Adiwiyata atau Green School adalah salah satu program kementrian negara lingkungan hidup
yang bertujuan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah
dalam pelestarian lingkungan hidup.
Adiwiyata memiliki pengertian atau makna sebagai salah satu tempat yang baik dan juga ideal
yang diperoleh segala ilmu pengetahuan dan beragai norma serta etika yang menjadi dasar
manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita untuk menuju kepada cita-cita
pembangunan berkelanjutan.
Fungsi program adiwiyata adalah agar seluruh pelajar ikut terlibat dalam segala aktivitas
persekolahan demi menuju lingkungan yang sehat serta mampu menghindari dampak
lingkungan yang negatif.
Berdasarkan pengertian Adiwiyata dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 2
Tahun 2009 tentang pedoman pelaksanaan program adiwiyata. Pengertian adiwiyata pada
pasal 1 adalah sekolah yang baik dan ideal sebagai tempat memperoleh segala ilmu
pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju
terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Sedangkan pada pasal 1 point 2, bahwa Program Adiwiyata adalah salah satu program kerja
berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka
mewujudkan pengembangan pendidikan lingkungan hidup.
Adapun pedoman pelaksanaan program Adiwiyata bertujuan untuk memberikan acuan kerja
pelaksanaan program Adiwiyata bagi tim peninjau lapangan program Adiwiyata.
Menurut Arjuna dan Salmonsius yang dikutip oleh Saragih (2012), ketika sebuah sekolah
sudah mengikuti program Adiwiyata maka sekolah tersebut akan mendapatkan bantuan dana
pendampingan, sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh sekolah dan disetujui oleh
Kementrian Lingkungan Hidup.
Tujuan Adiwiyata
Tujuan sekolah Adiwiyata yang secara umum menerangkan untum mewujudkan masyarakat
sekolah yang peduli dan juga berbudaya dalam lingkungan dengan:
Menciptakan kondisi yang lebih baik bagi sekolah untuk menjadi wadah pembelajaran dan
juga penyadaran segenap warga sekolah diantaranya Murid, Guru, Orang Tua/Wali Murid,
dan lingkungan masyarakat demi terciptanya upaya pelestarian lingkungan hidup.
Mendorong dan membantu sekolah untuk turut serta dalam melaksanakan upaya pemerintah
demi melestarikan lingkungan hidup dalam pembangunan yang berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan demi hadirnya kepentingan generasi yang akan datang.
Jenjang atau jenis penghargaan Adiwiyata yang mampu diterima oleh sekolah dengna
tingkatan sebagai berikut:
Manfaat program Adiwiyata adalah diharapkan bagi setiap sekolah dalam menerapkan
Program Adiwiyata tersebut dapat menerapkan bagi pelajar, proses belajar dan hasil
pembelajaran khusus bagi peserta didik. Adapun manfaat program adiwiyata antara lain:
Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta “ ADI “ dan “ WIYATA “. ADI mempunyai
makna besar, agung, baik, ideal atau sempurna. WIYATA mepunyai makna tempat dimana
seseorang menedapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial.
Bila kedua kata tersebut digabungkan, secara kelseluruhan ADIWIYATA mempunyai
pengertian atau makna ; Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu
pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju
terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita – cita pengembangan
berkelanjutan.
Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi
tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga
sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya – upaya penyelamatan
lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan utama Program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli
dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
Indikator dan Kriteria Program Adiwiyata
Dalam mewujudkan Program Adiwiyata telah ditetapkan beberapa indikator
A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah
Prinsip-prinsip Dasar
Partisipatif
Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yg meliputi keseluruhan proses
perencanaan, pelaksanaan & evaluasi sesuai tanggungjawab & peran.
Berkelanjutan
Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana & terus menerus secara komprehensif.
