Anda di halaman 1dari 17

1.

Mikroskop

Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda yang

berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari

bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda kecil

dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan

benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu

dijangkau semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi . Ilmu yang mempelajari objek-

objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop

ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk

mengamati objek mikroskopis.

Kegunaan mikroskop secara umum adalah digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda yang

berukuran sangat kecil (mikroskopis) yang tidak mampu dilihat secara kasat mata.
2. Timbangan analitik

Timbangan analitik adalah timbangan yang digunakan untuk mengukur suatu zat yang memiliki
kapastas yang begitu kecil. Timbangan analitik biasa ditemukan di laboratorium maka dari itu
timbangan disebut juga sebagai timbangan laboratorium. Para peniliti atau profesor di bidang sains
seriing melakukan analisa atau penelitian tentang suatu zat atau juga menciptakan zat baru, tentu saja
untuk melakukan itu tidak sembarangan dalam menentukan takaran berat suatu zat. Maka dari itu
mereka membutuhkan suatu alat timbang yang sesuai dengan kebutuhan mereka, disebut timbangan
analitik karena timbangan ini digunakan untuk menganalisa atau penelitian terhadap suatu zat.

Timbangan analitik dapat membaca satuan berat hingga sangat kecil karena timbangan ini
menggunakan sensor laser sebagai sensor berat timbangan tersebut. Angka yang dapat dibaca oleh
timbangan ini bahkan sampai empat angka dibelakang koma dalam satuan (unit) gram yaitu 0,0001 g
atau 0,1 mg.

Timbangan ini sangat sesuai dengan kebutuhan para peneliti suatu zat karena dalam melakukan analisa
atau penelitian, zat tersebut memiliki kapasitas yang sangat kecil. Dan dengan dilengkapi sistem digital,
maka tidak diragukan dalam keakuratan dan kepresisiannya.

Terdapat fitur tambahan berupa pelindung kaca seperti ruangan yang berfungsi agar angin tidak
mengganggu proses penelitian, yang kita tahu jika melakukan penimbangan makan timbangan harus
bebas dari getaran karena hembusan angin dapat menyebabkan terjadinya getaran

Kegunaan timbangan analitik adalah untuk menimbang padatan kimia dan mengukur berat suatu zat
atau bahan kimia dalam jumlah sangat kecil. Tidak hanya mampu menimbang hingga ukuran miligram,
keakuratan yang tinggi hingga 4 angka di belakang koma juga menjadi keunggulan dari alat
laboratorium ini. Bahkan, saking peka dan sensitifnya, embusan angin juga bisa mempengaruhi berat
dari benda yang ditimbang. Oleh karena itu, biasanya timbangan analitik juga dilengkapi dengan
lapisan kaca agar udara di sekitarnya tidak akan mempengaruhi gerak angka pada timbangan.
3. Tabung reaksi

Tabung reaksi, adalah peralatan gelas yang umum ada di laboratorium berbentuk tabung sebesar kira-
kira jari tangan manusia dewasa, terbuat dari kaca atau plastik, terbuka di bagian atasnya, biasanya
alasnya berbentuk huruf-U. Tabung reaksi besar khusus untuk mendidihkan cairan disebut labu didih.

Tabung reaksi tersedia dalam berbagai ukuran panjang dan diameter, umumnya dari diameter 10
sampai 20 mm dan panjang 50 sampai 200 mm. Bagian atasnya seringkali dilengkapi dengan bibir
yang melebar untuk membantu menuang isinya; beberapa sumber mempertimbangkan bahwa adanya
bibir tersebut membedakan tabung reaksi dari tabung biasa.[2] Tabung reaksi ada yang memiliki dasar
rata, bulat, atau mengerucut. Beberapa tabung reaksi dibuat agar dapat dipasangi sumbat
kaca atau tutup berulir. Ada pula yang dilengkapi dengan kaca kasar (ground glass) atau
area berglazuur di bagian atas agar mudah diberi tanda menggunakan pensil.

