Anda di halaman 1dari 2

1#Dengan tercapainya kesepakatan Meja Bundar, maka Indonesia telah diakui sebagai negara yang berdaulat penuh oleh

Belanda,
walaupun tanpa Irian Barat.
2#Keuntungan dari perjanjian ini, tentu, diakuinya wilayah Indonesia oleh Belanda. Konflik dengan Belanda pun dapat diakhiri,
sehingga pembangunan segera dapat dimulai.
3#Perkembangan teknologi, globalisasi dan Era informasi sangat berkaitan erat, karena dari Perkembangan teknologi dapat menjadi
sebuah perantara globalisasi dimana dijadikan alat untuk peneyabaran sebuah opini dari media-media besar untuk tujuan kelompoknya
sehingga menjadikan media alat penyebaran informasi.
4#Kedua negara adidaya, AS dan Uni Soviet, mendeklarasikan berakhimya Perang Dingin setelah berbincang dua hari di Pertemuan
Puncak Malta. Pada konferensi pers bersama yang diadakan di kapal layar Soviet, Maxim Gorky, kedua pihak menyatakan akan
mengurangi jumlah pasukan dan persenjataan di Eropa. Pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev, mengatakan ia tidak akan pernah
menyulut perang terbuka dengan AS.
Sementara itu, Presiden AS George Bush mengatakan kedua pihak dapat merealisasikan perdamaian dan bekerja sama untuk waktu
yang lama. Pertemuan Puncak Malta merupakan pertemuan terpenting sejak 1945, ketika Churchill, Stalin, dan Roosevelt menyetujui
rencana pascaperang untuk Eropa di Yalta.
5#Turunnya Tarif Impor, Meningkatkan Kerja Sama Ekonomi, Penanganan Masalah Radikalisme dan Terorisme
6#Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana seluruh keputusan ekonomi dan aksi oleh individu yang berhubungan dengan uang,
barang, dan jasa adalah sukarela. Pasar bebasdiadvokasikan oleh pengusul ekonomi liberalisme.
7#Dampak Positif:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri.
Hambatan perdagangan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada.
Peningkatan ekspor sehingga meninkatkan pendapatan nasional Indonesia.
Meningkatkan peluang investor yang menanamkan modal dan membangun basis produksi di Indonesia.
Menambah devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
Melalui impor, kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.
Peningakatan lapangan kerja.
Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menghidupkan sektor pariwisata sehingga menambah jumlah wisatawan ke Indonesia.
- Dampak Negatif:
Produk dalam negeri cenderung kalah bersaing dengan masuknya barang-barang luar negeri yang lebih murah dan berkualitas.
Bertambahnya kemungkinan eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan.
Munculnya ketergantungan terhadap negara maju.
Bila tidak mampu bersaing, akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi negara dan meningkatkan jumlah
pengangguran.
Munculnya sifat konsumerisme.

Pilgan
1#Pertempuran Medan Area
Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu yang diboncengi Belanda dan NICA di bawah pimpinan Brigjen T.E.D. Kelly mendarat
di Medan. Pada tanggal 13 Oktober 1945 para pemuda yang tergabung dalam TKR terlibat bentrok dengan pasukan Belanda, sehingga
hal ini menjalar ke seluruh kota Medan. Hal ini menjadi awal perjuangan bersenjata yang dikenal dengan Pertempuran Medan Area.
2#Perjanjian Renville
Pada tanggal 8 Desember 1948 di atas kapal Amerika Serikat "USS Renville" yang sedang berlabuh di Teluk Jakarta diadakan
perjanjian Renville. Dalam perundingan itu Negara Indonesia, Belanda, dan masing-masing anggota KTN diwakili oleh sebuah
delegasi.
1) Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin.
2) Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
3) Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby.
4) Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul van Zeeland.
5) Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham.
Perjanjian Renville sangat merugikan pihak Indonesia karena wilayahnya makin sempit. Isi perjanjian Renville, antara lain sebagai
berikut.
(1) Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai dengan terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).
(2) Sebelum RIS dibentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pemerintah federal.
(3) RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan Negara Belanda dalam Uni Indonesia-Belanda.
(4) Republik Indonesia merupakan bagian dari RIS.
3# Perjanjian Roem-Royen
Perjanjian Roem-Royen ditandatangani di Jakarta pada 7 Mei 1949. Pihak Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem dengan anggota
Drs. Moh. Hatta dan Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan Belanda diwakili oleh Dr. Van Royen. Isi perjanjian Roem-Royen
sebagai berikut.
(1) Penghentian tembak-menembak antara Indonesia dan Belanda.
(2) Pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta.
(3) Pembebasan para pemimpin RI yang ditahan Belanda.
(4) Segera mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Hag, Belanda.
4#Pertempuran 10 November
Tentara Sekutu (Inggris) pertama kali mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Pendaratan ini dipimpin Brigadir Jenderal A.W.S.
Mallaby. Dua hari kemudian tentara Inggris menyerbu penjara republik untuk membebaskan perwira-perwira Sekutu. Pada tanggal 28
Oktober 1945, pos-pos Sekutu di seluruh kota Surabaya diserang oleh rakyat Indonesia. Dalam berbagai serangan itu, pasukan Sekutu
terjepit. Pada tanggal 29 Oktober 1945, para pemuda dapat menguasai tempat-tempat yang telah dikuasai Sekutu.
Pada tanggal 30 Oktober 1945 terjadi pertempuran di gedung Bank International, tepatnya di Jembatan Merah. Dalam peristiwa itu,
Brigjen Mallaby tewas. Menanggapi peristiwa ini, pada tanggal 9 November 1945, pimpinan sekutu di Surabaya mengeluarkan
ultimatum. Isi ultimatum itu adalah: “Semua pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan
senjatanya di tempat-tempat yang telah ditentukan, kemudian menyerahkan diri dengan mengangkat tangan. Batas waktu ultimatum
tersebut adalah pukul 06.00 tanggal 10 November 1945. Jika sampai batas waktunya tidak menyerahkan senjata, maka Surabaya akan
diserang dari darat, laut, dan udara”.
Batas waktu itu tidak diindahkan rakyat Surabaya. Oleh karena itu, pecahlah pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945.
Salah satu pemimpin arek-arek Surabaya, antara adalah Bung Tomo. Untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya itu,
pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.
5#Perundingan Linggajati