Kebijakan Sekolah
Pengembangan Kebijakan Lingkungan
1. Filosofi visi, misi sekolah yang peduli dan berbudaya, lingkungan
2. Kebijakan dalam pengembangan materi pembelajaran Lingkungan Hidup
3. Kebijakan tentang peningkatan kapasitas SDM
4. Kebijakan penghematan sumber daya alam
5. Kebijakan untuk pengalokasian dana bagi kegiatan lingkungan hidup
6. Kebijakan lain yang mendorong terwujudnya sekolah peduli dan berbudaya lingkungan
Komponen Adiwiyata
Untuk mencapai tujuan Adiwiyata ada empat komponen program yang merupakan satu
kesatuan yang utuh.
Kebijakan Berwawasan
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipasif
Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
3. Reduce
Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang
dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan.
Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga
memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti
aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng
dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk
di rumah Anda.
4. Replace
Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau
memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali.
Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah.
Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan
membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.
5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali.
Contohna melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di
pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan
asri, membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda
sendiri), dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.
Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan
dan memelihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.
adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara
terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama
serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di
lingkungan sekolah.
Usaha Kesehatan Sekolah merupakan bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi
beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta
lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan
sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggi-tingginya.
Usaha kesehatan sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui Pilot Project di Jakarta dan Bekasi
yang merupakan Kerjasama antara Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan dan Departemen Dalam Negeri.
Dalam tahun 1980 ditingkatkan menjadi Keputusan Bersama antara Depdikbud dan Depkes
tentang kelompok kerja UKS. Untuk mencapai Pemantapan dan pembinaan secara terpadu
ditetapkan Surat keputusan bersama antara Mendikbud, Menkes, Mendagri dan Menag
Tanggal 3 September 1980 tentang Pokok Kebijaksanaan dan Pengembangan UKS N0.
408a/U/1984, No 3191/Menkes/SKBVI/1984, No 74/th/1984, No 61/1984.
Dasar Kebijaksanaan
Pola Pembinaan
Pola pembinaan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan kesehatan sesuai dengan tahap
pertumbuhan dan perkembangan anak.
1. Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan.
2. Usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat.
3. Sekolah merupakan institusi masyarakat yang terorganisasi dengan baik.
4. Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
yang dicapai.
5. Anak sekolah merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia anak-anak yang
menerapkan wajib belajar.
6. Pendidikan kesehatan melalui anak-anak Sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku
dan kebisaan ibu sehat umumnya.
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Tujuan Khusus
Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik
yang mencakup:
Sasaran UKS
Sasaran pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan:
sekolah taman kanak-kanak
pendidikan dasar
pendidikan menengah
pendidikan agama
pendidikan Kejuruan
pendidikan khusus (sekolah luar biasa)
Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada Kelas I, III dan kelas VI.
Alasannya adalah:
Kelas I, merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari
pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar
karena ketidaktahuan dan ketidakmengertiannya tentang kesehatan. Disamping itu kelas satu
adalah saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulangan. Pada kelas I ini dilakukan
penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga
mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya.
Kelas III, dilaksanakan di kelas tiga untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas satu
dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program pembinaan
UKS.
Kelas V1, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan
selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup.
peserta didik
pembina UKS (teknis dan nonteknis)
sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan lingkungan
sekolah.
Kegiatan utama usaha kesehatan sekolah disebut dengan Trias UKS, yang terdiri dari:
1. pendidikan kesehatan
2. pelayanan kesehatan
3. pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.
Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya pendidikan dengan upaya
pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan kesehatan yang
dilaksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah. Pelayanan kesehatan merupakan upaya
kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan
berkembang secara sehat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas belajar dan
prestasi belajar. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan.
gabungan antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan untuk dapat diterapkan dalam
lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik.
