangun
1 Persegi Titik sudut A, B, C, dan D 4
Sisi AB, BC, CD, dan AD 4 buah sisi sama
panjang
Sudut ABC, BCD, CDA, dan 4 buah sudut siku-
DAC siku
2 Persegi Titik sudut A, B, C, dan D 4
panjang
Sisi AB, BC, CD, dan AD 4 (2buah sisi
sama panjang dan
2 buah sisi yang
sejajar)
Sudut ABC, BCD, CDA, dan 4 buah sudut siku-
DAB siku

Simpulan :
1. Berdasarkan jawaban kegiatan, maka setiap persegi memiliki 4 buah titik sudut,
4 buah sisi yang sama panjang, dan memilik 4 buah sudut siku-siku.
2. Persegi panjang memiliki 4 buah titik sudut, 4 buah sisi dimana tersapat 2sisi
sama panjang dan 2 sisi yang sejajar, memiliki 4 buah sudut siku-siku.
134

Worksheet 2
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal
Kelas Nama Siswa
Indikator Nilai
1. Menemukan sifat-sifat bangun datar
Segitiga (segitiga sama kaki, segitiga
sama sisi, segitiga sku-siku, segitiga
sebarang).
Bahan : segitiga
Langkah-langkah :
1. Berikanlah kerangka segitiga ABC.
2. Amatilah kerangka segitiga lalu isilah tabel di bawah ini dengan unsur-unsur
ABC yang diamati.
Hasil Kegiatan
No Nama Unsur Nama Unsur Banyaknya
Bangun Bangun
1 Segitiga sama Titik sudut A, B, dan C 3
kaki
Sisi AB, BC, dan AC 3 buah sisi,
dimana terdapat
2buah sisi yang
sama panjang
Sudut ABC, BCA, dan CAB 3buah sudut,
tetapi hanya
2buah sudut yang
sama besar
2 Segitiga sama Titik sudut A, B, dan C 3
sisi
Sisi AB, BC,dan AC 3buah sisi sama
panjang
Sudut ABC, BCA, dan CAB 3buah sudut yang
sama besar
3 Segitiga siku- Titik sudut A, B, dan C 3
siku
Sisi AB, BC. Dan AC 3buah sisi, tetapi
terdapat 1buah
sisi miring
Sudut ABC, BCA, dan CAB 3buah sudut,
tetapi terdapat 1
buat sudut siku-
siku
4 Segitiga Titik sudut A, B, dan C 3
135

sebarang
sisi AB, BC, dan AC 3buah sisi yang
panjangnya tidak
sama
Sudut ABC, BCA,dan CAB 3buah sudut yang
tidak sama besar
Simpulan :
1. Berdasarkan jawaban kegiatan, maka setiap segitiga sama kaki memiliki 3
buah titik sudut, 3 buah sisi tetapi hanya 2 buah sisi yang sama panjang, dan
memilik 3buah sudut tetapi hanya 2 buah sudut yang sama besar.
2. Segitiga sama sisi memiliki 3 buah titik sudut, 3 buah sisi sama panjang,
memiliki 3buah sudut sama besar.
3. Segitiga siku-siku memiliki 3 buah titik sudut, 3 buah sisi tetapi terdapat 1 sisi
miring, dan memiliki 1 buah sudut siku-siku.
4. Segitiga sebarang memiliki 3 buah titik sudut, 3 buah sisi yang tidak sama
panjang, dan 3 buah sudut yang tidak sama besar.
136

Worksheet 3
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal
Kelas Nama Siswa
Indikator Nilai
1. Mengenal besar sudut menurut
ukurannya.
2. Memahami jenis-jenis sudut.
3. Mengenal sudut sebagai jarak putar,
dan membuat sudut satu, setengah,
serta seperempat putaran
Bahan : Kertas origami
Langkah-langkah :
1. Berikanlah siswa beberapa kertas origami yang berbeda warna.
2. Lipat origami tersebut menjadi beberapa sudut yang berbeda-beda.
3. Urutkan sudut-sudut tersebut dari yang terkecil.
Hasil kegiatan

A
B C
Sudut Lancip Sudut siku-siku Sudut tumpul

Sudut satu putaran Sudut setengah putaran Sudut seperempat putaran

B A C B C
A
A C

Simpulan:
1. Sudut tumpul lebih besar daripada sudut siku-siku, dan sudut siku-siku lebih
besar daripada sudut lancip.

Worksheet 4
137

Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal


Kelas Nama Siswa
Indikator Nilai
1. Menghitung keliling persegi dengan
menggunakan petak satuan.
2. Menghitung keliling persegi dengan
menggunakan rumus.
Bahan : persegi dan kertas kotak-kotak
Langkah-langkah :
1. Perhatikan kerangka persegi atau gambar 1.
D C
Perhatikan bidang diagonal ABCD.
Sisi AB=BC=CD=AD.
Jadi keempat sisi persegi sama panjang.
2. Perhatikan gambar persegi ABCD,
mempunyai 4buah sisi yang sama panjang.
Maka keliling persegi ABCD adalah A B

sisi AB+BC+CD+AD = 4+4+4+4


= 16 petak satuan
3. Dengan cara yang sama dengan cara di atas,
H G
Tentukan keliling persegi EFGH.
Keliling EFGH = EF+FG+GH+EH
= 5+5+5+5
= 20

E F

Simpulan :
1. Jika diketahui salah satun sisi persegi maka sisi lainnya sama panjang.
2. Maka keliling persegi = S + S + S + S
= 4S

Worksheet 5
138

Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal


Kelas Nama Siswa
Indikator Nilai
1. Menghitung keliling persegi panjang
dengan menggunakan petak satuan.
2. Menghitung keliling persegi panjang
dengan menggunakan rumus.
3. Menghitung keliling segitiga dengan
menggunakan rumus.
Bahan : persegi panjang, segitiga dan kertas kotak-kotak.
Langkah-langkah :
G F
1. Perhatikan kerangka persegi atau gambar 1.
Perhatikan bidang diagonal DEFG. lebar
Sisi DE=FG dan DG=EF.
Jadi persegi panjang memiliki 2buah sisi sama panjang
D Panjang E
dan 2buah sisi yang sejajar.
2. Perhatikan gambar persegi DEFG,
mempunyai 2buah sisi yang sama panjang
dan mempunyai 2buah sisi yang sejajar.
Maka keliling persegi DEFG adalah
sisi DE+EF+FG+DG = 6+4+6+4
= 20
atau = (DE+FG) + (EF+DG)
= (p+p) + (l+l)
= 2p + 2 l
= 2 x (p + l)
= 2 x (6+4)
= 2 x 10
= 20
3. Dengan cara yang sama dengan cara di atas,
Tentukan keliling persegi panjang KLMN.
Jika diketahui panjang 4cm dan lebar 2cm.
N M
Jawab :
139

