Anda di halaman 1dari 4

1.

Nama : Lukman Prihandoko


Jabatan : Kepala Warung (sekarang sebutannya sudah menjadi) Kepala Cabang
2. Waroeng SS sudah memiliki 74 cabang yang tersebar di pulau Jawa dan pulau Bali.
Awalnya Waroeng SS sudah berdiri di kota Jogjakarta, pemiliknya pada waktu itu
membuka Waroeng SS di pinggir jalan di samping gedung Graha Sabha Pramana dengan
menggunakan tenda dan hingga saat ini Waroeng SS tersebut masih ada. Waroeng SS
pertama ini diciptakan oleh pemiliknya langsung yang bernama Pak Yoyo pada tanggal
20 Agustus 2002.
3. Waroeng SS yang berada di Jogakarta ini mulai ada sejak tahun 2007, awalnya Waroeng
SS ini didirikan di samping BSI Depok, kemudian pada tahun 2010 pindah ke Bumi
Wiyata, dan pada tahun 2014 kemudian pindah lagi ke Margonda hingga saat ini.
Awalnya pada tahun 2014 hanya di lantai satu, kemudian setelah itu menambah
warungnya hingga ke lantai dua pada tahun 2015. Awalnya juga terdapat satu dapur,
setelah membuka warungnya lagi di lantai dua, kemudian dibuatkan kembali dapur
kedua yang berada di lantai dua, jadi Waroeng SS memiliki dua dapur yaitu dapur atas
dan dapur bawah. Jadi setiap pesanan yang dipesan di lantai satu akan dibuatkan di
dapur lantai satu, kemudian setiap pesanan yang dipesan di lantai dua akan dibuatkan di
dapur lantai dua. Penemapatan pegawai di lantai satu maupun di lantai dua dengan cara
di rolling. Waroeng SS ini pindah ke Margonda karena daerahnya strategis.
4. Perbedaan menu yang berada di cabang Jakarta dengan yang di Jogjakarta adalah kalau
di Jogjakarta ada menu ikan bawal laut, namun di Jakarta menunya diganti menjadi ikan
gurame, karena di Jakarta untuk mencari ikan bawal laut sulit jadi diganti menjadi ikan
gurame.
5. Jumlah karyawan Waroeng SS cabang Margonda berjumla 88 orang. Awalnya ada 90
orang, namun 2 orang sudah resign. Karyawan-karyawan ini dibagi menjadi beberapa
divisi yaitu divisi operasional (pelayan mengantarkan makanan dan minuman ke
pembeli, sie. kebersihan), divisi keuangan (kasir), dan produksi (masak yaitu membuat
makanan dan sambal di dapur dan non masak yaitu penataan makanan dan membuat
minuman di bar tender).
6. Kenapa franchise Waroeng SS? Sebenernya Pak Lukman ini hanyalah salah satu
karyawan yang dipercayakan oleh pemilik asli franchise Waroeng SS ini untuk menjadi
kepala cabang di Waroeng SS Margonda ini. Pemilik aslinya ada dua, yaitu saudara
sepupu dari Pak Lukman yang berprofesi sebagai kapten polisi yang tinggal di Bandung
dan yang satu lagi berprofesi sebagai Dinas Pajak di Magelang. Pemilik ini memilik tiga
cabang franchise Waroeng SS yang berada di daerah Magelang dan Depok. Di Magelang
terdapat dua cabang, dan di Depok terdapat satu cabang. Awalnya Pak Lukman menjadi
kepala cabang di daerah Magelang, namun kemudian dipindahkan menjadi kepala
cabang di daerah Depok.
7. Kenapa memilih membuka franchise Waroeng SS di daerah Margonda, Depok? Karena
menurut Pak Lukman daerah Margonda ini banyak terdapat tempat kuliner, tetapi
tempat kuliner yang spesifik menjual sambel itu belum ada jadi pasti rame kalau
membuka Waroeng SS di Margonda ini. Pak Lukman juga tidak takut Waroeng SS ini sepi
karena Pak Lukman merasa Waroeng SS ini beda dengan tempat kuliner lainnya yang
ada di Margonda. Hal yang membedakan Waroeng SS dengan tempat kuliner yang
lainnya yaitu sambelnya. Tempat kuliner jarang yang menjual berbagai macam sambel.
8. Di Jogjakarta sudah ada yang menyaingi Waroeng SS yang bernama WS (Warung
Sambel), tempat makan ini hampir sama persis dengan Waroeng SS, namun masih tetap
kalah dengan Waroeng SS kalah rasa dan kalah jumlah sambelnya. Di Semarang juga
sudah ada yang menyaingi namanya Sambel Layak. Tetapi kalo di Sambel Layak
modelnya yaitu menjual menu paketan.
9. Dalam sehari pelanggan yang datang ke Waroeng SS ini terdapat 200-300 nota. Dalam
satu nota bisa diasumsikan terdapat 4 orang. Dalam satu nota juga bisa diasumsikan
seharga Rp.100.000,00. Pendapatan dirahasiakan. Waroeng SS buka pada pukul 11.00-