KABUPATEN NGANJUK
Kabupaten Nganjuk (Hanacaraka: ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦔꦚ꧀ꦗꦸꦏ꧀ , Pegon: )ڠَن ُجق َكبُڤَت َين, adalah
sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten
Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di barat. Pada zaman Kerajaan Medang,
Nganjuk dikenal dengan nama Anjuk Ladang yaitu Tanah kemenangan. Nganjuk juga dikenal
dengan julukan Kota Angin.
Geografi
Kabupaten Nganjuk terletak antara 111o5' sampai dengan 112o13' BT dan 7o20' sampai
dengan 7o59' LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar 122.433 km2 atau setara dengan
122.433 Ha yang terdiri dari atas:
Sebagai sentra penghasil bawang merah di Jawa Timur dan salah satu fokus penyerapan
bawang merah oleh pemerintah, bukan hal yang mengherankan bagi warga Kabupaten
Nganjuk bila di mana-mana terlihat banyak orang menanam, memanen, menjemur, atau
memperjualbelikan bawang merah.Namun, bagi pendatang atau mereka yang baru
mengetahui fakta ini, menganggap Nganjuk ibarat sekumpulan surga bawang merah, tidaklah
keliru.
Bila mengunjungi Nganjuk atau bermaksud membeli bawang merah langsung ke pusatnya,
pasar Sukomoro dapat dipilih sebagai surga bawang merah. Pasar yang terletak di Jalan
Surabaya-Madiun, Kecamatan Sukomoro ini dikenal sebagai pasar yang mengkhususkan diri
pada transaksi jual-beli bawang merah. Di setiap sudut pasar ini hanya akan ditemui penjual
dan pembeli bawang merah. Beberapa kecamatan yang menjadi penyuplai stok bawang
merah di sentra bawang merah Sukomoro adalah Kecamatan Rejoso dan Kecamatan Bagor.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Nganjuk dahulunya bernama Anjuk Ladang yang dalam bahasa Jawa Kuno berarti Tanah
Kemenangan. Dibangun pada tahun 859 Caka atau 937 Masehi.[2]
Berdasarkan peta Jawa Tengah dan Jawa Timur pada permulaan tahun 1811 yang terdapat
dalam buku tulisan Peter Carey yang berjudul : ”Orang Jawa dan masyarakat Cina (1755-
1825)”, penerbit Pustaka Azet, Jakarta, 1986; diperoleh gambaran yang agak jelas tentang
daerah Nganjuk. Apabila dicermati peta tersebut ternyata daerah Nganjuk terbagi dalam 4
daerah yaitu Berbek, Godean, Nganjuk dan Kertosono merupakan daerah yang
dikuasai Belanda dan kasultanan Yogyakarta, sedangkan daerah Nganjuk merupakan
mancanegara kasunanan Surakarta.
Sejak adanya Perjanjian Sepreh 1830, atau tepatnya tanggal 4 Juli 1830, maka semua
kabupaten di Nganjuk (Berbek, Kertosono dan Nganjuk ) tunduk di bawah kekuasaan dan
pengawasan Nederlandsch Gouverment. Alur sejarah Kabupaten Nganjuk adalah berangkat
dari keberadaan kabupaten Berbek di bawah kepemimpinan Raden Toemenggoeng
Sosrokoesoemo 1. Di mana tahun 1880 adalah tahun suatu kejadian yang diperingati yaitu
mulainya kedudukan ibukota Kabupaten Berbek pindah ke Kabupaten Nganjuk.
Dalam Statsblad van Nederlansch Indie No.107, dikeluarkan tanggal 4 Juni 1885, memuat SK
Gubernur Jendral dari Nederlandsch Indie tanggal 30 Mei 1885 No 4/C tentang batas-batas
Ibukota Toeloeng Ahoeng, Trenggalek, Ngandjoek dan Kertosono, antara lain disebutkan: III
tot hoafdplaats Ngandjoek, afdeling Berbek, de navalgende Wijken en kampongs :de
Chineeshe Wijk de kampong Mangoendikaran de kampong Pajaman de kampong
Kaoeman. Dengan ditetapkannya Kota Nganjuk yang meliputi kampung dan desa tersebut di
atas menjadi ibukota Kabupaten Nganjuk, maka secara resmi pusat pemerintahan Kabupaten
Berbek berkedudukan di Nganjuk.
