Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


HUKUM RIBA/JUAL BELI DALAM AGAMA ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pendidikan Agama Islam


Dosen Pengampu Bapak Dr. Amir Syamsudin, S.Ag., M.Ag.

Disusun Oleh :
Martyana Afifah Noor Fajrian (18809134012)
Yayang Ayu Lesmana (18809134041)
Muhammad Khoiruddin A. (18809134042)
Febriyani Awalin Fajri (18809134043)

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018/2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 1
JUAL BELI ......................................................................................................................... 1
a. Pengertian Jual Beli .......................................................................................................... 1
b. Landasan Hukum Jual Beli .............................................................................................. 1
c. Rukun dan Pelaksanaan Jual Beli ..................................................................................... 2
d. Syarat Jual Beli ................................................................................................................ 2
e. Hukum Jual Beli ............................................................................................................... 3
RIBA .................................................................................................................................... 3
a. Pengertian Riba ................................................................................................................ 3
b. Landasan Hukum ............................................................................................................. 4
c. Hukum Riba ..................................................................................................................... 4
d. Macam-macam Riba ........................................................................................................ 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 5
Kesimpulan .......................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 6

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya lah maka kami dapat menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu. Berikut ini penyusun mempersembahkan sebuah makalah
dengan judul "Hukum Riba/Jual Beli dalam Agama Islam", yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari hukum riba dan jual beli di
dalam Islam. Melalui kata pengantar ini, penyusun lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang
kami buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini kami
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT
memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Oktober, 2018

Penulis

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fiqih menurut pengertian (istilah) adalah segala hukum syara’ yang diambil dari
kitab Allah SWT dan Muhamad SAW. Dengan jalan itjihat berdasarkan hasil penelitian
yang mendalam. Didalan ilmu fiqih ini juga membahas bagaimana peraturan kehidupan
menurut hukum islam bahkan sampai ketahap keberhasilan pun dijelaskan oleh ilmu fiqih
ini secara mendalam.
Dalam ilmu fiqih juga mejelaskan tentang pengertian Riba dan Jual Beli secara
terperinci atau mendalam melalui panduan Al-Quran. Sabda nabi bahkan pendapat ulama
agar bisa tercapainya suatu kesepakatan dan keputusan yang benar dan lurus sejalan dengan
ajaran Al-Quran dan syariat islam.

BAB II
PEMBAHASAN
JUAL BELI
a. Pengertian Jual Beli
Jual beli menurut bahasa artinya menukar sesuatu dengan sesuatu, sedang
menurut syara’ artinya menukar harta dengan harta menurut cara-cara tertentu (‘aqad).
Jual beli secara lughawi adalah saling menukar. Jual beli dalam bahasa Arab
dikenal dengan istilah al-bay’u. Secara terminology jual beli adalah suatu transaksi
yang dilakukan oleh pihak penjual dengan pihak pembeli terhadap sesuatu barang
dengan harga yang disepakatinya. Menurut syari’at islam jual beli adalah pertukaran
harta atas dasar saling merelakan atau memindahkan hak milik dengan ganti yang dapat
dibenarkan.
Jual-beli atau bay’u adalah suatu kegiatan tukar-menukar barang dengan barang
yang lain dengan cara tertentu baik dilakukan dengan menggunakan akad maupun tidak
menggunakan akad. Intinya, antara penjual dan pembeli telah mengetahui masing-
masing bahwa transaksi jual-beli telah berlangsung dengan sempurna.

b. Landasan Hukum Jual Beli


Landasan Syara’: Jual beli di syariatkan berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah, dan
Ijma’. Yaitu:
2

1) Berdasarkan Al-Quran

Artinya: “ Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (Al- Baqarah :
275)
2) Berdasarkan Sunnah
Rasulullah Saw. Bersabda:
“dari Rifa’ah bin Rafi’ ra.: bahwasannya Nabi Saw. Ditanya: pencarian apakah
yang paling baik? Beliau menjawab: “Ialah orang yang bekerja dengan tangannya
dan tiap-tiap jual beli yang bersih”. (H.R Al-Bazzar dan disahkan Hakim)
3) Berdasarkan Ijma’
Ulama telah sepakat bahwa jual-beli diperbolehkan dengan alasan bahwa manusia
tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa bantuan orang lain.
Namun demikian, bantuan atau harta milik orang lain yang dibutuhkannya itu,
harus diganti dengan barang lainnya yang sesuai.