23.00.
10. Pertama kali membuka Waroeng SS di Margonda ini awalnya terdapat 40 orang. Tiap
tahunnya kira-kira menambah karyawan sebanyak 2-3 orang.
11. Hambatan yang dirasakan adalah mengontrol pegawai untuk bisa tertib, karena
pegawainya sangat banyak. Kalau untuk masalah tertib pelanggan paling tidak masalah
karena dari pegawai tinggal di arahkan pelanggannya untuk duduk dimana.
12. Kriteria pegawainya minimal SMA, tidak memiliki riwayat penyakit, tidak harus memiliki
skill karena semua pegawai yang ada disini semuanya belajar. Untuk pegawai di bagian
memasak pun tidak harus memiliki skill memasak ataupun harus berasal dari sekolah
memasak. Ada pegawai bagian produksi di dapur untuk memasak makanan yang
dulunya bekerja di mesin dan bangunan, walaupun mereka cuman lulusan SD tapi
karena mereka mau bekerja keras jadi direkrut.
13. Cara pelatihan pegawainya yaitu mengadakan training selama dua minggu. Ada asisten
di setiap macam divisi juga untuk mengajarkan dan mengontrol pegawai barunya.
Setelah mengadakan training apakah training itu efektif atau tidak? Tergantung dari
pegawainya. Ada yang sehari di training langsung bisa, ada juga yang sehari training
merasa tidak kuat dan langsung mengundurkan diri. Oleh karena itu, sekarang
trainingnya itu cuman dua minggu, padahal dulu normalnya training selama enam bulan.
Tetapi di Waroeng SS pusat training selama empat bulan, biar mengetahui kemampuan
dari pegawainya tersebut. Trainingnya setiap divisi beda-beda.
14. Setiap karyawan yang melakukan kesalahan ada sanksinya. Jika karyawan terlambat 5
menit maka akan didenda sebanyak Rp.5.000,00 dengan memotong gaji. Jam masuk
divisi produksi jam 07.00 pagi, sedangkan jam masuk divisi operasional jam 09.00 pagi.
Jika karyawan lupa absen akan didenda sebanyak Rp.30.000,00. Karyawan melakukan
absen sebanyak 4x yaitu pada saat jam masuk, setelah jam istirahat satu 11.00-14.00,
setelah jam istirahat dua 14.00-17.00, dan jam pulang. Para karyawan juga bekerja
secara shift-shiftan.
15. Ada surat peringatan (SP) sebanyak 3x. jika melakukan kesalahan fatal akan dikenakan
SP 1, jika melakukan lagi akan dikenakan SP 2 beserta di skors, dan jika melakukan lagi
akan dikenakan SP 3 beserta dikeluarkan secara tidak terhormat. Sesama karyawan
tidak boleh pacaran dalam satu warung, makanya disini karyawannya rata-rata cowok.
Kalau ada yang pacaran akan dipindahkan ke cabang yang lain.
16. Jika mencuri lauk akan dikenakan SP 2. Jika makan yang bukan haknya. Kalau emaang
kepengen harus beli lauk. Tidak masuk tanpa keterangan akan dikenakan SP 1.
17. Jika ada pelanggan yang merusak peralatan warung akan dimaafkan tidak akan
dikenakan ganti karena tidak sengaja. Itu merupakan dari keramahan pelayanan
Waroeng SS supaya pelanggannya ingin kembali lagi ke Waroeng SS dan supaya tidak
menjadi omongan. Jika makanan yang dipesan pelanggan tidak sesuai dengan pesanan
(kurang pedas, atau keasinan) bisa minta ganti ke pegawai tanpa harus membayar lagi.
18. Pegawai mendapatkan tunjangan pendidikan, tunjangan tempat tinggal, tunjangan isteri
dan anak, tunjangan makan, dan tunjangan jabatan. Tunjangan pendidikan lulusan SD
akan mendapatkan Rp.50.000,00, lulusan SMP akan mendapatkan Rp.100.000,00,
lulusan SMA akan mendapatkan Rp.150.000,00. Waroeng SS memberikan uang makan
sebanyak Rp.25.000,00 perharinya. Sistem penggajiannya tiap bulan setiap tanggal 1.
Range gaji pegawainya sekitar Rp.2.000.000,00-Rp.3.000.000,00. Gaji pegawai paling
besar terdapat di bagian produksi
19. Pemasaran Waroeng SS melalui media sosial melalui twitter, fb, website, dan dari mulut
ke mulut pelanggan.
20. Pesanan made by order. Tetapi seperti sayur-sayur dimasak dari pagi dan tinggal
dipanasin. Kalau masalah sambel diulek. Karena sambel memilik sambel dasar yaitu
sambel terasi matang, terasi mentah dan sambel bawang. Nanti untuk macam-macam
sambel lainnya tinggal dikombinasi dengan sambel-sambel yang lainnya. Kecuali sambel
yang pakai cabai ijo.

Anda mungkin juga menyukai