Peninggalan Bersejarah
Prasasti Kinawe
Prasasti Tanjung Kalang atau Prasasti Kinawe dari daerah Berbek, Kabupaten
Nganjuk, Jawa Timur ini, untuk pertama kalinya dilaporkan oleh Hoepermans dalam
Hindoeoudheiden van Java (1864-1867). Selanjutnya dicatat dalam Notulen tahun 1889
dan dibahas oleh Rouffaer, dan diberi kode D.66 (Rouffaer, 1909). Prasasti yang terdiri
dari 13 baris itu, berasal dari tahun saka 849, dikeluarkan oleh seorang Pejabat tinggi
Rake Gunungan Dyah Muatan, bersama ibunya yang bernama Dyah Bingah. Di
dalamnya juga menyebut nama Raja Wawa, serta nama pejabat tinggi rakriyan Mapatih
Mpu Sindok Isana Wikrama. (Brandes, 1913:49). Berdasarkan nama desa yang disebut
dalam prasasti, piagam yang dikeluarkan bertepatan dengan tahun Masehi 28 Nopember
928 ini, disebut prasasti Kinawe (Damais, 1952 : 55; 1955 : 53-54).
Prasasti ini meresmikan desa (wanua) Kinawe watek Kadangan, dengan hak Sima
sebagai desa yang dibebaskan dari pembayaran kepada raja. Berdasarkan unsure
penanggalannya, prasasti ini dikeluarkan bertepatan dengan hari pekan Sadwara,
Warukung (hari ketiga), Wagai hari Pancawara, Wrhaspati hari ke 5 Saptawara. Dapat
disimpulkan bahwa Prasasti Kinawe dari desa Tanjungkalang ini dikeluarkan pada hari
Kamis Wage tahun 928 Masehi atau secara lengkap bertepatan dengan hari : Kamis
Wage bulan November 928.[1]
Prasasti Hering
Prasasti Hering adalah prasasti yang ditemukan pada tahun 1869 di Desa Kujon
Manis, Warujayeng, Nganjuk. Berdasarkan unsur penanggalannya, Damais mengatakan
bahwa prasasti ini dikeluarkan pada tahun 856 Saka (934 M).
Maklumat dalam prasasti ini cukup panjang, terdiri atas 35 baris di bagian muka, di bagian
belakang mulai dari baris 11 hingga baris 38, bagian samping kiri 45 baris, dan samping
kanan 47 baris. Prasasti ini menceritakan tentang Sri Maharaja Pu Sindok Sri
Isanawikrama Dharmmotunggadewa yang membebaskan sawah di Desa Hering dari
pajak.
Prasasti ini terpahat dalam batu, dan sekarang menjadi koleksi Museum Nasional
Indonesia dengan No. Inventaris D.67
Candi Lor
Candi Lor merupakan bangunan candi yang terbuat dari batu bata merah yang diyakini
sebagai monumen cikal bakal berdirinya kabupaten Nganjuk yang diperingati setiap
tanggal 10 April setiap tahunnya.
Dari prasasti Anjuk Ladang, diketahui bahwa Mpu Sindok, raja Mataram Hindu yang
bergelar Sri Maharaja Sri Isyana Wikrama Dharmottunggadewa memerintahkan Rakai
Hinu Sahasra, Rakai Baliswara serta Rakai Kanuruhan pada tahun 937 untuk membangun
sebuah bangunan suci bernama Srijayamerta sebagai pertanda penetapan
kawasan Anjuk Ladang (kemudian nama ini menjadi "Nganjuk") sebagai kawasan
swatantra atas jasa warga Anjuk Ladang dalam peperangan.
