PKM-PENELITIAN Pemanfaatan Eucheuma Cott PDF
PKM-PENELITIAN Pemanfaatan Eucheuma Cott PDF
BIDANG KEGIATAN :
PKM-PENELITIAN
DISUSUN OLEH:
WIWI WAHYUNI RASYID ( 331 13 003 / 2013 )
ZULHAYATI ( 331 13 008 / 2013 )
RESKY AZIZAH AZURA (331 13 002 / 2013 )
AKMALUDDIN (44313005 / 2013 )
MUHAMMAD JUNAEDI ARAS (33114010 / 2014 )
iii
ABSTRAK
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Judul
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida melimpah di bumi yang dapat diubah
menjadi glukosa dengan cara hidrolisis (Grogginsdalam Sari 2009). Teknologi
produksi bioetanol dalam proses hidrolisis biasanya dilakukan dengan metode
konvensional yaitu dengan menggunakan asam. Namun metode ini tidak ramah
lingkungan karena dapat menimbulkan korosif disamping bahan kimia tersebut
harganya relatif mahal.Selulosa dapat dikonversi menjadi produk-produk bernilai
ekonomi yang lebih tinggi seperti glukosa, etanol dan pakan ternak dengan jalan
menghidrolisis selulosa dengan bantuan selulase sebagai biokatalisator atau
dengan hidrolisis secara asam atau basa.
2.3 Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan.
Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi.
Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan
(Wikipedia).
3
Glukosa sebagai sumber tenaga yang dibentuk dari formaldehida pada
keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi system biokimia primitif. Hal
yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa,
dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara
nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi
atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim.
2.4 Mikroba
2.4.1 Trichoderma Reesei
T. reesei adalah kapang aerob yang dapat digunakan dalam proses
fermentasi karena mampu menghasilkan enzim-enzim pengurai polisakarida
seperti pati, dan selulosa.
T.reeseimenghasilkan endoglukanase daneksoglukanase sampai 80%
tetapi β- glukosidasenya lebih rendah sehingga produk utama hidrolisisnya bukan
glukosa melainkan selobiosa (Ahmed dan Vermette, 2008; Martins, et al., 2008)
yang merupakan inhibitor kuat terhadap endoglukanase dan eksoglukanase.
2.4.2 Aspergillus niger
Menurut Winarno, (1983), A. nigeradalah salah satu jenis kapang yang
menghasilkan enzim yang mampu menghidrolisis karbohidrat seperti amylase,
selulase dan mannanase. Selanjutnya A. niger adalahkapang yang
dapatmenghasilkan enzim-enzimekstraseluler antara lain enzim selulolitik,
amilolitik dan proteolitik (Sudarmadji dkk., 1989).
2.4.3 Saccharomyces cerevisiae
S. cerevisiae adalah fungi uniseluler yang juga disebut ragi, berbentuk
bulat atau oval, berukuran 5-12 μ, bermul ti fi kasi membentuk bul atan (oval),
dan setelah dewasa akan pecah menjadi sel induk. Strukturnya mempunyai
dinding polisakarida tebal yang menutup protoplasma (Frazier and Weshoft,
1993). Pertumbuhannya akan terhambat bila nutrien dalam substrat telah habis
dikonsumsi (Suharto, 1991; Shin, 1996). Ragi yang hidup dan aktif dapat
memproduksi enzim amilase, lipase, protease dan enzim-enzim lain yang dapat
mengubah molekul komplek menjadi molekul yang lebih sederhana yang
selanjutnya akan membatu proses pencernaan zat-zat makanan dalam organ
pencernaan (Shin, 1988).
2.5 Bioetanol
Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama
dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai
bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga
4
menjadi biofuel. Bioetanol merupakan produk fermentasi yang dapat dibuat dari
substrat yang mengandung karbohidrat (gula, pati, atau selulosa). Etanol adalah
salah satu senyawa alcohol dengan rumus kimia C2H5OHyang berupa cairan, tidak
berwarna, jernih mudah menguap, memiliki bau yang sangat halus dan rasa yang
pedas.Sifatfisika dari etanol adalah bersifat polar disebabkan karena gugus
hidroksil (ROH). Seperti air etanol dapat membentuk ikatan hidrogen. Karena
adanya ikatan hidrogen ini maka etanol memiliki titik didihyang lebih tinggi dari
senyawa lain yang memiliki berat formula yang sama. Etanol juga memiliki nilai
pH sebagai asam lemah. Etanol mudah menguap meskipun pada suhu rendah,
mudah terbakar dan mendidih pada suhu 780C (Triwisari DA. Dkk, 2009).
5
BAB III
METODE PENELITIAN
7
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1.Peralatan Penunjang
Material Jumlah Harga
Kertas HVS 5 rim Rp 250.000
Kertas label 2 bungkus Rp 10.000
Kertas saring 1 pack Rp 200.000
Sarung Tangan 3 buah Rp 50.000
Ember Besar 3 buah Rp 150.000
Botol Reagent coklat 10 buah Rp 500.000
Batang Pengaduk 5 buah Rp 100.000
Gelas kimia 250 ml 2 buah Rp 50.000
Gelas kimia 500 ml 2 buah Rp 80.000
Aluminium foil 2 roll Rp 1.000.000
Jerigen 3 buah Rp 100.000
Spatula 3 buah Rp 210.000
Pipet pasteur 10 buah Rp 20.000
Panci 1 buah Rp 100.000
8
FeSO4 250 gr Rp. 234.000
Etanol Absolut 2 liter Rp. 500.000
H2PO4 1 liter Rp. 140.000
Mg 0 gr Rp. 300.000
3. Perjalanan
Material Jumlah Harga
Pengambilan sampel ke kota Bantaeng 5 orang Rp. 1.000.000
Biaya Konsumsi di Perjalanan 5 orang Rp. 400.000
Kembali ke kota Makassar 5 orang Rp..000.000
4. Lain-lain
Material Jumlah Harga
Seminar 5 orang Rp 700.000
Print out Rp 300.000
Biaya Internet Rp 200.000
Bulan
1 2 3 4
No. Jenis Kegiatan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan Peralatan
Penyiapan Bahan Baku
2 dan Bahan Kimia
3 Proses Delignifikasi
Hidrolisis dan
4 Fermentasi
5 Pemurnian
6 Analisa Data
Penyusunan Laporan
7 Lengkap
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, dan biodata dosen pembimbing
Ketua
Anggota
Zulhayati H
Biodata Hidup Peserta (Anggota)
Anggota
Anggota
Akmaluddin
Biodata Hidup Peserta (Anggota)
Anggota