Keliling persegi KLMN = 4cm+4cm+2cm+2cm


= 12 cm
Atau = 2p + 2l K L

= 2 x (p + l)
= 2 x (4cm+2cm)
= 2 x 6cm
= 12 cm
4. Perhatikan gambar segitiga ABC C
3
diketahui panjgn sisi AB=4cm, BC=2cm, 2
A
AC=3cm, maka keliling segitiga ABC
adalah dengan Menjumlahkan ketiga sisinya yaitu
4 B
AB+BC+AC = 4cm + 2cm + 3cm
= 9cm
Simpulan:
1. Maka keliling persegi panjang yaitu dengan menjumlahkan semua
sisinya.
2. Dengan memperhatikan persegi panjang DEFG pada gambar tersebut
maka keliling dapat dirumuskan yaitu
DE + EF + FG + DG = (DE+FG) + (EF+DG)
= (p+p) + (l+l)
= 2p + 2l
= 2 x (p+l)
3. Keliling segitiga dengan menjumlahkan ketiga sisinya.
140

Worksheet 6
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal
Kelas Nama Siswa
Indikator Nilai
1. Menghitung luas persegi dengan
menggunakan petak satuan.
2. Menghitung luas persegi dengan
menggunakan rumus.
Bahan : persegi dan kertas kotak-kotak
Langkah-langkah :
D C
1. Perhatikan gambar persegi ABCD,
7 8 9
mempunyai 4buah sisi yang sama panjang. 6 5 4
Maka keliling persegi ABCD adalah 1 2 3

9 petak satuan. A B

2. Berdasarkan gambar persegi ABCD.


Panjang sisinya 3 petak satuan.
Luas ABCD = sisi x sisi
=3x3
= 9 petak satuan
3. Hitunglah luas persegi KLMN di bawah ini!
N M
Jawab: 16 petak satuan

K L
4. Hitunglah luas persegi di bawah ini !
U T

R S
Jika diketahui panjang sisinya adalah 2cm.
Jawab : L = sisi x sisi
= 2 cm x 2 cm
= 4 cm
Simpulan :
1. Maka luas persegi adalah sisi x sisi
141

Worksheet 7
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal
Kelas Nama Siswa
Indikator Nilai
1. Menghitung luas persegi panjang
dengan menggunakan petak satuan.
2. Menghitung luas persegi panjang
dengan menggunakan rumus.
Bahan : persegi panjang dan kertas kotak-kotak
Langkah-langkah :
1. Perhatikan gambar persegi panjang ABCD,
D C
mempunyai 4buah sisi dimana 2 buah sisi
yang sama panjang dan 2buah sisi yang sejajar. 8 7 6 5
1 2 3 4
Maka luas persegi panjang ABCD adalah
A B
8 petak satuan.
2. Berdasarkan gambar persegi ABCD.
Panjang 4 petak satuan dan lebarnya 2 petak satuan.
Luas ABCD = panjang x lebar
=4x2
= 8 petak satuan
3. Hitunglah luas persegi KLMN di bawah ini!
N M
Jawab: 15 petak satuan

K L
4. Hitunglah luas persegi di bawah ini !
U T

R S
Jika diketahui panjangnya 4cm dan lebarnya 7cm.
Jawab : L = p x l
= 4 cm x 7 cm
= 28 cm
Simpulan:
1. Maka luas persegi panjang adalah panjang x lebar.
142

Lampiran 5

Tes Formatif 1

Berilah warna pada gambar berikut dan jawablah pertanyaan di bawah ini!

Merah = persegi, kuning = persegi panjang, hijau = segitiga sama sisi, biru =

segitiga sama kaki, orange = segitiga sebarang, pink = trapesium, coklat = jajar

genjang, ungu = belah ketupat.

1. Berapakah jumlah persegi?


2. Berapakah jumlah persegi panjang?
3. Berpakah jumlah belah ketupat?
4. Berapakah jumlah segitiga sama sisi?
5. Berapakah jumlah segitiga sama kaki?
6. Berapakah jumlah segitiga sebarang?
7. Berapakah jumlah trapesium?
8. Berapakah jumlah jajar genjang?
9. Berapakah jumlah layang-layang?
143

Tes Formatis 2

No Gambar Bangun Nama Bangun Sifat-sifat


1 B
A

C D
2 B
A

C D

3 C

A B
4 C

A B
5
C

A B

6
B
A

C
144

Tes Formatif 3

1.

A B C

Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terkecil . . .

Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terbesar . . .

2.

A B C

Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terkecil . . .

Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terbesar . .

3.

K L M

Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terkecil . . .

Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terbesar . . .

4.

Disebut sudut . . .
145

5.

Disebut sudut . . .

6.

Disebut sudut . . .

7. Sudut pada gambar disamping termasuk jenis sudut . . .


146

Tes Formatif 4

1. Berapakah besar sudut gambar tersebut...

a. 90º c. 270º

b. 180º d. 360º

2. Manakah gambar di bawah ini yang disebut dengan sudut 1 putaran...

a. b. c. d.

3. Manakah gambar di bawah ini yang disebut dengan sudut setengah putaran...

a. b. c. d.

4. Manakah gambar di bawah ini yang disebut dengan sudut seperempat

putaran...

a. b. c. d.

5. Perhatikan gambar di bawah ini manakah yang di sebut dengan titik pusat...

A a. Titik A c. Titik C
C B
b. Titik B d. Titik D
147

Tes Formatif 5
D C
1. Keliling persegi ABCD adalah ... petak satuan

Jawab: K = AB + BC + CD + AD
A B
K = ... + ... + ... + ...

K=...

2. K L Keliling persegi KLMN adalah ... petak satuan

Jawab: K = KL + LM + MN + KN

K = ... + ... + ... + ...


N M
K=...
U T
3. Keliling persegi RSTU adalah ... petak satuan

Jawab: K = RS + ST + TU + RU

K = ... + ... + ... + ...


J
R S K=...

4. D E
Keliling persegi panjang DEFG adalah ... petak satuan

Jawab: K = DE + EF + FG + DG

G F K = ... + ... + ... + ...

K=...
5.
I J
Keliling persegi panjang IJKL adalah ... petak satuan

Jawab: K = IJ + JK + KL + IL

K = ... + ... + ... + ...


L K
K=...
148

Tes Formatif 6

N M
1. Keliling persegi panjang KLMN adalah . . . cm

K 8 L

2. C Keliling segitiga ABC adalah . . . cm


5 7

A 9 B

U T
3. Keliling persegi RSTU adalah . . . cm

R 5 S

4. Gambarlah persegi panjang PQRS. Dengan Panjang PQ = 4cm

QR = 2cm

RS = 4cm

PS = 2cm

5. Gambarlah persegi ABCD serta hitunglah keliling.

Panjang AB = 3cm

BC = 3cm

CD = 3cm

AD = 3cm
149

Tes Formatif 7

R S Luas persegi panjang RSTU adalah ... petak satuan


1.
Jawab: L = . . . x . . .

U T L=...

2. Luas persegi ABCD adalah ... petak satuan


A B
Jawab: L = . . . x . . .

L=...

D C

3. Luas persegi panjang KLMN adalah ... petak satuan


K L
Jawab: L = . . . x . . .