Pada areal Candi Lor terdapat dua makam abdi dalem kinasih Mpu Sindok yang disebut
Eyang Kerto dan Eyang Kerti, dan sebatang pohon kepuh yang telah tumbuh sejak tahun
1866, diketahui dari tulisan Hoepermans
Candi Ngetos
Candi Ngetos terletak di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, sekitar 17 kilometer arah
selatan kota Nganjuk. Bangunannya terletak ditepi jalan beraspal antara Kuncir dan
Ngetos. Menurut para ahli, berdasarkan bentuknya candi ini dibuat pada abad XV
(kelimabelas) yaitu pada zaman kerajaan (Majapahit). Dan menurut perkiraan, candi
tersebut dibuat sebagai tempat pemakaman raja Hayam Wuruk dari Majapahit.
Bangunan ini secara fisik sudah rusak, bahkan beberapa bagiannya sudah hilang,
sehingga sukar sekali ditemukan bentuk aslinya.
Berdasarkan arca yang ditemukan di candi ini, yaitu berupa arca Siwa dan arca Wisnu,
dapat dikatakan bahwa Candi Ngetos bersifat Siwa–Wisnu. Kalau dikaitkan
dengan agama yang dianut raja Hayam Wuruk, amatlah sesuai yaitu agama Siwa-Wisnu.
Menurut seorang ahli (Hoepermas), bahwa didekat berdirinya candi ini pernah berdiri
candi berukuran lebih kecil (sekitar 8 meter persegi), namun bentuk keduanya sama. N.J.
Krom memperkirakan bahwa bangunan candi tersebut semula dikelilingi oleh tembok
yang berbentuk bulat cincin.
Bangunan utama candi tersebut dari batu merah, sehingga akibatnya lebih cepat rusak.
Atapnya diperkirakan terbuat dari kayu (sudah tidak ada bekasnya). Yang masih bisa
dilihat tinggal bagian induk candi dengan ukuran sebagai berikut :
Partai Kursi
PDI-P 11
7
Partai Gerindra
6
PKB
Partai Golkar 6
4
Partai NasDem
Partai Demokrat 4
Partai Hanura 3
PPP 2
1
PKS
1
PAN
Total 45
Kecamatan
Nganjuk mempunyai 20 kecamatan dan 284 desa/kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut
adalah:
1. Bagor
2. Baron
3. Berbek
4. Gondang
5. Jatikalen
6. Kertosono
7. Lengkong
8. Loceret
9. Nganjuk
10. Ngetos
11. Ngluyu
12. Ngronggot
13. Pace
14. Patianrowo
15. Prambon
16. Rejoso
17. Sawahan
18. Sukomoro
19. Tanjunganom
20. Wilangan
Tokoh Terkenal
Dr. Soetomo, Pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia, pendiri Boedi Oetomo yang
merupakan organisasi modern pertama di Indonesia.
Marsinah, aktivis buruh wanita.
Harmoko, Menteri Penerangan orde baru
Eko Patrio, Politikus, Pelawak, Aktor, Presenter
Eva Kusuma Sundari, Anggota DPR Periode 2009-2014
Sri Rahayu, Anggota DPR Periode 2009-2014
Shendy Puspa Irawati, Pemain bulu tangkis wanita dari Indonesia berpasangan dengan Fran
Kurniawan
Novita Anggraini, juara pertama KDI 5
Abdul Kohar, jurnalis senior, pembedah Editorial Media Indonesia, Wakil Pemimpin
Redaksi Metro TV
Eny Sagita, dinobatkan sebagai Duta Anti Narkoba oleh BNN Nganjuk pada 2014
Kesenian Tradisional
Tayub
Tari Tayub, atau acara Tayuban, merupakan salah satu kesenian Jawa Tengah yang
mengandung unsur keindahan dan keserasian gerak. Tarian ini mirip dengan
tari Jaipong dari Jawa Barat. Unsur keindahan diiikuti dengan kemampuan penari dalam
melakonkan tari yang dibawakan. Tari tayub mirip dengan tari Gambyong yang lebih
populer dari Jawa Tengah. Tarian ini biasa digelar pada acara pernikahan, khitan serta
acara kebesaran misalnya hari kemerdekaan Republik Indonesia. Perayaan kemenangan
dalam pemilihan kepala desa, serta acara bersih desa. Anggota yang ikut dalam kesenian
ini terdiri dari sinden, penata gamelan serta penari khususnya wanita. Penari tari tayub
bisa dilakukan sendiri atau bersama, biasanya penyelenggara acara (pria). Pelaksanaan
acara dilaksanakan pada tengah malam antara jam 9.00-03.00 pagi. Penari tarian tayub
lebih dikenal dengan inisiasi ledhek.
