Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok per blok untuk memberikan
masukan mesin perkakas CNC tentang apa 1 yang harus
dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan hal-hal berikut. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Frais CNC :Mesin Frais CNC pada dasarnya memiliki bagian-bagian utama yang sama dengan mesin frais konvensional (manual).Bagian utama mesin frais adalah meja mesin untuk menempatkan pemegang benda kerja, spindel, pemegang alat potong, dan panel kontrol. Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas yang dalam pengoperasian proses pemotongan benda kerja oleh alat potong dibantu dengan kontrol numerik berbasis komputer atau CNC (Computerized Numerical Control). Untuk menggerakkan alat potong pada mesin perkakas CNC digunakan sistem koordinat. Sistem koordinat yang digunakan pada mesin perkakas CNC adalah sistem koordinat segi empat (rectangular coordinate systems) dengan aturan tangan kanan seperti terlihat pada Gambar berikut. Sistem koordinat ini berfungsi untuk mendeskripsikan gerakan pada mesin sebagai gerakan relatif antara benda kerja dan alat potong. Pisau frais atau gigi pisau frais pada umunya terbuat dari bahanbahan high speed steel, cemented carbide atau cast alloy. Pisau frais dapat dibedakan mejadi pisau frais solid dan pisau frais inserted. Tipe solid dibuat dari material solid seperti HSS atau dibuat dari carbon steel, alloy steel, atau HSS dengan gigi cemented carbide yang dibrasing pada bodi pisau. Material pisau frais:Pada pisau frais sisip, gigi-giginya dibuat dari HSS, cast alloy, atau cemented carbide. Body/tubuh pisau biasanya dibuat dari alloy steel untuk menghemat ongkos. Pisau inserted dapat dilepas apabila telah mengalami kerusakan/tumpul untuk diganti dengan yang baru. pisau frais dibedakan menjadi 2, yaitu:Pisau tipe solid, . Pisau tipe sisipan (insert), Berdasarkan bentuknya, pisau frais dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu:Pisau frais lurus (Plain milling cutter),Pisau sisi (Side milling cutter),Pisau potong/gergaji (Metal slitting saw),Pisau sudut (Angular milling cutter),Pisau jari (End mill cutter),Pisau muka (Face mill cutter),T-Slot milling cutter,Keyseat cutter,Pisau bentuk,Fly cutter,Rotary files KODE ARTI G00: Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat),G01: Gerak lurus penyayatan,G02: Gerak melengkung searah jarum jam (CW),G03: Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW),G04: Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaatG21: Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP,G25: Memanggil program sub routine,G27: Perintah meloncat ke nomer blok yang dituju,M00: Program berhenti,M03: Spindle / sumbu utama berputar searah jarum jam (CW) M05: Putaran spindle berhenti,M06: Perintah penggantian alat potong (tool),M17: Perintah kembali ke program utama,M30: Program berakhirM99: Penentuan parameter I dan KPermukaan Giliran Kerja (dilakukan 10 menit sebelum mulai bekerja) melipi:1,Mesin dan peralatan harus bersih,2,Bagian-bagian seperti peluncur, pengarah, poros transporter, serta niple pelumasan, harus dilumasi selayaknya3.Tanda batas volume pelumas harus diperiksa seluruhnya Perawatan preventif adalah perawatan yang harus dilakukan secara berkala dan rutin sesuai jadwal dari mesin dan peralatan industri. Tujuan perawatan preventif antara lain:1.Untuk memelihara atau mereparasi suatu peralatan dengan jadwal dan jangka waktu yang telah direncanakan, sehingga kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dapat dicegah sedini mungkin2.Jadwal dan jangka waktu pemeriksaan ditentukan berdasarkan data dari pabrik pembuat peralatan/ juga terhadap kondisi operasi masing- masing peralatan3.Sistem perawatan preventif akan mengakibatkan masa pemakaian peralatan dapat lebih lama 3 atau 4 kali dibandingkan tanpa diadakan perawatan4.Hal tersebut dapat menjaga kondisi kepresisian dan kelancaran produksi. Kecepatan putar:S:1000.Vs/(vd) Terdapat tiga fase dalam penerapan TPM: Fase 1 Persiapan: Top management mengumumkan keputusan mengenalkan TPM,Launching, training dan kampanye TPM untuk middle level Membuat organisasi untuk promosiTPM,Menerapkan dasar kebijakan TPM dan TPM objective,Merumuskan program untuk pengembangan TPM TPM kick off,Terdapat tiga fase dalam penerapan TPM: Fase 2 Penerapan TPM: Improve effectiveness pada setiap peralatan,Mengembangkan program autonomous maintenance,Mengembangkan program schedule maintenance Mengadakan training untuk mengimprove operasi dan skill maintenance,Mengembangkan Early Equipment Management Process Fase 3 Stabilitas: Perfect TPM implementation dan meningkatkan level TPM Fungsi pelumasan : mencegah terjadinya gesekan anatara dau komponen yang bersinggungan,mendinginkan bagian bagian mesin, memperbaiki kerapatan piston dengan silinder,mebersihkan bagian bagian mesin