L=...
N M

D E
4. Luas persegi DEFG adalah ... petak satuan

Jawab: L = . . . x . . .

L=...

G F

J Luas persegi panjang IJKL adalah ... petak satuan


I
5. Jawab: L = . . . x . . .

L=...

L K
150

Tes Formatif 8

N M
1. Luas persegi panjang KLMN adalah . . . cm

K 6 L

U T
2. Luas persegi RSTU adalah . . . cm

R 5 S

3. Gambarlah persegi panjang PQRS serta hitunglah luasnya.

Dengan Panjang PQ = 4cm

QR = 2cm

RS = 4cm

PS = 2cm

4. Gambarlah persegi ABCD serta hitunglah luasnya.

Panjang AB = 4cm

BC = 4cm

CD = 4cm

AD = 4cm
151

Lampiran 6

Kunci Jawaban Tes Formatif 1

Berilah warna pada gambar berikut dan jawablah pertanyaan di bawah ini!

Merah = persegi, kuning = persegi panjang, hijau = segitiga sama sisi, biru =

segitiga sama kaki, abu-abu = segitiga siku-siku, orange = segitiga sebarang, pink

= trapesium, biru tua = layang-layang, coklat = jajar genjang, ungu= belah

ketupat.

1. 3

2. 2

3. 1

4. 3

5. 2

6. 1

7. 4

8. 5

9. 1
152

Kunci Jawaban Tes Formatif 2

No Gambar Bangun Nama Bangun Sifat-sifat


1 B Persegi 1. Mempunyai 4 buah sisi yang
A
sama panjang.
2. Mempunyai 4 buah sudut
siku-siku.
3. Mempunyai 4 buah titik
C D sudut.

2 A B Persegi Panjang 1. Mempunyai 2 buah sisi yang


sama panjang dan sejajar.
2. Mempunyai 4 buah sudut
siku-siku.
3. Mempunyai 4 buah titik
C D sudut.

3 C Segitiga Sama 1. Mempunyai 2 buah sisi sama


Kaki panjang.
2. Mempunyai 2 buah sudut
yang sama besar.
3. Mempunyai 3 buah titik
sudut.
A B
4 C Segitiga Sama 1. Mempunyai 3 buah sisi sama
Sisi panjang
2. Mempunyai 3 buah sudut
yang sama besar
A B 3. Mempunyai 3 buah titik
sudut.
5 Segitiga Siku- 1. Mempunyai 1 buah sudut
C
siku siku-siku.
2. Mempunyai 2 buah sisi yang
saling tegak lurus.
B 3. Mempunyai 1 sisi miring
A 4. Mempunyai 3 buah titik
sudut.
153

Kunci Jawaban Tes Formatif 3

1. B, A, C

C, A, B

2. A, C, B

B, C, A

3. L, M, K

K, M, L

4. Sudut siku-siku

5. Sudut tumpul

6. Sudut lancip

7. Sudut lancip

Kunci Jawaban Tes Formatif 4

1. B

2. A

3. B

4. C

5. A
154

Kunci Jawaban Tes Formatif 5

1. Keliling persegi ABCD adalah . . . petak satuan

Jawab. K = AB + BC + CD + AD

K=2+2+2+2

K=8

2. Keliling persegi KLMN adalah . . . petak satuan

Jawab. K = KL + LM + MN + KN

K=3+3+3+3

K = 12

3. Keliling persegi RSTU adalah . . . petak satuan

Jawab. K = RS + ST + TU + RU

K=4+4+4+4

K = 16

4. Keliling persegi panjang DEFG adalah . . . petak satuan

Jawab. K = DE + EF + FG + DG

K=5+3+5+3

K = 16

5. Keliling persegi panjang IJKL adalah . . . petak satuan

Jawab. K = IJ + JK + KL + IL

K=7+4+7+4

K = 24
155

Kunci Jawaban Tes Formatif 6

1. Keliling persegi panjang KLMN adalah panjang KL + LM + MN + KN

Jadi kelilingnya adalah 8cm + 6cm + 8cm + 6cm = 24cm.

2. Keliling segitiga ABC adalah panjang AB + BC + AC

Jadi kelilingnya adalah 9cm + 7cm + 5cm = 21cm

3. Keliling persegi RSTU adalah panjang RS + ST + TU + RU

Jadi kelilingnya adalah 5cm + 5cm + 5cm + 5cm = 20cm

4.
S R

P 4 Q

5. D C

Keliling persegi ABCD adalah panjang AB


3
+ BC + CD + AD
A 3 B Jadi kelilingnya adalah 3cm + 3cm + 3cm +

3cm = 9cm
156

Kunci jawaban tes formatif 7

1. Luas persegi panjang RSTU adalah . . . petak satuan

L=3x2

L=6

2. Luas persegi ABCD adalah . . . petak satuan

L=3x3

L=9

3. Luas persegi panjang KLMN adalah . . . petak satuan

L=6x2

L =12

4. Luas persegi DEFG adalah . . . petak satuan

L=5x5

L = 25

5. Luas persegi IJKL adalah . . . petak satuan

L=6x4

L = 24
157

Kunci Jawaban Tes Formatif 8

1. L=pxl

=6x4

= 24 cm²

2. L=sxs

=5x5

= 25 cm²

3. s Luas PQRS = p x l
S R
=4x2
2 = 8 cm²

P 4 Q

4. D C

Luas persegi ABCD = s x s


4
=4x4
A 4 B = 16 cm²
158

Lampiran 7

Tabel 7

Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun

Datar

No Standar Kompetensi Indikator Butir Soal Jumlah


1. 4.1 Mengidentifikasi 4.1.1 Menentukan 1, 2, 3, 16 4
berbagai bangun datar berbagai macam bangun
sederhana menurut sifat datar segiempat.
dan unsur-unsurnya.
4.1.2 Menentukan 28, 29 2
berbagai macam bangun
datar segitiga.
4.1.3 Menentukan sisi, 4, 5, 6, 7 4
sudut, dan titik sudut.
4.1.4 Menemukan sifat- 24, 30 2
sifat bangun datar
persegi.
4.1.5 Menemukan sifat- 25, 26 2
sifat bangun datar persegi
panjang.
4.1.6 Menemukan sifat- 10, 12, 27 3
sifat bangun datar
segitiga.

2. 4.2 Mengidentifikasi 4.2.1 Memahami jenis- 9, 11, 22, 23 4


berbagai jenis dan jenis sudut.
besar sudut
4.2.2 Mengenal sudut 20 1
menurut ukurannya.
159

4.2.3 Mengenal sudut 8 1


satu putaran, setengah
putaran, dan seperempat
putaran.
3. 5.1 Menghitung keliling 5.1.1 Menentukan 14 1
persegi dan persegi keliling persegi dengan
panjang menggunakan rumus.