Kegunaan Tabung reaksi adalah untuk menampung, mencampur, atau memanaskan sejumlah kecil
bahan kimia padat atau cair, terutama untuk uji kualitatif. Bagian dasarnya yang bulat dan dindingnya
yang lurus berfungsi agar kehilangan saat penuangan minimal, mudah dibersihkan, dan mudah melihat
isinya. Lehernya yang panjang dan sempit memperlambat penyebaran uap dan gas ke lingkungan.
Tabung reaksi yang diisi dengan air dan diletakkan terbalik ke dalam gelas beker berisi air sering
digunakan untuk menangkap gas, misalnya dalam demonstrasi elektrolisis. Tabung pembiak
(en: Culture tube) adalah tabung reaksi tanpa bibir yang biasanya digunakan dalam
bidang biologi untuk menangani dan membiakkan berbagai organisme hidup, seperti kapang, bakteri,
kecambah, potongan tumbuhan, dll. dan dalam bidang kedokteran serta forensik untuk menyimpan
sampel darah atau cairan lainnya. Tabung reaksi dengan sumbat sering digunakan untuk penyimpanan
sementara sampel kimia atau biologi.
Tabung reaksi biasanya diletakkan pada rak khusus, klem, atau tang. Beberapa rak untuk tabung
pembiak dirancang untuk meletakkan tabung pada posisi nyaris horizontal, untuk memaksimalkan
permukaan media pembiak di dalamnya. Tabung reaksi terkadang digunakan untuk hal-hal kasual di
luar laboratorium, misalnya: vas bunga, atau wadah bumbu.
Jika sejumlah pengujian dilakukan serentak dalam jumlah besar atau hanya sedikit jumlah sampel yang
tersedia untuk pengujian, atau keduanya, pelat mikrotiter sering digunakan sebagai tabung reaksi kecil.
 Wadah untuk mereaksikan bahan kimia

 Wadah melakukan reaksi kimia skala kecil

 Wadah perkembangbiakan mikroba dalam media cair


4. Gelas kimia

Gelas kimia adalah tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya
reaksi/reagen untuk analisis kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar sekunder pada
analisis titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran mulai dari 25 mL sampai 5.0 Liter. jadi tidak
cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif). Gelas Kimia dapat
terbuat dari kaca umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik.Gelas Kimia yang digunakan untuk
menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat-zat lainnya yang sangat reaktif biasanya
terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.

Kegunaan Gelas kimia :

1. Sebagai tempat mereaksikan bahan kimia.

2. Membuat larutan, untuk menempatkan larutan.

3. Menampung bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta ataupun tepung.

4. Melarutkan bahan dan memanaskan bahan.


5. Tabung Erlenmeyer

Tabung Erlenmeyer adalah wadah untuk bahan kimia yang berbentuk kerucut dengan leher sebagai
pegangan dan juga dapat digunakan untuk mencantelkan sebuah penjepot / menggunakan stopper.

Labu Erlenmeyer digunakan untuk mengukur, mencapur dan menyimpan cairan. Bentuknya membuat
botol ini sangat stabil. Alat laboratorium ini adalah salah satu alat yang paling umum digunakan dalam
laboratorium kimia.

Kebanyakan Labu Erlenmeyer terbuat dari kaca borossilikat sehingga Erlenmeyer dapat dipanaskan
dengan api atau autoclaved. Ukuran yang paling umum dari Labu Erlenmeyer adalah 250 ml dan 500
ml. Labu Erlenemeyer juga terdapat dalam ukuran 50, 125, 250, 500, 1000 ml

Kegunaan Tabung Erlenmeyer :

 Proses mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,

 Wadah menampung, bahan padat ataupun cairan,

 Wadah meracik dan melarutkan bahan-bahan komposisi media,

 Wadah kultivasi mikroba dalam kultur cair,

 Wadah untuk melakukan titrasi bahan

 Erlenmeyer dengan tutup asah untuk titrasi dengan pengocokkan kuat, dihubungkan dengan alat
ekstraksi, alat destilasi dan sebagainya.

 Erlenmeyer tanpa tutup asah untuk titrasi dengan pengocokkan lemah sampai sedang.
6. Pipet tetes

Pipet tetes merupakan jenis pipet berupa pipa kecil yang terbuat dari kaca atau plastik dan ujung
bawahnya meruncing, sedangkan pada ujung atasnya ditutupi oleh karet. Bermanfaat untuk mengambil
cairan dengan skala tetesan kecil. Terkadang, ketika melakukan percobaan reaksi kimia di dalam
laboratorium, bahan yang dibutuhkan memiliki jumlah yang tidak terlalu besar, sehingga tidak dapat
diukur dengan menggunakan alat ukur berskala.

