Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

Disusun oleh :
Veni Silviani NPM 177002026 Kelas A
Arus, Tegangan dan Hambatan Pada Rangkaian
Listrik
Muhamad Ridwan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Silliwangi
Tasikmalaya, Indonesia
readmersa@gmail.com

Abstract Dalam percobaan hukum ohm pertama penulis


memberikan tegangan dengan nilai tertentu pada modul
Pada laporan ini penulis menyajikan hal hal apa saja yang rangkaian yang telah tersedia resistor dengan nilai tertentu
telah dilakukakan ketika menjalani praktikum rangkaian elektrik. kemudian arus yang dihasilkan diukur menggunakan AVO
Dalam praktikum rangkaian elektrik dijelaskan dasar dasar meter. Hasilnya adalah berupa tabel diatas. Jika dibandingkan
mengenai ilmu dalam rangkaian listrik. Ilmu dasar ini diantaranya dengan perhitungan rumus I = V/R maka hasilnya tidak benar
adalah hukum ohm, rangkaian seri dan parallel, transformator, benar sama tapi hamper mendekati.
hukum kirchof dan rectifier yang disajikan secara singkat dan jelas.
Kesimpulannya Hukum ohm ini sangat berguna dalam
Kata kunci menentukan arus, tegangan dan hambatan sesuai dengan
Elektrik, transformator, seri, rectifier, parallel keinginan. Meskipun dalam percobaannya penulis masih
belum mengerti mengapa hasil dari percobaan tidak benar
I. HUKUM OHM benar signifikan dengan rumus ohm.
Hukum ohm menjelaskan mengenai hubungan antara arus II. SUSUNAN SERI DAN PARALLEL
tegangan dan hambatan pada rangkaian listrik. Hukum ini
berbunyi “arus sebanding dengan tegangan dan berbanding Rangkaian listrik yang sederhana adalah yang memuat satu
terbalik dengan hambatan”. Artinya ketika tegangan semakin sumber tegangan dan satu beban resistif. Namun pada
besar maka arus pun semakin besar dan sebaliknya ketika kenyataannya perangkat perangkat elektronik memiliki
hambatan yang semakin besar arus pun semakin kecil. Untuk rangkaian listrik yang memuat lebih dari satu beban resistif.
itu maka penulis melakukan serangkaian percobaan untuk Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk bisa
membuktikan hukum ohm ini. menganalisa rangkaian listrik yang memiliki lebih dari satu
beban. Rangkaian rangkaian listrik tersebut dapat
Tabel I. Percobaan Hukum Ohm dikategorikan menjadi dua bagian yaitu rangkaian seri dan
I R
rangkaian parallel. Rangkaian seri adalah rangkaian yang
V memuat beban beban dipasang secara seri dan rangkaian
10 V 0,95 A 10 Ω
parallel adalah rangkaian yang memuat beban beban dipasang
2V 0,19 A 10 Ω secara parallel.
3V 0,28 A 10 Ω
5V 0,48 A 10 Ω

Gambar 3.

Gambar 1.

Gambar 4.

Gambar 2.
a. Percobaan pertama  Pin 3 dihubungkan ke Pin 5 CT sehingga menghasilkan
 Status S1 ON lalu arus mengalir melalui R1 dengan nilai 14,7 V
menghasilkan nilai resistor 10 Ω.  Pin 4 dihubungkan ke Pin 5 CT sehingga menghasilkan
 Status S1 dan S2 ON lalu arus mengalir ke R1 dan R2 yang nilai 14,7 V
di pasangkan secara parallel dan menghasilkan nilai Rtotal  Pin 3 dihubungkan ke Pin 4 sehingga menghasilkan nilai
sebesar 5,1 Ω 29,35 V
 S1 dan S2 ON dan R1 dipasangkan secara parallel dengan  Pin 6 dihubungkan ke Pin 7 sehingga menghasilkan nilai
rangkainya seri R2 10 Ω dan R3 20 Ω sehingga nilai Rtotal 4,94 V
adalah 6,6 Ω
Selain itu penulis juga melakukan beberapa perbandingan
b. Percobaan kedua diantaranya adalah :
 S1 dan S2 ON dengan R1 10 Ω dan R2 10 Ω yang
 Perbandingan tegangan dengan jumlah lilitan
dipasangkan secara parallel sehingga nilai Rp nya 5,81 Ω
dan Rtotal nya 7,14 Ω Tabel 2 Percobaan Transformator
 S1 dan S2 ON dengan R1 10 Ω dan R2 10 Ω dipasang Primer Sekunder
secara seri sehingga nilai Rs adalah 20 Ω
Lilitan 2200 Lilitan 300 Lilitan
c. Percobaan ketiga
Tegangan 206,9 V 14,65 V
 S1 ON dan RI R2 dipasang parallel dengan soket R3 yang
terhubung sehingga nilai Rp = R = Vdc/Idc = 4,6/0,86 =
5,34 Ω
 Perbandingan arus dengan jumlah lilitan (tanpa beban)
 S1 ON dan RI R2 R3 di pasang secara seri sehingga nilai Tabel 3 Percobaan Transformator
Rtotal = Vdc/Idc =4,7/0,65 = 7,23 Ω
Primer Sekunder
Kesimpulannya pengunaan rangkaian seri dan parallel ini
juga bertujuan untuk mendapatkan nilai Rtotal sesuai dengan Lilitan 2200 Lilitan 2200 Lilitan
yang kita inginkan. Selain itu dalam kenyataanya perangkat
elektronik tidak hanya memiliki satu jenis rangkaian listrik. Arus 0,0553 A 0,0409 A

III. TRANSFORMATOR
Transformator adalah komponen elektronik yang berfungsi  Arus yang dihasilkan ketika diberi beban lampu fijar 10
untuk menaikan tegangan atau menurunkan tegangan. Dalam watt
perangkat elektronik penggunaan transformator ini bertujuan Tabel 4 Percobaan Transformator
untuk menyesuaikan tegangan agar sesuai dengan tegangan
yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian. Pada percobaan ini Primer Sekunder
penulis melakukan serangkaian uji coba dengan menggunakan
Arus 41 mA 11 mA
modul transformator yang telah disediakan.