c. Rukun dan Pelaksanaan Jual Beli


Dalam menetapkan rukun jual-beli, diantara para ulama terjadi perbedaan
pendapat. Menurut Ulama Hanafiyah, rukun jual-beli adalah ijab dan qabul yang
menunjukkan pertukaran barang secara rida, baik dengan ucapan maupun perbuatan.
Adapun rukun jual-beli menurut Jumhur Ulama ada empat, yaitu:
a. Bai’ (penjual)
b. Mustari (pembeli)
c. Shighat (ijab dan qabul)
d. Ma’qud ‘alaih (benda atau barang).

d. Syarat Jual Beli


• Transaksi jual-beli baru dinyatakan terjadi apabila terpenuhi tiga syarat jual-beli,
yaitu:
a. Adanya dua pihak yang melakukan transaksi jual-beli
b. Adanya sesuatu atau barang yang dipindah tangankan dari penjual kepada
pembeli
3

c. Adanya kalimat yang menyatakan terjadinya transaksi jual-beli (sighat ijab


qabul).

• Syarat yang harus dipenuhi oleh penjual dan pembeli adalah:

a. Agar tidak terjadi penipuan, maka keduanya harus berakal sehat dan dapat
membedakan (memilih).
b. Dengan kehendaknya sendiri, keduanya saling merelakan, bukan karena terpaksa.
c. Dewasa atau baligh.

• Syarat benda dan uang yang diperjual belikan sebagai berikut:

a. Bersih atau suci barangnya


b. Ada manfaatnya
c. Dapat dikuasai
d. Milik sendiri
e. Harus diketahui kadar, harga, jenis dan sifatnya dari barang itu, begitu juga.

e. Hukum Jual Beli


Pada asalnya, jua-beli itu merupakan hal yang hukumnya mubah atau
dibolehkan. Sebagaimana ungkapan Imam Asy-Syafi'i dasarnya hukum jual-beli itu
seluruhnya adalah mubah, yaitu apabila dengan keridhaan dari kedua-belah pihak.
Kecuali apabila jual-beli itu dilarang oleh Rasulullah SAW. Atau yang maknanya
termasuk yang dilarang beliau SAW.

RIBA
a. Pengertian Riba
Menurut etimologi, riba berarti “ Azziyadah”(tambahan), seperti arti kata riba
pada surah Al-Haj ayat 5, yang artinya: “ kemudian Kami turunkan air diatasnya,
hiduplah bumi itu dan suburlah.
Riba secara bahasa adalah sesuatu yang bertambah dari pokoknya, sedangkan
menurut syara’ adalah akad yang terjadi dengan penukaran tertentu baik bentuk barang
sejenis maupun uang yang berlebih ketika pengembaliannya sesuai dengan jatuh
temponya. Maksudnya menurut syara’: “akad yang terjadi dalam penukaran barang-
barang yang tertentu, tidak diketahui sama atau tidaknya menurut aturan syara’, atau
terlambat menerimanya.
4

b. Landasan Hukum
1) Berdasarkan Al-Quran

Artinya: “ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan”. (Al- Imran : 130)
2) Berdasarkan Hadist
Rasulullah Saw. Bersabda:
“Rasulullah Saw. Telah melaknat atau mengutuk orang yang makan riba,
wakilnya, penulisnya, dan dua saksinya”. (Riwayat Muslim).

c. Hukum Riba
Riba hukumnya haram, berdasarkan firman Allah dan sabda Nabi Saw yang
telah disebutkan diatas.Beberapa pendapat lain mengenai hukum riba, antara lain yaitu:
1. Riba adalah bagian dari 7 dosa besar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
2. Tidak ada dosa yang lebih sadis diperingatkan Allah SWT di dalam Al-Quran,
kecuali dosa memakan harta riba. Bahkan sampai Allah SWT mengumumkan
perang kepada pelakunya.Hal ini menunjukkan bahwa dosa riba itu sangat besar dan
berat.
3. As-Sarakhsy berkata bahwa seorang yang makan riba akan mendapatkan lima dosa
atau hukuman sekaligus. Yaitu At-Takhabbut, Al-Mahqu, Al-Harbu, Al-Kufru dan
Al-Khuludu fin-Naar.