tari tayub merupakan tarian pergaulan yang disajikan untuk menjalin hubungan sosial
masyarakat. beberapa tokoh agama islam menganggap tari tayub melanggar etika agama
, dikarenakan tarian ini sering dibarengi dengan minum minuman keras. pada saat
menarikan tari tayub sang penari wanita yang disebut ledek mengajak penari pria dengan
cara mengalungkan selendang yang disebut dengan sampur kepada pria yang diajak
menari tersebut. serinng terjadi persaingaan antara penari pria yang satu dengan penari
pria lainnya, persaingan ini ditunjukkan dengan cara memberi uang kepada Tledek (istilah
penari tayub wanita).persaingan ini sering menimbulkan perselisihan antara penari pria.
Wayang Timplong
Wayang Timplong adalah sejenis kesenian wayang dari daerah Nganjuk, Jawa Timur.
Kesenian tradisional ini konon mulai ada sejak tahun 1910 dari Dusun Kedung Bajul
Desa Jetis, Kecamatan Pace, provinsi Jawa Timur. Wayang ini terbuat dari kayu, baik
kayu waru, mentaos, maupun pinus. Instrumen gamelan yang digunakan sebagai musik
pengiring, juga sangat sederhana. Hanya terdiri dari Gambang yang terbuat dari kayu atau
bambu, ketuk kenong, kempul dan kendang
Jaranan
Seni Jaranan itu mulai muncul sejak abad ke 10 Hijriah. Tepatnya pada tahun 1041. atau
bersamaan dengan kerajaan Kahuripan dibagi menjadi 2 yaitu bagian timur Kerajaan
Jenggala dengan ibukota Kahuripan dan sebelah Barat Kerajaan Panjalu atau Kediri
dengan Ibukota Dhahapura.
Tari Salipuk
Tari Salipuk adalah tarian asli dari kota Nganjuk, tarian ini ditarikan oleh sepasang muda mudi
yang berarti tarian pergaulan Tari Salipuk adalah pengembangan dari Tari Tayub yang
sebelumnya sudah ada di Nganjuk, Tari ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda yang
berawal dari pengamen yang bernama Salipuk, pekerjaan setiap hari adalah berkeliling
kampung untuk menghibur orang sambil membawa kendang. Orang-orang sangat menyukai
hiburan yang diberikan oleh Salipuk, sehingga dia sering dipanggil ke kampung-kampung
untuk menghibur orang. Lalu dia akhirnya mengembangkannya menjadi tari yang
berpasangan. Sampai saat ini tari Salipuk masih banyak ditarikan pada acara-acara tertentu
seperti acara resmi, acara perkawinan atau pada saat upacara adat. Meskipun tarian ini hanya
melibatkan dua orang, tetapi atraksi tari ini membutuhkan tempat yang luas karena
gerakannya sangat dinamis dan penarinya harus berlari kesana-kemari. Tari Salipuk
menggunakan iringan musik tradisional Jawa dengan tembang khusus yang liriknya sesuai
dengan jalan cerita tarian.
