TINJAUAN PUSTAKA
pada permukaan jaringan lunak dan bersifat difus (Neville, 2004). Selulitis dapat
terjadi pada semua tempat dimana terdapat jaringan lunak dan jaringan ikat
longgar, terutama pada muka dan leher, karena biasanya pertahanan terhadap
sangat lunak maupun keras seperti papan, ukurannya besar, spongius dan tanpa
disertai adanya pus, serta didahului adanya infeksi bakteri. Tidak terdapat
fluktuasi yang nyata seperti pada abses, walaupun infeksi membentuk suatu
berasal dari pulpa dan periodontal. Periodontitis apikalis akut atau kelanjutan dari
Ketika itu biasanya periosteum ruptur dan infeksi menyebar ke sekitar jaringan
lunak intra dan/atau extra oral, menyebabkan selulitis. Penyebab utama selulitis
ikat longgar yang biasanya disebabkan dari infeksi odontogenik. Penyebaran ini
4
dipengaruhi oleh struktur anatomi lokal yang bertindak sebagai barrier pencegah
penyebaran, hal tersebut dapat dijadikan acuan penyebaran infeksi pada proses
septik. Barrier tersebut dibentuk oleh tulang rahang dan otot-otot yang berinsersi
Tengkorak adalah tulang kerangka dari kepala yang disusun menjadi dua
bagian yaitu kranium (kalvaria) yang terdiri atas delapan tulang dan kerangka
wajah yang terdiri atas empat belas tulang. Rongga tengkorak mempunyai
permukaan atas yang dikenal sebagai kubah tengkorak, licin pada permukaan luar
dan pada permukaan dalam ditandai dengan gili-gili dan lekukan supaya dapat
sesuai dengan otak dan pembuluh darah. Permukaan bawah dari rongga dikenal
sebagai dasar tengkorak atau basis kranii. Dasar tengkorak ditembusi oleh banyak
lubang supaya dapat dilalui oleh saraf dan pembuluh darah (Pearce, EC.,2008).
Otot-otot kepala merupakan otot mimik, yaitu otot yang memancar ke dalam
kulit wajah maupun kepala. Otot bagian kepala dibagi menjadi 5 bagian:
(Syaifudin. 2009)
5
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata.
Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu
membuka mata
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:
a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut
mulut, fungsinya menarik sudut mulut ke bawah
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai
origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan
kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau
membentuk mimik muka ke bawah
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut.
Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris.
Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat
dagu mulut ke atas waktu senyum.
6
Gambar 2.2.1 Perlekatan otot-otot pada tulang fasial (Topazian, 2004).
yang dihasilkan dan dikeluarkan dari mikroorganisme) dan host (keadaan Umum
(status kesehatan, sistem imun, umur) dan faktor lokal (suplai darah, efektivitas
sistem pertahanan)).
7
Gambar 2.2.2 Perjalanan Infeksi Selulitis (Dimitroulis,1997).
klinis (inpeksi, palpasi & auskultasi intraoral dan ekstraoral), yang lebih jauh
walaupun banyak kasus dilaporkan selulitis dapat didiagnosa dengan MRI (Berini
et al, 1999) .
8
disebabkan oedem, infiltrasi selular dan kadang karena adanya pus,
Gejala sistemik seperti temperatur tinggi, nadi cepat dan tidak teratur,
kondisi pasien datang pertama ke poliklinik dan juga tergantung pada kondisi
sistemik pasien. Pada umumnya segera ditangani dengan cepat dan benar.
9
dan infiltrasi ke daerah anatomi yang berbahaya serta memerlukan anestesi umum
untuk drainase.
drainase bisa dilakukan intra maupun extra oral, ataupun bisa dilakukan
10
Gambar 2.3.2 Garis Insisi Drainase (Peterson, 2002)
11