Dalam upaya perdamaian, Inggris mempertemukan Belanda dan Indonesia di Linggajati, sebelah Selatan Cirebon (sekarang
Kabupaten Kuningan), Jawa Barat. Dalam perundingan ini Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir, Belanda diwakili
oleh Van Mook.
Hasil perundingan ditandatangani pada 25 Maret 1947. Isinya sebagai berikut.
(1) Belanda mengakui wilayah Indonesia secara de facto yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura.
(2) Republik Indonesia bersama Belanda bekerja sama membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
(3) Bersama-sama membentuk Uni Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.

6#Pertempuran Ambarawa
Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentara Inggris di bawah pimpinan Brigjen Bethel di Semarang pada tanggal 20 Oktober
1945 untuk membebaskan tentara Sekutu. Setelah itu menuju Magelang, karena Sekutu diboncengi oleh NICA dan membebaskan para
tawanan Belanda secara sepihak maka terjadilah perlawanan dari TKR dan para pemuda. Pasukan Inggris akhirnya terdesak mundur
ke Ambarawa. Dalam peristiwa tersebut Letkol Isdiman gugur sebagai kusuma bangsa. Kemudian Kolonel Sudirman terjun langsung
dalam pertempuran tersebut dan pada tanggal 15 Desember 1945 tentara Indonesia berhasil memukul mundur Sekutu sampai
Semarang. Karena jasanya maka pada tanggal 18 Desember 1945 Kolonel Sudirman diangkat menjadi Panglima Besar TKR dan
berpangkat Jendral. Sampai sekarang setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari Infantri.
#Peristiwa Bandung Lautan Api
Terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api diawali dari datangnya Sekutu pada tanggal 17 Oktober 1945. Pada waktu itu para pemuda
dan pejuang di kota Bandung sedang gencar-gencarnya merebut senjata dan kekuasaan dari tangan Jepang. Oleh Sekutu, senjata dari
hasil pelucutan tentara Jepang supaya diserahkan padanya. Bahkan pada tanggal 21 November 1945, TKR dan badan – badan
perjuangan melancarkan serangan terhadap wilayah kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann dan Hotel Preager
yang mereka gunakan sebagai markas. Tiga hari kemudian, sekutu menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar
Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia paling lambat tanggal 29 November 1945 dengan alasan untuk menjaga
keamanan. Oleh para pejuang, ultimatum tersebut tidak diindahkan dan mendorong pasukan TRI untuk melakukan operasi “bumi
hangus”. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan
(MP3).
Sekutu mengulangi ultimatumnya pada tanggal 23 Maret 1945 yakni agar TRI meninggalkan kota Bandung. Menghadapi ultimatum
tersebut para pejuang kebingungan karena mendapat dua perintah yang berbeda. Pemerintah RI di Jakarta yang diwakili oleh
Komandan divisi III TRI Kolonel Abdul Haris Nasoetion memerintahkan agar TRI mengosongkan kota Bandung. Sementara markas
TRI di Yogyakarta menginstruksikan agar Bandung tidak dikosongkan. Akhirnya para pejuang mematuhi perintah dari Jakarta. Pada
tanggal 23-24 Maret 1946 para pejuang meninggalkan Bandung walaupun dengan berat hati. Namun sebelum meninggalkan kota
Bandung, terlebih dahulu para pejuang Republik Indonesia menyerang ke arah kedudukan - kedudukan Sekutu sambil
membumihanguskan kota Bandung bagian Selatan. Tujuannya agar Sekutu tidak dapat menduduki dan memanfaatkan sarana-sarana
yang vital. Peristiwa ini dikenal dengan Bandung Lautan Api. Sementara itu para pejuang dan rakyat Bandung mengungsi ke luar
kota.
Dalam peristiwa Bandung Lautan Api gugur seorang pahlawan yang bernama Moh. Toha dan Ramdan dua milisi Barisan Rakyat
Indonesia (BRI). Untuk mengabadikan terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api, seorang komposer yang bernama Ismail Marzuki
menciptakan lagu “Halo - Halo Bandung”.

Anda mungkin juga menyukai