5.1.3 Menentukan 21 1
keliling persegi panjang
dengan menggunakan
rumus.
5.1.4 Menentukan 15 1
kelilimg segitiga dengan
menggunakan rumus.
4. 5.2 Menghitung luas 5.2.1 Menentukan luas 18 1
persegi dan persegi persegi dengan
panjang menggunakan petak
satuan.
5.2.2 Menentukan luas 17 1
persegi panjang dengan
menggunakan petak
satuan.
5.2.3 Menentukan luas 19 1
persegi dengan
menggunakan rumus.
5.2.4 Menentukan luas 13 1
persegi panjang dengan
menggunakan rumus.
Jumlah 30
160

Lampiran 8

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar di bawah ini !

1. Di bawah ini yang termasuk bangun datar segi empat yaitu . . .

a. Lingkaran

b. Segitiga siku-siku

c. Persegi

d. Segitiga sembarang

2. Trapesium termasuk bangun datar . . .

a. Segiempat

b. Segitiga

c. Segilima

d. Segienam

Untuk soal no 3- 6 perhatikan gambar.


D C
X
Z

A B Y
3. Bangun datar apakah gambar di atas . . .

a. Belah ketupat

b. Jajar genjang

c. Persegi

d. Persegi Panjang

4. Pada bangun tersebut yang diberi tanda x disebut . . .

a. Titik sudut
161

b. Sudut

c. Sisi

d. Alas

5. Pada bangun tersebut yang diberi tanda y disebut . . .

a. Titik sudut

b. Sudut

c. Sisi

d. Alas

6. Pada bangun tersebut yang diberi tanda z disebut . . .

a. Titik sudut

b. Sudut

c. Sisi

d. Alas

7. Berapakah jumlah titik sudut segitiga sembarang . . .

a. 6

b. 5

c. 4

d. 3

8.

A B C D

Urutkan dari sudut yang terkecil . . .


a. A, B, C, D
162

b. B, C, D, A

c. C, D, A, B

d. D, A, B, C

9. Perhatikan gambar sudut no 8, manakah yang disebut sudut siku-siku . . .


a. Sudut A
b. Sudut B
c. Sudut C
d. Sudut D
10. M Salah satu sifat dari sifat dari segitiga samakaki yaitu . . .

a. Mempunyai tiga buah sisi yang sama

b. Mempunyai dua buah sisi yang sama

c. Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama panjang

d. Mempunyai satu buah sudut siku-siku


K L
11. R Manakah yang disebut sudut siku-siku. . .
a.

b.

P Q c.

d.

12. Bila titik-titik di bawah ini di hubungkan akan terbentuk bangun datar . . .

a. Segitiga siku-siku

b. Segitiga sama kaki

c. Segitiga sama sisi

d. Segitiga sebarang
163

13. Papan tulis di kelas Danu berbentuk persegi panjang. Panjang papan tulis 3m

dan lebarnya 2m. Luas papan tulis tersebut adalah . . . m²

a. 5

b. 6

c. 7

d. 8

14. Kakak mempunyai sapu tangan berbentuk persegi. Apabila panjang sisi sapu

tangan itu 10cm, maka kelilingnya adalah . . . cm

a. 40

b. 50

c. 60

d. 70

15. Perhatikan gambar!

Dik . Panjang AB = 5cm B

BC = 3cm A

CA = 4cm C

Berapakah keliling segitiga ABC . . .

a. 10cm

b. 11cm

c. 12cm

d. 13cm

16.
164

Gambar apakah bangun tersebut . . .

a. Jajar genjang

b. Trapesium

c. Belah ketupat

d. Persegi panjang

17. D C

A B

Luas persegi panjang ABCD = . . . petak satuan

a. 25

b. 26

c. 27

d. 28

18. L K

I J

Luas persegi IJKL = . . . petak satuan

a. 13

b. 14

c. 15

d. 16
165

19. Empat buah bambu, masing-masing panjangnya 5m. Keempat potong bambu

itu diletakkan sedemikian rupa sehingga terbentuk sebuah persegi. Berapa

meter luas persegi itu adala. . .

a. 25

b. 24

c. 23

d. 22

20. Berapakah besar sudut siku-siku . . .

a. 90º

b. 45º

c. 60º

d. 30º

21. Suatu persegi panjang DEFG diketahui

Panjang DE = 8cm
EF = 4cm
FG = 8cm
GD = 4cm
Keliling persegi panjang tersebut adalah . . .

a. 24cm

b. 25cm

c. 26cm

d. 27cm
166

22. Jenis sudut apakah gambar tersebut . . .

a. Siku-siku
x
b. Tumpul

c. Sebarang

d. Lancip

23. Jenis sudut apakah gambar tersebut . . .

a. Siku-siku

b. Lancip
x
c. Tumpul

d. Sebarang

24. Dari gambar di bawah ini yang, ruang garis AD sejajar dengan ruas garis . . .
a. AB D C
b. BC
c. CD
d. DA A B
25. Suatu persegi panjang mempunyai . . . pasang sisi yang sama panjang dan
sejajar
a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

26. Pada bangun persegi panjang ABCD di bawah ini, panjang AD= . . .
a. AB A B
b. DC
c. CB
d. BC D C

27. Segitiga yang sisi-sisinya tidak ada yang sama disebut segitiga . . .

a. Sama sisi
167

b. Sama kaki

c. Sebarang

d. Sama sisi dan sama kaki

28.

1 2 3 4
Gambar yang menunjukkan segitiga sama sisi adalah . . .

a. Gambar 1

b. Gambar 2

c. Gambar 3

d. Gambar 4

29. Gambar bi bawa ini yang merupakan segitiga sama kaki adalah . . .
a. c.

b. d.

30. Suatu persegi mempunyai . . . sudut yang besar dan merupakan sudut siku-

siku.