Kegunaan Pipet tetes :

 Pipet tetes biasanya digunakan ketika waktu pengujian kualitatif, dengan menggunakannya
untuk mengambil reagen yang hendak direaksikan pada tabung reaksi

 Ketika akan mengencerkan atau membuat sebuah larutan yang telah mendekati tanda tera di
labu takar, maka pipet ini digunakan sebagai alat bantu mengambil larutan supaya tidak
melebihi tanda tera

 Untuk mengambil indikator, seperti mengambil indikator Metil Red sebanyak 3 tetes

 Membantu memindahkan larutan kimia dari wadah yang satu ke wadah yang lainnya dalam
skala yang kecil
7. Volumetric atau Labu Ukur

adalah peralatan gelas laboratorium yang berbentuk seperti buah pear,memiliki bagian bawah datar dan
bulat dengan leher yang panjang.Labu ukur biasanya terbuat dari gelas atau plastic,hal ini ditujukan
agar isi dalam labu ukur dapat terlihat (transparent).Mulut pada labu ukur digunakan untuk menampung
tutup yang terbuat dari plastic.Bagian Perut pada labu ukur yang berbentuk bulat terdapat garis-garis
ukur yang melingkar,hal ini ditujukan untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan volume labu
ukur.

Labu ukur memiliki bermacam volume dari yang paling kecil 1ml sampai dengan yang terbesar
1000ml.Labu ukur bisasanya digunakan unutk mengencerkan atau melarutkan zat kimia sebelum
dilakukan penelitian.Biasanya zat yang diencerkan adalah zat kimia yang berkarakter terlalu pekat.

Kegunaan Volumetric atau Labu Ukur adalah untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang
konsentrasi dan jumlahnya tidak diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi.
8. Gelas arloji

Gelas arloji atau kaca arloji adalah salah satu dari instrumen peralatan gelas laboratorium yang

digunakansebagai tempat menimbang bahan kimia berupa pasta, padatan atau bubuk. Alat ini terbuat

dari kaca atau gelas dengan berbentuk bulat dan cekung kebawah.

Kegunaan Gelas arloji :

 sebagai penutup untuk labu dan gelas beker,

 tempat untuk menimbang bahan kimia,

 tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

 tempat menahan sampel kecil untuk pengamatan di bawah mikroskop berdaya rendah

 untuk menguapkan cairan dari sampel

 untuk membuat lensa es atau cairan lain


9. Oven laboratorium atau drying oven

Oven laboratorium atau drying oven merupakan alat yang digunakan untuk sterilisasi atau
pembersihan dengan menggunakan udara kering. Alat sterilisasi ini dipakai untuk mensterilkan alat-alat
gelas seperti Erlenmeyer, Petridish (cawan petri), tabung reaksi dan gelas lainnya. Bahan-bahan seperti
kapas, kain dan kertas juga dapat disterilkan dalam oven tetapi dalam temperatur tertentu, pada
umumnya temperatur yang digunakan pada sterilisasi cara kering adalah sekitar 140-1700C selama
paling sedikit 2 jam. Perlu diperhatikan bahwa lamanya sterilisasi tergantung pada jumlah alat
disterilkan dan ketahanan alat terhadap panas.

secara umum digunakan sebagai perlengkapan dalam laboratorium mikrobiologi


Inkubator memiliki fungsi yang sama dengan water bath yaitu sebagai alatinkubasi pada analisa
mikrobiologi. Inkubator adalah alat yang digunakan untukmenciptakan suhu stabil dan konstan. Suhu
inkbator dipengaruhi oleh adanya perubahansuhu pada suhu ruang. Oleh karena itu, perubahan suhu
ruang perlu diawasi terutama saatterjadi perubahan musim.Perinsip dari oven ini sendiriadalah
menghancurkan lisis mikroba menggunakanudara panas kering .