d. Macam-macam Riba
Al-Hanafi mengatakan bahwa riba itu terbagi menjadi dua, yaitu riba Al-Fadhl
dan riba An-Nasa'.Sedangkan Imam As-Syafi'i membaginya menjadi tiga, yaitu riba
Al-Fadhl, riba An-Nasa' dan riba Al-Yadd.Dan Al-Mutawally menambahkan jenis
keempat, yaitu riba AlQardh. Semua jenis riba ini diharamkan secara ijma' berdasarkan
nash Al Qur'an dan hadits Nabi" (Az Zawqir Ala Iqliraaf al Kabaair vol. 2 him. 205).
Secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi dua besar, yaitu riba hutang-
piutang dan riba jual-beli.Kelompok pertama terbagi lagi menjadi riba qardh dan riba
jahiliyah.Sedangkan kelompok kedua, riba jual-beli, terbagi menjadi riba fadhl dan
riba nasi’ah.
5

1) Riba Fadli yaitu riba dengan sebab tukar menukar barang sejenis dengan jumlah
yang berbeda seperti menjual emas dengan emas, gandum dengan gandum dan beras
dengan beras yang kualitasnya sama tetapi kuantitasnya berbeda.
2) Riba Nasi’ah yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berhutang disebabkan
memperhitungkan waktu yang ditangguhkan. Misalnya jual beli kredit dengan cara
menetapkan adanya dua macam harga bila dibeli dengan secara kontan.
3) Riba Qardh yaitu pinjam meminjam atau berhutang piutang dengan menarik
keuntungan dari orang yang meminjam atau yang berhutang seperti meminjam uang
dengan dikenakan bunga yang tinggi.
4) Riba Yad yaitu bila salah satu dari penjual atau pembeli dalam jual beli telah
meninggalkan majelis akad sebelum saling menyerah terimakan barang.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jual beli secara lughawi adalah saling menukar. Jual beli dalam bahasa Arab dikenal
dengan istilah al-bay’. Secara terminology jual beli adalah suatu transaksi yang dilakukan
oleh pihak penjual dengan pihak pembeli terhadap sesuatu barang dengan harga yang
disepakatinya. Menurut syari’at islam jual beli adalah pertukaran harta atas dasar saling
merelakan atau memindahkan hak milik dengan ganti yang dapat dibenarkan. Adapun
rukun jual-beli menurut Jumhur Ulama ada empat, yaitu: Bai’ (penjual), Mustari (pembeli),
Shighat (ijab dan qabul), dan Ma’qud ‘alaih (benda atau barang).
Riba secara bahasa adalah sesuatu yang bertambah dari pokoknya, sedangkan
menurut syara’ adalah akad yang terjadi dengan penukaran tertentu baik bentuk barang
sejenis maupun uang yang berlebih ketika pengembaliannya sesuai dengan jatuh temponya.
Riba terbagi kepada 4 bagian, yaitu: Riba fadhli, Riba qadi, Riba yad, dan Riba nasa’.
6

DAFTAR PUSTAKA

Al-Juhaili, Wahbah. 1989. Al-fiqh Al-Islami wa Adillatuhu. Beirut, Lebanon: Dar Al-Fikr.

Imran, Ali. 2011. Fikih, Taharah, Ibadah, Muamalah. Bandung: CV Media Perintis.

Moh, Rifa’i. 1978. Ilmu Fiqih Islam Lengkap. Semarang: CV Toha Putra.

Moh. Rifa’i, dkk. 1978. Terjemah Khulashah Kifayatul Akhyar. Semarang: CV Toha Putra.

Nawawiah, Rambe. 1994. Fiqih Islam. Jakarta: Duta Pahala.

Sulaiman, Rasyid. 2010. Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Syafe’i, Rahmat. 2004. Fiqih Muamalah. Bandung: Pustaka Setia.

Syafe’i, Rahmat. 2006. Fiqih Muamalah untuk UIN, STAIN, PTAIS, Dan Umum. Bandung:
Pustaka Setia.

Yunus Mahmud, Naimi Nadlrah. 2011. Fiqih Muamalah. Medan: Ratu Jaya.

Anda mungkin juga menyukai