a. 2

b. 3

c. 4

d. 5
168

Lampiran 9

Tabel 8

Kunci Jawaban

No Jawaban No Jawaban

1 C 16 A

2 A 17 D

3 D 18 D

4 C 19 A

5 A 20 A

6 B 21 A

7 D 22 D

8 B 23 C

9 D 24 B

10 B 25 B

11 C 26 D

12 C 27 C

13 B 28 A

14 A 29 D

15 C 30 C
169

Lampiran 10
Tabel 9
Analisis Validitas Ujicoba Butir Soal Tes
No No Soal X X² Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 18 324 6.0
2 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12 144 4.0
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 23 529 7.7
4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 21 441 7.0
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 625 8.3
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 26 676 8.7
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729 9.0
8 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625 8.3
9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784 9.3
10 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 16 256 5.3
11 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 18 324 6.0
12 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 13 169 4.3
13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 21 441 7.0
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676 8.7
15 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 16 256 5.3
16 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 19 361 6.3
17 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 21 441 7.0
18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841 9.7
19 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 22 484 7.3
20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 25 625 8.3
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 676 8.7
22 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 21 441 7.0
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841 9.7
24 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 13 169 4.3
25 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 13 169 4.3
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 22 484 7.3
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 900 10.0
28 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22 484 7.3
29 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 21 441 7.0
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 24 576 8.0
31 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 16 256 5.3
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 26 676 8.7
33 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 18 324 6.0
34 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 24 576 8.0
35 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21 441 7.0
36 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 14 196 4.7
Jumlah 32 32 31 29 24 19 33 29 25 9 10 23 17 32 25 32 29 32 25 34 32 25 25 25 17 24 31 25 20 25 771 17401
p 0.89 0.89 0.86 0.81 0.67 0.53 0.92 0.81 0.69 0.25 0.28 0.64 0.47 0.89 0.69 0.89 0.81 0.89 0.69 0.94 0.89 0.69 0.69 0.69 0.47 0.67 0.86 0.69 0.56 0.69
q 0.11 0.11 0.14 0.19 0.33 0.47 0.08 0.19 0.31 0.75 0.72 0.36 0.53 0.11 0.31 0.11 0.19 0.11 0.31 0.06 0.11 0.31 0.31 0.31 0.53 0.33 0.14 0.31 0.44 0.31
rtabel 0.458 0.229 0.428 0.344 0.274 0.474 0.293 0.643 0.069 0.578 0.202 0.378 0.445 0.372 0.153 0.355 0.328 0.532 0.429 0.230 0.498 -0.020 0.345 0.669 0.411 0.655 0.468 0.621 0.675 0.177
Status Valid Drop Valid Valid Drop Valid Drop Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Drop Valid Drop Valid Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop
170

Lampiran 11

Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian

r tabel diperoleh dari harga kritis r product moment dengan dan n = 36,

maka = 0,329. Pengujian validitas menggunakan kriteria sebagai berikut:

> : butir soal valid

< : butir soal tidak valid

perhitungan validitas pada soal nomor 1 :

1.

= 21,41

Mp =

= 22,21

St =

=
= 4,96

P = , , q = 1- p

= = 1 – 0,89
171

= 0,89 = 0,11

γpbis =

= x 02,84

= 0,458
Dari tabel diperoleh, = 0,329. Karena γpbi = 0,458 > 0,329 = ,

maka dapat disimpukan bahwa butir soal nomor 1 adalah valid.

Perhitungan validitas pada soal no 2:

2. Mp =

= 21,81

P = , q = 1- 0,89

= 0,89 = 0,11

γpbis =

= x 2,84

= 0,229
Dari tabel diperoleh, = 0,329. Karena = 0,229 0,329 = ,

maka dapat disimpukan bahwa butir soal nomor 2 adalah drop.

Keterangan :
172

Uji validitas sebanyak 30 butir soal, didapatkan soal tidak valid sebanyak 10 soal,

maka soal yang valid sebanyak 20 soal.


173

Lampiran 14
Tabel 11
Analisis Daya Pembeda
No No Soal X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 26
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 26
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25
11 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 25
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 24
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 24
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 23
16 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 22
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 22
18 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22
Jml 18 18 18 16 15 14 17 17 13 8 5 13 12 18 17 17 17 18 16 18 18 13 15 16 12 16 18 17 14 15
19 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 21
20 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 21
21 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 21
22 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 21
23 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 21
24 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21
25 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 19
26 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 18
27 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 18
28 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 18
29 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 16
30 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 16
31 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 16
32 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 14
33 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 13
34 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 13
35 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 13
36 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12
Jml 14 14 13 13 9 5 16 12 12 1 5 10 5 14 8 15 12 14 9 16 14 12 10 9 5 8 13 8 6 10

1
174

Lampiran 15
Tabel 12
Daya Pembeda

No JA JB BA BB PA PB D Ket
1 18 18 18 14 1.00 0.78 0.22 Cukup
2 18 18 18 14 1.00 0.78 0.22 Cukup
3 18 18 18 13 1.00 0.72 0.28 Cukup
4 18 18 16 13 0.89 0.72 0.17 Buruk
5 18 18 15 9 0.83 0.50 0.33 Cukup
6 18 18 14 5 0.78 0.28 0.50 Baik
7 18 18 17 16 0.94 0.89 0.06 Buruk
8 18 18 17 12 0.94 0.67 0.28 Cukup
9 18 18 13 12 0.72 0.67 0.06 Buruk
10 18 18 8 1 0.44 0.06 0.39 Cukup
11 18 18 5 5 0.28 0.28 0.00 Buruk
12 18 18 13 10 0.72 0.56 0.17 Buruk
13 18 18 12 5 0.67 0.28 0.39 Cukup
14 18 18 18 14 1.00 0.78 0.22 Cukup
15 18 18 17 8 0.94 0.44 0.50 Baik
16 18 18 17 15 0.94 0.83 0.11 Buruk
17 18 18 17 12 0.94 0.67 0.28 Cukup
18 18 18 18 14 1.00 0.78 0.22 Cukup
19 18 18 16 9 0.89 0.50 0.39 Cukup
20 18 18 18 16 1.00 0.89 0.11 Buruk
21 18 18 18 14 1.00 0.78 0.22 Cukup
22 18 18 13 12 0.72 0.67 0.06 Buruk
23 18 18 15 10 0.83 0.56 0.28 Cukup
24 18 18 16 9 0.89 0.50 0.39 Cukup
25 18 18 12 5 0.67 0.28 0.39 Cukup
26 18 18 16 8 0.89 0.44 0.44 Baik
27 18 18 18 13 1.00 0.72 0.28 Cukup
28 18 18 17 8 0.94 0.44 0.50 Baik
29 18 18 14 6 0.78 0.33 0.44 Baik
30 18 18 15 10 0.83 0.56 0.28 Cukup

1
175

Lampiran 16

Perhitungan Daya Pembeda

Menghitung daya pembeda

Contoh soal no 1.

Banyaknya peserta kelompok atas ( JA) = 18

Banyaknya peserta kelompok bawah (JB) = 18

Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar pada kelompok atas (BA) = 18

Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar pada kelompok bawah (BB) = 14

PA = Banyak peserta yang menjawab benar pada kelompok atas

PA =

=1
PB = Banyaknya peserta yang menjawab benar pada kelompok bawah

PB=

= 0,78

D = PA – PB

= 1,00 – 0,78

= 0,22
176

bel 5.2 Validitas Kemampuan Mencongak

Lampiran 17
Tabel 13
Taraf Kesukaran
No No Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
2 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
11 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
12 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1
13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1
16 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
17 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0
18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
25 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
29 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
31 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
33 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0
34 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
35 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
36 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0
Jml 32 32 31 29 24 19 33 29 25 9 10 23 17 32 25 32 29 32 25 34 32 25 25 25 17 24 31 25 20 25
P 0.89 0.89 0.86 0.81 0.67 0.53 0.92 0.81 0.69 0.25 0.28 0.64 0.47 0.89 0.69 0.89 0.81 0.89 0.69 0.94 0.89 0.69 0.69 0.69 0.47 0.67 0.86 0.69 0.56 0.69
Ket Mudah Mudah Mudah MudahSedang SedangMudah Mudah Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang

1
177

Lampiran 18

Perhitungan Taraf Kesukaran

P=

Keterangan

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes

Contoh perhitungan taraf kesukaran pada nomor 1

B = 32

JS = 36

P=

= 0,89

Soal nomor 1 memunyai taraf kesukaran 0,89, berdasarkan indeks kesukaran 0,89

berkriteria mudah.