Kegunaan Oven laboratorium atau drying oven :

 Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan

 Untuk mengeringkan bahan dalam keadaan basah


10. Cawan petri (petridish)

Cawan petri (petridish) adalah wadah bulat dangkal, terbuat dari kaca atau plastik yang memiliki

tutup, dan menjadi kelengkapan vital di laboratorium.Cawan petri(petridish) memiliki berbagai fungsi,

tetapi yang paling penting antara lain digunakan sebagai wadah untuk perkembangan kultur sel,

bakteri, serta virus yang hendak diteliti. Banyak terobosan ilmiah yang terbantu oleh wadah sederhana

ini terutama yang melibatkan struktur - struktur renik.Penemu cawan petri adalah Julius Richard Petri

pada tahun 1877, yang sebelumnya frustrasi saat menggunakan berbagai alat untuk perkembangbiakan

kultur.

Kegunaan cawan petri adalah untuk membiakkan sel yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik

atau kaca. Ukuran cawan petri agak kecil dari tutupnya dan selalu berpasangan, alat ini juga digunakan

sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-

bijian
11. Kaki tiga

Kaki tiga adalah salah satu dari instrumen peralatan laboratorium non-gelas yang digunakan sebagai

penyangga alat dalam proses pemanasan. Cara kerja alat ini adalah dengan meletakkan alat pembakar

di bawah kaki tiga seperti pembakar Bunsendan meletakkan peralatan gelas diatasnya, tetapi diantara

kedua alat tersebut harus dipasang kawat kasa diatas kaki tiga.

Kegunaan Kaki tiga :

 untuk menahan kawat kasa dalam proses pemanasan

 Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.


12. Corong Kaca

Corong Kaca Secara umum alat ini terbagi menjadi dua jenis yaitu corong yang menggunakan karet
atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Bagian dari corong terdiri dari mulut dan batang
corong.

Corong Gelas juga memiliki ukuran dari terkecil hingga terbesar Panjangnya sesuai dengan diameter
atas corong, ukuran diameter 50, 75, 100, 150, dan 200 mm. sehingga dalam prakteknya dapat dengan
mudah memasukkan cairan ke dalam wadah yang digunakan untuk praktek.

Kegunaan corong kaca :

1. Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah / tempat yang
mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.
2. Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat meletakkan kertas
saring
3. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan air satu tempat ke tempat lain dan
digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas.
4. Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
13. Mortar dan Pestle

Mortar dan Pestle adalah alat yang digunakan untuk menghancurkan suatu bahan atau sample seperti

daun, akar, seedling, biji, dan lain-lain, untuk tujuan isolasi DNA, RNA, atau protein.

Mortar adalah baian wadahnya, sedangkan pestle adalah bagian batang yang dipegang. Lama

penggerusan sangat tergantung jenis bahan, kekuatan penggerus, dan keahlian menggunakan alat

tersebut.

Kegunaan Mortar dan Pestle :

 Untuk menghaluskan bahan dimana sebelum direaksikan harus dihaluskan terlebih dahulu,

 Untuk menghaluskan suatu benda atau zat

 Alat ini juga terkadang digunakan di apotek untuk menghaluskan obat


14. Hote plate

Hote plate adalah alat di laboratorium kimia yang digunakan untuk memanaskan campuran/sampel.

Sampel yang akan dipanaskan ditempatkan ke dalam erlenmeyer atau gelas kimia. Kemudian pada

hotplate terdapat tombol yang diputar untuk menghidupkan dan mematikannya.

Kegunaan Hote plate :

 Untuk memanaskan zat yang mudah sekali terbakar apabila dipanaskan menggunakan

pembakaran bunsen

 Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam

alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan

dengan bantuan batang magnet.


15. Corong pemisah atau corong pisah

Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi

cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut

dengan densitas berbeda yang takcampur.

Kegunaan Corong pemisah :

 Untuk ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran

antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang tak campur.

 Untuk proses pemisahan zat pelarut dengan kekentalan yang berbeda-beda


16. Labu Distilasi

Labu Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan

kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Pada proses penyulingan, campuran zat

dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat

yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini termasuk sebagai unit

operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu

larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan

pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Alat Labu Destilasi Memiliki pipa ke arah sisi, pipa ke arah

sisi ini akan disambungkan dengan alat gelas pendingin pada saat digunakan untuk keperluan destilasi.

Kegunaan Labu Distilasi adalah untuk destilasi larutan pada bagian atas terdapat karet penutup dengan

sebuah lubang sebagai tempat termometer


TUGAS KIMIA

(ALAT-ALAT LABORATORIUM)

Disusun oleh :

1.

3.

4.

5.

6.

Kelas : X MIPA 3

SMA NEGERI 1 ROWOSARI


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai