I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Kerja Dan syarat ini disusun berdasarkan, spesifikasi teknis yang menjadi
acuan baku dalam pekerjaan jalan. Rencana Kerja dan syarat teknis ini disusun sebagai
acuan untuk melaksanakan pekerjaan agar sesuai dengan apa yang dipersyaratkan serta
memenuhi ketentuen yang berlaku.
Program Mobilisasi
Pengendalian Mutu Pekerjaan
Uraian Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
2. Laboratorium
Untuk melakukan pengendalian mutu pekerjaan dalam pelaksanaan paket
pekerjaan ini, maka penyedia jasa harus menggunakan laboratorium
independent. Pada Laboratorium tersebut harus tersedia peralatan untuk
pengujian tanah, pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian beton.
Untuk menunjang kecepatan didalam memonitor mutu hasil pekerjaan di
lapangan, maka penyedia harus mengadakan uji test lapangan berupa coredrill.
Pada laboratorium kedua ini harus dilengkapi dengan beberapa peralatan
laboratorium untuk pengujian tanah dan pengujian aspal, termasuk peralatan
untuk pengujian kepadatan tanah / lapis pondasi agregat di lapangan dengan
sand cone.
Seluruh staf inti proyek tersebut beserta staf lainnya harus sesuai dengan usulan
di dalam Struktur Organisasi Kerja,akan dimobilisasikan ke lokasi proyek dalam
kurun waktu 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Sedangakan mobilisasi tenaga kerja akan disesuaikan dengan kebutuhan yang
tercermin dari Rencana Kerja/Schedule.
A. Mobilisasi Peralatan
Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang
pelaksanaan pekerjaan utamapada paket proyek ini, sesuai dengan kebutuhan alat
untuk melaksanakan pekerjaan.
kerja yang telah disetujui tersebut kemudian akan menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan
dilapangan (Site Execution ).
1. Boulder-Boulder yang akan digunakan diambil dari quarry. Boulder / Batu Belah
yang sudah terseleksi kualitasnya tersebut harus diproses untuk dijadikan batu
pecah (agregat kasar, agregat halus dan abu batu) yang kemudian akan
digunakan sebagai campuran :
AC – WC
AC Base
Pemecahan boulder menjadi batu pecah akan menggunakan mesin pemecah batu
(Stone crusher ) sedangkan untuk pencampuran menjadi aspal panas (hotmix )
adalah menggunakan Asphalt Mixing Plant.
3. Aspal
Aspal yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan campuran aspal adalah
dari jenis aspal minyak yang mempunyai titik lembek > 48°C. Aspal Minyak
tersebut akan diangkut dengan menggunakan tangki aspal langsung dari lokasi
gudang supplier ke lokasi base camp utama AMP. Pengujian awal terhadap
penetrasi dan titik lembek aspal akan selalu dilakukan sebelum aspal tersebut
dibongkar di basecamp, kemudian pemeriksaan kedua akan dilakukan lebih
detail di laboratorium, sebelum aspal tersebutdapat diterima.
Slump test
Cube/cylinder moulds
Pekerjaan Tanah
1) Setelah hasil pengukuran dan hasil pengujian tanah serta usulan shop
drawings termasuk didalamnya sistem pengendalian lalu lintas disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, maka pekerjaan tanah untuk pondasi pelebaran jalan
dapat dimulai dengan terlebih dahulu melakukan pekerjaan pembersihan dan
pengupasan top soils.
2) Tanah digali dengan excavator dengan ukuran dan kedalaman sesuai gambar
kerja yang disetujui.
3) Material hasil galian tanah termasuk hasil pembersihan dan pengupasan top
soils ini akan dibuang kelokasi pembuangan yang telah disiapkan dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
4) Setelah dimensi dan elevasi galian pada pelebaran jalan tercapai sesuai
dimensi dan elevasi rencana, maka akan dilakukan penyiapan dan pemadatan
badan jalan (subgrade) pada lokasi galian tersebut.
5) Pada lokasi pelebaran jalan dimana terdapat pekerjaan timbunan pilihan,
maka sebelum pekerjaan penimbunan dengan timbunan pilihan dimulai,
akan dilakukan trial section (penghamparan dan pemadatan) untuk
mendapatkan persetujuan terhadap metode kerja penimbunan yang akan
dilaksanakan. Bahan timbunan pilihan yang digunakan akan diangkut dengan
dump truck dari Quarry.
6) Bila diperlukan maka pada lokasi pekerjaan timbunan biasa juga akan
dilakukan trial section untuk mendapatkan persetujuan terhadap metode
kerja penimbunan yang akan dilaksanakan, sebelum pekerjaan penimbunan
biasa tersebut dilakukan. Bahan timbunan biasa yang digunakan akan
diangkut dengan dump truk dari lokasi pekerjaan.
7) Semua pekerjaan penimbunan akan dilakukan dengan penghamparan dan
pemadatan lapis per lapis,dengan ketebalan gembur setiap lapisan tidak lebih
dari 20 cm.
8) Lapisan terkhir dari timbunan pilihan maupun timbunan biasa akan
dilakukan uji kepadatan dengan menggunakan alat Sand cone.
Pekerjaan Minor,
Pekerjaan minor lainnya seperti Pohon dan Marka Jalan, akan dilaksanakan pada
akhir pekerjaan setelah pekerjaan pelebaran dan overlay dilaksanakan.
2. Proses Pelaksanaan
Pemasangan rambu-rambu pengaman lalu lintas
Material pondasi agregat diproduksi di base camp sesuai spek. yang disetujui
diangkut ke lokasi penghamparan dengan menggunakan Dump Truck.
Material dihampar sesuai tebal dan elevasi rencana yang terlihat didalam
shop drawing.
Material dihampar dengan menggunakan Motor grader kemudian
dipadatkan dengan menggunakan vibroroller dengan berat alat dan jumlah
lintasan sesuai dengan trial compaction yang telah disetujui olehpihak
Direksi pekerjaan.
6
RENCANA KERJA & SYARAT- SYARAT
Water tanker disediakan untuk menjaga kadar air agar pemadatan dialkukan
pada kadar air optimum
Aggregat dan aspal ditimbang sesuai ketentuan untuk kemudian dicampur
dalam pugmill dengan waktu pencampuran yang ditentukan ± 30 detik.g)
Hasil campuran tersebut dikeluarkan melalui batching gate ke aras Dump
Truck dan diperiksa temperaturnya sebelum diangkut ke lapangan.
3. Pengendalian Kualitas
Pengujian kepadatan lapisan dengan metode sand cone dilakukan untuk
mengetahui nilai kepadatan lapangan, dimana nilai kepadatan lapangan
harus 100% dari nilai kepadatan hasil pengujian di lab.
Proof rolling test akan dilakukan terlebih dahulu terhadap lapisan agregat A
sebelum pengujian density test.
B. PEKERJAAN ASPAL
Secara umum metode pelaksanaan penghamparan dan pemadatan pekerjaan aspal akan
dilakukan sebagai berikut
1. Persiapan Pelaksanaan
Memobilisasi dan setting peralatan dilapangan untuk penghamparan dan
pemadatan lapisan aspal baru.
Lokasi pekerjaan terdiri dari pelapisan (overlay) di atas permukaan aspal
lama, dimana pada lokasi tertentu terdapat pekerjaan Leveling, dan
sepanjang lokasi pelebaran jalan.
Bahan campuran berupa agregat halus dan agregat kasar untuk hotmix
dihasilkan dari produksi stone crusher dengan material dasar batu boulder
yang didapat dari Quarry Silumajang yang berjarak 24 km dari base camp.
Filler berupa semen didatangkan dari Suplier terdekat.
Aspal diterima di base camp Suplier dan selanjutnya diuji kualitasnya
(penetrasi dan titik lembek)sebelum dituangkan ke tangki penyimpanan.