Kesimpulan yang bisa diambil dari percobaan diatas


bahwasanya penggunaan transformator ini sangat berpengaruh
terhadap arus dan juga tegangan. Dengan demikian
transformator juga mempengaruhi daya yang dihasilkan.
Adapun kesimpulan lain yang dapat penulis ambil yaitu rumus
perbandingan Vs/Vp = Ns/Np. Artinya jika lilitan sekunder
lebih besar daripada lilitan primer maka tegangan sekunder
atau Vout nya akan semakin besar, begitupun sebaliknya jika
lilitan sekunder lebih kecil dari lilitan primer maka tegangan
Vout pun lebih kecil daripada Vin.
IV. HUKUM KIRCHOF
Hukum kirchof adalah dasar teori dalam rangkaian listrik
yang berkaitan dengan arus dan tegangan. Dalam hokum
kirchof ini arus dan tegangan dibagi menjadi hukum kirchof 1
yang membahas tentang arus dan hukum kirchof 2 yang
membahas tentang tegangan. Adapun penjelasan dari kedua
Gambar 5. hukum kirchof tersebut diantaranya
Dalam modul transformator penulis menghubungkan Hukum Kirchof 1 : menjelaskan bagaimana suatu arus
beberapa pin dengan menggunakan kabel penghubung,. dalam rangkaian listrik menghadapi titik percabangan yang
Tujuannya untuk mengetahui tegangan keluaran atau Vout mana ketika arus total memasuki titik percabangan maka
Hasilnya adalah sebagai berikut : besarnya akan sama dengan arus total yang keluar dari titik
percabangan.
Hukum Kirchof 2 : menjelaskan mengenai tegangan pada arus yang searah. Dalam penerapannya ada rectifier yang
komponen komponen pada rangkaian elektronika tertutup hanya menggunakan 1 dioda sehingga gelombang yang
yang mana total dari tegangan tersebut adalah nol. dihasilkan adalah setengah gelombang (half wave). Adapun
rectifier yang menggunakan 2 dioda dengan transformator CT
dan 4 dioda tanpa transformator CT yang mana keduanya
mampu menghasilkan gelombang penuh (full wave).

Gambar 6. Gambar 8.

Gambar 9.

Gambar 7.

Pada percobaan ini penulis melakukan serangkain uji coba


dengan modul yang telah disediakan hingga menghasilkan
data sebagai berikut :

 Besarnya arus pada titik a dan b dengan susunan parallel


adalah 0,19 A.

 Besarnya arus pada titik c dan d dengan susunan parallel


adalah 0,396 A. Gambar 10.

 Besarnya arus pada titik a, b dan c dengan susunan seri


adalah 0,9 A.

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan yang telah


penulis lakukan bahwasanya arus masuk pada rangkaian
parallel akan sama dengn arus total yang keluar dari rangkaian
parallel. Dengan demikian maka hokum kirchof 1 memiliki
hasil yang sama dalam pengaplikasiannya.
V. RECTIFIER
Rectifier merupakan alat elektronika yang dapat mengubah
arus AC yang masuk menjadi arus keluaran DC yang mana alat Gambar 11.
ini terdiri dari beberapa komponen salah satunya adalah dioda.
Alat ini mengubah bentuk arus bolak balik menjadi bentuk
Untuk menganalisa bagaimana cara kerja dari rectifier
maka penulis melakukan serangkaian uji coba dengan
menggunakan modul yang telah disediakan. Hasilnya sebagai
berikut :
 Pada rangkaian rectifier dengan satu diode gelombang
yang dihasilkan adalah gelombang half wave. Dimana
gelombang turun diubah menjadi 0 volt. Hal ini
dikarenakan diode memblok arus dari arah berlawanan.
 Pada rangkaian full wave dengan 4 dioda gelombang
dihasilkan searah. Gelombang turun (lembah) diubah
menjadi gelombang naik, sehingga gelombang naik semua
yang ditampilkan.
 Pada rangkaaian full wave dengan menggunakan kapasitor
gelombang yang dihasilkan menjadi berbeda, bentuk
gelombang menjadi seperti gergaji. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa terjadi filtering oleh kapasitor.
Kesimpulannya rectifier dengan gelombang penuh atau full
wave mampu memberi arus DC yang ideal untuk karena
gelombang yang dihasilkan hampir mendekati lurus.
VI. UCAPAN PRIBADI
Sebagai penulis yang telah menyelesaikan berbagai
percobaan yang telah disediakan maka penulis mengucapkan
kepada Bapak Rian selaku asisten praktikum yang telah
membimbing penulis dalam melakukan serangkaian uji coba
praktikum. Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih
atas kerjasamanya kepada seluruh team atau anggota
kelompok yang senantiasa bekerja sama dan menemani
penulis dalam uji praktikum.

Anda mungkin juga menyukai