Nasi becek, sejenis gulai kambing yang memiliki rasa khas dengan penambahan irisan
daun jeruk nipis.
Nasi becek atau dalam bahasa Belanda De trieste rijst, adalah hidangan khas yang
berasal dari Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia. Di tempat asalnya hidangan ini dikenal
dengan nama sego becek.
Nasi becek adalah hidangan yang telah ada sejak zaman Belanda sekitaran tahun
1915-1920, bentuknya mirip dengan kari kambing. Isi dari nasi becek nyaris serupa
dengan soto babat, namun daging yang digunakan adalah daging kambing, yang
setiap porsi diberi beberapa potong dadu atau irisan. Tidak lupa diberi irisan-
irisan bawang merah atau bawang bombay yang menambah kelezatan.
Secara keseluruhan, rasanya cenderung mirip dengan mayoritas makanan sejenis
yang berkembang di daerah Solo, Jawa Tengah; manis dan tidak asin, berbeda
dengan umumnya hidangan utama ala Jawa Timur yang cenderung asin.
Pada tahun 2018 Masehi, seporsi hidangan ini dijual di pulau Jawa seharga antara
10,000 hingga 14.000 rupiah, sedangkan di berbagai hotel di pulau Jawa, Kalimantan,
Sumatra dan Sulawesi harga seporsinya dapat mencapai 24,000 rupiah. Para penjual
nasi becek biasanya dapat dengan mudah dijumpai di daerah sekitar jalan Dr.
Soetomo di kota Nganjuk, atau di hotel-hotel di kota Balikpapan, Kalimantan dan
Makassar.
Dumbleg, sejenis dodol yang terbuat dari ketan. Makanan ini hanya ada pada hari-hari
tertentu di Pasar Gondang (tiap Pasaran Pon) dan Pasar Rejoso (tiap pasaran kliwon).
Onde-onde Njeblos, semacam onde-onde tetapi tidak berisi. Berbentuk seperti bola yang
ditaburi wijen.
Nasi Pecel: menu nasi dengan sayur (kulup) kangkung, toge, kacang panjang, kembang
turi dll disiram dengan kuah sambal kacang dengan ciri khas pedas dan disertai tempe,
tahu goreng serta rempeyek yang renyah.
Nasi Tumpang, seperti halnya nasi pecel namun ada menu tambahan berupa sayur
(sambal) tumpang, yg terbuat dari tempe "busuk" (tempe difermentasikan) yang dimasak
dengan bumbu lain yang rasanya gurih dan pedas.
Kerupuk Upil, adalah kerupuk kecil yang digoreng tanpa minyak tetapi menggunakan
pasir
Tepo Mbah Umbruk, seperti lontong bungkusnya dari daun pisang bentuknya kerucut
dan agak miring dengan sayur kacang panjang tetapi di ambil isinya atau disebut kacang
tolo dan bumbu dan bahan bahan lain. Sampai saat ini pun, Tepo Mbah Umbruk bisa
dinikmati.
Kerupuk pecel adalah kerupuk bakar yang dicampur dengan sayuran,yang terdiri dari
capar (toge), bayam, bung (rebung), kenikir, mbayung (daun kacang) dan kacang panjang
yang kemudian di siram dengan bumbu pecel dan minumnya adalah es rujak.
Media Massa
Media yang menyampaikan informasi wilayah Nganjuk antara lain media massa cetak : Jawa
pos (RadarNganjuk), Surya, Bhirawa, Memo X. Media Online antara lain : Wartajatim.com,
Tribun.com, Kompas.com, suaraindonesia.com, suarajatimpost.com,
Faktualnews.co, nganjuk.suara indonesia.co.id, dll. Adapun Media Eletronik Televisi,: TVRI,
Bayutv, SCTV, RCTI, Trans tv, Metro tv, Tv-one, NET, Kompas TV dll. itu ulasan media
informasi yang menyajikan berita seputaran Kabupaten Nganjuk.