Bab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Beton
Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik, agregat
halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa
padat. Beton normal merupakan beton yang mempunyai berat volume 2200 kg/m3
sampai 2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah (SNI-03-2834-2000).
Beton merupakan bahan komposit sehingga kualitas beton sangat bergantung pada
material-meterial peyusunannya.
Nilai kekuatan dan daya tahan beton merupakan hasil dari banyak factor,
diantaranya adalah nilai perbandingan campuran dan mutu bahan penyusun, metode
pelaksanaan pembuatan campuran beton, temperratur dan kondisi perawatan
pengerasannya. Nilai kuat tekan beton relative lebih tinggi disbanding kuat
tariknya, dan bersifat getas. Nilai kuat tariknya berkisar antara 9%-15% dari kuat
tekannya. Pada penggunaan sebagai komponen struktural bangunan, umumnya
beton diperkuat dengan batang tulangan baja sebagai bahan yang dapat bekerja
sama dan mampu membantu kelemahan beton, terutama pada bagian yang bekerja
menahan tarik (Diposhudo, 1994).
Apabila terdapat gaya luar yang membebani suatu balok dengan nilai yang
ditahan oleh beton dan baja tulangan relatif kecil, dan tegangan pada terluat beton
lebih kecil dari modulus tarik, seluruh serat penampang secara efektif dapat
menahan beban tersebut Bersama dengan baja tulangan.
Karena deformasi baja tulangan dan serat beton pada lapis yang sama adalah
sebanding, gaya internal baja tulangan dapat ditentukan melalui perbandingan
regangan. Konsep material homogen berlaku, dan hubungan antar momen dan
tegangan dapat dirumuskan melalui persamaan berikut
𝑴.𝒚
𝑓= ………………………………………………………………………(2.x)
𝑰
Dimana:
𝑓 ∶ Tegangan pada serat terluar
𝑀∶ Momen lentur penampang
𝑦 ∶ Jarak ke serat terluar
𝐼 ∶ Momen inersia terhadap sumbu netral
Tegangan maksimum terletak di serat paling luar, yang didapat dari
persamaan berikut:
𝑀.𝑐 𝑀 𝑀
𝜎𝑚𝑎𝑥 = =𝐼 = 𝑆 …………………………………………………….(2.x)
𝐼𝑥 𝑥 ⁄𝑐 𝑥
Dimana:
𝜎𝑚𝑎𝑥 : Tegangan maksmum serat terluar
𝑐 : Jarak dari garis netral ke serat terluar
𝑆𝑥 : Modulus penampang elastis terhadap sumbu putar momen
Tegangan tarik pada serat terlua akan lebih besar dari modulus tarik jika
beban tersebut meningkat hingga melampaui kekuatan tarik betonnya sehingga
reta akibat tarik akan terjadi. Oleh karena serat beton tarik telah mengalami retak
maka pengaruhnya dalam menahan gaya interna dapat diabaikan. Seluruh tarikan
akan diarahkan oleh baja tulangan (Edward, 1998)