1
178

Lampiran 19

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar di bawah ini !

31. Di bawah ini yang termasuk bangun datar segi empat yaitu . . .

e. Lingkaran

f. Segitiga siku-siku

g. Persegi

h. Segitiga sembarang

Untuk soal no 2- 5 perhatikan gambar.


D C
X
Y

A B
32. Bangun datar apakah gambar di atas . . .

e. Belah ketupat

f. Jajar genjang

g. Persegi

h. Persegi Panjang

33. Pada bangun tersebut yang diberi tanda x disebut . . .

e. Titik sudut

f. Sudut

g. Sisi

h. Alas

34. Pada bangun tersebut yang diberi tanda z disebut . . .

e. Titik sudut
179

f. Sudut

g. Sisi

h. Alas

35.

A B C D

Urutkan dari sudut yang terkecil . . .


e. A, B, C, D

f. B, C, D, A

g. C, D, A, B

h. D, A, B, C

36. M Salah satu sifat dari sifat dari segitiga samakaki yaitu . . .

a. Mempunyai tiga buah sisi yang sama

b. Mempunyai dua buah sisi yang sama

c. Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama panjang

d. Mempunyai satu buah sudut siku-siku

K L
37. Bila titik-titik di bawah ini di hubungkan akan terbentuk bangun datar . . .

a. Segitiga siku-siku

b. Segitiga sama kaki

c. Segitiga sama sisi

d. Segitiga sebarang

38. Papan tulis di kelas Danu berbentuk persegi panjang. Panjang papan tulis 3m dan

lebarnya 2m. Luas papan tulis tersebut adalah . . . m²


180

a. 5

b. 6

c. 7

d. 8

39. Kakak mempunyai sapu tangan berbentuk persegi. Apabila panjang sisi sapu tangan

itu 10cm, maka kelilingnya adalah . . . cm

a. 40

b. 50

c. 60

d. 70

40.

Gambar apakah bangun tersebut . . .

a. Jajar genjang

b. Trapesium

c. Belah ketupat

d. Persegi panjang

41. L K

I J

Luas persegi IJKL = . . . petak satuan


e. 13

f. 14
181

g. 15

h. 16

42. Empat buah bambu, masing-masing panjangnya 5m. Keempat potong bambu itu

diletakkan sedemikian rupa sehingga terbentuk sebuah persegi. Berapa meter luas

persegi itu adalah. . . m²

a. 25

b. 24

c. 23

d. 22

43. Suatu persegi panjang DEFG diketahui

Panjang DE = 8cm

EF = 4cm

FG = 8cm

GD = 4cm

Keliling persegi panjang tersebut adalah . . .

a. 24cm

b. 25cm

c. 26cm

d. 27cm

44. Jenis sudut apakah gambar tersebut . . .


a. Siku-siku

b. Lancip
x
c. Tumpul

d. Sebarang
182

45. Dari gambar di bawah ini yang, ruang garis AD sejajar dengan ruas garis . . .

a. AB D C

b. BC

c. CD

d. DA A B

46. Suatu persegi panjang mempunyai . . . pasang sisi yang sama panjang dan sejajar

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

47. Pada bangun persegi panjang ABCD di bawah ini, panjang AD= . . .

a. AB A B

b. DC

c. AC

d. BC D C

48. Segitiga yang sisi-sisinya tidak ada yang sama disebut segitiga . . .

a. Sama sisi

b. Sama kaki

c. Sembarang

d. Sama sisi dan sama kaki

49.
183

1 2 3 4

Gambar yang menunjukkan segitiga sama sisi adalah . . .

e. Gambar 1

f. Gambar 2

g. Gambar 3

h. Gambar 4

50. Gambar di bawah ini yang merupakan segitiga sama kaki adalah . . .

a. c.

b. d.
184

Lampiran 20

Tabel 14

Kunci Jawaban

No Jawaban No Jawaban

1 C 11 D

2 C 12 A

3 C 13 A

4 B 14 C

5 B 15 B

6 B 16 B

7 C 17 D

8 B 18 C

9 A 19 A

10 A 20 D
185

Lampiran 21

Tabel 15

Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III A

No No
No Induk Nama Siswa Skor No Induk Nama Siswa Skor
1 3071 Dani Irawan 19 20 3168 Hari Nur Wahyudi 16
2 3078 Lina Tustiani 15 21 3169 Hasan Rifai 19
3 3092 Revaldo Risky 13 22 3171 Jihan Ulfah Tsari 16
4 3095 Rahmat Jasa 13 23 3172 Junita Paryati 17
5 3148 Abdullah Fajar 12 24 3173 M. Rangga P 15
6 3149 Abed Nego - 25 3176 Rafli Sanjaya 17
7 3150 Aji Fadli Romadhon 19 26 3177 Rahmatun Nisa 9
8 3151 Alfin Melza Agustian - 27 3178 Ryan M. Fadly -
9 3152 Alief Ibnu Akbar - 28 3179 Sabana Holili 15
10 3154 Ananda Ayu F 20 29 3180 Salsabilla Dwi Mega 20
11 3155 Andhika Rafly 18 30 3181 Shopya Claudia M 12
12 3156 Andika Syah Putra 17 31 3183 Nivia Wijayanti 13
13 3157 Andika Putra R 20 32 3184 Tri Fatma Widiyanti 14
14 3158 Annisa Tri W 18 33 3238 Devi Mawani 13
15 3159 Aurelya Maharani P 14 34 3324 Jhanes Septian 17
16 3160 Cahya Ramdhani 17 35 3325 Naufal Rifqi 20
17 3163 Fahmi Reza Irsyad 16 36 3326 Lidya Marnila A 10
18 3164 Fajar Apriyani 17 37 3411 Dita Fitriana M 20
19 3166 Gian Luigi Rossi 18
186

Lampiran 22

Tabel 16

Skor Hasil Belajar Matemtika Siswa Kelas III B

No No
No Induk Nama Siswa Skor No Induk Nama Siswa Skor
1 2931 Rahmah RE - 21 3204 Febri Dwi Ningtias 16
2 3116 Gilang Ramadhan 19 22 3205 Kartika Widiati 8
3 3132 Panji Sawaludin 11 23 3206 M. Kurniawan 16
4 3136 Reza Wisnu A 16 24 3208 Mahandhika Adithya 17
5 3185 Agil Farido - 25 3209 Marselindra Mp 18
6 3186 Aldi Salasa Haryadi 10 26 3210 Maulida Affali R 16
7 3187 Alif Rizki 9 27 3211 M.Raffi Afrizal 12
8 3188 Andar Novandi 13 28 3212 Novita Lestari 14
9 3189 Andini Permatasari 9 29 3213 Paian Daniael 13
10 3190 Anindya Desya A 14 30 3214 Randy Radhitya 14
11 3191 Anna Azzahra 14 31 3216 Rizki Yanuar 12
12 3192 Anna Marcela 14 32 3217 Ryfan Maulana 15
13 3193 Annisa Nabila 14 33 3218 Satrio Wicaksono -
14 3195 Bayu Laksono 5 34 3219 Sulis Piton P 15
15 3197 Chika Yasmin NF 14 35 3220 Swarman 9
16 3198 Dimas Harits P 15 36 3221 Siz Latief 14
17 3200 Ervina Ria 16 37 3222 Zidane Maulana A 12
18 3201 Evita Amalia 12 38 3319 Niken Ayu Nadhira 17
19 3202 Fajar Indah 16 39 3322 Nicoletta Aurelia 18
20 3203 Farrel Rihardoyo 17 40 3227 Yuliana Kusumastuti 20
187