Pembuatan spek. hotmix AC-Base, AC-BC dan AC-WC di labolarotium
dengan pengawasan dan persetujuan Direksi pekerjaan.
Pengajuan shop drawing dan persetujuan Direksi Pekerjaan.
Hotmix diproduksi di base camp dengan alat AMP (asphalt mixing plant) dan
diangkut dengan dump truck ke lokasi pekerjaan dengan jarak 138 km.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lokasi proyek, maka dilakukan trial
compaction untuk mengetahui jumlah lintasan alat pemadat, pengujian ini
disaksikan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Melakukan pengukuran dan stationing, dan pembuatan temporary marking
diatas lokasi permukaan yang telah direncanakan untuk diberi lapisan aspal
baru. Pengukuran disaksikan dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Melakukan proses pembersihan terhadap permukaan aspal yang akan
dilakukan pelapisan ulang(Overlay). Pembersihan ini dilakukan sebelum
permukaan aspal diberi lapisan pengikat tack coat untuk mendapatkan
kondisi bonding yang terbaik anatar lapisan aspal yang lama dan lapisan
baru.
2. Proses Produksi
Dimulai dengan pemanasan aspal ( Aspal Minyak ) di dalam aspal storage
sampai temperatur yang disyaratkan.
Pengisian aggregat ke masing-masing cold bin yang sudah ditentukan dan
tetapkan ukuran bukaan coldbin untu masing-masing fraksi aggregat sesuai
hasil percobaan bukaan / gate cold bin (kalibrasi bukaan cold bin).
Tetapkan garis penunjuk untuk batas penimbangan aggregat dan aspal sesuai
job mix formula.
7
RENCANA KERJA & SYARAT- SYARAT
Material dari cold bin dikeluarkan dan dijalankan melalui conveyer ke dryer
untuk dikeringkan dengansuhu pemanasan sesuai spesifikasi, kemudian
dinaikkan dengan hot elevator menuju ke penimbanganmaterial di hot bin.
Aspal yang sudah cukup panas sesuai item a) juga dinaikkan menuju ke
penimbangan aspal.
Aggregat dan aspal ditimbang sesuai ketentuan untuk kemudian dicampur
dalam pugmill dengan waktu pencampuran yang ditentukan ± 30 detik.
Hasil campuran tersebut dikeluarkan melalui batching gate ke atas Dump
Truck dan diperiksa temperaturnya sebelum diangkut ke lapangan.
3. Proses Pelaksanaan
Pemasangan rambu-rambu pengaman lalu lintas.
Apabila semua mobilisasi peralatan serta pembuatan temporary marking
telah dilaksanakan dan disetujui dilapangan, maka pekerjaan akan dimulai
dengan pelaksanaan tack coating.
Tack coating akan dilakukan bertahap lajur per lajur sesuai dengan metode
kerja dan rencana pelaksanaan yang disetujui. Penyemprotan tack coat
secara bertahap ini dilakukan untuk mempertimbangkan apabila terjadi
kerusakan peralatan produksi (AMP), paving set dan kondisi hujan yang
tidak memungkinkan pekerjaan dilanjutkan.
Kerataan dan setting time terhadap hasil tack coat tersebut akan dimintakan
persetujuannya dari Direksi Teknis dan Direksi Pekerjaan yang bertugas
dilapangan.
Proses penghamparan terhadap campuran material aspal panas yang
diproduksi di AMP akan dimulai dengan pemeriksaan temperatur ampuran
aspal panas tersebut sesaat sebelum ditumpahkan ke dalam hopper finisher,
yaitu untuk mendapatkan jaminan bahwa temperature campuran yang akan
berkaitan dengan viskositas aspal masih memenuhi persyaratan spesifikasi
teknis.
Setelah dihamparperiksa kelurusan tepi dengan menggunakan tali.
Satu group tenaga dipergunakan untuk finishing, perapihan permukaan dan
tepi hamparan.
Pemadatan Break Down dengan menggunakan Tandem Roller (jumlah
lintasan sesuai dengan trial compaction)
Pemadatan intermidiate dengan menggunakan Pneumatic Tyre Roller
(jumlah lintasan sesuai dengann trial compaction)
Pemadatan Akhir / Finishing dengan menggunakan Tandem Roller (jumlah
lintasan sesuai dengan trial compaction)
4. Pengendalian Kualitas
Pengujian di laboratorium terhadap campuran aspal, antara lain :
Marshal test
Stability
Density, dan properties lainnya.
Pengujian dilapangan/setelah pengharapan
Pemeriksaan suhu campuran, saat proses pemadatan
Core drill test
Density test
C.PEKERJAAN TANAH
Secara umun metode pelaksanaan pekerjaan timbunan biasa dan timbunan pilihan
adalah sebagai berikut :
1. Persiapan pelaksanaan
Mobilisasi dan setting peralatan dilapangan yang diperlukan untuk penghamparan
dan pemadatan timbunan
Pembersihan lokasi permukaan yang akan dihampar material timbunan. Lokasi
tersebut harus sudah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
8
RENCANA KERJA & SYARAT- SYARAT
2. Proses pelaksanaan
Pemsangan rambu-rambu pengaman lalu lintas.
Material dihampar sesuai elevasi rencana shop drawing.
Material timbunan biasa atau timbunan pilihan dihampar dengan menggunakan
motor grader kemudian dipadatkan menggunakan vibratory roller, dengan alat
berat dan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction yang telah disetujui oleh
pihak Direksi Pekerjaan.
Water tangker disediakan untuk menjaga kadar air untuk pemadatan dilakukan
pada kadar air optimum.
3. Pengendalian kualitas
Pengujian kepadatan lapisan dengan metode sand cone dilakukan untuk
mengetahui nilai kepadatan lapangan harus >100% dari nilai kepadatan hasil
pengujian di lab.Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap usulan
metode pelaksanaan yang telah diuraikan diatas,maka akan dilampirkan :
Peta yang menggambarkan lokassi proyek, usulan lokasi base camp dan lokasi
sumber material yang digunakan.
Beberapa diagram alir (flow chart) yang menggambarkan usulan pelaksanaan
pemeriksaan bahan dasar dan metode kerja dari beberapa pekerjaan utama.
9
RENCANA KERJA & SYARAT- SYARAT
V. SISTEM MANAJEMEN
V.1 pengendalian Aspek Lingkungan
Rencana pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Kapasitas Jalan Indrapura -
Limapuluh B, akan menimbulkan dampak positif berupa peningkatan
kualitas pelayanan lalu lintas, khususnya pada ruas jalan
tersebut.Pekerjaan ruas jalan ini juga akan memberI peningkatan pada
tarap perekonomian pada masyarakat sekitarnya.
Tahap Konstruksi
Sumber dampak yang akan mengakibatkan keresahan lingkungan
pada tahap konstruksiantara lain :
Adanya kegiatan mobilisasi alat - alat berat untuk konstruksi,
sehingga menimbulkkan dampak kemacetan lalu lintas.
Kegiatan pengiriman/pengangkutan material untuk konstruksi,
misalnya : tanah urug, agregat, batukali, pasir, dll.
Kegiatan angkutan untuk pembuangan material : material bekas
galian
Kebisingan akibat beroperasinya alat-alat berat.
Penurunan kualitas udara terutama akibat debu, khususnya
karena adanya operasi pengangkutantanah ex galian tanah dan
utntuk tibunan, serta gas buang dari alat-alat konstruksi dan alat-
alat pengangkutan.Untuk meminimalisir kondisi tersebut diatas,
maka PT. ...............akan melakukan upaya-upaya antara lain :
IV.PENUTUP
Demikian uraian rencana kerja dan syarat serta tata cara pelaksanaan beserta aspek-
aspek yang terkait di dalamnya.
MOH. TAUFIK
Perencana
11