Lampiran 23

Perhitiungan Pembuatan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, Dan

Simpangan Baku Kelas Eksperimen

1. Distribusi Frekuensi

a. Rentangan

R = Data tertinggi – Data terendah

= 20 - 9

= 11

b. Menentukan banyak Kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 1 + 3,3 (1,518)

= 1+ 5,009

= 6,009 (dibulatkan)

=6

c. Panjang Kelas Interval (P)

P=

P=

P = 1,83 (dibulatkan)

=2
188

Tabel 17

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen

Nilai Batas

No Interval Tengah Nyata F fi.Xi Xi² fi.Xi² fk fr

Xi

1 9-10 9,5 8,5-10,5 2 19 90,25 180,5 2 6.06%

2 11-12 11,5 10,5-12,5 2 23 132,25 264,5 4 6,06%

3 13-14 13,5 12,5-14,5 6 81 182,25 1093,5 10 18,18%

4 15-16 15,5 14,5-16,5 6 93 240,25 1441,5 16 18,18%

5 17-18 17,5 16,5-18,5 9 157,5 306,25 2756,25 25 27,27%

6 19-20 19,5 18,5-20,5 8 156 380,25 3042 33 24,24%

33 529,5 8778,25 99,99%


189

12

10
Poligon

8
Frekuensi

4 Histogram

0 X

8,5 10,5 12,5 14,5 16,5 18,5 20,5

9,5 11,5 13,5 15,5 17,5 19,5

Batas Nyata X

Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen

2. Mean

= 16,045
190

3. Median

Me = b + p (

= 16,5 + 2 (

= 16,5 + 2 ( )

= 16,5 + 2 ( )

= 16,5 + 2 (0,055)

= 16,5 + 0,110

= 16,610

Keterangan:

Me : median

b : batas bawah kelas median,ialah kelas dimana median akan terletak

p : panjang kelas median

n : banyaknya sampel atau banyaknya data

F : jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median

f : frekuensi kelas median

4. Modus

=b+p(

= 16,5 + 2 (

= 16,5 + 2 (
191

= 16,5 + 2 (0,750)

= 16,6 + 1,500

= 18,000

Keterangan:

Mo :Modus

b : batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p : panjang kelas modus

b1 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi sebelum kelas modus

b2 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi setelah kelas modus

5. Simpangan Baku

S=

S=

S=

S=

S=

S = 2,969
192

Lampiran 24

Perhitungan Pembuatan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, Dan

Simpangan Baku Kelas Kontrol

1. Distribusi Frekuensi

a. Rentangan

R = Data tertinggi – Data terendah

= 20 - 5

= 15

b. Menentukan banyak Kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 37

= 1 + 3,3 (1,568)

= 1+ 5,174

= 6,174 (dibulatkan)

=6

c. Panjang Kelas Interval (P)

P=

P=

P = 2,5 (dibulatkan)

=3
193

Tabel 18

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen

Nilai Batas

No Interval Tengah Nyata F fi.Xi Xi² fi.Xi² fk fr

Xi

1 4-6 5 3,5-6,5 1 5 25 25 1 2,70%

2 7–9 8 6,5-9,5 3 24 64 192 4 8,10%

3 10 – 12 11 9,5-12,5 7 77 121 847 11 18,91%

4 13 – 15 14 12,5-15,5 12 168 144 2352 23 32,43%

5 16 – 18 17 15,5-18,5 10 170 289 2890 33 27,02%

6 19 – 21 20 18,5-21,5 4 80 400 1600 37 10,81%

37 524 7906 99,97%


194

12

10

Histogram
8
Frekuensi

6
Poligon

0 X

3,5 6,5 9,5 12,5 15,5 18,5 21,5

5 8 11 14 17 20

Batas Nyata X

Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol

2. Mean

= 14,162
195

3. Median

Me = b + p (

= 12,5 + 3 (

= 12,5 + 3 ( )

= 12,5 + 3 ( )

= 12,5 + 3 (0,458)

= 12,5 + 1,374

= 13,874

Keterangan:

Me : Median

b : Batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan terletak

p : Panjang kelas median

n : Banyaknya sampel atau banyaknya data

F : Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median

f : Frekuensi kelas median

4. Modus

=b+p(

= 12,5 + 3 (

= 12,5 + 3 (
196

= 12,5 + 3 (0,714)

= 12,5 + 2,142

= 14,642

Keterangan:

Mo :Modus

b : batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p : panjang kelas modus

b1 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi sebelum kelas modus

b2 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi setelah kelas modus

5. Simpangan Baku

S=

S=

S=

S=

S=

S = 3,670
197

Lampiran 25

Tabel 19

Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa


Kelompok Eksperimen

No Xi fi Fk Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)


1 9 1 1 -2,37 0,0089 0,0303 0,0214
2 10 1 2 -2,03 0,0212 0,0606 0,0394
3 12 2 4 -1,36 0,0869 0,1212 0,0343
4 13 4 8 -1,02 0,1562 0,2424 0,0862
5 14 2 10 -0,68 0,2483 0,3030 0,0547
6 15 3 13 -0,35 0,3632 0,3939 0,0307
7 16 3 16 -0,01 0,4960 0,4848 0,0112
8 17 6 22 0,32 0,6255 0,6666 0,0411
9 18 3 25 0,65 0,7422 0,7575 0,0153
10 19 3 28 0,99 0,8389 0,8484 0,0095
11 20 5 33 1,33 0,9082 1,000 0,0922

Rata-rata = 16,045

S = 2,969

Contoh Perhitungan No.1

Zi =

= -2,37

F(Zi) = Besar Peluangnya (lihat tabel)

F (-2,37) = 0,5 – 0,4911

= 0,0089
198

S(Zi) =

= 0,0303

F(Zi) – S(Zi) = 0,0089 – 0,0303

= 0,0214

Mencari =

= 0,1542

Dari tabel di atas diperoleh = 0,0922 (nilai terbesar). Pada tabel liliefors untuk n =

33 dan taraf signifikan = 0,05 diperoleh harga = 0,1542 (Lihat pada tabel kritis

untuk uji liliefors)

1. Kriteria Pengujian:

Terima tolak : Jika maka data berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Tolak terima : Jika maka data berasal dari populasi yang

berdistribusi tidak normal

2. Simpulan

Dari tabel tersebut di atas = 0,0922 dengan n=33 dan taraf signifikan = 0,05.

Karena = 0,0922 = 0,1542 maka diterima. Berarti sampel yang

digunakan dari populasi dengan distribusi normal.


199

Lampiran 26
Tabel 20
Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelompok Kontrol.
No Xi fi Fk Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)
1 5 1 1 -2,49 0,0064 0,0270 0,0206
2 8 1 2 -1,67 0,0475 0,0540 0,0065
3 9 2 4 -1,40 0,0808 0,1081 0,0273
4 10 2 6 -1,13 0,1292 0,1621 0,0329
5 11 1 7 -0,86 0,1949 0,1891 0,0058
6 12 4 11 -0,58 0,2810 0,2972 0,0162
7 13 2 13 -0,31 0,3783 0,3513 0,0270
8 14 7 20 -0,04 0,4840 0,5405 0,0561
9 15 3 23 0,22 0,5871 0,6216 0,0345
10 16 5 28 0,50 0,6915 0,7567 0,0652
11 17 3 31 0,77 0,7794 0,8378 0,0584
12 18 2 33 1,04 0,8508 0,8918 0,0410
13 19 2 35 1,31 0,9049 0,9459 0,0410
14 20 2 37 1,59 0,9441 1,000 0,0567

Rata-rata = 14,162

S = 3,670

Contoh Perhitungan No.9

Zi =

= 0,228

F(Zi) = Besar Peluangnya (lihat tabel)

F (0,06) = 0,5 + 0,0871

= 0,5871
200

S(Zi) =

= 0,6216

F(Zi) – S(Zi) = 0,5871 – 0,6216

= 0,0345

Mencari =

= 0,1456

Dari tabel di atas diperoleh = 0,0652 (nilai terbesar). Pada tabel liliefors untuk n =

37 dan taraf signifikan = 0,05 diperoleh harga = 0,1456 (Lihat pada tabel kritis

untuk uji liliefors)

3. Kriteria Pengujian:

Terima tolak : Jika maka data berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Tolak terima : Jika maka data berasal dari populasi yang

berdistribusi tidak normal

4. Simpulan

Dari tabel tersebut di atas = 0,0652 dengan n=37 dan taraf signifikan = 0,05.

Karena = 0,0652 = 0,1456 maka diterima. Berarti sampel yang

digunakan dari populasi dengan distribusi normal.


201

Lampiran 27

Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Nilai Perbedaan Hasil Belajar Matematika


Varians Siswa
Sampel
Metode Metode
Laboratorium Ekspositori
S² 8,818 13,472
n 33 37

Langkah-langkah:

Langkah 1. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus

= 1,527

Langkah 2. Membandingkan nilai dengan , dengan rumus :

dk pembilang = n – 1 = 33 – 1 = 36

dk penyebut = n – 1 = 33 – 1 = 32

Untuk a = 0,05 diperoleh < , dengan menggunakan cara

interpolasi maka didapatkan:

= 1,82

= 1,76

= 1,82 + { (32 - 30) }

= 1,82 + { (2) }
202

= 1,82 – {0,006 x 2}

= 1,82 – 0,012

= 1,808

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika berarti tidak homogen dan

Jika berarti homogen

Ternyata atau 1,527 < 1,808, maka varians-varians adalah

homogen.
203

Lampiran 28

Perhitungan Statistik Uji-t

Untuk pengujian statistik, digunakan uji-t. Langkah-langkah pengujian adalah

sebagai berikut:

1. Pengajuan Hipotesis

: =

2. Berdasarkan perhitungan diperoleh:

= 16,045 dan = 14,162

² = 8,818 dan ² = 13,472

3. Dari data di atas maka dapat didistribusikan ke dalam rumus uji-t sebagai berikut:

X1 − X 2
t= dengan sgab =
1 1
Sgab +
n..1 n.2

sehingga :

t=

=
204

= 2,350

4. Menghitung dengan menggunakan rumus interpolasi

B = 68

= 60 = 2,000

= 120 = 1,980

= + ( )

= 2,000 + ( (68-60))

= 2,000 + ( (8)

= 2,000 + (-0,0003 x 8)

= 2,000 – 0,002

= 1,998

Ket:

B = nilai dk yang dicari

= nilai dk pada awal nilai yang sudah ada

= nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada


205

C = nilai yang dicari

= nilai pada awal nilai yang sudah ada

= nilai pada akhir nilai yang sudah ada

5. Pengujian Hipotesis

Terima H0 jika maka tidak terdapat perbedaan hasil belajar

matematika siswa dengan metode laboratorium dan metode ekspositori,dan tolak H0

jika maka terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan

metode laboratorium dan metode ekspositori. Setelah melakukan perhitungan analisis

data dan diperoleh = 2,350 > 1,998 = , maka H0 ditolak. Simpulannya

adalah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan

menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori. Dan perbedaan itu positif

yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata peserta didik dalam materi bangun datar yang

diajarkan dengan metode laboratorium lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik

yang diajarkan dengan metode ekspositori.


206

Lampiran 29
Tabel 23
Nilai Kritis dari r Product Moment

Sumber: Riduwan, 2009, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula , Bandung: Alfabeta
207

Lampiran 30

Tabel 24
Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors

0,315

Sumber: Sudjana, 2005, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito


208

Lampiran 31
Tabel 25
Daftar Distribusi F
Batas Atas untuk 5%
Batas Bawah untuk 1%

1
209

Lanjutan Tabel 25
210

Lanjutan Tabel 25

Lanjutan Tabel 25
211

\
212

Lampiran 32

Tabel 26
Nilai Persentil untuk Distribusi t
V = dk (derajat kebebasan)
(Bilangan Dalam Daftar Menyatakan t p )

Sumber: Sudjana, 2005, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito

1
213

Lampiran 33
214

Lampiran 34
215

Lampiran 35
216

Lampiran 36
217

Lampiran 37
218

Lampiran 38
219

Lampiran 39

Foto Kegiatan Belajar Mengajar


220
221
222
223
224

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

SEPTY EKA SAFITRI anak pertama dari dua bersaudara pasangan Sugiyatno

S.Pd dan Sukatiningsih. Lahir di Jakarta, 09 September 1989. Bertempat tinggal di Jalan

Batu Jamrut V Rt 015/05 No.121 Kel Batu Ampar Kec Kramat Jati Jakarta Timur.

Menamatkan SD di SDN Batu Ampar 06 Pagi Jakarta Timur tahun 2001. Pada

tahun 2004 menamatkan di SLTP N 126 Jakarta Timur. Setelah lulus SLTP melanjutkan

pendidikan di SMAN 51 Jakarta Timur dan lulus tahun 2007. Kemudian pada tahun 2007

mengikuti kuliah S1 PGSD di UHAMKA dan lulus tahun 2011.

Anda mungkin juga menyukai